Topik: stroke

  • Cek Resiko Diabetes dan Kanker Payudara Gratis Lewat Medical Check Up, Begini Caranya

    Cek Resiko Diabetes dan Kanker Payudara Gratis Lewat Medical Check Up, Begini Caranya

    Diabetes dan Kanker Payudara menjadi satu di antara penyakit mematikan yang banyak diderita oleh masyarakat.

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 13:42 WIB

    IST

    Pentingnya Self Care Management Diabetes Bagi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 

    TRIBUNJATENG.COM – Diabetes dan Kanker Payudara menjadi satu di antara penyakit mematikan yang banyak diderita oleh masyarakat.

    Namun, penyakit ini bisa dideteksi lebih dini dengan skrining Kesehatan atau Medical Check Up.

    Bahkan kini masyarakat bisa mendapatkan Medical Check Up secara gratis saat ulang tahun.

    Program ini merupakan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan mulai dijalankan pada Februari 2025.

    Masyarakat bisa mendapatkan layanna skrinning kesehatan gratis saat hari ulang tahun di Puskesmas terdekat.

    Masyarakat pun hanya cukup menunjukkan KTP atau mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat.

    Skrining kesehatan orang dewasa fokus mendeteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, penyebab utama kematian perempuan, serta kanker prostat penyebab kematian utama laki-laki di Indonesia.

    Penyakit dan kondisi kesehatan yang diperiksa pada orang dewasa terbagi menjadi dua kelompok usia.

    Berikut rinciannya.

    Usia 18-39 tahun

    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Faktor risiko jantung stroke
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis.

    Usia 40-59 tahun 

    Indera pendengaran
     Indera penglihatan
     Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Hepar
    Osteoporosis.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’5′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’5′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Hati-hati, Sakit Kepala Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Tumor Otak

    Hati-hati, Sakit Kepala Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Tumor Otak

    Jakarta

    Sakit kepala menjadi salah satu gejala dari beberapa masalah kesehatan. Salah satunya karena flu, yang membuat kepala terasa berdenyut.

    Namun, perlu diwaspadai terkait penyebab dan kapan sakit kepala itu muncul. Sebab, sakit kepala bisa menjadi gejala dari kondisi medis mendasar yang lebih serius.

    “Sebagian besar sakit kepala frontal tidak serius dan cenderung berupa ketegangan, migrain, sinusitis, ketegangan mata, atau terkait dengan postur tubuh,” terang Dr Jeff Foster, dari H3 Health.

    “Namun, pada semua kondisi medis, selalu ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai seperti arteritis temporal, kondisi peradangan pada arteri temporal yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati, atau lesi yang menempati ruang seperti tumor otak,” sambungnya yang dikutip dari The Sun.

    Dr Foster mengatakan sakit kepala di bagian belakang kepala dapat disebabkan oleh kondisi ringan. Misalnya seperti migrain, ketegangan dari leher dan postur tubuh, serta berhenti mengkonsumsi kafein.

    Namun, sakit di bagian belakang kepala dapat disebabkan oleh penyebab yang lebih serius.

    “Sama seperti sakit kepala bagian depan, selalu ada kemungkinan penyebab yang lebih serius seperti perubahan tekanan darah ke otak, perdarahan (hemoragik), stroke, pecahnya aneurisma, atau tumor,” tambahnya.

    Dr Foster mengungkapkan kebanyakan sakit kepala dapat berlangsung selama beberapa hari. Namun, jika sakit kepala lebih dari seminggu, harus segera memeriksakan diri ke dokter.

    “Setiap kali kita mengalami sakit kepala, selalu ada kekhawatiran bahwa itu bisa jadi tumor otak,” tutur Dr Foster.

    “Namun, waktu dan posisi sakit kepala hanyalah satu bagian dari teka-teki yang lebih besar,” imbuhnya.

    Terkait tumor otak, Dr Foster menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari lokasi sakit kepala, durasinya, pola sakit kepala, hingga waktu munculnya.

    Ada beberapa gejala dari tumor otak yang perlu diketahui, seperti terjadi kelemahan, perubahan fungsi, kesemutan, hingga gangguan penglihatan. Meski begitu, tumor otak masih sangat jarang terjadi.

    “Tumor otak dianggap sangat langka, dengan kurang dari 1 persen populasi yang didiagnosis menderitanya,” kata Dr Foster.

    “Insiden tertinggi terjadi pada usia di atas 80 tahun, dan tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk tumor jinak adalah 92 persen,” pungkasnya.

    (sao/suc)

  • Mulai 3 Februari 2025, Warga Jawa Barat Bisa Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas – Halaman all

    Mulai 3 Februari 2025, Warga Jawa Barat Bisa Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas – Halaman all

    Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat merencanakan, pelaksanaan Medical Check Up (MCU) gratis akan dimulai pada 3 Februari 2025.

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 11:15 WIB |
    Diperbarui: Rabu, 8 Januari 2025 11:16 WIB

    Freepik

    ilustrasi medical checkup atau cek kesehatan. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat merencanakan, pelaksanaan Medical Check Up (MCU) gratis akan dimulai pada 3 Februari 2025.

    Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, masyarakat cukup mendatangi Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat sesuai tanggal lahir alias saat berulang tahun, dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Rencananya, MCU gratis ini akan disesuaikan dengan domisili KTP warga dan dilakukan di Puskesmas terdekat. Misalnya, warga di sekitar Gedung Sate akan dilayani di Puskesmas kelurahan di wilayah tersebut,” ujar Bey seusai Rapat Pimpinan, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/1/2025).

    Pemda Provinsi Jawa Barat akan memanfaatkan anggaran dari APBN senilai Rp31 triliun untuk mendukung program MCU gratis ini.

    Bey memastikan, seluruh puskesmas yang ada di Jabar siap melayani MCU gratis bagi masyarakat.

    “Beberapa provinsi lain, pelaksanaan baru dilakukan di satu kota atau satu Puskesmas sehingga terjadi antrean panjang. Kita harapkan di Jawa Barat bisa lebih merata di seluruh Puskesmas, (di Jabar)” katanya.

    Program tersebut ditujukan untuk seluruh masyarakat Jawa Barat, dengan layanan pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan berdasarkan kelompok usia.

    “Pemeriksaan untuk balita tentu berbeda dengan usia 40-59 tahun yang item pemeriksaannya jauh lebih banyak,” kata Bey.

    Cek Kesehatan Gratis pada Balita

    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis

    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Cek Kesehatan Gratis pada Remaja

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Cek Kesehatan Gratis pada Dewasa (18-39 tahun)

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Faktor risiko jantung stroke
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    Cek Kesehatan Gratis pada Dewasa (40-59 tahun):

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    Cek Kesehatan Gratis pada Lansia (60 tahun ke atas):

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mengenal Teknologi PFA, Terobosan Baru Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium – Halaman all

    Mengenal Teknologi PFA, Terobosan Baru Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fibrilasi atrium kini memiliki harapan baru untuk kesembuhan. 

    Heartology Cardiovascular Hospital, rumah sakit jantung di Indonesia sukses melakukan tindakan ablasi fibrilasi atrium pertama di Indonesia menggunakan teknologi canggih Pulsed Field Ablation (PFA).

    “PFA adalah sebuah terobosan dalam pengobatan fibrilasi atrium,” ujar dr Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), PhD, ahli aritmia di Heartology dalam keterangannya.

    “Teknologi ini tidak membawa standar baru dalam efektivitas pengobatan, tetapi juga menempatkan kenyamanan dan keamanan pasien sebagai prioritas utama,” tambahnya.

    Fibrilasi atrium (FA) yang ditandai dengan detak jantung yang sangat cepat dan tidak teratur.

    Normalnya, jantung akan berdenyut sekitar 60-100 kali per menit saat kita sedang santai. Namun pada FA, serambi jantung bisa berdenyut lebih dari 400 kali per menit. 

    Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan gagal jantung. Penggumpalan darah yang terbentuk dapat mengakibatkan terjadinya stroke. 

    Pasien FA memiliki risiko 4-5 kali lipat terjadinya stroke dibanding pasien yang bukan FA. 

    Selain itu, denyut serambi jantung yang supercepat dan tidak teratur meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung dan mortalitas pasien FA.

    Di Indonesia, jumlah penderita fibrilasi atrium diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta jiwa. Prevalensinya pun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

    Tatalaksana fibrilasi atrium meliputi terapi obat-obatan (medikamentosa), kontrol faktor risiko, dan kateter ablasi. 

    Pasien yang tidak mempan dengan obat-obatan, perlu dilakukan tindakan kateter ablasi untuk mencegah memburuknya fungsi pompa jantung (gagal jantung), menurunkan risiko stroke dan memperpanjang usia pasien. 

    Kateter ablasi adalah tindakan invasif minimal non-bedah menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di paha dan didorong ke dalam jantung untuk mengidentifikasi dan mematikan sumber aritmianya. 

    Secara umum tindakan kateter ablasi dapat dilakukan menggunakan ablasi thermal dan non-thermal. 

    Ablasi thermal dapat menggunakan energi radiofrekuensi, yaitu energi panas untuk menciptakan lesi, atau energi krio (cryo) yang menggunakan energi dingin untuk membekukan jaringan. 

    Sementara teknologi ablasi non-thermal yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia adalah pulsed-field ablation (PFA). 

    Mengenal PFA

    Heartology Cardiovascular Hospital mengumumkan telah menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Pulsed Field Ablation (PFA) dalam tatalaksana fibrilasi atrium. Apa itu PFA?

    Teknologi PFA bekerja melalui proses electroporation, yaitu pengiriman gelombang listrik pendek yang membuka pori-pori membran sel sehingga jaringan yang ditargetkan dapat dihancurkan dengan aman tanpa memengaruhi jaringan lainnya. 

    Karena sifat terapinya yang selektif seperti ini, maka tindakan ablasi dengan PFA lebih cepat, lebih efektif dan lebih aman bagi pasien.

    Pada 28 Desember 2024, Heartology Cardiovascular Hospital sukses menggunakan teknologi PFA dalam tatalaksana fibrilasi atrium. 

    Tindakan dilakukan pada seorang pasien yang usia 65 tahun asal Sumatera Barat yang telah lama mengalami FA. Ia kerap mengeluh dada tidak nyaman dan mudah lelah. 

    “Sebagai rumah sakit yang berfokus pada tatalaksana penyakit kardiovaskular, kami terus berkomitmen menghadirkan teknologi terbaik bagi pasien,” kata dr Sunu.

    Ia menambahkan, teknologi PFA dapat menghadirkan harapan baru bagi pasien dengan gangguan irama jantung, sekaligus menegaskan komitmen rumah sakit untuk memberikan perawatan yang berbasis kebutuhan pasien. (*)

  • Reaksi Netizen Dengar Kabar Louis Van Gaal Jadi Direktur Teknis Timnas RI

    Reaksi Netizen Dengar Kabar Louis Van Gaal Jadi Direktur Teknis Timnas RI

    Jakarta

    Jagat sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan rumor kedatangan sosok besar di dunia kepelatihan. Setelah Patrick Kluivert menjadi pelatih, kini nama Louis van Gaal mencuat sebagai Direktur Teknik PSSI.

    Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh media Spanyol, Marca, yang mengklaim bahwa mantan pelatih Timnas Belanda tersebut akan segera merapat ke Indonesia. Sontak saja, reaksi netizen pun beragam.

    Banyak netizen menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kedatangan Van Gaal. Mereka berharap bahwa dengan pengalaman dan keahliannya, Van Gaal dapat membawa perubahan signifikan untuk sepak bola Indonesia.

    Namun, tidak semua reaksi adalah positif. Beberapa netizen menunjukkan sikap skeptis. Berikut rangkumannya.

    “Harusnya kebalik ga sih, pelatihnya van gaal, teknis nya si kluivert,” kata @wisprak.

    “Jika mau mengadopsi gaya main Belanda, masih ada Frank Rijkard, Giovani Van Bronckhorst, De Boer yang sudah teruji sebagai pelatih, jika mendatangkan Van Gaal dianggap terlalu tua,” ungkap @Jonojo282Jo.

    “van gaal bisa stroke liat exco pssi,” ujar @_ejsky.

    “Gila sih, kirain cm Kluivert doang, Van Gaal jg jd direktur teknik, dulu wkt fans emyu kesel bgt sm beliau yg ktnya “muter2″ doang, tp gue slalu respek sm Van Gaal, kalo gini *harusnya* bs timnas lbh baik ya,” kata @Windanser.

    “knp ga van gaal nya aja yg sekalian jd pelatih. dirtek di timnas kerjaannya apaan coba, dan van gaal terlalu overqualified utk dijadiin dirtek,” ujar @luke_imyourdad.

    “Harusnya fikasi Dirtek dulu, baru cari pelatih yang sesuai dengan visi Dirtek dan federasi selaku penanggung jawab. Apa-apa dikerjain gak terstruktur dan buru-buru, dadakan juga lagi. Makanya gak punya road map yang jelas,” ungkap @ormaslondon.

    “gila aja ini pssi , sampek pelatih dan staff belanda semua. pemain belanda semua. ini orang orang yang kencang protes naturalisasi kemarin harusnya masih protes dong , kalau sampek pelatih dan staff juga belanda mereka diam, berarti mereka buzzer yang pengen STY out aja wkwk,” kata @anggasa03640717.

    (afr/afr)

  • Menkes Kirim Dokter Jantung-Saraf Belajar ke China dan Jepang, Ini Alasannya

    Menkes Kirim Dokter Jantung-Saraf Belajar ke China dan Jepang, Ini Alasannya

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengirimkan sebanyak total 27 dokter spesialis jantung dan spesialis saraf untuk belajar di China dan Jepang. Sebanyak dua dokter spesialis jantung akan ditempatkan di Jepang dan sisanya akan ditempatkan di beberapa rumah sakit di China.

    Menkes Budi menuturkan bahwa masalah kardiovaskular merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular dengan kasus kematian tertinggi di Indonesia. Ia menyebut setiap tahun ada sekitar 500 ribu orang meninggal akibat masalah kardiovaskular.

    Menurutnya, salah satu faktor tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular adalah masih kurangnya dokter spesialis jantung yang memiliki kompetensi intervensi. Tercatat hingga saat ini baru ada sekitar 1.500 dokter spesialis jantung dengan hanya 30 persen di antaranya yang memiliki kompetensi dalam kardiologi intervensi.

    “Minimal kalau mau tiga shift sehari kan 3 dokter butuhnya, ini butuh 1 dokter 1 kota aja kita kurangnya 350-400 dokter. Kalau mau yang bener kan 3 shift, itu kurangnya 1500 berarti. Kursi yang tersedia itu pendidikan itu cuma 30-50 per tahun yang tersedia di Indonesia, itu sebabnya kita kirimkan ke luar negeri,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).

    Menkes Budi menyinggung adanya ‘golden period’ dalam penanganan masalah kardiovaskular. Golden period atau periode emas merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jangka waktu emas dalam penanganan medis.

    Periode itu merupakan waktu yang krusial untuk dilakukan intervensi medis agar pengobatan dapat optimal dan komplikasi bisa dicegah. Untuk kasus penyakit jantung biasanya berdurasi 2 jam setelah serangan dan untuk stroke selama 1 jam.

    Apabila jumlah dokter terbatas, maka penanganan pasien yang mengalami masalah kardiovaskular darurat bisa sangat terhambat. Ini juga harus memerhatikan faktor fasilitas medis yang diperlukan setiap daerah.

    “Yang di level rumah sakit itu alatnya sudah akan datang sampai tahun 2027, di 514 kabupaten dan kota. Kenapa harus ada di 514 kabupaten dan kota, karena ada golden periodnya,” ujarnya.

    “Penyakit ini harus ditangani idealnya di bawah 2 jam untuk jantung atau di bawah 1 jam untuk stroke. Maksimal jantung untuk 6 jam, maksimal stroke 4,5 jam, jadi kan nggak mungkin ditaruh di provinsi, makanya kabupaten dan kota. Alatnya namanya cath lab. Operasi di jantung namanya PCI (Percutaneous Coronary Intervention), kalau di stroke itu trombektomi, itu sebabnya kita siapkan alatnya di kabupaten kota,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Oknum Polwan di Baubau Sultra Diduga Aniaya Nenek-nenek: Korban Menderita Kerusakan Otak – Halaman all

    Oknum Polwan di Baubau Sultra Diduga Aniaya Nenek-nenek: Korban Menderita Kerusakan Otak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU – Seorang nenek berinisial A (66) diduga menjadi korban penganiayaan oknum polisi wanita berpangkat Bripka di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Akibat penganiayaan tersebut, A belum bisa berjalan normal serta dirujuk ke luar daerah, pada Sabtu (4/1/2025).

    Saat TribunnewsSultra.com berkunjung, nenek A yang diduga dianiaya seorang polisi wanita pada 16 Desember 2024 lalu masih belum dapat berjalan normal.

    Ia harus dipapah agar bisa berjalan. A lebih banyak duduk.

    A didiagnosa infark subakut pada nucleus lentiformis kiri berdasarkan hasil CT scan kepala di Rumah Sakit Siloam Baubau.

    A menderita kerusakan jaringan di bagian otak yang disebabkan terhambatnya aliran darah dan tidak mendapatkan cukup suplai oksigen.

    Kuasa hukum korban, Mawaki mengatakan kondisi tersebut disebabkan oleh terjadinya benturan.

    “Jadi ada benturan di otak kiri, karena yang di-CT scan itu sebelah kiri juga serta diagnosis tersebut dapat memicu stroke,” ungkapnya saat diwawancarai, Minggu (5/1/2025).

    Kata dia, pemeriksaan dilakukannya sejak 20 Desember 2024 lalu.

    “Setelah peristiwa terjadi pada 16 Desember 2024 kemarin, kami melapor keesokan harinya, kemudian visum pada tanggal 17 Desember 2024.”

    “Hanya saja klien kami merasa agak sedikit panas dan susah bergerak. Ada obat yang diberikan dari Rumah Sakit Palagimata tapi tidak ada pengaruh di nyerinya tersebut.”

    “Sehingga kami sarankan untuk ke Siloam karena di sana ada dokter saraf, setelah diperiksa dan di-CT scan begitulah hasilnya,” bebernya.

    A saat ini harus dirujuk ke luar daerah untuk memeriksakan diagnosa yang dikeluarkan oleh rumah sakit tersebut.

    Sementara itu, Mawaki menilai penanganan kasus yang menimpa kliennya cenderung lambat ditangani.

    Pasalnya laporan sudah sejak 17 Desember 2024 tetapi hingga 4 Januari 2024, pihaknya hanya mendapatkan surat perkembangan kasus pada 31 Desember 2024 lalu.

    “InsyaAllah dalam waktu dekat ini kami akan meminta perkembangannya,” ungkapnya.

    Ia menjelaskannya surat 31 Desember 2024 tersebut memberitahu bahwa polisi telah memeriksa saksi-saksi dan terlapor serta pihak Reskrim Polres Baubau sudah menerima hasil visum.

    “Serta hasil visum kami belum diberitahu hasilnya,” ujarnya.

    Dilaporkan ke polisi

    A diduga dianiaya oknum polisi wanita di sebuah rumah.

    Peristiwa terjadi 16 Desember 2024 lalu serta telah dilaporkan ke Polres Baubau sejak 17 Desember 2024.

    Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk mengatakan pihaknya tetap akan melakukan tindakan disiplin dan juga tindakan etik pada yang bersangkutan.

    “Serta yang bersangkutan (Bripka RH) sudah kami pindahkan tempat tugasnya untuk kita lakukan pengawasan dan pemeriksaan yaitu ditarik kembali di Polres Baubau,” ungkapnya saat di wawancarai, Senin (30/12/2024).

    Kata dia, penanganan perkara tetap dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan korban serta terlapor.

    Kapolres Baubau menegaskan meskipun kasus tersebut melibatkan anggota polisis wanita, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan secara profesional.

    Ia pula, menjelaskan terdapat perbedaan dari saksi pemilik rumah yang mengungkapkan tidak terdapat penendangan dan juga pemukulan yang dilaporkan seperti yang diungkapkan korban.

    “Memang terjadi tarik-menarik itu terkait dengan oknum yang hendak mengambil handphone dari suami korban karena suami korban merekam terjadinya perdebatan.”

    “Dari pemeriksaan yang kami lakukan kepada empat orang saksi yang berada di TKP serta empat orang saksi korban dan rekan-rekannya menyatakan terdapat dua perbedaan di situ,” bebernya. 

    Pihaknya terus lakukan penyelidikan dan investigasi serta saat ini sedang menunggu hasil visum dari rumah sakit.

    Mengenai video yang sempat dihapus, Polres Baubau akan mencoba meninjau kembali.

    “Kami akan tinjau kembali dari handphonenya apakah bisa atau tidak nanti kami coba dalami kembali kepada si pemilik handphone,” tutupnya.

    Penulis: Harni Sumatan

  • Kondisi Terkini Tukul Arwana, Anak Singgung Soal Terapi Ayahnya: Belum Bisa Komunikasi

    Kondisi Terkini Tukul Arwana, Anak Singgung Soal Terapi Ayahnya: Belum Bisa Komunikasi

    TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA – Kondisi terbaru Tukul Arwana setelah mengalami pendarahan otak.

    Diketahui Tukul masih terbaring dan harus menjalani terapi.

    Anak Tukul, Ega Prayudi menyebut jika kondisi ayahnya dalam kondisi yang baik.

    Meski, Tukul masih harus menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya.

    “Alhamdulillah kondisi ayah sudah cukup baik, hanya saat ini masih menjalankan terapi-terapi saja,” kata Ega kepada awak media, Jumat (3/1/2025).

    Walaupun kondisinya kian membaik namun pemilik nama asli Haji Riyanto itu belum bisa berkomunikasi dengan baik. 

    Sebab pasca alami pecah pembuluh darah Tukul tidak bisa berkomunikasi hingga berjalan.

    “Belum bisa komunikasi,” ucap Ega.

    Sehingga Tukul masih harus menjalani terapi bicara dan berjalan selama ini.

    “Saat ini masih terapi bicara dan terapi berjalan,” tandas Ega.

    Putri Tukul Arwana sempat kaget lihat ayahnya sakit

    Putri pelawak Tukul Arwana sempat kaget saat dirinya melihat sang ayah sakit dan harus dioperasi pada tahun 2021.

    Putri Tukul yang bernama Novita Eka Afriana itu syok saat temukan ayahnya sudah tak sadarkan diri.

    Tak hanya itu, ada satu hal yang disadari oleh Novita soal ayahnya.

    Ternyata, ada fakta bahwa ayahnya yang sedang sakit dan harus dioperasi saat itu tak memiliki asuransi kesehatan sama sekali.

    “Enggak ada (asuransi). Itu syok sih, soalnya ayah enggak mau buat asuransi dari dulu,” kata Vita dikutip dari FYP Trans 7.

    “Dia pede-pede aja, ‘aku selalu sehat,’ bilangnya gitu. Pas masuk rumah sakit kita langsung panik,” lanjutnya.

    Untungnya saat itu Tukul masih memiliki deposito di bank.

    Sehingga Vita menghubungi pihak bank untuk segera mencairkan deposito tersebut.

    “Waktu itu sempat langsung telepon bank, kebetulan ada uang di deposito,” ujar Vita.

    “Langsung minta dicairin buat bayar semuanya,” sambungnya.

    Untuk diketahui, Tukul pertama kali ditemukan tak sadarkan diri dan sudah berada di lantai oleh anak bungsunya, Jovan.

    “Yang nemuin itu Jovan. Jovan habis pergi dari luar, pas dia masuk kok ayahnya udah tiduran di bawah dari sofa,” kata Vita.

    “Kaget dong. Dipanggil-panggil, ‘ayah, ayah’ tapi enggak jawab, terus Jovan panggil aku,” lanjutnya.

    Vita berusaha memanggil ayahnya, namun tak ada respons, sehingga mencoba memberikan air minum karena melihat ayahnya seperti batuk-batuk.

    “Ya udah coba diambilin air putih. Enggak bisa, itu langsung tumpah semua, enggak bisa minum, enggak bisa nelen. Tapi pas tumpah itu ayah sadar, kayak langsung ngelap (spontan),” jelasnya.

    Vita kemudian memutuskan membawa ayahnya ke rumah sakit terdekat.

    Tapi karena rumah sakit itu untuk Ibu dan Anak (RSIA), Vita disarankan membawa ayahnya ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya.

    “Karena ternyata ayah pecah pembuluh darah. Malam itu juga dioperasi,” kenang Vita.

    Saat itu Tukul dibawa ke Rumah sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

    Kini setelah tiga tahun menjalani pengobatan dan terapi, kondisi Tukul terus membaik.

    Batasi penjenguk

    Tukul Arwana sempat vakum dari dunia hiburan selama empat tahun karena sakit stroke setelah pendarahan otak.

    Selama itu pula, sang presenter jarang bisa dijenguk orang-orang.

    Hal itu seolah-olah menunjukkan Tukul Arwana menutup diri dari orang lain selama penyembuhan.

    Mendengar hal itu, anak Tukul Arwana buka suara.

    Menurut penuturannya, pembatasan kunjungan jenguk itu memang disengaja.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Novita Eka Afriana atau Vita, putri Tukul Arwana, mengatakan, selama ini keluarga memang menutupi kondisi kesehatan pelawak jebolan Srimulat itu.

    Sejak sakit pada tiga tahun lalu, kondisi Tukul Arwana tidak banyak diketahui publik.

    Hanya sesekali keluarga membagikan kondisi terbaru Tukul Arwana.

    “Ayah sakit, dan aku juga nggak mau share,” Kata Vita dikutip dari kanal YouTube FYP Trans 7, Kamis (13/6/2024).

    “Menurut aku, (tidak menjelaskan sakit Tukul Arwana) itu privasi aku,” lanjutnya.

     “Aku menghargai keputusan ayah,” ucap Vita.

    Vita menjelaskan, saat itu kondisi Tukul Arwana benar-benar belum bisa bergerak dan berkomunikasi hingga tidak ada yang harus dibagikan kisahnya.

    Pantas Tukul Arwana sempat susah dijenguk artis saat sakit (YouTube)

    “Waktu itu ayah nggak bisa apa-apa, respons juga hanya melihat doang,” ucap Vita.

    “Kalau sekarang, ayah sudah jauh lebih baik,” lanjutnya.

    Saat perdana tampil di program televisi setelah tiga tahun rehat, Tukul Arwana yang memberikan persetujuan.

    “Tahun lalu, kalau ayah ditanya (syuting di televisi) masih nggak mau, dan akhirnya (baru sekarang) mau datang,” kata Vita.

    Ketika itu anak-anak sepakat membatasi interaksi Tukul Arwana dengan orang lain.

    “Ayah juga belum bisa ngomong, aku nggak mau ayah ketemu orang-orang atau datang ke acara, takutnya ayah malah stres,” ujar Vita.

    Tidak hanya memilih menutupi kondisi kesehatan Tukul Arwana, keluarga juga sangat selektif saat memberi izin teman selebritas menjenguk ke rumah.

    Tidak banyak teman selebritas yang bisa bertemu dan menjenguk Tukul Arwana selama tiga tahun sakit.

    Hanya selebritas tertentu yang diberi izin keluarga menemui Tukul Arwana, diantaranya Tarzan Srimulat, Sule dan Vega Darwanti.

    Tukul Arwana dibawa dan menjalani perawatan di rumah sakit setelah diketahui tidak sadar pada September 2021.

    Saat itu Tukul dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

    Tukul Arwana sempat menjalani operasi di bagian otaknya dan sejak saat itu terus menjalani fisioterapi hingga terapi wicara.

    Kini, usai empat tahun berlalu, Tukul Arwana kembali tampil di televisi.

    Tukul Arwana tampil perdana saat menjadi bintang tamu di acara FYP yang dipandu oleh Raffi Ahmad.

    Raffi Ahmad pun membagikan kabar bahagia Tukul Arwana tampil lagi melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (3/6/2024).

    “Sang legenda, mas Tukul Arwana. Melepas rindu,” kata Raffi Ahmad di Instagramnya, dikutip dari Tribun Sumsel.

    Adapun Tukul Arawana hadir ditemani dengan sang anak, Zhovan.

    Kabar ini pun disampaikan oleh Raffi Ahmad soal kondisi Tukul Arwana saat ini.

    Terlihat kini sang komedian jauh lebih sehat dibandingklan kondisinya beberapa waktu lalu.

    Tukul Arwana tak lagi terbaring lemas di kasur.

    Ia sudah bisa duduk dan terlihat jauh lebih sehat.

    Mantan presenter empat mata itu juga terlihat mengeluarkan senyuman di wajahnya.

    Dalam jepretan tersebut, komedian 60 tahun itu menunjukkan jari jempolnya.

    Dalam unggahan itu pula, Raffi Ahmad sekaligus mendoakan Tukul Arwana.

    Tukul Arwana kembali tampil di TV setelah 4 tahun vakum karena stroke. (Instagram/raffinagita1717)

    Sebab seperti diketahui, lamanya sang komedian tak muncul lantaran sedang sakit.

    “Semangat selalu, we love you, Melepas Rindu Perdana Tampil lagi di @officialtrans7 tepatnya di @fyp_trans7,” ucap Raffi Ahmad.

    Unggahan itu pun sontak menyita perhatian publik hingga tuai beragam komentar warganet.

    “Sehat selalu om tukul, kembali ke laptop,” tulis akun @tommy.

    “Semoga sehat selalu mas tukul .. dulu beberapa kali di invite ke show nya mas tukul .. yang terakhir di one man show,” tulis akun @devina.

    “Alhamdulillah, Mas Tukul sdh bisa beraktivitas…Sehat⊃2; terus ya Maas,” tulis akun @ellye.

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

  • Motor Matic yang Kena Kenaikan PPN 12%

    Motor Matic yang Kena Kenaikan PPN 12%

    Jakarta

    Ada beberapa motor matic yang kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Tarif ini berlaku per 1 Januari 2025. Simak apa saja modelnya.

    Jenis motor yang mengalami kenaikan tarif PPN 12 persen berdasarkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sudah diatur sebelumnya.

    Pengenaan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 141/PMK.010/2021 tentang Penetapan Jenis Kendaraan Bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Tata Cara Pengenaan Pemberian dan Penatausahaan Pembebasan, dan Pengembalian Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

    “Kenaikan PPN 11% ke 12% dikenakan terhadap barang dan jasa mewah. Yaitu barang dan jasa tertentu yang selama ini sudah kena PPN barang mewah yang dikonsumsi golongan masyarakat mampu,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (31/12/2024).

    Menteri Keuangan Sri Mulyani mengurai barang-barang yang masuk kategori tersebut, yakni kelompok hunian mewah seperti rumah besar, kondominium, apartemen, town house dengan harga jual Rp 30 miliar atau lebih. Kemudian balon udara, pesawat udara termasuk helikopter, peluru senjata api dan senjata api lain.

    “Kemudian kelompok kapal pesiar mewah kecuali untuk angkutan umum seperti pesiar dan yacht itu kena 12 persen, dan kendaraan bermotor yang sudah kena PPnBM. Jadi itu saja yang kena 12 persen, yang lain tidak,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam presentasinya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

    Mengacu pada pernyataan Sri Mulyani, tidak semua sepeda motor dikenakan PPnBM. Pengenaan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 141/PMK.010/2021 tentang Penetapan Jenis Kendaraan Bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Tata Cara Pengenaan Pemberian dan Penatausahaan Pembebasan, dan Pengembalian Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

    Dalam pasal 22 dan 23 dijelaskan PPnBM untuk sepeda motor hanya menyasar mesin dengan kapasitas lebih dari 250 cc sampai 500 cc. Motor dengan kriteria tersebut dikenakan PPnBM sebesar 60 persen, dan lebih dari 500 cc dipatok tarif PPnBM 95 persen. Lalu apa saja modelnya? Berikut ini deretan motor matic berkapasitas 250 cc – 500 cc yang dibebankan PPnBM dan akan terimbas PPN 12 persen.

    Daftar Motor Matic Kena PPN 12%

    Yamaha TMAX DX

    Motor skutik TMAX DX memiliki mesin 530 cc 2 silinder dengan konfigurasi bore x stroke 68,0 mm x 73,0 mm. Tenaga dari kendaraan ini kemudian disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis (CVT).

    Power puncak dari TMAX DX diklaim mencapai 45,4 dk pada 6.750 rpm dan torsinya 53,0 Nm di 5.250 rpm.

    Honda X-ADV

    Honda X-ADV mempunyai mesin 745 cc, liquid-cooled SOHC, 6 speed, 8-valve, dengan konfigurasi parallel twin-cylinder. Mesin tersebut kemudian dipasangkan dengan sistem transmisi DCT (Dual Clutch Transmission) 6-percepatan.

    Percepatan tersebut diklaim bisa mengeluarkan tenaga maksimum 40,3 kW/6.250 rpm dan torsi maksimum 68Nm/4.750rpm. Dalam pengoperasiannya DCT bisa menggunakan mode automatic dan juga manual.

    BMW C 400

    BMW C 400 GT sendiri diberikan mesin yang identik dengan varian C 400 X. Tak hanya itu, kendaraan ini juga dibekali mesin satu silinder berkapasitas 350 cc, dikombinasi transmisi CVT. Untuk C 400 GTnya tetap mengusung teknologi yang sama, namun perbedaannya terdapat pada body style.

    Vespa GTS Series, dan Vespa GTV

    Motor yang dijual dengan level LCGC ini dilengkapi mesin 278,3 cc HPE satu silinder, 4 tak. Mesin itu artinya mampu memuntahkan tenaga 17,5 kW di 8.250 rpm dan torsi 26 Nm di 5.250 rpm.

    Max SYM 400i

    PT Mforce Indonesia merupakan agen pemegang merek SM Sport dan SYM. ada beberapa produk skutik bongsor SYM yang coba dibawa ke Indonesia, salah satunya, yakni Max SYM 400i.

    Motor ini dibekali mesin 399 cc 4 tak yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 24,5 kw di 7000 rpm, dan torsi 34,5 Nm di 5.500 rpm. Tenaga itu kemudian akan disalurkan melalui sistem transmisi CVT.

    Max SYM 600i

    SYM 600i mempunyai bentuk yang sama dengan SYM 400i. Perbedaannya hanya terletak pada mesin motornya.

    Motor SYM 600i memiliki mesin yang lebih besar, yakni 656 cc. Mesin itu mampu mengeluarkan tenaga 30,3 kW di 6.500 rpm dan torsi maksimal 43,2 Nm di 5.500 rpm.

    Cruisym 300i

    Masih dari pabrikan SYM, kali ini Cruisym 300i lebih dekat dengan Honda Forza 250 dan Yamaha Xmax. Motor di bawah 300 cc satu ini mempunyai jantung 278,3 cc.

    Secara data, tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 26,9 hp pada putaran 7750 rpm dengan torsi maksimumnya mencapai 27.3 Nm di 6750 rpm.

    Piaggio MP3 500 Hype Sport Advanced

    Piaggio MP3 500 juga punya embel-embel HPE yang dilengkapi dengan arti High Performance Engine. Di balik jantung pacunya, motor roda tiga ini punya mesin 493 cc satu silinder yang mampu mengeluarkan tenaga maksimum sebesar 44,2 hp di 7.750 rpm dan torsi 47.5 Nm di 5.500 rpm.

    (riar/dry)

  • 4 Alasan Nggak Boleh Makan Mi Instan Tiap Hari, Bisa Begini Dampaknya

    4 Alasan Nggak Boleh Makan Mi Instan Tiap Hari, Bisa Begini Dampaknya

    Jakarta

    Mi instan merupakan salah satu jenis makanan yang menjadi favorit banyak orang. Cara memasaknya yang mudah hingga rasanya yang enak menjadi beberapa alasan orang-orang menyukainya.

    Meski rasanya enak, ada baiknya mengonsumsi mi instan tidak dilakukan berlebihan apalagi setiap hari. Dikutip dari Health Shot, berikut ini beberapa bahaya yang dapat mengancam tubuh apabila makan mi instan setiap hari:

    1. Hipertensi dan Penyakit Jantung

    Mi instan memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Satu porsi mi instan dapat mengandung setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.

    Menurut Journal of the American College of Cardiology, asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga stroke.

    “Bagi orang yang memiliki masalah jantung atau rentan terhadap tekanan darah tinggi, mengonsumsi mi instan secara teratur dapat memperburuk kondisi tersebut dan memicu masalah komplikasi kardiovaskular yang serius,” kata ahli gizi Saloni Arora.

    2. Malnutrisi

    Mi instan terkenal dengan kandungan nutrisinya yang rendah. Biasanya, mi instan hampir tidak memiliki kandungan nutrisi penting seperti vitamin, protein, dan serat. Mengonsumsinya secara teratur dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.

    Sebaliknya, mi instan juga mengandung kalori yang tinggi, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak yang tidak sehat. Hal ini membuat seseorang yang terlalu sering mengonsumsi mi instan memiliki risiko peningkatan berat badan.

    3. Diabetes

    Selain memberikan masalah gizi, konsumsi mi instan secara teratur setiap hari juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan Nutrition Research and Practice menunjukkan konsumsi mi instan secara teratur dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik lebih besar.

    Beberapa di antaranya seperti diabetes, takanan darah tinggi, kelebihan lemak visceral, hingga kadar kolesterol yang abnormal.

    4. Kolesterol Tinggi

    Mi instan seringkali dibuat dengan minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya. Hal ini menghasilkan produk makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

    Kedua jenis lemak tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik HDL (high-density lipoprotein).

    “Diet yang tinggi lemak ini dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan timbunan lemak di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke,” kata Arora.

    Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan masih banyak lagi.

    Batas Aman Makan Mi Instan

    Spesialis onkologi dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad menuturkan bahwa mi instan yang beredar di pasaran sebenarnya sudah cukup aman karena adanya izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Namun, ia tetap menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali dalam satu pekan.

    “Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan,” kata dr Denny ketika dihubungi detikcom.

    Karena mi instan cenderung rendah nutrisi, masyarakat diharapkan juga dapat mengolah makanan instan tersebut dengan tepat. Selain tidak dikonsumsi secara berlebihan, penting untuk menambahkan sumber nutrisi seperti vitamin dan serat dari sayur hingga protein dari daging atau telur.

    (avk/kna)