Topik: stroke

  • Mengenal Biji Mahoni yang Konon Punya Manfaat bagi Kesehatan

    Mengenal Biji Mahoni yang Konon Punya Manfaat bagi Kesehatan

    Jakarta

    Biji mahoni kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, terutama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Konon, biji mahoni memiliki berbagai khasiat yang bermanfaat bagi tubuh.

    Seperti namanya, biji ini berasal dari buah pohon mahoni (Swietenia mahagoni), yang termasuk dalam keluarga Meliaceae dan dapat tumbuh hingga 25 meter. Pohon mahoni hanya ditemukan di daerah beriklim hutan hujan tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

    Keunikan pohon mahoni terletak pada buahnya yang menggantung ke atas dengan tangkai mengarah ke langit. Bentuknya yang khas, membuat buah ini sering disebut sebagai sky fruit atau ‘buah langit’ oleh masyarakat Barat.

    Pemanfaatan Biji Mahoni

    Dalam publikasi laman National Library of Medicine, disebut mahoni telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di India, Asia Selatan, dan Tiongkok. Ekstraknya dipercaya memiliki manfaat untuk mengatasi diabetes, tekanan darah tinggi, infeksi virus dan parasit, serta nyeri.

    Tanaman ini berasal dari wilayah tropis di Amerika, termasuk Florida, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Selain dimanfaatkan bagian kayunya yang bernilai tinggi, bagian lain dari pohon mahoni seperti buah, biji, daun, batang, dan kulit kayu juga sering diolah menjadi produk herbal.

    Di Indonesia, biji mahoni sering diolah menjadi teh jamu yang dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti membantu menurunkan kadar gula darah. Khasiat ini diyakini berasal dari kandungan nutrisi dalam biji mahoni.

    Selain memiliki bentuk unik, buah mahoni dipercaya mengandung biji yang kaya manfaat bagi kesehatan. Biji mahoni dikenal sebagai bahan herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

    Beberapa orang mengkonsumsi biji mahoni dengan cara ditelan atau dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan dengan air. Rasanya cukup pahit jika dikunyah.

    Selain itu, dikutip dari artikel laman Klarity yang ditulis oleh Dokter Farmasi, Ann Rose Joseph dan diverifikasi oleh Ahli Kesehatan Masyarakat, Irenosen Addeh, manfaat biji mahoni bisa diperoleh dari minyak yang diekstrak.

    Beberapa khasiat Minyak biji mahoni diekstrak melalui beberapa metode, salah satunya adalah ekstraksi pelarut menggunakan n-heksana. Proses ini melibatkan perendaman biji mahoni dalam pelarut selama beberapa waktu, kemudian pelarut diuapkan hingga tersisa minyak murni.

    Studi pada kultur sel dan hewan menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni memiliki efek hipoglikemik (menurunkan gula darah), antiinflamasi, antihipertensi, analgesik, antivirus, dan bahkan berpotensi sebagai antikanker. Namun perlu digaris bawahi, manfaat ini belum terbukti secara klinis pada manusia.

    Manfaat yang Diyakini Manjur Setelah Konsumsi Biji Mahoni

    Dikutip dari laman publikasi Fitterfly yang ditinjau oleh ahli gizi Shilpa Joshi, biji mahoni mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki sifat menurunkan kadar lemak dalam darah (hipolipidemik), menstabilkan tekanan darah (antihipertensi), serta bersifat antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan.

    Tapi, hingga kini belum ada penelitian klinis pada manusia yang dapat memastikan manfaat dan keamanannya. Berikut beberapa manfaatnya:

    1. Mengontrol Gejala Diabetes

    Biji mahoni mengandung saponin, yang dikenal memiliki efek antidiabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saponin dapat membantu menurunkan atau menyeimbangkan kadar gula darah.

    Senyawa saponin dalam biji mahoni diyakini memiliki efek positif dalam mencegah diabetes melitus, gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi serta masalah dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat gangguan insulin.

    Ekstrak biji mahoni diketahui mampu menurunkan kadar gula dengan cara menghambat penyerapan gula di usus serta meningkatkan produksi insulin di pankreas.

    Biji mahoni dikenal sebagai obat herbal yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi, terutama pada penderita diabetes. Kandungan flavonoid dalam biji mahoni berperan sebagai senyawa utama yang memiliki efek antihipertensi.

    Selain itu, kandungan kalium yang tinggi dan natrium yang rendah dalam biji ini membantu menjaga tekanan darah tetap stabil serta mendukung kesehatan sistem kardiovaskular dan saraf.

    3. Melawan Infeksi

    Biji mahoni dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi kulit. Minyak biji mahoni mengandung antiseptik alami yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah infeksi.

    Flavonoid dalam biji mahoni juga memiliki sifat antiinflamasi. Senyawa dalam biji mahoni memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus yang dapat membantu melawan berbagai infeksi.

    4. Melawan Radikal Bebas

    Selain itu, kandungan antioksidan dan antiinflamasi dalam minyak ini berperan dalam melindungi kulit dari radikal bebas, mengurangi peradangan, serta membantu menjaga kulit tetap awet muda dan sehat.

    Kandungan flavonoid dalam biji mahoni berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dengan melawan radikal bebas dalam tubuh. Flavonoid berperan dalam menangkal radikal bebas dan mengeluarkan racun dari tubuh. Selain itu, kandungan alkaloid di dalamnya dapat meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi mikroba.

    Biji mahoni dapat membantu menurunkan kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Konsumsi ekstrak biji mahoni juga dipercaya bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya.

    6. Mengatasi Gangguan Tidur

    Jika kamu mengalami kesulitan tidur, biji mahoni dapat menjadi salah satu solusi alami. Selain membantu mengatasi insomnia, biji ini juga dapat meredakan stres, kelelahan, dan migrain.

    7. Menjaga Kesehatan Kulit

    Minyak biji mahoni memiliki tekstur lembut dan mudah menyerap ke dalam kulit. Biji mahoni mengandung asam oleat dan asam linoleat, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.

    Selain itu, biji mahoni atau yang juga dikenal sebagai sky fruit ini kaya akan vitamin, mineral, dan alkaloid yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Terutama untuk dikonsumsi jangka panjang oleh tubuh.

    Efek Samping Konsumsi Biji Mahoni

    Biji mahoni biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh yang diseduh atau direbus dengan air panas. Namun, rasa pahitnya mungkin kurang disukai oleh sebagian orang.

    Selain itu, dalam sebuah jurnal tahun 2018 menyebutkan bahwa konsumsi biji mahoni dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti kerusakan hati dan reaksi autoimun berupa peradangan sendi.

    Dalam publikasi laman National Library of Medicine misalnya, ditulis belum ada uji klinis prospektif yang meneliti keamanan dan efektivitas ekstrak biji mahoni. Beberapa laporan dari Tiongkok, India, dan Asia Selatan menunjukkan adanya kasus cedera hati yang berhubungan dengan konsumsi biji mahoni atau ekstraknya.

    Gejala cedera hati atau biasa disebut juga penyakit liver ini, umumnya muncul dalam rentang waktu 1-2 bulan setelah konsumsi, tetapi bisa juga terjadi dalam waktu seminggu hingga enam bulan.

    Pemulihan biasanya terjadi setelah konsumsi produk herbal ini dihentikan, dengan waktu penyembuhan. Jadi, meskipun biji mahoni memiliki potensi manfaat bagi kesehatan, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.

    Konsumsi biji mahoni sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan harus konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    (aau/fds)

  • Ini Alasan Sering Konsumsi Makanan Asin Bisa Picu Penyakit Ginjal Kronis

    Ini Alasan Sering Konsumsi Makanan Asin Bisa Picu Penyakit Ginjal Kronis

    Jakarta

    Natrium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika natrium dikombinasikan dengan mineral klorida, keduanya membentuk garam dapur. Natrium sering ditambahkan ke berbagai makanan olahan, termasuk makanan kemasan dan makanan beku.

    Banyak resep memasukkan garam sebagai salah satu bahan, dan banyak orang juga menambahkan garam dapur ke makanan mereka untuk meningkatkan rasa. Menurut dr Ivan Porter II, ahli nefrologi dari Mayo Clinic, menambahkan terlalu banyak garam ke dalam makanan bukanlah hal yang baik, dan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Ginjal berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Jika natrium dikonsumsi secara berlebihan, zat ini dapat menumpuk dalam darah, menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini berisiko memicu penyakit jantung, stroke, serta gangguan pada ginjal.

    “Penyakit ginjal kronis – begitulah cara kami menggambarkan apa yang terjadi ketika ginjal mengalami masalah dalam menyaring limbah dan racun dari darah,” kata dr Porter, dikutip dari Mayo Clinic, Kamis (20/3/2025).

    Natrium banyak ditemukan dalam makanan olahan serta berbagai jenis bumbu. “Jadi, sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan lebih banyak natrium daripada yang kita butuhkan. Dan sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan natrium dalam jumlah yang membahayakan yang berdampak pada tekanan darah atau kesehatan kita secara keseluruhan,” tambahnya.

    Menurut The American Heart Association (AHA), batas konsumsi natrium yang direkomendasikan adalah 2.300 miligram per hari, setara dengan sekitar satu sendok teh. dr Porter menyarankan agar kita lebih teliti dalam membaca label makanan serta mengurangi penggunaan garam dengan menggantinya menggunakan bumbu bebas garam.

    “Kadang-kadang Anda dapat menghentikan atau membalikkan sebagian kerusakan awal yang terjadi akibat penyakit ginjal kronis. Semakin lama prosesnya berlangsung, semakin parah, semakin kecil kemungkinan untuk dapat kembali ke ginjal yang sehat. Dan saat itulah kita harus memikirkan hal-hal untuk menggantikan fungsi ginjal seperti dialisis atau transplantasi,” katanya.

    (suc/suc)

  • Apakah Makanan Bersantan Bisa Picu Kolesterol Naik? Ini Kata Ahli

    Apakah Makanan Bersantan Bisa Picu Kolesterol Naik? Ini Kata Ahli

    Jakarta – Santan kelapa banyak digunakan dalam masakan Tanah Air, mulai dari rendang, opor ayam, gulai, hingga sayur lodeh. Makanan bersantan memang punya cita rasa lebih gurih dan nikmat sehingga tak sedikit orang menyukainya.

    Namun ada anggapan bahwa hidangan bersantan mampu meningkatkan kadar kolesterol darah jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering. Kolesterol yang terus tinggi bisa memicu masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner hingga stroke. Benarkah demikian?

    Benarkah Makanan Bersantan Picu Kolesterol Tinggi?

    Benar, makanan bersantan dapat menaikkan kadar kolesterol darah apabila disantap terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Namun bukan kandungan kolesterol dalam santan kelapa yang memicu peningkatannya, melainkan lemak jenuhnya.

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, dilansir pemberitaan detikcom, santan kelapa nyatanya tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan lemak jenuhnya yang cukup tinggilah yang dapat memicu kenaikan kadar kolesterol.

    “Santan tidak mengandung kolesterol tetapi mengandung lemak jenuh yang apabila dimetabolik di badan menyebabkan peningkatan LDL (low-density lipoprotein), itu salah satu fraksi kolesterol,” jelas dr Aru.

    Ilustrasi gulai ayam Foto: Ari Saputra/detikcom

    Selain kandungan lemak jenuhnya, kombinasi olahan santan juga yang berisiko meningkatkan kolesterol. Misalnya, santan yang dimasak bersama daging.

    “Santan itu termasuk makanan golongan lemak, ada minyaknya. Kalau dimasak bersama dengan telur atau daging, otomatis lemaknya bertambah,” ujar Prof Dr dr Em Yunir, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes.

    “Seringnya juga kan misalnya masak gulai ayam. Sudah begitu daging ayamnya pakai kulit, ini lemaknya tinggi sekali,” tambah Prof Yunir.

    Sayangnya, ada banyak kombinasi makanan bersantan dengan daging. Masyarakat pun terbiasa menyantapnya sehingga tak heran kadar kolesterol cepat naik.

    “Kalau mau kombinasikan santan dengan sayur, misalnya masak sayur lodeh,” ujar Prof Yunir.

    Ilustrasi sayuran dan buah-buahan tinggi serat serta antioksidan Foto: Getty Images/monticelllo

    Makan hidangan bersantan boleh saja, asal tidak terlalu sering dan tak berlebihan porsinya. Batasi juga konsumsi makanan bersantan yang dipadukan dengan daging hewani. Serta imbangi dengan gaya hidup dan pola makan sehat.

    Jika tetap ingin menyantap masakan santan berdaging, Prof Yunir menyarankan untuk menyediakan menu pendamping yang bisa mengimbangkan lemak tinggi dalam santan. Contohnya, dengan menyediakan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah yang tinggi akan antioksidan.

    Konsumsi apel bersama kulitnya karena kandungan antioksidan tertinggi berada di kulitnya. Selain itu, bisa pilih buah anggur, pir, dan stroberi.

    Olahraga rutin juga diperlukan guna membakar kalori berlebih dalam tubuh. Menambah aktivitas fisik bisa berdampak signifikan terhadap kadar kolesterol darah.

    (azn/row)

  • Ahli Gizi: Kekurangan Omega-3 Tingkatkan Risiko Gangguan Kardiovaskular Seperti Jantung – Halaman all

    Ahli Gizi: Kekurangan Omega-3 Tingkatkan Risiko Gangguan Kardiovaskular Seperti Jantung – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Permasalahan gangguan kardiovaskular seperti jantung dan stroke merupakan penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia.

    Untuk mencegah keduanya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memenuhi nutrisi yang optimal untuk tubuh.

    Ahli gizi Dr. dr. Samuel Oetoro., MS Sp.GK (K) menuturkan bahwa kondisi tubuh yang baik bukan hanya sekedar sehat, melainkan harus bugar.

    Tubuh harus tetap aktif dan produktif meski usia terus bertambah.

    Hal ini dapat didukung dengan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi setiap hari. Misalnya dengan memenuhi kebutuhan Omega-3 harian.

    Kekurangan Omega-3 dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadi hambatan sirkulasi darah, gangguan pembentukan sel-sel darah merah.

    “Serta peningkatkan kadar lipid dan trigliserida dalam darah yang dapat meningkatkan pravelensi terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi Kognitif,” ujar dr. Samuel dalam kegiatan Cormega Health-Talk sekaligus peluncuran kemasan baru Cormega di Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Dokter Samuel menuturkan, Omega-3 tertinggi banyak didapati di ikan laut dalam.

    Ikan Goreng (Kolase Tribunnews)

    Sayangnya cara memasak ikan yang sering digoreng membuat kandungan Omega-3 nya hilang.

    “Kalau ingin mendapatkan Omega-3 berkualitas dan jumlahnya tinggi,  baiknya konsumsi ikan sesering mungkin. Jika tidak, pemenuhan sederhana lewat supplemen,” ungkap dia.

    Berdasarkan Panduan Tata Laksana Penyakit Kardiovaskular Ateroskelerosis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), terapi pasien jantung dan stroke diantaranya adalah konsumsi Omega-3. Pada pasien kardiovaskular, Omega-3 dapat membantu menurunkan kadar lipid dalam darah khususnya trigliserida.

    Dokter spesialis jantung dr. Sony Hilal Wicaksono., Sp.JP, Subsp. P.Kv(K), FIHA, FasCC  menambahkan, para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menggunakan poli terapi dengan mengombinasikan terapi Omega-3 dengan terapi farmakologi seperti statin atau fibrat.

    “Pemberian terapi Omega-3 dalam 1 tahun dapat menurunkan parameter lipid yaitu trigliserida plasma secara bermakna dan menurunkan risiko komplikasi gangguan kardiovaskular,” kata dia.

    GM Commercial Landson, dr Riccawati Santoso mengatakan, konsumen harus memahami isi kandungan Omega-3, karena banyak yang beredar di pasar tetapi konsentrasi dan kemurniannya terbilang rendah.

    Omega-3 dibutuhkan tidak hanya oleh orang dewasa. Kebutuhan harian Omega-3 yang disarankan pada anak-anak adalah 500-1200 mg per hari, sedangkan orang dewasa sebanyak 1000-1600 mg per hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dapat mengonsumsi 1-2 kapsul lunak per hari atau sesuai rekomendasi dokter.

     

  • Profil Mat Solar, Aktor Senior Indonesia Meninggal Dunia

    Profil Mat Solar, Aktor Senior Indonesia Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Bandung – Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia, Aktor sekaligus komedian Mat Solar atau Nasrullah dikabarkan meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah.

    Adapun kabar tersebut dibagikan langsung oleh politikus sekaligus lawan mainnya di sitkom populer Bajaj Bajuri, Rieke Diah Pitaloka. Rieke menyampaikan pesan belasungkawa di akun Instagramnya.

    “Berita duka cita Telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri Senin, 17 Maret Pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah,” tulisnya (@riekediahp).

    Melansir dari unggahan Rieke, almarhum Mat Solar akan dimakamkan pada Selasa, 18 Maret 2025 sekitar waktu pagi di TPU Haji Daiman, Cimanggis Ciputat. Rieke juga menuliskan permintaan maaf kepada rekan seperjuangannya tersebut.

    “Mohon dimaafkan semua kesalahan almarhum. Alfatihah. Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang,” tulisnya.

    Sebagai informasi, Mat Solar meninggal dunia di usia 62 tahun dan diketahui telah berjuang melawan penyakit stroke sejak tahun 2017. Adapun kondisinya dikabarkan semakin memburuk hingga membuatnya sulit untuk berbicara.

    Mat Solar juga mengalami gangguan penglihatan meski pendengarannya masih berfungsi dengan baik. Akibat sakitnya tersebut, pemeran utama sitkom Bajaj Bajuri itu selama bertahun-tahun rutin menjalani berbagai pengobatan.

    Diketahui ia telah menjalani fisioterapi hingga rutin kontrol kesehatan untuk menangani penyakitnya. Terapi yang dijalaninya sempat memberikan pemulihan sementara tetapi kondisi strokenya tetap menyebabkan kelumpuhan pada tangan dan kaki kirinya.

  • Perjalanan Karier Mat Solar, Berjuang Melawan Stroke Sejak 2017, Ini Deretan Film yang Dibintanginya

    Perjalanan Karier Mat Solar, Berjuang Melawan Stroke Sejak 2017, Ini Deretan Film yang Dibintanginya

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok dan perjalanan karier Mat Solar.

    Pemeran Bajuri tersebut kini tutup usia.

    Aktor dalam sinetron Bajaj Bajuri, Mat Solar, meninggal dunia pada Senin (17/3/2025).

    Informasi itu dikonfirmasi oleh sahabat Mat Solar, artis, sekaligus anggota DPR Rieke Diah Pitaloka melalui akun Instagram pribadinya, @riekediahp.

    “Telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri Senin, 17 Maret 2025 Pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah,” tulis Rieke.

    Sebelumnya, Mat Solar berjuang melawan stroke yang dideritanya sejak 2017.

    Penyakit tersebut membuat tubuhnya sulit bergerak maksimal dan menyebabkan penglihatannya mulai kabur. Hal itulah yang membuatnya rehat dari dunia hiburan.

    Profil Mat Solar

    Dilansir dari Kompas.com, (20/4/2020), pria dengan nama asli Nasrullah ini memulai kariernya di dunia hiburan saat ia berusia 16 tahun pada 1978.

    Saat itu, ia terjun ke dunia seni peran, melalui Teater Mama yang tayang di TVRI pada 1978-1992, dengan memerankan tokoh Mat Solar.

    Peran itu membuat namanya mulai dikenal publik sebagai Mat Solar.

    Pria kelahiran Jakarta, 4 Desember 1962 ini kemudian membintangi sejumlah film, seperti Dongkrak Antik (1982) dan Dilihat Boleh Dipegang Jangan (1983).

    Ia kemudian bermain menjadi peran pendukung untuk beberapa sinetron di layar kaca, seperti Senggal Senggol, Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu, Raja Sawer, dan Luv.

    Namanya semakin melejit saat ia membintangi Bajaj Bajuri, dengan memerankan tokoh utama sebagai Bajuri, suami Oneng (yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka).

    Tangkapan layar berita duka meninggalnya Mat Solar dalam unggahan di akun Instagram Rieke Diah Pitaloka. (Instagram.com/@riekediahp)

    Moncer di dunia hiburan, Mat Solar kemudian menandatangani kontrak 200 episode pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series bersama Abdel Achrian.

    Sepanjang kariernya di dunia hiburan, Mat Solar telah membintangi tujuh film dan sembilan sinetron di Tanah Air.

    Untuk kehidupan pribadi, Mat Solar menikah dengan Ida Nurlaela dan dikaruniai tiga anak.

    Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya adalah Pemeran Utama Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung 2013 untuk sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series dan Aktor Individu dalam Panasonic Gobel Awards 2013 untuk sinetron yang sama.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hati-hati! Ini 10 Makanan yang Bisa Memicu Stroke

    Hati-hati! Ini 10 Makanan yang Bisa Memicu Stroke

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian Mat Solar telah mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 22.30 WIB akibat strok atau stroke yang dideritanya.

    Komedian legendaris kelahiran 1962 ini telah bertahun-tahun berjuang melawan stroke yang dialaminya sejak 2015 dan selalu melakukan perawatan rutin.

    Pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk stroke. Banyak orang sering mengabaikan tanda-tanda awal gangguan kesehatan ini, padahal stroke bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

    Tanpa mengubah gaya hidup yang lebih baik, risiko terkena penyakit ini semakin besar, bahkan di usia muda sekali pun.

    Untuk itu, mulai mengubah gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat sangatlah penting. Berikut ini 10 makanan yang harus dihindari karna bisa menyebabkan stroke, dikutip dari laman Health, Selasa (18/3/2025).

    Makanan Penyebab Stroke

    1. Daging merah

    Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan babi mengandung banyak lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat.

    Jika dikonsumsi berlebihan, kolesterol akan menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan arteri yang dapat memicu stroke. Sebagai alternatif, pilihlah daging putih, seperti ayam atau ikan yang lebih sehat dan rendah lemak.

    2. Daging olahan

    Daging olahan mengandung kadar natrium yang sangat tinggi karena melalui proses pengawetan dengan garam dan bahan kimia lainnya, seperti nitrit.

    Natrium yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah naik dan menjadi faktor utama penyebab stroke. Selain itu, bahan pengawet dalam daging olahan dapat merusak pembuluh darah jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

    3. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji biasanya mengandung banyak lemak jenuh, lemak trans, serta kadar garam yang tinggi.

    Lemak trans adalah jenis lemak yang sangat berbahaya karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Hal ini bisa memperbesar risiko penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke.

    4. Makanan kalengan

    Makanan dalam kaleng sering kali mengandung kadar garam yang tinggi agar lebih awet. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah, memperberat kerja jantung, serta pembuluh darah.

    5. Camilan kemasan

    Makanan ringan kemasan dan kue kering umumnya mengandung lemak trans, serta gula dalam jumlah tinggi. Lemak trans berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol jahat yang menjadi salah satu pemicu stroke.

    6. Makanan manis

    Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Minuman manis, seperti soda dan teh kemasan juga sering kali mengandung fruktosa tinggi, bisa menyebabkan tekanan darah naik dan mengganggu metabolisme tubuh.

    7. Gorengan

    Gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

    Selain itu, minyak yang digunakan untuk menggoreng sering kali dipakai berulang kali, sehingga mengandung zat karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh. Mengonsumsi makanan dengan metode yang lebih sehat, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang adalah pilihan yang lebih baik.

    8. Makanan beku (frozen food)

    Makanan beku biasanya mengandung garam, pengawet, dan lemak dalam jumlah tinggi. Kandungan ini dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol yang berkontribusi terhadap penyakit stroke.

    Jika mengonsumsi makanan beku, pastikan untuk memilih yang rendah garam dan perhatikan kandungan nutrisinya.

    9. Mentega dan margarin

    Mentega dan margarin mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

    Sebagai pengganti, gunakanlah minyak zaitun atau minyak kelapa murni yang lebih sehat untuk memasak.

    10. Alkohol

    Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang berbahaya.

    Selain itu, alkohol juga bisa merusak fungsi hati dan meningkatkan kadar lemak dalam darah, yang mana berkontribusi pada penyumbatan pembuluh darah dan risiko stroke.

    Jika ingin minum alkohol, sebaiknya batasi konsumsi kurang dari tujuh gelas per minggu untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah yang bisa terhindar dari stroke.

  • 10 Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke

    10 Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke

    Jakarta, Beritasatu.com – Strok atau stroke merupakan kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian. Menurut World Health Organization (WHO), stroke menjadi penyebab kematian kedua di dunia.

    Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta meningkatnya kasus hipertensi, diabetes, dan obesitas, semakin meningkatkan risiko stroke.

    Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat guna mengurangi faktor risiko tersebut. Berikut ini 10 kebiasaan sehat yang dapat membantu mencegah stroke, yang dikutip dari Health Harvard, Selasa (18/3/2025).

    Pola Hidup Sehat Cegah Stroke

    1. Mengontrol tekanan darah

    Hipertensi menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko stroke. American Heart Association merekomendasikan agar tekanan darah dijaga di bawah 120/80 mmHg untuk mengurangi risiko stroke hingga 50%.

    Beberapa langkah yang dapat membantu mengontrol tekanan darah, antara lain mengurangi konsumsi garam, menjalani pola makan sehat, dan berolahraga secara rutin.

    2. Menerapkan pola makan sehat

    Nutrisi yang seimbang sangat berperan dalam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat (misalnya minyak zaitun dan ikan) dapat membantu mengurangi risiko stroke.

    Diet Mediterania, yang kaya akan serat dan rendah lemak jenuh, telah terbukti efektif dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    3. Menjaga berat badan ideal

    Kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi dan diabetes, yang merupakan faktor utama penyebab stroke. Menjaga indeks massa tubuh (IMT) dalam kisaran normal (18,5–24,9) dengan mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik sangat dianjurkan.

    4. Berolahraga secara teratur

    Aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan jantung dan dapat membantu menjaga berat badan. WHO merekomendasikan minimal 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit olahraga berat setiap minggu. Jenis olahraga yang disarankan meliputi berjalan, bersepeda, atau berenang.

    5. Menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan

    Merokok dapat meningkatkan risiko stroke hingga 2–3 kali lipat karena kandungan zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

    Konsumsi alkohol yang berlebihan juga berkontribusi pada hipertensi. Batas konsumsi alkohol yang disarankan, pada wanita maksimal 1 gelas per hari, dan pria maksimal 2 gelas per hari

    6. Mengelola stres dengan baik

    Stres yang berlebihan dapat memicu peningkatan tekanan darah dan berdampak buruk pada kesehatan jantung. Berbagai teknik, seperti meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu mengelola stres dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

    7. Menjaga kualitas tidur

    Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan jantung. Kurang tidur dapat memicu hipertensi, yang berisiko menyebabkan stroke. Pastikan untuk mendapatkan 7–9 jam tidur berkualitas setiap malam guna menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    8. Mengontrol kadar gula darah

    Diabetes merupakan faktor risiko utama stroke. Menjaga kadar gula darah dalam batas normal melalui pola makan sehat, olahraga teratur, serta kepatuhan dalam mengonsumsi obat dapat membantu menurunkan risiko stroke akibat diabetes.

    9. Mengatasi fibrilasi atrium

    Fibrilasi atrium adalah kondisi ketika irama jantung menjadi tidak teratur, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke. Penggunaan obat antikoagulan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala diperlukan bagi mereka yang mengalami kondisi ini.

    10. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

    Pemeriksaan kesehatan berkala membantu mendeteksi faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi lebih dini. Dengan demikian, tindakan pencegahan yang tepat dapat dilakukan sebelum risiko stroke meningkat.

    Menjalani pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah stroke. Dengan menerapkan 10 kebiasaan di atas, seseorang dapat secara proaktif mengurangi risiko terkena stroke dan menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.

  • Video Catatan Sakit Mat Solar ‘Bajaj Bajuri’: Stroke hingga Diabetes

    Video Catatan Sakit Mat Solar ‘Bajaj Bajuri’: Stroke hingga Diabetes

    Video Catatan Sakit Mat Solar ‘Bajaj Bajuri’: Stroke hingga Diabetes

  • Tak Hanya Strok, Ternyata Mat Solar Juga Punya Riwayat Penyakit Ini

    Tak Hanya Strok, Ternyata Mat Solar Juga Punya Riwayat Penyakit Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Mat Solar, aktor legendaris yang dikenal lewat perannya sebagai Bajuri dalam sinetron “Bajaj Bajuri”, meninggal dunia di usia 62 tahun pada Senin (17/3/2025). Sosoknya begitu melekat di hati para penggemar sebagai karakter suami sederhana dan jenaka yang mengendarai bajaj biru dalam kehidupan sehari-harinya.

    Namun, di balik senyum dan candaannya di layar kaca, ternyata dia harus menghadapi perjuangan panjang melawan berbagai penyakit serius.

    Sebelum berpulang, Mat Solar diketahui menderita strok sejak 2017. Kondisi ini membuatnya harus menjalani perawatan intensif dan mengubah gaya hidupnya secara drastis.

    Strok yang dialaminya berdampak pada mobilitas dan kemampuannya beraktivitas, memaksanya untuk lebih banyak beristirahat. Namun, ternyata bukan hanya strok yang mengganggu kesehatannya.

    Mat Solar juga memiliki riwayat penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu terjadinya strok, serangan jantung, dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya jika tidak dikelola dengan baik.

    Kisah Mat Solar menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama dalam mengelola penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Penyakit-penyakit ini sering kali berkembang tanpa disadari dan baru terdeteksi ketika sudah menimbulkan komplikasi yang serius.

    Oleh karena itu, kesadaran akan pola hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin, serta penanganan medis yang tepat sangatlah penting untuk mencegah dampak yang lebih parah di kemudian hari.

    Diabetes dan Gejalanya

    Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi akibat gangguan metabolisme gula dalam tubuh. Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi, yang jika tidak dikontrol dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, termasuk gangguan saraf, gangguan ginjal, hingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Beberapa gejala umum diabetes seperti berikut ini, dikutip dari Healthline, Selasa (18/3/2025).

    1. Sering merasa haus dan lapar

    Kadar gula darah tinggi menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga penderita mudah merasa haus. Selain itu, meskipun gula dalam darah tinggi, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakannya dengan baik sebagai sumber energi, sehingga muncul rasa lapar yang berlebihan.

    2. Sering buang air kecil

    Tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari.

    3. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

    Ketika sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari glukosa, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk dijadikan sumber energi alternatif, menyebabkan berat badan menurun drastis.

    4. Mudah lelah dan lemas

    Kurangnya glukosa di dalam sel menyebabkan tubuh kekurangan energi, membuat penderita sering merasa lelah.

    5. Luka yang sulit sembuh

    Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

    6. Penglihatan kabur

    Diabetes dapat menyebabkan retinopati diabetik, yaitu gangguan pada pembuluh darah mata yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

    Hipertensi dan Gejalanya

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah dalam arteri meningkat secara terus-menerus. Penyakit ini sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya sering tidak terdeteksi hingga terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung atau strok. Berikut ini beberapa gejala hipertensi yang perlu diwaspadai.

    1. Sakit kepala

    Biasanya terjadi di bagian belakang kepala, terutama pada pagi hari.

    2. Pusing dan vertigo

    Rasa pusing yang bisa mengganggu keseimbangan.

    3. Penglihatan kabur

    Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah mata, menyebabkan gangguan penglihatan.

    4. Nyeri dada

    Jika hipertensi sudah mempengaruhi jantung, penderita bisa mengalami nyeri dada.

    5. Detak jantung tidak teratur

    Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perubahan pada ritme jantung.

    6. Sesak napas

    Bisa terjadi akibat jantung yang bekerja terlalu keras atau karena adanya cairan di paru-paru.

    Kaitan Antara Diabetes, Hipertensi, dan Strok

    Diabetes dan hipertensi sering kali terjadi bersamaan dan saling memperburuk kondisi satu sama lain. Penderita diabetes lebih rentan mengalami hipertensi karena kadar gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih kaku dan sempit. Tekanan darah yang meningkat semakin memperburuk kondisi tersebut, meningkatkan risiko serangan jantung dan strok.

    Pada kasus Mat Solar, strok yang dialaminya bisa jadi merupakan komplikasi dari kombinasi diabetes dan hipertensi yang dia derita. Kerusakan pembuluh darah akibat kedua penyakit ini membuat aliran darah ke otak menjadi tidak lancar, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

    Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

    Karena diabetes dan hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, penting bagi siapa saja yang memiliki risiko atau sudah didiagnosis dengan salah satu atau kedua penyakit ini untuk menjalani gaya hidup sehat.

    Gaya hidup sehat bisa dimulai dengan menjaga pola makan, rutin berolahraga, mengontrol berat badan, mengelola stres, dan memeriksakan kesehatan secara rutin.

    Kisah Mat Solar menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami diabetes dan hipertensi. Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dan dikelola dengan baik jika menjalani gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan diri ke dokter.