Topik: stroke

  • Niatnya Jaga Anak Sakit, Pria Ini Nyaris Dioperasi gegara Dokter Salah Ambil Pasien

    Niatnya Jaga Anak Sakit, Pria Ini Nyaris Dioperasi gegara Dokter Salah Ambil Pasien

    Jakarta

    Seorang pria bernama Jagdish (60) di India nyaris dioperasi dokter ketika sedang menjaga anaknya, Manish, yang sakit. Semua ini terjadi karena pasien yang seharusnya dioperasi memiliki nama sama dengan Jagdish, bagaimana kisahnya?

    Jagdish saat itu tengah menjaga Manish yang baru saja mengalami kecelakaan. Manish mengalami luka yang parah sehingga harus menjalani operasi.

    Pada 12 April 2025, Manish masuk ke ruang operasi, sedangkan Jagdish menunggu di luar. Ketika ia menunggu, beberapa staf departemen bedah kardiotoraks dan vaskular rumah sakit memanggil namanya, ‘Jagdish’. Ia lantas mengangkat tangan dan staf membawanya ke ruang operasi lain.

    Jagdish memiliki gangguan berbicara akibat riwayat stroke, sehingga sulit menyampaikan bahwa dirinya bukan pasien. Petugas langsung memasang alat fistula dialisis, sambungan yang yang dibuat melalui pembedahan arteri dan vena untuk memudahkan akses darah, di lengan kiri Jagdish.

    Tak lama berselang, dokter datang dan menyebut petugas salah membawa pasien. Prosedur itu langsung dihentikan dan luka di tangan Jagdish ditutup.

    Manish menuturkan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab atas kekeliruan ini.

    “Ayah saya dibawa keluar saat saya dibawa untuk dioperasi. Saat saya dibawa keluar dari ruang operasi setelah operasi, saya tidak melihatnya,” cerita Manish dikutip dari NDTV, Jumat (18/4/2025).

    “Saya dibawa ke bangsal dan saya memberitahu petugas bahwa saya tidak menemukan ayah saya. Seseorang mengatakan ia telah dibawa untuk dioperasi. Saya bertanya operasi apa, ia bersama saya,” sambungnya.

    Akibat kejadian itu, pihak rumah sakit langsung melakukan penyelidikan. Komite beranggotakan tiga orang dibentuk untuk menyelidiki masalah dan memberikan laporan.

    (avk/kna)

  • Menguap Keseringan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan, Bukan Cuma Sekadar Ngantuk

    Menguap Keseringan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan, Bukan Cuma Sekadar Ngantuk

    Jakarta

    Menguap kerap dikaitkan dengan rasa kantuk. Ternyata, menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), kebiasaan sering mengantuk dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

    “Mengantuk adalah masalah kesehatan serius dengan konsekuensi yang luas,” kata presiden AASM Dr Eric Olson, seorang spesialis pengobatan tidur di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.

    Para ahli mengatakan tidur malam yang tidak berkualitas, setidaknya 7-8 jam, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Misalnya seperti memperburuk kondisi diabetes, depresi, penyakit jantung dan ginjal, tekanan darah tinggi, obesitas, dan stroke.

    Kebanyakan orang menganggap sering menguap hanya sebagai tanda-tanda kantuk. Tetapi, para ahli beranggapan bahwa tanda itu mungkin bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih berbahaya.

    “Kantuk yang berlebihan di siang hari dapat mengganggu kinerja dan menjadi indikator gangguan tidur yang mendasarinya atau masalah lainnya,” terang spesialis tidur Kristen Knutson, dikutip dari CNN.

    “Jika seseorang mengalami rasa kantuk berlebihan di siang hari terlalu sering, disarankan segera berkonsultasi ke dokter,” sambungnya.

    Bahaya Tersembunyi dari Sering Menguap

    Tubuh melakukan hal-hal aneh saat mengantuk terus-menerus. Menguap mengirim sinyal bahwa seseorang sebenarnya sedang mengatasi kekurangan tidur.

    Namun, seorang ahli tidur di Veterans Administration Medical Center di Penn Medicine, Philadelphia, Dr Indira Gurubhagavatula, mengatakan sinyal-sinyal tersebut sama sekali tidak benar.

    “Yang disayangkan adalah data menunjukkan bahwa saat mengalami kekurangan tidur yang kronis, kemampuan kita untuk memahami gangguan yang dialami tubuh sendiri menjadi tidak lagi akurat. Kita pikir baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak,” jelas Dr Gurubhagavatula.

    “Ketika kami melakukan tes untuk mengukur seberapa baik otak berfungsi, seperti kemampuan mengingat, tes memori, dan koordinasi, kami menemukan banyak orang sebenarnya melakukan kesalahan,” lanjut dia.

    Hal yang lebih berbahaya adalah otak dapat mengalami ‘microsleep’ atau tidur singkat selama 2-10 detik tanpa disadari. Tentu ini sangat berisiko jika tengah mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya.

    “Yang lebih mengkhawatirkan, dengan kurang tidur kronis, seseorang jadi tidak mampu menilai tingkat kelelahan dirinya sendiri secara akurat. Mereka akan merasa baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak,” kata Dr Gurubhagavatula.

    Untuk menilai seberapa parah kantuk yang dialami seseorang, para ahli menggunakan Epworth Sleepiness Scale. Tes ini dapat menilai kemungkinan seseorang tertidur saat melakukan aktivitas pasif, seperti menonton TV atau duduk sebagai penumpang di mobil selama satu jam.

    Jika skor yang didapatkan di atas 10, itu dianggap signifikan dan perlu ditindaklanjuti secara medis.

    “Jika Anda merasa kelopak mata berat, tubuh merosot, merasa pusing, tangan gemetar, atau menjadi impulsif dan tidak peduli dengan sekitar, itu bisa menjadi gejala bahaya akibat kekurangan tidur,” tambahnya.

    NEXT: Penyebab lain dari kantuk berlebihan

    Penyebab Lain dari Kantuk Berlebihan

    Selain kurang tidur, rasa kantuk yang berlebihan juga bisa dipicu oleh gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, sindrom kaki lelah, hingga gangguan ritme sirkadian. Bisa juga dipicu oleh penyakit kronis, efek samping obat, hingga gaya hidup tertentu.

    Sebagian orang percaya dengan mengonsumsi alkohol dapat membantu tidur lebih cepat. Tetapi, itu malah akan menurunkan kualitas tidur secara keseluruhan.

    Alkohol mungkin membuat lebih cepat tidur, tetapi tubuh akan terbangun saat efeknya sudah habis.

    Maka dari itu, para ahli menekankan perlunya menjaga kebiasaan sehat sebelum tidur. Itu termasuk menghindari konsumsi kafein berlebihan, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan memiliki rutinitas tidur yang konsisten untuk menjaga kesehatan serta kewaspadaan sepanjang hari.

  • Kebakaran Rumah di Surabaya, Bapak dan Anak Tewas

    Kebakaran Rumah di Surabaya, Bapak dan Anak Tewas

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Jalan Kedung Rukem IV No. 53, Tegalsari, Surabaya terbakar hebat, Kamis (17/04/2025) dini hari. Dalam peristiwa itu, 2 orang tewas karena gagal keluar dari kebakaran.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Laksita Rini mengatakan kebakaran yang menimpa rumah 3 lantai itu terjadi sekitar pukul 1 pagi. Pihak pemadam kebakaran menerima informasi pada pukul 01.15 dan tiba di lokasi kebakaran pada pukul 01.21 WIB.

    “Kami kerahkan 15 unit mobil pemadam dan bisa memadamkan api sekitar pukul 01.37 WIB. Proses pembasahan selesai dan suasana dinyatakan kondusif pada pada pukul 03.05 WIB,” kata Laksita Rini.

    Rumah 3 lantai itu dihuni oleh satu keluarga dengan 5 anggota. Mereka adalah Warsono (69), Umi Suhana (65), Suci Ramadhan (36), Hasan Basri (32), dan Lukman (24). 2 orang yang meninggal adalah Warsono dan Suci Ramadhan. Sementara, 3 lainnya berhasil kabur setelah lompat ke atap tetangga lewat lantai 2.

    “Ayahnya berinisial W (69) ditemukan di anak tangga antara lantai satu dan dua, sementara sang anak berinisial SR (36) ditemukan di depan kamar lantai dua,” imbuhnya.

    Dari laporan yang diterima Beritajatim.com, Titik api diduga berada di lantai 1 yang juga menjadi toko kelontong. Saat kejadian, Warsono yang menderita sakit stroke berada di lantai 1. Diduga ia tidak mampu kabur dari kobaran api hingga ditemukan tewas.

    “Untuk lantai 2 yang terbakar 50 persen. Lalu lantai 3 aman. Lalu ada 2 sepeda motor di lantai 1 juga terbakar habis,” jelas Rini.

    Jenazah kedua korban kebakaran itu lantas dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara, untuk penyebab pasti dari kebakaran masih diselidiki polisi. (ang/ted)

  • Tak Kalah dari Luar Negeri, Rumah Sakit Indonesia Borong 5 Penghargaan Healthcare Asia Awards 2025 – Halaman all

    Tak Kalah dari Luar Negeri, Rumah Sakit Indonesia Borong 5 Penghargaan Healthcare Asia Awards 2025 – Halaman all

    Hasiolan EP/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Layanan medis Rumah Sakit Indonesia terbukti tidak kalah dalam memberi layanan yang diberikan rumah sakit luar negeri seperti yang selama ini digembar-gemborkan.

    Hal ini dibuktikan oleh jaringan grup rumah sakit Siloam yang mendapat sederet prestasi mentereng di ajang internasional, Healthcare Asia Awards 2025.

    Tak tanggung-tanggung, Siloam Hospitals Group menyabet lima penghargaan bergengsi dalam ajang.

    Capaian itu menjadikan Siloam Hospital Group sebagai rumah sakit Indonesia dengan perolehan penghargaan terbanyak pada 2025.

    CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan, pencapaian itu merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam menyatukan keunggulan teknologi, kolaborasi lintas disiplin, dan pendekatan yang berpusat pada pasien untuk terus meningkatkan mutu layanan.

    “Kami percaya bahwa integrasi digital, perbaikan keberlanjutan, serta fokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien adalah kunci dalam membangun sistem layanan kesehatan yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya dilansir Kompas, Rabu (16/4/2025).

    Menurut dia, prestasi itu juga menjadi cerminan komitmen pihaknya dalam menghadirkan layanan kesehatan berkelas dunia melalui inovasi teknologi, keunggulan klinis, dan pendekatan yang berpusat pada pasien.  

    Selama ini, kelompok rumah sakit itu disebutkan telah memiliki terobosan dalam layanan kanker dan transplantasi ginjal, digitalisasi layanan rawat jalan, hingga pengembangan wisata medis dan inisiatif penanganan stroke akut di berbagai kota. 

    Raihan ini juga membuktikan bahwa rumah sakit Indonesia mampu bersaing dan memberikan layanan berkualitas tinggi tanpa harus berobat ke luar negeri.

    Caroline mengatakan, pihaknya akan terus mendorong inovasi strategis dan memperluas jangkauan layanan sebagai bagian dari komitmen terhadap keunggulan operasional dan pelayanan.  

    Dia menjelaskan, melalui kolaborasi dengan mitra global, investasi pada teknologi medis mutakhir dan pengembangan tenaga medis profesional, pihaknya memperkuat upaya untuk memimpin masa depan layanan kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan di Asia.

    Adapun berikut kelima penghargaan yang diraih dan mencerminkan keberhasilan jaringan rumah sakit Indonesia dalam berbagai aspek layanan kesehatan. 

    1. Specialty Hospital of The Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan kepada Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals atas kiprahnya dalam merevolusi layanan kanker di Indonesia melalui teknologi mutakhir dan pendekatan multidisiplin. 

    Dalam meraih penghargaan tersebut, MRCCC menetapkan standar baru dalam layanan onkologi dan menegaskan posisinya sebagai pelopor perawatan kanker komprehensif di Indonesia.  

    Hal tersebut dilakukan dengan menggabungkan teknologi canggih positron emission tomography (PET) dan single photon emission computed tomography (SPECT), scanner, brachytherapy, cyclotron, serta kemampuan transplantasi sumsum tulang dan prosedur kompleks lainnya, pendekatan tim multidisiplin yang kuat, serta inisiatif yang berpusat pada pasien.

    Komitmen terhadap mutu layanan tercermin melalui model tim multidisiplin (MDT) yang mengintegrasikan onkologi medis, bedah onkologi, onkologi radiasi, radiologi, patologi, kedokteran nuklir, serta berbagai spesialisasi terkait untuk memastikan pendekatan perawatan yang menyeluruh dan berpusat pada pasien.  

    2. Tertiary Hospital of the Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan kepada Siloam Hospitals ASRI atas keberhasilannya menjadi pusat unggulan transplantasi ginjal di Indonesia.

    Siloam Hospitals ASRI merupakan bagian dari layanan utama di Comprehensive Urology and Nephrology Center. 

    Hingga Januari 2025, rumah sakit tersebut telah melakukan lebih dari 415 transplantasi ginjal, dengan tingkat kelangsungan hidup pasien mencapai 97 persen dalam satu tahun dan 91,7 persen dalam lima tahun, serta kelangsungan hidup ginjal sebesar 98,3 persen dan 93,8 persen—melebihi standar global.  

    Keberhasilan itu didukung tim berpengalaman yang terdiri dari 10 urolog dengan subspesialisasi di bidang seperti endourologi, uro-onkologi, urologi anak, andrologi, serta urologi fungsional dan neuro-urologi wanita.  

    Pendekatan tersebut memungkinkan pemberian layanan yang komprehensif, terintegrasi, dan sesuai dengan praktik terbaik global.

    3. Medical Tourism Hospital of the Year – Indonesia

    BIMC Nusa Dua meraih penghargaan ini karena menjadi salah satu destinasi unggulan wisata medis di Indonesia yang dikenal luas akan layanan bedah plastik berkualitas tinggi.

    Dalam kurun waktu tiga tahun, prosedur bedah plastik di rumah sakit itu mengalami pertumbuhan delapan kali lipat, dari 77 tindakan pada 2021 menjadi 627 pada 2024.  

    Sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang meraih akreditasi dari Australian Council on Healthcare Standards International (ACHSI) pada 2014, BIMC Nusa Dua menjunjung tinggi keselamatan, etika, dan kualitas perawatan. 

    Rumah sakit ini dilengkapi dengan sistem steril dan pengendalian infeksi mutakhir, pemantauan pascaoperasi 24 jam, serta ruang bedah modern dengan teknologi aliran udara laminar, rumah sakit ini memastikan pengalaman bedah yang aman dan nyaman.

    Untuk wisatawan medis, BIMC Nusa Dua juga menyediakan paket terpadu yang menggabungkan layanan bedah plastik dengan liburan tropis, lengkap dengan akomodasi, program pemulihan, dan layanan concierge untuk kenyamanan menyeluruh. 

    4. Service Delivery Innovation Initiative of the Year – Indonesia

    Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas transformasi layanan rawat jalan melalui Outpatient Digital Express Lane. Siloam menjalankan layanan tersebut sejak 2023 dan berhasil menghemat waktu tunggu pasien lebih dari 144.000 jam.  

    Sistem itu menawarkan digitalisasi menyeluruh dari awal kunjungan hingga pengiriman obat ke rumah dan telah digunakan oleh lebih dari 1,7 juta pasien. 

    Inisiatif tersebut juga berhasil mengurangi waktu proses registrasi rata-rata sebesar 5,1 menit per pasien. Hal itu menjadikan sistem ini sebagai salah satu inovasi digital paling berdampak dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pasien di seluruh jaringan rumah sakit Siloam.  

    5. Clinical Service Initiative of the Year – Indonesia Siloam Hospitals mendapatkan Clinical Service Initiative of the Year atas inisiatif pengembangan Stroke-Ready Hospitals sebagai bagian dari peran Siloam yang berada di garda terdepan dalam layanan stroke akut di Indonesia.  

    Dari total jaringan 41 rumah sakit Siloam di 30 kota, sebanyak 25 unit telah dilengkapi penuh sebagai rumah sakit siap tanggap stroke.  

    Sejak 2023, lebih dari 3.000 pasien stroke telah mendapatkan perawatan, dengan tingkat trombolisis meningkat lebih dari 10 persen. 

    Inisiatif itu diperkuat dengan pelatihan rutin, simulasi emergensi, dan kolaborasi global yang telah diakui World Stroke Organization, serta sistem perawatan terpadu yang mencakup ambulans, instalasi gawat darurat (IGD), perawatan intensif, rehabilitasi, dan dukungan pascarawat untuk memastikan pemulihan optimal bagi pasien. (oln/slm/kmps/*)

  • Mengenal Aneurisma Otak Penyakit Sunyi yang Mematikan, Dr. Joy: ‘Seperti Bom Waktu’ – Halaman all

    Mengenal Aneurisma Otak Penyakit Sunyi yang Mematikan, Dr. Joy: ‘Seperti Bom Waktu’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Aneurisma otak kerap dijuluki sebagai silent killer alias penyakit sunyi yang mematikan.

    Hal ini karena banyak penderitanya tidak menyadari keberadaan aneurisma hingga pembuluh darah pecah dan menyebabkan stroke pendarahan yang bisa berakibat fatal.

    Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS(K), Subsp.N.Vas., PhD, FICS—dokter spesialis bedah saraf yang aktif mengedukasi masyarakat tentang penyakit ini—menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah risiko besar yang mengintai.

    “Aneurisma otak itu seperti bom waktu. Kalau sudah pecah dan jadi stroke pendarahan, itu tidak baik. Lebih baik ditemukan sebelum pecah,” ujar dokter yang akrab disapa dr. Joy, usai menerima rekor MURI di Mandaya Royal Hospital Puri, Tangerang, Rabu (16/4/2025).

    Sebagai pelopor teknik Awake Brain Surgery di Indonesia—yakni operasi otak dengan pasien tetap sadar untuk memastikan fungsi otak tidak terganggu—dr. Joy menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor risiko aneurisma otak.

    Ia menyebut diantaranya kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, usia di atas 50 tahun berjenis kelamin perempuan,  riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

    Karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan skrining, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

    “Untuk screening cukup dengan MRI atau MRA. Tapi kalau mau hasil yang paling akurat, karena gold standard-nya adalah DSA, ya harus pakai DSA,” jelasnya.

    Penanganan Aneurisma Tak Selalu Harus Operasi

    Dr. Joy mengungkapkan bahwa tidak semua aneurisma otak harus langsung ditangani dengan operasi.

    Penanganan tergantung pada ukuran dan lokasi aneurisma, serta kondisi pasien.

    “Kalau aneurismanya kecil, di bawah 4 milimeter, biasanya kita observasi, wait and see, kecuali jika letaknya berbahaya,” ujarnya.

    Namun, jika aneurisma berukuran besar atau berada di lokasi yang rawan pecah, maka intervensi medis diperlukan, baik melalui operasi microsurgery maupun prosedur minimal invasif seperti coiling dengan DSA.

    “Kalau sudah pecah, ya mau tidak mau harus segera ditangani, bisa dengan operasi clipping atau coiling menggunakan DSA,” tambahnya.

    Dokter dengan Rekor MURI

    Di luar prestasi medisnya, dr. Joy juga menorehkan pencapaian membanggakan dengan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai dokter dengan gelar Ph.D tercepat.

    Ia menyelesaikan program doktoral di University of Helsinki, Finlandia, hanya dalam 18 bulan 12 hari—pencapaian luar biasa di dunia kedokteran.

    “Saya sendiri tidak tahu awalnya. Teman yang kasih tahu ke MURI.

    Dia bilang, ‘Dok, ini dokter Joy ini yang tercepat loh Ph.D-nya.’ Saya juga kaget, surprise,” kenangnya sambil tertawa.

    Namun bagi Joy, pencapaiannya bukan hanya soal titel atau penghargaan.

    “Saya selalu punya satu prinsip: saya akan kembali ke Indonesia dengan membawa sesuatu yang berharga,” tegasnya.
    Yang dimaksud bukan semata gelar, tapi juga ilmu, inspirasi, dan kontribusi nyata bagi tanah air.

    Pesan untuk Generasi Muda

    Ketika ditanya soal pesan untuk anak muda Indonesia, dr. Joy dengan semangat menjawab:

    “Semangat, semangat, semangat! Awalnya pasti terasa berat, kayaknya nggak mungkin. Tapi kalau terus persisten, pelan-pelan akan kelihatan hasilnya. Semuanya akan indah pada waktunya.”

    Soal resep suksesnya menyelesaikan Ph.D dengan cepat, ia menjawab singkat tapi kuat:

    “Kerja keras, kerja pintar,” katanya.

    Pujian pun datang dari para senior dan guru besar kedokteran.

    Prof. DR. dr. Satyanegara, Sp.BS(K) menyebut Joy sebagai fenomena, sementara Prof. dr. Ahmad Faried, PhD., Sp.BS(K)., FICS menyebutnya simbol persistensi.

    “Ia keluar dari zona nyaman. Belajar dari dunia, kembali untuk Indonesia,” ujar Prof. Faried.
    “Dan yang paling penting, tetap jadi Joy!”

    Belajar dari Maestro Bedah Syaraf Dunia

    Dokter yang menguasai teknik bedah canggih seperti Microsurgical Clipping & Coiling, Endoscopic Endonasal Transphenoidal Surgery (EETS), hingga Digital Subtraction Angiography (DSA) ini pernah belajar langsung dari Prof. Juha Hernesniemi, maestro bedah saraf dunia dengan lebih dari 16.000 operasi otak.

    “Finlandia adalah pusatnya ilmu aneurisma. Saya harus belajar dari yang terbaik agar bisa memberikan yang terbaik untuk pasien saya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dr. Joy juga aktif dalam penelitian dan clinical fellowship di bidang bedah mikro serta pembuluh darah otak.

    Ia menulis buku Memahami Aneurisma Otak  yang kini menjadi referensi bagi mahasiswa kedokteran dan dokter muda.

    Setelah dari Finlandia, ia melanjutkan pendidikannya ke Seoul University Hospital, Korea Selatan, untuk mendalami teknologi kateterisasi otak (DSA)—teknologi krusial dalam deteksi stroke dan aneurisma.

    Kini, ia memimpin Pusat Saraf Komprehensif di RS Mandaya Puri memiliki pusat neurologi atau saraf komprehensif dan bisa menangani penyakit saraf langka dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti Digital PET CT, MR Ingenia Ambition 10 dan Linac Elekta Versa HD.

    “Kita bisa. Kita mampu menghadirkan pengobatan otak kelas dunia di negeri sendiri,” tegasnya.

    Mandaya Royal Hospital bahkan telah meluncurkan paket pemeriksaan otak MRI & MRA seharga Rp3,8 juta, termasuk konsultasi langsung dengan dr. Joy—membuktikan bahwa layanan neurovaskular bisa dijangkau masyarakat luas.

  • Hati-hati, Kebiasaan Makan yang Jarang Disadari Tingkatkan Risiko Kena Stroke

    Hati-hati, Kebiasaan Makan yang Jarang Disadari Tingkatkan Risiko Kena Stroke

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam BMC Medicine menemukan pola makan yang mengandung banyak gula meningkatkan risiko penyakit terkait sistem kardiovaskular. Penyakit jantung dan stroke bisa meningkat sebesar 6 dan 10 persen lebih tinggi.

    Dikutip dari Times of India, studi tersebut menganalisis data dari 110.000 penduduk Inggris berusia 37 hingga 73 tahun selama 9 tahun. Data-data tersebut didapat dari UK Biobank, memeriksa berbagai penilaian pola makan untuk memperkirakan asupan karbohidrat, terutama yang berfokus pada gula.

    Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi gula berlebih, termasuk yang ditambahkan ke makanan olahan, soda, jus buah, dan sirup, meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 6 persen lebih tinggi dan risiko stroke sebesar 10 persen.

    Studi tersebut mengecualikan gula alami yang bisa ditemukan pada gula dan sayuran utuh.

    “Bentuk gula yang paling umum dikonsumsi peserta studi adalah camilan dan manisan buah,” kata penulis studi, Cody Watling.

    Kelompok dengan risiko tertinggi mengonsumsi sekitar 95 gram gula setiap hari, yang mewakili 18 persen dari asupan energi harian mereka,” lanjutnya.

    Gula yang berlebihan memang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Ini karena gula dapat membebani kerja hati. Organ ini berperan mengubah karbohidrat makanan menjadi lemak dan memetabolisme gula.

    Gula berlebih dalam tubuh, pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan penyimpanan lemak, yang dapat berakibat pada penyakit perlemakan hati dan berisiko pada diabetes dan penyakit jantung.

    Gula tersebut jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan peradangan kronis dan tekanan darah tinggi, dua jalur yang mengarah ke penyakit jantung. Peningkatan tekanan darah, peradangan, penambahan berat badan, diabetes, dan penyakit hati merupakan konsekuensi dari konsumsi gula berlebih.

    (dpy/suc)

  • Dr. Joy, Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Pecahkan Rekor MURI

    Dr. Joy, Dokter Subspesialis Aneurisma Otak Pecahkan Rekor MURI

    Jakarta, Beritasatu.com – Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS (K), Subsp.N.Vas., PhD, FICS, atau yang akrab disapa Dr. Joy, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan pencapaian “Dokter yang Lulus Tercepat dalam Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran”. Dokter bedah saraf subspesialis aneurisma yang berpraktek di Mandaya Royal Hospital Puri ini menamatkan pendidikan S3 kedokterannya di University of Helsinki, Finlandia, dalam waktu 18 bulan 12 hari saja.

    Acara penganugerahan MURI untuk Dr. Joy digelar di RS Mandaya Puri pada Rabu (16/4/2025). Dalam kesempatan yang berbahagia ini, turut hadir Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS (K) selaku guru besar ahli bedah saraf di Indonesia dan juga Prof. dr. Ahmad Faried, PhD., Sp.BS (K)., FICS selaku perwakilan dari Rumah Sakit Universitas Padjadjaran Bandung.

    Di University of Helsinki, Dr. Joy mendalami bidang aneurisma otak. Aneurisma otak adalah tonjolan atau pembengkakan pada pembuluh darah di otak. Jika benjolannya pecah, aneurisma bisa menyebabkan kejang, hilang kesadaran, stroke, hingga kematian.

    Dr Joy Mendalami Aneurisma di Negara yang Tepat

    Berdasarkan statistik, Finlandia adalah salah satu negara dengan kasus aneurisma otak tertinggi di dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Dr. Joy menuntut ilmu tentang aneurisma otak di negara Eropa tersebut.

    “Di Finlandia, saya mendalami penyakit aneurisma otak. Kenapa di Finlandia? Karena negara ini salah satu negara dengan penyakit aneurisma terbanyak, jadi ilmu tentang aneurisma di sana berkembang pesat,” ucap Dr. Joy

    Finlandia juga memiliki dokter bedah saraf yang legendaris, yaitu Prof. Juha Hernesniemi yang sudah menangani lebih dari 16.000 operasi otak. Dr. Joy berkesempatan langsung untuk belajar dari Prof. Juha.

    “Saya berjanji pada Prof. Juha bahwa saya akan belajar dengan baik di Finlandia. Jadi saya akan bawa pulang ilmu ini dan memberikannya kepada masyarakat di Indonesia,” lanjut Dr. Joy.

    Dokter yang sempat menempuh pelatihan neurovaskular di Korea Selatan ini juga menyebutkan bahwa di Indonesia, hampir 90% pasiennya datang dalam kondisi aneurisma yang sudah pecah, sehingga sudah terjadi kegawatdaruratan. Sementara itu di Finlandia, pasien aneurisma yang datang ke dokter sebagian besar belum mengalami pecah.

    “Selisihnya signifikan antara Indonesia dan Finlandia dalam hal deteksi dini aneurisma. Padahal, aneurisma yang ditangani sebelum pecah, kesempatan sembuhnya jauh lebih tinggi dibanding jika sudah pecah. Saya harap kedepannya Indonesia dapat mengikuti Finlandia dalam hal angka deteksi dini aneurisma yang tinggi,” pungkasnya.

    Semangat Melayani dan Capaian Rekor MURI

    Menanggapi pencapaian Dr. Joy dalam memecahkan rekor MURI, Prof. Satyanegara mengatakan bahwa Mandaya harus bangga karena memiliki tim bedah khusus neurovaskular yang berprestasi.

    “Dengan segala kebanggaan di rumah sakit Mandaya, memiliki tim bedah saraf khusus neurovaskular itu sangat penting sekali. Saat saya belajar bedah saraf tahun 1967, operasi aneurisma itu dianggap sebagai operasi yang paling sulit. Saat itu, saya baru dikasih kesempatan untuk menyentuh aneurisma pada semester akhir,” katanya.

    “Tapi hebatnya, Dr. Joy dalam 18 bulan 12 hari sudah menyelesaikan pendidikan doktornya,” ucap Prof. Satyanegara.

    Prof. Ahmad juga memberikan tanggapannya.

     “Dr. Joy keluar dari zona nyamannya untuk sekolah, beliau orangnya persisten, jadi wajar kalau cepat lulus,” katanya.

    “Semoga pencapaian ini tidak hanya jadi selebrasi, tapi harus jadi role model dan memberikan manfaat untuk pasien, institusinya,” lanjutnya.

    Cemerlang dalam dunia pendidikan tidak membuat dr. Joy luput memberikan yang terbaik dalam pelayanannya sebagai tenaga medis. Bahkan, hingga saat ini beliau telah menangani lebih dari 1.000 pasien aneurisma otak selama hidupnya.

    Perawatan ini dilakukan dengan berbagai metode, termasuk Digital Subtraction Angiography (DSA). DSA adalah teknologi pencitraan medis canggih yang digunakan untuk melihat pembuluh darah dengan sangat jelas. Prosedur ini memanfaatkan sinar-X dan zat kontras untuk menghasilkan gambar detail dari pembuluh darah, terutama di area otak.

    Dr. Joy menjelaskan, DSA adalah prosedur yang sangat minimal invasif. 

    “Kita memasukkan jarum kecil di pembuluh pangkal paha atau melalui pembuluh di tangan, kemudian mengarahkan kateter untuk melakukan diagnostik. Jika ditemukan permasalahan di pembuluh otak, kateter yang lebih kecil (microcatheter) akan dinavigasikan tepat ke pembuluh yang bermasalah untuk dilakukan penanganan,” ujarnya.

    Tidak hanya penanganan aneurisma, dr. Joy juga piawai dalam menangani kasus-kasus bedah saraf lainnya, seperti tumor otak. Bahkan, baru-baru ini juga beliau mempopulerkan teknik awake brain surgery (operasi otak metode sadar) dan operasi tumor otak melalui hidung tanpa pembedahan kepala.

    Dr. Joy Bagian dari Pusat Unggulan Saraf RS Mandaya Puri

    Mandaya Royal Hospital Puri memiliki pusat neurologi atau pusat saraf komprehensif yang bisa menangani penyakit-penyakit saraf langka. Di dalam pusat unggulan ini, terdapat pusat saraf otak dan aneurisma dengan teknologi terkini yang dikepalai oleh Dr. Joy.

    Teknologi canggih yang dimiliki oleh pusat saraf otak dan aneurisma Mandaya meliputi Digital PET CT Scan, Radioterapi LINAC ELEKTA VERSA HD, intraoperative neuromonitoring (IONM), neuronavigation brain robotic surgery, CT Scan IQon Spectral CT, sampai MR Ingenia Ambition 10 yang meningkatkan angka keberhasilan tindakan operasi otak.

    Pusat saraf Mandaya juga mempunyai 13 dokter spesialis dan subspesialis yang menangani berbagai macam gangguan saraf, sebut saja seperti Alzheimer, epilepsi, Parkinson, saraf kejepit, myasthenia gravis, sindrom Guillain-Barre, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), hingga spinal muscular atrophy.

    Bahkan, pusat saraf Mandaya sudah bekerja sama dengan beberapa laboratorium dunia untuk menghadirkan pemeriksaan susunan DNA manusia yang disebut Whole Genome Sequencing (WGS) dan Whole Exome Sequencing (WES).

    Terlebih lagi, Mandaya Royal Hospital Puri melayani tindakan terapi modifikasi darah apheresis yang berguna untuk menangani penyakit saraf autoimun, seperti myasthenia gravis dan sindrom Guillain-Barre.

    Prestasi yang diraih oleh Dr. Joy sebagai salah satu dokter bedah saraf terkemuka di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk tetap berobat di dalam negeri, karena standar pelayanan, teknologi, dan juga kedokteran di Indonesia sudah sangat mumpuni dan bahkan bisa bersaing di kancah global.

  • 10 Air Rebusan Daun Penurun Kadar Gula Darah Tinggi, Binahong-Brotowali

    10 Air Rebusan Daun Penurun Kadar Gula Darah Tinggi, Binahong-Brotowali

    Jakarta

    Kadar gula darah dalam tubuh haruslah dijaga agar selalu dalam level normal. Glukosa darah yang terus tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan serius antara lain serangan jantung, stroke, kerusakan mata dan ginjal.

    Selain konsumsi obat resep dokter, air rebusan daun dari sejumlah tanaman bisa diminum sebagai upaya menurunkan gula darah tinggi. Daun perlu direbus selama beberapa menit dan sisa airnya dapat dikonsumsi secukupnya secara rutin.

    Air Rebusan Daun Untuk Turunkan Gula Darah

    Mulai dari daun binahong, brotowali, hingga daun sirih merah bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan glukosa darah yang tinggi. Berikut penjelasannya:

    1. Daun Binahong

    Ilustrasi daun binahong Foto: Getty Images/iStockphoto/Dian Saputra

    Mengutip buku The Miracle of Herbs oleh drPraptiUtami danDestyErviraPuspaningtyas, S.Gz, daunbinahong dapat mengatasi berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes. Kandungantriterpenoidsaponin dalam daunnya bantu menurunkan glukosa darah

    Studi preklinis oleh Dr Farida Hayati MS, Apt. dan Mir A Kemila, peneliti di Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, mengungkap konsumsi air rebusan daun binahong sama efektifnya dengan meminum obat penurun gula darah.

    Menurutnya, flavonoid menjadi senyawa penurun glukosa darah. Flavonoid mempunyai cincin benzena dan gugus gula yang reaktif terhadap radikal bebas. Gugus gula ini yang dapat menangkap radikal bebas penyebab diabetes.

    2. Brotowali

    Brotowali memiliki rasa pahit sehingga diyakini bisa menstabilkan kadar glukosa darah. Mengutip buku Bunga Rampai Herbal Indonesia oleh Kintoko dan Hardi Astuti Witasari, kolumbin dan pikroretin merupakan senyawa golongan alkaloid yang bertanggung jawab atas rasa pahit brotowali.

    Khasiat penurunan gula darah berkat brotowali dibuktikan oleh penelitian Sriyapai (2012) kepada 36 pengidap diabetes tipe 2. Pemberian serbuk brotowali rutin setiap hari selama 2 bulan bisa menurunkan glukosa darah secara signifikan.

    3. Daun Sirih Merah

    Ilustrasi Daun Sirih Merah Foto: Getty Images/SandyHappy

    Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, karvakol, eugenol, saponin, dan tanin, dikutip dari buku Daun Ajaib Tumpas Penyakit oleh Lina Mardiana. Senyawa aktif alkaloid dan flavonoid disebutkan punya efek penurun kadar glukosa darah.

    Uji praklinis pada hewan yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) Bogor mengungkap pemberian ekstrak sirih merah 20 gram per kilogram bobot tikus dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus hingga 34,3%.

    Efektivitasnya lebih tinggi daripada obat antidiabetes komersial yang hanya menurunkan 27% gula darah. Meski penelitian dilakukan pada hewan, hasil uji ekstrak daun sirih dapat dijadikan acuan untuk penggunaan pada pengidap diabetes.

    4. Daun Kersen

    Daun kersen berkhasiat menurunkan kadar gula darah di atas normal, merujuk buku Buah Bligo (Benincasa hispida) dan Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Antidiabetik oleh Retno Dwi N dan Dewi Pertiwi.

    Daun ini mengandung zat flavonoids yang dikenal bisa menurunkan glukosa darah. Senyawa kuersetin yang berperan menjaga performa sel pankreas tetap normal sehingga mempengaruhi penurunan gula darah juga ditemukan di dalam daun kersen.

    5. Daun Salam

    Daun salam mengandung sejumlah senyawa aktif, mencakup flavonoid, minyak atsiri, dan tanin, mengacu buku Diabetes Kandas Berkat Herbal oleh Ersi Herliana. Flavonoid yang bersifat antioksidan bantu mengendalikan diabetes dengan memungkinkan tubuh memproses insulin secara efisien.

    Di dalam daun ini juga tersimpan vitamin A dan C, zat besi, mangan, kalsium, hingga magnesium. Berkat sejumlah kandungan senyawa baiknya, daun salam juga memiliki kemampuan antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.

    6. Daun Kelor

    Ilustrasi daun kelor Foto: Getty Images/Jaka Suryanta

    Vitamin C, beta karoten, kuersetin, dan asam klorogenat adalah antioksidan yang terkandung di dalam daun kelor. Mengutip buku Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha oleg F.G. Winarno, asam klorogenat terbukti bisa mencegah absorpsi gula.

    Berdasarkan penelitian terhadap hewan yang dipublikasikan The Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, daun kelor juga mampu menurunkan kadar glukosa darah.

    Tingginya kandungan polifenol di dalam daun ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang bantu menstabilkan gula darah.

    7. Daun Tin

    Bukan hanya buah, daun tin berkhasiat menurunkan glukosa darah. Di tersimpan kandungan flavonoid dan triterpenoid yang bantu mengendalikan kadar gula darah. Flavonoid diketahui merupakan senyawa antioksidan yang bisa mencegah peningkatan glukosa.

    8. Daun Kaca Piring

    Merujuk buku Kumpulan Tanaman Obat di Kecamatan Tirtajaya oleh Neni Sri Gunarti, dkk, daun dari tanaman kaca piring dapat diolah menjadi minuman penurun gula darah dengan cara direbus. Daun ini juga berkhasiat dalam meredakan demam, sariawan, hingga sembelit.

    9. Daun Kumis Kucing

    Ilustrasi daun kumis kucing Foto: iStock

    Dalam buku Mengenal 10 Tanaman Obat Keluarga oleh Maslan Harahap dijelaskan senyawa a-Glukosidase yang terkandung dalam kumis kucing dapat mengganggu kerja enzim dan memecah karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan. Sehingga mencegah peningkatan kadar gula darah.

    Senyawa antioksidan di tanaman ini juga berpotensi menurunkan risiko komplikasi diabetes akibat stres oksidatif. Berdasarkan sejumlah studi, 116 senyawa aktif teridentifikasi pada kumis kucing antara lain kelompok flavonoid, saponin, hingga minyak atsiri.

    10. Daun Johar

    Flavonoid ditemukan dalam daun johar. Menurut buku Bioaktivitas dan Konstituen Kimia Tanaman Obat Indonesia karya Sri Fatmawati, alkaloid dan antrakuinon yang terkandung di dalamnya juga bermanfaat dalam menstabilkan glukosa darah.

    Sejumlah daun tanaman di atas dapat direbus dan diminum sisa airnya untuk menurunkan kadar glukosa tubuh yang di atas normal. Jika tertarik mengonsumsinya, terutama pasien diabetes, dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

    (azn/row)

  • 8 Manfaat Makan Telur Rebus bagi Tubuh, Bantu Turunkan Berat Badan

    8 Manfaat Makan Telur Rebus bagi Tubuh, Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Telur rebus merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak nutrisi. Makanan ini juga jadi favorit banyak orang karena dapat dimasak dengan mudah dan cepat.

    Telur rebus terbagi menjadi dua jenis, yakni telur rebus setengah matang dan matang. Perbedaannya, bagian kuning telur pada telur setengah matang masih encer, sedangkan telur rebus matang bagian kuningnya sudah matang sempurna.

    Proses masaknya yang hanya direbus membuat telur rebus dinilai memiliki kandungan gizi yang tinggi. Maka dari itu, mengkonsumsi telur rebus dapat memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh.

    Lantas, apa saja manfaat telur rebus untuk kesehatan? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

    Kandungan Gizi Telur Rebus

    Telur merupakan salah satu makanan yang kaya akan nutrisi. Mengutip situs WebMD, pada satu porsi telur rebus mengandung gizi yakni:

    Kalori: 72Lemak Total: 5 gramLemak jenuh: 1,6 gramKolesterol: 206 miligramNatrium: 65 mgKarbohidrat: 0,5 gramGula: 0,1 gramProtein: 6 gram

    Selain itu, telur rebus juga mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B6, D, E, K, dan zinc dalam jumlah yang cukup.

    Manfaat Telur Rebus bagi Tubuh

    Ada sejumlah manfaat dari mengkonsumsi telur rebus bagi tubuh. Dilansir situs Good Food dan Healthline, berikut sederet manfaatnya:

    1. Membuat Kenyang Lebih Lama

    Telur mengandung lemak sehat dan protein tinggi yang dapat memberikan efek kenyang lebih lama. Sebab, protein butuh waktu lebih lama untuk dicerna ketimbang karbohidrat.

    Selain itu, protein juga dapat meningkatkan produksi hormon GLP-1 yang memicu rasa kenyang dan mengurangi hormon penyebab lapar.

    2. Bantu Turunkan Berat Badan

    Selain memberikan efek kenyang lebih lama, makan telur rebus juga dapat membantu menurunkan berat badan. Kandungan lemak sehat pada telur rebus cenderung bertahan lebih lama dalam sistem pencernaan daripada protein dan karbohidrat.

    Kandungan lemak sehat itu yang membuat tubuh lebih kenyang tanpa perlu mengkonsumsi banyak kalori. Hal ini sangat efektif dalam menjaga asupan makanan ke dalam tubuh, sehingga cocok bagi orang yang sedang diet.

    3. Menjaga Kesehatan Mata

    Mengkonsumsi telur rebus ternyata dapat menjaga mata tetap sehat. Kandungan vitamin A, zinc, dan antioksidan berupa lutein dan zeaxanthin pada telur rebus sangat bermanfaat bagi kesehatan mata.

    Sebagai informasi, lutein dan zeaxanthin biasanya terkumpul pada retina mata dan berperan untuk melindungi dari kerusakan akibat sinar matahari.

    Selain itu, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa lutein dan zeaxanthin punya peran krusial dalam melindungi mata dari risiko katarak dan degenerasi makula. Namun, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengungkap hal tersebut.

    4. Memperkuat Imun Tubuh

    Telur mengandung asam amino yang dapat mendukung pembentukan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan bagian kuning telur mengandung glikopeptida tersulfonasi, yaitu zat yang membantu merangsang produksi makrofag.

    Makrofag sendiri adalah sel-sel kekebalan pada sistem imun tubuh yang dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi, sehingga detikers tidak gampang sakit.

    5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Manfaat telur rebus berikutnya adalah dapat menjaga kesehatan jantung. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengkonsumsi satu butir telur rebus setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

    Namun, para peneliti menekankan bahwa telur perlu dikonsumsi sebagai bagian dari gaya hidup sehat agar memberikan manfaat bagi tubuh.

    6. Menjaga Kesehatan Tulang

    Makan telur rebus ternyata dapat membantu menjaga kekuatan tulang, lho. Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Food and Function mengungkapkan, kebiasaan makan telur dikaitkan dengan meningkatkan kepadatan mineral tulang.

    Dalam studi tersebut, peneliti menemukan orang yang mengkonsumsi dua butir telur atau sekitar 100 gram setiap hari mengalami peningkatan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) yang signifikan, khususnya pada tulang belakang dan tulang paha.

    7. Menjaga Kekuatan Otot

    Protein pada telur terbukti dapat menjaga kekuatan otot serta melindungi dari kehilangan massa otot, suatu kondisi yang dikenal sebagai sarkopenia.

    Sedikit informasi, otot rangka berperan besar dalam kesehatan secara menyeluruh, mulai dari menjaga fungsi dan keseimbangan fisik, meningkatkan sensitivitas insulin, serta dapat menurunkan risiko osteoporosis.

    8. Menjaga Sistem Saraf

    Satu lagi manfaat dari telur rebus adalah dapat menjaga kesehatan sistem saraf. Hal ini berkat kandungan kolin yang membantu memproduksi asetilkolin, yakni neurotransmiter yang terlibat dalam memori dan pembelajaran.

    Kolin juga penting dalam mendukung perkembangan otak dan memori janin, serta meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

    Kolin sendiri ditemukan dalam kuning telur. Pada satu telur rebus ukuran besar dapat mengandung 147 mg kolin yang mampu memenuhi 27% dari nilai harian untuk kolin.

    Itu dia delapan manfaat makan telur rebus bagi tubuh. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Perda jaringan utilitas minta segera diterbitkan untuk penataan kota

    Perda jaringan utilitas minta segera diterbitkan untuk penataan kota

    Jakarta (ANTARA) – Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan bahwa peraturan daerah (perda) jaringan utilitas mendesak untuk segera diterbitkan dalam rangka menata Jakarta menuju kota global.

    “Kami melihat ini (perda jaringan utilitas) sangat mendesak untuk dilakukan percepatan,” kata Afan di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, saat ini penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai upaya menjadi kota global.

    Afan mengatakan bahwa ketika pembangunan SJUT tidak segera dilakukan, maka akan timbul beragam permasalahan di antaranya kemacetan.

    Ia menjelaskan, ketika tidak ada SJUT, maka setiap kali ada sambungan kabel baru akan menimbulkan kemacetan karena mereka menutup dan menggali jalan untuk menyambung kabel.

    “Ada pemeliharaan digali. Ada yang pasang kabel baru digali lagi. Jadi, saya yakin masyarakat bukan cuma capek melihatnya. Tapi capek merasakan macetnya,” ujarnya.

    Selain kemacetan yang ditimbulkan oleh semrawutnya jaringan utilitas, lanjut Afan, ada juga permasalahan genangan yang disebabkan kesemrawutan kabel. Dan itu menjadikan peraturan daerah terkait jaringan utilitas sangat mendesak.

    Sementara dari sisi kesehatan, dengan adanya kemacetan yang ditimbulkan maka penanganan kesehatan seperti penyakit stroke bisa terkendala.

    “Orang mungkin berpikir apa hubungannya dengan kesehatan. Kita tahu ada beberapa penyakit itu yang perlu penanganan amat sangat segera. Contoh orang stroke, dia punya golden time itu hanya 3 jam. Kita bisa bayangkan kalau di satu ruas ada beberapa titik galian, itu menyebabkan kemacetan yang luar biasa,” katanya.

    Dengan kondisi seperti itu, Pemprov DKI Jakarta meminta kepada Pansus DPRD terkait jaringan utilitas agar dapat segera menyetujui raperda menjadi perda agar penataan SJUT mempunyai kekuatan hukum.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025