Topik: tekanan darah tinggi

  • Awal Mula Pasien di AS Jalani Transplantasi Ginjal Babi, Punya Riwayat Gagal Ginjal

    Awal Mula Pasien di AS Jalani Transplantasi Ginjal Babi, Punya Riwayat Gagal Ginjal

    Jakarta

    Seorang pria berusia 54 tahun asal Dover, New Hampshire, Amerika Serikat, menjadi salah satu penerima transplantasi ginjal babi eksperimental, sebuah langkah penting dalam upaya membuktikan apakah organ hewan benar-benar dapat menyelamatkan nyawa manusia.

    Pria bernama Bill Stewart itu memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang berujung pada gagal ginjal, meski tidak memiliki masalah kesehatan lain. Bagi orang dengan golongan darah seperti dirinya, biasanya dibutuhkan waktu hingga tujuh tahun untuk mendapatkan ginjal yang cocok dari donor meninggal, sementara beberapa calon donor hidup tidak memenuhi syarat.

    Setelah dua tahun menjalani dialisis atau cuci darah, Stewart sempat mendengar kisah Tim Andrews, penerima transplantasi ginjal di di Massachusetts General Hospital (Mass General), dan kemudian mendaftar sebagai kandidat berikutnya.

    “Saya selalu agak jadi kutu buku sains,” kata Bill Stewart, pelatih atletik asal Dover, New Hampshire, kepada The Associated Press.

    Menyadari betapa barunya percobaan ini, ia mencari nasihat dari Andrews dan akhirnya memutuskan, “dalam skenario terburuk, ginjalnya selalu bisa diambil kembali.”

    Ia kemudian menjalani operasi eksperimental tersebut pada Selasa (14/6/2025). Operasi tersebut diketahui berakhir dalam kondisi baik.

    Senang karena tidak lagi harus menghabiskan waktu dan tenaga untuk dialisis, Stewart mengatakan ia mulai kembali ke pekerjaan kantornya dan sempat mengunjungi klinik dialisis lama untuk memberi tahu semua orang bahwa dirinya baik-baik saja, sekaligus memberikan sedikit harapan.

    “Saya benar-benar ingin berkontribusi pada ilmu di baliknya,” ucapnya.

    Spesialis ginjal di Mass General, dr Leonardo Riella mengatakan obat anti-penolakan Stewart telah disesuaikan untuk mengatasi kekhawatiran awal, dan Andrews juga memerlukan penyesuaian serupa.

    Menurutnya, masih terlalu dini untuk memprediksi berapa lama ginjal babi dapat bertahan. Namun, organ ini tetap bermanfaat jika mampu memberi jeda dari dialisis hingga pasien mendapatkan ginjal manusia yang cocok.

    “Setahun, semoga lebih lama dari itu – itu sudah merupakan keuntungan besar,” katanya.

    Kasus Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Lainnya

    Kasus Stewart bukan satu-satunya pencapaian tim Mass General dalam melakukan cangkok babi ke manusia. Sebelumnya, Tim Andrews, berhasil hidup tanpa dialisis selama tujuh bulan berkat ginjal babi hasil rekayasa genetika, sebuah rekor baru yang hingga kini masih berlanjut. Sebelumnya, transplantasi organ babi terlama yang tercatat hanya bertahan 130 hari.

    Berdasarkan pengalaman dari kedua pasien asal New Hampshire dan sejumlah upaya serupa, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) memberikan izin kepada produsen babi eGenesis untuk memulai studi ketat mengenai xenotransplantasi ginjal.

    Uji coba terbaru eGenesis akan menyediakan transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetik kepada 30 pasien berusia 50 tahun ke atas yang sedang menjalani dialisis dan terdaftar dalam daftar tunggu transplantasi. Sementara itu, pengembang organ babi rekayasa genetik lainnya, United Therapeutics, juga segera memulai perekrutan peserta untuk studi serupa yang telah mendapat persetujuan FDA.

    Lebih dari 100.000 orang masuk dalam daftar transplantasi di AS, sebagian besar membutuhkan ginjal, dan ribuan di antaranya meninggal sebelum mendapatkan donor. Sebagai alternatif, para ilmuwan memodifikasi gen babi agar organ mereka lebih menyerupai organ manusia, sehingga kemungkinan ditolak atau dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kecil.

    Uji coba awal, yang melibatkan dua jantung dan dua ginjal, berlangsung singkat dan hanya melibatkan pasien dengan kondisi sangat parah. Baru-baru ini, peneliti di China juga melaporkan transplantasi ginjal babi, meski hanya merilis sedikit informasi.

    Sementara itu, di Alabama, seorang perempuan menjalani xenotransplantasi ginjal yang bertahan hingga 130 hari sebelum akhirnya ditolak tubuhnya, sehingga ia kembali harus menjalani dialisis. Kasus ini membantu para peneliti mempertimbangkan untuk beralih ke pasien dengan kondisi yang tidak terlalu kritis.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/suc)

  • Pakar Harvard Bongkar Efek Rutin Minum Teh, Betulan Baik untuk Kesehatan?

    Pakar Harvard Bongkar Efek Rutin Minum Teh, Betulan Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Minuman ini tetap enak disajikan hangat maupun dingin, dan memiliki makna budaya yang mendalam di banyak negara.

    Ramuan kuno ini juga dihargai karena khasiatnya yang ampuh untuk kesehatan. Lantas, benarkah teh memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan?

    Teh merupakan minuman yang berasal dari daun tanaman Camellia sinensis, yang membedakannya adalah cara pengolahannya. Kombinasi metode pengolahan yang spesifik menentukan warna, rasa, dan jenis teh.

    Misalnya teh hitam, mengalami penggilingan dan oksidasi, yang memperdalam warna kuning, merah, atau cokelatnya serta mengintensifkan rasanya. Sementara teh hijau, pengolahannya dikukus untuk mencegah oksidasi, sehingga warna hijaunya tetap segar dan rasanya lebih ringan.

    Teh kaya akan fitokimia, yakni senyawa yang memberikan karakteristik pada tanaman (seperti warna dan bau) dan memiliki efek farmakologis saat seseorang mengonsumsinya. Fitokimia utama dalam teh adalah kafein dan polifenol.

    Jumlah dan jenis fitokimia dalam teh bergantung pada bagaimana daun teh diproses. Misalnya, teh yan teroksidasi mengandung polifenol tingkat tinggi yang disebut katekin. Teh yang teroksidasi penuh kaya akan polifenol yang disebut theaflavin dan thearubigin.

    “Teh hijau memiliki lebih banyak polifenol daripada teh hitam. Tetapi, teh hitam mengandung lebih banyak kafein,” jelas ketua Departemen Nutrisi dan profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T H Chan School of Public Health, Dr Frank Hu.

    “Matcha adalah teh hijau kering yang digiling menjadi partikel-partikel halus. Teh ini lebih pekat, lebih tinggi kafein dan polifenolnya daripada teh hijau biasa,” lanjutnya yang dikutip dari Health Harvard.

    Apakah Teh Baik untuk Kesehatan Tubuh?

    Dari ratusan penelitian yang dipublikasikan tentang manfaat teh bagi kesehatan belum memberikan bukti konklusif. Banyak penelitian berskala kecil atau dilakukan dalam jangka yang pendek.

    Sebagian besar penelitian tentang teh, bahkan yang berskala besar, bersifat observasional, artinya menilai hubungan antara konsumsi teh dan kesehatan. Belum tentu hubungan sebab-akibat.

    “Namun, arah penelitian secara keseluruhan menunjukkan potensi manfaat,” kata Dr Hu.

    “Misalnya, katekin dalam teh hijau memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang tinggi pada model hewan dan penelitian tabung reaksi. Polifenol seperti quercetin dalam teh hitam memiliki efek anti-inflamasi yang serupa.”

    Bagaimana Teh dapat Membantu Kesehatan?

    Penelitian menunjukkan bahwa sifat anti-inflamasi dan antioksidan teh dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis. Dr Hu menjelaskan bahwa beberapa analisis terbaru menemukan bahwa konsumsi teh yang lebih tinggi, terutama teh hitam dan teh hijau, berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, dan kematian dini.

    “Dan beberapa studi menunjukkan minum teh dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental,” tambah Dr Hu.

    Sebuah analisis studi tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 410.000 orang yang dipublikasikan oleh PeerJ, mengisyaratkan bahwa minum teh dapat mengurangi risiko demensia hingga 29 persen. Konsumsi teh bahkan dapat membantu Anda hidup lebih lama.

    Misalnya, sebuah studi observasional tahun 2020 terhadap 5.000 orang di Jepang yang dipublikasikan oleh BMJ Open Diabetes Research & Care, menemukan bahwa minum empat cangkir teh hijau per hari dikaitkan dengan risiko kematian dini yang 40 persen lebih rendah. Selain itu, teh mengandung kafein, yang memberikan lonjakan energi dan kejernihan mental.

    Lantas, Berapa Banyak Teh yang Sebaiknya Dikonsumsi?

    Dr Hu menjelaskan bahwa manfaat kesehatan teh didapat dengan meminum dua hingga empat cangkir teh hijau, hitam, atau teh oolong setiap hari. Jenis teh lain, seperti teh fermentasi yang dikenal sebagai pu-erh, mungkin juga baik untuk kesehatan meski bukti pendukungnya lebih terbatas.

    Efek teh tidak selalu positif. Jika menambahkan terlalu banyak pemanis dan krim ke dalam teh, dapat meningkatkan asupan kalori, lemak, dan gula. Jika mengalami insomnia atau detak jantung tidak teratur, kafein pada teh dapat memicu gejala yang tidak nyaman.

    Minum teh yang terlalu panas juga dapat merusak kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker. Meski begitu, secara umum teh merupakan bagian dari pola makan sehat.

    “Dan teh itu menenangkan. Ada sesuatu tentang kenikmatan teh yang patut dipertimbangkan,” pungkas Dr Hu.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Pakar Harvard Bongkar Efek Rutin Minum Teh, Betulan Baik untuk Kesehatan?

    Pakar Harvard Bongkar Efek Rutin Minum Teh, Betulan Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Minuman ini tetap enak disajikan hangat maupun dingin, dan memiliki makna budaya yang mendalam di banyak negara.

    Ramuan kuno ini juga dihargai karena khasiatnya yang ampuh untuk kesehatan. Lantas, benarkah teh memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan?

    Teh merupakan minuman yang berasal dari daun tanaman Camellia sinensis, yang membedakannya adalah cara pengolahannya. Kombinasi metode pengolahan yang spesifik menentukan warna, rasa, dan jenis teh.

    Misalnya teh hitam, mengalami penggilingan dan oksidasi, yang memperdalam warna kuning, merah, atau cokelatnya serta mengintensifkan rasanya. Sementara teh hijau, pengolahannya dikukus untuk mencegah oksidasi, sehingga warna hijaunya tetap segar dan rasanya lebih ringan.

    Teh kaya akan fitokimia, yakni senyawa yang memberikan karakteristik pada tanaman (seperti warna dan bau) dan memiliki efek farmakologis saat seseorang mengonsumsinya. Fitokimia utama dalam teh adalah kafein dan polifenol.

    Jumlah dan jenis fitokimia dalam teh bergantung pada bagaimana daun teh diproses. Misalnya, teh yan teroksidasi mengandung polifenol tingkat tinggi yang disebut katekin. Teh yang teroksidasi penuh kaya akan polifenol yang disebut theaflavin dan thearubigin.

    “Teh hijau memiliki lebih banyak polifenol daripada teh hitam. Tetapi, teh hitam mengandung lebih banyak kafein,” jelas ketua Departemen Nutrisi dan profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T H Chan School of Public Health, Dr Frank Hu.

    “Matcha adalah teh hijau kering yang digiling menjadi partikel-partikel halus. Teh ini lebih pekat, lebih tinggi kafein dan polifenolnya daripada teh hijau biasa,” lanjutnya yang dikutip dari Health Harvard.

    Apakah Teh Baik untuk Kesehatan Tubuh?

    Dari ratusan penelitian yang dipublikasikan tentang manfaat teh bagi kesehatan belum memberikan bukti konklusif. Banyak penelitian berskala kecil atau dilakukan dalam jangka yang pendek.

    Sebagian besar penelitian tentang teh, bahkan yang berskala besar, bersifat observasional, artinya menilai hubungan antara konsumsi teh dan kesehatan. Belum tentu hubungan sebab-akibat.

    “Namun, arah penelitian secara keseluruhan menunjukkan potensi manfaat,” kata Dr Hu.

    “Misalnya, katekin dalam teh hijau memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang tinggi pada model hewan dan penelitian tabung reaksi. Polifenol seperti quercetin dalam teh hitam memiliki efek anti-inflamasi yang serupa.”

    Bagaimana Teh dapat Membantu Kesehatan?

    Penelitian menunjukkan bahwa sifat anti-inflamasi dan antioksidan teh dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis. Dr Hu menjelaskan bahwa beberapa analisis terbaru menemukan bahwa konsumsi teh yang lebih tinggi, terutama teh hitam dan teh hijau, berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, dan kematian dini.

    “Dan beberapa studi menunjukkan minum teh dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental,” tambah Dr Hu.

    Sebuah analisis studi tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 410.000 orang yang dipublikasikan oleh PeerJ, mengisyaratkan bahwa minum teh dapat mengurangi risiko demensia hingga 29 persen. Konsumsi teh bahkan dapat membantu Anda hidup lebih lama.

    Misalnya, sebuah studi observasional tahun 2020 terhadap 5.000 orang di Jepang yang dipublikasikan oleh BMJ Open Diabetes Research & Care, menemukan bahwa minum empat cangkir teh hijau per hari dikaitkan dengan risiko kematian dini yang 40 persen lebih rendah. Selain itu, teh mengandung kafein, yang memberikan lonjakan energi dan kejernihan mental.

    Lantas, Berapa Banyak Teh yang Sebaiknya Dikonsumsi?

    Dr Hu menjelaskan bahwa manfaat kesehatan teh didapat dengan meminum dua hingga empat cangkir teh hijau, hitam, atau teh oolong setiap hari. Jenis teh lain, seperti teh fermentasi yang dikenal sebagai pu-erh, mungkin juga baik untuk kesehatan meski bukti pendukungnya lebih terbatas.

    Efek teh tidak selalu positif. Jika menambahkan terlalu banyak pemanis dan krim ke dalam teh, dapat meningkatkan asupan kalori, lemak, dan gula. Jika mengalami insomnia atau detak jantung tidak teratur, kafein pada teh dapat memicu gejala yang tidak nyaman.

    Minum teh yang terlalu panas juga dapat merusak kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker. Meski begitu, secara umum teh merupakan bagian dari pola makan sehat.

    “Dan teh itu menenangkan. Ada sesuatu tentang kenikmatan teh yang patut dipertimbangkan,” pungkas Dr Hu.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Ilmuwan Bangkitkan Gen Purba dari 20 Juta Tahun Lalu untuk Obati Asam Urat

    Ilmuwan Bangkitkan Gen Purba dari 20 Juta Tahun Lalu untuk Obati Asam Urat

    Jakarta

    Rasa sakit akibat asam urat telah ada setidaknya selama ribuan tahun, tetapi para ilmuwan telah menelusuri sejarah lebih jauh ke masa lalu, lebih dari 20 juta tahun, untuk menemukan kembali gen yang dapat membantu mengobati kondisi tersebut dan kondisi serupa lainnya.

    Ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ia membentuk kristal di persendian dan ginjal yang kemudian menyebabkan asam urat dan masalah lainnya, termasuk penyakit ginjal dan kerusakan hati. Kelebihan asam urat ini dikenal sebagai hiperurisemia.

    Sebuah gen yang disebut urikase dapat membantu, dengan memproduksi enzim yang membantu mengurangi kadar asam urat. Sayangnya, nenek moyang manusia kita kehilangan gen tersebut jutaan tahun yang lalu.

    Oleh karena itu, ahli biologi Lais Balico dan Eric Gaucher dari Georgia State University di AS bertanya-tanya apakah gen tersebut dapat dipulihkan.

    “Tanpa urikase, manusia menjadi rentan,” kata Gaucher kepada Science Direct. “Kami ingin melihat apa yang akan terjadi jika kami mengaktifkan kembali gen yang rusak tersebut.”

    Tekanan evolusi telah menghilangkan gen urikase pada beberapa garis keturunan primata yang berbeda sekitar 20 hingga 29 juta tahun yang lalu. Pemikirannya adalah bahwa pada masa itu, asam urat ekstra bermanfaat untuk mengubah gula buah menjadi lemak, untuk membantu bertahan hidup saat kekurangan pangan.

    Itu berarti urikase kurang menguntungkan, karena membatasi asam urat. Namun sekarang, karena periode panjang tanpa makanan tidak lagi menjadi masalah, asam urat justru merugikan, alih-alih membantu, tubuh.

    Gaucher dan Balico menggunakan teknik penyuntingan gen CRISPR untuk merekonstruksi versi purba gen urikase, berdasarkan versi aktif yang masih aktif pada mamalia lain, dan model komputer tentang bagaimana gen tersebut mungkin berevolusi seiring waktu.

    Mereka kemudian menguji gen baru mereka pada sel hati manusia yang direkayasa di laboratorium, yang berhasil menghasilkan urikase. Hal ini memberikan efek yang diinginkan, yaitu mengurangi kadar asam urat dan timbunan lemak yang disebabkan oleh gula buah. Hasil positif serupa terlihat pada sferoid hati 3D yang lebih kompleks.

    Hal ini masih perlu dibuktikan pada hewan, tetapi cara enzim urikase menemukan jalannya ke dalam kompartemen sel kecil yang disebut peroksisom dalam uji coba cukup menjanjikan, kata tim tersebut: artinya urikase menemukan jalannya ke bagian sel yang tepat.

    Manfaat potensial dari perawatan semacam ini jauh melampaui asam urat. Kadar asam urat yang tinggi juga telah dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi, serta batu ginjal.

    (kna/kna)

  • Mau Hasil Akurat? Ini Waktu yang Tepat Mengukur Tekanan Darah

    Mau Hasil Akurat? Ini Waktu yang Tepat Mengukur Tekanan Darah

    Jakarta

    Tekanan darah berfungsi sebagai indikator dari kesehatan jantung. Saat tekanan darah tinggi, akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan berbagai kondisi medis berbahaya lainnya.

    Pemantauan tekanan darah di rumah merupakan praktik umum untuk mengelola kesehatan. Tetapi, waktu dan metode pengukuran tekanan darah secara langsung ternyata dapat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran.

    Dikutip dari Times of India, waktu dan metode pengukuran tekanan darah yang tepat akan menghasilkan hasil pembacaan akurat. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengukur tekanan darah?

    Kadar tekanan darah dalam tubuh mengalami fluktuasi alami, selama periode yang berbeda dalam sehari. Tubuh mengalami fluktuasi alami tekanan darah karena siklus internalnya, aktivitas fisik, dan faktor lingkungan.

    Tubuh mengalami tekanan darah terendah selama periode istirahat dan tidur. Tetapi, tekanan darah dapat menunjukkan peningkatan pada siang hari, dengan titik tertinggi di sore.

    Pengukuran tekanan darah acak menghasilkan hasil yang tidak dapat diandalkan, sebab menghasilkan pembacaan yang berbeda dari tingkat tekanan darah rata-rata yang sebenarnya. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang salah dan penilaian medis yang keliru.

    Studi menunjukkan bahwa pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan hanya pagi dan sore, dalam kondisi yang terkendali. Pembacaan tekanan darah saat pagi menunjukkan tingkat tekanan darah alami sebelum memulai hari.

    Sementara pembacaan saat malam, menunjukkan bagaimana tekanan darah berubah di malam hari.

    Waktu Terbaik Memeriksa Tekanan Darah

    1. Pagi hari sebelum sarapan dan minum obat

    Pagi merupakan waktu yang paling tepat untuk mengukur tekanan darah, karena tubuh sudah beristirahat sepanjang malam dan tekanan darah mencapai titik terendah. Langkah-langkah berikut akan membantu mendapatkan pembacaan tekanan darah pagi yang paling akurat:

    Mulailah setelah bangun tidur dan beristirahat selama 30 menit sebelum memeriksa tekanan darah.

    Kosongkan kandung kemih sebelum tes.

    Tetaplah diam selama lima menit sebelum memulai pengukuran

    Ukurlah tekanan darah sebelum minum obat tekanan darah yang diresepkan, karena obat akan mengubah hasil tes.

    2. Malam sebelum tidur

    Pemeriksaan tekanan darah kedua yang dilakukan saat malam sebelum tidur dapat menjadi pembanding dari hasil pengukuran pagi dan malam. Tubuh menunjukkan kemampuannya untuk menangani tekanan darah setelah aktivitas sehari-hari dan stres melalui pengukuran saat malam.

    3. Ukur tekanan darah saat tidak berolahraga

    Saat tidak berolahraga, tidak makan, dan tidak stres adalah waktu yang baik untuk mengukur tekanan darah. Beristirahatlah selama lima menit sebelum memulai proses pengukuran.

    Beberapa Persiapan yang Penting

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan saat mengukur tekanan darah dan mendapatkan hasil yang akurat:

    Anda perlu menunggu setidaknya 30 menit setelah makan, minum, merokok (bila perokok aktif), dan berolahraga sebelum melakukan pengukuran.Pastikan kandung kemih kosong.Beristirahatlah dengan tenang selama lima menit sebelum memulai proses pengukuran.Pilih kursi dengan sandaran untuk duduk.Kaki harus tetap rata di lantai dan jangan menyilangkan kaki.Letakkan lengan di permukaan datar yang sejajar dengan jantung.Pilih manset yang sesuai dengan ukuran lengan, karena manset harus melingkari setidaknya 80 persen diameter lengan atas.

    Teknik Pengukuran

    Pasang manset pada lengan atas yang terbuka, 2 cm di atas lipatan siku.

    Jaga agar tetap diam selama pengukuran, karena gerakan atau ucapan apapun akan mempengaruhi hasil.

    Ukur dua atau tiga kali pengukuran dengan jarak satu menit. Buang hasil pengukuran pertama jika berbeda secara signifikan dengan yang lain, lalu hitung rata-rata dari dua hasil pengukuran yang lain.

    Catat hasil pengukuran beserta waktu pengukuran dan detail apapun tentang tingkat stress, serta penggunaan obat-obatan.

    Kapan Harus Pergi ke Dokter?

    Orang-orang dengan tekanan darah di rumah secara konsisten berada di atas 130/80 mmHg, atau saat hasil pembacaan pagi dan malam mereka menunjukkan variasi yang signifikan dianjurkan pergi ke dokter.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: Batasi Konsumsi Garam Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Adakah Batasan Aman Minum Kopi agar Tak Bahayakan Jantung? Ini Kata Pakar Harvard

    Adakah Batasan Aman Minum Kopi agar Tak Bahayakan Jantung? Ini Kata Pakar Harvard

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman wajib bagi beberapa orang sebelum beraktivitas. Meski populer, kopi masih menjadi kontroversi dalam hal kesehatan jantung.

    “Pemikiran tentang efek kopi pada jantung telah berayun ke dua arah,” kata Dr J Michael Gaziano, profesor kedokteran di Harvard Medical School.

    Pada tahun 1960-an, kopi dianggap sebagai faktor risiko penyakit arteri koroner. Ini masih dipercaya meski penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa hanya konsumsi kopi yang berlebihan, lebih dari lima atau enam cangkir sehari, yang dapat membahayakan jantung.

    Namun, orang yang minum kopi dalam jumlah berlebihan seringkali berbeda dalam banyak hal lain. Menurut Dr Gaziano, inilah yang terjadi pada orang yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang.

    Penjelasan dari Ahli di Harvard

    Kopi mengandung kafein, yakni stimulan yang dapat memacu jantung, memicu palpitasi (sensasi aneh dekat jantung yang terlewat kuat, atau fibrilasi (masalah irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang cepat dan tidak teratur).

    Namun, orang yang minum kopi dalam jumlah sedang (1-3 cangkir per hari) tampaknya memiliki risiko fibrilasi atrium yang lebih rendah. Ini berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2019, yang ditulis bersama dengan Dr Gaziano.

    “Mereka yang minum kopi lebih banyak atau lebih sedikit tidak lebih atau kurang mungkin mengalami fibrilasi atrium,” demikian temuan studi tersebut, dikutip dari Health Harvard.

    Seperti banyak penelitian tentang diet, studi tersebut bersifat observasional. Artinya, orang-orang melaporkan apa yang mereka konsumsi dan peneliti melacak kesehatan mereka selama bertahun-tahun.

    Namun, sebuah studi baru mengambil pendekatan yang berbeda, yakni studi yang secara langsung mengukur efek jangka pendek dari minum kopi.

    “Uji coba baru ini memberikan bagian penting dari teka-teki ini,” beber Dr Gaziano.

    Salah satu temuan mengatakan bahwa orang-orang mengambil lebih banyak langkah pada hari-hari saat minum kopi. Ini menguatkan penelitian lain yang menunjukkan bahwa kafein dapat sedikit meningkatkan kinerja fisik.

    Di sisi lain, efek buruk kafein pada tidur juga sudah diketahui. Kurangnya waktu tidur semakin diakui sebagai risiko bagi munculnya kesehatan kardiovaskular.

    Sulit untuk mengetahui apakah olahraga tersebut dapat mengimbango berkurangnya waktu tidur yang mungkin dirasakan orang-orang akibat kopi.

    “Kebanyakan orang tahu bagaimana reaksi mereka terhadap kopi. Terutama bagi yang kerap menikmati secangkir kopi yang mengandung setenga kopi tanpa kafein setiap hari,” jelas Dr Gaziano.

    Keterbatasan Studi

    Namun, seperti studi lainnya, studi baru ini memiliki keterbatasan. Misalnya, studi ini hanya melibatkan peminum kopi yang relatif muda dan sehat.

    Jadi, temuan ini mungkin tidak berlaku untuk orang yang lebih tua, yang cenderung lebih mungkin mengalami palpitasi jantung. Bahkan, orang yang menghindari kopi (dan karenanya tidak diikutsertakan dalam studi) mungkin menghindari minuman tersebut karena mereka menyadari bahwa kopi memicu palpitasi jantung.

    Efek Lain Kopi yang Berhubungan dengan Jantung

    Studi ini juga menemukan bahwa kopi menyebabkan sedikit peningkatan kontraksi ventrikel prematur. Gangguan ritme singkat ini, yang dapat terasa seperti jantung berdebar-debar, umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya terutama pada orang yang sehat.

    Namun, orang dengan penyakit jantung yang merasakan ritme jantung yang aneh terus-menerus sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

    Penelitian sebelumnya telah menyelidiki efek kopi terhadap risiko umum terkait jantung lainnya Meskipun kopi meningkatkan tekanan darah, efeknya bersifat sementara dan tidak membuat seseorang mengalami tekanan darah tinggi, bahkan mungkin menurunkan risiko terhadap penyakit tersebut.

    Kopi tanpa filter, seperti kopi French press dan espresso, mengandung senyawa yang dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL yang berbahaya. Tetapi, efeknya kemungkinan kecil dibandingkan dengan asupan makanan yang lain, terutama jika tidak minum lebih dari dua cangkir kopi tanpa filter setiap hari.

    “Pertanyaan saya adalah, apa dampak keseluruhannya terhadap hasil yang paling saya pedulikan, yaitu penyakit kardiovaskular?” terang Dr Gaziano.

    “Ketika Anda melihat bukti secara keseluruhan, kopi tampaknya tidak memiliki efek positif atau negatif, katanya. Jika Anda menyukai kopi, nikmatilah hingga beberapa cangkir per hari, selama tidak mengganggu tidur Anda. Dan jangan menambahkan terlalu banyak krim dan gula ke dalam kopi Anda, karena itu akan menambah lemak jenuh dan kalori kosong,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Dokter Harvard Ungkap 5 Pertanda Masalah Jantung yang Kerap Diabaikan

    Dokter Harvard Ungkap 5 Pertanda Masalah Jantung yang Kerap Diabaikan

    Jakarta

    Penyakit jantung sering kali ditandai dengan nyeri di dada. Padahal, itu belum tentu menjadi tanda adanya masalah pada jantung.

    “Gejala apapun yang tampaknya dipicu oleh aktivitas fisik dan berkurang dengan istirahat bisa jadi terkait dengan jantung. Terutama pada orang dengan faktor risiko yang mendasari, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, gaya hidup yang kurang gerak, obesitas, dan riwayat penyakit jantung yang kuat dalam keluarga,” terang seorang ahli jantung di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Harvard, Dr Randall Zusman.

    “Gejala lain selain nyeri dada bisa menjadi petunjuk adanya masalah jantung,” lanjutnya yang dikutip dari Health Harvard.

    Berikut beberapa gejala yang bisa muncul tanpa alasan yang jelas dan bisa menjadi tanda penyakit jantung:

    1. Kelelahan

    Kelelahan dapat disebabkan oleh banyak sebab, termasuk penyakit dan obat-obatan. Tetapi, kelelahan yang terus-menerus dan baru terjadi terkadang juga dapat menandakan gagal jantung, yakni kondisi saat jantung gagal memompa dengan baik.

    Bisa juga menjadi tanda dari penyakit arteri koroner. Meski kurang umum, Dr Zusman menyebutkan adanya kemungkinan itu.

    2. Nyeri atau Sakit yang Tidak Dapat Dijelaskan

    Penyumbatan suplai darah ke otot jantung yang terjadi akibat penyakit arteri koroner menyebabkan jantung seperti kesakitan saat diminta bekerja lebih keras. Tetapi, rasa sakit itu tidak terlalu terasa di dada, terkadang muncul di bahu, lengan, punggung, rahang, atau perut.

    Terutama rasa nyeri di lokasi-lokasi tersebut muncul saat berolahraga dan hilang saat istirahat. Rasa nyeri tersebut bisa menjadi tanda penyakit jantung.

    3. Sesak Napas

    Sesak napas bukan hanya menjadi tanda seseorang terlalu gemuk atau kurang bugar. Jika kondisi ini muncul tanpa bisa dijelaskan penyebabnya saat beraktivitas ringan, bisa jadi indikasi adanya masalah jantung.

    “Jika Anda naik lima anak tangga, saya perkirakan Anda akan sesak napas. Tetapi, jika Anda naik 10 anak tangga dan tetap sesak napas, itu mungkin mengindikasikan adanya masalah jantung,” jelas Dr Zusman.

    4. Kaki atau Pergelangan Kaki Bengkak

    Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau telapak kaki bisa menjadi tanda gagal jantung. Terutama pada pembengkakan yang meninggalkan lekukan jika ditekan dengan jari.

    Pembengkakan ini juga bisa disebabkan oleh penyakit ginjal atau hati, insufisiensi vena (pembuluh darah vena kaki yang lemah), atau efek samping obat-obatan tertentu seperti nifedipin dan amlodipin.

    5. Palpitasi Jantung

    Istilah ‘palpitasi’ berarti detak jantung yang terasa tidak teratur atau cepat. Kebanyakan palpitasi tidak berbahaya, biasanya disebabkan oleh kecemasan, asupan kafein, atau dehidrasi.

    Namun, terkadang palpitasi mengindikasikan masalah jantung. Penting untuk memperhatikan bagaimana palpitasi jantung itu terasa, seberapa sering terjadi, dan kapan kondisi itu muncul.

    Misalnya, saat beristirahat seperti menonton televisi, dan jantung tiba-tiba berdetak tidak teratur. Segera periksakan ke dokter.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video KuTips: Sinyal Tubuh Kelelahan Pas Lari, Segera Lakukan Ini detikers!”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • 7 Rutinitas Pagi yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

    7 Rutinitas Pagi yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

    Jakarta

    Bagi banyak orang, hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah.

    Jika tidak ditangani, tekanan darah tinggi dapat merusak berbagai organ tubuh, mulai dari jantung, arteri, hingga ginjal. Kabar baiknya, perubahan gaya hidup bisa membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

    Pagi hari menjadi waktu yang ideal untuk memulai kebiasaan sehat. Lalu, rutinitas apa saja di pagi hari yang dapat membantu menurunkan tekanan darah?

    Rutinitas Pagi yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

    Olahraga hingga memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi di pagi hari begitu penting dilakukan sebagai upaya dalam menurunkan tekanan darah.

    1. Konsumsi Sarapan Seimbang

    Melewatkan sarapan bisa berdampak besar pada tekanan darah. Menurut sebuah meta analisis dalam International Journal of Hypertension, melewatkan sarapan dikaitkan dengan hipertensi pada orang dewasa.

    Selain itu, apa yang dimakan dalam sarapan juga sama pentingnya. Dikutip dari laamn Everyday Health, menurut seorang dokter spesialis jantung di McGovern Medical School di UTHealth, Houston, John Higgins MD Higgins, kacang-kacangan seperti kenari, almon, atau hazelnut setiap hari bisa menurunkan tekanan darah sistolik hingga 8 mmHg. Selain itu, buah-buahan, seperti kiwi, pisang, dan jeruk juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah.

    2. Hindari Gula

    Donat hingga kue kering, serta sereal yang dalam sarapan mungkin mengandung gula tambahan. Penting diketahui bahwa terlalu banyak gula bisa memengaruhi tekanan darah.

    “Mengonsumsi gula, terutama sirup jagung fruktosa tinggi bisa memengaruhi jalur dalam tubuh Anda yang berkaitan dengan hormon aldosteron dan peptida endothelin, yang keduanya membantu mengatur tekanan darah,” kata Higgins.

    Ditambah, kadar gula darah yang tinggi juga dikaitkan dengan aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri. Kondisi ini akan menyebabkan arteri lebih kaku dan pada akhirnya tekanan darah meningkat.

    3. Olahraga secara Teratur

    Olahraga pagi hari merupakan cara yang baik untuk mendukung tekanan darah sehat secara keseluruhan. Menurut Higgins, dua setengah jam latihan aerobik intensitas sedang dan atau latihan kekuatan selama 90-150 menit setiap minggu bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 5 mmHg.

    4. Meditasi

    Membuat tubuh rileks, terutama di awal hari bisa memberikan efek positif pada tekanan darah. Dikutip dari Harvard Health Publishing, hal ini bisa dicapai dengan latihan meditasi.

    Saat meditasi, tubuh terdorong untuk memproduksi lebih banyak oksida nitrat, yang memperlebar pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Meditasi dan teknik untuk menurunkan tekanan darah bisa dilakukan kapan saja sepanjang hari, tapi meditasi di pagi hari bisa sangat membantu untuk memulai hari dengan perasaan tenang.

    Jika baru pertama kali bermeditasi, coba mulai dengan perlahan. Duduk diam selama lima menit di pagi hari dan bisa tambah durasi hingga 20 menit.

    5. Batasi Kafein

    Secangkir kopi di pagi hari bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, apalagi jika minum beberapa cangkir. Hal ini karena kafein merupakan stimulan yang bisa menambah semangat, tapi juga meningkatkan tekanan darah.

    Alasannya masih diperdebatkan, tapi beberapa ahli percaya bahwa kafein bisa menghalangi hormon yang membantu melebarkan arteri. Ada juga yang mempercayai bahwa kafein bisa menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak adrenalin.

    “Dua hingga empat cangkir kopi (sekitar 200 hingga 300 miligram kafein) biasanya akan meningkatkan tekanan darah sistolik (angka atas) sekitar 8 mmHg dan diastolik (angka bawah) 6 mmHg,” ujar Higgins.

    Lonjakan ini biasanya tidak berlangsung lama, tapi akan hilang dalam waktu sekitar empat jam. Tapi untuk membantu menjaga tekanan darah pagi tetap stabil, awali hari dengan secangkir kopi tanpa kafein.

    6. Luangkan Waktu ke Luar Rumah

    Meluangkan lebih banyak waktu di alam dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah. Dikutip dari laman Eating Well, para peneliti menduga, manfaat ini didapat dari kombinasi berkurangnya stres, peningkatan gerakan, dan perasaan senang.

    “Sinar matahari pagi bisa mendukung produksi vitamin D, yang berperan dalam fleksibilitas pembuluh darah dan pengaturan tekanan darah,” kata ahli diet kardiologi dan pakar kesehatan jantung, Michelle Routhenstein, MS, RD, CDCES, CDN.

    7. Tarik Napas Dalam-dalam

    Praktik pernapasan memang sudah ada selama ribuan tahun sebagai bagian dari berbagai budaya. Tapi kini, kesadaran akan manfaatnya untuk kesehatan semakin meningkat.

    Proses pernapasan diafragma bisa berdampak langsung pada tekanan darah dan stres. Sebuah tinjauan sistematis tentang latihan pernapasan menemukan bahwa, latihan ini membantu menurunkan tekanan darah dan detak jantung.

    (elk/suc)

  • 7 Tanda Ginjal Rusak Parah dan Harus Cuci Darah

    7 Tanda Ginjal Rusak Parah dan Harus Cuci Darah

    Jakarta

    Ginjal memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Organ ini menyaring darah, membuang limbah serta kelebihan cairan. Ginjal juga menjalankan berbagai fungsi penting lain, seperti menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, mengaktifkan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kekuatan tulang, serta membantu tubuh memproduksi sel darah merah.

    Apabila fungsi ginjal terganggu, dampaknya bisa sangat serius. Masalah ginjal sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari kondisinya hingga kerusakan sudah cukup parah.

    “Gejala kerusakan ginjal biasanya sangat halus, dan saat mulai terasa, kerusakan serius biasanya sudah terjadi,” jelas Jeremy Allen, D.O., seorang dokter keluarga.

    “Seseorang bahkan bisa kehilangan hingga 90 persen fungsi ginjal tanpa mengalami gejala yang jelas.”

    Salah satu cara terbaik untuk melindungi fungsi ginjal adalah menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap terkendali.

    “Hipertensi dan diabetes adalah penyebab utama, bertanggung jawab atas setidaknya dua pertiga kasus gagal ginjal,” kata Jonathon Shaffer, M.D., seorang internis dari Concierge Choice Physicians.

    Pemeriksaan darah lengkap saat medical check-up tahunan juga dianjurkan, termasuk meninjau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Jika hasil tes darah menunjukkan kadar kreatinin tinggi, produk limbah yang seharusnya disaring ginjal, dokter mungkin akan meminta tes darah tambahan, tes urine, atau pemindaian ginjal.

    Allen menambahkan, dokter juga dapat membantu mengidentifikasi obat yang berpotensi berbahaya bagi ginjal seperti beberapa jenis NSAID, antibiotik tertentu, serta obat yang mengandung litium atau yodium dan menyarankan alternatif pengobatan lain.

    Namun, jika muncul keluhan yang terasa tidak wajar, sebaiknya tidak menunggu hingga pemeriksaan tahunan untuk memeriksakannya.

    Tanda Ginjal Rusak yang Perlu Diwaspadai

    Meski penyakit ginjal sering kali tidak bergejala, ada sejumlah tanda peringatan yang perlu diwaspadai. Dikutip dari Prevention berikut penjelasannya.

    1. Bengkak dan Berat Badan Bertambah

    Ginjal berfungsi membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh melalui urine. “Jika ginjal melambat atau tidak bekerja dengan baik, cairan bisa tertahan di tubuh,” jelas Mateo Ledezma, M.D., ahli nefrologi dari Kaiser Permanente.

    “Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menetap pada jaringan.” Pembengkakan ini disebut edema.

    2. Jarang Buang Air Kecil

    Ketika cairan lebih banyak tertahan di jaringan tubuh, maka lebih sedikit yang terbuang lewat urine. Akibatnya, frekuensi buang air kecil bisa berkurang. Jika jumlah minum tetap sama seperti biasa, tapi buang air kecil jadi lebih jarang, sebaiknya kondisi ini diperiksa ke dokter.

    3. Mudah Lelah

    “Sebagian fungsi ginjal adalah membantu mengatur kadar hemoglobin,” jelas Ledezma.

    Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat ginjal bermasalah, kadar hemoglobin bisa menurun sehingga menimbulkan anemia, membuat tubuh terasa lemah dan mudah lelah.

    4. Mual atau Hilang Nafsu Makan

    Jika limbah menumpuk di dalam tubuh akibat ginjal tidak mampu menyaring dengan baik, hal ini bisa mengganggu organ lain. Akibatnya dapat timbul mual, muntah, hilang nafsu makan, dan tubuh secara umum terasa tidak enak.

    5. Sulit Konsentrasi (Brain Fog)

    Penumpukan limbah juga bisa memengaruhi otak, sehingga sulit berpikir jernih. Gejalanya meliputi mudah lupa, sulit berkonsentrasi, kebingungan, atau perasaan seperti ‘otak berkabut’, terutama bila hal ini tidak biasa dialami sebelumnya.

    6. Tekanan Darah Tinggi

    Kerusakan ginjal membuat organ ini tidak mampu mengatur tekanan darah dengan baik. Hal ini dapat memicu tekanan darah tinggi memberi beban besar pada pembuluh darah, menyebabkan jaringan ginjal makin rusak akibat jaringan parut dan pelemahan pembuluh darah.

    7. Jantung Berdebar

    “Jika kerusakan ginjal menyebabkan penumpukan kalium, seseorang bisa mengalami detak jantung tidak normal,” jelas Allen. Detak jantung bisa terasa cepat, tidak teratur, atau seperti berdebar-debar.

    (suc/suc)

  • 10 dari 10 Dokter Anak Setuju: Kemasan Bebas BPA Adalah Kunci AMDK yang Aman

    10 dari 10 Dokter Anak Setuju: Kemasan Bebas BPA Adalah Kunci AMDK yang Aman

    Jakarta

    Banyak orang tua belum menyadari pentingnya memilih air minum dalam kemasan (AMDK) yang bebas BPA. Padahal, paparan zat kimia ini bisa memengaruhi pertumbuhan fisik maupun kognitif anak.

    Spesialis anak, dr Nunki Andria Samudra, SpA, menjelaskan BPA (bisphenol A) merupakan bahan kimia industri yang umum dipakai pada plastik polikarbonat dan resin epoksi. Produk sehari-hari seperti botol minum, wadah makanan, mainan, hingga botol susu bayi seringkali mengandung BPA.

    European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 menetapkan ambang batas paparan BPA yang jauh lebih ketat, yaitu hanya 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari. Angka ini 20 ribu kali lebih rendah dari batas sebelumnya. Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) bahkan sudah melarang penggunaan BPA pada botol bayi sejak 2012.

    “Kenapa bahaya? Dia merupakan endocrine disruptor ya. Jadi meniru hormon dalam tubuh, dia bisa meniru hormon estrogen dalam tubuh,” ucap dr Nunki saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/7/2025).

    Paparan BPA sejak dini juga dikaitkan dengan gangguan otak, kecemasan, hiperaktivitas, gangguan konsentrasi, hingga pubertas dini. Risiko jangka panjangnya termasuk obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Walau tidak menimbulkan gejala langsung, dampaknya bisa muncul beberapa tahun kemudian.

    “Kemudian berhubungan sama penyakit kronis. Ada peningkatan risiko obesitas, diabetes, pertahanan darah tinggi. Jadi memang bisa mengganggu tumbuh kembangan,” sambungnya.

    Anak-anak Lebih Rentan Terpapar BPA

    Lebih lanjut, dr Nunki menjelaskan anak-anak jauh lebih rentan terhadap paparan BPA dibanding orang dewasa. Hal ini dikarenakan tubuh mereka masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga organ dan sistem tubuh belum matang sempurna.

    Paparan pada anak juga cenderung lebih tinggi karena aktivitas sehari-hari yang sangat dekat dengan plastik. Mulai dari botol susu, botol minum, wadah makanan, mainan, hingga galon air minum sebagian besar terbuat dari bahan yang berpotensi mengandung BPA.

    Selain dari berbagai produk plastik yang digunakan sehari-hari, paparan BPA pada anak juga bisa berasal dari galon dengan plastik jenis polikarbonat, yang berisiko melepaskan BPA ke dalam air minum. Karenanya, dr Nunki mengingatkan orang tua memilih produk, termasuk galon ulang yang bertuliskan BPA free.

    Cara memilih Produk yang Aman dari BPA

    Produk BPA free, lanjutnya, biasanya ditandai jelas pada kemasan atau badan produk. Untuk memastikannya, orang tua bisa mengecek kode plastik pada kemasan. Kode aman antara lain PET (1), HDPE (2), dan PP (5). Produk BPA free biasanya juga mencantumkan label khusus pada kemasannya.

    “Botol susu, wadah makanan anak, mainan plastik atau botol galon yang di rumah juga. Kalau bisa kita pilih yang BPA free,” pungkasnya.

    Terkait wadah minum bebas BPA, salah satu solusi bagi masyarakat adalah penggunaan wadah atau galon yang ‘BPA Free’ seperti pada produk Le Minerale.

    Sebagai solusi bagi masyarakat yang peduli kesehatan, Le Minerale menggunakan galon berbahan PET (polyethylene terephthalate) dengan kode plastik nomor 1 yang telah terbukti bebas dari BPA. Dengan kemasan tersebut, air Le Minerale tetap aman dan sehat untuk dikonsumsi setiap hari, termasuk bagi anak-anak dan ibu hamil.

    (suc/suc)