Topik: stroke

  • 7 Keuntungan Rutin Minum Kopi bagi Kesehatan Wanita, Bantu Redakan Nyeri PMS hingga Panjang Umur

    7 Keuntungan Rutin Minum Kopi bagi Kesehatan Wanita, Bantu Redakan Nyeri PMS hingga Panjang Umur

    JAKARTA – Kopi bukan sekadar minuman untuk mengusir kantuk atau meningkatkan fokus. Minuman berkafein ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan wanita. 

    Beberapa keuntungannya sudah terbukti secara ilmiah, mulai dari meredakan gejala premenstrual syndrome (PMS), meningkatkan kesehatan mental, hingga memperpanjang usia. 

    Berikut 7 manfaat rutin minum kopi yang bisa dinikmati oleh para wanita, seperti dilansir dari laman eatiqbar.

    1. Meredakan PMS

    Hampir 50% wanita mengalami PMS dan sekitar 20% di antaranya mengalami gejala yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kopi dapat membantu meredakan PMS karena mengandung kafein, vitamin B, magnesium, dan kalium. Penelitian menunjukkan konsumsi kafein dapat memperpendek durasi menstruasi dan siklus haid.

    2. Meredakan Migrain

    Wanita 2–3 kali lebih mungkin mengalami migrain dibanding pria, dengan gejala yang lebih lama dan lebih parah. Banyak obat pereda sakit kepala mengandung kafein karena dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan mengurangi rasa sakit.

    Mengonsumsi kafein bersama dengan obat pereda nyeri, seperti aspirin atau parasetamol bisa menjadi kombinasi yang efektif untuk meredakan migrain.  Tipsnya saat migrain mulai kambuh, cobalah minum secangkir kopi hitam untuk mengontrol asupan kafein tanpa efek samping obat.

    3. Menurunkan Risiko Penyakit Autoimun

    Penyakit autoimun lebih sering menyerang wanita, mencakup 78% dari seluruh kasus. Kopi mengandung antioksidan dan polifenol yang membantu menjaga keseimbangan sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan peminum kopi memiliki kadar peradangan yang lebih rendah dan mengurangi risiko penyakit autoimun.

    Lalu, mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena multiple sclerosis. Selain itu, kafein berpotensi menghambat aktivitas gen yang memicu penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

    4. Meningkatkan Kesehatan Mental

    Wanita dua kali lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi dibandingkan pria. Kopi dapat membantu mengatasi ini dengan cara menurunkan risiko depresi dan kecemasan.

    Sebuah studi terhadap lebih dari 50 ribu wanita menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi kopi berkafein, semakin rendah risiko depresi. Selain itu, meningkatkan suasana hati dengan merangsang pelepasan dopamin dan serotonin, hormon yang membuat seseorang merasa lebih bahagia.

    5. Mengatasi Gejala Perimenopause

    Perimenopause sering kali ditandai dengan hot flashes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, kelelahan, dan brain fog (kabut otak). Kafein membantu mengatasi kelelahan dan meningkatkan fokus.

    Selain itu, kopi mengandung asam klorogenat (CGA), antioksidan alami yang terbukti mengurangi hot flashes dan keringat berlebihan saat menopause. Menariknya, satu cangkir kopi mengandung lebih banyak CGA daripada dosis suplemen yang terbukti efektif dalam penelitian.

    6. Meningkatkan Performa Olahraga

    Kafein dalam kopi dapat meningkatkan energi dan membuat olahraga terasa lebih ringan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi sebelum berolahraga dapat meningkatkan stamina dan kekuatan otot, membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan lemak, mempercepat metabolisme, serta menurunkan berat badan. Tipsnya minumlah kopi sekitar 20–60 menit sebelum olahraga untuk mendapatkan hasil optimal.

    7. Memperlambat Penuaan dan Memperpanjang Umur

    Penyebab utama kematian pada wanita termasuk penyakit jantung, kanker, stroke, penyakit pernapasan kronis, dan Alzheimer. Kopi dapat membantu mengurangi risiko ini, karena mengandung antioksidan yang melawan peradangan dan kerusakan sel.

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara rutin dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, mengurangi kemungkinan penyakit jantung, stroke, mengurangi risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker hati, kolorektal, dan payudara pasca menopause.

    Tak hanya itu, manfaat mengonsumsi kopi adalah melindungi kesehatan otak, mengurangi risiko Alzheimer serta Parkinson, dan memperlambat penurunan daya ingat pada wanita di atas 65 tahun.

  • Punya Penyakit yang Tak Bisa Sembuh, Wanita Ini Putuskan ‘Bunuh Diri Medis’

    Punya Penyakit yang Tak Bisa Sembuh, Wanita Ini Putuskan ‘Bunuh Diri Medis’

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Jessica Lantz (43) di Oregon, Amerika Serikat menjalani ‘bunuh diri medis’ euthanasia pada 12 Februari 2025. Hal itu dilakukannya di tengah perjuangan melawan penyakit parah dermatomiositis selama 10 tahun terakhir.

    Dermatomikosis merupakan autoimun langka yang dapat menyebabkan peradangan pada otot dan kulit. Penyakit ini bisa memicu kelemahan otot, nyeri, kesulitan menelan, hingga masalah paru-paru.

    Kru TV di Oregon berkesempatan merekam aktivitas Lantz 47 jam sebelum euthanasia dengan obat dilakukan. Dalam kesempatan tersebut, Lantz mengungkapkan salam perpisahannya.

    “Semoga beruntung untuk semua orang. Anda dapat merasakan diri Anda sekarat, bukan hanya rasa sakit atau hal-hal yang dikaitkan dengan penyakit, tapi Anda bisa merasakan tubuh berangsur-angsur sekarat,” ucap Lantz dikutip dari Express, Selasa (11/3/2025).

    Lantz merasa dirinya tidak akan hidup lebih lama lagi setelah bulan Februari. Hal itu yang membuat ia memutuskan melakukan euthanasia pada bulan tersebut. Lantz juga merasa tubuhnya sudah tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya.

    “Tergantung ke mana arahnya, ginjal saya akan berhenti berfungsi, saya akan mengalami serangan jantung atau stroke parah, atau saya tidak akan bisa bernapas, atau saya akan mati kelaparan,” sambungnya.

    Oregon telah melegalkan ‘bunuh diri medis’ sejak tahun 1997. Undang-undangnya tidak banyak berubah selama hampir 30 tahun.

    Layanan ini hanya bisa didapatkan oleh orang dewasa yang memiliki kemampuan mental dan penyakit parah. Pasien juga diperkirakan akan meninggal dalam waktu 6 bulan dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh undang-undang.

    Setelah dinilai oleh dua dokter dan dinyatakan memenuhi syarat, Lantz diberi resep obat yang disimpan dalam kotak terkunci.

    “Saya tidak berpikir dua kali atau ragu. Itu hanya lebih berat dan menyedihkan. Saya merasa akan merindukan semua orang,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Kemungkinan Alasan Pemilik Golongan Darah A Lebih Berisiko Kena Stroke Dini

    Kemungkinan Alasan Pemilik Golongan Darah A Lebih Berisiko Kena Stroke Dini

    Jakarta

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko mengalami stroke dini.

    Menurut para peneliti, belum ada jawaban pasti kenapa orang dengan golongan darah A dapat mengalami stroke dini. Tetapi, para ahli saraf di University of Maryland mungkin menemukan kemungkinan jawabannya.

    “Kemungkinan besar ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah, seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam pembentukan bekuan darah,” tulis penulis senior dan ahli saraf vaskular Steven Kittner, dikutip dari Financial Express.

    Para peneliti juga menekankan perlu adanya lebih banyak penelitian lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme peningkatan risiko stroke.

    Mereka menemukan peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok usia lanjut. Ini menunjukkan bahwa stroke yang terjadi pada awal kehidupan mungkin memiliki mekanisme yang berbeda, dibandingkan dengan stroke yang terjadi di kemudian hari.

    Selama penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa stroke pada usia yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri. Kondisi ini kerap disebut aterosklerosis.

    “Stroke pada orang yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri (proses yang disebut aterosklerosis). Itu lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan bekuan darah,” tulis para ahli, dikutip dari ScienceAlert.

    Penelitian tersebut juga menyebut golongan darah lain yang lebih mungkin mengalami stroke di usia dini. Mereka menemukan orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami stroke, terlepas dari usia mereka.

    (sao/kna)

  • Satria Cuma Puasa 1 Jam di Kutub Utara, Jika Musim Panas Puasa Malah 23 Jam, Tergantung Matahari

    Satria Cuma Puasa 1 Jam di Kutub Utara, Jika Musim Panas Puasa Malah 23 Jam, Tergantung Matahari

    TRIBUNJATIM.COM – Pengalaman Satria Malaca, WNI yang berpuasa di kawasan Kutub Utara jadi menarik bagi netizen.

    Di media sosial viral pengalaman unik Satria Malaca, ia cuma menjalani puasa kurang lebih sekitar satu jam.

    Fenomena alam unik dialami oleh Lalu Satria Malaca, Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani ibadah puasa di Murmansk, Rusia, karena jarak antara waktu sahur dan berbuka hanya sekitar satu jam.

    Murmansk adalah kota di Rusia yang dekat Kutub Utara.

    Di sana, tutur Satria, saat musim dingin waktu siangnya sangat sebentar.

    Pria yang berprofesi sebagai pemimpin wisata (tour leader) itu kemudian mengajak para tamunya untuk merasakan durasi singkat puasa di Murmansk.

    “Nah jadi kita main-main ke situ, ke Murmansk itu. Nah ketika lagi main ke sana, kebetulan di bulan Desember (2024) itu musimnya lagi musim dingin,” ujar Satria saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (11/3/2025).

    “Kalau di sana musim dingin, itu dia ada namanya polar night, jadi di mana matahari itu enggak terbit sama sekali. Jadi jam 11, jam 12 siang itu masih gelap,” lanjutnya.

    Satria lalu memiliki ide untuk mengajak para tamu wisatanya untuk berpuasa sunnah.

    Saat dijalani, jeda antara Subuh dan Maghrib yang merupakan waktu sahur dan berbuka puasa ternyata hanya beberapa puluh menit, atau lebih kurang satu jam.

    “Kaya enggak puasa, cuma sejam doang,” canda Satria, seraya mengungkapkan bahwa tak ada kendala puasa selama di sana karena hanya beberapa puluh menit.

    “Tapi itu hanya berlaku di musim-musim tertentu, musim dingin saja. Kalau musim panas, justru dia enggak ada malemnya, siang terus. Jadi jam 12 malam itu masih terang,” ungkap tour leader yang sudah enam kali ke Murmansk tersebut.

    Kemudian, saat dihubungi terpisah pada Jumat (7/3/2025), Satria menjelaskan bahwa fenomena ini khusus terjadi pada Desember, tetapi saat bulan Juli jarak antara Subuh ke Maghrib bisa mencapai 23 jam.

    Satria turut menjelaskan, Murmansk adalah salah satu destinasi wisata populer di Rusia untuk berburu pemandangan aurora.

    Ilustrasi aurora. (NASA/Jingyi Zhang & Wang Zheng)

    Menurut Satria, beberapa kota lain di lingkar Kutub Utara juga memiliki waktu shalat yang berdekatan, seperti Tromso di Norwegia, Lapland di Finlandia, Islandia, dan Alaska di negara bagian Amerika Serikat.

    “Waktu ibadah (shalat) di sini sangat fluktuatif. Jadi bisa besok dan hari ini bisa sangat berbeda tergantung mataharinya.”

    Berhubung jatuhnya bulan Ramadhan terus maju, bagi yang ingin mencoba berpuasa sebulan penuh di Murmansk, Satria memprediksi beberapa tahun lagi bisa dilakukan saat bulan suci tersebut dimulai pada Desember.

    Di bulan penuh berkah ini, terdapat beberapa kegiatan yang berpotensi bisa mengurangi pahala puasa dan ibadah lain yang dijalani.

    Tangkapan layar dari unggahan Lalu Satria Malaca pada 17 Desember 2024 tentang waktu puasa 1 jam yang dijalaninya di Murmansk, Rusia. (INSTAGRAM @lalusatriamalaca)

    Hal ini berdasarkan syariat Islam dengan petunjuk dari Rasulullah SAW mengenai waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur, terutama saat berpuasa.

    Lantas, kapan waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadan tersebut?

    Dikutip dari Antara via Kompas.com, Jumat (7/3/2025), ada lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW dan mampu mengurangi kualitas pahala ibadah serta kesehatan tubuh.

    Berikut ini lima waktu tidur yang dapat mengurangi pahala Ramadan:

    1. Tidur di pagi hari

    Pagi hari atau umumnya setelah shalat Subuh adalah salah satu waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa.

    Diketahui bahwa pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, datangnya rezeki, dan kesempatan untuk beraktivitas.

    Waktu subuh adalah waktu malaikat turun ke Bumi untuk menjalankan tugas dari Allah SWT, yakni mencatat segala amalan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

    Menurut hadits dari Abu Hurairah, Rasullullah SAW pernah bersabda.

    “Di tengah-tengah kalian ada Malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu ashar dan waktu subuh”.

    Tidur di waktu ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

    Lalu, tubuh akan terasa lemas, sulit konsentrasi, hingga mudah lupa.

    Ilustrasi tidur. (Pexels)

    2. Tidur setelah ashar

    Tidur di sore hari atau setelah shalat Ashar adalah waktu tidur yang juga sebaiknya dihindari karena akan mengurangi pahala puasa.

    Seperti penjelasan hadis sebelumnya, malaikat turun ke bumi untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah SWT pada waktu ashar.

    Banyak orang merasa mengantuk dan memilih untuk tidur pada waktu ini, padahal tidur sore juga dapat menyebabkan gangguan pada pikiran dan jiwa.

    Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa tidur setelah ashar dapat mengurangi daya aktif akal seseorang.

    “Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri” (HR Ad-Dailami).

    Oleh karena itu, sebaiknya waktu ini dimanfaatkan untuk beribadah, seperti membaca Al Quran, berdzikir, atau kegiatan produktif lainnya sambil menunggu waktu berbuka puasa.

    3. Tidur sebelum shalat Isya

    Tidur sebelum shalat Isya atau setelah maghrib merupakan kebiasaan yang dilarang oleh Rasulullah SAW.

    Pasalnya, tidur pada waktu tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah yang memiliki pahala besar.

    Hal itu sebagaimana terdapat di hadits riwayat Bukhari:

    “Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya”.

    Dari hadits ini menunjukkan pentingnya untuk tidak tidur, agar tidak melewatkan pahala ibadah shalat Isya.

    4. Tidur terlalu larut malam

    Tidur terlalu larut malam hingga sulit dibangunkan orang lain pada waktu sahur, juga menjadi hal yang dilarang.

    Sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat hendak berpuasa, karena terdapat keberkahan di dalamnya.

    Jika seseorang tidur larut malam dan melewatkan sahur, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dari makanan sahur tersebut.

    Rasulullah SAW tidak suka tidur terlalu larut setelah melaksanakan shalat Isya, sebab beliau ingin shalat malam dan shalat Subuh berjamaah.

    Hal tersebut seperti diriwayatkan Bukhari di bawah ini:

    “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya (bergadang)”.

    5. Tidur sepanjang hari

    Meskipun tidur saat puasa dianggap sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas lain.

    Tidur terus-menerus dapat menyebabkan seseorang menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari ibadah lainnya.

    Bahkan, seseorang yang tidur sepanjang hari berpotensi akan meninggalkan shalat wajib lima waktu.

    Tidur yang terlalu lama pun juga berdampak bagi kesehatan, yakni kepala akan terasa pusing berlebihan, rasa sakit pada tubuh, hingga risiko stroke.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tahun 2022 mengungkapkan orang dengan golongan darah A lebih mungkin mengalami stroke di usia muda.

    Dalam penelitian tersebut, para ahli genomik menemukan adanya hubungan jelas antara gen untuk subkelompok A1 dan stroke dini. Mereka mengumpulkan data dari 48 penelitian genetik, yang mencakup sekitar 17 ribu orang dengan stroke dan hampir 600 orang yang sehat.

    Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun. Pencarian genom secara luas mengungkapkan dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumnya, salah satunya dengan golongan darah.

    Analisis kedua dari jenis gen golongan darah tertentu kemudian menemukan orang-orang yang genomnya mengkodekan variasi golongan darah A memiliki peluang 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan populasi golongan darah lainnya.

    Bagi orang-orang yang memiliki gen golongan darah O1, risikonya lebih rendah hingga 12 persen. Tetapi, para peneliti mencatat bahwa risiko tambahan stroke pada orang dengan golongan darah A kecil, jadi tidak perlu terlalu panik.

    “Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi,” kata penulis senior dan ahli saraf vaskular Steven Kittner dari Universitas Maryland.

    “Namun, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam perkembangan bekuan darah,” sambungnya, dikutip dari Science Alert.

    Menurut Kittner, masih membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk memperjelas mekanisme peningkatan risiko stroke pada orang dengan golongan darah A ini.

    Temuan penting lainnya dari penelitian ini didapatkan dari perbandingan orang yang terkena stroke sebelum usia 60 tahun dan mereka yang mengalaminya setelah usia 60 tahun. Untuk ini, para peneliti menggunakan data dari sekitar 9.300 orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami stroke.

    Selain itu, mereka juga menggunakan data dari sekitar 25 ribu orang yang berusia di atas 60 tahun yang tidak mengalami stroke.

    Mereka menemukan peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok usia lanjut. Ini menunjukkan stroke yang terjadi di awal kehidupan mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan stroke yang terjadi di kemudian hari.

    “Stroke pada orang yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri (proses yang disebut aterosklerosis). Itu lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan bekuan darah,” tulis para ahli.

    Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan orang kontrol yang tidak terkena stroke, terlepas dari usia mereka.

    Urutan genetik golongan darah A dan B juga dikaitkan dengan risiko pembekuan darah yang sedikit lebih tinggi di vena, yang disebut trombosis vena.

    (sao/naf)

  • Studi Ungkap Golongan Darah yang Lebih Berisiko Kena Stroke di Usia Dini

    Studi Ungkap Golongan Darah yang Lebih Berisiko Kena Stroke di Usia Dini

    Jakarta

    Para peneliti di University of Maryland (UMD) menemukan golongan darah yang lebih mungkin mengalami stroke sebelum usia 60 tahun. Mereka menyebut golongan darah A lebih mungkin terkena stroke iskemik dini, yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak.

    Sementara untuk orang dengan golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah.

    “Jumlah orang dengan stroke dini meningkat. Orang-orang ini lebih mungkin meninggal karena kejadian yang mengancam jiwa, dan para penyintas berpotensi menghadapi puluhan tahun dengan kecacatan,” jelas Dr Steven J Kittner, salah satu peneliti utama studi dan ahli saraf di UMD Medical Center.

    “Meskipun demikian, hanya ada sedikit penelitian tentang penyebab stroke dini,” sambungnya, dikutip dari NYPost.

    Dalam analisis tahun 2022, Kittner dan rekan-rekannya menyaring data dari 48 studi genetik yang melibatkan hampir 17 ribu pasien stroke dan 600 ribu orang sehat yang tidak pernah mengalami stroke. Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun.

    Setelah meninjau profil genetik mereka, para peneliti menemukan hubungan potensial antara stroke dini dan bagian kromosom yang mengandung gen, yang menentukan golongan darah A, AB, B, atau O.

    “Hubungan golongan darah dengan stroke yang terjadi kemudian jauh lebih lemah daripada yang kami temukan dengan stroke dini,” beber Dr. Braxton D Mitchell, peneliti utama dan profesor kedokteran di UMD.

    Setelah menyesuaikan jenis kelamin dan faktor-faktor lain, tim menemukan bahwa golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah untuk mengalami stroke dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

    Sementara mereka yang bergolongan darah A, memiliki risiko 16 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke dini. Meski begitu, para ahli menekankan agar orang-orang dengan golongan darah tersebut untuk tidak terlalu panik.

    “Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi. Tetapi, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah, serta protein sirkulasi lainnya,” tutur Kittner.

    “Semua itu berperan dalam pembekuan darah.”

    Bekuan darah merupakan penyebab utama stroke iskemik, karena menghambat aliran darah ke otak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A mungkin lebih rentan mengalami bekuan darah di kaki, suatu kondisi yang disebut sebagai trombosis vena dalam.

    “Kami jelas membutuhkan lebih banyak penelitian lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme peningkatan risiko stroke,” kata Kittner.

    Para peneliti juga mencatat bahwa penelitian mereka memiliki beberapa keterbatasan, termasuk kurangnya keberagaman di antara peserta.

    Faktor risiko stroke umumnya meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan konsumsi alkohol. Obesitas, pola makan yang tidak sehat, dan kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko stroke.

    “Studi ini menimbulkan pertanyaan penting yang memerlukan penyelidikan lebih dalam tentang bagaimana golongan darah yang ditentukan secara genetik dapat berperan dalam risiko stroke dini,” ungkap Dr Mark T Gladwin, wakil presiden eksekutif untuk urusan medis di UMD Baltimore.

    “Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk menemukan cara baru guna mencegah kejadian yang berpotensi merusak ini pada orang dewasa muda,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • 5 Minuman Penurun Kolesterol yang Mudah Didapat, Termasuk Teh Hijau

    5 Minuman Penurun Kolesterol yang Mudah Didapat, Termasuk Teh Hijau

    Jakarta

    Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Jika tidak dikontrol, kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    Dikutip dari Medical News Today, ada banyak cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi sederet minuman penurun kolesterol.

    Kolesterol sendiri dibagi menjadi dua jenis, yakni Low density lipoprotein (LDL) sering disebut kolesterol jahat dan High density lipoprotein (HDL) sering disebut kolesterol baik.

    Lalu apa saja minuman penurun kolesterol yang efektif dan mudah untuk didapatkan?

    1. Teh Hijau

    Minuman ini mengandung katekin dan senyawa antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein).

    Sebuah studi di tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), yakni antioksidan dalam teh hijau dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

    2. Jus Tomat

    Tomat diketahui kaya akan senyawa yang disebut lycopene (likopen). Senyawa ini dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL.

    Penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    3. Berry Smoothies

    Beberapa buah beri memang dikenal kaya akan antioksidan dan serat, sehingga cocok dijadikan minuman penurun kolesterol. Beberapa buah beri yang bisa dipilih adalah strawberry, blueberry, blackberry, dan raspberry.

    4. Susu Oat (Oat Milk)

    Oat mengandung beta-glukan yang dapat menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa minuman oat, seperti susu oat, dapat menawarkan penurunan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat. Segelas susu oat 250 mL dapat menyediakan 1 gram beta-glukan.

    5. Susu Kedelai

    Kedelai diketahui rendah lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

    The Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    Selain itu, lebih baik untuk mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan diolah secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.

    (dpy/naf)

  • Waspada! Gejala Stroke Bisa Muncul di Mata, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Waspada! Gejala Stroke Bisa Muncul di Mata, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Jakarta – Stroke merupakan masalah kesehatan gawat darurat yang memerlukan penanganan dengan cepat. Ketika serangan atau gejala muncul, maka pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    Hal ini penting untuk meningkatkan kecepatan pemulihan pasien dan mencegah kecacatan yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Spesialis neurologi Siloam Hospitals Dr dr Rocksy Fransisca V Situmeang, SpN(K) menuturkan ada beberapa gejala stroke yang mungkin dapat muncul ketika serangan terjadi.

    Salah satu gejala stroke yang mungkin dapat muncul adalah penglihatan tiba-tiba menjadi buram atau tidak jelas.

    “Gangguan penglihatan, lho kok buram ya, tapi perlu diingat harus ada kata ‘tiba-tiba’ ya. Tiba-tiba kok sebelah nggak kelihatan, kok buram, itu bisa jadi gejala stroke,” ucap dr Rocksy dalam peluncuran Stroke Ready Hospital di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (6/3/2025).

    Selain penglihatan yang terganggu secara tiba-tiba, gejala stroke yang muncul biasanya juga disertai dengan anggota gerak yang mendadak melemah dan gangguan keseimbangan. dr Rocksy menuturkan gangguan keseimbangan yang mendadak itu biasanya akan terasa berguncang mirip seperti gempa.

    Gejala lain yang muncul meliputi wajah tidak simetris hingga adanya gangguan berbicara. Apabila gejala-gejala tersebut muncul, pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan komprehensif.

    “Jadi PR-nya gitu ya. Begitu ada gejala, segera ke rumah sakit. Karena kita hitungannya menit-menit. Carilah rumah sakit yang paling dekat dan ready dengan pelayanan stroke,” ungkapnya.

    Dalam hal pencegahan stroke, dr Rocksy menjabarkan sederet faktor risiko penyakit stroke yang harus diwaspadai oleh masyarakat, meliputi:

    HipertensiObesitasDiabetesKebiasaan makan tidak sehat tinggi gula, garam, lemakKebiasaan merokokKadar kolesterol tinggiPolusi udaraKebiasaan minum alkoholGaya hidup sedentari atau kurang bergerakPaparan polusi udaraGangguan pada Ginjal

    (avk/up)

  • Penanganan Stroke yang Cepat dan Tepat, Meminimalkan Kerusakan Otak dan Kecacatan – Halaman all

    Penanganan Stroke yang Cepat dan Tepat, Meminimalkan Kerusakan Otak dan Kecacatan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Penanganan cepat dan tepat pada pasien stroke dapat meningkatkan peluang pemulihan secara signifikan.

    Sayangnya, masih banyak pasien yang datang terlambat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.

    Seringkali keterlambatan itu terjadinya akibat kurangnya pemahaman akan gejala stroke serta keterbatasan akses terhadap fasilitas medis yang siap menangani kasus ini secara optimal.

    Di Indonesia stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia.

    Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stroke menyumbang 11,2 perden dari total kecacatan dan 18 persen dari total kematian.

    Seseorang yang terkena serangan memerlukan intervensi medis dalam “golden period”, yaitu waktu emas 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.

    Tindakan cepat dan tepat itu dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.

    “Dalam penanganan stroke, setiap detik sangat berharga. Golden period merupakan kunci utama dalam meningkatkan kemungkinan pasien untuk pulih tanpa mengalami kecacatan. Oleh karena itu, edukasi mengenai gejala awal stroke dan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien menjadi faktor krusial,” ujar dokter spesialis neurologi RS Siloam Lippo Village Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N (K) dalam peluncuran Stroke Ready Hospitals di Tangerang, pada Jumat (7/3/2025).

    Stroke Ready Hospitals merupakan sebuah inisiatif yang mengintegrasikan sistem rujukan cepat, tim medis siap siaga, dan teknologi canggih seperti kolaborasi multidisiplin.

    Penanganan komprehensif dari berbagai spesialisasi, termasuk tindakan bedah saraf jika diperlukan tanpa harus merujuk pasien ke rumah sakit lain.

    Keterlibatan berbagai spesialis dalam satu atap tentunya akan sangat berguna dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal. Dalam kasus tertentu, pasien stroke mungkin membutuhkan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

    “Peran dokter bedah saraf dalam penanganan stroke sangat penting, terutama dalam kasus yang memerlukan tindakan operasi. Dengan kesiapan Stroke Ready Hospitals, tindakan bedah dapat segera dilakukan di tempat, mempercepat waktu respons dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan,” jelas dokter bedah saraf Neurovascular Dr. dr. Harsan, Sp.BS, K, M.Kes.

    Layanan itu telah meraih Angels Award dari World Stroke Organization (WSO), penghargaan global untuk rumah sakit dengan standar tinggi dalam menangani pasien stroke.

    “Kami terus berupaya meningkatkan standar layanan kesehatan, khususnya dalam menangani stroke yang merupakan kondisi darurat dengan risiko tinggi agar dapat memberikan perawatan terbaik dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujar Medical Managing Director Grup RS Siloam dr. Grace F. Indradjaja, MM,.

    Kenali Gejala Awal Stroke

    Mengenali gejala awal stroke atau BEFAST (Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, Time).

    B – Balance (Keseimbangan): Tiba kehilangan keseimbangan atau mengalami masalah koordinasi.

    E – Eyes (Penglihatan): Penglihatan mendadak menjadi kabur atau hilang pada salah satu atau kedua mata

    F – Face (Wajah): Cobalah minta orang tersebut untuk tersenyum; jika hanya satu sisi yang bergerak, ini bisa menjadi tanda awal stroke.

    A – Arms (Lengan): Angkat kedua lengan. Jika salah tidak dapat diangkat atau cenderung jatuh, ini adalah sinyal yang jelas tanda awal stroke.

    S – Speech (Ucapan): Jika mengalami kesulitan berbicara atau berbicara dengan cara yang tidak jelas.

    T – Time (Waktu): Jika Anda melihat satu atau lebih gejala ini, segera hubungi layanan darurat. Setiap detik sangat berharga dalam menangani stroke.

    Selain gejala BEFAST, ada tanda-tanda lain yang mungkin muncul, seperti kebingungan mendadak, gangguan penglihatan seperti kabur, kesulitan berjalan, serta sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.

  • 3 Rumah di Kalideres Jakbar Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    3 Rumah di Kalideres Jakbar Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Jakarta

    Kebakaran menghanguskan tiga rumah tinggal di Kampung Duri, Jl Semanan Raya, Kalideres, Jakarta Barat. Penyebab kebakaran ini diduga karena korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar.

    “Dugaan penyebab (kebakaran) diduga adanya korsleting listrik,” kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/3/2025).

    Syarifuddin menyebut pihaknya menerima informasi awal terkait kebakaran ini pada pukul 21.35 WIB, Jumat (7/3). Awalnya, kata dia, warga bernama Ades melihat asap mengepul hitam dan api sudah besar melalap plafon rumah warga bernama H Robi (65).

    “Pak H Robi di dalam rumah keadaannya sakit stroke, kemudian warga mendobrak pintu untuk menyelamatkan beliau dan berhasil dievakuasi warga,” ujarnya.

    Petugas pemadam kebakaran mengerahkan 18 unit mobil kebakaran dengan jumlah personel sebanyak 90 orang. Operasi pemadaman dimulai pukul 21.47 WIB. Kobaran api berhasil dipadamkan dua jam kemudian, yaitu pukul 23.35 WIB.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Api berhasil dipadamkan oleh petugas,” ucap Syarifuddin.

    Syarifuddin mengatakan 19 jiwa terdampak dari kebakaran tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dan korban luka.