Topik: stroke

  • Antara Fakta dan Mitos Akhir Zaman​

    Antara Fakta dan Mitos Akhir Zaman​

    GELORA.CO – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena sikap rendah hati dan reformisnya, wafat pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun akibat komplikasi stroke.

    Jenazahnya telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan publik selama tiga hari, sebelum misa pemakaman yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025.

    Dengan wafatnya Paus Fransiskus, perhatian dunia tertuju pada konklaf yang akan memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

    Para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul, dan hanya mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang diperbolehkan memilih.

    Calon terpilih harus meraih dukungan dua pertiga dari total suara.​

    Menariknya, dari sembilan kandidat kuat yang digadang-gadang bakal menggantikan Paus Fransiskus, tiga di antaranya memiliki nama depan Peter.

    Hal ini memicu spekulasi dan perbincangan mengenai ramalan kuno tentang “Petrus Romanus” atau “Peter dari Roma” yang disebut-sebut akan menjadi paus terakhir sebelum Hari Penghakiman.​

    Ramalan tentang Petrus Romanus berasal dari manuskrip kuno yang dikenal sebagai “Prophecy of the Popes” atau “Nubuat Para Paus”, yang konon ditulis oleh Santo Malachy pada abad ke-12.

    Naskah ini terdiri dari 112 frasa pendek berbahasa Latin, masing-masing diyakini menggambarkan karakter setiap paus sejak tahun 1143.​

    Frasa terakhir dalam naskah menyebutkan bahwa paus terakhir, Petrus Romanus, akan memimpin Gereja di masa penuh penderitaan, sebelum Roma hancur dan dunia menghadapi penghakiman terakhir.​

    Namun, keaslian naskah ini masih diperdebatkan.

    Beberapa sejarawan meyakini bahwa ramalan ini adalah karya dari abad ke-16, bukan abad ke-12, dan mungkin dibuat untuk mendukung kandidat tertentu dalam konklaf saat itu.

    Wafatnya Paus Fransiskus telah mengguncang dunia, dengan banyak pemimpin global menyampaikan belasungkawa dan mengenang jasanya.

    Presiden AS Donald Trump, Pangeran William, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky termasuk di antara tokoh-tokoh yang dijadwalkan menghadiri pemakaman di Vatikan.

    Sementara itu, spekulasi mengenai ramalan Petrus Romanus terus berkembang, terutama dengan adanya kandidat paus baru yang bernama Peter.

    Meskipun banyak yang meragukan keaslian ramalan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa nubuat ini telah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan dan takdir.​

    Kini, dengan Vatikan yang tengah bersiap menggelar konklaf pasca masa berkabung sembilan hari, umat Katolik dan pengamat dunia mulai bertanya-tanya: jika benar paus berikutnya adalah Peter dari Roma, apakah ini menandai awal dari akhir zaman seperti yang disebut dalam naskah?

    Mau percaya atau tidak, satu hal yang pasti ramalan ini sudah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan, takdir, dan iman.

    Apakah paus berikutnya benar-benar akan bernama Peter dan memenuhi ramalan tersebut? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

  • 5 Minuman ‘Ajaib’ yang Bantu Cegah Risiko Stroke, Termasuk Teh Hijau

    5 Minuman ‘Ajaib’ yang Bantu Cegah Risiko Stroke, Termasuk Teh Hijau

    Jakarta

    Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Risiko terkena stroke bisa diturunkan dengan bantuan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi minuman tertentu.

    Dikutip dari Times of India, stroke terjadi akibat adanya aliran darah yang terhambat menuju otak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan atau kebocoran pada pembuluh darah.

    Salah satu hal yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah adalah tekanan darah atau kolesterol tinggi. Kondisi ini bisa terjadi karena pola makan dan minum yang kurang baik.

    Berikut adalah sederet minuman ‘ajaib’ yang bisa membantu menurunkan risiko stroke.

    1. Teh Hijau

    Teh hijau dikenal mengandung banyak antioksidan, khususnya katekin yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah yang sehat dan mengurangi peradangan. Senyawa ini membantu menurunkan risiko pembentukan gumpalan darah, sehingga risiko stroke juga ikut berkurang.

    2. Jus Buah Bit

    Minuman ini kaya akan nitrat, yang membantu relaksasi dan melebarkan pembuluh darah. Saat aliran darah membaik, tekanan darah pun ikut membaik. Hal ini membuat kondisi stroke bisa dicegah.

    3. Smoothie Berry

    Buah berry seperti blueberry, stroberi, dan rasberi kaya akan flavonoid, yakni antioksidan kuat yang mampu mengurangi peradangan dan membuat jantung lebih sehat.

    Flavonoid ini juga membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan risiko stroke dengan melawan stres oksidatif.

    4. Jus Jeruk

    Vitamin C pada buah jeruk tidak hanya bagus untuk perawatan kulit, tetapi juga bisa menurunkan risiko stroke. Vitamin C mendukung sirkulasi darah yang sehat, berkat kandungan flavonoid-nya.

    5. Jus Buah Delima

    Buah delima kaya akan antioksidan, khususnya polifenol yang mampu membantu melancarkan aliran darah dan mencegah penumpukan plak di arteri.

    Perlu diingat bahwa mencegah stroke tidak hanya dengan mengonsumsi minuman-minuman tertentu. Dikutip dari Harvard Health, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar seseorang tidak mengalami kondisi ini.

    Berikut adalah 7 cara untuk mulai mengendalikan risiko terkena penyakit stroke.

    Menurunkan tekanan darahMenurunkan berat badanBerolahraga lebih seringMengurangi konsumsi alkoholMengontrol kadar gula darahBerhenti merokokMengobati fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur

    (dpy/naf)

  • Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari

    Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari

    Jakarta

    Stroke adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh sumbatan plak pada pembuluh darah. Plak ini sewaktu waktu dapat pecah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke otak mendadak berkurang.

    Penyebab stroke lain yang sering terjadi adalah kondisi tekanan pembuluh darah yang terlalu tinggi, sehingga pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.

    Stroke bisa terjadi kapan saja dan siapa saja. Namun, pagi hari disebut menjadi waktu yang paling rawan terjadi stroke. Lantas bagaimana faktanya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Melisa Aziz, SpJP, menjelaskan stroke mungkin saja bisa terjadi di pagi hari lantaran berkaitan dengan pola alami tekanan darah tubuh.

    “Tapi memang banyak kejadian (di pagi hari) bukan serangan jantung, tapi mungkin stroke ya,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).

    Menurutnya, saat malam hari tubuh beristirahat dan tidur, tekanan darah cenderung menurun. Ini adalah bagian dari siklus tubuh yang normal ketika organ-organ tubuh beristirahat dan memulihkan diri.

    Namun, menjelang dini hari, sekitar pukul dua hingga tiga pagi, tekanan darah mulai kembali meningkat. Bagi orang yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol atau hipertensi, lonjakan tekanan darah pada waktu tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Stroke umumnya terjadi akibat gangguan pasokan darah ke otak, yang bisa dipicu oleh lonjakan tekanan darah.

    “Orang-orang yang tekanan darahnya tidak terkontrol beresiko tekanan darahnya melonjak naik pada saat itu,” imbuhnya lagi.

    (suc/suc)

  • 7 Buah Penurun Kolesterol yang Sehat dan Lezat, Ada Alpukat

    7 Buah Penurun Kolesterol yang Sehat dan Lezat, Ada Alpukat

    Jakarta

    Kolesterol merupakan zat penting yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kolesterol memiliki efek positif dan negatif pada tubuh, tergantung pada jenis kolesterol yang terkumpul dalam tubuh.

    Kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel. Sementara kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dapat menumpuk di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung.

    Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga pola makan yang mengandung kolesterol baik dan membatasi asupan dengan kolesterol jahat. Lantas, bagaimana cara menurunkan kolesterol?

    Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, dapat menggunakan obat-obatan hingga mengonsumsi makanan yang mempengaruhi kadar kolesterol darah secara efektif, salah satunya buah-buahan.

    Buah Penurun Kolesterol

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut buah penurun kolesterol yang dapat dikonsumsi setiap hari:

    1. Pisang

    Pisang mengandung kalium dan serat yang mengurangi kadar kolesterol dalam darah, serta menurunkan tekanan darah secara alami. Buah ini merupakan sumber serat larut yang dapat menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh.

    2. Apel

    Apel dapat membantu menurunkan kolesterol darah secara alami karena kaya akan polifenol. Dikutip dari laman Red Cliffe Labs, buah ini juga kaya akan serat larut, yang rata-rata dalam satu buahnya mengandung 3-7 gram serat.

    3. Beri

    Oksidasi kolesterol jahat dianggap sebagai faktor utama untuk beberapa penyakit jantung. Buah beri, seperti blackberry dan stroberi, dapat menurunkan kadar kolesterol darah dalam tubuh dengan mencegah oksidasi kolesterol jahat.

    4. Anggur

    Anggur dapat menghilangkan kolesterol dari aliran darah. Saat buah ini mencapai aliran dara, semua kolesterol jahat yang ada di dalam darah akan diangkut ke liver atau hati.

    Di organ liver, kolesterol jahat akan diproses dan dikeluarkan dari tubuh.

    5. Alpukat

    Buah penurun kolesterol lainnya adalah alpukat. Buah ini merupakan sumber asam oleat yang membantu mengatasi kadar kolesterol dalam aliran darah.

    Sebanyak 150 gram alpukat mengandung sekitar 14,7 gram lemak tak jenuh. Ini bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dan mencegah risiko stroke, serta penyakit jantung lainnya.

    6. Nanas

    Nanas mengandung senyawa bromelain yang mampu memecah endapan kolesterol di arteri. Hal ini membuat nanas menjadi buah untuk memperlancar aliran darah dan mencegah risiko penyakit jantung akibat endapan kolesterol dalam aliran darah.

    7. Jeruk

    Buah penurun kolesterol terakhir adalah jeruk. Tidak hanya lezat, buah ini ternyata mampu mengelola kolesterol di dalam tubuh.

    Jeruk mengandung pektin, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Dikutip dari Eating Well, pektin adalah jenis serat larut yang mendorong tubuh untuk mengurangi kolesterol jahat.

    (sao/naf)

  • Umat Katolik Dunia Beri Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus yang Disemayamkan dalam Peti Kayu – Halaman all

    Umat Katolik Dunia Beri Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus yang Disemayamkan dalam Peti Kayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu pagi (23/4/2025).

    Para kardinal, petinggi gereja, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia memadati prosesi penuh khidmat tersebut.

    Paus kelahiran Argentina ini wafat pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun.

    Berpulangnya paus meninggalkan duka mendalam dan warisan spiritual yang kuat bagi Gereja Katolik.

    Dikutip dari AP News, Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung.

    Dia sebelumnya sempat dirawat karena pneumonia selama lima minggu.

    Jenazahnya dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta menuju basilika dalam prosesi resmi yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Vatikan, yang kini bertanggung jawab atas masa transisi menuju konklaf pemilihan paus baru.

    Kebaktian pembukaan diadakan di dalam basilika, menandai dimulainya masa penghormatan publik yang akan berlangsung selama tiga hari.

    Peti jenazah Fransiskus dibaringkan di Altar Confessio, sebuah ruang suci yang berada tepat di atas makam Santo Petrus, paus pertama dalam sejarah gereja.

    Berbeda dengan tradisi pemakaman paus sebelumnya yang menggunakan tiga peti jenazah berlapis, Paus Fransiskus memilih disemayamkan dalam peti kayu terbuka sebagai bentuk kesederhanaan.

    Sejak pagi buta, ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit cerah musim semi.

    Beberapa di antaranya bahkan mulai mengantre sejak pukul 6 pagi waktu setempat.

    Mereka datang dari berbagai negara, dari umat biasa hingga tokoh-tokoh penting.

    Ludovico, seorang peziarah dari luar Roma, mengatakan kepada CNN, “Ini akan menjadi momen emosional. Ia adalah pembimbing spiritual, dan saya ingin datang ke sini untuk merayakan hidupnya.”

    John, warga Roma berusia 64 tahun, duduk merenung sendirian di antara kerumunan.

    “Saya akan berdoa untuknya dan berdoa untuk dunia,” ujarnya.

    Prosesi diiringi nyanyian Litani Para Kudus, menambah nuansa sakral di dalam basilika.

    Peti jenazah diletakkan di altar utama basilika abad ke-16, menghadap langsung ke bangku-bangku umat, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

    Untuk mendukung masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus akan dibuka hingga tengah malam pada Rabu (23/4/2025) dan Kamis (24/4/2025).

    Penghormatan publik akan berakhir pada Jumat pukul 19.00 waktu setempat.

    Pihak kepolisian Italia juga meningkatkan keamanan di sekitar kawasan Vatikan.

    Patroli berjalan kaki dan berkuda disiagakan untuk mengatur aliran peziarah, terutama menjelang pemakaman dan dalam rangka Tahun Suci yang dibuka oleh Paus Fransiskus pada Desember lalu.

    Penampilan publik terakhir Paus Fransiskus terjadi pada Hari Minggu Paskah (20/4/2025), saat ia menyampaikan berkat terakhir dari mobil kepausannya di Lapangan Santo Petrus.

    Pimpin Vatikan 1 Dekade

    Fransiskus menjabat lebih dari satu dekade sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

    Ia dikenal karena keberpihakan kepada kaum miskin, advokasi terhadap migran, serta sikap progresif terhadap isu lingkungan dan keadilan sosial.

    Meskipun Trump dan Paus Fransiskus sempat berselisih pendapat mengenai kebijakan imigrasi, Trump kini menyatakan dirinya menghargai ajakan Paus untuk berbelas kasih terhadap para migran.

    “Ya, saya mendukung, saya mendukung,” ucapnya kepada wartawan, dikutip CBS News.

    Dalam pidato Paskah terakhirnya, yang dibacakan ajudan karena kondisi kesehatannya memburuk, Paus menulis:

    “Betapa banyak penghinaan yang kadang-kadang ditimbulkan terhadap mereka yang rentan, yang terpinggirkan, dan para migran!”

    Masa Berkabung Sembilan Hari

    Vatikan telah memulai masa berkabung resmi selama sembilan hari, dikenal sebagai Novendiale, untuk menghormati wafatnya Paus Fransiskus.

    Selama masa ini, berbagai upacara dan doa akan dilangsungkan untuk mengenang sosok pemimpin spiritual yang telah memberikan pengaruh besar bagi dunia.

    Apa Itu Masa Sede Vacante?

    Masa sede vacante adalah periode penting dalam Gereja Katolik yang terjadi ketika Takhta Suci kosong karena wafatnya atau pengunduran diri seorang Paus.

    Istilah Latin ini secara harfiah berarti “kursi kosong”, merujuk pada kekosongan kepemimpinan tertinggi di Vatikan.

    Begitu seorang Paus wafat, proses sede vacante dimulai dengan verifikasi resmi dari Camarlengo, pejabat yang bertanggung jawab atas urusan administrasi Vatikan selama masa transisi.

    Camarlengo akan memeriksa tubuh Paus dan secara resmi mengumumkan wafatnya kepada publik.

    Setelah pengumuman, kamar pribadi Paus disegel.

    Gereja kemudian memasuki periode novemdiales, yakni sembilan hari berkabung dan misa untuk mengenang Paus yang telah wafat.

    Setelah masa berkabung, para Kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun berkumpul dalam konklaf di Kapel Sistina, Roma.

    Mereka melakukan pemungutan suara rahasia untuk memilih Paus baru.

    Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total kardinal pemilih agar dapat terpilih.

    Ketika Paus baru berhasil dipilih, asap putih akan keluar dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda bahwa dunia memiliki pemimpin baru.

    Setelah itu, diumumkan secara resmi dengan ucapan: Habemus Papam (“Kita memiliki Paus”).

    Masa Sede Vacante Terlama dalam Sejarah

    Sede vacante terpanjang tercatat dalam sejarah Gereja Katolik terjadi antara tahun 1268 hingga 1271, menyusul wafatnya Paus Klemens IV.

    Proses pemilihan Paus saat itu berlangsung hampir tiga tahun karena konflik internal di antara para kardinal.

    Situasi tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Gereja tentang pentingnya kesepakatan dan reformasi dalam proses konklaf.

    Periode sede vacante terbaru dimulai pada 21 April 2025, setelah Paus Fransiskus dinyatakan wafat oleh Vatikan.

    Paus berusia 88 tahun itu sebelumnya sempat dirawat selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda, sebelum akhirnya pulang menjelang Paskah.

    Kini, dunia tengah menantikan siapa yang akan terpilih sebagai Paus baru—pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.

    Apa Itu Novemdiales?

    Novemdiales berasal dari bahasa Latin novem yang berarti sembilan.

    Istilah ini merujuk pada sembilan hari liturgi penuh doa dan misa arwah untuk mendoakan jiwa Paus yang telah wafat.

    Menurut laporan dari Vatican News dan Catholic News Agency, tradisi ini dimulai sehari setelah Camarlengo, pejabat yang memegang kendali administratif selama masa sede vacante, secara resmi mengumumkan wafatnya Paus.

    Pada 22 April 2025, misa pertama novemdiales untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus digelar di Basilika Santo Petrus.

    Misa tersebut dipimpin oleh seorang Kardinal senior.

    Prosesi ini menjadi awal dari sembilan hari refleksi mendalam.

    Acara ini dihadiri oleh para Kardinal, rohaniwan, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.

    Menjelang Konklaf

    Selama periode novemdiales, para Kardinal juga mengadakan pertemuan (general congregations).

    Pertemuan ini membahas kondisi Gereja global dan menentukan waktu pelaksanaan konklaf—proses pemilihan Paus baru.

    Seperti dilaporkan oleh Reuters, konklaf biasanya digelar antara hari ke-15 hingga ke-20 setelah wafatnya Paus.

    Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian novemdiales dapat berlangsung dengan penuh penghormatan.

    Kini, dunia menantikan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet dari Paus Fransiskus.

    Namun sebelum itu, Gereja memberi ruang untuk berduka, berdoa, dan bersyukur atas warisan seorang Paus yang telah menorehkan jejak penting dalam sejarah Katolik modern.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Umat Katolik Dunia Beri Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus yang Disemayamkan dalam Peti Kayu – Halaman all

    Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Ribuan Orang Antre Beri Penghormatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4/2025), pagi.

    Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam prosesi penuh khidmat yang dihadiri para kardinal, petinggi gereja dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.

    Paus asal Argentina ini wafat pada awal pekan ini di usia 88 tahun, meninggalkan duka mendalam dan warisan spiritual yang tak ternilai bagi Gereja Katolik.

    Jenazahnya dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta menuju basilika melalui sebuah prosesi resmi yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Vatikan, yang kini bertugas mengatur masa transisi dan konklaf untuk pemilihan paus baru.

    Setelah prosesi, kebaktian pembukaan dilakukan di dalam basilika, menandai dimulainya masa penghormatan publik yang akan berlangsung selama tiga hari.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibaringkan di Altar Confessio, sebuah ruang suci yang terletak di atas makam Santo Petrus, paus pertama.

    Tidak seperti para paus sebelumnya yang disemayamkan dalam tiga peti jenazah berlapis, Fransiskus memilih kesederhanaan.

    Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam peti kayu terbuka, sejalan dengan keinginannya untuk menyederhanakan tradisi pemakaman kepausan.

    Antrean Ribuan Peziarah

    Sejak pagi buta, ribuan peziarah telah memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit cerah musim semi, menanti kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Beberapa bahkan datang sejak pukul 6 pagi waktu setempat.

    Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, dari umat biasa hingga tokoh penting.

    Salah seorang peziarah dari luar Roma, Ludovico juga datang untuk memberi penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus.

    “Ini akan menjadi momen emosional. Ia adalah pembimbing spiritual, dan saya ingin datang ke sini untuk merayakan hidupnya,” ujar Ludovico, dikutip dari CNN.

    Di antara ribuan peziarah, ada pula John, seorang warga Roma berusia 64 tahun yang duduk sendirian merenung.

    “Saya akan berdoa untuknya dan berdoa untuk dunia,” katanya.

    Liturgi dan Keamanan Ketat

    Prosesi diiringi oleh nyanyian Litani Para Kudus, menambah suasana sakral yang mendalam di dalam basilika. 

    Peti jenazah tidak ditempatkan di tandu tinggi, melainkan di altar utama basilika abad ke-16, berhadapan langsung dengan bangku-bangku gereja yang segera dipenuhi oleh umat, dikutip dari Al Jazeera.

    Seiring berlangsungnya masa berkabung publik, Basilika Santo Petrus akan dibuka hingga tengah malam pada Rabu dan Kamis. 

    Masa penghormatan akan berakhir pada Jumat pukul 19.00 waktu setempat.

    Sementara itu, kepolisian Italia meningkatkan keamanan di sekitar Vatikan.

    Polisi menyiapkan patroli berjalan kaki dan berkuda. 

    Upaya ini dilakukan untuk menjaga ketertiban menjelang pemakaman dan mengakomodasi aliran besar peziarah, terutama dalam rangka Tahun Suci, yang dibuka oleh Paus Fransiskus pada bulan Desember lalu.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus wafat pada hari Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun setelah mengalami stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung, dikutip dari AP News.

    Ia sempat menjalani perawatan selama lima minggu karena pneumonia.

    Kemudian, kembali ke apartemennya di Domus Santa Marta sebelum akhirnya berpulang.

    Penampilan publik terakhirnya terjadi pada Hari Minggu Paskah (20/4/2025).

    Saat itu, ia menyampaikan berkat terakhir dari mobil kepausannya di Lapangan Santo Petrus.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus Wafat

  • Memahami Diabetes Sebagai Penyakit Kronis, Haus dan Lapar Berlebihan Bisa Jadi Gejala!

    Memahami Diabetes Sebagai Penyakit Kronis, Haus dan Lapar Berlebihan Bisa Jadi Gejala!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Penyakit diabetes masih banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia.

    Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah.

    Menurut data International Diabetes Federation (IDF), tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, sebanyak 19,5 juta.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes dari Eka Hospital BSD, Sidartawan Soegondo menjelaskan diabetes umumnya tidak dapat disembuhkan.

    Parahnya diabetes juga sering disebut sebagai ibu dari segala penyakit.

    Hal ini karena diabetes memiliki banyak risiko komplikasi yang bisa ditimbulkan.

    “Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7 persen,”

    “Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi,” kata dia dihimpun dari keterangan pers, Eka Hospital.

    Walau demikian, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah tersebut. 

    Bila diabetes terkontrol, dapat mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

    Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes, antara lain:

    Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.
    Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.
    Disfungsi ereksi, akibat kerusakan saraf yang berada di penis.
    Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.
    Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.
    Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah yang buruk pada kaki sehingga jika terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakiatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.
    Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.
    Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

    Sering haus dan lapar bisa jadi gejala 

    Lebih lanjut, Dokter Sidartawan Soegondo pun memaparkan beberapa gejala yang mungkin terjadi.

    Apabila Anda memiliki faktor risiko diabetes seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes termasuk diantaranya haus yang berlebihan dan mulut kering, selalu merasa lapar, dan sering buang air kecil.

    Selain itu, beberapa gejala lain bisa  meliputi:

    Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab
    Kelelahan
    Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki
    Luka yang sulit sembuh
    Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

    Apabila Anda mencurigai gejala tersebut, atau tidak mengalaminya namun mempunyai riwayat diabetes, Anda mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal penyakit diabetes.

    Pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

    Tes HbA1C
    Tes gula darah puasa
    Tes gula darah sewaktu
    Tes gula darah 2 jam setelah makan

    Apabila dokter telah mendiagnosis Anda memiliki diabetes, maka jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin meskipun jika kadar gula darah sudah berangsur normal.

    Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes, sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kata-kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia

    Kata-kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia

    Vatican City

    Kata-kata terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia pada Senin (21/4) pagi, disampaikan kepada perawat pribadinya, Massimiliano Strappetti. Sosok Strappetti senantiasa mendampingi Paus Fransiskus saat jatuh sakit hingga akhirnya berpulang.

    Strappetti, seperti dilansir Vatican News, Rabu (23/4/2025), tetap berada di sisi Paus Fransiskus selama 38 hari dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma, dan berjaga sepanjang waktu selama pemulihannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

    Paus Fransiskus sendiri pernah menyebut Strappetti sebagai sosok yang menyelamatkan hidupnya, dengan menyarankan dirinya menjalani operasi usus besar. Strappetti kemudian ditunjuk oleh sang Bapa Suci pada tahun 2022 menjadi asisten perawatan kesehatan pribadinya.

    Strappetti juga menjadi sosok yang mendorong sang pemimpin gereja Katolik sedunia itu untuk menyapa langsung umat dengan popemobile di Alun-Alun Santo Petrus pada Minggu Paskah.

    Pada saat itu, Paus Fransiskus ingin memberikan kejutan terakhir yang bermakna kepada 50.000 umat Katolik yang menghadiri misa Paskah pada Minggu (20/4) kemarin.

    Namun Paus Fransiskus sempat ragu dan menanyakan pendapat Strappetti, dengan bertanya: “Menurut Anda, apakah saya sanggup melakukannya?”

    Begitu berada di Alun-alun Santo Petrus, Paus Fransiskus menyapa orang banyak, terutama anak-anak, karena ini menjadi perjumpaan pertamanya setelah keluar dari rumah sakit, sekaligus perjumpaan terakhir dengan umatnya sebelum berpulang.

    “Terima kasih telah membawa saya kembali ke alun-alun ini,” ucap Paus Fransiskus kepada Strappetti pada saat itu.

    Ucapan “terima kasih” itu menjadi salah satu dari kata-kata terakhir Paus Fransiskus sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Ucapan itu juga dinilai mengungkapkan keinginan mendalam Paus Fransiskus untuk berada di antara umat Tuhan.

    Usai menyapa umat saat Minggu Paskah, Paus Fransiskus beristirahat pada Minggu (20/4) sore dan makan malam dengan tenang.

    Namun tiba-tiba, pada Senin (21/4) pagi, sekitar pukul 05.30 waktu setempat, tanda-tanda Paus Fransiskus jatuh sakit mulai muncul, yang mendorong respons medis cepat dari mereka yang menjaganya. Paus Fransiskus pada saat itu terbaring di tempat tidurnya di lantai dua Casa Santa Marta.

    Sekitar satu jam kemudian, menurut Vatican News, Paus Fransiskus memberikan isyarat perpisahan dengan tangannya kepada Strappetti. Sang Bapa Suci kemudian jatuh koma.

    Vatikan kemudian mengumumkan Paus Fransiskus meninggal dunia pada pukul 07.35 waktu setempat, setelah mengalami stroke dan serangan jantung.

    Menurut orang-orang yang mendampinginya pada saat-saat terakhir, Paus Fransiskus tidak mengalami penderitaan apa pun sebelum menghembuskan napas terakhir dan semuanya terjadi dengan cepat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 5
                    
                        Jokowi Jadi Utusan Prabowo untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
                        Nasional

    5 Jokowi Jadi Utusan Prabowo untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus Nasional

    Jokowi Jadi Utusan Prabowo untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menunjuk sejumlah orang yang akan menjadi utusannya untuk menghadiri pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik,
    Paus Fransiskus
    , di
    Vatikan
    .
    Adapun tokoh-tokoh tersebut yakni Presiden ke-7 RI
    Joko Widodo
    , Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ignasius Jonan, hingga Menteri HAM Natalius Pigai.
    “Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).
    “Di antara tokoh-tokoh yang diutus oleh Bapak Presiden Prabowo mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah yang pertama, Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo,” imbuh dia.
    Prasetyo berharap, tokoh-tokoh tersebut dapat mewakili Indonesia dalam menyampaikan belasungkawa.
    Ia mengakui, meninggalnya Paus menjadi duka cita yang mendalam.
    Berdasarkan rencana Vatikan, Paus Fransiskus akan dimakamkan pada tanggal 26 April pekan ini.
    “Kami berharap utusan ini dapat mewakili bangsa dan negara kita dalam ikut menyampaikan simpati dan belasungkawa,” ucap Prasetyo.
    Sementara itu, keberangkatan perwakilan tengah diatur oleh pemerintah.
    Kemungkinan, kata Prasetyo, utusan akan berangkat pada esok hari.
    “Untuk keberangkatan sedang diatur, mungkin bisa jadi akan berangkat besok hari Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya akibat stroke dan serangan jantung di usia 88 tahun pada pukul 07.35 pagi waktu setempat.
    Berita duka tersebut disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada Senin pekan ini, pukul 09.45.
    Para pemimpin negara di dunia memberikan ucapan duka cita mendalam atas kepergiannya.
    Presiden AS Donald Trump bersama Ibu Negara Melania Trump juga berencana menghadiri pemakaman Paus.
    Sebagai informasi, Paus Fransiskus telah dikenal sebagai sosok yang membawa angin perubahan di dalam Gereja Katolik.
    Dia menekankan pentingnya kerendahan hati, kesederhanaan, dan kasih sayang dalam menjalankan tugas kepausan.
    Paus Fransiskus bakal dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sesuai permintaannya.
    Hal ini menjadikannya sebagai Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar wilayah Vatikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kata Kata Terakhir Paus Fransiskus, Ucapkan Terima Kasih kepada Perawat

    Kata Kata Terakhir Paus Fransiskus, Ucapkan Terima Kasih kepada Perawat

    GELORA.CO – DI antara kata-kata terakhir Paus Fransiskus, ada ucapan terima kasih kepada perawatnya. Orang yang mengawasi kesehatan Paus Fransiskus itu telah membantunya memberikan kejutan kepada umat di Lapangan Santo Petrus pada Hari Paskah dengan tur singkat menggunakan popemobile. Penampilan di atas popemobile itu menjadi yang pertama sejak ia selamat dari pneumonia ganda selama lima minggu.

    “Terima kasih telah membawaku ke lapangan,” kata Fransiskus kepada Massimiliano Strappetti, perawat yang memberikan perawatan 24 jam untuk paus, seperti dilaporkan media resmi Vatikan, Selasa (22/4).

    Sekitar 35 ribu umat Katolik memadati lorong-lorong di dalam Lapangan Santo Petrus pada Minggu (20/4), saat paus melakukan tur, duduk di kursi khusus di bagian belakang popemobile. Terdengar sorakan ‘viva il papa’ (hidup Paus) dan kendaraan itu sesekali berhenti agar Paus Fransiskus bisa memberkati bayi-bayi yang dibawa para ajudan.

    Sisa hari Minggu terakhirnya dijalani dengan normal. Ia makan malam dengan tenang. Tanda-tanda pertama dari ‘penyakit mendadak’ muncul pada pukul 05.30 waktu setempat pada Senin (21/4).

    “Sedikit lebih daripada satu jam kemudian, sambil melambaikan tangan sebagai isyarat perpisahan kepada Strappetti, Paus jatuh koma. Ia tidak menderita, dan semuanya terjadi sangat cepat,” kata pihak Vatikan dalam laporan itu.

    Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, wafat pada Senin setelah mengalami stroke dan henti jantung. Sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 38 hari karena pneumonia. Namun, ia telah kembali ke Vatikan hampir sebulan lalu dan tampak membaik.

    Paus Fransiskus, yang dikenal sering memaksakan diri hingga kelelahan, menghabiskan hari terakhirnya dengan bekerja. Ia bahkan mengabaikan nasihat dokter yang menyarankan dua bulan istirahat agar tubuh tuanya bisa pulih.

    Media Vatikan menyebut Paus Fransiskus wafat selepas kembali memeluk umat setelah sekian lama. (*)