Topik: stroke

  • Emilia Contessa Meninggal karena Gagal Jantung Akut, Kenali Tanda Pasien Harus Segera Dibawa ke RS – Halaman all

    Emilia Contessa Meninggal karena Gagal Jantung Akut, Kenali Tanda Pasien Harus Segera Dibawa ke RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan. Artis senior Emilia Contessa tutup usia pada Senin (27/1/2025).

    Ibunda artis Denada Tambunan ini meninggal dunia akibat gagal jantung akut di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

    Emilia sempat mendapatkan perawatan intensif, sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.00 WIB.

    Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr. Ayyub Erdianto, Emilia mengalami serangan jantung mendadak yang mengakibatkan Acute Lung Oedema atau edema paru.

     “Kegagalan pompa jantung menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru sehingga menimbulkan sesak berat,” jelas dr. Ayyub dikutip dari TribunJateng.

    Gagal jantung akut merupakan kondisi medis serius dimana jantung tiba-tiba tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

    Kondisi ini harus membutuhkan penanganan medis yang cepat.

    Gagal jantung akut dengan edema paru merupakan salah satu jenis gagal jantung akut.

    Kondisinya ditandai dengan penumpukan cairan di paru-paru yang mengakibatkan pernafasan terganggu.

    Berikut tanda atau gejala yang patut diwaspadai ketika mengalami gagal jantung akut seperti dikutip dari berbagai sumber.

    Salah satu tanda dan gejala gagal jantung akut yang paling umum adalah sesak nafas.

    Lalu bernapas berat, rasanya seperti tercekik, berjuang untuk bernafas saat berbaring, dada sesak, pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut, detak jantung yang tidak teratur, batuk hingga pingsan atau pusing.

    Jika menemui gejala atau tanda di atas, segeralah mencari pertolongan medis ke rumah sakit.

    Semakin cepat, semakin besar peluang Anda untuk pulih.

    Dikutip dari Cleveland clinic, ada banyak penyebab gagal jantung akut. Seperti masalah irama jantung (aritmia), penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, kardiomiopati, penyakit ginjal lanjut.

    Kemudian gangguan penggunaan alkohol, gumpalan darah di paru-paru (emboli paru), diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), apnea tidur, stroke, maupun infeksi virus (seperti penyakit jantung rematik)

    Menjalani gaya hidup sehat merupakan cara untuk mencegah penyakit tersebut.

    Seseorang harus menjaga berat badan tetap ideal.

    Konsumsi makanan yang tinggi serat atau tinggi protein, seperti sayur, buah, ikan, dan biji-bijian atau serealia.

    Mengurangi asupan gula dan garam serta minuman beralkohol.

    Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari

    Cukupi waktu tidur dan istirahat, mengelola stres dengan baik dan tidak merokok.

    Seseorang juga bisa mencegahnya dengan rutin menjalani pemeriksaan kesehatan berupa tekanan darah, kolesterol dan gula darah. (*)

  • Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Apakah Berlaku Bagi yang Bulan Lahirnya Januari? – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Apakah Berlaku Bagi yang Bulan Lahirnya Januari? – Halaman all

    Pemerintah menggelar program medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat yang berulang tahun.

    Tayang: Senin, 27 Januari 2025 22:08 WIB

    Kolase Tribunnews.com

    Berikut penjelasan soal cek kesehatan gratis yang dimulai Februari 2025, apakah berlaku bagi yang lahir di Januari? 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah menggelar program medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat yang berulang tahun.

    Program tersebut akan dimulai pada bulan Februari 2025.

    Sementara cek kesehatan gratis untuk anak sekolah akan dimulai pada bulan Juli 2025.

    Masyarakat dapat melakukan cek kesehatan gratis dalam waktu 30 hari setelah ulang tahun.

    Sementara bagi masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari, Februari dan Maret dapat melakukan cek kesehatan hingga bulan April 2025.

    Misalnya, Anda berulang tahun di tanggal 1 Mei, maka Anda dapat cek kesehatan gratis hingga 31 Mei.

    Untuk memanfaatkan program tersebut, masyarakat yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat.

    Saat mendatangi Puskesmas, pastikan membawa kartu identitas (KTP) sebagai bukti bahwa kamu berulang tahun di hari tersebut.

    Program pemeriksaan kesehatan gratis mencakup 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari balita hingga lansia. 

    Berikut adalah rinciannya:

    Program Medical Check Up Gratis Balita

    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Program Medical Check Up Gratis Remaja

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Program Medical Check Up Gratis Dewasa (18-39 tahun)

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Faktor risiko jantung stroke
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    Program Medical Check Up Gratis Dewasa (40-59 tahun):

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    Program Medical Check Up Gratis Lansia (60 tahun ke atas):

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    (Tribunnews.com/Widya/Taufik Ismail)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria Ini Jalani Diet Karnivora, Kadar Kolesterolnya Meroket di Angka 1.000

    Pria Ini Jalani Diet Karnivora, Kadar Kolesterolnya Meroket di Angka 1.000

    Jakarta

    Dalam kasus yang jarang terjadi, diet karnivora yang dijalani seorang pria menyebabkan tumbuhnya benjolan kuning besar di tangan, kaki, dan sikunya.

    Diet karnivora biasanya melibatkan pola makan tinggi protein dan lemak hewani, seperti daging, unggas, telur, dan ikan. Selama delapan bulan sebelum gejalanya muncul, pria tersebut telah mengonsumsi banyak lemak dalam makanannya.

    Dikutip dari Live Science, dokter yang terlibat dalam kasusnya menjelaskan bagaimana kebiasaan makannya mencakup “asupan lemak yang tinggi, terdiri 3 hingga 4 kilogram keju, mentega, dan lemak tambahan yang dimasukkan ke dalam hamburger hariannya.”

    Pola makan ini menyebabkan jumlah kolesterol dalam darah pria tersebut meroket hingga lebih dari 1.000 miligram per desiliter, hampir empat kali lebih tinggi dari kadar biasanya 210 hingga 300 mg/dL, menurut laporan dokter.

    Akibatnya, pria tersebut, yang berusia 40-an, mengalami kondisi kulit yang dikenal sebagai xanthelasma, yaitu endapan kolesterol kuning yang tidak berbahaya terbentuk di bawah permukaan kulit. Benjolan tersebut dapat berupa benjolan lunak, berkapur, atau semi-padat, dan dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi paling sering ditemukan di siku, sendi, tendon, lutut, dan tangan.

    Jika benjolan tersebut terbentuk di dekat mata atau di kelopak mata, maka kondisi tersebut disebut sebagai xanthelasma palpebrarum.

    Sebuah gambar yang disertakan dalam laporan kasus pria tersebut, yang diterbitkan pada tanggal 22 Januari di jurnal Cardiovascular Images, menunjukkan benjolan kuning besar yang tampak keluar dari lipatan kulit di telapak tangannya. Dokter menulis bahwa pria tersebut juga memiliki benjolan serupa di telapak kakinya dan di sikunya, yang semuanya tidak menimbulkan rasa sakit dan telah tumbuh selama sekitar tiga minggu sebelum ia mencari perawatan medis.

    Xanthelasma, yang memengaruhi sekitar 1 persen orang, bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, hal ini dapat menjadi tanda bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit yang lebih serius di masa mendatang, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal. Misalnya, kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat menyumbat pembuluh darah yang memasok organ vital tubuh, yang berpotensi menyebabkan stroke atau serangan jantung.

    Sering kali, dokter akan menyarankan pasien dengan xanthelasma untuk mengambil langkah-langkah guna menurunkan kadar kolesterol darah mereka, yang dapat mencakup mengurangi konsumsi lemak dalam makanan mereka dan mengonsumsi obat penurun kolesterol, seperti statin.

    (kna/kna)

  • Kebakaran Rumah di Cakung Jakarta Timur Merenggut Nyawa, Korban Terjebak di Lantai 2 – Halaman all

    Kebakaran Rumah di Cakung Jakarta Timur Merenggut Nyawa, Korban Terjebak di Lantai 2 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musibah kebakaran terjadi di satu unit rumah yang terletak di Jalan Kandang Sapi, Gang Hamzah, Cakung Timur, Jakarta Timur,  Jumat (24/1/2025) merenggut korban jiwa.

    Zaenal Mustofa (37), yang menderita stroke dan tidak mampu menyelamatkan diri dari kobaran api.

    Korban terjebak di lantai dua rumahnya ketika kebakaran terjadi.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, kondisi Zaenal yang tidak dapat bergerak menjadi penyebab utama ia tidak bisa menyelamatkan diri.

    “Korban diketahui sakit stroke dan tidak bisa menyelamatkan diri. Korban jiwa satu orang,” ujar Muchtar saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

    Berdasarkan pemeriksaan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di lantai dua rumah.

    “Awal mula diduga terjadi percikan api di bagian plafon lantai dua rumah. Lalu api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua tempat korban berada saat kejadian,” jelas Muchtar.

    Api dengan cepat menjalar dari bagian plafon dan melahap seluruh area lantai dua yang luasnya sekitar 50 meter persegi.

    Selama proses pemadaman yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran, jasad Zaenal ditemukan di lantai dua rumah.

    Tim pemadam kebakaran dari Jakarta Timur mengerahkan enam unit mobil pemadam dan 30 personel untuk menangani kebakaran.

    Muchtar menjelaskan bahwa mereka mulai melakukan pemadaman pada pukul 15:46 WIB dan berhasil menyelesaikannya sekitar pukul 16:15 WIB. (Tribun Jakarta/Bima Putra)

     

  • Kebakaran di Cakung Diduga karena Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Januari 2025

    Kebakaran di Cakung Diduga karena Korsleting Megapolitan 24 Januari 2025

    Kebakaran di Cakung Diduga karena Korsleting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebakaran di Jalan Kandang Sapi, Cakung, Jakarta Timur, diduga karena korsleting.
    “Penyebab kebakaran karena arus pendek listrik dari lantai dua,” kata Amry Gun, Perwira Piket Damkar Cakung, saat ditemui, Jumat (24/1/2025).
    Akibat
    kebakaran di Cakung
    ini satu orang meninggal dunia bernama Zaenal Mustofa (37). Korban itu sedang mengidap stroke.
    “Pada saat kejadian, korban sedang mengalami sakit stroke, rumah dalam keadaan kosong pada saat api menyala, korban ditemukan di depan pintu,” kata Gun.
    Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur menerjunkan enam unit mobil pemadam kebakaran dengan jumlah personel 30 orang.
    Petugas pemadam menerima laporan mengenai
    kebakaran Cakung
    ini pada pukul 15.34 WIB.
    Tim pemadam kebakaran berhasil melakukan proses pendinginan pada area yang terbakar pada pukul 16.00 WIB. Operasi pemadaman secara keseluruhan selesai dilakukan pada pukul 16.15 WIB.
    Titik api pertama kali muncul dari bagian plafon lantai dua rumah.
    “Percikan api di bagian plafon lantai rumah, lalu api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua rumah. Ternyata ada orang yang sakit stroke yang tidak bisa menyelamatkan diri dan menjadi korban,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Cakung, Pria Sakit Stroke Tewas Terjebak di Lantai Dua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Januari 2025

    Kebakaran di Cakung, Pria Sakit Stroke Tewas Terjebak di Lantai Dua Megapolitan 24 Januari 2025

    Kebakaran di Cakung, Pria Sakit Stroke Tewas Terjebak di Lantai Dua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran yang terjadi di Jalan Kandang Sapi, Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (24/1/2025), mengakibatkan satu orang tewas.
    Korban yang meninggal adalah Zaenal Mustofa (37), yang saat kejadian berada di lantai dua rumahnya.
    Kakak korban, Rohma (41) menjelaskan, saat kebakaran terjadi, rumah tersebut dihuni oleh dua kepala keluarga. Api pertama kali muncul dari lantai dua dan dengan cepat membesar.
    “Dari lantai dua apinya, Pak Mustofa di lantai dua, dia posisi lagi sakit stroke,” ungkap Rohma saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat.
    Rohma menambahkan, rumahnya dalam kondisi sepi saat kebakaran. Pasalnya, ia sedang bekerja dan istri korban sedang keluar untuk membeli jajan anak mereka.
    “Iya, di rumah sendiri di atas (Mustofa), istrinya lagi nemenin jajan anaknya. Itu juga enggak lama tapi langsung membesar apinya dan dia enggak sempat turun,” tuturnya.
    Menurut Rohma, api tidak sampai menghanguskan lantai satu rumah, karena pemadam kebakaran segera merespons dan memadamkan api.
    “Enggak (merembet) atas doang sih yang kena, saat ini mengungsi di rumah kakak sepupu,” jelasnya.
    Jenazah Zaenal Mustofa saat ini berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
    Perwira piket Dinas Kebakaran Jakarta Timur, Muncul, mengungkapkan bahwa laporan mengenai kebakaran tersebut diterima pada pukul 15.34 WIB.
    Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dan 30 personel dikerahkan ke lokasi untuk menangani insiden tersebut.
    Tim pemadam kebakaran berhasil melakukan proses pendinginan pada area yang terbakar pada pukul 16.00 WIB, dan operasi pemadaman secara keseluruhan selesai dilakukan pada pukul 16.15 WIB.
    Muncul menjelaskan bahwa titik api pertama kali muncul dari bagian plafon lantai dua rumah.
    “Percikan api di bagian plafon lantai rumah, lalu api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua rumah. Ternyata ada orang yang sakit stroke yang tidak bisa menyelamatkan diri dan menjadi korban,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penderita Stroke Tewas Terjebak Kebakaran Rumah di Cakung

    Penderita Stroke Tewas Terjebak Kebakaran Rumah di Cakung

    loading…

    Kebakaran melanda rumah tinggal di Jalan Kandang Sapi, Gang Hamzah, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Kebakaran melanda rumah tinggal di Jalan Kandang Sapi, Gang Hamzah, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025). Kebakaran itu menewaskan satu orang.

    Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur Muchtar Zakaria menyebut peristiwa itu terjadi pada pukul 15.34 WIB. Peristiwa bermula saat percikan api tiba-tiba muncul di salah satu rumah.

    “Percikan api di bagian lantai dua rumah muncul, lalu api semakin membesar,” kata Muchtar dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).

    Baca Juga

    Api lantas menghanguskan seluruh lantai rumah dua bangunan tersebut. Petugas pemadam kebakaran lantas menemukan korban berinisial ZM (37) yang ternyata menjadi korban kebakaran itu.

    “Korban ternyata sakit stroke dan tidak bisa menyelamatkan diri dan menjadi korban kebakaran,” ucapnya.

    Kerugian material akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp150 juta. Sementara operasi pemadaman pun kini telah dinyatakan selesai.

    “Pemadaman selesai dan operasi berakhir pada pukul 16.15 WIB,” pungkasnya.

    (rca)

  • Satu Unit Rumah di Cakung Kebakaran, Pria Penderita Stroke Tewas Tak Bisa Selamatkan Diri

    Satu Unit Rumah di Cakung Kebakaran, Pria Penderita Stroke Tewas Tak Bisa Selamatkan Diri

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG – Kebakaran satu unit rumah warga di Jalan Kandang Sapi, Gang Hamzah, Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (24/1/2025) sore merenggut korban jiwa.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan korban Zaenal Mustofa (37) meninggal karena tak dapat menyelamatkan diri saat kebakaran.

    “Korban diketahui sakit strok, tidak bisa menyelamatkan diri. Korban jiwa satu orang,” kata Muchtar saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025).

    Berdasar hasil pemeriksaan sementara jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, kebakaran diduga akibat korsleting dari lantai dua rumah.

    Dalam waktu singkat api dari bagian plafon tersebut membesar, lalu menjalar seluruh area di lantai dua rumah tempat korban Zaenal Mustofa berada saat kejadian.

    “Awal mula diduga terjadi percikan api di bagian plafon lantai dua rumah, lalu api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua rumah. Luas area rumah sekitar 50 meter persegi,” ujarnya.

    Muchtar menuturkan jasad Zaenal ditemukan di lantai dua rumah saat proses pemadaman api yang dilakukan jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

    Dalam proses pemadaman ini Damkar Jakarta Timur mengerahkan sebanyak enam unit mobil pompa berikut 30 personel untuk melakukan pemadaman pada rumah korban.

    “Kita mulai pemadaman pukul 15.46 WIB, selesai pukul 16.15 WIB. Untuk kerugian materil sekitar Rp150 juta. Objek rumah yang terbakar satu, di lantai dua. Api dapat kita lokalisir,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Satu orang tewas akibat kebakaran rumah di Cakung

    Satu orang tewas akibat kebakaran rumah di Cakung

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda sebuah rumah berlantai dua di Jalan Kandang Sapi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat sore, mengakibatkan satu orang meninggal dunia bernama Zaenal Mustofa (37).

    “Sementara terdapat satu orang korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran rumah. Sedangkan, jiwa yang terselamatkan ada delapan orang,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaktim, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, informasi kebakaran rumah berlantai dua dengan luas area terbakar 50 meter persegi ini dilaporkan warga setempat pukul 15.34 WIB.

    Jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur yang tiba di TKP pukul 15.45 WIB mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Timur dan satu unit tambahan dari Utara dengan 30 orang personel untuk memadamkan api yang menghanguskan rumah tersebut.

    “Api dilokalisir pukul 15.55 WIB. Lalu proses pendinginan pukul 16.00 WIB dan proses pemadaman berakhir pukul 16.15 WIB,” ucap Wahid.

    Penyebab kebakaran diduga adanya percikan api di bagian plafon lantai dua. Lalu, api semakin membesar hingga membakar semua lantai dua tersebut.

    “Awal mula diduga terjadi percikan api di bagian plafon lantai dua rumah. Lalu, api makin membesar dan membakar seluruh lantai dua rumah, ternyata ada orang yang sakit stroke yang tidak bisa menyelamatkan diri, sehingga hangus terbakar,” jelas Wahid.

    Akibat kebakaran ini total kerugian yang ditaksir mencapai Rp150 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sederet Kebiasaan Sehari-hari yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung-Kanker

    Sederet Kebiasaan Sehari-hari yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung-Kanker

    Jakarta

    Seorang dokter bedah jantung di Amerika Serikat Dr Jeremy London, MD mengungkapkan beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, hingga kanker. Menurut Jeremy ada banyak faktor yang berhubungan dengan gaya hidup, namun tidak disadari dapat mengakibatkan masalah kesehatan.

    Hal pertama yang masih dianggap sepele namun berhubungan erat dengan masalah jantung, stroke, dan kanker adalah merokok. Menurutnya, ini adalah kebiasaan utama yang harus dihindari untuk bisa memiliki jantung yang sehat.

    “Meskipun kita tahu itu buruk bagi kita, beberapa orang tidak mengetahui risikonya bukan hanya kanker. Itu adalah kebiasaan terburuk yang bisa dilakukan pada tubuh Anda,” kata Jeremy dikutip dari Mirror, Kamis (23/1/2025).

    “Itu merusak paru-paru, menyebabkan kanker paru-paru, risiko kardiovaskular yang tinggi, serangan jantung, hingga stroke,” sambungnya.

    Kebiasaan kedua yang harus dihindari adalah mengonsumsi alkohol. Jeremy berpendapat bahwa konsumsi alkohol, apalagi secara berlebihan, dapat menjadi racun untuk sel tubuh manusia. Oleh karena itu, ia pribadi memutuskan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.

    Selain, menghentikan kebiasaan mengonsumsi alkohol, ia juga menyarankan masyarakat untuk berhenti atau setidaknya membatasi minuman bersoda. Daripada mengonsumsi minuman bersoda, minumlah air putih atau teh hijau untuk menjaga kesehatan.

    “Minuman seperti soda atau minuman berenergi mengandung banyak gula dan kita semua tahu itu tidak baik untuk tubuh Anda. Idealnya kita tidak minum minuman seperti itu. Bahkan dengan menguranginya dari kehidupan sehari-hari, kita bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang,” katanya.

    Kebiasaan terakhir yang menurut Jeremy bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan berbasis tepung olahan, misalnya seperti roti dan pasta. Menurutnya kebiasaan ini berkaitan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi.

    Ketika seseorang mengalami obesitas, maka semakin tinggi orang tersebut berisiko mengalami masalah kesehatan kardiovaskular.

    “Sebanyak 80 persen pengendalian berat badan adalah dengan pola makan dan 20 persen dari olahraga. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda masukkan ke dalam mulut,” tandasnya.

    (avk/kna)