Topik: stroke

  • Pilkada Serentak 2024: 7 Petugas TPS Meninggal Dunia, Diduga Karena Kelelahan

    Pilkada Serentak 2024: 7 Petugas TPS Meninggal Dunia, Diduga Karena Kelelahan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 membawa kabar duka dengan meninggalnya tujuh petugas tempat pemungutan suara (TPS). Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengonfirmasi bahwa faktor kelelahan diduga menjadi penyebab utama kejadian ini.

    “Iya, betul ada petugas TPS yang meninggal dunia,” ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam keterangannya pada Kamis (28/11/2024).

    Bima menjelaskan, korban terdiri dari empat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan tiga petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas). Kasus kematian ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

    Di antara petugas KPPS, korban pertama tercatat di Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan dugaan riwayat asma. Korban lain di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meninggal akibat komplikasi asam lambung.

    Sementara di Penjaringan, Jakarta Utara, seorang petugas wafat akibat hipertensi, dan satu lagi di Bogor Barat diduga meninggal karena kelelahan.

    Sedangkan dari Linmas, kasus kematian terjadi di Banda Aceh, Kediri (Jawa Timur), dan Kudus (Jawa Tengah). Korban di Banda Aceh dan Kudus diduga meninggal karena kelelahan, sementara petugas di Kediri memiliki riwayat stroke yang diperparah oleh aktivitas berat selama Pilkada.

    Menyikapi kejadian ini, Bima Arya menegaskan bahwa Kemendagri akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme dan kriteria pemilihan petugas TPS. Menurutnya, seleksi kesehatan dan kualifikasi menjadi aspek yang perlu diperhatikan lebih serius di masa mendatang.

  • Daftar Makanan yang Bisa Bikin Panjang Umur, Sehat sampai Usia 100

    Daftar Makanan yang Bisa Bikin Panjang Umur, Sehat sampai Usia 100

    Jakarta

    Siapa yang tidak ingin hidup lebih lama dan lebih sehat? Ternyata, pola makan dapat berperan dalam memperpanjang usia.

    Pola makan kaya buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian telah terbukti menurunkan risiko kematian dini. Dikutip dari Health, penelitian pada tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 120.000 orang selama 30 tahun menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi makanan ini memiliki risiko lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit seperti kanker, penyakit jantung, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan pernapasan.

    Pola makan ini kaya akan antioksidan, serat, mineral, dan vitamin yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Nutrisi ini pun turut membantu menjaga berat badan dan menurunkan risiko penyakit yang bisa menyebabkan kematian dini. Berikut makanan yang bantu memperpanjang usia.

    1. Sayuran dan Buah

    Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah adalah salah satu kebiasaan sederhana namun berdampak besar pada kesehatan. Mengonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayur per hari dapat membuat risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker dapat berkurang.

    Lebih banyak dari lima porsi masih bermanfaat, namun tambahan porsinya mungkin tidak memberikan dampak signifikan pada penurunan risiko kematian.

    2. Kacang-Kacangan

    Dikutip dari Eating Well, kacang-kacangan dikenal sebagai salah satu makanan penting di pola makan sehat masyarakat yang tinggal di Zona Biru, wilayah dengan populasi yang memiliki umur panjang dan tingkat kesehatan tinggi.

    Pola makan mereka cenderung kaya karbohidrat kompleks, termasuk buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Contohnya di Okinawa, kacang kedelai adalah salah satu sumber nutrisi utama, sedangkan buncis menjadi makanan pokok di Sardinia.

    Dan Buettner, seorang penjelajah National Geographic yang mempelajari pola hidup panjang umur, mengungkapkan, “Kami telah melihat bahwa mengonsumsi secangkir kacang-kacangan setiap hari dapat menambah usia mereka selama empat tahun.”

    Buettner juga menekankan bahwa kacang-kacangan menjadi makanan unggulan bagi kesehatan karena kandungan protein, serat, dan antioksidannya yang tinggi.

    3. Makanan Berbasis Tumbuhan

    Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dan mengurangi daging merah serta daging olahan telah dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih panjang. Penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa pola makan yang meminimalkan konsumsi daging memberikan keuntungan besar bagi umur panjang.

    Beberapa daerah di dunia, seperti Zona Biru (termasuk Okinawa di Jepang, Ikaria di Yunani, dan Loma Linda di AS), menunjukkan bahwa masyarakat yang mengadopsi pola makan nabati memiliki angka harapan hidup tertinggi. Di daerah tersebut, daging dikonsumsi hanya sekitar lima kali per bulan dalam porsi kecil.

    4. Diet Mediterania

    Pola makan Mediterania telah lama diakui sebagai salah satu diet terbaik untuk kesehatan dan umur panjang. Diet ini melibatkan konsumsi tinggi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, lemak sehat (seperti minyak zaitun dan alpukat), serta herbal dan rempah-rempah.

    Diet Mediterania juga mencakup konsumsi makanan laut beberapa kali dalam seminggu, serta konsumsi susu, telur, dan anggur dalam jumlah sedang. Asupan daging merah dan makanan manis pun dibatasi.

    Telomer, struktur di ujung kromosom yang melindungi DNA, berperan dalam penentuan usia sel. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet Mediterania cenderung memiliki panjang telomer yang lebih baik, yang menunjukkan harapan hidup lebih tinggi.

    Penelitian tahun 2017 mengungkapkan bahwa setiap peningkatan skor kepatuhan pada diet Mediterania dapat menurunkan risiko kematian hingga 4-7 persen.

    5. Teh Hijau

    Minum teh hijau juga dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan risiko penyakit yang lebih rendah. Studi menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan Alzheimer.

    Tinjauan tahun 2022 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi teh hijau dalam jumlah tinggi memiliki risiko lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung dan stroke.

    (kna/kna)

  • Awas! Kebiasaan Sepele Ini 26 Persen Lebih Tinggi Picu Risiko Stroke

    Awas! Kebiasaan Sepele Ini 26 Persen Lebih Tinggi Picu Risiko Stroke

    Jakarta

    Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang dapat menurunkan kualitas hidup dari mereka yang mengidapnya. Selain mengoptimalkan gaya hidup sehat, stroke juga bisa dicegah dengan memperbaiki cara tidur.

    Dikutip dari Mirror UK, melalui penelitian, ditemukan bahwa tidur pada waktu yang sama setiap malam dapat mengurangi risiko stroke. Para ilmuwan melacak lebih dari 72.000 kebiasaan tidur relawan menggunakan alat pelacak.

    Mereka kemudian mengelompokkan para relawan menjadi orang-orang yang tidurnya teratur, agak tidak teratur, dan tidak teratur, serta memantau kesehatan mereka selama delapan tahun.

    Orang-orang yang tidurnya tidak teratur memiliki kemungkinan 26 persen lebih besar untuk mengidap stroke, gagal jantung, atau serangan jantung daripada mereka yang tidurnya teratur. Lalu mereka yang tidurnya agak tidak teratur memiliki kemungkinan 8 persen lebih besar.

    Risiko ini akan tetap terjadi meskipun mereka yang tidurnya tidak teratur mendapatkan tujuh hingga sembilan jam tidur seperti yang direkomendasikan.

    Ketua tim peneliti dari Universitas Ottawa, Kanada Jean-Philipe Chaput mengatakan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keteraturan dalam tidur mungkin lebih relevan daripada durasi tidur untuk memodulasi kejadian kardiovaskular yang merugikan.

    Namun, perawat jantung senior di British Heart Foundation Emily McGrath mengatakan hubungan antara tidur dan jantung belum dapat dipahami dengan baik.

    “Penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur dikaitkan dengan kadar protein yang disebut CRP (C-reactive protein) yang lebih tinggi. Ini merupakan tanda peradangan,” ujar Emily.

    (dpy/naf)

  • 5 Cara Menurunkan Kolesterol Lewat Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

    5 Cara Menurunkan Kolesterol Lewat Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

    Jakarta

    Kolesterol tinggi menjadi salah satu pemicu seseorang bisa terserang berbagai penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat agar kadar kolesterol tetap normal.

    Sebagai informasi, kolesterol berasal dari dua sumber yaitu makanan dan organ hati. Kolesterol sendiri berperan penting dalam menjalankan beberapa fungsi tubuh.

    Kolesterol terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

    LDL bekerja dengan cara menumpuk kolesterol di pembuluh darah sehingga bisa memicu komplikasi serius. Itu sebabnya kolesterol jenis ini disebut kolesterol ‘jahat’. Semenetara itu, HDL bertugas membersihkan dan membuang LDL keluar menuju liver (hati).

    Seseorang dinyatakan mengidap kolesterol tinggi saat kadar LDL dan total kolesterolnya sudah melebihi batas normal. Untuk menurunkan kolesterol, detikers bisa menerapkan pola hidup sehat. Seperti apa? Simak dalam artikel ini.

    Perlu diketahui, kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah di bawah 100 mg/dL untuk LDL. Sementara untuk total kolesterol di bawah 200 mg/dL.

    Jika kadar kolesterol kamu sudah melebihi batas, maka lebih berisiko terserang berbagai penyakit berbahaya. Salah satu cara untuk menurunkan kolesterol adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

    Dilansir Mayo Clinic dan Healthline, berikut sejumlah gaya hidup sehat yang bisa membantu menurunkan kolesterol:

    1. Mengkonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

    Cara yang pertama adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan bergizi. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol, cara ini dapat membantu tubuh agar lebih sehat serta mencegah obesitas.

    Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat. Sejumlah penelitian mengungkapkan jika asupan lemak sehat bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal atau ganda bisa membantu menurunkan LDL serta HDL yang penting untuk mencegah penyumbatan di pembuluh darah. Berikut sejumlah contoh makanan yang mengandung lemak sehat:

    Kacang-kacanganMinyak zaitunAlpukatSelain kacangTunaMakarel.

    Selain itu, disarankan juga untuk perbanyak asupan serat larut, yakni jenis serat yang larut dalam air. Serat ini bisa membantu menurunkan kadar LDL sekaligus melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular. Adapun beberapa contoh makanan yang mengandung serat larut tinggi, yaitu:

    OatKacang-kacanganKubis brusselBiji rami (flax)Kacang polongKacang lentil.

    2. Hindari Makanan yang Mengandung Lemak Trans

    Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak jenuh. Agar kadar kolesterol bisa turun, sebaiknya detikers menghindari makanan yang mengandung lemak trans.

    Sebagai informasi, lemak trans terbagi menjadi dua jenis yakni alami dan buatan. Lemak trans alami berasal dari hewan, seperti kambing, sapi, dan domba. Lemak trans jenis ini tidak berbahaya bagi kesehatan selama dikonsumsi dalam batas wajar.

    Sementara itu, lemak trans buatan umumnya ditemukan pada makanan olahan, seperti margarin dan minyak goreng. Nah, lemak trans yang satu ini bisa memicu naiknya kadar LDL sekaligus menurunkan HDL dalam darah.

    Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak trans buatan di antaranya:

    MargarinMentega putih (shortening)Minyak gorengMakanan cepat saji (ayam goreng, kentang goreng, hingga burger)Krimer kopiKripikMie instanMartabak.

    3. Berhenti Merokok

    Pola gaya hidup selanjutnya yang dapat menurunkan kolesterol tinggi adalah dengan berhenti merokok. Apabila detikers termasuk perokok aktif, entah itu rokok tembakau atau rokok elektrik, sebaiknya mulai berhenti dari sekarang.

    Berhenti merokok ternyata dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh. Dalam waktu tiga bulan setelah berhenti merokok, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru mulai membaik. Jika sudah setahun berhenti merokok, maka kamu bisa terhindar dari risiko penyakit jantung.

    4. Rutin Olahraga

    Selain menjaga pola makan, dianjurkan juga untuk rutin berolahraga agar dapat menurunkan kolesterol tinggi. Sering berolahraga juga dapat mengurangi kelebihan berat badan, yang mana ikut berkontribusi dalam meningkatkan kadar LDL di dalam tubuh.

    American Heart Association (AHA) menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau aerobik sedikitnya selama 150 menit per minggu. Cara ini dilakukan agar dapat menurunkan kadar kolesterol.

    Selain itu, disarankan juga untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit per lima kali dalam seminggu. Salah satu olahraga ringan yang bisa dilakukan dengan mudah adalah jogging di pagi atau sore hari.

    5. Mengurangi Stres

    Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat dikaitkan dengan meningkatnya kolesterol. Lalu, sebuah studi menemukan orang yang stres cenderung mengadopsi gaya hidup tidak sehat, mulai dari makan berlebihan hingga jarang olahraga.

    Kebiasaan tersebut bisa memicu peningkatan kadar LDL dan total kolesterol dalam tubuh. Oleh sebab itu, cobalah untuk mengurangi stres dengan melakukan aktivitas yang positif, misalnya menekuni hobi atau bergabung dengan komunitas.

    Itu dia lima gaya hidup sehat yang bisa kamu terapkan untuk menurunkan sekaligus mencegah kolesterol tinggi. Semoga dapat membantu detikers.

    (ilf/fds)

  • KPPS di Banjarmasin jemput bola ke rumah layani pemilih sakit

    KPPS di Banjarmasin jemput bola ke rumah layani pemilih sakit

    Banjarmasin (ANTARA) – Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 24 Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, jemput bola ke rumah warga untuk melayani pemilih yang sakit dan tidak bisa datang ke TPS pada hari pemungutan suara Pilkada 2024, Rabu.

    “Ada sembilan orang pemilih kami sambangi ke rumah, delapan orang sakit dan satu orang disabilitas netra,” kata Ketua KPSS 24 Abdul Sahid di Banjarmasin, Rabu.

    Ia mengatakan melayani pemilih sakit atau berhalangan datang ke TPS itu menjadi komitmen petugas KPPS 24 agar masyarakat tetap bisa menyalurkan hak suaranya dalam kondisi apa pun.

    Petugas pun tetap bersikap profesional sesuai prosedur pencoblosan dengan membawa serta bilik suara agar pilihan warga terjamin kerahasiaannya.

    Di TPS 24 Kelurahan Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin, tercatat ada 525 orang masuk daftar pemilih tetap (DPT), terdiri atas 256 orang laki-laki dan 269 orang perempuan.

    Petugas KPPS di TPS 24 Kelurahan Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, saat mendatangi rumah pemilih yang menderita stroke untuk memberikan hak suaranya pada Pilkada 2024, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Firman)

    Pewarta: Firman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Warga Natuna Terima Layanan Kesehatan

    Warga Natuna Terima Layanan Kesehatan

    Foto Health

    dok. Humas Bakamla RI – detikHealth

    Selasa, 26 Nov 2024 10:34 WIB

    Natuna – Personel KN Tanjung Datu-301 memberikan layanan kesehatan bagi warga Desa Sabang Mawang, Natuna. Dua warga yang menderita stroke discreening kesehatannya.

  • Banyak yang Tak Tahu, Gejala di Jari Ini Bisa Jadi Pertanda Kolesterol Tinggi

    Banyak yang Tak Tahu, Gejala di Jari Ini Bisa Jadi Pertanda Kolesterol Tinggi

    Jakarta

    Masalah kolesterol tinggi yang tidak tertangani dengan baik dapat memicu berbagai penyakit berbahaya. Ketika kadar kolesterol jahat tinggi tidak terkontrol, maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, aterosklerosis, stroke, hingga disfungsi ereksi.

    Hal ini dapat terjadi karena kolesterol jahat yang menumpuk di pembuluh darah bisa memicu penyumbatan dan pengerasan dinding.

    Masalah kolesterol tinggi seringkali bersifat asimtomatik atau tidak bergejala. Kadar kolesterol dalam tubuh baru diketahui ketika seseorang melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter.

    “Biasanya tidak ada gejala kolesterol tinggi. Namun, jika tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Hal ini seringkali merupakan faktor risiko tersembunyi yang berarti hal ini dapat terjadi tanpa kita sadari, sampai semuanya terlambat,” kata pihak British Heart Foundation (BHF) dikutip dari Mirror, Selasa (26/11/2024).

    Meski begitu, terdapat beberapa tanda yang mungkin bisa muncul dan dapat menjadi cara untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya adalah munculnya benjolan kecil di sekitar buku-buku jari.

    Kondisi tersebut dalam istilah medis dikenal dengan tendon xanthomata. Benjolan tersebut merupakan pembengkakan yang diakibatkan oleh penumpukan kolesterol.

    Menurut BHF, gejala tidak umum ini juga dapat muncul di lutut atau tendon achilles di bagian belakang pergelangan kaki. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi hiperkolesterolemia familial atau kolesterol tinggi yang disebabkan oleh genetika.

    “Benjolan atau gumpalan di sekitar buku-buku jari, siku, dan lutut, disebut ‘xanthoma’. Ini terbentuk ketika kolesterol berlebih mengendap pada tendon atau di bawah kulit. Ini mungkin diperhatikan oleh dokter kulit,” lanjut BHF.

    Seseorang dengan hiperkolesterolemia familial mungkin juga akan mengalami benjolan kuning kecil di sekitar mata yang dikenal dengan xanthelasma. Apabila memiliki kondisi-kondisi tersebut, pemeriksaan ke dokter terpercaya harus dilakukan.

    Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

    Mengonsumsi makanan sehat seimbang yang rendah lemak jenuh.Berolahraga lebih banyak.Berhenti merokok.Mengurangi asupan alkohol.

    (avk/naf)

  • Ahli Saraf Ungkap Sakit Kepala yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Tanda Tumor Otak

    Ahli Saraf Ungkap Sakit Kepala yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Tanda Tumor Otak

    Jakarta

    Sakit kepala merupakan kondisi umum yang bisa disebabkan banyak faktor. Pada beberapa kasus, sakit kepala juga dapat menjadi gejala utama dari kondisi yang lebih berbahaya, seperti perdarahan otak, tumor, hingga kanker.

    Seorang ahli saraf di Amerika Serikat, Dr Baibing Chen memberikan cara untuk membedakan antara sakit kepala yang berbahaya dan yang tidak. Ia menyebut ada dua gejala spesifik yang menjadi tanda bahaya.

    “Jika sakit kepala tiba-tiba terasa berbeda, seperti tersambar petir atau berlangsung lebih lama (dari biasanya), bisa jadi itu adalah sesuatu yang serius seperti pendarahan, tumor, atau aneurisma,” terangnya yang dikutip dari Daily Mail.

    Sakit kepala seperti tersambar atau dikenal sebagai fenomena cuaca (weather phenomenon), adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa. Kondisi yang dirasakan terasa mirip seperti terbentur di kepala.

    Kondisi tersebut dianggap sebagai keadaan darurat medis. Karenanya, orang yang mengalaminya disarankan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

    Sakit kepala yang tiba-tiba seperti tersambar petir mungkin merupakan tanda pecahnya pembuluh darah di otak, yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, koma, dan bahkan kematian.

    Rasa sakit di bagian kepala juga bisa menjadi tanda tumor otak. Hal ini yang membuat dokter biasanya menyarankan untuk mengunjungi dokter umum jika sakit kepala baru atau lebih sering terjadi.

    Selain mengungkap tanda-tanda gangguan otak, Dr Chen juga memberikan tips untuk mencegah kondisi neurologis, termasuk ‘sindrom terkunci’ (locked in syndrome) yang mengerikan.

    Kondisi tersebut terjadi saat batang otak rusak parah. Hal ini menyebabkan kelumpuhan otot-otot sukarela, kecuali yang mengendalikan gerakan mata vertikal (atas dan bawah).

    Mereka yang mengalami gangguan tersebut sadar dan memiliki kemampuan kognitif yang biasa, tetapi mereka tidak dapat berbicara atau bergerak. Menurut Dr Chen, salah satu kebiasaan yang dapat memicu kondisi itu adalah neck manipulation atau manipulasi leher.

    Teknik ini melibatkan manipulasi tulang-tulang di tulang belakang bagian atas secara manual untuk meredakan nyeri leher. Biasanya dilakukan dengan meregangkan atau menggerakkan bagian atas tulang belakang.

    Dr Chen mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menjalani teknik tersebut sendiri karena risiko serius, meskipun kecil, namun berpotensi terjadinya hal yang sangat buruk.

    “Penyesuaian leher yang dipaksakan dapat menimbulkan risiko yang jarang tetapi serius, yaitu diseksi arteri vertebralis,” tegas Dr Chen.

    Arteri vertebralis merupakan kondisi adanya robekan pada salah satu arteri di leher yang mengalirkan darah kaya oksigen ke batang otak. Cedera seperti itu berisiko menyebabkan stroke.

    “Stroke di batang otak dapat menyebabkan salah satu hal paling menakutkan yang pernah saya lihat dan itu disebut ‘sindrom terkunci”, di mana Anda sepenuhnya sadar tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara,” lanjutnya.

    Hal terakhir yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya sakit kepala yang parah adalah waktu tidur yang cukup. Biasanya, pada orang dewasa membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur yang berkualitas per harinya.

    “Kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko demensia dan menyebabkan sejumlah masalah neurologis,” kata Dr Chen.

    “Jadi, meskipun jadwal saya padat di rumah sakit dan harus pulang ke rumah dengan dua anak kecil, saya berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan tidur yang berkualitas dan tidur setidaknya enam jam jika memungkinkan,” pungkasnya.

    (sao/suc)

  • Kenali Gejala Stroke dan Penanganannya, Jangan Tunda ke Rumah Sakit

    Kenali Gejala Stroke dan Penanganannya, Jangan Tunda ke Rumah Sakit

    Jakarta

    Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Tak hanya menyerang orang tua, stroke kini juga mulai mengintai usia produktif akibat pola hidup tidak sehat dan minimnya kesadaran akan faktor risiko.

    Dalam wawancara bersama dr. Andika Surya Atmadja, SpN, dokter spesialis neurologi di RS Royal Progress, Jakarta, beliau menjelaskan bagaimana stroke dapat dikenali, dicegah, dan ditangani dengan cepat. Ia menjelaskan stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

    “Ini menyebabkan kerusakan jaringan otak yang berdampak serius pada fungsi tubuh, seperti gerak, bicara, hingga kesadaran,” jelas dr. Andika, dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).

    “Makin cepat stroke dikenali dan ditangani, makin besar peluang pasien untuk selamat dan pulih tanpa kecacatan berat,” lanjutnya.

    Faktor Risiko Stroke yang Harus Diwaspadai

    Menurut dr. Andika, hipertensi masih menjadi faktor risiko utama stroke, diikuti oleh diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.

    “Faktor-faktor ini sering kali tidak terkontrol akibat pola makan buruk, kurang olahraga, dan gaya hidup tidak sehat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai contoh, banyak orang yang mengabaikan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    “Padahal, ini adalah pemicu utama pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan stroke hemoragik,” tuturnya.

    Selain itu, menurutnya usia lanjut dan riwayat keluarga juga berperan sebagai faktor penyebab terjadinya stroke. Faktor usia tidak dapat kita hindari, tapi ini bukan berarti stroke hanya terjadi pada orang tua.

    “Saya sering menemukan pasien usia produktif yang mengalami stroke karena pola hidup mereka sangat buruk, seperti jarang berolahraga, terlalu banyak makan makanan berlemak, atau merokok,” katanya.

    Gejala Stroke dan Pentingnya Penanganan Cepat

    Dr. Andika mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda stroke melalui panduan SEGERA KE RS:

    -Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

    -Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.

    -Bicarapelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.

    -Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.

    -Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.

    -Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).

    dr. Andika menegaskan bahwa banyak orang menunda-nunda pergi ke rumah sakit karena menganggap gejala yang muncul bisa hilang dengan sendirinya, ini kesalahan fatal.

    “Stroke adalah kondisi darurat medis. Penanganan cepat dalam 4,5 jam pertama atau ‘golden hour’ sangat menentukan keselamatan pasien dan seberapa besar kerusakan otak yang bisa dicegah,” tegasnya.

    Pencegahan Stroke Melalui Gaya Hidup Sehat

    dr. Andika mengungkapkan pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah stroke. Salah satu langkah penting adalah mengontrol tekanan darah dan gula darah secara rutin.

    “Banyak orang tidak sadar bahwa mereka memiliki hipertensi atau diabetes. Cek tekanan darah dan gula darah secara berkala bisa membantu mendeteksi masalah lebih awal,” ungkapnya.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya pola makan sehat. Menurutnya, mengonsumsi makanan rendah garam, kaya serat, serta tinggi omega-3 dapat menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko pembekuan darah yang menyebabkan stroke iskemik.

    “Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak jenuh dan gula, karena ini bisa memicu obesitas dan gangguan metabolisme lainnya,” jelas dr. Andika.

    Lebih lanjut, dr. Andika mengatakan olahraga juga menjadi bagian penting dalam pencegahan stroke. Ia menjelaskan tidak perlu olahraga berat. Cukup lakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu.

    “Ini sangat efektif untuk menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi jantung,” katanya.

    Adapun kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga harus dihentikan. Menurut dr. Andika merokok mempercepat kerusakan pembuluh darah, sedangkan alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.

    “Jadi, berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol adalah langkah wajib untuk mencegah stroke,” tambahnya.

    Selain itu, dr. Andika mengungkapkan orang sering merasa bahwa gaya hidup sehat itu sulit atau tidak menyenangkan.

    “Padahal, jika dibiasakan sejak dini, gaya hidup sehat justru menjadi cara hidup yang lebih ringan dan menyenangkan. Kita hanya perlu konsisten,” ujarnya.

    Menurut dr. Andika, kesadaran masyarakat tentang stroke masih rendah. Ia menegaskan banyak orang yang masih menganggap stroke sebagai penyakit yang tidak bisa dicegah.

    “Ini salah besar,” tegasnya.

    Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik untuk mengenali gejala stroke dan mengadopsi pola hidup sehat.

    Prinsip CERDIK sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat:

    -Cek kesehatan rutin.

    -Enyahkan asap rokok.

    -Rajin aktivitas fisik.

    -Diet seimbang.

    -Istirahat cukup.

    -Kelola stress.

    “Semakin banyak masyarakat yang memahami bahaya stroke dan pentingnya pencegahan, semakin besar pula peluang kita untuk menurunkan angka kejadian stroke di Indonesia,” pungkasnya.

    Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan langkah pencegahan, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan mengambil tindakan cepat jika stroke menyerang. Jangan lupa, waktu sangat berharga. Jika ada tanda-tanda stroke, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan terbaik.

    Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda berupa senyum tidak simetris, bicara pelo, kebas di separuh tubuh, pandangan kabur, sulit menelan, atau sakit kepala hebat yang mendadak, jangan tunggu lama! SEGERA KE RS dan konsultasikan dengan dr. Andika Surya Atmadja, Sp.N, Dokter Spesialis Neurologi di RS Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa!

    (prf/ega)

  • 9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    Jakarta

    Lidah merupakan salah satu organ penting yang membantu dalam berbicara, merasakan makanan, dan menelan. Namun, ada kalanya lidah terasa kebas atau mati rasa.

    Kondisi lidah yang kebas tentu akan terasa mengganggu. Faktor penyebab dari kondisi ini bisa karena masalah ringan hingga kondisi medis yang serius. Untuk itu, penting untuk memahami apa saja yang dapat memicu lidah kebas agar dapat mengambil langkah tepat dalam mengatasinya.

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas

    Lidah yang terasa kebas bisa disebabkan karena alergi makanan, sariawan, hingga stroke. Begini penjelasannya.

    1. Alergi Makanan

    Alergi makanan bisa menyebabkan sensasi kebas, kesemutan atau pembengkakan pada lidah. Mengutip Tua Saude, alergi ini juga bisa menyebabkan sariawan dan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Beberapa orang bahkan merasakan gejala gatal dan kemerahan, nyeri perut, muntah, dan diare atau sembelit.

    Sehingga, penting untuk mengetahui makanan mana yang memicu alergi. Makanan tersebut harus dihilangkan dari pola makan sepenuhnya.

    2. Sariawan

    Sariawan di lidah menyebabkan nyeri dan kebas. Kondisi ini membuat makan, berbicara, atau menelan menjadi lebih susah. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba berkumur dengan obat kumur bebas alkohol setidaknya 3 kali sehari atau mengoleskan tea tree oil ke sariawan.

    3. Mengonsumsi Obat Tertentu

    Obat-obatan yang mengandung anestesi, seperti pelega tenggorokan, obat kumur, atau anestesi yang disuntikkan dokter gigi bisa menyebabkan kebas dan kesemutan di mulut dan lidah.

    Tergantung jenis obat yang digunakan, gejala-gejala ini bisa berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Jadi, gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.

    Meski begitu, jika obat ini membuat sangat tidak nyaman, kamu perlu menghentikan penggunaannya. Sebab, pada umumnya kebas di mulut yang disebabkan oleh anestesi hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

    4. Sindrom Mulut Terbakar

    Sindrom mulut terbakar merupakan sensasi terbakar di lidah, langit-langit mulut, atau bibir. Kondisi ni bisa terjadi di bagian mana pun di mulut atau tenggorokan. Mengutip Cleveland Clinic, gejala lain dari sindrom mulut terbakar yaitu rasa kebas di mulut yang datang dan pergi.

    5. Kekurangan Vitamin

    Kekurangan vitamin dan mineral harian bisa membuat kesehatan sistem saraf menurun dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti lidah yang kebas. Mengutip laman Eagle Harbor Dentist, saat tubuh kekurangan vitamin penting, seperti vitamin D dan B12, maka bisa berdampak drastis pada fungsi sel darah merah yang sehat.

    6. Gula Darah Rendah

    Seseorang yang mengalami disfungsi metabolisme kemungkinan merasakan kesemutan dan kebas atau mati rasa di lidah akibat gangguan saraf. Dalam kasus hipoglikemia, penderitanya mengalami masalah dengan pengaturan glukosa dan sangat sensitif saat kadar gulanya rendah. Penurunan kadar gula darah bisa menyebabkan bicara tidak jelas dan hilangnya sensasi di mulut.

    7. Stroke

    Dalam beberapa kasus, lidah bisa kebas atau kesemutan akibat stroke. Dalam kasus ini, gejala lainnya yaitu sakit kepala parah, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan mengangkat lengan atau berdiri, kehilangan kepekaan, perubahan penglihatan, wajah asimetris, kebingungan, hingga mual dan muntah. Gejala ini merupakan tanda-tanda berkurangnya aliran darah ke otak.

    8. Bell’s Palsy

    Bell’s Palsy atau kelumpuhan wajah bisa terjadi saat saraf wajah mengalami peradangan yang membuat otot-otot di satu sisi wajah hilang kendali. Kondisi ini menimbulkan gejala mati rasa di sisi yang terkena, yang bisa meliputi lidah.

    Untuk mengatasi kelumpuhan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti meniup balon, membuka mulut lebar-lebar, dan membuat ekspresi wajah yang berbeda-beda. Obat resep juga mungkin dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.

    9. Hipokalsemia

    Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium dalam darah menurun. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala, tapi jika kadarnya sangat rendah, maka bisa menimbulkan gejala seperti kejang otot, kebingungan, dan mati rasa di bagian mulut dan tangan.

    (row/row)