Topik: tekanan darah tinggi

  • Amoeba Pemakan Otak Tewaskan Belasan di India, Gimana Penyebarannya?

    Amoeba Pemakan Otak Tewaskan Belasan di India, Gimana Penyebarannya?

    Jakarta

    Malam sebelum festival Onam di Negara Bagian Kerala, India, Sobhana (45) terbaring menggigil di dalam ambulans. Kondisinya nyaris tidak sadarkan diri ketika keluarganya melarikan Sobhana ke rumah sakit.

    Beberapa hari sebelumnya, perempuan yang hidup dari berjualan jus buah di sebuah desa di Distrik Malappuram itu mengeluh pusing. Ia menduga akibat tekanan darah tinggi. Dokter meresepkan obat dan mengirimnya pulang.

    Namun, kondisinya memburuk secara drastis: rasa tidak nyaman berubah menjadi demam, demam menjadi gemetar menggigil hebat, sampai akhirnya Sobhana meninggal dunia tepat ketika festival dimulai pada 5 September.

    Setelah ditelusuri, penyebab kematian Sobhana rupanya disebabkan Naegleria fowleri lebih dikenal sebagai ameba atau amoeba pemakan otak yang masuk ke tubuh melalui hidung melalui air tawar.

    Kasus ini rupanya cukup langka di Kerala, India sehingga kebanyakan dokter sukar mendeteksi karena tidak pernah menemui kasus semacam ini sepanjang karier mereka.

    “Kami tidak berdaya untuk menghentikannya. Kami baru mengetahui penyakit itu setelah kematian Sobhana,” kata Ajitha Kathiradath, sepupu korban dan seorang pekerja sosial terkemuka.

    Tahun ini, jumlah orang yang terdiagnosa infeksi ameba tersebut mencapai lebih dari 70 pasien dari usia tiga bulan hingga 92 tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 19 orang meninggal dunia.

    Bagaimana ameba pemakan otak berkembang?

    Organisme ini menyebabkan infeksi otak yang dikenal sebagai meningoensefalitis amoeba primer (PAM). Efek infeksinya pun hampir selalu fatal.

    Ameba ini umumnya masuk melalui hidung, biasanya ketika seseorang berenang di air tawar, yang menjadi tempat hidup Naegleria fowleri. Setelah masuk ke dalam tubuh melalui hidung, ameba cepat merusak jaringan otak.

    Sebagian besar dokter tidak pernah menemui kasus seperti ini seumur hidup mereka karena saking langkanya.

    Hingga saat ini, hanya 488 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia sejak 1962. Sebagian besar terjadi di Amerika Serikat, Pakistan, dan Australia. Sekitar 95% dari korban yang terinfeksi meninggal dunia.

    Di Kerala, infeksi ameba ini mulai terdeteksi pada 2016. Saat itu, hanya satu atau dua kasus per tahun. Hingga baru-baru ini kasus tersebut mulai berakibat fatal.

    Akan tetapi, tingkat kesembuhannya meningkat sejak tahun lalu. Penyakit akibat ameba ini ditemukan 39 kasus pada tahun lalu dengan tingkat kematian 23%.

    Tahun ini, meski jumlah kasusnya lebih banyak mencapai 70 kasus, tapi tingkat kematiannya hanya sekitar 24,5%.

    Naegleria fowleri atau ameba pemakan otak hidup di danau, sungai, dan mata air panas. (Universal Images Group via Getty Images)

    Menurut para dokter, peningkatan jumlah kasus mencerminkan deteksi yang lebih baik dari kinerja laboratorium yang canggih.

    “Kasus-kasus meningkat tetapi kematian menurun. Strategi pengujian agresif dan diagnosis dini telah meningkatkan kelangsungan hidup. Ini suatu pendekatan yang unik di Kerala,” ucap Aravind Reghukumar, kepala penyakit menular di Medical College and Hospital di Thiruvananthapuram.

    Baca juga:

    Deteksi dini memungkinkan pengobatan khusus, seperti kombinasi obat antimikroba dan steroid yang menargetkan ameba, yang dapat menyelamatkan nyawa.

    Saat ini, ilmuwan telah mengidentifikasi sekitar 400 spesies ameba bebas, tapi hanya enam yang diketahui dapat menyebabkan penyakit pada manusia, termasuk Naegleria fowleri dan Acanthamoeba. Adapun kedua ameba ini dapat menginfeksi otak.

    Di Kerala, laboratorium kesehatan masyarakat kini dapat mendeteksi lima jenis patogen utama, kata para pejabat.

    Bagaimana upaya pencegahan penyebaran ameba pemakan otak di Kerala?

    Pemerintah daerah juga telah memasang papan peringatan di sekitar kolam untuk melarang berenang atau mandi. Berlandasakan pada Undang-Undang Kesehatan Masyarakat, pemerintah juga berupaya menerapkan klorinasi rutin kolam renang dan tangki air disertai pengawasan yang ketat.

    Akan tetapi, langkah klorinasi ini rupanya berpotensi mematikan habitat lain, seperti ikan misalnya. Di sisi lain, pengawasan tiap sumber air desa di negara yang berpopulasi lebih dari 30 juta orang ini tidak lah mudah.

    Nebula NPPapan peringatan di kolam di Kerala yang melarang publik berenang setelah kematian seorang perempuan akibat meningoensefalitis amoebik.

    Ketergantungan yang tinggi pada air tanah, baik melalui kolam dan sumur, di Asia bagian selatan, termasuk India, membuatnya sangat rentan tercemar ameba pemakan otak ini. Sebab ameba pemakan otak mudah berkembang biak di air tanah dan air tawar.

    Kerala memiliki hampir 5,5 juta sumur dan 55.000 kolam. Jutaan warga mengandalkan sumur sebagai sumber air harian mereka dan menganggap sumur dan kolam sebagai tulang punggung kehidupan mereka, tanpa mempertimbangkan faktor risiko yang terjadi.

    “Beberapa infeksi terjadi pada orang yang mandi di kolam, bahkan dari kolam renang. Bisa juga tertular melalui pembilasan hidung dengan air yang merupakan ritual keagamaan,” kata Anish TS, seorang epidemiolog terkemuka.

    Oleh karena itu, otoritas kesehatan masyarakat telah berusaha merespons dengan mengampanyekan klorinasi kolam pada 2,7 juta sumur di akhir Agustus.

    Baca juga:

    Para pejabat pun kini lebih menekankan pada kesadaran daripada pelarangan.

    Masyarakat didesak untuk membersihkan tangki dan kolam secara rutin, menggunakan air hangat yang bersih untuk membersihkan hidung, menjauhkan anak-anak dari alat penyiram air di taman, dan menghindari kolam yang tidak aman.

    “Ini adalah masalah yang sulit. Di beberapa tempat seperti tempat sumber air panas, papan peringatan dipasang untuk memperingatkan kemungkinan adanya amoeba dalam sumber air. Tapi tidak serta merta membuat warga mematuhinya,” kata Dennis Kyle, seorang profesor penyakit menular dan biologi seluler di Universitas Georgia, kepada BBC.

    “Dalam lingkungan yang diawasi secara rutin, klorinasi bisa efektif mengurangi infeksi dan dapat menjangkau kolam renang hingga tempat pemandian,” ujarnya.

    Apa ada hubungannya dengan perubahan iklim?

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim memperkuat risiko infeksi.

    Air yang lebih hangat, musim panas yang lebih panjang, dan kenaikan suhu menciptakan kondisi ideal bagi amoeba ini.

    Menurut Profesor Anish TS, kenaikan suhu 1 derajat celsius saja bisa memicu penyebaran Naegleria fowleri di iklim tropis Kerala. Selain itu, polusi air menyediakan makanan bagi bakteri yang dikonsumsi oleh ameba.

    Abhishek Chinnappa/Getty ImagesKerala memiliki hampir 5,5 juta sumur dan 55.000 kolam.

    Dengan semua tantangan ini, Dr. Kyle Dennis, seorang profesor penyakit menular di University of Georgia, mencatat bahwa beberapa kasus di masa lalu mungkin tidak terdeteksi, sehingga ameba ini tidak diidentifikasi sebagai penyebabnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa kombinasi obat saat ini masih “sub-optimal” dan bahwa “kami tidak memiliki data yang cukup untuk menentukan apakah semua obat tersebut benar-benar membantu atau diperlukan”.

    Kerala mungkin berhasil mendeteksi lebih banyak pasien dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, tetapi pelajaran dari kasus ini tidak hanya berlaku di negara bagian tersebut.

    Perubahan iklim dapat mengubah peta penyebaran penyakit, dan bahkan patogen paling langka pun mungkin dapat menyebar dalam waktu dekat.

    (ita/ita)

  • Trump Sebut Paracetamol Penyebab Autisme, Ini Fakta Penelitiannya

    Trump Sebut Paracetamol Penyebab Autisme, Ini Fakta Penelitiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat heboh. Kali ini, Trump menyebut konsumsi acetaminophen oleh wanita hamil meningkatkan risiko autisme pada bayi yang dikandung.

    Acetaminophen yang di Indonesia lebih dikenal sebagai paracetamol, adalah bahan baku obat yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Bahan baku obat ini adalah kandungan utama di berbagai obat flu dan demam di seluruh dunia.

    Dalam konferensi pers Senin (23/9/2025) di Gedung Putih, waktu setempat, Trump bersama Menteri Kesehatan AS Robert Kennedy, mengumumkan perubahan kebijakan terkait autisme. 

    Trump bakal mewajibkan pemasangan label di obat tentang kaitan antara konsumsi paracetamol dengan autisme. Pemerintah federal juga akan menganjurkan pengguna leucovorin, bentuk vitamin B yang biasanya digunakan untuk perawatan kanker, untuk perawatan autisme.

    Di AS, obat mengandung paracetamol dikenal dengan nama mereknya, yaitu Tylenol.

    “Konsumsi Tylenol tak baik. Saya katakan sekali lagi, tak baik,” kata Trump. Dia kemudian menyatakan bahwa di komunitas yang tidak memiliki akses terhadap obat tersebut, tidak ditemukan kasus autisme. Di komunitas lainnya, kasus autisme ditemukan pada 1 dari 12 anak laki-laki.

    Namun, menurut Wall Street Journal, tidak ada bukti sains yang mengaitkan paracetamol adalah penyebab autisme. Komunitas medis, termasuk Society for Maternal-Fetal Medicine yang terdiri dari dokter kandungan, menyatakan paracetamol atau acetaminophen aman dan disarankan untuk digunakan selama masa kehamilan.

    “Demam yang tidak diobati, terutama pada trimester pertama, meningkatkan risiko keguguran, cacat di kandungan, kelahiran prematur, dan rasa sakit terkait depresi pasca-hamil, gelisah, dan tekanan darah tinggi,” kata asosiasi tersebut.

    Chief Science Officer Yayasan Sains Autisme Alycia Halladay menyatakan autisme tidak bisa dikaitkan kepada satu hal. Menurutnya, ada ratusan gen yang telah ditemukan terkait dengan autisme. Belum lagi, ada banyak sekali faktor lingkungan.

    “Kaitan antara acetaminophen dengan autisme didasari dari sains yang tak konsisten, berlawanan satu sama lain, dan terbatas serta prematur,” kata Halladay.

    Beberapa penelitian skala kecil menunjukkan asosiasi antara eksposur acetaminophen dan risiko ASD (autism spectrum disorder) dan ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder. Namun, penelitian skala besar, yaitu kolaborasi antara peneliti Swedia dan AS menunjukkan tidak ada peningkatan risiko.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kasus Gagal Ginjal Meningkat di Usia Muda, Ini Dugaan Pemicunya

    Kasus Gagal Ginjal Meningkat di Usia Muda, Ini Dugaan Pemicunya

    Jakarta

    Meningkatnya kasus gagal ginjal di kalangan usia muda berkaitan langsung dengan pilihan pola makan mereka. Konsumsi makanan tertentu secara rutin meningkatkan kerusakan ginjal akibat tekanan jangka panjang pada organ penting ini.

    Dikutip dari Times of India, apa yang dikonsumsi dapat memperburuk faktor risiko dari penyakit ini. Berikut lima jenis makanan dan minuman yang dikaitkan parah ahli dengan meningkatnya angka gagal ginjal di kalangan orang muda.

    1. Makanan Olahan dan Kalengan

    Makanan olahan dan kalengan banyak dipilih karena praktis. Tetapi, produk-produk ini mengandung natrium yang sangat tinggi.

    Tubuh perlu bekerja lebih keras untuk menyaring darah saat kadar natrium menjadi berlebihan, yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Anak-anak muda yang sudah menghadapi risiko dari pilihan gaya hidup mereka akan mengalami kerusakan ginjal lebih cepat, karena tekanan ginjal yang berkepanjangan akibat beban kerja yang berlebihan.

    Kandungan natrium dalam sup kalengan, makanan siap saji, dan sayuran yang diawetkan melebihi batas normal. Sebab, produsen menambahkan garam untuk memperpanjang masa simpan, tanpa mengungkapkan hal ini pada konsumen.

    2. Minuman Manis dan Soda

    Banyak anak muda cenderung mengonsumsi minuman manis, seperti soda dan minuman berenergi, yang bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah menyebabkan obesitas dan diabetes, faktor risiko utama gagal ginjal di seluruh dunia.

    Keberadaan asam fosfat dalam soda tertentu secara langsung membahayakan fungsi ginjal, karena menghasilkan keasaman tubuh yang berlebihan, yang merusak jaringan ginjal.

    3. Makanan Cepat Saji dan Ultra-Olahan

    Anak muda mengalami kerusakan ginjal paling parah akibat makanan cepat saji dan makanan ultra-olahan. Sebab, produk-produk tersebut mengandung garam berlebih, lemak tidak sehat, serta zat aditif dan pengawet fosfor.

    Konsumsi makanan ini menyebabkan stres oksidatif dan peradangan pada ginjal, yang mengakibatkan penyakit ginjal kronis. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah besar mempercepat penurunan fungsi ginjal, dan menimbulkan masalah metabolisme, termasuk asidosis dan tekanan darah tinggi.

    4. Makanan Tinggi Kalium dan Fosfor

    Makanan bergizi seperti alpukat, pisang, dan kacang-kacangan mengandung kalium serta fosfor dalam jumlah tinggi. Jumlah normal mineral ini tetap bermanfaat bagi kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan atau disfungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan zat berbahaya di ginjal.

    Kombinasi kadar fosfor yang tinggi dari bahan tambahan makanan olahan menyebabkan kerusakan ginjal melalui proses fibrosis dan peradangan. Anak muda dengan masalah ginjal, atau mereka yang berisiko, perlu mengikuti saran medis tentang konsumsi mineral mereka sambil menghindari makanan olahan dengan kandungan fosfor tinggi.

    5. Garam Berlebihan

    Akumulasi garam dalam jumlah berbahaya terjadi saat orang mengonsumsi garam berlebih dalam masakan mereka. Misalnya seperti mengonsumsi camilan asin termasuk keripik, acar, dan kacang asin.

    Kombinasi retensi air dan tekanan darah tinggi akibat konsumsi garam berlebihan, menciptakan beban berkelanjutan pada ginjal. Anak muda yang sering mengonsumsi makanan asin tanpa memahami potensi bahaya yang ditimbulkan makanan ini pada ginjal mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Apple Bangkit dari Jurang Berkat iPhone 17 Laris Manis di Mana-mana

    Apple Bangkit dari Jurang Berkat iPhone 17 Laris Manis di Mana-mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Apple bangkit dalam 2 hari terakhir setelah perusahaan resmi meluncurkan lini produk terbaru, termasuk iPhone 17. Lonjakan ini membuat Apple berhasil menghapus kerugian sepanjang 2025.

    Dengan kenaikan 4% pada perdagangan Senin (22/9), saham Apple tercatat naik lebih dari 2% sejak awal tahun. Apple menjadi perusahaan teknologi raksasa terakhir yang kembali mencatatkan kinerja positif di 2025.

    Kapitalisasi pasar Apple saat ini tercatat mencapai US$3.800 triliun. Apple menduduki posisi ketiga sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, dikutip dari daftar Companies Market Cap. Di atas Apple ada Nvidia di posisi pertama dan Microsoft di posisi kedua.

    Produk anyar Apple terdiri dari iPhone, Apple Watch, dan AirPods. iPhone 17, khususnya model kelas menengah iPhone Air seharga US$999, menjadi desain ulang besar pertama dalam beberapa tahun terakhir.

    Analis menyebut permintaan awal cukup tinggi, terlihat dari waktu tunggu yang lebih lama dibandingkan generasi sebelumnya.

    “Pantauan kami menunjukkan waktu pengiriman iPhone 17 mencapai 18 hari, lebih panjang dari iPhone 16 tahun lalu yang hanya 10 hari,” tulis analis Bank of America Securities, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (23/9/2025).

    China sebagai pasar utama Apple juga menunjukkan tren serupa dengan tingginya angka pre-order.

    Meski mulai pulih, Apple tetap tertinggal dibandingkan perusahaan teknologi besar lain. Salah satu alasannya, Apple relatif sedikit berinvestasi pada chip kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

    Perusahaan juga menunda peningkatan besar untuk asisten virtual Siri hingga 2026, menimbulkan kekhawatiran tertinggal dari pesaing seperti Google dan Microsoft.

    Namun demikian, Apple menyematkan beberapa fitur AI pada produk baru. AirPods Pro 3 dilengkapi kemampuan menerjemahkan ucapan secara otomatis, sementara Apple Watch terbaru menggunakan machine learning untuk memperingatkan pengguna terkait risiko tekanan darah tinggi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Penyakit diabetes tidak hanya mampu menyerang mereka yang sudah memasuki usia tua saja. Namun anak muda juga memiliki potensi yang sama untuk menderita penyakit diabetes.

    Terserangnya anak muda terhadap penyakit diabetes tidak terlepas dari sejumlah kebiasaan yang kerap dilakukan seperti minum kopi susu kekinian, matcha, dan minuman manis lainnya.

    Kebiasaan itu mampu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi awal dari prediabetes yang berpotensi berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM menjelaskan usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Kadar gula darah puasa sudah berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya berada di kisaran 70-90 mg/dL.

    “Mereka yang menderita diabetes, kadar gula darah puasa bisa mencapai ≥ 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, sering buang air kecil, sering haus dan mulut kering, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki,” kata dr. Lusa dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    “Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau resistensi insulin, di mana insulin tidak bekerja optimal, membuat kadar glukosa dalam darah tinggi dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah besar dan kecil, serta sistem saraf, sehingga makanan tidak bisa diubah menjadi energi,” tambahnya.

    Namun, sebagian besar diabetes tidak bergejala, sehingga penting sekali mendeteksi dini tanpa menunggu gejala-gejala di atas timbul.

    Dia mengatakan pengecekan gula darah juga sangat penting terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, riwayat diabetes saat hamil, dan melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg.

    Pengecekan gula darah juga diperlukan untuk mereka yang memiliki faktor risiko diabetes lainnya seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.

    Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang, termasuk skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan, hubungi call center 150770 atau akses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Lewat aplikasi MyCare, gaya hidup sehat dapat dipantau melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, jumlah langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI. Dapatkan juga informasi kesehatan dan promo layanan melalui fitur Health Articles & Tips.

    (anl/ega)

  • Jangan Disepelekan, 10 Tanda Awal Sakit Jantung Ini Sering Terabaikan

    Jangan Disepelekan, 10 Tanda Awal Sakit Jantung Ini Sering Terabaikan

    Jakarta

    Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Sayangnya banyak orang yang mengabaikan tanda-tanda peringatan dini dari penyakit ini.

    Padahal, mengenali gejala-gejalanya sangatlah penting. Sebab, deteksi dini bisa memungkinkan tindakan pencegahan, intervensi medis yang cepat penanganan efektif, hingga mengurangi risiko komplikasi yang serius.

    Gejala Sehari-hari yang Berkaitan dengan Sakit Jantung

    Sebuah penelitian di PubMed menemukan beberapa gejala yang bisa muncul beberapa bulan sebelum ‘cardiac event’. Dikutip dari laman Chemocare, cardiac event merupakan insiden apapun yang menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Berikut di antara gejalanya:

    1. Batuk Terus Menerus

    Batuk yang berkepanjangan memang jarang dikaitkan dengan masalah jantung, namun bisa menjadi tanda peringatan jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit jantung.

    Dikutip dari laman Times of India, batuk terus menerus yang mengeluarkan lendir berwarna putih atau merah muda bisa menjadi indikasi gagal jantung, yang terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah secara efektif, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru.

    2. Rasa Tidak Nyaman di Dada

    Nyeri atau rasa yang tidak nyaman di dada menjadi salah satu tanda penyakit jantung yang paling umum. Rasa nyeri bisa terasa seperti adanya tekanan, sesak, terbakar, atau berat di dada.

    Beberapa orang yang merasakannya menggambarkan seperti ada benda berat yang menekan dada. Ada juga yang merasakan sensasi tajam atau terhimpit.

    Ketidaknyamanan ini bisa berlangsung dalam beberapa menit dan bisa terjadi ketika sedang beristirahat maupun beraktivitas fisik.

    3. Mual

    Terkadang penyakit jantung bisa disertai dengan gejala gastrointestinal, seperti mual, gangguan pencernaan, atau rasa tidak nyaman di perut. Bahkan ada yang sampai muntah saat serangan jantung.

    Meski bisa disebabkan karena masalah perut, gejala ini tidak boleh diabaikan, terutama jika muncul bersamaan dengan rasa tidak nyaman di dada. Wanita lebih mungkin mengalami gejala ini sebagai tanda masalah jantung dibandingkan dengan pria.

    4. Nyeri Menjalar ke Lengan

    Tanda klasik dari serangan jantung adalah nyeri yang menjalar ke lengan kiri. Rasa tak nyaman ini seringkali dimulai dari dada kemudian menjalar ke luar.

    Dalam beberapa kasus, nyeri ini mungkin menjadi satu-satunya gejala yang terlihat dari penyakit jantung. Sehingga menyebabkan kesalahan diagnosa atau keterlambatan dalam mencari pertolongan medis darurat.

    5. Detak Jantung Tidak Teratur

    Jantung yang berdebar kencang saat berolahraga atau bersemangat menjadi hal wajar. Akan tetapi, palpitasi yang sering, sensasi berdebar-debar atau ritme jantung yang tidak teratur tanpa pemicu yang jelas bisa mengindikasikan fibrilasi atrium atau bentuk aritmia lainnya.

    Apabila tidak ditangani, detak jantung yang tidak teratur bisa meningkatkan risiko stroke dan komplikasi serius lainnya.

    6. Pusing

    Pusing, lemas, atau tiba-tiba kehilangan keseimbangan bisa jadi menjadi tanda bahwa tekanan darah turun karena jantung tidak memompa secara efektif. Apabila disertai nyeri dada atau sesak napas, maka hal ini bisa menjadi tanda masalah jantung yang serius.

    7. Sakit Tenggorokan atau Rahang

    Nyeri tenggorokan atau rahang biasanya disebabkan karena masalah seperti infeksi sinus atau ketegangan otot. Tapi, jika nyeri bersamaan dengan tekanan di dada yang menjalar ke tenggorokan atau rahang, mungkin hal ini mengindikasikan serangan jantung. Rasa yang tak nyaman di tenggorokan atau rahang yang tidak bisa dijelaskan disertai gejala lain tidak boleh diabaikan.

    8. Kelelahan yang Tidak Bisa Dijelaskan

    Merasa sangat lelah atau sesak napas tiba-tiba setelah melakukan aktivitas rutin bisa menjadi tanda peringatan dini dari penyakit jantung.

    Kelelahan yang berkepanjangan, terutama pada wanita bisa mengindikasikan bahwa jantung kesulitan memompa darah secara efisien. Gejala ini bisa muncul beberapa hari atau beberapa minggu sebelum serangan jantung.

    9. Mendengkur Keras atau Sleep Apnea

    Mendengkur sesekali wajar, namun mendengkur sangat keras dan terdengar seperti tersedak atau terengah-engah bisa merupakan tanda sleep apnea. Kondisi ini menyebabkan gangguan pernapasan singkat saat tidur, sehingga memberi tekanan ekstra pada jantung. Sleep apnea yang tidak ditangani bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, aritmia, dan gagal jantung.

    10. Kaki, Pergelangan, dan Telapak Kaki Bengkak

    Retensi cairan di tubuh bagian bawah bisa merupakan tanda potensial lain dari gagal jantung. Saat jantung tidak bisa memompa secara efisien, darah akan kembali ke pembuluh darah vena, yang menyebabkan bengkak pada kaki, pergelangan kaki, serta telapak kaki. Hal ini juga bisa memengaruhi ginjal, sehingga mengurangi kemampuannya dalam membuang kelebihan cairan dari tubuh.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/suc)

  • Kasus Gagal Ginjal Meningkat di Usia Muda, Ini Dugaan Pemicunya

    Hati-hati, 6 Kebiasaan yang Tak Disadari Picu Kerusakan Ginjal

    Jakarta

    Ginjal adalah organ yang paling penting untuk tubuh. Fungsinya untuk menyaring limbah dari darah, membantu mengatur jumlah cairan dalam tubuh, mengatur tekanan darah, dan membantu produksi sel darah merah.

    Sebagian besar orang tanpa sadar melakukan kebiasaan yang membebani ginjal. Kesalahan kecil tapi serius berakibat fatal, seperti kerusakan ginjal permanen.

    Berikut enam kebiasaan hidup yang tanpa sadar bisa membahayakan fungsi ginjal:

    1. Konsumsi Gula Berlebihan

    Konsumsi gula yang berlebihan tidak hanya meningkatkan kadar glukosa darah, tetapi bisa membebani ginjal. Terutama pada orang yang resisten insulin atau pradiabetes yang tidak terdiagnosis.

    Ginjal bekerja keras untuk menyaring kelebihan glukosa dari darah. Saat gula darah terus-menerus tinggi, ginjal akan semakin sulit menyaringnya.

    Namun, seiring waktu hal ini dapat merusak pembuluh darah di dalam ginjal dan mengakibatkan penurunan fungsinya. Maka dari itu, disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman manis, makanan olahan, dan karbohidrat olahan untuk meringankan fungsi ginjal.

    2. Kurang Minum Air Putih

    Air membantu ginjal menyaring racun dan limbah. Jika tubuh kekurangan air, kinerja ginjal menjadi kurang efektif karena tidak ada cairan untuk diproses.

    Dikutip dari Times of India, dehidrasi juga meningkatkan risiko batu ginjal atau infeksi saluran kemih yang bisa mempengaruhi fungsi ginjal. Disarankan untuk minum cukup air putih setiap hari demi menjaga kesehatan ginjal.

    3. Terlalu Banyak Konsumsi Garam

    Asupan natrium yang berlebihan merupakan penyebab umum tekanan darah tinggi, yang langsung membebani ginjal. Organ tersebut berfungsi mengatur jumlah garam dalam tubuh.

    Namun, terlalu banyak garam dapat menekan ginjal dan merusak pembuluh darah kecil dalam jangka panjang. Biasanya, makanan kemasan, makanan siap saji, hingga produk kalengan cenderung tinggi natrium.

    Untuk mencegah kerusakan ginjal, kurangi asupan garam dalam makanan yang dikonsumsi. Mulailah menyiapkan makanan segar di rumah dan membaca label produk sebelum membelinya.

    4. Mengabaikan Tekanan Darah Tinggi

    Tekanan darah tinggi merupakan satu penyebab utama penyakit ginjal. Kondisi tekanan darah yang terus-menerus pada pembuluh darah dapat merusak sistem penyaringan di ginjal.

    Sayangnya, banyak pasien tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini yang membuat orang kerap tidak menyadarinya.

    Menjaga tekanan darah tetap terkendali bisa dengan menjalani gaya hidup tertentu, mengurangi stres, berolahraga secara teratur, hingga minum obat bila diperlukan dapat mencegah penurunan fungsi ginjal dalam jangka panjang.

    5. Kurang Tidur

    Ginjal juga memiliki siklus tidur-bangun alami. Saat tidur terganggu atau terus-menerus berkurang, hormon-hormon yang berperan dalam mengatur fungsi ginjal akan terganggu.

    Kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin, dan peningkatan tekanan darah yang berdampak serius pada kesehatan ginjal. Agar lebih berkualitas, tidurlah 7-9 agar setiap malam membantu proses perbaikan alami tubuh, termasuk ginjal.

    6. Kurang Olahraga

    Menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan kurang olahraga pada berdampak signifikan pada kesehatan. Bahkan, olahraga ringan pun dapat membantu ginjal berfungsi optimal, seperti jogging, berjalan, atau berenang.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Jakarta

    Jahe, kunyit, dan serai dikenal sebagai trio rempah yang sering dijadikan jamu tradisional. Minum rebusan ketiganya dipercaya dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, rebusan jahe, kunyit, dan serai juga bisa menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. Simak penjelasan manfaat rebusan jahe, kunyit, dan serai, serta efek sampingnya.

    1. Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan

    Dikutip dari WebMD, jahe adalah tanaman tropis berbunga yang tumbuh di China, India, Afrika, Karibia, dan daerah beriklim hangat lainnya. Dua sendok teh jahe hanya mengandung sekitar 4 kalori. Akar jahe memang tidak banyak menyediakan vitamin atau mineral, tetapi kaya akan antioksidan yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta membantu mencegah penyakit.

    Jahe termasuk salah satu pengobatan tradisional yang umum digunakan untuk meredakan sakit perut dan mual. Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa jahe memang bermanfaat.

    Jahe juga tampaknya membantu pencernaan dan merangsang produksi air liur. Studi menemukan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada sebagian ibu hamil. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati. Sebagian ahli khawatir jahe bisa meningkatkan risiko keguguran, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

    Jahe juga diketahui dapat membantu mual yang disebabkan vertigo. Sementara itu, terdapat beragam bukti mengenai manfaat jahe untuk mual akibat mabuk perjalanan, operasi, atau kemoterapi.

    Jahe tampaknya efektif dalam meredakan nyeri haid. Dalam sebuah penelitian, lebih dari 60 persen wanita merasakan nyeri haidnya berkurang setelah mengonsumsi jahe. Ada juga bukti kuat bahwa jahe dapat membantu mengurangi nyeri akibat osteoartritis. Selain itu, jahe mungkin bermanfaat untuk:

    Rematik (rheumatoid arthritis)Nyeri otot dan sendiSakit kepala

    Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan hal ini.

    Studi laboratorium dan hewan menunjukkan bahwa jahe berpotensi untuk:

    Mengurangi peradanganMenurunkan gula darahMenurunkan kolesterolMelindungi dari penyakit AlzheimerMencegah penggumpalan darah

    Bukti klinis juga menunjukkan jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah. Sebagian orang menggunakan kompres jahe pada kulit untuk mengurangi nyeri, tetapi efektivitasnya belum terbukti.

    2. Manfaat Rebusan Kunyit untuk Kesehatan

    Selain jahe, kunyit juga sering digunakan sebagai pengobatan tradisional. Kunyit (Curcuma longa) adalah anggota keluarga jahe. Akar rimpangnya yang berwarna oranye mencolok telah digunakan selama berabad-abad sebagai pewarna alami, bumbu masakan, sekaligus ramuan obat tradisional.

    Di beberapa wilayah Asia, kunyit bahkan dicampur ke dalam air lalu dioleskan ke wajah untuk membantu membuat kulit tampak lebih cerah. Selain dalam bentuk rempah, kunyit juga tersedia dalam bentuk suplemen yang lebih terkonsentrasi. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai teh dengan cara merebus rimpangnya dalam air panas, atau dalam bentuk teh celup yang banyak dijual di toko makanan kesehatan.

    Kurkumin adalah senyawa aktif utama dalam kunyit, yang memberi warna khas oranye pada rimpangnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kunyit dan kurkumin memiliki potensi manfaat kesehatan, tetapi penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan sejauh mana efek positifnya.

    Penelitian telah menemukan teh kunyit mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan potensial:

    Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Kurkumin dalam kunyit mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kurkumin juga berperan sebagai imunomodulator, artinya dapat membantu mengatur fungsi sel-sel kekebalan tubuh.

    Mengurangi Peradangan

    Salah satu manfaat populer dari teh kunyit adalah membantu meredakan nyeri radang sendi. Kurkumin memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Sebuah studi menunjukkan bahwa kurkumin efektif dalam mengatasi nyeri osteoartritis. Bahkan, beberapa penelitian menemukan bahwa manfaatnya bisa setara dengan obat tertentu, namun tanpa efek samping yang sama.

    Menjaga Kesehatan Jantung

    Kurkumin dalam teh kunyit dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) serta kolesterol total. Mengonsumsi kurkumin sebelum dan sesudah operasi bypass arteri koroner juga dapat menurunkan risiko serangan jantung.

    Pencegahan dan Pengobatan Kanker

    Banyak penelitian menunjukkan potensi kurkumin sebagai obat antikanker. Kurkumin dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker sekaligus membantu mencegah timbulnya kanker, terutama di sistem pencernaan.

    Kurkumin dalam teh kunyit diduga mampu memperlambat atau mencegah perubahan pada otak yang berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer. Selain itu, kurkumin juga berpotensi membantu dalam pengobatan depresi.

    3. Manfaat Rebusan Serai untuk Kesehatan

    Serai adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan menjadi bahan umum dalam masakan Thailand. Kini serai juga dibudidayakan di Afrika, Australia, serta Amerika Utara dan Selatan, dan banyak digunakan sebagai obat alami untuk masalah pencernaan, gangguan saraf, hingga tekanan darah tinggi.

    Serai diketahui memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam. Serai mengandung sitral, senyawa alami dengan efek antiinflamasi.

    Ekstrak serai juga banyak dimanfaatkan sebagai pewangi pada sabun, lilin, disinfektan, dan obat pengusir serangga.

    Cara terbaik menikmati serai adalah dalam bentuk teh, baik yang dijual secara komersial maupun dibuat langsung dari batang serai segar. Batang serai segar bisa dengan mudah ditemukan di toko bahan makanan Asia.

    Beberapa penelitian menemukan potensi manfaat kesehatan dari serai, seperti:

    Efek Antiinflamasi

    Serai mengandung quercetin, yaitu flavonoid dengan manfaat antioksidan dan antiinflamasi. Quercetin membantu mengurangi peradangan, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus mencegah penyakit jantung.

    Di Afrika, serai digunakan sebagai pengobatan penyakit jantung koroner. Sebuah penelitian yang melakukan perawatan selama tujuh hari menggunakan ekstrak serai pada tikus menunjukkan penurunan signifikan pada kadar kolesterol tinggi.

    Antijamur Topikal

    Minyak esensial serai terbukti memiliki efek antijamur dan antiinflamasi saat digunakan secara topikal. Para peneliti menguji penggunaan minyak serai pada infeksi jamur dan peradangan kulit pada tikus, dan hasilnya menunjukkan potensi sebagai terapi yang efektif. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

    Membantu Mengatasi Infeksi E. Coli

    Infeksi bakteri E coli dapat menyebabkan keracunan makanan, infeksi saluran kemih, bahkan pneumonia. Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak serai efektif mengurangi toksisitas kultur E coli dan berpotensi membantu mengatasi infeksi bakteri pada saluran pencernaan.

    4. Efek Samping Konsumsi Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai

    Meski jahe, kunyit, dan serai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsi yang berlebihan atau pada kondisi tertentu bisa menimbulkan efek samping. Dalam dosis kecil, jahe umumnya jarang menimbulkan efek samping. Namun, konsumsi jahe dalam dosis tinggi, lebih dari 5 gram per hari, dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping. Penggunaan jahe pada kulit juga bisa menyebabkan ruam.

    Mengonsumsi jahe, baik dalam bentuk makanan maupun minuman, dapat menimbulkan:

    Perut kembung

    Rasa panas di dada (heartburn)

    Gangguan pencernaan

    Iritasi pada mulut

    Jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan. Karena itu, bagi orang dengan gangguan perdarahan, konsumsi jahe mungkin tidak aman. Selalu informasikan pada dokter mengenai obat herbal yang dikonsumsi, termasuk jahe. Tak hanya itu, Jika rutin mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen jahe. Jahe berpotensi berinteraksi dengan obat pengencer darah, obat diabetes, dan obat tekanan darah tinggi.

    Sementara kunyit dapat memicu gangguan pengobatan dan beberapa kondisi medis. Kurkumin dalam kunyit dapat menurunkan gula darah atau tekanan darah. Jika mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan teh kunyit ke dalam menu makanan.

    Beberapa orang juga percaya kunyit dapat merangsang kontraksi persalinan. Meskipun hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim ini, Ibu hamil sebaiknya menghindari teh kunyit atau berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya.

    Kunyit juga dapat meningkatkan produksi empedu, yang dapat menyebabkan masalah bagi mereka yang pernah mengalami penyumbatan saluran empedu, batu empedu, atau penyakit hati.

    Terkait efek samping serai, beberapa sumber menyarankan agar ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Meski bukti bahwa serai dapat memicu menstruasi masih terbatas, ada kekhawatiran bahwa serai berpotensi meningkatkan risiko keguguran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah serai aman dikonsumsi selama kehamilan.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (suc/suc)

  • Dokter Ungkap Cara Jaga Jantung Meski Ada Riwayat Keluarga

    Dokter Ungkap Cara Jaga Jantung Meski Ada Riwayat Keluarga

    Jakarta

    Riwayat penyakit jantung dalam keluarga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah serupa. Meski begitu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

    Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Bandung, dr. Novita Setiawan Liem, MHKes, MM, Sp. JP(K), FIHA, AIFO-K, memberikan sejumlah tips pencegahan.

    “Pertama, kenali riwayat penyakit jantung di keluarga. Jika orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung pernah mengalaminya, Anda berisiko tinggi. Konsultasikan ke dokter dan periksa tekanan darah, kolesterol, serta gula darah secara berkala,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2025).

    Kedua, perbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan. Gantilah dengan buah dan sayur, gandum utuh (whole grains), ikan berlemak sehat (salmon atau tuna), kacang-kacangan dan bijian-bijian, serta minyak sehat seperti minyak zaitun.

    “Ketiga, pastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Aktivitas fisik membantu memperkuat otot jantung, mengontrol berat badan, dan menurunkan tekanan darah. Anda tidak harus pergi ke gym setiap hari; cukup berjalan cepat selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang Anda sukai agar lebih mudah konsisten,” imbuh dr. Novita.

    Selain berolahraga, perhatikan asupan kalori dan menjaga berat badan, sebab berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang memicu penyakit jantung.

    “Kemudian, hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebab kebiasaan ini mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung. Meski dalam jumlah yang kecil, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gagal jantung,” tegas dr. Novita.

    Mengelola stres dengan baik juga sangat penting untuk menghindari peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Stres dapat diatasi melalui meditasi, yoga, menekuni hobi, berbincang dengan orang terdekat, serta menjaga kualitas tidur.

    “Terakhir, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mulai melakukan tes lengkap jika terdapat riwayat keluarga,” tuturnya dr. Novita.

    Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melakukan medical check up rutin sebagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Namun, jika suatu saat Anda merasakan keluhan seperti nyeri dada, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh, mulai dari EKG tes darah enzim jantung, dan konsultasi dokter secara GRATIS jika tidak ditemukan gangguan jantung.

    Namun, bila terbukti ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani oleh Dokter Spesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced.

    Pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital dan konsultasi penanganan penyakit jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital dapat diakses melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hopsital.

    Jika terjadi serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency melalui call center 150990 atau emergency call button di MyCare untuk ditangani dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit. Beragam info kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital bisa diakses lewat fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare.

    Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Bisa Picu Stroke, Berapa Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya?

    Bisa Picu Stroke, Berapa Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya?

    YOGYAKATA – Tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Saat tekanan darah terlalu tinggi, pembuluh arteri yang betugas mengalirkan darah kaya oksien dari jantung ke seluruh tubuh, mendapat tekanan yang melebihi batas normal. Akibatnya, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah. Lantas, berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan dalam artikel berikut ini.

    Berapa Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya?

    Dikutip dari laman FDA (Food and Drug Administrasion/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat), tekanan darah diartikan sebagai kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah. Jika tekanan ini melebihi batas normal, kondisi ini disebut sebagai hipertensi.

    Hipertensi termasuk penyakit serous lantaran bisa menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan organ tubuh lainnya.

    Dalam pemeriksaan tekanan darah, yang menjadi acuan adalah tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik mengukur tekanan darah dalam pembuluh arteri ketika jantung berdetak. Sementara tekanan diastolik, yakni tekanan darah dalam arteri ketika jantung beristirahat di antara detak. Angka tekanan sistolik akan selalu lebih tinggi ketimbang tekanan diastolik.

    Tekanan darah disebut normal jika angka sistoliknya kurang dari 120 milimeter merkuri (mmHg) dan distolik kurang dari 80 mmHg), atau bisa ditulis dengan 120/80 mmHg.

    Jika hasil pengukuran tekanan darah nilainya berada di antara 120/80 mmHg hingga 139/89 mmHg, kondisi ini disebut prahipertensi. Dalam kondisi ini, tekanan darah tidak serendah yang seharusnya, namun juga belum dikategorikan sebagai hipertensi.

    Tekanan darah yang berada di rentang 140/90 mmHg hingga 159/99 mmHg dikategorikan sebagai hipertensi stadium 1. Individu yang tekanan darahnya berada pada rentang ini sudah memerlukan pengobatan, sebab risiko terjadinya kerusakan pada organ menjadi lebih tinggi.

    Selanjutnya, tekanan darah yang melebihi 160/100 mmHg dikategorikan sebagai hipertensi stadium 2. Dalam kondisi ini, penderitanya biasanya membutuhkan lebih dari satu obat darah tinggi. Kerusakan tubuh mungkin sudah terjadi, begitu juga dengan kelainan kardiovaskular, meskiipun belum tentu bergejala.

    Sementara tekanan darah yang melebihi 180/120 mmHg disebut sebagai hipertensi krisis. Pada kondisi ini, penderitanya harus segera menghubungi dokter, terlebih jika mengalami tenda-tanda kerusakan organ seperti nyeri dada, sesak napas, sakit punggung, mati rasa, perubahan pada penglihatan, atau kesulitn berbicara.

    Berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya? Dari penjelan di atas, seseorang perlu waspada jika tekanan darahnya berada di rentang 140/90 mmgHg hingga 159/99 mmHG. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, hipertensi dapat berkembang menjadi hipertensi stadium 2, bahkan memicu krisis hipertensi.

    Selain itu, hipertensi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh seperti jantung, otak, ginjal, dan mata, dikutip dari Mayo Clinic.

    Bagaimana Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi?

    Mengontrol tekanan darah merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Kerusakan yang disebabkan oleh hipertensi pada organ dalam sering kali tidak bergejala hingga terjadi kerusakan serius. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara mencegah tekanan darah tinggi agar dapat menghindari penyakit ini.

    Berikut beberapa tips yang dapat membantu menurunkan atau mencegah tekanan darah tinggi:

    Mengurangi konsumsi garamMengurangi konsumsi minuman berkafeinMengurangi konsumsi alkoholRajin berolahragaMenjaga berat badanMengelola stres

    Demikian ulasan tentang berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan pembaca. Untuk mendapatkan update berita pilihan lainnya, baca terus VOI.ID.