Topik: stroke

  • Nggak Kaleng-kaleng, Ini 5 Manfaat Makan Telur Saat Sarapan

    Nggak Kaleng-kaleng, Ini 5 Manfaat Makan Telur Saat Sarapan

    Jakarta

    Telur merupakan salah satu makanan yang sering dijumpai sehari-hari. Meski sederhana, telur memiliki beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Salah satunya adalah protein. Telur mengandung protein berkualitas tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk otot dan memperbaiki sel-sel yang rusak.

    Tak hanya itu, telur juga kaya akan vitamin D, vitamin B12, zat besi, magnesium, hingga kalium yang tak kalah penting untuk kesehatan tubuh.

    Kandungan nutrisi itulah yang membuat telur cocok menjadi lauk pendamping saat makan, termasuk ketika sarapan.

    Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi telur setiap hari saat sarapan? Berikut ulasannya.

    1. Membantu Menurunkan Berat Badan

    Dikutip dari Healthline, protein yang terkandung dalam telur dapat meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan. Kedua hal ini dapat berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

    Sebuah studi yang dilakukan pada 50 orang dewasa dengan obesitas menemukan mengganti sereal dan susu dengan telur dan roti bakar dapat menunda rasa lapar lebih lama, serta mengurangi asupan kalori sebesar 180 saat makan siang.

    Studi lain juga menunjukkan konsumsi telur dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan hingga 38 persen.

    2. Meningkatkan HDL

    Dikutip dari Healthlien, telur dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam tubuh. HDL merupakan jenis kolesterol yang berfungsi untuk mengangkut kelebihan kolesterol kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. HDL juga sering disebut sebagai ‘kolesterol baik’ karena melindungi tubuh dari risiko penyakit yang disebabkan oleh LDL atau ‘kolesterol jahat’, seperti penyakit jantung dan stroke.

    3. Meningkatkan Kesehatan Mata

    Telur mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang memberikan manfaat positif bagi kesehatan mata.

    Dikutip dari Healthline, kedua nutrisi tersebut dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak, yang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

    4. Memperkuat Imun Tubuh

    Telur juga mengandung beragam nutrisi yang berperan dalam membangun sistem kekebalan tubuh. Dikutip dari Medical News Today, kandungan vitamin A, vitamin B12, dan selenium pada telur dapat membantu menjaga sistem imun tetap sehat, sehingga mampu melawan infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit.

    5. Menunjang Kesehatan Otak

    Telur mengandung kolin, salah satu nutrisi yang sangat penting untuk mendukung kesehatan otak. Dikutip dari Healthline, kolin berfungsi membangun membran sel dan menghasilkan molekul sinyal di otak.

    Senyawa ini juga berperan dalam mendukung perkembangan otak pada janin.

    (kna/kna)

  • dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Pemulihan Stroke Agar Cepat Sehat

    dr. Zaidul Akbar Ungkap Cara Pemulihan Stroke Agar Cepat Sehat

    TRIBUNJATENG.COM–  Pendakwah sekaligus ahli kesehatan dan pakar obat tradisional sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar membagikan rahasia pemulihan pasca stroke.

    Stroke merupakan penyakit yang mengganggu atau terhentinya aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

    Perlu sobat sehat ketahui, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia dan menjadi nomor satu penyebab kematian yang kerap terjadi di Indonesia.

    Melansir Serambinews.com yang dikutip dari laman Hermina Hospital, stroke menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi di area tertentu di otak, sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak.

    Sobat sehat, beberapa orang bisa saja pulih dengan sendirinya setelah mengalami stroke, namun, ada pula yang memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu proses pemulihannya.

    Kerusakan otak yang diakibatkan stroke memerlukan perawatan jangka panjang untuk membantu penderitanya benar-benar pulih.

    Pasca stroke sebaiknya dilakukan oleh tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter rehabilitasi, fisioterapis, okupasi terapis dan psikolog.

    Proses rehabilitasi tersebut tergantung pada gejala tingkat keparahan kondisi pasien.

    Dalam perawatannya, penting sekali jika seseorang sebelumnya menderita stroke melakukan pemulihan balik dari pemulihan fisik, fngsi kognitif, psikologis, menjaga pola makan dan masih banyak lagi.

    Selama masa pemulihan, pola makan hingga peran keluarga sangat diperlukan dalam hal ini.

    Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Senin (23/10/2023).

    Awalnya dr Zaidul Akbar mendapat pertanyaan dari salah seorang jamaah terkait apa yang harus dilakukan bagi penyintas stroke agar tubuh bisa digerakkan lagi seperti semula.

    “Dok, pasca stroke agar bisa digerakkan dan bicara normal lagi, sarannya apa?,” kata dr Zaidul Akbar saat membacakan pertanyaan.

    Menjawab hal tersebut, dr Zaidul Akbar menganjurkan sebaiknya konsumsi makanan atau minuman pengencer darah bagi yang pernah terkena stroke.

    Selanjutnya konsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti alpukat, rumput laut hingga minyak zaitun.

    “Pengecer darah bisa anda pakai kemudian makanan-makanan yang lemaknya bagus kayak alpukat itu dimakan, kemudian zaitun juga bagus, rumput laut,” katanya.

    Meski faktor asupan makanan sangat menentukan, tapi dari itu semua yang paling penting adalah rasa semangat untuk sembuh. Pasalnya menurut dr Zaidul Akbar, biasanya orang stroke memiliki hati yang lemah.

    Selain dari diri sendiri, untuk menimbulkan rasa semangat bagi penderita stroke bisa diberikan dari orang-orang di sekitar, misalnya dukungan keluarga dan sebagainya.

    “Harus semangat, harus sehat, semangat untuk sembuh, bukan untuk apa-apa tapi supaya semangat bisa lebih baik, sehingga semangat itu mampu membuat dia bergerak,” lanjut dr Zaidul Akbar yang juga alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

    Sementara itu, dr Zaidul Akbar menambahkan, untuk pemulihan pasca stroke juga diperlukan terapi, bekam juga diperbolehkan. Semua terapi bagus dilakukan selagi terapi tersebut sesuai syariat.

    “Kalau untuk terapi macam-macam anda bisa pakai akupuntur, massage, fisioterapi, semua pakai aja sepanjang tidak melanggar syariat kerjain aja, bekam juga bisa,” timpalnya.

    Terakhir yang paling penting dari itu semua kata dr Zaidul Akbar adalah penuhi hidup orang yang terkena stroke dengan kasih sayang dan cinta.

    “Yang paling penting obatnya orang stroke itu adalah penuhi hidupnya dengan kasih sayang dan cinta, itu bagus banget, kumpulin keluarga, jadwalin seminggu sekali seperti itu,” pungkasnya.

    Bawang Putih Bisa sebagai Minuman Herbal untuk Pengencer Darah, Begini Resep ala dr Zaidul Akbar

    Banyak bahan dapur yang bisa digunakan sebagai obat dalam tubuh.

    Tak terkecuali bahan satu ini yang memiliki banyak manfaat.

    Bahan alami yang tersedia di dapur dimaksud adalah bawang putih.
    Ahli kesehatan yang juga dikenal sebagai pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar membagikan resep minuman herbal yang berkhasiat untuk mengencerkan darah di dalam tubuh.

    Resep pengencer darah ini menggunakan bahan utama bawang putih dan campuran herbal lainnya.

    Diyakini oleh dr Zaidul Akbar yang juga seorang pendakwah itu, bawang putih merupakan resep bahan alami sebagai pengencer darah.

    Pengagas Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk mengonsumsi bahan ini dalam mengatasi darah kental atau sebagai pengencer darah.

    Tak hanya sebagai pengencer darah, herbal ini jika diolah menjadi minuman herbal juga bisa bemanfaat untuk pelentur pembuluh darah.

    Hal itu ia bagikan dalam akun Instagram miliknya @zaidulakbar yang diunggah pada 4 November 2022.

    “Resep pelentur dan pengencer pembuluh darah,” katanya.

    dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa untuk mengencerkan darah cukup dengan empat bahan, satu diantaranya adalah bawang putih.

    Bahannya sangat mudah ditemukan dan tersedia di dapur rumah.

    Adapun keempat bahan tersebut adalah, bawang putih, jahe, kayu manis dan jeruk nipis.

    Semua bahan-bahan yang digunakan ini sangat tinggi kandungan sumber antioksidan hingga sebagai sumber vitamin C.

    Maka tak heran, khasiatnya sangat luar biasa untuk mendukung kesehatan tubuh.

    Resep Minuman Herbal untuk Pengencer Darah

    Bahan

    Bawang putih 2 siung sedang diris tipis
    Jahe 2 jempol dewasa dipotong tipis
    Kayu manis sekelingking dewasa
    Jeruk nipis 1/2 dipotong2 dadu buang bijinya
    Cara membuat :

    -Semua bahan dimasak dengan air 300 ml dengan api sedang.

    -Tunggu sampai aromanya keluar, lalu angkat air sebelum mendidih. “Di masak dengan air 300ml dengan api sedang, jangan mendidih sampai keluar aroma dan tunggu sampai hangat,” ungkapnya.

    Minuman ini dianjurkan dr Zaidul Akbar diminum dua kali dalam sehari selama 7-14 hari.

    “Untuk yang darahnya kental bisa pake resep ini. Tambahkan sediikit garam mineral non refinasi dan minum selama 7-14 hari , 2x sehari dengan takaran air diatas,” lanjutnya,

    Minuman herbal ini tak hanya bermanfaat untuk mengencerkan darah dan melenturkan pembuluh darah, tapi lebih dari itu minuman herbal ini memiliki banyak manfaat lainnya, berikut di antaranya :

    – Menguatkan metabolisme

    – Menguatkan pencernaan

    – Melenturkan pembuluh darah

    – Mencegah pengentalan darah

    – Mengurangi lemak LDL

    – Memperbaiki keseimbangan gula darah

    – Melancarkan pencernaan

    – Menguatkan jantung

    – Sumber antioksidan

    – Sumber vitamin C

  • Ciri-ciri Sakit Kepala karena Stroke, Penyakit yang Mulai Banyak Intai Gen Z

    Ciri-ciri Sakit Kepala karena Stroke, Penyakit yang Mulai Banyak Intai Gen Z

    Jakarta

    Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Utara menjadi wilayah dengan prevalensi kasus stroke tertinggi. Masing-masing mencatat lebih dari 11 orang per seribu penduduk, mengidap stroke.

    Catatan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 juga menemukan peningkatan tren di usia 15 hingga 24 tahun sebanyak 0,4 persen. Pada usia 25 hingga 34 tahun 0,8 persen, dan usia 45 hingga 54 tahun 9,7 persen.

    Meski kasus stroke masih didominasi lansia yakni lebih dari 30 persen, usia muda tidak lantas terbebas dari risiko yang sama imbas gaya hidup. Salah satu keluhan yang kerap dikaitkan dengan stroke adalah sakit kepala.

    Tidak sedikit masyarakat masih merasa sulit membedakan sakit kepala biasa dengan indikasi awal stroke. Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad(K), dari RS Abdi Waluyo menekankan perbedaan signifikan antara sakit kepala biasa dengan kondisi yang dipicu stroke.

    “Kebanyakan kalau keluhan sakit kepala itu karena stroke hemoragik, pembuluh darah pecah dan menyebabkan perdarahan pada otak. Bila lebih dari enam jam tidak tertangani bisa fatal, sumbatan diambil pun otaknya sudah rusak, sudah mati sarafnya,” bebernya saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini.

    “Dia terjadinya sakit kepala secara tiba-tiba. Nggak bisa bilang stroke ke dokter, keluhan sakit kepala dari sebulan lalu, kalau itu bisa jadi ada kelainan pembuluh darah, tumor atau infeksi, kalau stroke kejadiannya mendadak,” tutur dia.

    Sakit kepala karena stroke terjadi secara tiba-tiba, umumnya terasa nyeri hebat, disertai mual, muntah, pusing, hingga berakhir hilangnya kesadaran, terjadi bersamaan dengan sakit kepala.

    90 Persen Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini

    Mengingat serangan stroke terjadi secara tiba-tiba, dr Jacub meminta masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Sekitar 80 hingga 90 persen kasus stroke bisa dicegah bila teratasi lebih awal sebelum terjadi serangan.

    “Gejala awal paling gampang itu dideteksi dengan laboratorium, kalau dari lab ada indikasi, nanti dilanjutkan ke MRI, tetapi kalau hasil MRI normal semua, itu hampir 90 persen dia akan sulit terkena stroke,” beber dia.

    “Tapi kalau sudah kolesterol di atas 200, ada diabetes, itu tanda-tanda dini yang kadang kita mengabaikan, pasien kadang-kadang nggak ada apa-apa, sudah ‘keplek’, sakit kepala, baru dibawa ke dokter, yang seringnya sudah terlambat,” pungkasnya.

    Gejala khas stroke bisa ditandai dengan:

    Face (wajah): wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai.Arms (lengan): orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya. Hal ini karena stroke sudah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.Speech (cara bicara): ucapan terdengar tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga. Selain itu, mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan.

    Selain itu, ada tanda-tanda stroke lain pada pria maupun wanita yang mungkin dialami, di antaranya:

    Mati rasa yang terjadi secara tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.Kesulitan melihat di satu atau kedua mata secara tiba-tiba.Kesulitan berjalanKehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.Pusing dan sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

    (naf/naf)

  • Dokter Ungkap 3 Penyebab Kasus Stroke Usia Muda Makin Marak di RI

    Dokter Ungkap 3 Penyebab Kasus Stroke Usia Muda Makin Marak di RI

    Jakarta

    Stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia yakni 11,2 persen dari total kecacatan dan 18,5 persen dari jumlah kematian. Mengacu data Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Data ini sekaligus menunjukkan penyakit katastropik stroke termasuk pengeluaran biaya tertinggi ketiga setelah jantung dan kanker, yakni Rp 5,2 triliun pada 2023.

    Sebetulnya, 90 persen kasus stroke bisa dicegah dengan pengendalian faktor risiko. Meski umumnya menyerang usia 40 tahun ke atas, kasus stroke belakangan semakin banyak muncul di usia muda.

    Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad(K), dari RS Abdi Waluyo merinci sedikitnya tiga hal yang menjadi pemicu di balik kasus stroke usia muda mulai marak bermunculan. Pertama, catatan pelaporan kasus saat ini dinilai relatif lebih baik di tengah cepatnya arus informasi.

    “Satu, kecepatan laporan kasus stroke di media, ini sangat bagus sebenarnya, kejadian apapun sekarang sudah pasti terekspose, sangat cepat,” tutur dia saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024)

    “Kedua, adalah teknologi deteksi, deteksi ini makin canggih, jadi orang muda-muda ini yang terkena stroke terdeteksi, begitu juga saat dia terkena kanker dan penyakit lain, lebih mudah diketahui, bahkan dari rentang usia bayi sampai orangtua dengan jenis penyakit yang berbeda,” sambung dr Jacub.

    Faktor ketiga yang melatarbelakangi peningkatan insiden kasus stroke usia muda adalah pola hidup. dr Jacub menilai pola makan di masa kini dan lampau relatif jauh berbeda.

    Tidak sedikit orang yang memilih makanan instan siap saji, serba praktis, yang umumnya mengandung gula, garam, lemak tinggi. Belum lagi, makanan sehat yang dijual di pasaran juga relatif lebih mahal.

    “Pola hidup orang kita kan sekarang beda, dulu makan mi instan saja jarang, sekarang kita semua sudah ada fast food, dan umumnya disajikan dengan cara digoreng, kalau rebus, sebetulnya lebih sehat,” tandasnya.

    “Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke,” terang dia.

    Stroke paling rentan terjadi pada kelompok dengan riwayat komorbid (penyakit penyerta) seperti diabetes, hipertensi, hingga kolesterol tinggi. Karenanya, dr Jacub menyarankan untuk mengelola makanan, istirihat cukup dan olahraga teratur, sembari rutin melakukan pemeriksaan di laboratorium dan pemeriksaan radiologi melalui medical check-up sesuai kebutuhan untuk melihat risiko lebih lanjut.

    Peran pemeriksaan radiologi seperti CT scan, MRI, serta angiografi otak dalam tatalaksana diagnosis dan pengobatan melalui endovascular atau kateterisasi.
    Stroke dapat terjadi akibat sumbatan atau perdarahan yang cara pengobatannya sangat berbeda dan juga melalui pemeriksaan CT scan atau MRI otak, sehingga dengan tepat menentukan usia stroke.

    Pasalnya, jika sudah terjadi serangan stroke, bahkan melewati tiga hingga enam jam setelah kejadian, dikatakan sudah terlambat untuk ditangani.

    (naf/kna)

  • 5 Penyakit yang Bisa Dicegah jika Rutin Makan Labu Siam, Salah Satunya Diabetes

    5 Penyakit yang Bisa Dicegah jika Rutin Makan Labu Siam, Salah Satunya Diabetes

    Jakarta

    Labu siam (chayote squash) adalah salah satu jenis labu yang sering diolah untuk berbagai masakan. Pasalnya, meskipun secara teknis termasuk buah tapi ia dimakan seperti sayur.

    Labu siam juga punya segudang manfaat untuk kesehatan, karena kaya akan senyawa antioksidan dan nutrisi. Tak heran, jika buah ini bisa mencegah beberapa penyakit.

    Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rutin Makan Labu Siam

    Berikut adalah beberapa manfaat labu siam dalam mencegah beberapa penyakit:

    1. Mungkin Membantu Mencegah Diabetes Tipe 2

    Mengutip laman kesehatan WebMD, labu siam relatif tinggi serat dan rendah karbohidrat. Kedua nutrisi tersebutlah yang membantu untuk menjaga kadar gula darah tetap sehat.

    Dalam hal ini, serat larutnya bisa membantu untuk memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengurangi respons gula darah setelah makan.

    Penelitian menunjukkan bahwa senyawa labu siam juga mungkin berperan dalam meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Ia bekerja dengan mengurangi aktivitas enzim yang terkait dengan kontrol gula darah yang buruk dan diabetes tipe 2.

    2. Penyakit Hati

    Dilansir laman Healthline, labu siam mendukung fungsi hati. Penyakit hati berlemak merupakan kondisi saat lemak berlebih disimpan dalam jaringan hati.

    Sebuah studi tahun 2017 oleh Amedeo Lonardo, dkk, yang dimuat National Library of Medicine, menentukan jika lemak hati terlalu bannyak, maka hal ini akan memengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.

    Dalam satu penelitian lain dengan tikus, tikus yang diberi makanan tinggi lemak dan diobati dengan ekstrak labu siam punya kolesterol dan endapan asam lemak yang jauh lebih rendah di hati mereka daripada tikus kontrol. Alasannya karena ada perubahan nyata dalam fungsi enzim yang terlibat dalam metabolisme lemak.

    Namun, masih banyak diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana labu siam bisa mendukung kesehatan hati pada manusia.

    3. Mungkin Membantu Mencegah Penyakit Kanker

    Konsumsi buah dan sayur dikaitkan dengan banyak penurunan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker saluran pencernaan.

    Hasil studi tabung reaksi ada yang menunjukkan bahwa senyawa di labu siam tertentu bermanfaat dalam memperlambat pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker. Di antaranya, jenis kanker serviks dan leukemia.

    Terkait manfaat ini, masih banyak dibutuhkan bukti lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa labu siam juga bisa melawan kanker pada manusia.

    4. Penyakit Usus

    Kandungan serat labu siam berperan dalam mencegah kondisi pencernaan umum seperti sembelit, wasir, serta penyakit divertikular.

    Konsumsi serat larut juga mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, yang membantu meningkatkan produksi senyawa yang disebut short-chain fatty acids (SCFA).

    Senyawa tersebut bermanfaat dalam melindungi kesehatan usus, dengan memberi bahan bakar ke sel-sel yang melapisi usus besar dan mengatur peradangan.

    5. Penyakit Kardiovaskular

    Kandungan seratnya memainkan peran penting dalam kesehatan sistem pencernaan dan kardiovaskuler. Meningkatkan asupan serat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol.

    Pasalnya, serat bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam sistem pencernaan dan meningkatkan ekskresinya lewat tinja.

    Sebuah studi juga menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan tinggi serat lebih rendah risikonya terkena penyakit terkait jantung, stroke, dan kematian jika dibandingkan dengan orang yang mengikuti pola makan rendah serat.

    (khq/fds)

  • Sederet Makanan Sehat untuk Jantung dan Pantangannya, Apa Saja?

    Sederet Makanan Sehat untuk Jantung dan Pantangannya, Apa Saja?

    Jakarta

    Jantung adalah salah satu organ tubuh yang sangat vital. Menjaga kesehatan jantung tidak hanya soal olahraga atau aktivitas fisik, melainkan juga dengan jenis makanan-makanan yang dikonsumsi.

    Pola makan yang menyehatkan jantung menekankan pada sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan yang diproses secara minimal.

    Makanan Sehat untuk Jantung

    Dikutip dari Harvard Edu, berikut ini adalah sederet jenis makanan yang baik untuk kesehatan jantung:

    1. Buah dan Sayur

    Penelitian secara konsisten menemukan bahwa pola makan yang kaya buah dan sayur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Buah dan sayur berperan penting dalam kesehatan jantung karena mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah cedera pada arteri.

    Usahakan mengonsumsi sebanyak mungkin warna sayuran ke dalam menu makanan. Misalnya wortel, tomat, paprika, edamame, bit, dan sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan sawi. Hampir semua jenis buah segar seperti apel, jeruk, pisang, mangga, jambu juga kaya akan antioksidan yang baik untuk jantung.

    Sayuran berdaun hijau mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Sayuran hijau juga mengandung nitrat yang membantu merilekskan dan memperlebar pembuluh darah.

    2. Biji-bijian Utuh

    Biji-bijian utuh merupakan salah satu sumber makanan kaya serat. Serat membantu menjaga kadar kolesterol jahat sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

    Penelitian telah menemukan bahwa mengganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Biji-bijian utuh bisa didapatkan dari roti gandum utuh, sereal sarapan gandum utuh, beras merah, hingga quinoa.

    3. Protein Sehat

    Kacang-kacangan sebagai salah satu sumber protein mengandung banyak serat, protein, dan antioksidan. Kacang kedelai, edamame, polong, dan jenis kacang-kacangan lainnya dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol dan memperbaiki tekanan darah.

    Dalam sebuah penelitian, konsumsi kacang yang lebih banyak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner dan stroke yang lebih rendah.

    Untuk jenis protein hewani, beberapa jenis makanan seperti ikan salmon, makarel, dan sarden sangat disarankan. Ikan-ikan tersebut memiliki omega-3 yang baik untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

    Asam lemak omega-3 juga dapat membantu menangkal peradangan yang merusak di dalam tubuh.

    4. Produk Susu Rendah Lemak

    Untuk menjaga kesehatan jantung, produk susu rendah lemak atau tanpa lemak sama sekali sangat disarankan. Ini dapat membantu meningkatkan asupan lemak tak jenuh sekaligus menurunkan asupan lemak jenuh.

    Lemak tak jenuh dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik. Beberapa produk susu rendah lemak meliputi susu bebas lemak, yogurt tawar bebas atau rendah lemak, keju cottage bebas lemak, dan minuman sari kedelai yang difortifikasi atau yogurt kedelai.

    Makanan yang Harus Dibatasi

    Ada juga beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa di antaranya adalah:

    Produk susu berlemak tinggiDaging berlemakDaging olahanMakanan olahanMakanan dan minuman dengan gula tambahanMakanan tinggi garamAlkohol

    (avk/suc)

  • Pengguna Rokok Elektrik di Filipina Bakal Ditangkap Polisi

    Pengguna Rokok Elektrik di Filipina Bakal Ditangkap Polisi

    MANILA – Penegak hukum Filipina bakal menangkap orang yang menggunakan dan mengimpor rokok elektrik. Itu merupakan perintah dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa, 19 November.

    Kebijakan ini diambil setelah sejumlah negara melarang hal yang sama. Larangan penggunaan rokok elektrik ini muncul karena banyak kasus kematian dan kecanduan akibatnya.

    Dilansir dari Antara, Rabu 20 November, Duterte mengumumkan kebijakan itu dalam jumpa pers berkaitan dengan laporan Departemen Kesehatan tentang kasus cedera paru-paru terkait penggunaan rokok elektrik di negara itu.

    “Saya akan melarangnya. Penggunaan dan impor. Anda tahu kenapa? Karena ini beracun dan pemerintah punya kekuasaan untuk mengeluarkan langkah-langkah melindungi kesehatan masyarakat dan kepentingan publik,” kata Duterte yang juga melarang orang merokok di tempat umum. 

    Duterte pernah menjadi perokok berat dan berhenti setelah didiagnosa menderita penyakit yang dapat menyebabkan penyumbatan dalam jaringan darah.

    Berbagai kalangan menilai, larangan tersebut dapat menghalangi rencana perluasan bisnis oleh perusahaan-perusahaan pembuat rokok elektrik seperti Juul Labs, yang sudah meluncurkan produk-produknya di pasar-pasar internasional, termasuk Fiilipina. 

    Melansir berbagai sumber, rokok elektrik memiliki banyak bahaya. Meski tak mengandung tembakau, penelitian menyatakan rokok elektrik memiliki kandungan nikotin yang lebih banyak. Berikut kami lampirkan sejumlah bahaya bagi rokok elektrik

    Merusak jantung

    Kandungan nikotin yang tinggi di rokok elektrik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti orang yang merokok tembakau, yakni merusak kesehatan jantung. 

    Menurut Michael Fiore, MD, direktur pusat penelitian tembakau di University of Wisconsin di Madison, nikotin dapat membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ini berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi.

    Dalam jurnal American Stroke Associations International Stroke diungkapkan, orang yang menggunakan rokok elektrik memiliki risiko 59 persen terhadap serangan jantung dan 40 persen lebih tinggi akan risiko penyakit jantung.

    Merusak mata dan saluran pernapasan

    Dalam studi pada 2015 oleh para peniliti di Portland State University mengungkapkan, proses pemanasan glikol propylene dan gluserol (dua bahan umum pada liquid rokok elektrik) dapat mengakibatkan pelepasan formaldehida.

    Menurut American Cancer Society, formaldehida yang terdapat dalam rokok elektrik dapat mengiritasi mata, tenggorokan, dan hidung. Nikotin yang ditemukan di rokok elektrik juga dapat menyebabkan mual, pusing, dan muntah, terutama pada pengguna baru. 

    Rokok elektrik juga meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung untuk melindungi organ. Rokok elektrik ini juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau paru-paru popcorn.

    Menyebabkan ketagihan

    Melansir The Healthy, nikotin dalam rokok elektrik juga menyebabkan pelepasan dopamin ke seluruh tubuh dan bikin kecanduan, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.

  • Ciri-ciri Gula Darah Tinggi, Waspada Jika Sering Haus dan Kesemutan

    Ciri-ciri Gula Darah Tinggi, Waspada Jika Sering Haus dan Kesemutan

    Jakarta

    Konsumsi gula tambahan pada makanan dan minuman terlalu berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Efek paling serius yang dapat terjadi meliputi stroke, penyakit jantung, hingga kerusakan saraf.

    Normalnya, kadar gula darah puasa atau sebelum makan adalah sekitar 70-100 mg/dL. Sementara, setelah makan tidak melebihi 180 mg/dL. Saat kadar gula darah melewati batas tersebut, seseorang dapat dikatakan mengalami ‘kelebihan gula’ atau disebut hiperglikemia.

    Ciri-ciri Gula Darah Tinggi

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri gula darah tinggi yang harus diperhatikan:

    1. Lebih sering merasa haus

    Dikutip dari Medical News Today, gula darah tinggi pada ginjal dan urine dapat menyebabkan meningkatnya rasa haus. Hal ini masih terus terjadi meski orang tersebut sudah minum banyak cairan.

    2. Buang air lebih sering dari biasanya

    Seseorang dengan ciri-ciri gula darah tinggi akan lebih sering buang air kecil atau dikenal sebagai poliuria. Kondisi ini dapat terjadi saat glukosa menumpuk dalam darah, sehingga ginjal akan lebih bekerja keras untuk membuang glukosa yang berlebihan tersebut.

    Jika ginjal tidak dapat mengimbangi dan menyesuaikan kadar gula darah untuk kembali normal, kelebihan gula akan dikeluarkan melalui urine dan mungkin mengalami dehidrasi serta pusing.

    3. Merasa lebih lapar

    Dikutip dari Everyday Health, banyak orang dengan kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol merasa lebih lapar dari biasanya. Gejala ini sering disebut sebagai polifagia.

    4. Penurunan berat badan yang tidak jelas

    Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau tidak dapat dijelaskan. Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkannya, sehingga tubuh membakar otot dan lemak untuk mendapatkan energi.

    5. Sering merasa kelelahan

    Kelelahan yang ekstrem merupakan salah satu ciri-ciri gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak memproses insulin dengan benar atau tidak memiliki jumlah insulin yang cukup.

    Nantinya, gula akan tetap berada di dalam darah, tetapi tidak bisa digunakan sebagai energi. Selain itu, sering buang air kecil dapat menyebabkan dehidrasi yang menjadi sebagai faktor lain penyebab kelelahan.

    6. Penglihatan kabur

    Penglihatan yang tidak sejelas dulu atau tampak kabur mungkin menjadi ciri-ciri gula darah tinggi. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata bengkak karena cairan yang bocor.

    Hal ini mengubah bentuk lensa yang membuatnya tidak dapat fokus dengan benar, sehingga menyebabkan penglihatan kabur, kesulitan beraktivitas, hingga mengalami sakit kepala.

    7. Luka cenderung sembuh lebih lama

    Menurut NIDDK, luka sayat, lecet, memar, dan luka lainnya sembuh lebih lambat jika kadar gula darah tidak terkontrol. Diabetes menyebabkan kerusakan saraf dan memengaruhi sirkulasi, terutama di tungkai bawah dan telapak kaki, yang dapat menunda penyembuhan karena tidak ada cukup aliran darah ke area tersebut.

    Bahkan luka kecil lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat menjadi sangat serius dan bahkan mengakibatkan amputasi kaki.

    8. Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan telapak kaki

    Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Ciri-ciri gula darah tinggi ini akan membuat seseorang merasakan sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di tangan dan kaki.

    Beberapa orang juga mengalami nyeri di tangan dan kaki mereka, dan nyeri tersebut sering kali lebih parah di malam hari. Meskipun neuropati paling umum terjadi pada orang yang telah menderita diabetes dalam jangka waktu lama, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dengan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

    9. Penebalan dan perubahan warna pada kulit

    Seseorang yang mengalami diabetes juga dapat mengalami perubahan pada kulit berupa skin tag, yakni potongan kecil kulit yang dapat terbentuk di lipatan kulit.

    Selain itu, orang yang mengidap kadar gula darah tinggi dapat mengalami Acanthosis nigricans, yakni penebalan kulit yang terjadi pada leher bagian belakang, ketiak, wajah, atau area lainnya. Biasanya, area kulit yang menebal juga akan berubah warna menjadi kehitaman atau gelap. Kondisi ini juga menandakan tubuh mengalami resistensi insulin.

    10. Gusi berdarah

    Gusi berdarah merupakan salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh diabetes. Kondisi ini juga membuat diabetes sulit untuk dikendalikan, karena respons tubuh terhadap infeksi adalah melepaskan lebih glukosa ke dalam aliran darah.

    Air liur mengandung glukosa, dan semakin banyak kandungannya, maka semakin banyak pula bakteri yang dapat tercampur dengan makanan yang ada di mulut. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan plak dan memicu penyakit gusi. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi periodontitis yang dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi.

    11. Rentan terkena infeksi jamur

    Kadar gula darah tinggi juga dapat membuat seseorang lebih rentan terinfeksi jamur pada area kemaluan. Biasanya, jenis jamur yang paling sering menginfeksi adalah Candida albicans.

    Pada wanita, gejalanya bisa berupa vagina gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seks atau buang air kecil, serta keputihan yang kental dan tidak normal. Meski infeksi jamur dapat terjadi pada orang yang tidak mengidap diabetes, tingginya kadar glukosa dalam darah dapat meningkatkan risiko tersebut.

    (sao/naf)

  • Kisah Wanita Kena Stroke di Usia 26 Tahun, Alami Sakit Kepala Seperti Ini

    Kisah Wanita Kena Stroke di Usia 26 Tahun, Alami Sakit Kepala Seperti Ini

    Jakarta

    Bagi sebagian orang, sakit kepala mungkin tampak seperti masalah biasa yang bisa mereda dengan hanya beristirahat atau meminum obat. Namun, hal yang berbeda dialami Tan Cheng Hui, wanita Singapura berusia 26 tahun.

    Sakit kepala yang mendadak dialaminya merupakan kondisi darurat medis dan dokter bahkan ‘memvonis’ ia bisa meninggal jika tidak segera mendapatkan penanganan.

    Sakit kepala muncul saat Tan dalam perjalanan menuju stasiun MRT Orchard Singapura. Ia merasakan sakit luar biasa di leher dan bagian kepala.

    Terjadi secara mendadak, dengan cepat meningkat menjadi rasa sakit yang melemahkan dan disertai dengan kekakuan di sisi kiri tubuhnya, pusing dan mual membuatnya ingin muntah.

    “Rasanya seperti otak saya meledak,” kenangnya, terkait kejadian yang terjadi 23 Juni tahun ini.

    “Biasanya, saya memiliki toleransi yang tinggi terhadap rasa sakit, tetapi serangan ini sangat menyakitkan sehingga saya mulai menangis.”

    Dikutip dari CNA, awalnya ia mencoba menepis rasa sakit tersebut dengan berpikir mungkin mengalami stres dan itu adalah cedera bahu lama yang kambuh.

    “Saya pikir itu adalah sakit kepala lain yang akan segera hilang, sampai sensasi ‘otak meledak’ muncul dan sesuatu terasa berbeda karena kekakuan di seluruh sisi kiri tubuh saya.”

    Karena rasa sakitnya begitu hebat, pacar Tan membawanya ke unit gawat darurat terdekat. Di sana, dokter memberikan diagnosis yang tidak pernah terduga di usia terbilang masih muda. Bahkan, belum menyentuh kepala tiga.

    Dia mengalami aneurisma otak yang pecah, menyebabkan stroke hemoragik atau perdarahan otak. Sebuah tonjolan, yang diibaratkan seperti gelembung atau balon, telah terbentuk di pembuluh darah otaknya dan pecah.

    Padahal, Tan merasa selama ini cukup sehat dan aktif berjalan kaki, bersepeda, serta berenang. Tan tidak dapat berbicara atau berjalan selama berminggu-minggu setelah kejadian itu. Butuh waktu lama untuk kembali bisa melakukan gerakan dasar dan kemampuan bicara, bahkan sekarang dia masih terus mengalami efek samping, serta kebanyakan waktunya harus beristirahat di rumah.

    Setelah membangun karier sebagai seniman digital dan kuliner sebelum terdiagnosis stroke, ia kini memilih untuk berbagi pengalamannya guna meningkatkan kesadaran pecahnya aneurisma otak adalah sesuatu yang dapat terjadi kapan saja, pada siapa saja.

    “Saya adalah seseorang yang tidak memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, tidak memiliki riwayat keluarga (aneurisma otak) dan tidak merokok, tetapi saya tetap mengalaminya,” katanya.

    Ahli bedah saraf Teo Kejia, yang dipanggil untuk menangani Tan di unit gawat darurat, mengatakan aneurisma otak yang tidak pecah sering kali tidak diketahui karena biasanya tidak menimbulkan gejala. Konsultan senior di klinik swasta Precision Neurosurgery juga ikut berkomentar.

    “Banyak aneurisma yang tidak pecah ditemukan secara tidak sengaja selama tes pencitraan untuk kondisi lain. Namun, saat membesar, aneurisma tersebut dapat menekan jaringan otak dan saraf di sekitarnya, yang berpotensi menimbulkan gejala seperti sakit kepala, masalah penglihatan, atau nyeri wajah.”

    Efeknya Seserius Ini

    Setelah pemindaian mengonfirmasi adanya ruptur pada otak Tan, Teo melakukan operasi otak darurat dan membuat lubang di tengkoraknya untuk memasang klip di dasar aneurisma, yang menghalangi aliran darah masuk ke dalam aneurisma.

    Jika Tan tidak segera mencari pertolongan medis hari itu, aneurisma di otaknya berpotensi pecah lagi hal ini dapat menyebabkan kematian. “Gumpalan darah terdeteksi dan dapat meluas serta menekan otaknya jika perawatan tertunda,” tambahnya.

    Tan ingat bahwa dirinya linglung, tidak tahu apa yang terjadi padanya. “Saya baru mengetahui diagnosis dan kondisi saya ketika saya mulai pulih.

    “Saya tidak mengerti seberapa parah situasi saya saat itu, tetapi sekarang saya menyadari bahwa saya sangat beruntung telah selamat dari ruptur aneurisma otak,” katanya.

    “Saya tidak dapat mengenali nama saya sendiri atau mengingat nama ibu dan pacar saya. Ada kalanya saya memanggil ibu saya dengan sebutan ‘adik perempuan’ dan saya bahkan tidak dapat menyebutkan barang-barang sehari-hari yang saya gunakan setiap hari seperti jam tangan atau sisir.”

    Dokter menunjukkan bahwa tidak semua aneurisma otak memerlukan perawatan. Tergantung pada ukuran, lokasi, bentuk, dan pertumbuhannya. Usia orang tersebut, kondisi medis terkait, riwayat aneurisma yang pecah, atau riwayat keluarga yang kuat juga akan dipertimbangkan.

    Tan menjalani banyak sesi terapi dan rehabilitasi untuk bisa kembali ke tahap normal terkait gerakan motorik dan bicaranya. Aplikasi perpesanan di perangkat seluler dan alat daring membantunya berkomunikasi dengan orang-orang yang dicintainya.

    Ketika dia tidak dapat mengutarakan kebutuhannya, dia akan menunjuk gambar barang-barang yang dia butuhkan. Butuh waktu sebulan baginya untuk dapat berkomunikasi secara verbal lagi dan, sekitar waktu yang sama, untuk mendapatkan kembali gerakan dan fungsi motorik hariannya dengan fisioterapi.

    “Saya masih kesulitan mengingat sesuatu, serta menjelaskan dan mengungkapkan hal-hal yang saya inginkan dan butuhkan. Ibu dan pacar saya sangat sabar terhadap saya ketika saya tidak dapat berkomunikasi dengan jelas,” katanya.

    (naf/suc)

  • Awal Mula Wanita Tangsel Dikira Kena Stroke, Kaget karena Umurnya Masih 23

    Awal Mula Wanita Tangsel Dikira Kena Stroke, Kaget karena Umurnya Masih 23

    Jakarta

    Ghina, wanita di Tangerang Selatan tidak menyangka dirinya sempat dicurigai terkena stroke pada usia 23 tahun. Pasalnya, sejumlah gejala termasuk sakit kepala hingga gangguan fungsi lidah dialaminya nyaris sebulan terakhir.

    Namun, setelah dilakukan pemeriksaan MRI, terungkap yang bersangkutan terkena sindrom leher lurus. Dokter bahkan menduga kuat kondisi tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, disebut-sebut sejak usia remaja.

    Apa Pemicunya?

    “Pemicunya itu adalah postur yang kurang tepat dalam waktu yang cukup lama bertahun tahun, salah satunya bisa karena gadget,tapi sebenarnya keluhan sakit ini sudah dari usia 16 tahun,” ceritanya kepada detikcom Selasa (10/12/2024).

    “Jadi saat itu aku difisioterapi juga karena adanya keluhan kesemutan dan kaku di tangan serta punggung sebelah kiri, tetapi tidak dilakukan rontgen ataupun MRI sehingga tidak dicurigai leher lurus,” lanjutnya.

    Berdasarkan riwayat tersebut, dokter yang menangani Ghina juga menilai kondisi semacam ini sudah dialami sejak usia 16 tahun. Bisa pula berkaitan dengan posisi saat belajar atau aktivitas lain, yang tidak ideal.

    Meski sudah menjalani perawatan, kondisi Ghina belum sepenuhnya pulih. Ia sesekali masih mengeluhkan nyeri kepala terutama saat berada di posisi atau postur tertentu.

    “Misalnya saat aku terlalu sering menunduk, lalu aku masih menjalani fisioterapi, dan juga ada anjuran untuk yoga serta berenang,” lanjutnya.

    Kebiasaan tersebut yang perlahan meredakan nyeri di badan Ghina saat bangun tidur.

    “Renang karena dianjurkan untuk gaya punggung saat ini aku sedang les renang,” pungkasnya.

    (naf/naf)