Topik: tekanan darah tinggi

  • 5 Tips Konsumsi Daging untuk Pengidap Hipertensi

    5 Tips Konsumsi Daging untuk Pengidap Hipertensi

    Jakarta

    Hipertensi terjadi saat tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, yaitu sama dengan 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Orang dengan tekanan darah tinggi seringkali tidak merasakan gejala.

    Sehingga, satu-satunya cara untuk mengetahui tekanan darah adalah dengan memeriksakannya. Jika dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan risiko penyakit seperti stroke dan jantung.

    Penting untuk memperhatikan asupan apa saja yang dikonsumsi. Pengidap hipertensi masih boleh mengonsumsi daging, kendati demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

    5 Tips Konsumsi Daging untuk Pengidap Hipertensi

    Pengidap hipertensi penting untuk menghindari bagian lemak pada daging, memperhatikan takaran garam, hingga pengolahannya.

    1. Hindari Bagian Lemak

    Pada daging sapi atau kambing ada bagian yang memiliki banyak lemak, seperti daerah dekat perut. Penting untuk menghindari daging yang tidak terlalu banyak memiliki lemak.

    “Ada area yang dibawa di bagian sentral atau yang kita sebut dengan lean. Itu umumnya adalah daging otot semua. Artinya dalam otot tersebut, kandungan lemak itu kecil,” kata Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Dikutip dari lama American Heart Association, asupan lemak jenuh juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan bisa meningkatkan sakit jantung.

    2. Perhatikan Takaran Garam

    Tak hanya mempertimbangkan komposisi lemak, orang dengan hipertensi juga perlu memperhatikan bumbu dapur saat mengolah daging. Umumnya, takaran garam dibatasi hanya satu sendok per hari.

    “Kalau untuk penderita hipertensi, maksimal kadar natrium harian yang direkomendasikan hanya di 1500 miligram per hari, atau kalau misalnya untuk ukuran rumah tangga hanya 2/3 sendok teh, gitu,” kata spesialis gizi klinis, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK kepada detikcom Jumat (30/5/2025).

    3. Perhatikan Pengolahannya

    Makanan yang digoreng akan mengandung lemak jenuh dan garam. Dikutip dari laman Durham Nephrology, keduanya harus dihindari bagi orang dengan tekanan darah tinggi.

    Pilih memasak daging dengan cara dipanggang atau ditumis dibandingkan dengan digoreng. Cara lainnya adalah menggunakan air fryer namun tetap penting untuk memperhatikan kandungan garam dari daging yang dimasak.

    4. Hindari Konsumsi Daging Olahan

    Hindari memakan daging olahan. Sebab, daging olahan sering diawetkan atau dibumbui dengan garam sehingga mengandung kadar natrium yang tinggi.

    5. Jangan Makan Terlalu Banyak

    Daging memang mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat. Namun, bagi orang dengan sindrom metabolik seperti pengidap hipertensi perlu membatasi asupannya.

    Menurut Pakar Gizi dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, orang dengan hipertensi boleh mengonsumsi setidaknya 100 gram sehari. Selain itu pastikan juga makanan yang dikonsumsi tetap seimbang.

    “Kalo orang hipertensi kan dia minum obat teratur, terus nanti makannya ya tetap seimbang aja. Makan nasinya ada sayurnya ada dagingnya, jadi jangan makan daging semuanya,” imbaunya.

    Faktor Risiko Hipertensi

    Faktor risiko yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi di antaranya:

    Memiliki anggota keluarga dengan tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, atau diabetesBerusia di atas 55 tahunMemiliki kondisi tertentu, seperti penyakit ginjal kronis, sleep apnea, atau penyakit tiroidMemiliki kelebihan berat badanTidak cukup berolahragaMengonsumsi makanan yang mengandung banyak natriumMerokokTerlalu banyak minum alkohol

    Dalam beberapa kasus, tekanan darah tinggi bisa diturunkan tanpa obat, yaitu dengan melakukan pola hidup sehat. Berikut caranya:

    Jaga berat badan yang sehatMakan makanan sehat, misalnya diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang mencakup makanan kaya kalium kalsium, magnesium, serat, protein, rendah lemak jenuh, dan rendah garam.Olahraga, bisa dimulai dengan perlahan dan tingkatkan hingga 150 menit latihan aerobik per mingguHindari alkohol

    (elk/tgm)

  • 5 Manfaat Minum Air Kunyit Sebelum Tidur, Banyak yang Belum Tahu!

    5 Manfaat Minum Air Kunyit Sebelum Tidur, Banyak yang Belum Tahu!

    Jakarta

    Kunyit atau curcuma longa merupakan salah satu jenis rempah yang terkenal akan rasa dan aromanya yang khas. Selain menjadi salah satu bahan masakan, kunyit dipercaya memiliki banyak sekali manfaat kesehatan.

    Kunyit sebenarnya tumbuh secara alami di Asia Tenggara. Tapi di negara lain seperti India, kunyit sudah dimanfaatkan selama berabad-abad sebagai bahan masakan dan pengobatan tradisional.

    Manfaat Minum Air Kunyit Sebelum Tidur

    Salah satu cara mengonsumsi kunyit adalah dengan cara diambil sarinya. Air kunyit yang dikonsumsi sebelum tidur rupanya memberikan efek yang luar biasa untuk tubuh. Dikutip dari Health, berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan:

    1. Mencegah Penyakit Metabolik

    Konsumsi air kunyit dikaitkan dengan pencegahan penyakit metabolik seperti diabetes tipe dua, stroke, dan penyakit jantung. Sebuah studi meneliti efek suplementasi kandungan kurkumin dalam kunyit pada pengidap sindrom metabolik.

    Peneliti mengamati kadar protein proinflamasi yang disebut sitokin. Hasilnya, kurkumin terbukti secara signifikan menurunkan kadar sitokin dalam sampel darah peserta dalam delapan pekan.

    2. Mengatasi Gejala Depresi dan Kecemasan

    Depresi merupakan gangguan kesehatan mental serius yang menyebabkan perasaan sedih, kehilangan energi, penurunan nafsu makan, dan hilangnya minat pada sesuatu.

    Sebuah tinjauan terhadap sembilan studi menemukan peserta yang mengonsumsi suplemen kunyit mengalami perbaikan signifikan pada gejala mereka. Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menemukan korelasinya secara langsung.

    3. Mengurangi Peradangan

    Ketika tubuh terinfeksi atau mengalami cedera, sistem imun akan mengirimkan sel-sel peradangan dan zat kimia seperti sitokin untuk melakukan perlindungan dan penyembuhan. Tapi, jika respons ini terjadi berulang meski tak dibutuhkan (peradangan kronis), ini dapat memicu nyeri, kelelahan, depresi, kenaikan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya.

    Tinjauan terhadap tujuh uji klinis menemukan bahwa konsumsi kunyit selama lebih dari enam pekan dapat menurunkan penanda stres oksidatif dan meningkatkan kadar antioksidan.

    4. Mencegah Penyakit Jantung.

    Masalah jantung merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko yang paling signifikan dalam penyakit jantung.

    Sebuah penelitian kecil menemukan konsentrat kunyit membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan antioksidan, dan mengurang stres oksidatif 30 menit setelah berolahraga. Peneliti menulis temuan ini menunjukkan konsumsi kunyit bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung.

    5. Mencegah Kanker

    Kanker merupakan jenis penyakit yang terjadi ketika sel organ tumbuh secara tidak normal, menyebar, dan merusak jaringan tubuh di sekitarnya. Beberapa bukti penelitian menunjukkan nanopartikel kurkumin dapat mengecilkan ukuran dan berat tumor.

    Cara Membuat Air Kunyit

    Cara membuat air kunyit sangatlah muda. Ambil beberapa ruas kunyit, cuci bersih, dan kupas kulitnya. Lalu kunyit bisa langsung direbus dalam air mendidih selama beberapa menit sebelum menyaringnya.

    Untuk meningkatkan rasanya, air kunyit bisa dikombinasikan dengan madu, gula jawa, jahe, susu, atau lemon.

    “Kunyit dikenal memiliki manfaat pengobatan dan dapat membantu Anda melawan banyak penyakit. Ia bekerja sebagai detoksifikasi alami dan membantu tubuh Anda membuang racun dan meremajakan tubuh,” kata ahli gizi Vidhi Chawla dikutip dari Healthshots.

    (avk/tgm)

  • Manfaat Rutin Konsumsi Mentimun untuk Kesehatan Tubuh

    Manfaat Rutin Konsumsi Mentimun untuk Kesehatan Tubuh

    JAKARTA – Mentimun merupakan salah satu sayuran yang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari menjadi lalapan, rujak, acar, hingga minuman segar.

    Selain diolah jadi makanan nikmat, timun juga ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara rutin. Inilah beberapa manfaat timun untuk bantu meningkatkan kesehatan tubuh, dikutip dari Healthshots, pada Rabu, 25 Juni 2025.

    1. Meningkatkan hidrasi tubuh

    Selain air putih, makan timun juga dapat meningkatkan hidrasi tubuh. Dalam 100 gram timun terkandung sekitar 95,9 gram air.

    “Timun menawarkan cara yang mudah dan menyegarkan untuk meningkatkan hidrasi,” kata ahli gizi, Amber Sommer, RD, LD.

    2. Menyehatkan kulit

    Konsumsi timun secara rutin dapat meningkatkan kesehatan kulit. Hal ini karena terdapat konsentrasi air dan profil antioksidan dalam timun, yang membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan terlindungi.

    Tak hanya itu, timun juga mengandung mineral silika yang tinggi, yang membantu menjaga kesehatan kulit. Silika terkenal dengan perannya dalam sintesis kolagen, yang menjaga kulit tetap halus dan kencang.

    3. Menurunkan tekanan darah tinggi

    Timun juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dengan kandungan kalium di dalamnya. 100 mg timun mentah yang tidak dikupas mengandung kadar kalium sebesar 170 mg.

    Kandungan kalium tersebut dapat menjaga kadar natrium dalam tubuh, sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis yang mempengaruhi tekanan darah seseorang.

  • 5 Kondisi Kritis Saat Melahirkan yang Lebih Berisiko dari Pendarahan

    5 Kondisi Kritis Saat Melahirkan yang Lebih Berisiko dari Pendarahan

    Jakarta

    Melahirkan adalah sebuah proses medis yang sangat krusial. Ada banyak risiko yang bisa terjadi saat melahirkan, salah satunya perdarahan.

    Perdarahan sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya rahim tidak berkontraksi dengan baik, robekan jalan lahir, dan gangguan pembekuan darah. Jika tidak segera ditangani, perdarahan dapat memicu kegagalan organ hingga kematian.

    Kondisi Kritis saat Melahirkan

    Selain perdarahan, masih ada banyak faktor yang berisiko mengancam keselamatan ibu selama melahirkan. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Eklampsia dan Preeklampsia

    Eklampsia merupakan komplikasi serius yang dapat terjadi akibat preeklampsia, gangguan kehamilan yang membuat ibu mengalami tekanan darah tinggi. Eklampsia terjadi ketika wanita dengan preeklampsia mengalami kejang selama kehamilan.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menuturkan preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu melahirkan terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), jumlah kematian ibu tahun 2022 mencapai 4.005. Jumlahnya meningkat menjadi 4.129 pada tahun 2023.

    “Penyebab kematian ibu yang terbanyak adalah hipertensi dalam kehamilan, biasa kami sebut dengan preeklamsia dan perdarahan yang sebenarnya ini bisa dicegah,” kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, dr Lovely Daisy, MKM, dikutip dari laman resmi Kemenkes.

    2. Sepsis

    Sepsis adalah reaksi tubuh yang ekstrem terhadap infeksi, sehingga ia menyerang organ dan jaringannya sendiri. Ini dapat memicu kerusakan jaringan, kegagalan organ, hingga kematian.

    Sepsis ketika melahirkan biasanya terjadi karena infeksi bakteri parah pada rahim selama kehamilan atau beberapa saat sebelum melahirkan. Ini merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu.

    Sepsis maternal umumnya terjadi ketika sayatan operasi caesar, robekan, atau luka lain dari proses persalinan terinfeksi dalam beberapa hari atau pekan setelah melahirkan. Segala bentuk infeksi selama kehamilan atau melahirkan, seperti pneumonia, radang tenggorokan, dan saluran infeksi kemih, bisa memicu sepsis.

    3. Amniotic Fluid Embolism

    Amniotic fluid embolism (AFE) merupakan komplikasi langka mengancam jiwa yang terjadi ketika cairan ketuban masuk ke dalam aliran darah selama periode melahirkan. Beberapa orang mengalami respons alergi parah ketika cairan ketuban bercampur dengan darah mereka.

    AFE dapat menyebabkan gagal jantung, paru-paru, hingga memicu komplikasi berkurangnya darah mengandung oksigen dalam tubuh, dan serangan jantung. Orang dengan AFE juga dapat mengalami perdarahan yang tidak terkendali dari rahim.

    Kondisi AFE biasanya muncul secara tiba-tiba dan sulit diprediksi. Sangat sulit untuk mengobatinya dan memerlukan perawatan medis darurat.

    4. Uterine Inversion (Rahim Terbalik)

    Uterine inversion merupakan komplikasi darurat yang terjadi ketika rahim terbalik sebagian atau seluruhnya. Pada persalinan normal, bayi akan keluar dari rahim melalui vagina. Setelah itu, plasenta juga akan keluar dan rahim tetap dalam bentuk aslinya.

    Pada kasus uterine inversion, bagian atas rahim kolaps ke dalam rongga rahim. Rahim bahkan bisa berbalik sepenuhnya dan keluar dari vagina. Ketika ini terjadi, ibu bisa mengalami perdarahan, syok, dan kematian.

    Salah satu studi kasus di jurnal Clinical Journal of Obstetrics and Gynecology pada tahun 2021 mengungkapkan seorang wanita hamil berusia 21 tahun di Brasil ditemukan tergeletak di kamar mandi mengalami perdarahan dengan bayi prematurnya sudah keluar.

    Setelah dilarikan ke rumah sakit, wanita itu didiagnosis uterine inversion total. Dokter terpaksa harus melakukan operasi setelah rahim gagal dikembalikan ke posisi semula dengan manuver Johnson.

    Untungnya, setelah operasi histerektomi, sang ibu bisa diselamatkan. Wanita itu akhirnya pulang dari rumah sakit, enam hari setelah perawatan intensif.

    5. Uterine Rupture

    Dikutip dari Cleveland Clinic, uterine rupture merupakan komplikasi serius yang terjadi ketika rahim robek atau pecah. Kondisi ini terkadang terjadi pada ibu yang pernah menjalani operasi caesar, lalu mencoba melahirkan normal.

    Uterine rupture paling umum terjadi di sepanjang garis bekas luka dari sayatan operasi caesar sebelumnya. Pada persalinan caesar, dokter akan memotong rahim untuk mengeluarkan bayi.

    Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat memicu perdarahan. Ketika rahim robek, janin tidak lagi terlindungi. Ini membuat detak janin melambat dan tidak mendapatkan oksigen. Tanpa oksigen, bayi berisiko mengalami kerusakan otak dan mati lemas.

    (avk/tgm)

  • Jenis-Jenis Hipertensi & Gejalanya

    Jenis-Jenis Hipertensi & Gejalanya

    Jakarta

    Hipertensi adalah istilah kesehatan yang merujuk pada tekanan darah tinggi. Kondisi ini seringkali tidak memiliki gejala namun dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, sehingga kerap disebut sebagai silent killer.

    Penting untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Ketahui beberapa jenis hipertensi dan kondisi keadaan daruratnya berikut ini.

    Jenis-jenis Hipertensi

    Pada hipertensi yang umum terjadi, gejalanya mungkin tidak dirasakan. Berikut beberapa jenis-jenis hipertensi:

    1. Hipertensi Primer

    Menurut Dr. Eduardo Sanchez dalam video Youtube dari American Heart Association menyatakan, tahap ini primer adalah hipertensi yang paling umum terjadi. Jenis hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.

    American Heart of Association menyatakan bahwa kombinasi faktor genetika, usia, dan gaya hidup menjadi faktor risiko dari hipertensi primer. Adapun beberapa gaya hidup yang bisa menyebabkan hipertensi primer di antaranya merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya olahraga.

    2. Hipertensi Sekunder

    Hipertensi sekunder menggambarkan tekanan darah tinggi dengan penyebab yang bisa diidentifikasi atau kondisi yang mendasarinya.

    Dikutip dari laman American Academy of Family Physicians (AAFP), sekitar 5-10 persen kasus hipertensi tergolong dalam hipertensi sekunder. Jenis hipertensi ini lebih umum terjadi pada orang yang lebih muda.

    Beberapa penyebab mendasar dari hipertensi sekunder meliputi:

    Stenosis arteri ginjal atau penyempitan arteri yang memasok darah ke ginjalPenyakit kelenjar adrenal, seperti Sindrom Cushing, hiperaldosteronisme, feokromositomaApnea tidur obstruktifGangguan tiroidKelainan jantung bawaan, seperti koarktasio aorta.

    3. Hipertensi Resisten

    Hipertensi resisten adalah jenis hipertensi yang mungkin tidak merespon pengobatan atau memerlukan beberapa pengobatan untuk mengendalikannya. Dikutip dari laman Medical News Today, dokter akan menganggap seseorang memiliki hipertensi resisten saat tekanan darahnya tetap di atas target. Pengidapnya akan mengonsumsi tiga obat penurun darah yang berbeda, seperti diuretik

    4. Hipertensi Sistolik Terisolasi

    Hipertensi sistolik terisolasi terjadi saat tekanan darah sistolik seseorang naik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya turun di bawah 90 mm Hg. Hingga 15 persen orang berusia 60 tahun atau lebih mungkin mengalami hipertensi sistolik ini.

    5. Hipertensi Maligna

    Hipertensi maligna mengacu pada hipertensi yang merusak tubuh seseorang. Ciri-ciri utamanya yaitu:

    Tekanan darah sistolik pada atau di atas 180 mmHgTekanan darah diastolik pada atau di atas 120 mmHgKerusakan pada beberapa organKeadaan Hipertensi Darurat dan Gejalanya

    Meskipun jenis-jenis hipertensi tersebut seringkali tidak memiliki gejala, pada kondisi hipertensi darurat, beberapa gejala bisa diidentifikasi. Berikut di antaranya:

    Nyeri dadaPusingPerubahan dalam penglihatanKesulitan berbicaraSesak napas

    Kondisi darurat terjadi saat tekanan darah di atas 180/120 mmhg. Saat ini, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

    Untuk itu, melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin perlu dilakukan. Hal tersebut untuk menjaga tekanan darah di angka yang stabil dan mencegah hipertensi memicu kondisi kesehatan yang berbahaya.

    “Bila sudah didiagnosis hipertensi, pemeriksaan diperlukan untuk melihat dampaknya pada organ, terutama jantung dan ginjal,” kata Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP kepada detikcom
    Senin (16/6/2025).

    (elk/tgm)

  • Orang dengan Kondisi Ini Paling Berisiko Idap Gula Darah Tinggi, Kamu Termasuk?

    Orang dengan Kondisi Ini Paling Berisiko Idap Gula Darah Tinggi, Kamu Termasuk?

    Jakarta

    Gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi ketika gula darah berada dalam kadar terlalu tinggi. Kondisi ini dapat memicu komplikasi serius bila tidak ditangani dengan benar.

    Meski siapapun bisa terkena, ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hiperglikemia. Berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Orang dengan Obesitas

    Orang dengan masalah obesitas atau kelebihan berat badan lebih rentan mengalami resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel otot, lemak, dan hati tidak merespon insulin sebagaimana mestinya.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ketika sel tidak merespons insulin, tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk mengatur darah. Produksi insulin yang kurang dapat memicu hiperglikemia.

    2. Orang dengan Gangguan Pankreas

    Orang dengan gangguan pada pankreas juga memiliki risiko hiperglikemia yang lebih tinggi. Kerusakan pankreas dapat memicu kurangnya produksi insulin, sehingga memicu hiperglikemia.

    Beberapa masalah pankreas yang dapat memicu hiperglikemia seperti autoimun, pankreatitis kronis, kanker pankreas, dan fibrosis kistik. Fibrosis kistik merupakan penyakit genetik langka yang menyebabkan lendir tubuh menjadi kental dan lengket, sehingga mengganggu fungsi organ pernapasan dan pencernaan.

    3. Orang dengan Riwayat Keluarga Diabetes

    Orang yang memiliki riwayat keluarga diabetes lebih mungkin mengalami hiperglikemia, sebagai salah satu awal berkembangnya diabetes.

    Contohnya, pada diabetes tipe 2. Meskipun pola penurunan masih belum jelas, seseorang yang memiliki orang tua dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hal yang sama. Terlebih, jika pola hidup yang diterapkan juga tidak sehat.

    4. Orang dengan Hipertensi

    Dikutip dari Medical News Today, seseorang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya juga memiliki masalah resistensi insulin. Orang dengan kondisi ini lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi hingga diabetes dibandingkan orang-orang dengan tekanan darah normal.

    Tekanan darah tinggi dan kadar gula dara berkaitan melalui mekanisme peradangan, stres oksidatif, penebalan pembuluh darah, dan obesitas.

    5. Orang dengan Riwayat Diabetes Gestasional

    Orang dengan riwayat diabetes gestasional memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami hiperglikemia dan diabetes di kemudian hari. Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan.

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hingga 50 persen wanita dengan diabetes gestasional akan mengidap diabetes tipe dua di kemudian hari.

    (avk/kna)

  • Kolesterol Jahat Bisa Menyerang Tubuh Kurus, Ketahui Gejalanya

    Kolesterol Jahat Bisa Menyerang Tubuh Kurus, Ketahui Gejalanya

    JAKARTA – Banyak orang percaya bahwa hanya mereka bertubuh gemuk yang berisiko memiliki kolesterol tinggi. Namun kenyataannya, orang dengan badan kurus pun bisa mengalami peningkatan kadar kolesterol. Anggapan bahwa tubuh langsing selalu identik dengan tubuh sehat adalah mitos yang bisa menyesatkan.

    Dilansir dari laman Vinmec pada Sabtu, 21 Juni, kolesterol adalah lemak yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama, yakni LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dan HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.

    Kadar kolesterol yang tinggi, terutama LDL dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi, tidak peduli apakah Anda gemuk ataupun kurus.

    Beberapa faktor penyebab kolesterol tinggi pada orang kurus antara lain:

    – Pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol (misalnya makanan cepat saji, gorengan, jeroan)

    – Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari

    – Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

    – Faktor keturunan (genetik)

    – Stres kronis

    – Penyakit metabolik atau gangguan fungsi hati

    Gejala Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

    Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala khusus. Namun, dalam beberapa kasus, ada tanda-tanda yang dapat mengindikasikan kadar kolesterol Anda tidak normal, seperti:

    – Cepat lelah dan mudah mengantuk, bahkan setelah cukup tidur

    – Nyeri dada atau sensasi tertekan di bagian dada

    – Sering kesemutan, terutama di tangan dan kaki

    – Xanthelasma (benjolan kekuningan di sekitar kelopak mata akibat penumpukan kolesterol)

    – Nafas pendek atau mudah terengah-engah saat aktivitas ringan

    – Tekanan darah tinggi

    – Kaki atau tangan terasa dingin akibat sirkulasi darah terganggu

    Namun perlu digarisbawahi, satu-satunya cara paling akurat untuk mengetahui kadar kolesterol adalah dengan melakukan tes darah rutin.

    Alasan Orang Kurus Bisa Terkena Kolesterol Tinggi

    Orang kurus kerap kali merasa aman dan tidak terlalu peduli dengan pola makan atau gaya hidup karena merasa tidak berisiko. Padahal, kolesterol tinggi sangat mungkin terjadi pada orang kurus jika:

    – Konsumsi lemak jahat lebih banyak daripada lemak sehat

    – Mengandalkan makanan instan dan kurang konsumsi sayur dan buah

    – Tidak pernah berolahraga atau jarang bergerak

    – Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi

    – Menderita penyakit tertentu yang memengaruhi metabolisme lemak

    Singkatnya, berat badan bukan satu-satunya indikator kesehatan jantung atau kadar kolesterol.

    Jika Anda bertubuh kurus dan ingin mencegah atau menurunkan kadar kolesterol, berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:

    1. Periksa kadar kolesterol secara berkala, terutama jika sudah berusia di atas 20 tahun.

    2. Perbaiki pola makan dengan:

    – Mengurangi konsumsi gorengan, daging berlemak, dan makanan cepat saji,

    – Perbanyak serat dari sayuran, buah, dan biji-bijian

    – Pilih lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan berlemak (salmon, tuna), dan alpukat

    – Aktif bergerak dan rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu

    – Hindari rokok dan alkohol

    – Kelola stres melalui relaksasi, tidur cukup, dan kegiatan positif

    – Bila perlu, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut, termasuk pertimbangan penggunaan obat penurun kolesterol

  • Cara Mudah Menurunkan Tensi Tinggi, Biar Tak Kena Serangan Jantung di Umur 20-an

    Cara Mudah Menurunkan Tensi Tinggi, Biar Tak Kena Serangan Jantung di Umur 20-an

    Jakarta

    Tekanan darah tinggi, yang juga dikenal sebagai hipertensi, merupakan penyebab utama kematian dini dan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Sebagai pembunuh diam-diam, hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit serius lainnya dan bisa menyerang usia muda.

    Menjaga tekanan darah tetap terkendali sangat penting untuk mencegah penyakit yang mengancam jiwa. Pola makan yang tepat, olahraga, dan makanan tertentu dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

    Berikut cara mudah menurunkan tekanan darah dikutip dari Harvard Health.

    Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi tekanan darah tinggi adalah dengan menurunkan berat badan. Dan tidak perlu penurunan berat badan yang signifikan untuk membuat perbedaan agar tidak kena hipertensi.

    2. Aktif bergerak

    Berolahragalah selama setengah jam setidaknya lima hari seminggu. Pilih olahraga yang disukai agar tidak cepat bosan, misalnya bersepeda, lari atau menari.

    3. Makan makanan sehat

    Mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu rendah lemak serta rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat menurunkan tekanan darah tinggi hingga 11 mmHg. Contoh rencana makan yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah adalah diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan diet Mediterania.

    4. Angkat beban

    Tambahkan latihan ketahanan, seperti angkat beban, ke dalam program olahraga untuk membantu menurunkan berat badan dan tetap bugar. Manusia kehilangan massa otot secara bertahap seiring bertambahnya usia, dan angkat beban merupakan bagian yang sering kali diabaikan dari rencana latihan, terutama bagi kebanyakan wanita.

    5. Kelola stres

    Hormon stres menyempitkan pembuluh darah dan dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah. Selain itu, seiring waktu, stres dapat memicu kebiasaan tidak sehat yang membahayakan kesehatan kardiovaskular.

    Kebiasaan ini termasuk makan berlebihan, kurang tidur, dan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.

    (kna/kna)

  • 5 Ciri Kolesterol Tinggi saat Bangun Tidur

    5 Ciri Kolesterol Tinggi saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Gejala kolesterol tinggi di pagi hari seringkali mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti arteri yang tersumbat. Arteri yang tersumbat atau aterosklerosis merupakan kondisi ketika timbunan lemak, kolesterol, dan zat lain menumpuk di dinding arteri.

    Penumpukan ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke. Penting untuk mengetahui gejala kolesterol tinggi saat bangun tidur di pagi hari yang berkaitan dengan penyumbatan arteri berikut ini.

    5 Ciri Kolesterol Tinggi Saat Bangun Tidur

    Dikutip dari Mayo Clinic, kolesterol tinggi pada dasarnya tidak bergejala. Satu-satunya cara untuk memastikan adanya peningkatan kadar kolesterol adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.

    Kadar kolesterol normal untuk beberapa kelompok usia adalah sebagai berikut. Kadar berikut dinyatakan dalam mg/dL:

    UsiaTotal KolesterolTrigliseridaLDLHDL19 tahun ke bawahdi bawah 170di bawah 150di bawah 110di atas 4520 tahun ke atas (pria)125-200di bawah 150di bawah 10040 ke atas20 tahun ke atas (wanita)125-200di bawah 150di bawah 10050 ke atas

    Meski demikian, peningkatan kadar kolesterol dapat pula disertai beberapa keluhan yang memang tidak spesifik. Artinya, keluhan tersebut bisa juga dipicu oleh sebab lain, belum tentu secara langsung dipicu oleh kolesterol tinggi.

    Kolesterol tinggi menjadi faktor yang menyebabkan penyumbatan arteri. Penumpukan ini menciptakan plak yang menyempitkan arteri dan menghalangi aliran darah. Dikutip dari laman HealthSite, berikut sejumlah ciri kolesterol tinggi yang mungkin muncul saat bangun tidur di pagi hari:

    1. Nyeri Dada atau Rasa Tidak Nyaman

    Salah satu tanda dari penyumbatan arteri adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman. Kemungkinan, rasa sakit ini berasal dari kurangnya aliran darah ke jantung saat tidur.

    Sehingga, orang yang mengalaminya bisa merasa sesak atau tekanan di dada. Penting untuk memperhatikan gejala ini, sebab bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius, seperti angina atau serangan jantung.

    2. Sesak Napas

    Sesak napas setelah bangun tidur juga bisa menjadi tanda dari kolesterol tinggi dan penyumbatan arteri. Arteri yang tersumbat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga sering menyebabkan kelelahan dan sesak napas.

    Tak hanya di pagi hari, rasa sesak ini juga bisa bertahan sepanjang hari. Jadi, ketika merasa sering sulit bernapas, hubungi dokter untuk memeriksakan kesehatan jantung.

    3. Merasa Lelah dan Lesu

    Tanda selanjutnya adalah merasa lelah dan lesu. Saat jantung kesulitan memompa darah secara efisien, pasokan oksigen ke tubuh akan berkurang dan menyebabkan rasa lelah. Jika merasakan rasa lelah yang terus menerus, diperlukan perubahan gaya hidup atau perawatan medis.

    4. Kaki dan Anggota Tubuh Dingin

    Bangun tidur dengan tangan dan kaki yang terasa dingin bisa menjadi tanda adanya masalah sirkulasi darah akibat penyumbatan arteri. Aliran darah yang terhambat dapat menyebabkan bagian tubuh seperti tangan dan kaki terasa dingin atau mati rasa.

    Gejala ini mungkin lebih jelas dirasakan di pagi hari. Jika kondisi ini terjadi berulang kali, bisa jadi itu pertanda arteri tidak berfungsi dengan baik dan sebaiknya segera diperiksakan ke tenaga medis.

    5. Tekanan Darah Tinggi secara Tiba-tiba

    Tekanan darah yang tinggi di pagi hari bisa menjadi peringatan penting dari kolesterol tinggi dan penyumbatan arteri. Meski wajar jika berubah sepanjang hari, angkanya yang terus menerus tinggi di pagi hari bisa menandakan bahwa sistem kardiovaskular sedang mengalami tekanan. Jadi, memantau tekanan darah secara rutin bisa memberi gambaran penting tentang kondisi jantung serta mendeteksi masalah sejak dini.

    Tips Mengelola Kolesterol Tinggi

    Setelah mengetahui ciri-ciri kolesterol tinggi saat bangun tidur, lakukan gaya hidup sehat seperti berikut:

    Terapkan pola makan yang mendukung kesehatan jantung. Perbanyak makan buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat.Lakukan aktivitas fisik secara teratur agar membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhanJauhi rokok dan alkohol

    (elk/tgm)

  • Efek Ngeri Kopi Kejantanan Ilegal, Ingin Perkasa malah Gagal Ginjal

    Efek Ngeri Kopi Kejantanan Ilegal, Ingin Perkasa malah Gagal Ginjal

    Jakarta

    Kopi dengan bahan kimia obat kerap diedarkan dengan klaim sebagai ‘kopi kejantanan’. Mengandung bahan aktif obat keras seperti sildenafil, bahan aktif Viagra, kopi-kopi ilegal seperti ini bisa berdampak serius bagi kesehatan.

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Taruna Ikrar, menyebut kandungan bahan aktif yang kerap ditemukan dalam kopi kejantanan umumnya merupakan obat keras yang hanya boleh dikonsumsi atas rekomendasi dokter. Dosis dan aturan pakainya harus ditentukan dan dipantau melalui pemeriksaan.

    “Ada kopi, yang dipromosikan bisa membuat kejantanan. Ternyata penemuannya kami produk itu di lapangan mengandung sildenafil sitrat, itu kayak viagra. Dia mengandung obat kimia,” kata Prof Ikrar dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal’, Rabu (18/6/2025).

    “Jadi bukan kopinya yang membuat kejantanan, tapi obat. Obat ini bisa menyebabkan gagal ginjal hingga gagal jantung,” sambungnya.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam detikcom Leaders Forum ‘Ancaman Obat & Pangan Ilegal di Era Digital, Sayangi Ginjal!’, Rabu (18/6/2025). Foto: Ari Saputra/detikHealth

    Menurut Prof Ikrar, ini merupakan satu bentuk penipuan kepada konsumen. Terlebih, BKO yang digunakan tersebut seharusnya menggunakan resep dokter terkait konsumsinya.

    “Kenapa harus lewat resep dokter obat ini, karena obat ini bisa memberikan efek-efek samping yang lain,” kata Ikrar.

    “Taruhlah orang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi, dengan terjadinya fase konstruksi bisa menyebabkan kenaikan tekanan pembuluh darah,” sambungnya.

    (dpy/up)