Topik: stroke

  • Berat Badan Naik Pasca Lebaran, Waspada Risiko Penyakit Kronis Mengintai

    Berat Badan Naik Pasca Lebaran, Waspada Risiko Penyakit Kronis Mengintai

    Jakarta

    Berat badan sudah ideal atau bahkan turun selama sebulan berpuasa, yuk dijaga agar tak terus meroket naik. Mengapa? Dokter menyebutkan penambahan berat badan yang tak terjaga pasca Lebaran bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan

    Educator & content creator Sobat Diabet, dr Jonathan C Subagya, mengatakan ada beberapa penyakit kronis yang mengintai jika seseorang tidak menjaga berat badannya, terutama jika berat badan sudah melebihi indeks massa tubuh (BMI) normal atau tergolong obesitas.”

    “Seperti hipertensi, darah tinggi, stroke. Sampai penyakit gula, kencing manis atau diabetes melitus,” kata dr Jonathan dalam acara ‘Beat Diabetes: Healthy Talk and Poundfit’, di Jakarta Barat, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, kondisi ini kadang diperparah oleh kebiasaan malas bergerak pasca libur panjang. Seseorang cenderung malas atau enggan untuk kembali melakukan aktivitas fisik atau olahraga setelah menikmati momen liburan pasca Lebaran.

    “Kita lihat aktivitas fisik juga cenderung menurun ya usai liburan. Jadi memang kan harus ada keseimbangan kalori ya, antara yang masuk dan dikeluarkan,” katanya.

    Menurunkan kembali berat badan, lanjut dr Jonathan, membutuhkan komitmen dan tentu bukan sesuatu yang mudah. Dirinya membagikan beberapa tips bagi mereka yang ingin kembali tampil langsing usai libur panjang.

    “Kurangi porsi makan. Lauk pauknya nggak usah dikurangin, yang penting kurangi nasi. Rekomendasinya nasi dalam sehari itu 150 gram, atau cukup dua sampai tiga centong nasi, jangan ambil nasi sampai menggunung,” katanya

    “Kedua, kurangi konsumsi makanan berlemak. Jadi kalau makan banyakin protein, dada ayam, tempe, telur itu nggak apa-apa yang banyak. Ketiga, kurangi makan gula,” tutupnya.

    (dpy/suc)

  • Malunya Menkes, Masalah Gigi Terbanyak Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis

    Malunya Menkes, Masalah Gigi Terbanyak Ditemukan saat Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut hampir dua juta orang sudah memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi oleh pemerintah. Adapun masalah kesehatan gigi menjadi keluhan terbanyak yang ditemukan saat CKG. Di sisi lain, masih banyak puskesmas di Indonesia tak memiliki layanan dokter gigi.

    “Aku malu gigi (banyak terdeteksi). Saya baru sadar kalau di puskesmas ternyata 50 persen nggak ada dokter gigi. Makanya banyak masyarakat punya problem di gigi,” ucapnya, dikutip dari detikJateng.

    Menkes menyebut pihaknya tengah berdiskusi dengan sejumlah fakultas kedokteran gigi. Ia menyoroti mahalnya biaya dan sulitnya pendidikan dokter gigi sebagai salah satu penyebab utama minimnya jumlah praktisi di bidang tersebut.

    Selain penyakit gigi, cek kesehatan gratis juga menemukan dua penyakit lain yang cukup mengkhawatirkan, yakni tekanan darah tinggi dan diabetes. Dua penyakit ini dikenal sebagai “silent killers” yang bisa memicu komplikasi serius jika tidak ditangani sejak dini.

    “Nomor dua darah tinggi, tiga gula. Kalau 5-6 tahun tidak tertangani bisa jadi stroke dan jantung. Itu sebabnya kematian banyak di stroke dan jantung,” tuturnya.

    Senada, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono juga menyebut masalah gigi, hipertensi, hingga diabetes menjadi penyakit yang paling banyak ditemukan saat CKG.

    Karenanya, ia berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mengetahui kondisi kesehatan dirinya atau keluarganya.

    Menurutnya, jika seseorang teridentifikasi penyakit lebih dini, maka pengobatan bisa segera dilakukan, sehingga peluang untuk sembuh menjadi lebih besar.

    “Temuannya cek kesehatan gratis banyak ya, ada yang hipertensi banyak, yang diabetes, kelainan gigi, kelainan telinga juga banyak,” kata Dante di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/4).

    “Pemeriksaan lab yang berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah juga banyak,” lanjut dia.

    (suc/up)

  • Mengenal Kumis Kucing dan Manfaatnya Menurut Ahli

    Mengenal Kumis Kucing dan Manfaatnya Menurut Ahli

    Jakarta

    Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dikenal sebagai salah satu obat tradisional yang dipercaya memiliki segudang manfaat. Salah satu manfaat yang konon dimiliki oleh tanaman ini adalah mengurangi gejala penyakit diabetes.

    Banyak beredar produk obat herbal dengan kandungan tanaman kumis kucing yang mengantongi izin BPOM RI. Obat tersebut diyakini mampu menjadi alternatif pengobatan sejumlah penyakit termasuk diabetes.

    Meski begitu, masyarakat tetap dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. BPOM RI juga mewanti-wanti, jangan sampai obat atau suplemen herbal yang dikonsumsi justru menghambat proses perawatan diabetes atau kondisi kesehatan lainnya. Pengobatan konvensional dalam banyak kasus masih diperlukan oleh pasien diabetes.

    Mengenal Tumbuhan Kumis Kucing

    Kumis kucing adalah salah satu tanaman yang dapat ditemukan di Indonesia. Disebut kumis kucing karena tanaman ini memiliki bentuk yang mirip dengan kumis hewan tersebut.

    Dalam buku Fitoterapi: Pendekatan Empiris dan Bukti Ilmiah oleh Muhammad Ikhwan Rizki dan Nashrul Wathan, kumis kucing dijelaskan memiliki akar tunggang dan bisa tumbuh hingga 2 meter. Batangnya berbentuk segi empat, beralur, berambut halus, dan berwarna cokelat.

    Daunnya tunggal, lonjong, dengan tepi bergerigi dan permukaan berbulu. Bunganya berwarna putih atau ungu dan memiliki benang sari yang mencolok.

    Kumis kucing punya penyebutan yang berbeda, tergantung dengan wilayahnya. H Arief Hariana menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2, kumis kucing dalam bahasa Inggris disebut cats whiskers, di Jawa Tengah disebut remujung, di Sunda disebut kumis ucing, dan di Madura disebut soengot koceng.

    Kumis kucing merupakan salah satu tanaman obat yang sudah lama dikenal dan digunakan. Tanaman kumis kucing sering digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional.

    Tanaman ini dapat dimanfaatkan mulai dari bagian daun, bunga, hingga akarnya. Selain untuk diabetes, masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat untuk menyembuhkan batuk, encok, dan sembelit.

    Kumis kucing merupakan tanaman herbal yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meredakan pegal linu, rematik, asam urat, hingga membantu menjaga kesehatan kulit. Konon, khasiatnya bisa meningkat jika dikombinasikan dengan bahan herbal lainnya.

    12 Manfaat Kumis Kucing yang Dikenal Masyarakat

    Disadur dari buku The Miracle of Herbs karya dr Prapti Utami dan Desty Ervira Puspaningtyas S.Gz, senyawa aktif dalam kumis kucing yang dipercaya memberikan manfaat kesehatan adalah minyak asiri yang terdiri dari sesquiterpene dan senyawa fenolik. Selain itu, daun kumis kucing juga mengandung flavonoid dengan kandungan utama sinentesin, eupatorin, scutellarein, tetramethyl eter, salvigenin, rhamnazin, dan glikosida flavonoid.

    Senyawa lain yang mendatangkan manfaat dari tanaman ini adalah orthosiphon glikosida, alkaloid, zat samak, minyak lemak, saponin, dan myoinositol. Salah satu yang membuat kumis kucing populer, yakni merupakan tanaman obat yang masih banyak dijumpai di sekitar kita.

    Tumbuhan ini kerap ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Berikut beberapa khasiat kumis kucing bagi tubuh, yang dikenal oleh masyarakat dikutip dari berbagai literatur:

    1. Obat Peluruh Buang Air Kecil

    Dokter Prapti dan Desty menuliskan bahwa kumis kucing dipercaya berkhasiat mengobati infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, hingga peluruh air seni. Berbagai uji farmakologi dan uji klinik menyatakan bahwa daun kumis kucing mengarah pada efek diuretik. Efek peluruh kencing pada daun kumis kucing yang muda lebih kuat dibandingkan dengan daun kumis kucing yang tua.

    2. Obat Asam Urat

    Xantin oksidase merupakan enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat dalam tubuh. Semakin tinggi kandungan enzim xantin oksidase, maka semakin tinggi pula kadar asam urat yang akan dihasilkan tubuh.

    “Pada tahun 2008, Dwieka Agustin Muflihat dari Fakultas MIPA, IPB melakukan penelitian mengenai efek penghambatan kumis kucing terhadap aktivitas enzim xantin oksidase. Diketahui bahwa kumis kucing memiliki efek penghambatan terhadap aktivitas enzim xantin oksidase lebih dari 50% sehingga dapat membantu penurunan kadar asam urat yang berlebih dalam tubuh,” tulis dr Prapti.

    3. Meredakan Pegal Linu

    Menurut buku Studi Etnomedisin pada Masyarakat di Kecamatan Secang Kabupaten Magelang karya Alfian Syarifuddin, tanaman ini dapat meredakan pegal linu akibat aktivitas fisik berlebih atau kurang berolahraga.

    4. Mengurangi Nyeri Rematik

    Daunnya sering digunakan untuk meredakan nyeri akibat rematik. Di India, kumis kucing juga dijadikan pengobatan herbal untuk kondisi serupa.

    5. Sumber Antioksidan Alami

    Dalam buku Tumbuh-Tumbuhan Obat di Sekitar Kita oleh Dwisari Dillasamola dkk., disebutkan bahwa flavonoid dalam daun kumis kucing memiliki sifat antioksidan tinggi, yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas.

    Dalam uji hipoglikemik, campuran kumis kucing dan sambiloto terbukti mampu menurunkan kadar gula darah, bahkan sebanding dengan obat glibenklamid untuk penderita diabetes.

    7. Mengobati Hipertensi

    Daun kumis kucing kerap digunakan sebagai bahan campuran jamu di Jawa untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Penelitian preklinis oleh Ohashi dan rekan (2000) yang dimuat dalam Yakugaku Zasshi, dikutip dalam buku The Miracle of Herbs, bahwa ekstrak daun kumis kucing dapat menghambat kontraksi otot polos pada pembuluh darah.

    Sehingga daun ini dipercaya membantu menurunkan tekanan darah. Senyawa metilripariokromen yang terkandung di dalamnya juga berperan dalam menurunkan tekanan darah sistolik. Penelitian lain oleh Lestari Handayani dan Didik Budijanto pada 1997 terhadap 43 penderita hipertensi yang dipublikasikan di Cermin Dunia Kedokteran menunjukkan, bahwa kombinasi daun kumis kucing dan buah mengkudu efektif menurunkan tekanan darah.

    Kombinasi kumis kucing dengan buah mengkudu atau dalam bahasa Jawa disebut buah pace, dinilai efektif untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah penyakit jantung maupun stroke.

    8. Mengatasi Masalah Ginjal

    Farmakope dari berbagai negara seperti Indonesia, Perancis, Belanda, dan Swiss telah mencantumkan tanaman ini sebagai obat herbal untuk menangani gangguan ginjal seperti nefritis dan uretritis. Di Eropa, ekstraknya digunakan untuk membantu mengatasi batu ginjal.

    9. Meredakan Batuk

    Tanaman ini mengandung senyawa antiradang, antibakteri, dan antioksidan yang membantu mengurangi gejala batuk.

    Menurut Tanaman Obat Keluarga oleh Fauziah M, akar kumis kucing memiliki efek antipiretik karena kandungan antibakteri dan antiinflamasinya.

    11. Membantu Detoksifikasi Tubuh

    Tanaman ini dipercaya dapat membantu tubuh membuang racun yang berpotensi membahayakan kesehatan.

    12. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Menurut laman Examine, sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan krim yang mengandung 2% ekstrak kumis kucing mampu memperbaiki kondisi kulit berminyak lebih baik dibandingkan zinc glukonat 1%.

    Bagian kumis kucing yang paling sering dikonsumsi adalah daunnya. Namun, akar dan bunga juga bermanfaat, masing-masing untuk meredakan demam dan batuk.

    Pengolahannya bisa dengan cara merendam bunga atau akar selama 1-3 jam lalu meminum airnya. Daun segar sekitar 4-5 lembar bisa direbus dalam segelas air hingga mendidih, lalu air rebusannya diminum.

    Kumis kucing kerap digunakan dalam pengobatan tradisional. Namun, apakah herbal ini efektif untuk mengobati beragam penyakit?

    Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania, MSi menyatakan bahwa kumis kucing dapat membantu dalam penanganan diabetes, namun tidak dapat menyembuhkannya secara menyeluruh.

    Dalam arsip catatan detikcom, dr Inggrid mengatakan bahwa diagnosa diabetes tidak mungkin sembuh 100 persen. Namun, diabetes dapat dikontrol sehingga gula darahnya bisa dijaga supaya tetap rendah dan tidak cepat komplikasi.

    Menurut dr Inggrid, tanaman ini cocok digunakan oleh penderita diabetes ringan atau prediabetes, sementara penderita dengan kadar gula darah tinggi tetap membutuhkan pengobatan konvensional. Ia menegaskan kembali bahwa tanaman tersebut lebih sesuai untuk kondisi awal diabetes. Sebab nyatanya, banyak orang baru menyadari menderita diabetes saat kondisinya sudah parah.

    “Seringkali orang itu tahunya sakit diabetes biasanya sudah agak terlambat, dia biasanya ketahuannya ketika diabetesnya sudah cukup parah, atau misalnya gula darahnya udah tinggi banget. Itu nggak bisa ya dengan kumis kucing aja, biasanya tetap perlu obat konvensional yang utama,” jelasnya.

    dr Inggrid juga menekankan bahwa penggunaan kumis kucing sebagai suplemen untuk penderita diabetes berat harus dilakukan dengan pengawasan ketat karena kombinasi dengan obat antidiabetes tertentu bisa menyebabkan hipoglikemia berat hingga koma.

    “Juga yang harus berhati-hati orang yang diabetesnya sudah ada penyakit ginjal, komplikasi ke ginjal, misalnya udah jadi penyakit ginjal kronis. Itu juga harus berhati-hati karena belum tentu kumis kucing bisa dia terima,” tuturnya.

    “Jadi tidak semua orang dengan penyakit ginjal bisa terima kumis kucing, ada yang dia tidak mungkin konsumsi kumis kucing karena bisa mengakibatkan gagal ginjalnya lebih parah, apalagi yang sudah cuci darah harus berhati-hati banget,” sambung dr Inggrid.

    Nah, itulah tadi penjelasan tentang manfaat tanaman kumis kucing. Perlu diketahui, bahwa dokter menyarankan agar penderita diabetes dengan komplikasi ginjal perlu lebih waspada dalam mengkonsumsinya. Baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui aman tidaknya konsumsi tanaman kumis kucing.

    (aau/fds)

  • Makanan-Minuman yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dibatasi Biar Panjang Umur

    Makanan-Minuman yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dibatasi Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Faktor genetik memang memiliki peran dalam menentukan harapan hidup seseorang, namun bukan satu-satunya penentu. Sejumlah studi menunjukkan bahwa gaya hidup, seperti pola makan yang sehat juga berkaitan dengan kualitas hidup dan memperpanjang usia.

    Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan dibatasi agar tubuh tetap sehat dan berumur panjang? Dikutip dari Health, berikut penjelasannya.

    1. Buah dan Sayur

    Meski terdengar klise, nyatanya masih banyak orang yang jarang mengonsumsi sayur dan buah. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sebanyak 96,7 persen penduduk Indonesia tergolong kurang dalam konsumsi buah dan sayur.

    Padahal, sejumlah penelitian menunjukkan asupan buah dan sayur yang tinggi dapat menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyebab, termasuk penyakit jantung dan kanker. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur dan buah setiap hari.

    Cara terbaik mengonsumsi buah adalah dalam bentuk segar. Sayuran bisa ditambahkan ke dalam berbagai menu makanan harian. Jika ingin lebih praktis, buah dan sayur juga bisa dikombinasikan dalam bentuk smoothies.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Di dalamnya terkandung lemak sehat, protein nabati, serat, antioksidan, serta berbagai vitamin dan mineral penting seperti kalium dan magnesium yang dibutuhkan tubuh.

    Sebuah penelitian tahun 2020 yang melibatkan sekitar 5.800 pria dan wanita dengan sindrom metabolik selama satu tahun menunjukkan hasil yang menjanjikan. Penelitian tersebut menemukan bahwa peningkatan konsumsi kacang-kacangan berhubungan dengan penurunan beberapa penanda sindrom metabolik.

    Penanda tersebut meliputi lingkar pinggang, kadar trigliserida, tekanan darah sistolik, berat badan, dan indeks massa tubuh (IMT). Selain itu, kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) juga meningkat, terutama pada wanita. Temuan ini menunjukkan bahwa kacang-kacangan bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk mendukung kesehatan jantung dan metabolisme.

    3. Makanan Nabati

    Banyak orang-orang di blue zone, wilayah dengan angka harapan hidup tinggi, mengutamakan makanan nabati. Penelitian menemukan pola makan vegetarian dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

    Sebuah penelitian di tahun 2022 mengamati bagaimana pilihan makanan dapat mempengaruhi harapan hidup. Ahli menemukan peningkatan terbesar dalam umur panjang dapat dicapai dengan mengurangi asupan daging merah dan olahan.

    Kesamaan yang dimiliki oleh banyak blue zone seperti Okinawa dan Ikaria adalah konsumsi makanan yang sebagian besar kacang-kacangan. Mereka tetap makan daging dalam jumlah rata-rata rendah sekitar lima kali per bulan sejumlah 3-4 ons per bulan.

    4. Teh Hijau

    Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi teh hijau dengan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes tipe dua, alzheimer, dan obesitas yang lebih rendah. Salah satunya pada tahun 2022, peneliti menemukan orang yang mengonsumsi teh hijau paling banyak memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke lebih rendah.

    Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi

    Kunci dalam pola makan yang sehat adalah moderasi. Ketika menyukai makanan tertentu, pastikan konsumsinya tak berlebihan sehingga tidak mempengaruhi masalah kesehatan.

    Berikut ini beberapa jenis makanan yang harus dibatasi agar bisa berumur panjang:

    Gula tambahan, misalnya pada kue, permen, biskuit, es krim, dan soda.Minuman beralkohol.Makanan tinggi garam.Lemak jenuh, misalnya mentega, keju, minyak kelapa sawit dan kelapa, daging olahan, dan daging merah.

    (avk/suc)

  • Terbukti Ilmiah, Ini 8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Terbukti Ilmiah, Ini 8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Hidup sehat dan panjang umur adalah impian setiap orang. Kabar baiknya, mencapai semua itu tidaklah sesulit yang dibayangkan.

    Sejumlah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan dapat menjadi kunci untuk berumur panjang. Beberapa kebiasaan tertentu, seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat, dapat membantu memangkas risiko penyakit kronis, yang turut berkontribusi dalam meningkatkan peluang panjang umur.

    Lantas, apa saja hal-hal yang bisa membantu seseorang berumur panjang? Dikutip dari WebMD, berikut daftarnya.

    Tips panjang umur

    1. Menerapkan Diet Mediterania

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, pola makan sehat dan seimbang merupakan salah satu kunci panjang umur. Salah satu pola makan yang kerap dikaitkan dengan panjang umur adalah diet Mediterania.

    Diet Mediterania adalah pola makan yang fokus pada konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, dan ikan. Pola makan ini juga dapat membantu memangkas risiko sindrom metabolik, yaitu sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, seperti obesitas, gula darah tinggi, hipertensi, dan lain sebagainya.

    2. Berteman

    Sejumlah studi menunjukkan interaksi sosial memberikan dampak positif bagi kesehatan, termasuk dalam peluang panjang umur.

    Kendati demikian, jangan sembarangan pilih teman. Lingkungan pertemanan yang tepat dapat menularkan hal-hal positif yang baik bagi kesehatan.

    3. Stop Merokok

    Sudah bukan rahasia lagi kalau merokok menjadi salah satu faktor pemicu berbagai macam penyakit, termasuk yang bisa mengancam nyawa.

    Sebuah studi di Inggris selama 50 tahun menunjukkan bahwa berhenti merokok pada usia 30 tahun dapat memperpanjang hidup selama satu dekade. Sementara itu, menghentikan kebiasaan merokok pada usia 40, 50, atau 60 tahun dapat memperpanjang hidup masing-masing selama 9, 6, atau 3 tahun.

    4. Tidur Siang

    Penelitian telah menunjukkan tidur siang dapat membantu seseorang hidup lebih lama.

    Satu penelitian menemukan mereka yang tidur siang secara teratur memiliki risiko 37 persen lebih kecil meninggal karena penyakit jantung. Para peneliti berpendapat tidur siang dapat membantu jantung dengan menekan hormon stres.

    Berat badan yang sehat dan ideal membantu melindungi dari beragam penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kondisi lain yang dapat memperpendek usia.

    Lemak yang menumpuk di area perut dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Usahakan untuk meningkatkan asupan serat dan berolahraga secara teratur untuk memangkas lemak di area tersebut.

    6. Olahraga Secara Teratur

    Olahraga merupakan salah satu kunci utama untuk hidup sehat dan panjang umur. Berbagai penelitian telah menunjukkan mereka yang berolahraga rata-rata hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak.

    Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker tertentu. Olahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga otak dan kognitif tetap tajam di usia tua.

    7. Tidak Menyimpan Dendam

    Belajarlah untuk memaafkan dan tidak menyimpan dendam terhadap orang lain. Kemarahan kronis dapat memicu munculnya beragam penyakit, seperti penyakit jantung, masalah paru-paru, dan kondisi medis lainnya.

    Memaafkan juga mengurangi kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan membantu melancarkan pernapasan.

    8. Kelola Stres dengan Baik

    Seseorang tidak akan pernah bisa terhindar sepenuhnya dari stres. Kuncinya adalah belajar untuk mengelola stres agar tidak mengganggu ke kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kesehatan.

    Cobalah untuk melakukan yoga, meditasi, atau pernapasan dalam beberapa menit sehari untuk membantu menurunkan tingkat stres.

    (ath/kna)

  • Waspadai Kolesterol Tinggi, si Pembunuh Senyap yang Picu Serangan Jantung dan Stroke

    Waspadai Kolesterol Tinggi, si Pembunuh Senyap yang Picu Serangan Jantung dan Stroke

    JAKARTA – Kondisi tubuh harus sangat diperhatikan karena terdapat berbagai masalah kesehatan terjadi tanpa disadari. Salah satunya adalah hiperlipidemia atau kolesterol tinggi, kondisi di mana kadar lipid atau lemak dalam darah melebihi batas normal.

    Pada banyak kasus, hiperlipidemia tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari. Namun, hiperlipidemia harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bisa berujung kematian.

    Mengenal Hiperlipidemia

    Hiperlipidemia sebenarnya adalah istilah medis akan kondisi kolesterol tinggi atau trigliserida. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL).

    Hiperlipidemia disebabkan karena terlalu banyaknya kolesterol jahat dalam darah dan tidak memiliki cukup kolesterol baik untuk membersihkannya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan sumbatan atau plak dada di dinding pembuluh darah, yang dapat meluas dan menyumbat arteri hingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

    Gejala Hiperlipidemia

    Hiperlipidemia sebenarnya hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala. Timbulnya gejala juga sering tidak disadari dan dianggap sepele, seperti kram kaki terutama di betis dan nyeri pada jari kaki.

    Namun, pada hiperlipidemia turunan dapat muncul gejala seperti pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata dan persendian. Untuk komplikasi hiperlipidemia gejala yang muncul nyeri dada, kesulitan bernapas, tekanan darah tinggi, pusing, hingga mati rasa atau kesemutan di berbagai anggota tubuh.

    Faktor Risiko Terjadinya Hiperlipidemia

    Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya hiperlipidemia, salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan berlemak, kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, hingga malas berolahraga yang membuat kolesterol jahat meningkat pesat.

    Faktor risiko lainnya yang menyebabkan hiperlipidemia adalah konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan. Kemudian faktor kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hingga faktor genetik atau keturanan.

    Penanganan Hiperlipidemia

    Kolesterol tinggi sebenarnya dapat diatasi dengan sederhana, yakni mengubah dan menerapkan gaya hidup sehat. Namun, pada beberapa kasus hiperlipidemia yang sudah parah harus ditangani oleh medis dan biasanya mengharuskan pasien untuk mengonsumsi obat dengan rutin.

  • Dialami Titiek Puspa, Pendarahan Otak Paling Sering Disebabkan oleh Hal Ini – Halaman all

    Dialami Titiek Puspa, Pendarahan Otak Paling Sering Disebabkan oleh Hal Ini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Titiek Puspa meninggal dunia, Kamis (10/4/2025).

    Artis legendaris ini menghembuskan napas terakhir pada usia 87 tahun.

    Ia mengalami pecah pembuluh darah di otak bagian kiri atau pendarahan otak, dan dilarikan ke RS Medistra Jakarta.

    Dokter spesialis saraf Haznim Fadhli menuturkan, pendarahan otak paling sering disebabkan oleh hipertensi.

    Ia mengatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak.

    Saat tekanan darah tidak terkendali maka berisiko terkena stroke pendarahan atau stroke hemoragik.

    “Pendarahan otak  bisa disebabkan banyak hal, paling sering hipertensi. Lainnya bisa karena kelainan pembuluh darah,  cedera kepala, gangguan fungsi pembekuan  darah, penyakit amiloid angiopati,  penggunaan obat-obatan pengencer darah,” tutur dia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (11/4/2025).

    Mantan ketua IDI cabang Jakarta Pusat ini menuturkan, jika seseorang sudah terdiagnosis hipertensi maka harus menjalani pengobatan seumur hidup. Begitu juga kontrol dan pemeriksaan kesehatan rutin.

    Hal ini bertujuan agar hipertensi terkontrol atau tidak berkembang menjadi komplikasi yang parah.

    Gejala umum saat seseorang mengalami pendarahan otak adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba muncul, muntah, kebingungan hingga pingsan.

    Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kejang tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.

    “Pendarahan otak adalah kondisi yang harus ditangani segera ke rumah sakit terdekat. Penanganannya dapat berupa operasi dan rehabilitasi ,” tutur dia.

    Kronologi Meninggalnya Titiek Puspa

    Mengutip Tribunnews.com, Petty Tunjungsari Murdago mengungkapkan kronologi meninggalnya Titiek Puspa.

    Awalnya Titiek Puspa sempat menjalani syuting di salah satu program televisi, usai menyelesaikan pekerjaannya pelantun Kupu-Kupu Malam itu justru tidak sadarkan diri pada 26 Maret 2025.

    ‘Ya, memang ada kejadian di tanggal 26 Maret 2025, jam 8 malam, ketika Ibu Titiek Puspa sedang menyelesaikan recording di Lapor Pak Trans7, terjadi pingsan. Jam 8.30 dan alhamdulillah sudah menyelesaikan tiga episode,” kata Petty dalam jumpa persnya di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

    Titiek Puspa kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit Medistra Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, kondisi pendarahan otak yang dialami Titiek Puspa cukup serius mengingat usia Titiek Puspa tidak muda lagi.

    Keluarga sendiri mengatakan jika kondisi Titiek Puspa sebelumnya baik-baik ketika melakukan aktivitas hingga dikejutkan dengan kejadian tersebut.

    “Kami sendiri tidak tahu, saya mengharapkan beliau tidak lupa minum obat hipertensi. Saat syuting saya tidak ikut mengantar, karena sudah ada dua asisten yang menemani ibu,” ungkap Petty.

  • Cerita Wanita Kena Stroke di Usia 23 Tahun, Ternyata Dipicu Penyakit Ini

    Cerita Wanita Kena Stroke di Usia 23 Tahun, Ternyata Dipicu Penyakit Ini

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Emma Rand mengalami stroke di usia yang masih muda, yakni 23 tahun. Awalnya, diketahui tekanan darah Emma selalu tinggi di beberapa kali pemeriksaan kesehatannya.

    Dokter mengatakan tekanan darahnya cukup tinggi dan dipantau oleh dokter.

    Sekitar sebulan kemudian, Emma mengikuti kelas spinning yakni semacam bersepeda dalam ruangan dengan iringan musik dan bimbingan instruktur di tempat gym, New York, Amerika Serikat.

    Di lagu kedua dimulai, Emma merasa pusing yang dianggapnya kurang asupan air. Saat meraih botol airnya, dia jatuh dari sepeda.

    “Saya tidak bisa merasakan lengan kanan saya,” kata Emma pada orang-orang yang berkumpul menolongnya, dan langsung menelepon 911.

    Ketika petugas medis darurat tiba, mereka berusaha menurunkan tekanan darah tinggi Emma. Seorang petugas mengatakan bahwa perkiraan mereka wanita itu mengalami saraf terjepit.

    “Tetapi saya tidak bisa merasakan lengan saya,” ujar Emma, dikutip dari laman American Heart Association.

    Karyawan di tempat gym itu membantu Emma berdiri. Saat itu, rasa di lengannya mulai membaik, tetapi terasa aneh. Ia seperti tidak bisa mengendalikannya dengan baik.

    Di rumah, Emma menelepon orang tuanya di Guilford, Connecticut. Ibunya, Carole Rand, langsung datang dengan membawa monitor tekanan darah yang baru dibeli.

    Ketika dicek, tekanan darah Emma masih tinggi, jadi mereka menelepon dokter untuk menjelaskan hal yang dialaminya itu.

    “Saya rasa Anda baik-baik saja, tetapi sebaiknya pergi ke unit gawat darurat jantung pagi nanti,” tutur dokter tersebut.

    Keesokan harinya, Emma pergi ke unit gawat darurat. Ia masih kesulitan menggunakan lengan kanannya untuk mengisi formulir pendaftaran, sehingga sang ibu menggantikannya. Dokter spesialis jantung melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium dan mendaftarkan Emma untuk melakukan MRI minggu berikutnya.

    Setelah pemeriksaan, Emma merasa cukup sehat untuk berbelanja dan makan malam bersama orang tuanya.

    Di minggu berikutnya, Emma menemui dokter yang merawatnya. Sang dokter melihat tidak ada yang salah.

    Sampai MRI dilakukan keesokan harinya, Emma ditemani oleh ibunya. Setelah gambar diambil, teknisi meminta Emma tetap berada di dalam ruangan petugas medis untuk meninjau hasilnya.

    Sampai akhirnya seorang perawat jantung berkata bahwa Emma terkena stroke dan harus segera dibawa ke rumah sakit.

    Orang yang mengalami stroke dapat menerima obat pengencer darah, asalkan mereka mendapatkannya dalam waktu 4,5 jam sejak munculnya gejala. Sementara stroke yang dialami Emma kemungkinan terjadi sejak beberapa hari sebelumnya.

    Emma menghabiskan tiga hari di rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes. Kesimpulannya, seorang ahli jantung masih belum mengetahui penyebab stroke yang Emma alami di usia 23 tahun ini.

    NEXT: Penyebab stroke terkuak

    Penyebab Stroke Terkuak

    Sejak diagnosis, Emma mulai menjalani terapi okupasi untuk memperkuat lengan dan tangan kanannya. Bahkan, ia tidak bisa membedakan panas dan dingin, atau benda apa saja yang ia sentuh.

    Dua minggu setelah meninggalkan rumah sakit, ia kembali bekerja. Sampai seorang ahli jantung baru di Connecticut menemukan bahwa Emma memiliki kelainan jantung bawaan yang umum, yaitu lubang di ruang atas jantungnya.

    Kondisi itu dikenal sebagai foramen ovale paten, lubang yang ada pada setiap orang sebelum lahir. Tetapi, biasanya lubang itu akan menutup secara alami setelah lahir.

    Lubang tersebut mungkin telah menyebabkan gumpalan darah yang masuk ke otaknya. Dia kemudian menjalani prosedur untuk menutup lubang tersebut.

    Setelah masalah teratasi, pikiran Emma menjadi lebih tenang. Tetapi, dia harus tetap berusaha keras agar lengan dan tangan kanannya dapat berfungsi dengan baik.

    Namun, Emma merasakan kekecewaan yang besar akibat stroke tersebut. Ia mengalami perubahan kognitif, yang membuatnya tidak lagi bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.

    Sebaliknya, ia belajar menulis catatan untuk dirinya sendiri agar tetap bisa mengendalikan keadaan.

    “Bagian terbaiknya adalah saya tidak lagi merasa seperti bom waktu yang terus berdetak,” pungkasnya.

  • Kronologi Titiek Puspa Meninggal Dunia, Sempat Stroke dan Operasi Akibat Perdarahan Otak

    Kronologi Titiek Puspa Meninggal Dunia, Sempat Stroke dan Operasi Akibat Perdarahan Otak

    JAKARTA – Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta Selatan. Kabar duka itu dibagikan manajernya, Mia pada Kamis sore, 10 April 2025. Titiek meninggal dunia pada usia 87 tahun. Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari mengatakan, sang ibu sempat pingsan setelah shooting program TV pada 26 Maret 2025. Setelah itu didiagnsosis perdarah otak dan dioperasi. Simak informasi selengkapnya di VOI.id.

  • Kronologi Titiek Puspa Meninggal Akibat Perdarahan Otak, Sempat Dirawat Intensif

    Kronologi Titiek Puspa Meninggal Akibat Perdarahan Otak, Sempat Dirawat Intensif

    Jakarta

    Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB. Ia meninggal dunia di RS Medistra Jakarta Selatan ketika menjalani perawatan akibat pecah pembuluh darah.

    Kondisi kesehatan Titiek mulai menurun pada 26 Maret 2025. Penyanyi legendaris itu pingsan setelah melakoni syuting untuk salah satu program televisi. Putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari mengungkapkan sang ibu pingsan pada pukul 20.30 sebelum dilarikan ke rumah sakit.

    “Ya, memang ada kejadian di tanggal 26 Maret 2025. Jam 8 malam, ketika Ibu Titiek Puspa sedang menyelesaikan recording di Lapor Pak Trans7, terjadi pingsan, jam 8.30 (malam),” ungkap Petty dikutip dari detikHot, ketika Titiek masih dirawat di rumah sakit.

    “Alhamdulillah sudah menyelesaikan tiga segmen. Kemudian langsung saya ucapkan terima kasih kepada tim Trans 7 yang langsung membawa Ibu Titiek Puspa ke Medistra,” lanjutnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan adanya perdarahan di otak kiri Titiek. Mereka langsung melakukan tindakan operasi untuk menangani masalah tersebut.

    “Setelah diperiksa ada perdarahan di otak sebelah kepala kiri, kepala kiri,” sambungnya.

    Petty sendiri tidak mengerti secara pasti mengapa ibunya mengalami perdarahan otak. Sebelum kejadian, Titiek bahkan nampak begitu sehat dan tidak menunjukkan gejala mengkhawatirkan.

    Usia Titiek yang sudah menginjak 87 tahun disebut membuat situasi semakin berisiko. Meski begitu, manajer Titiek, Mia menuturkan operasi saat itu berjalan lancar.

    Titiek saat itu juga dirawat secara intensif di ruang ICU agar proses pemulihannya bisa berjalan lancar.

    “Eyang (Titiek Puspa) sudah operasi semalam. Kondisinya, aku tadi ngobrol sama dokter. Operasinya berjalan baik, alhamdulillah cuma kita lagi nunggu reaksinya besok buat dia. Biar dia istirahat dulu,” kata Mia saat itu.

    Setelah dua minggu menjalani perawatan, Titiek Puspa akhirnya meninggal dunia. Kepergian sang penyanyi legendaris ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemar setianya.

    Dikutip dari WebMD, perdarahan otak adalah salah satu jenis stroke. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang melemah di otak mulai bocor atau tiba-tiba pecah. Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hal itu dapat merusak bagian tersebut secara parah.

    Perdarahan otak juga disebut perdarahan intrakranial, pendarahan intraserebral, stroke hemoragik. Pendarahan otak mencakup sekitar 13 persen dari semua jenis stroke.

    (avk/kna)