Topik: tekanan darah tinggi

  • Ternyata 6 Buah Ini Bisa Bikin Ginjal Lebih Sehat

    Ternyata 6 Buah Ini Bisa Bikin Ginjal Lebih Sehat

    Jakarta

    Ginjal bekerja tanpa henti menyaring limbah, menyeimbangkan cairan, dan menjaga kadar nutrisi penting dalam tubuh. Asupan makanan, terutama buah-buahan, mengandung kombinasi vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang ampuh berperan besar dalam melindungi fungsi organ vital ini.

    “Sebuah studi mengamati data lebih dari 98 ribu peserta dan menemukan bahwa makan lebih banyak buah dikaitkan dengan risiko 6 hingga 8 persen lebih rendah terkena penyakit ginjal,” beber ahli diet, Jen Hernandez, RD, dikutip dari Eating Well.

    Namun, tidak semua buah memberi manfaat yang sama. Berikut enam buah yang dinilai paling baik untuk kesehatan ginjal menurut ahli:

    1. Anggur Merah

    Anggur merah kaya senyawa resveratrol, antioksidan yang membantu melindungi sel ginjal dari kerusakan dan peradangan. Kandungan kaliumnya juga relatif lebih rendah dibanding buah lain, sehingga lebih ramah bagi ginjal.

    2. Apel

    Apel mengandung serat larut dan senyawa antiinflamasi yang membantu menurunkan kolesterol, serta kadar gula darah. Manfaat ini penting karena diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab utama gangguan ginjal.

    3. Blueberry

    Buah beri ini kaya antosianin dan vitamin C yang bekerja sebagai antioksidan kuat. Konsumsi buah-buahan kaya flavonoid seperti blueberry diketahui dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis secara signifikan.

    4. Lemon

    Lemon membantu mencegah pembentukan batu ginjal berkat kandungan sitratnya. Selain itu, menambahkan perasan lemon ke dalam air dapat meningkatkan asupan cairan, yang penting untuk fungsi ginjal optimal.

    5. Nanas

    Nanas kaya vitamin C, mangan, dan senyawa antiinflamasi, termasuk enzim bromelain. Buah ini juga memiliki kadar kalium yang lebih rendah, sehingga lebih aman bagi individu yang perlu membatasi asupan kalium.

    6. Raspberry

    Raspberry merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Serat ini membantu menjaga kestabilan gula darah, faktor penting dalam melindungi ginjal, terutama pada orang dengan diabetes.

    Para ahli menekankan konsumsi buah-buahan secara rutin, disertai pola makan seimbang dan hidrasi yang cukup. Hal ini dapat membantu menjaga ginjal tetap sehat dalam jangka panjang.

    (sao/naf)

  • Ternyata 6 Buah Ini Bisa Bikin Ginjal Lebih Sehat

    Ternyata 6 Buah Ini Bisa Bikin Ginjal Lebih Sehat

    Jakarta

    Ginjal bekerja tanpa henti menyaring limbah, menyeimbangkan cairan, dan menjaga kadar nutrisi penting dalam tubuh. Asupan makanan, terutama buah-buahan, mengandung kombinasi vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang ampuh berperan besar dalam melindungi fungsi organ vital ini.

    “Sebuah studi mengamati data lebih dari 98 ribu peserta dan menemukan bahwa makan lebih banyak buah dikaitkan dengan risiko 6 hingga 8 persen lebih rendah terkena penyakit ginjal,” beber ahli diet, Jen Hernandez, RD, dikutip dari Eating Well.

    Namun, tidak semua buah memberi manfaat yang sama. Berikut enam buah yang dinilai paling baik untuk kesehatan ginjal menurut ahli:

    1. Anggur Merah

    Anggur merah kaya senyawa resveratrol, antioksidan yang membantu melindungi sel ginjal dari kerusakan dan peradangan. Kandungan kaliumnya juga relatif lebih rendah dibanding buah lain, sehingga lebih ramah bagi ginjal.

    2. Apel

    Apel mengandung serat larut dan senyawa antiinflamasi yang membantu menurunkan kolesterol, serta kadar gula darah. Manfaat ini penting karena diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab utama gangguan ginjal.

    3. Blueberry

    Buah beri ini kaya antosianin dan vitamin C yang bekerja sebagai antioksidan kuat. Konsumsi buah-buahan kaya flavonoid seperti blueberry diketahui dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis secara signifikan.

    4. Lemon

    Lemon membantu mencegah pembentukan batu ginjal berkat kandungan sitratnya. Selain itu, menambahkan perasan lemon ke dalam air dapat meningkatkan asupan cairan, yang penting untuk fungsi ginjal optimal.

    5. Nanas

    Nanas kaya vitamin C, mangan, dan senyawa antiinflamasi, termasuk enzim bromelain. Buah ini juga memiliki kadar kalium yang lebih rendah, sehingga lebih aman bagi individu yang perlu membatasi asupan kalium.

    6. Raspberry

    Raspberry merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Serat ini membantu menjaga kestabilan gula darah, faktor penting dalam melindungi ginjal, terutama pada orang dengan diabetes.

    Para ahli menekankan konsumsi buah-buahan secara rutin, disertai pola makan seimbang dan hidrasi yang cukup. Hal ini dapat membantu menjaga ginjal tetap sehat dalam jangka panjang.

    (sao/naf)

  • Batas Konsumsi Telur yang Aman dalam Sehari, Jangan Berlebihan

    Batas Konsumsi Telur yang Aman dalam Sehari, Jangan Berlebihan

    Jakarta

    Telur merupakan makanan populer bergizi tinggi yang kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, protein, dan lemak. Namun, ada batasan konsumsi telur yang perlu diketahui.

    Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi telur dan penyakit kolesterol dan jantung. Jadi, risiko yang terkait dengan mengonsumsi terlalu banyak telur berbeda-beda di antara individu.

    Batas Aman Konsumsi Telur Per Hari

    Batasan konsumsi telur berbeda antara orang yang sehat dan mengidap penyakit tertentu.

    1. Orang Dewasa Sehat

    Dikutip dari laman Healthline, bagi orang dewasa sehat denga kadar kolesterol normal dan tanpa faktor risiko penyakit jantung yang signifikan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 1-2 butir telur per hari aman untuk dikonsumsi. Bahkan telur bisa menyehatkan dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi 2-3 telur per hari memberi peningkatan yang lebih besar pada fungsi HDL, sekaligus menaikkan kadar karotenid dalam plasma. Secara keseluruhan, konsumsi 3 butir telur per hari dapat menghasilkan profil partikel LDL yang kurang aterogenik, memperbaiki fungsi HDL, dan meningkatkan kadar antioksidan plasma pada orang dewasa muda yang sehat.

    Kendati demikian, para ahli mungkin enggan menyarankan konsumsi lebih dari 2 butir per hari dan banyak yang masih menyarankan untuk mengonsumsi 1 butir telur per hari.

    Pakar IPB University dari Fakultas Peternakan, Dr Zakiah Wulandari juga merekomendasikan untuk memakan satu butir telur per hari.

    “Untuk orang sehat, rekomendasi konsumsi telur beserta kuning telurnya adalah satu butir per hari. Rekomendasi ini tidak akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” katanya, mengutip laman IPB University.

    2. Pengidap Kolesterol Tinggi, Diabetes, Penyakit Kardiovaskular, hingga Tekanan Darah Tinggi

    Bagi orang dengan kadar kolesterol tinggi, kelebihan berat badan atau obesitas, dan penyaki kronis seperti diabetes atau riwayat penyakit jantung dalam keluarnya sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1 telur per hari atau 4-5 butir telur per minggu.

    Sebuah studi yang melibatkan hampir 200.000 veteran AS mengaitkan konsumsi hanya 1 butir telur per hari dengan sedikit peningkatan risiko serangan jantung. Efeknya paling kuat pada mereka yang mengidap diabetes atau kelebihan berat badan.

    Sementara, Dr Zakiah merekomendasikan untuk mengonsumsi maksimal dua butir telur per minggu orang yang mengidap diabetes, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi. Asupan telur bisa ditingkatkan dengan tanpa mengonsumsi kuning telur. Putih telur merupajan sumber protein, jadi sangat bermanfaat bagi tubuh.

    Terlepas dari asupan telur, risiko penyakit jantung meningkat seiring brtambahnya usia akibat perubahan seperti penumpukan lemak dan pengersan arteri. Jadi, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan secaa keseluruhan saat memutuskan berapa banyak telur yang aman dikonsumsi.

    Manfaat Telur untuk Kesehatan

    Telur merupakan sumber proteon rendah lemak yang baik yang mudah diolah. Ada banyak manfaat yang didapat dari telur, di antaranya:

    Kandungan antioksdannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan penyakit kronis terkait, seperti penyakit jantung dan kanker.Dipercaya bisa meningkatkan beberapa biomarker penyakit jantung, termasuk biomarker inflamasi, seperti kadar inteleukin-6 dan protein C-reaktif dalam darah.Mengenyangkan dan bisa mendukung penurunan berat badan. Hal ini berkat kandungan protein lemaknya yang tinggi.

    (elk/suc)

  • Pria Ini Alami Penurunan Fungsi Ginjal di Usia 39, Begini Gejala Awalnya

    Pria Ini Alami Penurunan Fungsi Ginjal di Usia 39, Begini Gejala Awalnya

    Jakarta

    Seorang pria di Singapura didiagnosis mengalami penurunan fungsi ginjal di usia 39 tahun. Pria bernama Syafic Omar yang bekerja sebagai engineer fasilitas pusat data itu awalnya merasakan sensasi kesemutan di kedua kakinya pada Maret 2025.

    dr Arjunan Kumaran, dokter keluarga di Klinik Intemedical, menduga Syafic mengalami neuropati atau gangguan saraf perifer, sehingga menyarankannya menjalani pemeriksaan menyeluruh.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan Syafic mengidap tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, serta mulai mengalami penurunan fungsi ginjal. Beruntung, penyakit ginjalnya masih berada pada tahap awal.

    Syafic merupakan satu dari lebih dari 500 ribu penduduk Singapura berusia 18 hingga 74 tahun yang hidup dengan penyakit ginjal, atau lebih dari satu dari tujuh orang pada kelompok usia tersebut. Pada kelompok usia 70 tahun ke atas, lebih dari sepertiga mengalami gangguan fungsi ginjal.

    Ginjal berperan menyaring racun, garam, dan kelebihan cairan dari sekitar setengah cangkir darah setiap menit. Ketika fungsi ini terganggu, tubuh dapat mengalami keluhan seperti mudah lelah, bengkak, mual, sesak napas, hingga kebingungan.

    Penyakit ginjal kronis (CKD), yang kerap disebut ‘silent killer”‘, memiliki lima tahap. Banyak pengidap tidak menyadari gejala pada tahap awal dan baru merasakan keluhan ketika kerusakan ginjal sudah cukup berat.

    Seseorang memerlukan pemantauan ketat serta persiapan untuk transplantasi ginjal atau dialisis ketika fungsi ginjal menurun hingga kurang dari 15 persen kapasitas normal, tahap yang dikenal sebagai CKD stadium 5 atau gagal ginjal.

    Menurut dr Jason Choo, Direktur Medik National Kidney Foundation (NKF), sekitar separuh kasus penyakit ginjal di Singapura sebenarnya dapat dicegah apabila diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi didiagnosis serta dikendalikan lebih awal.

    “Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama diabetes, penyakit kardiovaskular, dan gagal ginjal. Mencapai berat badan yang sehat juga membantu mengendalikan diabetes dan bahkan dapat mempercepat remisi penyakit,” kata dr Choo, dikutip dari The Strait Times.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Gejala Kerusakan Ginjal yang Bisa Muncul di Pagi Hari, Sering Tak Disadari

    Gejala Kerusakan Ginjal yang Bisa Muncul di Pagi Hari, Sering Tak Disadari

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring racun, mengatur keseimbangan elektrolit, serta memproduksi hormon untuk tekanan darah dan pembentukan sel darah merah. Ketika fungsinya mulai menurun, berbagai gejala halus bisa muncul tanpa disadari.

    Menurut Kidney Care UK, beberapa gejala dini yang umum termasuk wajah bengkak, urine berbusa, kulit sangat kering dan gatal, brain fog, serta bau napas tidak sedap yang menetap. Kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko penyakit ginjal. Memahami gejala-gejala ini dapat membantu deteksi dini dan pengelolaan kesehatan ginjal secara lebih efektif.

    1. Wajah Bengkak

    Kelopak mata atau wajah yang tampak bengkak setelah bangun tidur dapat menjadi tanda penumpukan cairan akibat gangguan ginjal. Pada kondisi tertentu, ginjal mengalami kebocoran protein (albumin) ke urine. Rendahnya kadar albumin menyebabkan cairan lebih mudah berpindah ke jaringan longgar, termasuk area sekitar mata. Retensi natrium akibat gangguan ginjal juga memperburuk pembengkakan.

    Pembengkakan wajah yang disertai urine berbusa, kenaikan berat badan karena cairan, atau tekanan darah meningkat lebih mengarah pada masalah ginjal. Namun bengkak juga bisa disebabkan alergi, hipotiroid, gangguan hati, atau efek obat tertentu.

    2. Urine Berbusa

    Urine yang tampak sangat berbusa dan tidak hilang dengan cepat dapat menandakan proteinuria, salah satu tanda paling awal kerusakan glomerulus ginjal. Meski busa dapat muncul karena dehidrasi atau aliran urine yang kuat, foam yang persisten perlu diperiksa.

    Pemeriksaan yang diperlukan meliputi urine albumin-to-creatinine ratio (uACR) dan estimated Glomerular Filtration Rate (eGFR).

    3. Kulit Sangat Kering dan Gatal

    Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan racun di tubuh, gangguan keseimbangan mineral, hingga perubahan saraf perifer yang memicu rasa gatal hebat. Gatal biasanya simetris, menetap, dan tak hilang hanya dengan pelembap biasa.

    Gejala ini sering muncul pada stadium lanjut, tetapi bisa juga menjadi tanda awal bila terjadi terus-menerus.

    4. Brain Fog

    Gangguan konsentrasi, mudah lelah, dan lambat berpikir dapat dipicu oleh penumpukan zat sisa metabolisme di darah, anemia akibat kurangnya hormon eritropoietin, hingga kualitas tidur yang menurun. Kombinasi ini umum terjadi pada penyakit ginjal kronis.

    Pemeriksaan tekanan darah, eGFR, kadar hemoglobin, dan uACR diperlukan untuk memastikan kondisi.

    5. Bau Napas Tidak Sedap

    Ketika ginjal tidak mampu membuang urea secara optimal, urea dapat terurai menjadi amonia di rongga mulut, memicu bau khas seperti pesing atau amonia (uremic fetor). Bila disertai mual, kelelahan ekstrem, gatal, edema, atau penurunan volume urine, kondisi ini dapat mengarah ke penyakit ginjal yang sudah lebih berat dan perlu penanganan segera.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Berapa Lama Mi Instan Hancur dalam Perut? Ini Penjelasan Dokter Pencernaan

    Berapa Lama Mi Instan Hancur dalam Perut? Ini Penjelasan Dokter Pencernaan

    Jakarta

    Selain praktis dan murah, mi instan kerap jadi ‘penyelamat’ ketika lapar melanda. Namun perlu dipahami, makanan ini termasuk kategori ultra processed food (UPF) yang tidak disarankan dikonsumsi berlebihan, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan serat, protein, dan nutrisi lain yang lengkap.

    Spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi, hepatologi (KGEH), Aru Ariadno, menjelaskan konsumsi mi instan terlalu sering dapat berdampak pada berbagai gangguan kesehatan. “Masalah yang paling sering muncul seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, hingga gangguan fungsi ginjal,” ujarnya kepada detikcom Jumat (5/12/2025).

    Menurut dr Aru, hal ini terutama disebabkan oleh kandungan natrium (garam) yang tinggi, lemak jenuh, serta kalori yang besar, sementara nutrisi esensial seperti serat, vitamin, mineral, dan protein justru sangat rendah.

    Berapa Lama Mi Instan Bertahan di Perut?

    Meski terlihat sama seperti mi pada umumnya, proses pencernaan mi instan ternyata berbeda. Mi instan membutuhkan waktu lebih lama untuk hancur di dalam sistem pencernaan dibandingkan mi segar atau mi basah.

    Mi instan dapat bertahan sekitar 3 hingga 5 jam di dalam lambung sebelum benar-benar diproses ke tahap berikutnya.

    Pada sebagian orang, keseluruhan proses pencernaan mi instan bahkan disebutnya bisa berlangsung hingga 1 sampai 2 hari sebelum benar-benar keluar dari tubuh.

    Proses yang lebih lama ini disebabkan tekstur mi instan lebih padat, kadar minyak dari proses penggorengan, dan bahan tambahan yang membuatnya lebih sulit dicerna.

    Sebaliknya, mi segar atau mi yang dibuat tanpa pengawet biasanya lebih mudah hancur dan lebih cepat melewati saluran cerna.

    Mengapa Bisa Lebih Lama Dicerna?

    Ada beberapa faktor yang membuat mi instan membutuhkan waktu lebih panjang untuk dicerna:

    1. Proses Penggorengan dan Tingginya Lemak

    Mayoritas mi instan digoreng sebelum dikemas. Lemak jenuh dari proses ini memperlambat pergerakan makanan di lambung (gastric emptying).

    2. Pengawet dan Bahan Tambahan

    Walau mi instan aman dikonsumsi sesuai batas regulasi, bahan tambahan seperti stabilizer dan emulsifier membuat teksturnya lebih keras dan tidak mudah terurai.

    3. Rendah Serat

    Tidak adanya serat memperlambat kerja usus dan membuat makanan lebih lama berada di saluran cerna.

    Apa Dampaknya Jika Sering Makan Mi Instan?

    Jika dikonsumsi berlebihan atau terlalu sering, efeknya dapat menumpuk:

    Risiko hipertensi meningkat karena kandungan garam sangat tinggi.Lonjakan gula darah lebih mudah terjadi.Gangguan pencernaan seperti perut kembung, begah, konstipasi, atau refluks.Meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes.Beban ginjal meningkat akibat natrium berlebih.Asupan gizi tidak seimbang, karena mi instan tidak menyediakan nutrisi lengkap.

    Boleh Makan Mi Instan, Tapi…

    Mi instan aman dikonsumsi, asalkan tidak terlalu sering dan diimbangi bahan makanan lain. Dokter merekomendasikan:

    Tambahkan sayur (bayam, wortel, sawi, brokoli).

    Masukkan protein (telur, ayam, tahu, tempe).Kurangi penggunaan bumbu terutama minyak dan bubuk perisa.Batasi konsumsi 1-2 kali per minggu.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/naf)

  • Kenapa Orang Baru Sadar Kena Penyakit Ginjal saat Kondisinya Parah? Ini Alasannya

    Kenapa Orang Baru Sadar Kena Penyakit Ginjal saat Kondisinya Parah? Ini Alasannya

    Jakarta

    Penyakit ginjal kerap dijuluki sebagai ‘silent killer’ atau penyakit yang diam-diam mematikan. Pasalnya, kerusakan pada ginjal biasanya berlangsung perlahan, tanpa memunculkan keluhan apapun di tahap awal.

    Ketika gejala baru muncul, sering sebagian besar fungsi ginjal sudah terganggu.

    Ginjal bekerja layaknya filter pintar yang menyaring darah dan membuang limbah sepanjang waktu. Sebab, organ ini tidak memiliki saraf nyeri yang memberi tanda saat rusak, tubuh pun tidak memberikan alarm dini.

    Pada fase awal penyakit ginjal kronis, ginjal justru ‘mengejar ketertinggalan’ dengan bekerja lebih keras untuk menggantikan fungsi yang hilang. Inilah yang membuat hasil tes darah bisa tampak normal untuk sementara, meski kerusakan sudah terjadi.

    Para ahli menyebut, sebagian besar pasien baru mengetahui ginjalnya bermasalah saat melakukan pemeriksaan darah atau urine secara rutin.

    Tanda-tanda Ginjal Mulai Rusak

    Dikutip dari Times of India, gejala baru muncul saat kerusakan ginjal sudah cukup parah. Beberapa keluhan yang perlu diwaspadai meliputi:

    Kelelahan berkepanjangan atau tubuh terasa lemah.Mual, muntah, atau penurunan nafsu makan.Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah.Kulit gatal atau sangat kering.Masalah tidur.Sesak napas.Perubahan urine, seperti berbusa, sangat kering atau sangat hangat sedikit.

    Banyak orang keliru menganggap gejala-gejala tersebut sebagai efek stres, penuaan asam lambung, atau pola hidup yang berantakan. Sehingga diagnosis makin tertunda.

    Penyebab Terbesar Kerusakan Ginjal

    Ada dua penyebab utama penyakit ginjal kronis, yaitu diabetes jangka panjang dan tekanan darah tinggi. Keduanya dapat merusak filter ginjal secara perlahan, tanpa menimbulkan gejala.

    Faktor lain yang juga berkontribusi, meliputi:

    Infeksi ginjal berulang.Peradangan ginjal.Penggunaan obat anti-nyeri (NSAID) berlebihan.Penyakit autoimun.Kondisi genetik tertentu.

    Tips Menjaga Ginjal Tetap Sehat

    Salah satu cara paling sederhana adalah cukup minum air setiap hari. Hidrasi yang baik membantu tubuh membuang racun dan menurunkan risiko batu ginjal maupun infeksi saluran kemih (ISK).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hati-hati! Inilah Gejala Awal Penderita Batu Ginjal”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu (3/12/2025) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON). Pihak keluarga yang diwakili oleh anaknya, Damar Rizal Marzuki, serta adiknya, Deniar Hendarsah, menyampaikan sejak tiba di rumah sakit kondisi bintang sinetron Preman Pensiun itu sudah sangat mengkhawatirkan.

    Pihak keluarga menjelaskan Epy mengalami penyumbatan pembuluh darah di batang otak.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang Deniar Hendarsah dikutip dari detikHot.

    Karena kondisi kritis yang sudah masuk tahap semi-koma serta tekanan darah tinggi yang tidak kunjung stabil, tindakan operasi tidak memungkinkan dilakukan.

    “Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu udah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas… nafas berpulang,” pungkas Deniar Hendarsah.

    Di luar kasus tersebut, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan salah satu bagian sentral di dalam otak adalah batang otak atau brainstem. Batang otak adalah bagian otak yang sangat kecil namun berfungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung dan gerakan tubuh.

    “Bila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen berhenti mendadak,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    dr Reza menjelaskan, kondisi ini bisa disebut sebagai stroke batang otak, dan merupakan salah satu bentuk stroke paling berbahaya lantaran area yang terdampak adalah pusat vital.

    Adapun faktor risiko tersering penyumbatan pembuluh darah otak sebagai berikut.

    tekanan darah tinggi⁠kolesterol tinggi hingga menyebabkan munculnya plak serta mengerasnya dinding pembuluh darah⁠diabetesmerokokgangguan irama jantung (misalnya fibrilasi atrium)

    “Kemudian seseorang yang pernah mengalami stroke sebelumnya; meskipun ringan dan sudah pulih sepenuhnya; memiliki pembuluh darah otak yang lebih rentan. Kondisi ini memang meningkatkan risiko terjadinya stroke berulang, termasuk yang lebih berat,” tuturnya.

    “Namun, apakah stroke sebelumnya berhubungan langsung dengan kejadian saat ini tidak dapat dipastikan,” lanjutnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Diperluas, Warga +62 Bakal Bisa Cek Kesehatan Gratis di Mal

    Diperluas, Warga +62 Bakal Bisa Cek Kesehatan Gratis di Mal

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menuturkan hingga saat ini sudah ada sekitar 60 juta warga Indonesia yang ikut pemeriksaan cek kesehatan gratis (CKG). Sedangkan, total orang yang sudah mendaftar saat ini mencapai 63 juta.

    Demi memperluas cakupan program, Wamenkes menuturkan pihaknya akan memperbanyak CKG di tempat umum, seperti mal. Seperti yang diketahui, masyarakat saat ini harus pergi ke puskesmas untuk bisa mendapatkan program pemeriksaan kesehatan ini.

    “Kalau kita sudah menyelenggarakan bukan di fasilitas kesehatan saja, di kementerian-kementerian, di perusahaan-perusahaan, di mal-mal, jadi lebih membuat masyarakat itu terakses lebih yang mudah,” ungkap Wamenkes ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

    Wamenkes mengingatkan program CKG adalah langkah preventif yang bisa dimanfaatkan untuk memeriksakan kesehatan lebih dini. Diharapkan penyakit yang ada bisa terdeteksi lebih awal dan mencegah keparahan lebih lanjut.

    Ia mencontohkan pada kasus penyakit stroke yang sering muncul tiba-tiba, padahal bisa dicegah dengan mengetahui faktor risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, jika penyakit yang terdeteksi terlanjur parah, maka biaya yang perlu dikeluarkan untuk pengobatan juga semakin tinggi.

    Kalau orang-orang sakit sudah masuk ke dalam stadium yang lanjut, itu kan biaya kesehatannya tinggi. Tapi kalau sudah diketahui secara dini ini, pengobatannya juga lebih ringan, murah, masyarakatnya juga lebih sehat.

    “Nanti akan kita selenggarakan juga di kantor-kantor, di perusahaan, jadi mereka nggak usah meninggalkan tempat kerjanya, tapi tetap bisa diperiksa,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 9 Asupan Vitamin dan Mineral yang Wajib Dikonsumsi Pejuang Rupiah

    9 Asupan Vitamin dan Mineral yang Wajib Dikonsumsi Pejuang Rupiah

    Jakarta

    Pekerja kantoran biasanya kerap mengalami stres, mood swing, hingga melemahnya imun tubuh. Perjalanan kantor macet, desak-desakan di transportasi umum, sampai deadline yang menumpuk merupakan sejumlah pemicunya.

    Di samping itu, vitamin dan mineral menjadi dua nutrisi penting bagi tubuh, khususnya bagi para budak kantoran. Pasalnya, kedua nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk kerja organ-organ dalam tubuh lebih maksimal, berikut di antaranya:

    1. Vitamin D

    Vitamin D adalah salah satu mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Dikutip dari Medlineplus, vitamin D secara umum memiliki banyak sekali manfaat, seperti membantu penyerapan kalsium.

    Vitamin D juga menjaga sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk melawan bakteri dan virus. Di samping itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Metta Satyani, SpGK, mengatakan Vitamin D juga membantu seseorang mengatasi mood swing atau perubahan suasana hati yang cepat dan signifikan.

    “Vitamin D berperan dalam produksi serotonin hormon ‘bahagia’ di otak,” ujar dr Metta, dikutip dari Instagram detikcom, Jumat (7/11/2025).

    2. Vitamin B Kompleks

    Vitamin B Kompleks (khususnya B6, B9, dan B12) berperan untuk menjaga mood. Vitamin B kompleks sering digunakan untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan suasana hati. Beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin B dapat meningkatkan semangat dan kinerja kognitif Anda.

    “Vitamin B kompleks, terutama B6, B12, dan folat, penting untuk menjaga fungsi otak, energi, dan kestabilan mood,” tambah dr Metta.

    Vitamin B Kompleks juga berperan dalam memproduksi sel darah putih yang menjadi bagian dari sistem imun tubuh. Vitamin B Kompleks, khususnya B6 dan B12 ini juga memiliki peran dalam sintesis DNA yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.

    3. Vitamin C

    Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas dan memperkuat imun tubuh. Selain itu, vitamin ini juga membantu tubuh lebih cepat pulih saat stres atau sakit.

    Kamu bisa mendapatkannya dari jeruk, kiwi, tomat, dan paprika merah. Vitamin C sangat diperlukan bagi pekerja dengan side hustle (pekerjaan sampingan).

    “Kondisi tubuh kamu yang kerja nonstop itu butuh lebih dari sekadar kopi dan semangat. Apalagi buat Gen Z yang aktif banget, penting banget untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian,” kata dr Metta.

    4. Zinc

    Seng atau Zat Besi merupakan jenis mineral membantu pembentukan sel imun, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga metabolisme tubuh. Kekurangan zinc bisa membuat kamu gampang lelah, sariawan, atau rambut rontok.

    5. Selenium

    Dikutip dari National Institute of Health (NIH), selenium merupakan mineral esensial yang terdapat di sejumlah makanan dan suplemen. Mineral ini berperan untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan mendukung kerja hormon tiroid.

    6. Natrium

    Dikenal dengan nama lain Sodium, mineral ini adalah elektrolit penting yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium juga penting untuk kontraksi otot, transmisi sinyal saraf, dan fungsi jantung yang sehat.

    Namun, konsumsi natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sehingga perlu diatur dengan bijak.

    7. Kalium

    Selain Natrium, Kalium juga merupakan mineral kunci dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Mineral ini bantu mengatur tekanan darah, memelihara kesehatan jantung, dan mendukung fungsi otot yang normal.

    Konsumsi yang cukup dari kalium juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sehingga, cocok bagi karyawan yang duduk di ruangan ber-AC selama berjam-jam.

    8. Magnesium

    Magnesium adalah mineral esensial yang berperan pada lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh. Mineral ini bantu menjaga fungsi otot dan saraf yang sehat, mengatur tekanan darah, mendukung sistem kekebalan tubuh dan meregulasi stres.

    Magnesium juga dapat memperbaiki kualitas tidur dan membantu mengatasi gangguan mood.

    “Magnesium juga nggak kalah penting. Mineral ini membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan menjaga kestabilan emosi,” jelas dr Metta.

    9. Kalsium

    Selain menjaga kekuatan tulang, Kalsium juga berperan penting dalam kontraksi otot, detak jantung, dan transmisi saraf. Kekurangan kalsium bisa bikin tubuh mudah lemas, otot tegang, sulit menyimak hingga memicu penyakit arthritis

    dr Metta mengatakan kehilangan tubuh kehilangan cairan, bukan hanya air yang hilang, tetapi juga mineral penting. Salah satu cara mudah menjaga mood dan memperkuat imun tubuh adalah mengonsumsi air mineral alami.

    “Ingat, dengan memenuhi cairan tubuh dan mineral yang baik bukan cuma soal kuantitas air, tapi juga kualitasnya. Pilih air mineral yang mendukung keseimbangan tubuh, apalagi jika aktivitas harian banyak dilakukan di ruangan dingin dan kering seperti kantor ber-AC,” pungkasnya.

    (akd/ega)