Topik: tekanan darah tinggi

  • Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Jakarta

    Siapa di sini yang suka mengonsumsi makanan dan minuman manis? Konsumsi gula tambahan secara berlebihan, nyatanya dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk diabetes.

    Oleh karena itu, tak ada salahnya mencoba tantangan puasa makan gula selama 30 hari dan lihat perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Manfaat Puasa Gula ke Tubuh

    Pola makan apapun yang mengurangi atau menghilangkan gula kemungkinan besar dapat menurunkan risiko obesitas dan memberi manfaat kesehatan lainnya. Ini terkhusus juga bagi orang yang biasa mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi.

    Sebagai gantinya, coba konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi. Cukup konsumsi gula alami yang terdapat dalam sayur, buah, dan produk susu. Berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan:

    1. Kadar Gula Darah Terkontrol

    Sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula tambahan dapat mengganggu pengendalian gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe dua. Makanan dan minuman manis, seperti soda, permen, dan minuman kemasan mengandung gula yang mudah diserap, seperti sirup jagung fruktosa, yang dalam banyak penelitian dikaitkan dengan resistensi insulin.

    Hal ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin, yang akhirnya merusak sel dan meningkatkan berbagai risiko penyakit seperti retinopati (kerusakan retina mata), demensia, penyakit ginjal kronis, penyakit fatty liver (hati berlemak), sindrom ovarium polikistik, dan penyakit kardiovaskular.

    2. Berat Badan Turun

    Makanan dan minuman tinggi gula tambahan biasanya tinggi kalori, tapi rendah nutrisi seperti protein dan serat. Karena itu, pola makan tinggi gula dikaitkan dengan kenaikan berat badan, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

    “Mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu menurunkan berat badan, terutama bila disertai dengan pola makan bergizi seimbang,” kata ahli gizi Jillian Kubala, MS, RD dikutip dari Healthline, Jumat (1/8/2025).

    3. Kesehatan Gigi Membaik

    Asupan gula tambahan dari makanan atau minuman berkaitan erat dengan risiko gigi berlubang atau rusak. Ini disebabkan bakteri di mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang merusak gigi.

    Oleh karena itu, sebaiknya asupan gula tambahan sebaiknya dikurangi sebanyak mungkin.

    4. Kesehatan Liver Membaik

    Pola makan tinggi gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan risiko Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau perlemakan liver non-alkoholik. Sebuah studi di tahun 2021 menunjukkan peserta penelitian yang melakukan diet rendah gula menghasilkan penurunan 10,5 persen hepatic de novo lipogenesis atau proses pembentukan asam lemak di liver.

    Studi juga menunjukkan penurunan lemak hati dan kadar insulin puasa yang lebih besar dibandingkan kelompok dengan pola makan biasa.

    5.Kesehatan Jantung Terjaga

    Konsumsi gula tambahan secara berlebih dikaitkan dengan berbagai masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida (jenis lemak dalam darah), dan kolesterol tinggi.

    “Studi juga menunjukkan konsumsi gula tambahan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung,” sambung Kubala.

    6. Stres dan Depresi Berkurang

    Penelitian menunjukkan pola makan tinggi gula tambahan berkaitan dengan gejala kecemasan dan depresi. Mengurangi asupan gula dapat membantu meredakan gejala tersebut.

    “Tak hanya itu, mengurangi asupan gula juga dapat meningkatkan kesehatan kulit. Konsumsi gula tambahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)

  • Waspada Ciri-ciri Urine Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Anak Kena Penyakit Ginjal

    Waspada Ciri-ciri Urine Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Anak Kena Penyakit Ginjal

    Jakarta

    Penyakit ginjal merupakan gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko mengalami penyakit ginjal, baik akibat kelainan bawaan maupun faktor lain seperti peradangan.

    Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mengenali tanda-tanda awal penyakit ginjal pada anak. Gejala yang muncul sering kali tidak spesifik dan berkembang secara perlahan, sehingga mudah diabaikan.

    Dokter spesialis anak sekaligus konsultan nefrologi anak, dr Reza Fahlevi, SpA(K), menjelaskan salah satu tanda pertama yang perlu diperhatikan adalah adanya perubahan pada urine.

    “Itu paling sering, karena urine itu kita katakan sebagai jendela. Jendela untuk ginjal,” ucapnya saat ditemui detikcom di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (30/7/2025).

    Apabila urine anak berwarna merah, berbusa, keruh, atau pekat, menurut dr Reza, ini merupakan tanda-tanda awal dari penyakit ginjal yang tidak boleh diabaikan.

    Selain perubahan urine, gejala lain yang patut diwaspadai adalah pembengkakan di bagian tubuh seperti mata, kaki, atau perut. Anak juga dapat mengalami tekanan darah tinggi, meskipun kondisi ini sering kali luput dari perhatian karena lebih umum dikaitkan dengan orang dewasa.

    “Itu gejala-gejala awal yang kita mesti aware atau deteksi. Kalau sudah berlanjut, misalnya sudah sampai kronik, maka bisa muncul gejala lain. Misalnya anaknya sering lemas, pucat, misalnya. Kemudian pipisnya jadi berkurang. Itu gejala-gejala lanjutan,” ucapnya lagi.

    (suc/up)

  • Nggak Cuma Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Kena Penyakit Ginjal! Ini Pemicunya

    Nggak Cuma Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Kena Penyakit Ginjal! Ini Pemicunya

    Jakarta

    Penyakit ginjal tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak. Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Nefrologi Anak, dr Reza Fahlevi, SpA(K), mengatakan penyebab utama penyakit ginjal pada anak biasanya akibat kelainan bawaan sejak lahir hingga peradangan pada ginjal.

    “Kalau kita lihat kebanyakan anak-anak itu terkena penyakit ginjal karena penyakit bawaan, peradangan ginjal kebanyakan,” ucapnya saat ditemui di Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rabu (30/7/2025).

    Mengonsumsi makanan asin juga bisa berkontribusi terhadap gangguan ginjal, tapi dampaknya baru akan muncul di kemudian hari. Menurut dr Reza, asupan garam berlebih cenderung memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang kemudian di kemudian hari bisa merusak fungsi ginjal saat seseorang sudah dewasa.

    Di samping itu, dirinya juga turut menyoroti berita viral beberapa waktu lalu yang menyebut banyak anak di RSCM yang menjalani cuci darah. Kondisi ini sempat memunculkan kekhawatiran penyakit ginjal pada anak-anak mengalami peningkatan signifikan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan situasi yang berbeda.

    Menurut dr Reza, sebagai pusat rujukan nasional, RSCM memang menerima banyak pasien anak dengan penyakit ginjal dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah kasus yang tampak tinggi di rumah sakit ini lebih disebabkan oleh tingginya angka rujukan, bukan karena lonjakan nyata dalam jumlah pasien baru.

    “Jadi sebenarnya kasusnya itu banyak karena memang banyak dapat rujukan. Bukan karena memang ada peningkatan kasus yang signifikan dan lain-lain. Nah selain itu juga kita lihat kan deteksi dini sekarang sudah lebih bagus,” ucapnya lagi.

    “Jadi sebenarnya kalau kita lihat jumlahnya, kita katakan sudah 3 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir, sebenarnya tidak bertambah banyak. Memang segini-gini saja. Normal sebenarnya,” lanjutnya lagi.

    (suc/up)

  • Ciri-ciri Seseorang ‘Burnout’ Menurut Ahli Jiwa, Kelelahan Mental yang Berbahaya

    Ciri-ciri Seseorang ‘Burnout’ Menurut Ahli Jiwa, Kelelahan Mental yang Berbahaya

    Jakarta

    Belakangan burnout dikaitkan sebagai salah satu penyebab kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP (39). Hal ini disebut akibat dari beban pekerjaan dan peran humanistik yang selama ini dilakukan.

    “Ini semua tentu menimbulkan dampak seperti burnout, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar dengan trauma, dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya,” kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    Dikutip dari Everyday Health, burnout mungkin dibayangkan kondisi seseorang yang benar-benar kelelahan. Seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Albert Einstein College of Medicine di New York City, Carol Bernstein, MD, menjelaskan secara klasik tentang burnout.

    “Secara klasik, kita menyebut burnout sebagai depersonalisasi, kelelahan emosional, dan perasaan sinisme, keterasingan, serta kurangnya pencapaian,” jelas Bernstein.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), burnout mengacu pada stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Tetapi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh stres di luar pekerjaan, dan menyebabkan gejala yang kurang terlihat.

    Seorang psikolog klinis di Mindwell Modern Psychology and Therapy di Kuala Lumpur, Malaysia, Dr Cassandra Aasmundsen-Fry, Psy, kelelahan kerja atau burnout bisa jadi merupakan akibat dari pekerjaan atau serangkaian tanggung jawab tertentu. Misalnya seperti menjadi pengasuh utama pasangan atau anak yang mengalami penyakit kronis, tetapi dampaknya cenderung mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.

    “Biasanya orang-orang merasakan peningkatan rasa tidak sehat secara fisik dan mental, serta kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari,” sambungnya.

    Gejala dari burnout bisa beragam. Tanda kelelahan kerja dapat tumpang tindih dengan gejala depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, tetapi kelelahan kerja itu sendiri bukanlah diagnosis medis.

    Sebab, kelelahan kerja dapat memiliki dampak yang begitu luas dan merugikan bagi kesehatan dan kesejahteraan. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejala dan melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

    “Jika tidak, konsekuensi fisik yang berkepanjangan serta membebani hubungan dan kemampuan Anda untuk bekerja,” jelas Dr Aasmundsen-Fry.

    Berikut delapan tanda kelelahan atau burnout yang kerap tidak disadari:

    1. Merasa Terlalu Pesimis

    Seseorang yang mengalami kelelahan mungkin memiliki pandangan kritis dan pesimis. Tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga terhadap dunia di sekitar mereka.

    Jika dari tempat kerja, ini berarti mereka mungkin memiliki sikap yang lebih negatif terhadap klien dan lebih mudah tersinggung.

    “Seseorang mungkin merasa kesal atau apatis, seolah-olah Anda tidak memiliki tujuan atau makna terhadap apa yang Anda lakukan,” beber Dr Bernstein.

    Dalam kasus burnout yang ekstrem, seseorang mungkin mempertanyakan apakah hidup ini layak untuk dijalani atau tidak.

    2. Sulit Tidur

    Orang cenderung kurang tidur dengan nyenyak saat sedang berjuang melawan burnout atau kelelahan. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan profesor manajemen dan dekan sekolah administrasi bisnis di Widener University di Chester, Pennsylvania, Anthony Wheeler, PhD, pada karyawan stres, burnout, dan kepemimpinan.

    Kegelisahan dan insomnia adalah dua masalah terkait tidur yang berkaitan dengan kelelahan. Kurang tidur dapat memicu kelelahan (seperti dalam lingkaran setan), karena kurang mampu berpikir jernih saat kurang istirahat.

    3. Sakit Perut atau Sakit Kepala

    Jika seseorang mengalami sakit perut atau sakit kepala dan tidak tahu penyebabnya, itu bisa jadi karena burnout. Penelitian yang melibatkan pekerja sosial mengalami kelelahan menemukan bahwa sekitar 9 persen mengalami sakit kepala dan 10 persen mengalami masalah gastrointestinal atau masalah pencernaan.

    Menurut tinjauan sistematis, sakit kepala akibat kelelahan kemungkinan besar merupakan akibat dari stres psikologis. Sementara masalah perut, seperti nyeri, kembung, dan mual cenderung lebih umum terjadi pada saat stres.

    Ternyata, stres dapat membuat seseorang diare atau sembelit.

    4. Menurunnya Daya Tahan Tubuh’

    “Sering terserang flu dan merasa tidak enak badan mungkin merupakan gejala kelelahan karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu,” kata Dr Wheeler.

    Menurut penelitian, stres dapat memicu respons peradangan tubuh, dan peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga merusak jaringan dalam tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seseorang mungkin mengalami pilek lebih sering dan menempatkan diri pada risiko kondisi serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes tipe 2.

    5. Berat Badan Naik

    Orang yang mengalami kelelahan fisik atau burnout mungkin mengalami kenaikan berat badan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal itu terjadi.

    “Ini kombinasi dari beberapa hal, seperti respons biologis tubuh Anda meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan, ditambah dengan berkurangnya waktu tidur, depresi, dan perubahan kebiasaan makan,” kata Dr Wheeler.

    Perubahan biologis yang dimaksud melibatkan hormon stres kortisol. Stres kronis (seperti yang menyebabkan kelelahan fisik) meningkatkan kadar kortisol, dan kadar kortisol yang tinggi telah dikaitkan dengan lingkar pinggang yang lebih besar dan peningkatan kemungkinan kelebihan berat badan dan obesitas.

    Jika kenaikan berat badan menjadi masalah, hal itu dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti stroke, penyakit jantung, kanker, dan artritis.

    6. Isolasi Diri

    Orang yang mengalami burnout dapat merasa bahwa apapun yang mereka lakukan tidak dihargai atau tidak membuat perbedaan. Akibatnya, mereka mungkin mengisolasi diri dari orang lain.

    “Pada akhirnya, hal itu dapat menyebabkan memburuknya hubungan, dan hal itu tidak membantu,” kata Dr Wheeler.

    Menurutnya, hal-hal yang dapat membantu seseorang keluar dari burnout adalah kontak sosial yang bisa meredakan stres. Itu merupakan salah satu cara yang direkomendasikan untuk membantu seseorang merasa lebih baik.

    7. Nyeri Otot

    Ternyata pegal dan nyeri tubuh juga bisa menjadi tanda fisik dari burnout. Saat stres, otot-otot secara otomatis menegang untuk melindungi tubuh dari rasa sakit dan cedera.

    Biasanya, ketegangan otot ini mereda setelah stres berlalu. Tetapi, stres kronis menyebabkan tubuh berada dalam kondisi stres dan mempertahankan ketegangan tersebut.

    Tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat tubuh menahan ketegangan antara lain bahu, leher, kepala, dan punggung.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Survei: ChatGPT Berpeluang Jadi Medium Baru untuk Terapi Kesehatan Mental”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Nasib Tragis Pria Bugar Meninggal gegara Henti Jantung

    Nasib Tragis Pria Bugar Meninggal gegara Henti Jantung

    Jakarta

    Robbie Bassett merupakan seorang pria berotot dan sehat. Keluarganya mengatakan pria yang tinggal di Wales, Britania Raya, itu adalah orang yang bugar dan bersepeda setiap hari ke tempat kerja.

    “Dia masih muda, bugar, selalu ke tempat gym, dan selalu bersepeda. Bahkan, ia berotot, perutnya six-pack,” tutur sepupunya, Callum Thomas, yang dikutip dari The Sun, Sabtu (26/7/2025).

    “Anda tidak akan menyangka ada yang salah (dengan kesehatannya),” sambungnya.

    Pria 38 tahun membantu merawat dermaga Newport, di area kota tersebut untuk bekerja.

    Namun, saat shift kerjanya pada Kamis (17/7), Robbie bekerja jauh dari rekan-rekannya. Mereka khawatir karena sudah lama tidak melihat Robbie.

    Rekan-rekannya mulai mencari di area dermaga di samping Sungai Usk. Sampai akhirnya, mereka menemukan Robbie sudah tidak bernyawa.

    Jenazah Robbie langsung dibawa untuk dicari penyebab kematiannya. Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa Robbie mengalami henti jantung atau cardiac arrest.

    Henti jantung merupakan kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Keluarganya hampir tidak percaya karena semasa hidup Robbie adalah pria yang menerapkan gaya hidup sehat.

    Untuk membantu keluarga dekat Robbie dalam mengurus pemakamannya, sebuah penggalangan dana telah disiapkan. Callum dan keluarganya kini mengimbau orang lain untuk waspada terhadap kesehatan jantung mereka, terutama jika memiliki kerabat yang mengalami kondisi yang berhubungan dengan jantung.

    “Kakek kami mengalami hal yang sama, jadi sekarang kami semua akan memeriksakannya,” kata Callum.

    Menyoal Henti Jantung

    Banyak orang yang mengalami henti jantung tanpa ada riwayat masalah jantung sebelumnya. Tetapi, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.

    Ini termasuk kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit jantung, serangan jantung, atau gagal jantung. Bahkan kondisi lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

    Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan gaya hidup yang kurang gerak juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko. Selain itu, obat-obatan tertentu, ketidakseimbangan elektrolit (kalium atau magnesium rendah), dan bahkan stres emosional yang parah dapat memicu henti jantung.

    Apa Saja Tanda-tanda Henti Jantung?

    Henti jantung dapat terjadi tanpa peringatan. Seseorang yang mengalaminya biasanya akan tiba-tiba pingsan, tak sadarkan diri, tidak responsif, dan tidak bernapas atau tidak bernapas normal.

    Tanpa perawatan segera, seseorang akan meninggal. Maka dari itu, orang dengan kondisi ini perlu segera diberikan perawatan.

    Penting untuk dicatat bahwa henti jantung berbeda dengan serangan jantung.

    Serangan jantung terjadi saat suplai darah ke otot jantung terputus. Kondisi ini seringkali terjadi karena adanya gumpalan di salah satu arteri koroner.

    Namun, jantung masih memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini membuat orang yang mengalaminya biasanya akan sadar dan bernapas.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Kopi Setiap Hari

    Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Kopi Setiap Hari

    Jakarta

    Bagi banyak orang, kopi adalah ritual wajib. Lebih dari itu, kopi ternyata punya segudang manfaat kesehatan.

    Misalnya, kebiasaan minum kopi secara rutin sudah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua, penyakit hati dan jenis kanker tertentu.

    Sara Riehm, ahli diet dari Orlando Health, mengatakan bahwa studi menunjukkan minum secangkir kopi sehari bisa mengurangi risiko penyakit kronis.

    “Kopi adalah sumber vitamin B2 (riboflavin), magnesium, dan polifenol. Polifenol adalah senyawa bioaktif dalam tumbuhan yang dikenal punya manfaat kesehatan. Kopi secara khusus mengandung asam klorogenat, asam quinat, dan diterpen seperti cafestol dan kahweol. Senyawa-senyawa ini punya efek antioksidan dan antikanker,” kata dia kepada Verywell Fit.

    Manfaat minum kopi tiap hari

    Meningkatkan Tingkat Energi

    Sudah jadi rahasia umum, minum kopi bikin kita lebih berenergi. Kafein dalam kopi ampuh menghilangkan rasa lelah. Kafein bekerja di otak dengan menghalangi reseptor adenosin, yang bikin kita jadi lebih waspada dan tidak mengantuk.

    Sebuah ulasan penelitian tentang kafein menunjukkan bahwa 250 mg per hari pada wanita yang rutin minum kopi bisa meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan. Untuk pria, mungkin butuh dosis lebih tinggi karena ukuran tubuh yang lebih besar. Bagaimanapun, minum kopi berkafein setiap hari terbukti dan secara anekdot bisa meningkatkan energi serta mengurangi kelelahan.

    Melindungi dari Penyakit Kardiovaskular

    Secangkir kopi ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan jantung. Senyawa fitokimia termasuk asam klorogenat, senyawa fenolik, dan elemen jejak diduga sebagian bertanggung jawab atas efek anti-inflamasi, antioksidan, dan anti-trombotik ini.

    Senyawa ini juga mungkin bertanggung jawab dalam meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah, serta mengurangi penggumpalan trombosit (bekuan darah). Namun, jika punya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, sebaiknya hindari konsumsi kafein dosis besar dan konsultasikan dengan dokter.

    Meningkatkan Performa Atletik

    Efek kafein pada performa atletik sudah banyak diteliti. International Society of Sports Nutrition menyatakan bahwa suplemen kafein terbukti meningkatkan berbagai aspek performa olahraga, termasuk daya tahan otot, kekuatan, sprint, melompat, melempar, serta berbagai aksi olahraga aerobik.

    Ini kemungkinan besar karena kemampuan kafein untuk menstimulasi sistem saraf pusat (SSP), meningkatkan ketersediaan energi, dan memperbaiki kontraksi otot melalui mobilisasi ion kalsium. Salah satu efek kafein pada SSP adalah mengurangi persepsi nyeri, sehingga Anda bisa berlatih lebih keras dan lebih lama.

    Secara umum, minum tiga hingga lima cangkir kopi per hari dianggap aman untuk orang dewasa. Namun, wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 300 miligram kafein per hari, karena kafein bisa menembus plasenta dan berisiko bagi janin.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Hulk Hogan Meninggal gegara Henti Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

    Hulk Hogan Meninggal gegara Henti Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

    Jakarta

    Pegulat legendaris WWE Hulk Hogan meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 71 tahun.

    Diketahui, Hogan meninggal karena henti jantung saat berada di rumah sakit. Sebelum kematiannya, ia sempat menjalani operasi akibat latihan beban berat selama bertahun-tahun.

    Dikutip dari Mayo Clinic, henti jantung atau cardiac arrest adalah berhentinya aktivitas jantung akibat irama jantung yang tidak teratur. Kondisi henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Lantas, apa bedanya?

    Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung

    Henti Jantung

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, menjelaskan henti jantung adalah kondisi jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak. Hal ini terjadi karena adanya masalah listrik pada jantung yang menyebabkan gangguan irama tidak teratur.

    “Kondisi ini akhirnya membuat jantung tidak bisa memompa darah ke otak, paru-paru, atau organ lain. Dalam hitungan detik, seseorang akan kehilangan kesadaran tidak bernapas,” terang dr Erta pada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Tanpa penanganan, kematian bisa terjadi dalam hitungan beberapa menit,” sambungnya.

    Gejala henti jantung bersifat langsung dan parah, yang meliputi:

    Pingsan mendadak.Tidak ada denyut nadi.Tidak ada tanda pernapasan.

    Terkadang, gejala lain muncul sebelum henti jantung mendadak, seperti:

    Sesak napas.Lemah.Detak jantung cepat, berdebar-debar, atau berdebar-debar yang disebut palpitasi.

    Namun, henti jantung mendadak seringkali terjadi tanpa peringatan atau gejala.

    Serangan Jantung

    Sementara itu serangan jantung umumnya tidak langsung membuat pasien meninggal dunia. Pasien bisa mengalami sejumlah gejala, seperti nyeri dada hebat, keringat dingin, mual, dan muntah.

    Di samping itu, gejala serangan jantung biasanya akan berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu sebelum serangan terjadi.

    “Biasanya serangan jantung itu tidak membuat jantung berhenti berdetak dan masih bisa memompa darah. Tapi, semakin lama tidak ditangani, akan semakin besar kerusakannya,” jelas dr Erta.

    Dikutip dari Science Alert, umumnya serangan jantung disebabkan penyumbatan arteri koroner. Sebanyak 75 persen kasus diakibatkan aterosklerosis atau kondisi saat jaringan lemak dan fibrosa menumpuk di dinding arteri koroner, sehingga membentuk plak.

    Plak itu akhirnya menyumbat pembuluh darah atau dalam beberapa kasus memicu pembentukan bekuan darah. Kondisi ini terjadi dalam proses yang panjang, yang biasanya berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, stres, gen, dan pola makan.

    Selain itu, faktor lainnya yang memicu serangan jantung, yaitu kejang arteri koroner, trauma dada, atau kondisi yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke otot jantung.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Anak Muda Rentan Terkena Fase Prediabetes, Begini Cara Antisipasinya

    Anak Muda Rentan Terkena Fase Prediabetes, Begini Cara Antisipasinya

    Jakarta

    Usia muda bukan jaminan bebas dari risiko penyakit gula (diabetes). Oleh karena itu, kebiasaan mengonsumsi kopi susu, matcha, dan minuman manis lainnya sebaiknya mulai dibatasi serta memantau kadar gula darah secara gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang, lengkap dengan skrining menyeluruh dan panduan gaya hidup sehat yang bisa diterapkan.

    Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes, di mana kadar gula darah puasa sudah berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya di kisaran 70-90 mg/dL. Prediabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    “Mereka yang menderita diabetes, kadar gula darah puasa bisa mencapai ≥ 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, sering buang air kecil, sering haus dan mulut kering, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki,” ujar dr. Luse dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

    “Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau resistensi insulin, dimana insulin tidak bekerja optimal, membuat kadar glukosa dalam darah tinggi dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah besar dan kecil, serta sistem saraf , sehingga makanan tidak bisa diubah menjadi energi,” imbuh dr. Luse.

    Namun, sebagian besar diabetes tidak bergejala, sehingga penting sekali mendeteksi dini tanpa menunggu gejala-gejala diatas timbul. Pengecekan gula darah juga sangat penting terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, berat badan berlebih atau obesitas, riwayat diabetes saat hamil, melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg, serta memiliki faktor risiko diabetes lainnya seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.

    Oleh karena itu, ini saatnya mulai mendeteksi diabetes sejak dini yang bisa dilakukan secara Gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang, mulai dari skrining risiko pradiabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, kamu dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Malam Hari Jadwal Ginjal Istirahat? Cuma Mitos, Dokter Luruskan Faktanya

    Malam Hari Jadwal Ginjal Istirahat? Cuma Mitos, Dokter Luruskan Faktanya

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu, viral di berbagai platform media sosial, anjuran untuk tidak banyak minum menjelang tidur. Menurut beberapa posting-an viral, banyak minum sebelum tidur mengganggu jadwal ginjal ‘istirahat’, sehingga berpotensi merusak organ tersebut.

    “Rahasia medis TERBONGKAR. Minum air putih sebelum tidur=ginjal gak pernah libur katanya. Setuju apa ngaco nih info?” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Jumat (18/7/2025).

    “Setau gua dari jam 7 malem emang gak disarankan banyak minum air, banyakin minum dari pagi sampe sore,” tulis akun lain.

    “Aku sebelum tidur kalau minum tuh selalu tengah malem kebangun buat buang air,” tambah akun lain.

    Dipastikan Cuma Mitos!

    Spesialis urologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof dr Ponco Birowo SpU(K), PhD membantah konsep tersebut. Faktanya, ginjal memang tidak mengenal jadwal ‘beristirahat’.

    “Nggak, itu hanya mitos. Aman (minum air sebelum tidur),” kata dr Ponco kepada detikcom, Sabtu (28/6/2025).

    Sebaliknya, dr Ponco mengatakan, rutin mengonsumsi air dengan takaran yang dianjurkan itu dapat membantu ginjal tetap sehat.

    “Yang penting selama 24 jam dia itu hsrus minum air putih sekitar 2-2,5 liter,” katanya.

    Meskipun aman, dr Ponco menambahkan, minum air putih sebelum tidur bagaimanapun memang memiliki risiko. Nggak bahaya sih, tapi dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.

    “Kalau dia minum malam (sebelum tidur) dia kan jadi sering kencing. Nanti tidurnya terganggu cuma itu aja sih,” tegasnya.

    Pentingnya Cukup Minum Air

    Dikutip dari Healthline, menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, di antaranya:

    1. Memaksimalkan Kinerja Fisik

    Jika seseorang berada dalam kondisi dehidrasi, maka kinerja fisik akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kontrol suhu tubuh, penurunan motivasi, dan peningkatan kelelahan. Hal ini juga dapat membuat olahraga terasa jauh lebih sulit, baik secara fisik maupun mental.

    2. Mencegah Sakit Kepala

    Dehidrasi dapat memicu sakit kepala dan migrain pada beberapa individu. Penelitian telah menunjukkan bahwa sakit kepala adalah salah satu gejala dehidrasi yang paling umum.

    Hal ini membuat mencukupi kebutuhan air harian sangatlah penting, sehingga dapat mencegah terjadinya sakit kepala yang dapat mengganggu aktivitas.

    3. Meredakan Sembelit

    Asupan cairan yang lebih banyak akan meningkatkan volume urine yang melewati ginjal. Hal ini akan mengencerkan konsentrasi mineral, sehingga mineral tidak akan mudah mengkristal dan menggumpal.

    Ada bukti terbatas bahwa asupan air dapat membantu mencegah kekambuhan pada orang yang sebelumnya pernah menderita batu ginjal.

    Minum air yang cukup dapat membantu proses penurunan berat badan. Hal ini karena air dapat meningkatkan rasa kenyang dan meningkatkan laju metabolisme tubuh.

    5. Mencegah Batu Ginjal

    Asupan cairan yang lebih banyak akan meningkatkan volume urine yang melewati ginjal. Hal ini akan mengencerkan konsentrasi mineral, sehingga mineral tidak akan mudah mengkristal dan menggumpal.

    Ada bukti terbatas bahwa asupan air dapat membantu mencegah kekambuhan pada orang yang sebelumnya pernah mengalami penyakit batu ginjal.

    Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab paling umum dari kerusakan ginjal kronis, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Ini bisa berasal dari gaya hidup seseorang yang kurang baik.

    Namun, ada beberapa kebiasaan sepele yang ternyata mampu merusak ginjal, di antaranya:

    Kurang minum air putihTerlalu banyak konsumsi alkoholPola makan tinggi garamKonsumsi obat-obatan tertentuKonsumsi Ultra Processed Food (UPF) atau makanan dengan pengolahan intensif.

    (dpy/up)

  • Deretan Kebiasaan Makan yang Picu Risiko Hipertensi di Usia 30an

    Deretan Kebiasaan Makan yang Picu Risiko Hipertensi di Usia 30an

    JAKARTA – Pola makan memiliki peranan penting dalam kesehatan tubuh, terlebih seiring bertambahnya usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

    Hipertensi yang muncul pada usia 30an dapat terjadi karena pola makan yang buruk. Berikut beberapa kebiasaan makan yang dapat picu risiko hipertensi di usia 30an, yang sebaiknya Anda hentika jika sering melakukannya.

    1. Konsumsi makanan olahan

    Dikutip dari WebMD, pada Jumat, 18 Juli 2025, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan penambahan berat badan. Keduanya meningkatkan risiko hipertensi.

    Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan olahan seperti kue, sereal, daging olahan, minuman soda, minuman berenergi, dan minuman manis. Utamakan makanan yang padat akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, hingga protein rendah lemak.

    2. Melewat sarapan

    Kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat memicu hipertensi di usia 30an. Tidak sarapan terbukti meningkatkan kortisol, yang merupakan hormon stres utama.

    Lonjakan kortisol yang secara teratur terjadi bisa menyebabkan peningkatan sistem sindrom metabolik, yakni sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hingga stroke.

    3. Konsumsi banyak gula

    Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi dapat meningaktkan risiko obesitas, yang pada akhirnya meningkakan tekanan darah atau hipertensi. Gula tambahan dalam minuman ringan dapat memberi dampak negatif pada tekanan darah.

    4. Tidak mengonsumsi kalium yang cukup

    Kalium membantu tubuh untuk mengeluarkan natrium dan merelaksasikan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Jika kadar kalium dalam tubuh rendah, maka bisa menyebabkan retensi cairan yang pada akhirnya berisiko tekanan darah tinggi.

    “Kalium yang rendah juga dapat meningkatkan efek hormon stres dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi,” kata Wakil Ketua Kardiologi di VCU Health, Hem Bhadwaj, MD.

    Oleh karena itu, usahakan untuk mengonsumsi 3.500 sampai 5.000 mg kalium per hari. Beberapa makanan tinggi kalium yang bisa dikonsumsi adalah sayuran berdaun hijau, ubi jalar, pisang, dan kacang-kacangan.