Topik: tekanan darah tinggi

  • Ibu Hamil Jatuh karena Pusing, Ini Kemungkinan Penyebabnya

    Ibu Hamil Jatuh karena Pusing, Ini Kemungkinan Penyebabnya

    Jakarta

    Pada masa kehamilan, ibu biasanya lebih rentan dengan berbagai masalah kesehatan. Salah satu yang paling banyak dikeluhkan adalah kepala pusing.

    Kondisi ini bisa jadi bahaya bila tidak ditangani dengan tepat. Dalam beberapa kasus, pusing bahkan bisa membuat kepala nyeri, hingga ibu hamil terjatuh, dan membahayakan janin. Sebenarnya, apa sih penyebab ibu hamil bisa pusing?

    Penyebab Ibu Hamil Pusing

    Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan kepala pusing adalah salah satu masalah paling umum yang dialami ibu hamil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor:

    Perubahan Hormon

    dr Fadli menjelaskan pusing paling banyak dikeluhkan ibu hamil saat trimester pertama. Menurutnya, gejala pusing muncul akibat ada perubahan hormon pada tubuh ibu.

    Meski begitu, ia menuturkan gejala pusing atau nyeri kepala yang dialami ibu hamil pada fase ini seharusnya tidak terlalu mengganggu.

    “Kalau kita seandainya menggunakan penilaian VAS (visual analog scale) score, paling maksimal nyerinya itu di angka 3. Itu yang disebabkan oleh hormon,” kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/7/2025).

    Dikutip dari American Pregnancy Association, meningkatnya hormon menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks dan melebar. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke bayi, tapi memperlambat aliran darah kembali ke tubuh.

    Anemia

    Anemia merupakan kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, maka fungsinya tidak bisa berjalan baik.

    Selama kehamilan, jumlah darah tubuh meningkat 20-30 persen. Ini berarti, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Ibu hamil lebih rentan mengalami anemia apabila:

    Hamil anak kembar atau lebih.Tidak mengonsumsi cukup zat besi.Hamil dengan jarak waktu berdekatan dengan kehamilan sebelumnya.Mengalami riwayat menstruasi berat sebelum hamil.Sering muntah karena morning sickness (mual dan muntah di pagi hari).

    “Bisa juga disebabkan oleh anemia, kita orang Indonesia itu rentan banget anemia, kurang darah jadi oksigen ke otak jadi terganggu, dan pusing nyeri kepala,” kata dr Fadli.

    Preeklampsia

    Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi serius yang muncul selama kehamilan. Preeklampsia dapat memengaruhi organ tubuh seperti ginjal, hati, otak, hingga efek serius lainnya.

    Kondisi ini biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa gejalanya meliputi gangguan penglihatan, pembengkakan tangan dan kaki, nyeri perut bagian kanan atas, serta sesak napas, hingga nyeri dan pusing.

    “(Pusing itu. red) bisa juga disebabkan oleh tekanan darah selama hamil, ini biasanya muncul di atas 20 minggu, atau yang kita sebut dengan preeklampsia. Nah, ini bahaya kalau nyeri kepala, di atas usia 20 minggu, disertai tekanan darah tinggi, bisa jadi tanda preeklampsia,” jelas dr Fadli.

    Kondisi Medis Lain

    Gejala pusing kepala juga bisa muncul akibat kondisi medis lain yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Terlebih, bila pusing juga disertai rasa nyeri kepala yang parah, kondisi ini harus segera diperiksakan.

    “Setelah itu, mungkin ada underlying disease (penyakit penyebab) lainnya, seperti sinusitis, atau kalau memang sakit banget, kita harus pastikan jangan sampai ada tumor di otak. Jadi nyeri pada kepala selama hamil itu memang banyak penyebabnya, tapi normalnya selama hamil sangat bisa ditoleransi,” jelas dr Fadli.

    Pertolongan Pertama Kepala Pusing Bagi Bumil

    Ketika mengalami pusing atau nyeri kepala, ibu hamil bisa mengonsumsi obat pereda nyeri bebas seperti paracetamol dan asam mefenamat. Jangan lupa juga untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas, terlebih jika masih di trimester pertama.

    “Sama istirahat, jangan terlalu banyak aktivitas, apalagi trimester pertama harus banyak aktivitas dalam ruangan, istirahat, karena memang hormonal imbalance-nya (ketidakseimbangan hormon) cukup kuat, kalau mau babymoon ya trimester kedua,” ujar dr Fadli.

    Apabila pusing tidak kunjung hilang, semakin parah disertai nyeri, atau bahkan membuat jatuh pingsan, ini bisa menjadi tanda bahaya. Pemeriksaan ke dokter sebaiknya segera dilakukan untuk memastikan pusing yang muncul berkaitan dengan kondisi medis lain atau tidak.

    “Apalagi kalau misalnya disertai dengan darah tinggi, atau kejang itu bahaya juga. Apalagi kalau nyeri kepalanya itu mengganggu penglihatan atau visus. Bisa juga muntah yang hebat itu bahaya, apalagi kalau sampai pingsan. Ada juga yang disertai demam tinggi, kita khawatir ada tanda infeksi,” tandasnya.

    (avk/tgm)

  • Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi di Usia 30-an

    Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi di Usia 30-an

    Jakarta

    Memasuki usia 30-an, seseorang umumnya berada dalam fase produktif. Sayangnya, di balik gaya hidup yang aktif dan padat, banyak orang yang tidak menyadari bahwa pola makan yang keliru bisa memicu munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    Hipertensi tak hanya menyerang usia lanjut, namun juga mereka yang masih tergolong muda. Menurut WHO, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

    Sementara data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat prevalensi hipertensi pada kelompok umur 25-34 tahun sebesar 1,8% Ketahui kebiasaan sehari-hari tertentu yang bisa meningkatkan tekanan darah.

    Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi

    Hipertensi terjadi saat pembuluh darah terlalu tinggi yaitu 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Orang dengan hipertensi mungkin tidak merasakan gejala apa-apa, sehingga satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksa tekanan darah.

    Beberapa kebiasaan makan yang bisa memicu hipertensi di antaranya mengonsumsi makanan ultra-olahan, tidak mengonsumsi kalium secara cukup, hingga terlalu banyak mengonsumsi gula. Dikutip dari laman Health dan Web MD, begini penjelasannya.

    1. Mengonsumsi Makanan Ultra-Olahan

    Menurut profesor kedokteran kardiovaskular di McGovern Medical School, UT Health Houston John P. Higgins, MD, MBA, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan penambahan berat badan. Keduanya meningkatkan risiko hipertensi.
    Dikutip dari jurnal “Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Fungsi Endotel,” endotel adalah jaringan di dalam pembuluh darah yang memiliki peran sangat penting dalam homeostasis vaskular melalui sekresi dan modifikasi sejumlah substansi vasoaktif. Disfungsi endotel merupakan peristiwa paling yang terjadi dalam patogenesis penyakit-penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung koroner hingga gagal jantung.

    Sehingga, penting untuk menghindari makanan ultra olahan seperti kue, sereal, daging olahan, minuman soda, minuman berenergi, dan minuman manis. Utamakan makanan yang padat nutrisi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, lemak bermanfaat, dan protein rendah lemak.

    2. Tidak Mengonsumsi Cukup Kalium

    Kalium membantu tubuh dalam mengeluarkan natrium dan merelaksasikan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Menurut wakil ketua kardiologi di VCU Health, Hem Bhadwaj, MD, kadar kalium yang rendah bisa menyebabkan retensi cairan, yang pada gilirannya bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

    “Kalium yang rendah juga dapat meningkatkan efek hormon stres dalam tubuh, yang dapat memengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi,” ungkapnya.

    Usahakan untuk mengonsumsi 3.500-5.000 miligram (mg) kalium per hari. Adapun beberapa makanan tinggi kalium di antaranya sayuran berdaun hijau, ubi jalar, pisang, dan kacang-kacangan.

    3. Melewatkan Sarapan

    Tidak sarapan terbukti bisa meningkatkan kortisol, hormon stres utama. Menurut penelitian yang dilakukan kepada wanita dan remaja, mereka yang rutin melewatkan sarapan mengalami peningkatan tekanan darah.

    Masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar dalam hal ini. Namun para peneliti menemukan bahwa lonjakan kortisol secara teratur bisa menyebabkan peningkatan sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kondisi kesehatan berbahaya lainnya.

    4. Makan Terlalu Banyak Gula

    Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (220 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan 4 sendok makan atau 50 g per hari.

    Penelitian juga membuktikan bahwa gula tambahan dalam minuman ringan bisa memberi dampak negatif pada tekanan darah.

    Kebiasaan Lain yang Memicu Hipertensi

    Selain terkait dengan makanan, ada beberapa kebiasaan lain yang juga bisa memicu hipertensi, seperti:

    1. Kurang Tidur

    Tidur begitu penting untuk mengatur tekanan darah. Kurang tidur, baik dari segi kualitas ataupun durasinya bisa meningkatkan tekanan darah.

    Pastikan untuk mendapat tidur yang berkualitas dengan menghindari makan berat beberapa jam sebelum tidur, melakukan aktivitas fisik yang cukup, serta menjaga kamar tidur tetap tenang dan gelap demi kenyamanan. Orang dewasa di atas usia 18 tahun disarankan untuk tidur selama 7-9 jam per malam.

    2. Kurang Minum Air

    Penting untuk menjaga asupan cairan ke tubuh untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Dehidrasi bisa mempersempit pembuluh darah, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan untuk minum setidaknya 1,5-2 liter air setiap hari atau sekitar delapan gelas sehari.

    3. Kurangnya Aktivitas Fisik

    Untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi, pastikan melakukan aktivitas yang cukup. Aktivitas fisik yang rendah dan duduk terlalu lama bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dengan mengurangi aliran darah, meningkatkan kekakuan pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan pada sistem kardiovaskular seiring waktu.

    American Heart Association (AHA) merekomendasikan, orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat atau tenis. Pilihan lainnya adalah melakukan aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 menit per minggu, seperti berlari atau berenang.

    4. Merokok

    Merokok bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri. Seiring waktu, penumpukan plak bisa menyebabkan aterosklerosis yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, Aterosklerosis adalah pengerasan arteri akibat penumpukan plak secara bertahap di dalamnya. Plak tersebut terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya. Dalam jangka pendek, tekanan darah akan meningkat setiap kali seseorang merokok.

    (elk/tgm)

  • Ini Durasi dan Cara Jalan Kaki yang Cepat Bakar Lemak di Perut

    Ini Durasi dan Cara Jalan Kaki yang Cepat Bakar Lemak di Perut

    Jakarta

    Punya perut buncit bukan cuma soal penampilan yang kurang oke. Lebih dari itu, kondisi ini juga bisa jadi alarm bahaya bagi kesehatan tubuh.

    Menurut sejumlah studi, perut buncit berkaitan dengan risiko penyakit serius, mulai dari jantung, stroke, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga beberapa jenis kanker.

    Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mengatasinya adalah dengan jalan kaki. Pertanyaannya, berapa lama durasi jalan kaki yang efektif untuk membakar lemak perut?

    30-60 Menit per Hari, 5-6 Kali Seminggu

    Ahli kebugaran menyarankan durasi jalan kaki ideal untuk membakar lemak adalah 30 hingga 60 menit per hari, dilakukan lima hingga enam hari dalam seminggu.

    Durasi ini sesuai dengan panduan latihan aerobik intensitas sedang, yaitu 150-300 menit per minggu, yang terbukti efektif untuk menurunkan lemak tubuh, termasuk di area perut.

    “Konsistensi adalah kunci. Tapi durasi dan intensitas juga sangat berpengaruh dalam pembakaran lemak,” kata pakar kebugaran di AS, dikutip dari CNBC.

    Bagi pemula, bisa mulai dari 20-30 menit per hari, lalu ditingkatkan secara bertahap seiring meningkatnya daya tahan tubuh.

    Berjalan santai mungkin belum cukup. Agar efektif, detak jantung perlu naik ke level 65-80 persen dari detak jantung maksimal, ini disebut zona pembakaran lemak.

    Dengan ritme ini, tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan sekadar membakar kalori biasa.

    “Semakin cepat dan lama berjalan, semakin tinggi kalori yang dibakar. Ini penting untuk menciptakan defisit kalori,” lanjutnya.

    Nggak semua jenis jalan kaki punya efek yang sama. Kalau mau hasil maksimal, variasi latihan penting banget. Berikut beberapa metode yang bisa dicoba:

    Interval Jalan Cepat

    Ganti-ganti ritme: 2 menit jalan cepat, lalu 1 menit jalan santai. Ulangi selama 20-30 menit. Efektif buat yang sibuk tapi mau hasil cepat.

    Jalan Tanjakan

    Cari rute yang berbukit atau gunakan treadmill dengan kemiringan. Ini bantu aktifkan otot bokong dan perut lebih maksimal.

    Jalan Pakai Rompi Beban

    Tambahkan rompi berbobot ringan. Ini akan menambah tantangan, mempercepat pembakaran kalori, dan menguatkan otot inti.

    Jalan Jauh dengan Kecepatan Stabil

    Sisihkan satu hari khusus untuk jalan kaki selama 60 menit atau lebih. Ini bagus untuk membangun daya tahan dan jaga pembakaran lemak tetap jalan.

    (naf/kna)

  • Ada Pembengkakan di Kaki, Trump Disebut Alami Masalah di Pembuluh Darah

    Ada Pembengkakan di Kaki, Trump Disebut Alami Masalah di Pembuluh Darah

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, 79 tahun, didiagnosis mengalami chronic venous insufficiency atau gangguan aliran darah vena kronis setelah mengeluh pembengkakan ringan di kakinya dalam beberapa minggu terakhir.

    Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt pada Kamis (17/7/2025), dalam konferensi pers di Washington membacakan pernyataan dari dokter kepresidenan, Kapten Sean Barbabella.

    Ia menyebut Trump telah menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan pembuluh darah dengan ultrasound doppler di kedua kakinya.

    “Hasilnya menunjukkan adanya chronic venous insufficiency. Ini kondisi umum dan tidak berbahaya, terutama pada individu usia 70 tahun ke atas,” kata Barbabella.

    Lebih lanjut, hasil tes menunjukkan tidak ada tanda-tanda penggumpalan darah dalam vena dalam maupun penyakit arteri. Pemeriksaan jantung Trump juga dinyatakan normal. Tidak ditemukan gejala gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik lainnya.

    Apa Itu Chronic Venous Insufficiency?

    Gangguan ini terjadi saat katup di pembuluh darah vena tidak bekerja dengan baik, menyebabkan darah berkumpul di kaki. Umumnya ditandai dengan pembengkakan, nyeri, kram, atau perubahan warna kulit pada tungkai. Meski tak mengancam nyawa, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas.

    “Ini cukup normal seiring bertambahnya usia, apalagi jika pasien berada dalam kategori kelebihan berat badan,” kata dr Jeremy Faust dari Harvard Medical School, dikutip dari CNN.

    dr Bernard Ashby, ahli jantung, menambahkan kondisi ini bisa berhubungan dengan tekanan darah tinggi dari jantung atau masalah tidur seperti sleep apnea.

    Leavitt juga menanggapi munculnya memar di punggung tangan Trump, yang disebut akibat sering berjabat tangan dan konsumsi aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular rutin.

    “Itu hanya iritasi jaringan ringan. Presiden Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik,” tulis Barbabella dalam surat resmi.

    Meski disebut jinak, beberapa dokter menyarankan untuk tetap mengevaluasi kemungkinan penyebab lain, seperti tekanan jantung atau paru-paru yang meningkat.

    “Chronic venous insufficiency memang umum, tapi tetap perlu dicari tahu apa penyebab utamanya,” ujar Faust.

    Penyebab kondisi ini bisa beragam, mulai dari usia lanjut, obesitas, kurang olahraga, hingga terlalu lama duduk atau berdiri.

    Trump bakal mencetak sejarah sebagai presiden tertua AS jika kembali menjabat di periode keduanya. Meski mengalami masalah pembuluh darah ringan, tim medis Gedung Putih memastikan kondisinya tetap stabil dan tidak mengganggu aktivitas.

    (naf/kna)

  • Mitos atau Fakta: Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Naik?

    Mitos atau Fakta: Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Naik?

    Jakarta – Telur dikenal sebagai sumber protein hewani yang praktis dan bergizi tinggi. Ada kandungan kalori, protein, kalium, hingga natrium di dalamnya.

    Banyak orang yang mengandalkan telur sebagai menu sarapan atau lauk harian karena mudah diolah dan rasanya lezat.
    Namun, di balik kepopulerannya, ada yang anggapan bahwa makan telur setiap hari bisa meningkatkan kolesterol. Benarkah demikian?

    Telur Bikin Kolesterol Naik?

    Anggota kelompok kerja nutrisi dan gaya hidup American College of Cardiology, Dr James O’Keefe, mengatakan bahwa semua penelitian baru menyebut bahwa telur tidak akan memperburuk kadar kolesterol.

    “Telur adalah sumber protein dan nutrisi yang sehat, dan Anda dapat menikmatinya dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Dr O’Keefe yang juga seorang direktur kardiologi preventif di Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas City, Missouri.

    Beberapa penelitian memang menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi telur dan penyakit jantung. Namun, mungkin ada alasan lain untuk temuan ini.

    Makanan yang biasa dikonsumsi dengan telur, seperti bacon, sosis dan ham, mungkin lebih meningkatkan risiko penyakit jantung dibandingkan telur. Selain itu, cara memasak telur dan makanan lainnya, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega, kemungkinan lebih berperan dalam peningkatan risiko penyakit jantung dibandingkan telur itu sendiri.

    Dikutip dari laman Healthline, menurut penelitian, mengonsumsi makanan yang digoreng memang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan rendahnya koleserol baik (HDL). Semua merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.

    Amankah Makan Telur Setiap Hari?

    Dikutip dari Mayo Clinic, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi makanan kolesterol sesedikit mungkin, dengan asupan di bawah 300 mg per hari. Sementara, satu butir telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol yang hanya ada di kuningnya sehingga dua butir telur setiap hari sudah mencukupi.

    Jadi, jika makanan yang dikonsumsi dalam sehari hanya mengandung sedikit kolesterol, menurut beberapa penelitian, mengonsumsi hingga satu butir telur per hari mungkin bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika ingin mengurangi asupan kolesterol, konsumsi putih telurnya saja.

    Banyak orang sehat bisa mengonsumsi hingga tujuh butir telur dalam seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan tingkat konsumsi telur ini bisa membantu mencegah beberapa jenis stroke dan kondisi mata serius yang disebut dengan degenerasi makula, yang bisa menyebabkan kebutaan.

    Dikutip dari laman Skyline Univesity mengenai penelitian telur dan penurunan risiko stroke, disebutkan bahwa telur memiliki banyak nutrisi, termasuk antioksidan yang terbukti mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Telur juga merupakan sumber protein yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah.

    Telur juga mengandung lutein dan zeaxnthin, dua antioksidan kuat yang terakumulasi di retina mata. Hal ini lah yang membantu melawan beberapa proses degeneratif yang memengaruhi mata.

    O’Keefe menyebut, mengonsumsi dua butir telur sehari, enam hari seminggu sebagai jumlah yang wajar. Dia mengaku berusaha mencari telur yang diperkaya dengan omega-3, sebab menurutnya telur ini merupakan nutrisi yang penting untuk kesehatan kardiovaskular.

    “Saya pribadi suka telur dan mungkin makan sedikitnya 14 butir telur seminggu. Tetapi, saya membuang setidaknya setengah dari kuning telurnya karena di situlah semua kolesterol berada,” jelas Dr O’Keefe.

    Namun, bagi penderita diabetes atau penyakit jantung, O’Keefe menyarankan untuk membatasinya hingga lima kuning telur dalam seminggu. Kendati demikian, putih telur bisa dikonsumsi sebanyak yang diinginkan karena sama sekali tidak berbahaya

    (elk/tgm)

  • Etawaherb Susu Herbal Bantu Atasi Hipertensi

    Etawaherb Susu Herbal Bantu Atasi Hipertensi

    Jakarta

    Etawaherb merupakan produk herbal inovatif, menggabungkan dua bahan alami seperti susu etawa yang kaya nutrisi dan daun kelor yang dikenal sebagai ‘superfood’ dunia. Perpaduan ini terbukti secara tradisional membantu menstabilkan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, serta mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan kandungan alami tanpa bahan kimia berbahaya, Etawaherb menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin mengendalikan hipertensi dengan cara cepat, alami, dan tanpa efek samping.

    Sekilas tentang Penyakit Hipertensi

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ‘silent killer’ yang sering tak disadari hingga menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, hingga kerusakan ginjal. Banyak orang bergantung pada obat kimia yang harus dikonsumsi jangka panjang dan berpotensi menimbulkan efek samping.

    Pada kondisi normal, tekanan darah orang dewasa adalah 120/80 mmHg artinya tekanan sistoliknya adalah 120 mmHg dan diastoliknya 80 mmHg. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus menerus dapat membuat jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh yang efek negatifnya bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu hipertensi perlu ditangani segera. Tapi tahukah kamu, ada solusi alami yang efektif dan aman?

    Penyebab Hipertensi

    Penyebab hipertensi bisa bermacam-macam, tapi bisa juga tidak diketahui. Berdasarkan penyebabnya hipertensi bisa dibedakan menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan sekunder.

    Hipertensi primer adalah jenis tekanan darah tinggi yang paling umum (sekitar 90-95% kasus hipertensi). Disebut primer karena tidak ada penyebab medis yang jelas. Biasanya berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.

    Faktor risiko utamanya:

    Gaya hidup tidak sehat (makanan tinggi garam, kurang olahraga)

    Stres

    Faktor genetik atau keturunan

    Obesitas

    Usia lanjut

    Contoh: Seseorang yang makan asin berlebihan, kurang gerak, dan memiliki riwayat keluarga darah tinggi bisa mengalami hipertensi primer.

    Sedangkan hipertensi sekunder adalah tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi medis lain yang jelas, dan sering muncul secara lebih cepat dan lebih parah dibandingkan hipertensi primer.

    Penyebab umum:

    Penyakit ginjal

    Kelainan hormon (seperti tiroid atau kelenjar adrenal)

    Obat-obatan tertentu (misalnya pil KB, obat pereda nyeri)

    Kelainan jantung bawaan

    Sleep apnea (gangguan tidur)

    Contoh: Seseorang yang menderita penyakit ginjal kronis mungkin mengalami hipertensi sebagai efek samping dari kondisi tersebut.

    Etawaherb sebagai Solusi Mengatasi Hipertensi

    Etawaherb terbuat dari 2 bahan pilihan seperti susu etawa dan daun kelor yang sudah terbukti dapat mengatasi masalah hipertensi secara alami dan tanpa efek samping.

    Susu etawa dikenal mempunyai jumlah kalsium, magnesium, protein, dan fosfor yang lebih tinggi dari pada susu sapi yang rendah kolesterol serta mudah diserap oleh tubuh.

    Daun kelor disebut juga dengan miracle tree karena kaya akan vitamin seperti kalium, magnesium, vitamin c, polifenol, flavonoid, kalsium, saponin dan triterpenoid yang dapat mengontrol tekanan darah serta melebarkan pembuluh darah dan juga sebagai anti hipertensi.

    Kombinasi dua bahan ini menjadikan Etawaherb tidak sekadar minuman bernutrisi, tapi juga herbal alami yang membantu mengatasi hipertensi secara bertahap dan aman.

    “Yang membedakan Etawaherb dengan produk lainnya adalah kombinasi dua bahan superfood alami. Susu kambing etawa dikenal lebih mudah diserap tubuh dan sangat cocok untuk yang sensitif terhadap susu sapi. Sementara daun kelor, atau Moringa, dikenal sebagai tanaman dengan nutrisi tinggi yang bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, Etawaherb diproduksi dengan standar pabrik modern dan sudah bersertifikasi halal dan BPOM,” ujar Karno sebagai Quality Control produk Etawaherb.

    Khasiat Etawaherb untuk Hipertensi:

    Menstabilkan tekanan darah tinggi

    Melancarkan peredaran darah

    Menurunkan stres oksidatif yang memicu hipertensi

    Meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan

    Tanpa efek samping berbahaya seperti yang sering ditemukan pada obat kimia

    Berbeda dengan obat tekanan darah yang harus dikonsumsi seumur hidup, Etawaherb hadir dari bahan alami tanpa bahan kimia, sehingga lebih aman dikonsumsi setiap hari sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

    Apa Beda Etawaherb dengan Produk Lainnya?

    “Jadi yang membedakan Etawaherb dengan produk lainnya adalah kombinasi dua bahan superfood alami. Susu kambing etawa dikenal lebih mudah diserap tubuh dan sangat cocok untuk yang sensitif terhadap susu sapi. Sementara daun kelor, atau Moringa, dikenal sebagai tanaman dengan nutrisi tinggi yang bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan daya tahan tubuh,” terang Karno.

    “Selain itu, Etawaherb diproduksi dengan standar pabrik modern dan sudah bersertifikasi halal dan BPOM,” imbuhnya.

    Kesimpulan

    Dalam menghadapi penyakit seperti hipertensi, pendekatan alami menjadi pilihan bijak bagi banyak orang. Etawaherb bukan sekedar susu biasa. Ini adalah susu herbal yang dibuat dengan bahan alami yang bisa mengatasi hipertensi dengan cepat, alami, dan tanpa efek samping.

    Kini, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan ketergantungan obat kimia. Cukup dengan gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan konsumsi Etawaherb secara rutin, Anda bisa menjaga tekanan darah tetap normal dan hidup lebih sehat.

    (prf/ega)

  • Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Jakarta

    Seorang dokter jantung yang pernah mengalami serangan jantung sempat tak percaya dia juga akan merasakan kondisi yang sama dengan banyak pasiennya. Pada saat pertama kali merasakan gejala, dia menyangkalnya dan merasa keluhan itu bukan akibat serangan jantung.

    Sebagai seorang ahli jantung, Dr William Wilson berbicara kepada pasien tentang gejala serangan jantung setiap hari, tetapi ketika nyeri dadanya sendiri mulai muncul, reaksi pertamanya adalah ketidakpercayaan.

    “Jauh di lubuk hati, saya tahu apa itu, meskipun saya menyangkalnya seperti biasa selama mungkin sekitar 10 menit karena saya berpikir bahwa ini tidak mungkin terjadi pada saya,” ujar Dr Wilson, yang berpraktik di Parkview Health di Fort Wayne, Indiana, kepada TODAY.

    Serangan jantung Wilson, yang terjadi pada Januari 2018, benar-benar mengejutkannya. Ia berusia 63 tahun saat itu, tidak merokok, dan tidak memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Ia memiliki berat badan normal dan sangat aktif berolahraga.

    Satu-satunya faktor risikonya adalah riwayat penyakit jantung dalam keluarga, ayahnya pernah mengalami serangan jantung dan stroke.

    Gejala yang dialami

    Dr Wilson sedang libur ketika masalah jantungnya mulai muncul. Istrinya dijadwalkan bertemu pelatihnya di pusat kebugaran pagi itu, jadi dia datang dan hanya berjalan-jalan santai ketika nyeri dada mulai terasa.

    “Saya tidak ingin orang-orang berpikir bahwa saya sedang di pusat kebugaran dan benar-benar berlatih keras, lalu menjadi gila, berolahraga terlalu keras, itu sama sekali bukan kejadian yang sebenarnya,” kata Dr Wilson.

    “Hal yang sama persis ini bisa saja terjadi di toko swalayan atau di rumah karena saya tidak melakukan aktivitas berat.”

    Selain nyeri dada, Wilson menyadari tubuhnya basah kuyup, berkeringat seperti yang belum pernah ia alami sebelumnya, kenangnya. Ketika ia bercermin, ia melihat wajahnya berubah menjadi abu-abu.

    Sebelum mencari pertolongan, Wilson memiliki keinginan kuat untuk pergi ke kamar mandi, fenomena yang disebabkan oleh perubahan tubuh yang terjadi selama serangan jantung. Krisis ini memengaruhi sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan seseorang, seperti berkeringat.

    “Orang sering merasa perlu buang air kecil atau besar ketika hal itu terjadi,” ucap Dr Wilson.

    Pasien serangan jantung sering kali merasa ingin buang air kecil atau buang air besar besar secara tiba-tiba karena tekanan yang dialami tubuh mengganggu kendali fungsi tubuh.

    Dr Wilson MD kemudian menelepon unit gawat darurat tempat ia menangani pasien-pasiennya sendiri, memberi tahu mereka tentang serangan jantungnya. Setibanya di sana, staf rumah sakit sudah siap menyambutnya”, menunjukkan momen yang menegangkan bagi sang dokter.

    “Saya mungkin bukan orang yang mereka duga akan mengalami serangan jantung. Kunci untuk menangani serangan jantung adalah pergi ke rumah sakit secepat mungkin,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Waspadai Gejala Tensi Tinggi, Kondisi yang Bisa Picu Serangan Jantung

    Waspadai Gejala Tensi Tinggi, Kondisi yang Bisa Picu Serangan Jantung

    Jakarta

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dialami jutaan orang di seluruh dunia. Hal yang membuatnya berbahaya adalah kecenderungannya untuk berkembang tanpa gejala yang jelas atau langsung.

    Kebanyakan orang tidak menyadari tekanan darah tinggi mereka selama bertahun-tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan internal yang berkembang secara diam-diam di dalam tubuh.

    Gejala yang muncul juga kerap disalahartikan dengan masalah sehari-hari, seperti stres atau lemas.

    Pada kasus yang parah, saat tekanan darah meningkat drastis, gejala yang lebih parah akan muncul. Gejalanya seperti sakit kepala parah, kesulitan bernapas, nyeri dada, irama jantung tidak teratur, atau rasa berdebar di dada, leher, atau telinga.

    Pusing, mimisan, dan perubahan penglihatan juga mungkin terjadi. Tetapi, tanda-tanda yang intens ini biasanya muncul saat hipertensi telah mencapai tingkat kritis, misalnya saat kondisi hipertensi parah.

    Dikutip dari laman Heart, hipertensi, atau tekanan darah tinggi, secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung karena memberikan tekanan ekstra pada jantung dan merusak pembuluh darah. Kerusakan ini dapat menyebabkan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), dan ketika plak ini pecah, dapat menyebabkan gumpalan darah yang menyumbat arteri, yang menyebabkan serangan jantung.

    Dikutip dari Times of India, berikut gejala tekanan darah tinggi yang kerap diabaikan:

    1. Sakit Kepala di Pagi Hari

    Bangun tidur dengan sakit kepala umumnya dikaitkan dengan stres atau kurang tidur, tetapi mungkin merupakan indikator tekanan darah tinggi yang sulit dipahami. Sakit kepala ini biasanya disertai tekanan tumul dan terasa di bagian belakang kepala.

    Tekanan tengkorak meningkat ketika tekanan darah melonjak saat tidur atau dini hari, menyebabkan ketidaknyamanan saat bangun tidur. Jika sakit kepala di pagi hari secara teratur, disarankan untuk memeriksakan kondisi tersebut.

    2. Penglihatan Kabur dan Bergeser

    Perubahan penglihatan juga merupakan gejala yang tidak terlihat. Peningkatan tekanan darah mengeraskan pembuluh darah kecil di mata, suatu kondisi retinopati hipertensi.

    Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan sementara pun terjadi. Kebanyakan orang mengaitkannya dengan mata lelah akibat terlalu lama menatap layar, tetapi jika kondisi ini terjadi tanpa alasan yang jelas bisa jadi tanda hipertensi.

    3. Kelelahan atau Gangguan Mental

    Kelelahan atau ketidakmampuan untuk fokus bukanlah kondisi yang sangat serius. Tetapi, gejala-gejala ini dapat menandakan bahwa otak dan jantung tidak menerima cukup darah beroksigen karena tekanan darah tinggi.

    Perlahan tapi pasti, hal ini dapat mempengaruhi ketajaman intelektual dan kekuatan fisik. Orang menjadi tidak dapat fokus atau merasa lelah, bahkan setelah tidur nyenyak di malam hari.

    Tekanan darah tinggi memiliki gejala yang sangat ringan atau minimal, sehingga sangat mudah terlewatkan. Deteksi dini hipertensi memerlukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi pasien yang memiliki faktor risiko tinggi.

    Dengan mewaspadai gejala-gejala, seperti perubahan penglihatan, kelelahan, dan sakit kepala.

    (sao/kna)

  • Mahathir Mohamad 100 Tahun, Ini 7 Rahasia Panjang Umur Menurut Sains

    Mahathir Mohamad 100 Tahun, Ini 7 Rahasia Panjang Umur Menurut Sains

    Jakarta

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menginjak usia 100 tahun pada Kamis, 10 Juli 2025. Di usianya yang satu abad itu, ia masih terlihat bugar dan aktif melakukan beragam kegiatan. Apa rahasianya?

    Eric Topol, seorang ahli jantung perintis dan salah satu ilmuwan paling terkemuka di dunia, dalam bukunya yang berjudul ‘Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity,’ menuliskan bahwa sains telah menunjukkan kepada kita bahwa membalikkan penuaan, bukan hanya memperpanjang umur, adalah hal yang mungkin.

    “Sementara sains berkembang pesat, para predator juga membanjiri, menjajakan produk atau layanan yang belum terbukti, berpotensi berbahaya, atau hanya buang-buang uang,” kata pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute ini, dikutip dari National Geographic, Jumat (11/7/2025).

    Dalam percakapan dengan National Geographic, ia membahas teknologi yang merevolusi cara kita menua, pseudosains yang menyebar luas yang merajalela di seluruh gerakan umur panjang, dan ‘biohacks’ paling ampuh yang dapat mengubah kesehatan.

    Di tengah lautan ‘pakar’ dan influencer kesehatan yang hanya mencari keuntungan dari ketakutan manusia akan kematian dan menjadi tua, Topol menawarkan panduan berbasis bukti dan fakta ilmiah untuk menua dengan baik:

    1. Gen bukanlah takdir, gaya hidup adalah kunci

    Jika riwayat kesehatan keluarga kalian dipenuhi penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, atau Alzheimer, gen kalian bisa terasa seperti hukuman mati. Namun, menurut Topol dan data longitudinal yang ekstensif, genetika hanya berperan sekitar 20% dalam umur panjang manusia. Sebanyak 80% sisanya bergantung pada pilihan gaya hidup, keadaan hidup, dan faktor lingkungan.

    “Untuk penuaan yang sehat, sebagian besar bukan soal genetika, Anda punya banyak kekuatan (untuk mengubahnya),” kata Topol

    Banyak orang tidak menerapkan gaya hidup sehat karena memiliki sikap fatalistik terhadap gen mereka. Namun, bukti menunjukkan bahwa jika orang menerapkan kebiasaan tertentu yang didukung data, mereka dapat memperoleh setidaknya lima hingga tujuh tahun lebih banyak hidup sehat, bebas dari penyakit terkait usia.

    2. Olahraga adalah ‘biohack’ paling ampuh

    Dari media sosial hingga buku-buku pengembangan diri, berbagai macam biohack atau cara peretasan biologis bermunculan. Para influencer di berbagai platform ini merekomendasikan untuk mencoba program suplemen, krioterapi, MRI seluruh tubuh, infus NAD+ IV, dan perawatan sel punca, dan masih banyak lagi.

    Kebanyakan harganya mahal, tetapi strategi anti-penuaan yang benar-benar efektif sebenarnya tidak harus mahal, olahraga.

    “Olahraga adalah pertahanan terbaik kita melawan penyakit terkait usia. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa satu menit olahraga setara dengan lima menit hidup sehat, tujuh menit untuk latihan interval intensitas tinggi (HIIT),” ujarnya.

    Menjadi aktif, didefinisikan sebagai berjalan cepat setidaknya 150 menit per minggu, dikaitkan dengan harapan hidup 4,5 tahun lebih lama.

    Topol mengatakan bahwa olahraga sangat efektif karena berdampak positif pada berbagai sistem tubuh: jantung, otak, pankreas, otot rangka, saluran pencernaan, hati, lemak tubuh, mikrobioma usus, dan pembuluh darah perifer. Olahraga telah terbukti mengurangi peradangan dan kematian akibat semua penyebab seumur hidup.

    Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, Anda perlu melakukan lebih dari sekadar latihan aerobik dan memasukkan latihan kekuatan ke dalam rutinitas. Mengangkat beban membantu mencegah pengeroposan tulang, menjaga otot, meningkatkan keseimbangan, mengurangi peradangan, dan mengurangi nyeri sendi.

    Topol menyarankan sekitar 150 menit atau lebih per minggu untuk aktivitas fisik sedang seperti menari atau yoga (atau 75 menit atau lebih untuk aktivitas fisik berat seperti berenang) dan latihan ketahanan setidaknya dua kali per minggu.

    Jika kalian tidak bisa pergi ke pusat kebugaran, selingi dengan beberapa ‘camilan’ olahraga, seperti push-up, wall sit, atau lunge sepanjang hari.

    3. Diet sehat

    Satu pola makan yang mengungguli pola makan lainnya dalam hal penuaan sehat adalah apa yang disebut sebagai diet Mediterania. Diet ini pada prinsipnya berfokus mengonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, protein rendah lemak, dan lemak sehat. Silakan komposisi makannya ditiru sesuai kondisi kita berada sekarang.

    Sejumlah studi nutrisi, termasuk yang diterbitkan di Nature pada Maret 2025, menunjukkan bahwa kaleidoskop makanan padat nutrisi dan minim olahan ini mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol, memperbaiki tekanan darah, dan membantu mengontrol glukosa. Seiring waktu, mengonsumsi makanan Mediterania dapat mengurangi risiko beberapa penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan Alzheimer.

    Puasa intermiten dan pembatasan kalori sederhana juga menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam memperpanjang umur, terutama dalam studi hewan. Namun, para ilmuwan belum memastikan efek pastinya pada manusia, sehingga pendekatan ini belum direkomendasikan secara luas.

    Selanjutnya: Tidur Nyenyak hingga Bersosialisasi

    4. Tidur nyenyak dan cukup

    Tidur memungkinkan pembaruan biologis, membantu otak dan tubuh pulih dari aktivitas selama jam-jam terjaga. Namun seiring bertambahnya usia, jam tidur kita cenderung berantakan.

    Beberapa ahli berpendapat bahwa kurang tidur secara fundamental mengubah mekanisme biologis penuaan, sehingga mengacaukan pengaturan pemulihan dan perbaikan internal tubuh kita.

    Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat memicu efek samping yang mencakup risiko kematian dini yang lebih tinggi, masalah jantung, kanker, diabetes tipe 2, masalah kekebalan tubuh, obesitas, penyakit Alzheimer, tekanan darah tinggi, stroke, dan penurunan kesehatan mental yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme, seluler, dan hormonal.

    5. Latihlah otot-otot sosial

    Kesepian tidak hanya membebani pikiran, tetapi juga dapat memperpendek hidup kita. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa isolasi sosial bisa sama berbahayanya dengan merokok setengah bungkus sehari.

    Hal ini berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular, demensia, stroke, depresi, kecemasan, dan kematian dini yang lebih tinggi.

    “Manusia bergantung pada koneksi sosial. Namun seiring bertambahnya usia, kita sering kali ‘terkurung dalam gua’ dan terisolasi secara sosial, yang dikaitkan dengan dampak buruk,” kata Topol.

    Mempertahankan hubungan yang kuat, bahkan hanya dengan satu atau dua orang, membantu melawan stres kronis, yang dapat membuat kita sakit. Koneksi juga dapat membantu meningkatkan harga diri dan motivasi diri, dua faktor yang berkontribusi pada kebiasaan yang lebih sehat.

    Topol menyarankan untuk pergi ke alam terbuka, menekuni hobi, atau terlibat dalam musik atau seni bersama orang lain, adalah juga kegiatan yang dapat memperpanjang umur.

    6. Hindari zat-zat beracun

    Selain menambah kebiasaan sehat, penting juga untuk mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Ancaman lingkungan terbesar yang harus dihindari? Polusi udara, racun seperti pestisida, mikroplastik, dan bahan kimia berbahaya.

    Faktor-faktor ini mudah menyebar, sehingga menghindarinya bisa terasa seperti perjuangan yang mustahil. Namun, perubahan kecil memang berpengaruh. Topol menyarankan untuk mengganti bahan plastik pada peralatan di dapur dengan alternatif kaca atau kayu, menggunakan pembersih udara dan filter air, serta membeli produk organik.

    7. Memanfaatkan revolusi teknologi umur panjang

    Berbekal AI, data besar, dan dana penelitian miliaran dolar, ilmuwan akademis dan perusahaan rintisan di bidang teknologi umur panjang sedang mengejar inovasi yang tak terhitung jumlahnya untuk membuka jalan bagi penuaan.

    Para ilmuwan sedang dalam berbagai tahap pengembangan teknik peramalan medis presisi seperti ‘jam organ’ yang mendeteksi dan mencegah penyakit jauh sebelum gejala muncul, obat-obatan baru untuk membersihkan sel-sel ‘zombie’ yang memicu peradangan, imunoterapi yang mengoptimalkan fungsi kekebalan tubuh agar lebih efektif melawan penyakit, dan pemrograman ulang epigenetik untuk membuat sel-sel tua tampak muda kembali.

    Terdapat pula bukti bahwa obat penurun berat badan GLP-1 dapat membantu mengendalikan beberapa kondisi terkait usia yang paling sulit diatasi. Revolusi teknologi ini membuat Topol optimistis terhadap masa depan kesehatan kolektif kita.

    “Kita akan mencapai kemajuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam melawan penyakit terkait usia. Dan kita tidak perlu membalikkan proses penuaan. Kita hanya perlu mengidentifikasi siapa yang berisiko, menempatkan mereka dalam jalur pengawasan, dan mengatasi penyakit target,” yakinnya.

    Meskipun kita mungkin tidak akan melihat akhir dari penyakit dalam dua dekade mendatang seperti yang diprediksi beberapa orang, setidaknya kita dapat menua lebih sehat daripada sebelumnya.

    “Dan kita tidak perlu menunggu teknologi ini hadir di pasaran, melakukan perubahan gaya hidup sekarang dapat menambah tahun-tahun sehat dalam hidup kita. Banyak penyakit penuaan yang paling merusak membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk muncul, jadi tidak ada kata terlalu dini atau terlambat untuk memulai,” tutup Topol.

    Halaman 2 dari 2

    (rns/fay)

  • Lampu Redup Sebelum Tidur Bantu Turunkan Kortisol, Ini Kata Dokter

    Lampu Redup Sebelum Tidur Bantu Turunkan Kortisol, Ini Kata Dokter

    Jakarta

    Tidur cukup dan berkualitas merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga pola hidup sehat. Seringkali, tidur berkualitas dianggap sepele sehingga tidak terlalu diperhatikan.

    Tidur merupakan proses biologis alami yang penting untuk pemulihan kondisi fisik dan mental. Selama tidur, otak memproses informasi, memperkuat memori, dan tubuh memperbaiki jaringan serta menyeimbangkan hormon.

    Manfaat Meredupkan Lampu Sebelum Tidur

    Kortisol merupakan hormon yang diproduksi kelenjar adrenal dan secara umum mengatur berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme dan respons stres. Konsultan neurologi di Kokilaben Dhirubhai Ambani Hospital India Dr Yatin Sagvekar menjelaskan kadar kortisol juga berkaitan erat dengan ritme sirkadian, atau siklus biologis bangun dan tidur.

    Kadar kortisol yang terlalu tinggi di malam hari memicu kesulitan tidur dan menurunkan kualitas tidur. Paparan cahaya berlebih, seperti dari barang elektronik atau lampu, sebelum tidur dapat meningkatkan kadar kortisol.

    Paparan cahaya biru akhirnya membuat otak lebih ‘waspada’, seakan seperti di siang hari. Padahal rasa kantuk diperlukan saat malam hari, agar tidur bisa lebih cepat dan berkualitas.

    “Kortisol yang tetap tinggi, dapat memperburuk struktur tidur, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan lain,” jelas Dr Yatin dikutip dari Indian Express sembari mengingatkan ini akhirnya juga memicu kekurangan tidur.

    Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, dr Rini Kusumawardhany, SpM menjelaskan manfaat meredupkan lampu saat tidur lainnya adalah membantu produksi hormon melatonin. Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal otak dan berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian.

    Kualitas tidur yang baik sangat bergantung pada produksi dan fungsi melatonin yang optimal. Melatonin dilepaskan dalam aliran darah sebagai respons dari ruangan yang redup atau gelap, memberi sinyal pada tubuh sudah waktunya untuk tidur. Peningkatan melatonin inilah yang membantu mempersiapkan tubuh untuk beristirahat, dengan memberikan rasa kantuk dan tidur yang lebih berkualitas.

    “Salah satu fungsi hormon melatonin adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh agar dapat menangkal penyakit. Sebaliknya, jika kita tidur dengan lampu menyala, maka hormon melatonin tidak akan diproduksi secara optimal. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan tubuh jadi lebih mudah sakit,” jelas Rini dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    Ruangan yang redup atau gelap juga membuat pikiran lebih rileks, sehingga menurunkan stres. Ini bisa menjadi bentuk meditasi ringan yang secara tidak langsung menstabilkan emosi dan pikiran.

    Pentingnya Tidur untuk Tubuh

    Kekurangan tidur dapat mengganggu fungsi imun, konsentrasi, serta meningkatkan risiko berbagai penyakit. Berikut ini sederet manfaat yang bisa didapatkan dari tidur cukup dan berkualitas:

    1. Meningkatkan Konsentrasi

    Sebuah studi pada tahun 2020 mengungkapkan pentingnya tidur bagi konsentrasi. Studi itu menemukan dokter yang mengalami gangguan tidur ‘sangat tinggi’ memiliki risiko 97 persen lebih besar untuk melakukan kesalahan medis secara signifikan.

    Sedangkan untuk kelompok dokter dengan gangguan tidur ‘tinggi’ berisiko 96 persen dan dokter dengan gangguan tidur ‘sedang’ di angka 54 persen. Tidur juga terbukti meningkatkan performa akademik pada pelajar serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

    2. Membantu Penurunan Berat Badan

    Sebuah analisis pada tahun 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi mengalami obesitas.

    Pengaruh tidur terhadap kenaikan berat badan diyakini melibatkan berbagai faktor, termasuk hormon dan motivasi untuk berolahraga. Misalnya, kurang tidur dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, hormon-hormon yang berkaitan dengan rasa lapar.

    Hal ini diperkuat oleh studi tahun 2020 yang menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur memiliki nafsu makan lebih besar dan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.

    3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Kualitas dan durasi tidur yang rendah meningkatkan risiko penyakit jantung. Satu analisis dari 19 studi menemukan tidur kurang dari 7 jam per hari dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13 persen.

    Selain itu, tidur yang pendek juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, terutama pada pasien obstructive sleep apnea atau gangguan pernapasan selama tidur.

    4. Menjaga Suasana Hati

    Ketika kelelahan, seseorang akan lebih sulit mengendalikan ledakan emosi dan perilaku di depan orang lain. Kelelahan juga memengaruhi kemampuan manusia untuk merespons humor dan menunjukkan empati.

    Kurang tidur membuat seseorang lebih mudah marah dan sensitif. Kurang tidur juga memicu penurunan motivasi untuk bersosialisasi, dan saat berinteraksi pun akan lebih sulit untuk membangun emosi positif dan rasa keterhubungan dengan orang lain.

    Cara Meningkatkan Kualitas Tidur

    Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar kortisol sebelum tidur:

    Jaga jadwal tidur yang konsisten, bangun dan tidur dalam waktu yang sama.Ciptakan lingkungan yang tenang dengan meredupkan lampu dan menghindari gadget.Lakukan yoga atau latihan pernapasan sebagai teknik manajemen stres.Hindari kafein dan makanan berat menjelang tidur.

    (avk/tgm)