Topik: Subsisdi BBM

  • Bahlil Bocorkan Skema Subsidi BBM, Nggak Semua buat BLT

    Bahlil Bocorkan Skema Subsidi BBM, Nggak Semua buat BLT

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membawa kabar terbaru terkait progres pembahasan reformasi subsidi energi yang dilakukan pemerintah. Bahlil menyebut skema subsidi BBM baru terbaru sudah ditentukan.

    Bahlil mengatakan telah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana tersebut. Dia pun menegaskan tidak ada pencabutan BBM subsidi.

    “Oh ya, kemarin sudah (ketemu). Jadi, kemarin kami sudah diterima oleh Bapak Presiden. Dan saya sebagai ketua tim, daripada untuk membuat alternatif tentang subsidi yang tepat sasaran. Jadi isunya, saya ingin menyampaikan kepada teman-teman bahwa tetap subsidi itu tidak dicabut. Tetap semuanya ada subsidi,” kata Bahlil saat ditemui di kediamannya, Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

    Bahlil menjelaskan kemungkinan akan ada dua skema subsidi BBM, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan subsidi barang. Skema BLT tetap dilakukan, lanjut Bahlil, agar dapat menggairahkan daya beli masyarakat.

    “Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran,”

    Bahlil pun menerangkan nantinya Prabowo akan mengumumkan terkait skema terbaru lebih lanjut hingga sasaran subsidi BBM lebih detail. Namun, Bahlil enggan membeberkan kapan pengumuman itu dilakukan.

    Lebih lanjut, penerapan skema baru ini sebagai langkah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Bahlil pun memastikan nominal dari dua skema ini tetap adil dan sama.

    “Ini bagian dari strategi agar saudara-saudara kita begitu terjadi pergeseran subsidi, ini kan subsidi-nya nggak dicabut, ini kan cuma bergeser saja. Angkanya, volumenya semua sama. Supaya apa? Ada keadilan. Ini dalam rangka Bapak Presiden Prabowo ingin memastikan, bahwa yang berhak menerima itu adalah masyarakat yang berhak,” jelas Bahlil.

    Lihat video: Subsidi BBM-Listrik Tak Tepat Sasaran, Bahlil Bakal Kaji Jadi BLT

    (kil/kil)

  • Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel

    Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina uji coba pembelian BBM Pertalite gunakan QR Code di Merauke dan Boven Digoel
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku kembali melanjutkan implementasi uji coba pembelian BBM Pertalite menggunakan QR Code di wilayah Papua Maluku. Kali ini implementasi tersebut dilakukan untuk wilayah Merauke dan Boven Digoel.

    Hal ini disampaikan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun.

    “Kami menjalankan tugas sebagai pihak yang menyalurkan BBM Subsidi sesuai instruksi Pemerintah salah satunya dengan pembelian menggunakan QR Code,” ujar Edi, Selasa (26/11).

    Edi memastikan bahwa BBM Subsidi harus tepat sasaran sesuai peraturan Pemerintah.

    “Tentu tujuan dari ujicoba pemberlakuan QR Code agar subsidi BBM (Biosolar & Pertalite) lebih tepat sasaran,” lanjutnya.

    Termasuk untuk wilayah Merauke dan Boven Digoel, pemberlakuan Subsidi Tepat Pertalite akan dimulai pada 1 Desember 2024.

    “Mulai per 1 Desember 2024 akan kami lakukan uji coba QR Code Pertalite, dan akan kami bantu melakukan pendaftaran dengan menyediakan helpdesk dari tanggal 25 November hingga 7 Desember 2024 di Ruko Orange, Jalan Ahmad Yani dekat dengan SPBU. Sedangkan untuk masyarakat Boven Digoel dapat menuju SPBU terdekat untuk dibantu proses pendaftarannya ” terang Edi.

    Lebih lanjut, Edi mengajak seluruh masyarakat khususnya wilayah Merauke dan Bouven Digoel untuk segera mendaftarkan kendaraannya.

    “Bagi masyarakat Merauke dan Boven Digoel yang belum daftar, bisa juga daftar secara mandiri melalui aplikasi MyPertamina dan juga website subsiditepat.mypertamina.id, bisa diikuti panduannya dan pastikan data yang di input sesuai aslinya,” imbuh Edi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan.

    Terkait pasokan BBM, Edi meminta masyarakat untuk tidak panik dikarenakan stok BBM tersedia dan selalu dilakukan penyaluran ke SPBU secara berkala.

    “Kami himbau masyarakat untuk bijaksana dalam membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, karena kami juga terus memantau kondisi di lapangan untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi,” Edi mengakhiri.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Inikah Penyebab Pemerintah ‘Ngebet’ Naikan PPN Jadi 12%?

    Inikah Penyebab Pemerintah ‘Ngebet’ Naikan PPN Jadi 12%?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior sekaligus mantan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan dugaannya mengapa pemerintah terkesan ngotot ingin menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% di tengah tekanan daya beli masyarakat.

    Anny menduga pemerintah butuh tambahan penerimaan untuk membiayai program-program pemerintah baru.

    “Kita memang tahu pemerintah sekarang butuh kenaikan penerimaan negara, ada program-program baru yang harus didanai,” kata Anny dalam program Tax Time di CNBC Indonesia, Senin, (25/11/2024).

    Selain membiayai program, Anny menduga pemerintah butuh banyak uang untuk kebutuhan lainnya, yakni membayar utang yang jatuh tempo dan bunga utang. Dia mengatakan seperti diketahui, pemerintah akan menghadapi utang jatuh tempo dan bunga utang yang menumpuk pada 2025 dan 2026.

    “Kita pada 2025 dan 2026 harus membayar utang dan bunga utang dalam jumlah besar, sementara APBN yang kita memiliki keterbatasan.. jadi itu urgensi kenapa PPN menjadi 12%,” kata dia.

    Meski mengetahui kebutuhan pemerintah, Anny menilai kenaikan PPN menjadi 12% dirasa kurang tepat dan akan sangat menekan daya beli masyarakat. Terlebih, kata dia, masyarakat juga akan menghadapi berbagai kenaikan iuran, seperti BPJS Kesehatan, iuran perumahan hingga rencana peralihan subsidi BBM.

    “Jadi isu-isu itu yang membuat kita bertanya-tanya tentang kemampuan daya beli, utamanya masyarakat kelas menengah kita,” kata dia.

    Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto juga mengkritik keras rencana pemerintah yang bersikeras menaikkan tarif PPN menjadi 12% pada 2025 di tengah tertekannya daya beli masyarakat.

    “Kalau PPN naik 12%, maka kemungkinan besar konsumsi rumah tangga turun 0,26%. Maka, kalau kuartal III-2024 tumbuh 4,91%, kurangi saja minus 0,26%,” kata Eko.

    Eko memprediksi kebijakan pemerintah menaikan PPN ini akan berimplikasi ke pertumbuhan ekonomi yang akan terus bergerak di bawah 5%. Sebab, kata dia, kenaikan PPN akan menekan konsumsi rumah tangga yang mendominasi struktur PDB dengan porsinya mencapai 53,08%.

    “Itu signifikan ke pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi juga bisa turun 0,17%. Jadi ibaratnya kalau nekat naikkan PPN 12%, kita mulai bicara pertumbuhan ekonomi di bawah 5%,” kata dia.

    (haa/haa)

  • ESDM-Pertamina cek stok BBM serta LPG jelang Natal dan Tahun Baru

    ESDM-Pertamina cek stok BBM serta LPG jelang Natal dan Tahun Baru

    Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan bahan bakar dan elpiji jelang Natal dan Tahun Baru

    Surabaya (ANTARA) – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, BPH Migas, serta Executive General Manager Region Jatimbalinus, PT. Pertamina (Persero) melakukan pengecekan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) serta LPG di Malang jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan bahan bakar dan elpiji jelang Natal dan Tahun Baru,” kata Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) Rendy Herdijanto dalam keterangan di Surabaya, Minggu.

    Rombongan tersebut memantau Agen LPG PT. Seulawah Inong dan Agen LPG PT. Sari Bumi Mulia Kota Malang. Selanjutnya SPBU Rest Area KM 84B dan SPBU Rest Area KM 66A Tol Surabaya-Malang.

    “Data hasil kunjungan lapangan, pasokan BBM di Jawa Timur khususnya area Malang dan sekitarnya dalam kondisi aman menjelang Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025,” katanya.

    Sebelumnya, ESDM Jatim menggelar FGD sinergitas ketahanan energi bersama Pertamina, BPH Migas, organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten/kota.

    Kepala Dinas ESDM Jatim Aris Mukiyono mengatakan FGD koordinasi ini untuk mewujudkan sinergitas antara pemerintah pusat, Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten/kota dan pemangku kebijakan terkait dalam rangka mengoptimalkan peningkatan ketersediaan/ pasokan BBM dan LPG di wilayah setempat.

    Sehingga distribusi BBM dan LPG bersubsidi yang tepat sasaran memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan energi, terutama dalam jangka pendek hingga menengah.

    “Dengan memastikan bahwa subsidi BBM dan LPG, hanya dinikmati oleh kelompok yang benar-benar membutuhkan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah dan sektor-sektor produktif tertentu, negara dapat mengurangi pemborosan energi, mengoptimalkan anggaran energi, serta mendorong pola konsumsi energi yang lebih bijak dan berkelanjutan,” kata Aries.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • 4 Momok Ini Bakal Gerus Uang Warga RI di 2025, dari BPJS hingga PPN

    4 Momok Ini Bakal Gerus Uang Warga RI di 2025, dari BPJS hingga PPN

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun depan, masyarakat Indonesia diprediksi menghadapi tekanan ekonomi yang semakin besar. Beban biaya hidup akan meningkat seiring dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tarif cukai minuman manis.

    Kondisi ini berpotensi memperburuk kemampuan menabung masyarakat, seperti yang terlihat dari data Bank Indonesia (BI), di mana survei konsumen menunjukkan proporsi tabungan terus mengalami penurunan.

    Pada Oktober 2024, proporsi tabungan berada di angka 15%. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yakni September dan Agustus 2024 yang masing-masing di angka 15,3% dan 15,7%.

    Berikut beberapa kenaikan biaya yang harus ditanggung masyarakat Indonesia tahun depan:

    Kenaikan PPN 12%

    Dikabarkan, pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kebijakan tersebut adalah mandat dari Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    PPN 12% akan dikenakan terhadap seluruh barang dan jasa kecuali barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya, diberikan fasilitas pembebasan PPN.

    Kenaikan PPN tentu saja dapat mendorong peningkatan beban terhadap masyarakat kelas menengah hingga bawah mengingat mereka harus membayar lebih mahal barang yang mereka beli mulai baju, pulsa, hingga makanan.

    Tarif BPJS Kesehatan Makin Mahal

    Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berpotensi naik pada 2025. Hal ini tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menjelaskan, dalam Pasal 103B Ayat 8 mengatur bahwa penetapan iuran, manfaat, dan tarif pelayanan ditetapkan paling lambat 1 Juli 2025.

    “Anda baca di Perpres 59. Dievaluasi, lalu nanti di maksimum 1 Juli 2025. Nah, itu iurannya kemudian tarif dan manfaatnya akan ditetapkan,” kata Ghufron usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Pengawas dan Direktur Utama BPJS Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Selasa (19/11/2024).

    Saat ini, Ghufron pun belum dapat memastikan apakah iuran peserta JKN akan naik atau tetap. Sebab, pihak yang berwenang untuk menetapkan hal tersebut bukan BPJS Kesehatan, tapi pemerintah.

    Namun, ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan ingin penetapan terkait iuran, manfaat, dan tarif pelayanan disesuaikan dengan berbagai pertimbangan, termasuk politik hingga kemampuan membayar.

    Ancaman kenaikan tarif BPJS Kesehatan dapat menambah beban masyarakat saat ini.

    Harga BBM Makin Melonjak

    Total anggaran subsidi energi yang telah disepakati kini menjadi sebesar Rp 203,4 triliun, dari rancangan awal sebesar Rp 204,5 triliun. Artinya ada penurunan anggaran subsidi energi Rp 1,1 triliun.

    Untuk subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg anggarannya turun Rp 600 miliar dari Rp 114,3 triliun menjadi Rp 113,7 triliun. Terdiri dari Subsidi jenis BBM tertentu yang anggarannya turun Rp 40 miliar dan subsidi LPG tabung 3 kg yang turun Rp 600 miliar.

    Sementara itu, khusus untuk subsidi listrik juga turun Rp 500 miliar, dari rancangan semula sebesar Rp 90,2 triliun menjadi hanya sebesar Rp 89,7 triliun.

    Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menilai pemerintah harus berani mengubah skema pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari yang semula berbasis produk atau harga menjadi berbasis individu atau rumah tangga.

    Ia memastikan bahwa perubahan mekanisme ini tidak hanya dapat mengurangi kebocoran subsidi, tetapi juga memberikan ruang bagi SPBU, termasuk Pertamina dan pesaingnya untuk menawarkan harga BBM yang lebih kompetitif.

    Dengan demikian, masyarakat dapat memilih BBM berdasarkan kualitas dan harga yang wajar. Sementara mereka yang layak menerima subsidi akan mendapatkan potongan langsung dari harga jual.

    Minuman Manis Makin Mengikis Kantong

    Pemerintah berencana memberlakukan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) secara terbatas pada tahun 2025. Dia menyebut cukai ini akan diterapkan secara konservatif.

    Pemerintah menyebut pengenaan cukai terhadap MBDK dimaksudkan untuk mengendalikan konsumsi gula atau pemanis yang berlebihan. Industri akan didorong untuk mereformulasi produk MBDK yang rendah gula.

    Dalam dokumen Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 pemerintah mengusulkan target penerimaan cukai sebesar Rp 244,2 triliun atau tumbuh 5,9%. Penerimaan itu akan bersumber salah satunya dari barang kena cukai baru, yakni MBDK.

    Hal ini mendorong jajanan pada minuman manis akan mengalami kenaikan.

    (luc/luc)

  • Ekonomi kemarin, skema subsidi BBM hingga soal realisasi investasi

    Ekonomi kemarin, skema subsidi BBM hingga soal realisasi investasi

    Jakarta (ANTARA) – Lima berita soal perekonomian yang tayang kemarin, Jumat (22/11) masih menarik untuk disimak pada hari ini. Mulai dari finalisasi skema subsidi BBM hingga soal realisasi investasi yang didapat Presiden Prabowo saat lawatannya ke Inggris.

    Berikut rangkuman beritanya:

    Bahlil sebut skema subsidi BBM hampir selesai, tunggu lapor Presiden

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan formula atau skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sudah hampir selesai, tinggal menunggu Presiden Prabowo Subianto pulang ke Indonesia untuk menyampaikan laporan secara komprehensif.

    “Subsidi BBM udah hampir final skemanya. Kita nanti tunggu Bapak Presiden balik. Kami akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Presiden,” kata Bahlil ditemui di Jakarta, Jumat.

    Menhub: Potensi pergerakan capai 110,67 juta orang di Natal-Tahun Baru

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa potensi pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 110,67 juta orang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Potensi pergerakan masyarakat saat Natal-Tahun Baru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang,” kata Menhub dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Natal-Tahun Baru 2024/2025 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat.

    Wapres serahkan bantuan pupuk nonsubsidi kepada kelompok tani Jateng

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerahkan bantuan pupuk nonsubsidi kepada 10 kelompok petani, saat menghadiri acara Rembuk Tani yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

    Dalam acara yang diselenggarakan oleh PT. Pupuk Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 5.000 petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah itu, Wapres Gibran antara lain menyerahkan bantuan pupuk kepada petani dari kecamatan Tuntang, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Tengaran.

    Menkeu lapor realisasi anggaran kesehatan capai Rp147,1 triliun

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan anggaran kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2024 telah terealisasi sebesar Rp147,1 triliun per 31 Oktober 2024.

    “APBN #UangKita dukung peningkatan kualitas SDM Indonesia lewat anggaran kesehatan sebesar Rp147,1 triliun hingga akhir Oktober 2024,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Jumat.

    Realisasi itu tumbuh 4,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan itu utamanya disebabkan oleh percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa bidang kesehatan.

    Prabowo raih komitmen investasi 8,5 miliar dolar AS Roundtable Forum

    Presiden RI Prabowo Subianto memperoleh komitmen investasi senilai 8,5 miliar dolar AS dari CEO Roundtable Forum di Inggris, Kamis (21/11), untuk pengembangan berbagai sektor prioritas di Indonesia.

    Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat, menginformasikan bahwa agenda yang berlangsung di Lancaster House, London, itu mempertemukan Presiden Prabowo dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas peluang investasi strategis di Indonesia.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Daftar Penerima Subsidi BBM Bakal Pakai Data Tunggal, Lagi Diolah BPS

    Daftar Penerima Subsidi BBM Bakal Pakai Data Tunggal, Lagi Diolah BPS

    Jakarta

    Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa skema baru subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan menggunakan data tunggal yang sedang disiapkan.

    Data tunggal adalah sekumpulan data dari kementerian/lembaga (K/L) yang bakal dipadukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Budiman mengatakan ada 27 kementerian dengan 154 program pengentasan kemiskinan yang akan menggunakan data tunggal tersebut.

    “Tentu saja (skema subsidi BBM baru memakai data tunggal dari BPS), tentu saja,” kata Budiman dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

    Budiman menyebut pembicaraan data tunggal ini sudah dilakukan dalam rapat-rapat Kabinet Merah Putih. Ia membocorkan salah satu yang dibahas juga menyangkut data subsidi energi.

    Ia tak merinci jumlah penerima subsidi energi yang berbekal dari Data Tunggal. Hanya saja, ditegaskan bahwa PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) sudah menyetor datanya kepada BPS.

    “Memang ada ratusan triliun data subsidi (energi), ada sekian triliun yang salah sasaran. Itu nanti kemudian berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, kemudian berdasarkan target graduasi mana yang harus dialihkan,” jelasnya.

    “Bukan cuma untuk bantuan langsung tunai (BLT), tapi bagaimana untuk permodalannya, pemberdayaan industri, pangannya,” tambahnya.

    Dari pihak pemerintah, Data Tunggal diharapkan bisa rampung pada akhir 2024. Di sisi lain BPS belum bisa menjanjikannya.

    “Kita sedang proses ya, nanti kita sampaikan kapan ininya (selesainya),” ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam kesempatan yang sama.

    (acd/acd)

  • Skema Baru Subsidi BBM dan Listrik Nyaris Rampung, Ini Bocorannya – Page 3

    Skema Baru Subsidi BBM dan Listrik Nyaris Rampung, Ini Bocorannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan formula atau skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sudah hampir selesai, tinggal menunggu Presiden Prabowo Subianto pulang ke Indonesia untuk menyampaikan laporan secara komprehensif.

    “Subsidi BBM udah hampir final skemanya. Kita nanti tunggu Bapak Presiden balik. Kami akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Presiden,” kata Bahlil ditemui di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

    Dikatakannya setelah dirinya melaporkan skema tersebut kepada Presiden Prabowo, ia segera mengumumkan formulasi atau skema distribusi subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.

    “Setelah itu saya akan mengumumkan kepada teman-teman wartawan,” kata Bahlil.

    Selain itu, ia mengatakan, malam ini dirinya akan pergi ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menemani Presiden Prabowo dalam lawatannya ke luar negeri yang sudah terhitung sejak tanggal 8–24 November.

    “Saya malam ini akan ikut berangkat ke Uni Emirat Arab untuk mendampingi Bapak Presiden,” kata Bahlil.

    Diketahui sebelumnya Bahlil mengungkapkan ada tiga skema penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik agar tepat sasaran. Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

    Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Ini dilakukan untuk menahan laju inflasi. Sementara sebagian besar subsidi untuk masyarakat dialihkan ke dalam bentuk BLT, serta alternatif ketiga adalah dengan menaikkan harga BBM subsidi.

    Adapun ketiga formula tersebut dikatakan Bahlil bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran subsidi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.

    “Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu (3/11).

  • Bahlil Buka-bukaan Skema Subsidi BBM Jadi BLT Hampir Final

    Bahlil Buka-bukaan Skema Subsidi BBM Jadi BLT Hampir Final

    Jakarta

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka-bukaan soal progres pembahasan reformasi subsidi energi yang dilakukan pemerintah. Subsidi BBM baru menurutnya sudah hampir final skemanya.

    Saat ini, pihaknya tinggal menunggu Presiden Prabowo Subianto yang masih di luar negeri tiba di Indonesia. Prabowo sendiri kemungkinan akan tiba di Indonesia pada 24 November 2024 mendatang.

    Setelah Prabowo tiba, Bahlil menegaskan pihaknya akan langsung memaparkan skema subsidi yang sudah dibahas. Bila sudah ada keputusan, pihaknya akan langsung mengumumkan skema baru yang disetujui oleh Prabowo.

    “Subsidi BBM sudah hampir final skemanya. Kita nanti tunggu Bapak Presiden balik. Kami akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Presiden setelah itu saya akan mengumumkan kepada teman-teman wartawan,” ungkap Bahlil ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

    Sebelumnya, Bahlil pernah mengatakan subsidi BBM dan listrik ada kemungkinan skemanya diubah jadi bantuan langsung tunai (BLT). Nah untuk subsidi listrik dan BBM sejauh ini pihaknya masih melakukan pengkajian mendalam skema subsidi baru yang akan diterapkan. Hal ini diungkapkan usai Bahlil melakukan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian di kantornya.

    “Untuk subsidi listrik, untuk subsidi listrik sama BBM, kami masih melakukan exercise secara mendalam karena kita harus hati-hati, karena kita harus menunggu laporan dari teman-teman dari Pertamina, BPH Migas, dan PLN secara mendalam,” ungkap Bahlil di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024) yang lalu.

    Ketika ditanya soal kemungkinan skema subsidi diubah jadi BLT, Bahlil pun membenarkan. Opsi yang dibahas memang mengerucut ke kebijakan tersebut.

    “BLT-nya salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat. Dan opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana,” ungkap Bahlil.

    Dia juga bilang nantinya subsidi akan ada yang berbentuk tunai dan juga barang untuk komoditas BBM dan listrik. “Jadi subsidi tetap ada, cuma ada yang berbentuk cash dan ada yang berbentuk barang,” kata Bahlil.

    Namun, Bahlil menyatakan subsidi untuk tabung gas LPG 3 kilogram tidak akan mengalami perubahan skema menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

    Namun Bahlil bilang subsidi tepat sasaran akan tetap diupayakan untuk penyaluran LPG. Skema yang dipilih adalah subsidi tertutup dengan pendaftaran melalui NIK seperti yang selama ini sudah mulai dilakukan. Masyarakat yang butuh subsidi akan diminta mendaftar, apabila profilnya tepat untuk menerima subsidi maka akan diberikan LPG subsidi.

    “Kami sudah memutuskan untuk LPG kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa,” ungkap Bahlil.

    (hal/rrd)

  • Bahlil sebut skema subsidi BBM hampir selesai, tunggu lapor Presiden

    Bahlil sebut skema subsidi BBM hampir selesai, tunggu lapor Presiden

    Subsidi BBM udah hampir final skemanya

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan formula atau skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sudah hampir selesai, tinggal menunggu Presiden Prabowo Subianto pulang ke Indonesia untuk menyampaikan laporan secara komprehensif.

    “Subsidi BBM udah hampir final skemanya. Kita nanti tunggu Bapak Presiden balik. Kami akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Presiden,” kata Bahlil ditemui di Jakarta, Jumat.

    Dikatakannya setelah dirinya melaporkan skema tersebut kepada Presiden Prabowo, ia segera mengumumkan formulasi atau skema distribusi subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.

    “Setelah itu saya akan mengumumkan kepada teman-teman wartawan,” kata Bahlil.

    Selain itu, ia mengatakan, malam ini dirinya akan pergi ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menemani Presiden Prabowo dalam lawatannya ke luar negeri yang sudah terhitung sejak tanggal 8–24 November.

    “Saya malam ini akan ikut berangkat ke Uni Emirat Arab untuk mendampingi Bapak Presiden,” kata Bahlil.

    Diketahui sebelumnya Bahlil mengungkapkan ada tiga skema penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik agar tepat sasaran. Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

    Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Ini dilakukan untuk menahan laju inflasi. Sementara sebagian besar subsidi untuk masyarakat dialihkan ke dalam bentuk BLT, serta alternatif ketiga adalah dengan menaikkan harga BBM subsidi.

    Adapun ketiga formula tersebut dikatakan Bahlil bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran subsidi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.

    “Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu (3/11).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024