Topik: stroke

  • Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Hari Ini, 500 Ribu Orang Diprediksi Padati Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Hari Ini, 500 Ribu Orang Diprediksi Padati Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan berlangsung di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada hari ini, Sabtu (26/4/2025) pukul 10.00 waktu setempat atau 15.00 WIB.

    Diperkirakan sebanyak 200.000 hingga 500.000 orang akan turun ke Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus.

    Dikutip dari The New Zealand Herald, setidaknya 130 pelayat merupakan kepala negara dan delegasi dari seluruh dunia.

    Upacara pemakaman akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat, mengikuti rencana yang ditetapkan oleh Ritus Pemakaman Paus Roma – sebuah dokumen setebal 20 halaman yang dijuluki Gembala Seluruh Kawanan Tuhan.

    Ibadah tersebut, yang diperkirakan akan dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Latin, akan berlangsung sekitar dua setengah jam dan akan dipimpin oleh dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re yang berusia 91 tahun.

    Khotbah akan memberi penghormatan kepada kehidupan Paus Fransiskus.

    Upacara pemakaman Paus Fransiskus akan lebih sederhana dibandingkan dengan upacara pemakaman Paus sebelumnya, mengikuti instruksi yang ia tetapkan sendiri.

    Namun, sebagai kepala negara dan pemimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, itu akan tetap menjadi tontonan upacara dan tradisi.

    Rincian Jadwal Pemakaman

    Diberitakan BBC, para uskup agung dan uskup akan mulai berkumpul pada pukul 08.30 waktu setempat di Constantine Wing, koridor yang berdekatan dengan Basilika Santo Petrus.

    Pada saat yang sama, para pendeta Katolik akan berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

    Setengah jam kemudian, pada pukul 09.00 waktu setempat, para patriark gereja Ortodoks dan para kardinal akan berkumpul di Kapel Saint Sebastian, di dalam basilika, tempat jenazah Paus Yohanes Paulus II disemayamkan.

    Mereka akan berjalan dalam prosesi pemakaman sambil mengiringi peti jenazah Paus, yang telah menghabiskan empat hari terakhir di tengah Basilika Santo Petrus.

    Upacara pemakaman dimulai pukul 10.00 waktu setempat saat peti jenazah dibaringkan di alun-alun di depan Basilika Santo Petrus.

    Ibadah akan dipimpin oleh dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re.

    Para tamu dan pejabat tinggi akan duduk lebih dekat ke basilika dan peti jenazah, bersama ribuan pendeta dan anggota masyarakat lainnya di dalam dan sekitar Lapangan Santo Petrus, mirip dengan pemakaman Paus Benediktus XVI.

    Ibadah akan diakhiri dengan doa untuk Paus Fransiskus dan pujian terakhir – doa penutup di mana Paus akan secara resmi dipercayakan kepada Tuhan.

    Ini menandai dimulainya masa berkabung selama sembilan hari yang disebut Novemdiales dengan misa yang diadakan setiap hari untuk mengenangnya.

    Paus Fransiskus Mengubah Tradisi

    Secara tradisi, jenazah Paus akan dikubur sehari sebelum pemakaman dalam tiga peti mati bertingkat, terbuat dari cemara, timah, dan kayu ek.

    Peti mati dari kayu cemara melambangkan kerendahan hati dan kematian; peti mati dari kayu ek bagian luar, merupakan tanda “martabat dan kekuatan”, dan peti mati timah dilas untuk mengawetkan jenazah dan mencegah kerusakan.

    Namun, tahun lalu, Paus Fransiskus meminta agar ia dimakamkan di peti mati kayu yang lebih sederhana dengan bagian dalam seng.

    Ini adalah peti mati yang akan terlihat dalam upacara pemakaman.

    MISA REQUIEM – Umat Katolik mengikuti Misa Requiem Pope Francis di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Misa tersebut dilaksanakan untuk mendoakan Paus Fransiskus yang wafat pada Senin 21 April 2025 di Vatikan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    Menurut Monsignor Diego Ravelli, pemimpin upacara liturgi Vatikan, permintaan tersebut menekankan “bahkan lebih lagi bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus dan bukan pemakaman seorang manusia berkuasa di dunia ini”.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) dalam usia 88 tahun.

    Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu meninggal karena stroke yang membuatnya koma dan menyebabkan gagal jantung.

    Sebelum meninggal, Paus Fransiskus berbicara berkali-kali tentang konflik di Gaza dan terus berhubungan dengan sekelompok orang Kristen Palestina di Jalur Gaza.

    Hal ini sebagaimana diungkapkan Pastor Gabriel Romanelli, seorang pendeta di Gereja Keluarga Kudus ritus Latin di Gaza.

    Ia mengatakan kepada BBC Newshour bahwa Paus Fransiskus menelepon mereka setiap hari selama lebih dari satu setengah tahun untuk memeriksa keselamatan mereka – dan bahkan mempelajari beberapa frasa bahasa Arab.

    “Ia (Paus Fransiskus) memanggil kami dan memberikan berkat. Ia mengucapkan terima kasih atas doa-doa kami untuknya.”

    “Tidak mudah untuk tinggal di sini,” kata Romanelli, Selasa (22/4/2025), dilansir BBC.

    “Jadi sebagai seorang pendeta di sini, merasakan kedekatan dengan Paus sendiri bagi kami merupakan tanda yang sangat jelas dan sangat kuat akan belas kasihan Tuhan dan dorongan untuk melayani Tuhan di Gereja-Nya,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Paus Fransiskus Wafat

  • Deteksi Dini Masalah Panggul pada Ibu Hamil Penting untuk Cegah Dampak Serius – Halaman all

    Deteksi Dini Masalah Panggul pada Ibu Hamil Penting untuk Cegah Dampak Serius – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNWS.COM, JAKARTA – Masalah kelemahan otot panggul pada perempuan tidak boleh dianggap sepele. 

    Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), menjelaskan kehamilan dapat menjadi salah satu penyebab melemahnya otot panggul.

    Jika tidak terdeteksi sejak awal, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan pada area panggul yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup perempuan.

    “Hamil saja sudah menyebabkan kekenduran dan kelemahan dari otot dasar panggul. Itu terjadi kekenduran panggul antara 7,5 persen dari orang hamil,” kata dr. Budi di RS YPK Mandiri, Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Lebih lanjut, dr. Budi menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kondisi memburuk setelah melahirkan.

    “Kalau dibiarkan saja kita enggak tahu. Ada perempuan yang habis melahirkan tidak kunjung sembuh. Jadi dari awal perlu deteksi dini masalah panggul pada ibu hamil. Itu hasilnya akan lebih baik,” ungkapnya.

    Beragam Faktor Penyebab dan Dampak Kelemahan Otot Panggul

    Kelemahan otot panggul bisa disebabkan oleh berbagai hal, baik alamiah maupun gaya hidup. 

    Secara alamiah, kehamilan, proses persalinan, menopause, dan penuaan dapat memicu melemahnya otot panggul. 

     

    Sementara itu, gaya hidup seperti kurang olahraga, obesitas, dan konstipasi kronis juga turut berkontribusi.

    Faktor medis seperti operasi, cedera panggul, serta penyakit tertentu seperti diabetes, stroke, atau multiple sclerosis juga berisiko memperburuk kondisi ini. 

    Selain itu, kurangnya latihan otot panggul dan faktor genetik turut memengaruhi kekuatan otot tersebut.

  • Doa Rosario untuk Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore – Halaman all

    Doa Rosario untuk Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Ribuan umat Katolik berdoa Rosario secara bersama-sama pada Kamis (24/4/2025) malam waktu setempat di Basilika Santa Maria Maggiore.

    Di lokasi inilah nantinya Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) waktu setempat.

    Basilika Santa Maria Maggiore ini adalah tempat spesial bagi Paus Fransiskus yang letaknya berada di jantung Kota Roma

    Doa Rosario dipimpin oleh Kardinal Louis Antonio Gokim Tagle, seorang tokoh Gereja yang dihormati luas dan berasal dari Filipina.

    Ribuan umat Katolik yang datang dari berbagai penjuru dunia itu menghadiri doa Rosario yang keempat dalam rangka mengenang dan mendoakan Paus Fransiskus.

    Suasana basilika tampak tenang dan khusyuk, diterangi cahaya lilin dan diiringi alunan lagu-lagu rohani yang lembut.

    Kardinal Tagle, yang saat ini menjabat sebagai Pro-Prefek untuk Bagian Evangelisasi di Dikasteri Evangelisasi Tahta Suci, dikenal karena karismanya yang rendah hati serta semangat pastoralnya yang penuh welas asih.

    Sebelum memulai doa rosario, dalam sambutan singkat Kardinal Tagle mengajak seluruh umat untuk merenungkan kehidupan dan teladan Paus Fransiskus yang senantiasa menekankan pentingnya belas kasih, kesederhanaan, dan kehadiran Gereja di tengah mereka yang menderita.

    “Ketika kita berdoa Rosario malam ini,” ujar Kardinal Tagle.

    “kita mengenang Paus kita yang terkasih, Paus Fransiskus, gembala yang selalu membuka hati dan tangannya bagi mereka yang tersisihkan, yang terluka, dan yang mencari harapan dalam dunia yang semakin terpecah. Doa kita adalah ungkapan cinta, iman, dan persatuan sebagai satu Tubuh Kristus” katanya lagi.

    Rangkaian doa Rosario dilantunkan dengan penuh penghayatan, mencakup Lima Peristiwa Terang yang mencerminkan kehidupan dan karya Yesus Kristus.

    Di setiap peristiwa, Kardinal Tagle menyisipkan renungan singkat yang menghubungkan spiritualitas Maria dengan dedikasi Paus Fransiskus dalam melayani Gereja dan dunia.

    Acara ini tidak hanya menjadi momentum doa, tetapi juga menjadi simbol kuat persatuan umat Katolik secara global.

    Basilika Santa Maria Maggiore sendiri memiliki tempat istimewa dalam kehidupan dan pelayanan Paus Fransiskus.

    Setiap kali akan memulai atau mengakhiri perjalanan apostolik, beliau senantiasa menyempatkan diri untuk berdoa di hadapan ikon Maria Salus Populi Romani atau Bunda Maria Pelindung Rakyat Roma,  yang tersimpan di dalam basilika ini.

    Doa Rosario malam itu pun ditutup dengan berkat penutup yang disampaikan oleh Kardinal Tagle, disertai permohonan agar seluruh umat senantiasa diteguhkan dalam harapan dan kasih Kristiani.

    Usai rangkaian rosario, seluruh umat yang hadir dengan tenang dan dalam hening mereka tertib meninggalkan basilika dengan hati yang penuh damai, membawa pesan spiritual yang mendalam untuk terus mendukung dan mendoakan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

    PAUS FRANSISKUS WAFAT – Dubes RI untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono bicara soal permintaan Paus Fransiskus terkait proesi pemakamannya. Hal itu disampaikan Dubes Trias Kuncahyono dalam wawancara bersama Tribunnews, Senin (21/4/2025) (Dok Tribunnews)

    Sementara itu otoritas Vatikan akan segera menggelar prosesi pemakaman untuk mendiang pemimpin Gereja Katolik sedunia sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus.

    Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4) karena mengalami stroke yang mengakibatkan ia koma dan gagal jantung.

    Sebelumnya, Paus Fransiskus menderita pneumonia ganda hingga dirawat selama lima pekan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

    Pemerintah Vatikan telah menentukan lokasi dan jadwal prosesi pemakaman sang Bapa Suci.

    Sederet pemimpin dunia akan hadir dalam upacara tersebut.

     

    Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Momen Kardinal Louis A Tagle Pimpin Doa Rosario Untuk Paus Fransiskus di Basilika St Maria Maggiore, 

  • Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

    Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

    Jakarta

    Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) setelah disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. Para pelayat dapat mendatangi peti jenazahnya yang terbuka untuk memberikan penghormatan terakhir mulai Rabu hingga Jumat malam.

    Dengan ribuan jamaah yang diperkirakan akan mengantre untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada Paus Fransiskus, sejumlah langkah telah diambil untuk menghindari pembusukan, seperti yang terjadi pada Paus-Paus sebelumnya.

    Jenazah Fransiskus menjalani proses pembalsaman sementara yang dikenal sebagai tanatopraksi, menurut Andrea Fantozzi, pendiri Institut Nasional Tanatopraksi Italia (INIT).

    “Tujuannya adalah memperlambat proses pembusukan alami,” ucap Fantozzi kepada AFP.

    Prosedur ini menggunakan cairan kimia dan harus dilakukan dalam waktu 36 jam setelah kematian dan memakan waktu beberapa jam.

    Praktik ini, yang diatur di Italia berdasarkan undang-undang yang disahkan pada tahun 2022, dianggap sebagai evolusi modern dari pembalsaman, dan dibedakan dengan penggunaan zat yang kurang invasif yang lebih menghormati tubuh manusia.

    Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan pengawet ke dalam sistem arteri, desinfeksi menyeluruh pada tubuh, riasan korektif, dan penataan tangan dan wajah untuk memastikan penampilan yang tenang dan damai.

    Vatikan menerbitkan gambar pertama pada hari Selasa (22/4) dari Paus Fransiskus di peti matinya yang terbuka, mengenakan jubah kepausan merah, mitra di kepalanya, dan rosario di antara jari-jarinya. Gambar-gambar tersebut berasal dari kebaktian Senin (21?4) malam di kapel Casa Santa Marta, kediaman Vatikan tempat ia tinggal selama 12 tahun kepausannya, dan tempat ia meninggal.

    Fantozzi menolak untuk mengonfirmasi apakah ia turut dalam proses tersebut dengan alasan masalah privasi dan ketentuan protokol Vatikan. Vatikan menolak berkomentar.

    Media Italia melaporkan bahwa Fantozzi mengawasi pembalsaman pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, yang meninggal pada tahun 2022 hampir satu dekade setelah mengundurkan diri sebagai paus.

    NEXT: Kondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal

    Kondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal

    Dr Sergio Alfieri, dokter yang merawat Paus Fransiskus, mengatakan mendapat panggilan telepon sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat untuk segera datang ke Vatikan. Ia tiba di tempat sekitar 20 menit kemudian.

    Dia menjadi dokter yang mengawasi perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit Gemelli di Roma pada awal tahun 2024. Paus sempat menghabiskan waktu lima minggu di rumah sakit tersebut untuk melawan pneumonia bilateral.

    “Saya memasuki kamarnya dan dia (Fransiskus) membuka matanya. Saya memastikan bahwa tidak ada masalah pernapasan, dan kemudian saya mencoba memanggil namanya, tetapi dia tidak menanggapinya,” tutur Dr Alfieri, kepada APNews.

    Menurut Dr Alfieri, terlalu berisiko memindahkan Paus kembali ke rumah sakit Gemelli, tempat ia dirawat karena infeksi pernapasan kompleks. Dua jam setelah kondisinya memburuk, Paus dinyatakan meninggal dunia karena stroke.

    “Ia meninggal tanpa penderitaan, di rumah,” ujar Dr Alfieri.

    Simak Video “Video: Potret Perdana Paus Fransiskus Sejak Dirawat di RS karena Pneumonia”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Dokter Ungkap Kondisi Terakhir Paus Fransiskus sebelum Kematiannya

    Dokter Ungkap Kondisi Terakhir Paus Fransiskus sebelum Kematiannya

    Jakarta

    Dokter yang merawat Paus Fransiskus, Dr Sergio Alfieri mengungkap kondisi terakhir Paus menjelang kematiannya. Diketahui, Paus Fransiskus meninggal pada 21 April 2025 akibat stroke.

    Di saat-saat terakhirnya, Paus Fransiskus sempat membuka matanya dan bernapas dengan oksigen. Tetapi, ia tidak responsif setelah terserang penyakit pada Senin (21/4) pagi waktu setempat.

    “Dia meninggal tanpa penderitaan, di rumah,” kata Dr Alfieri yang dikutip dari AP News.

    Dr Alfieri mengkoordinasikan perawatan rumah sakit Paus selama lima minggu akibat pneumonia ganda. Timnya juga terus mengawasi perawatan Paus setelah kembali ke Vatikan pada 23 Maret untuk beristirahat selama dua bulan agar pulih sepenuhnya.

    Dr Alfieri diberitahu pada pukul 05.30 pagi waktu setempat pada Senin (21/4) oleh asisten perawatan kesehatan Paus, Massimiliano Strappetti. Ia mengatakan bahwa Paus terserang penyakit dan perlu dibawa ke rumah sakit.

    Dokter tersebut pun tiba di tempat Paus sekitar 20 menit kemudian.

    “Saya masuk ke kamarnya, dan matanya terbuka. Saya perhatikan bahwa ia tidak memiliki masalah pernapasan, jadi saya mencoba memanggilnya, tetapi ia tidak merespons,” jelas Dr Alfieri.

    Saat itu, kondisi paru-paru Paus Fransiskus bersih dan sudah menerima oksigen tambahan.

    “Ia (Paus) juga tidak merespons rangsangan, bahkan rangsangan yang menyakitkan. Pada saat itu, saya mengerti tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Ia koma,” tuturnya.

    Menurut Dr Alfieri, terlalu berisiko memindahkan Paus kembali ke rumah sakit Gemelli, tempat ia dirawat karena infeksi pernapasan kompleks. Dua jam setelah sakit, Paus dinyatakan meninggal dunia karena stroke.

    “Ia meninggal tanpa penderitaan, di rumah,” ujar Dr Alfieri.

    Kondisi Paus Sempat Membaik

    Dr Alfieri menjelaskan kondisi pernapasan Paus Fransiskus sempat kritis dan memerlukan perawatan yang intens.

    “Kami tahu dia tidak akan kembali ke kondisi sebelumnya, dan infeksi itu telah meninggalkan bekas luka lain di paru-parunya,” terangnya.

    “Namun, dia membaik dengan terapi fisik. Saya menemuinya pada Sabtu (19/4), dan saya mendapati dia dalam kondisi yang baik. Saya tidak mengira itu akan menjadi pertemuan terakhir,” pungkas Dr Alfieri.

    (sao/kna)

  • Teknologi AI dalam Ultrasound Bantu Deteksi Dini Penyakit Jantung, Stroke, Hingga Kanker – Halaman all

    Teknologi AI dalam Ultrasound Bantu Deteksi Dini Penyakit Jantung, Stroke, Hingga Kanker – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Di tengah meningkatnya kebutuhan akan deteksi dini dan pemerataan layanan diagnostik di seluruh Indonesia, penggunaan teknologi ultrasound menjadi semakin vital. 

    Data Kementerian Kesehatan mencatat bahwa penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan kanker bertanggung jawab atas 75 persen kematian di Indonesia . 

    Sebagai teknologi non-invasif, aman, dan efisien, ultrasound berperan penting dalam mendeteksi serta menangani penyakit-penyakit ini sejak dini, mulai dari fasilitas layanan primer hingga tingkat rujukan.

    Ketua Kolegium Radiologi Indonesia dan Guru Besar Radiologi di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Prof. Dr. Rosy Setiawati, dr., Sp.Rad(K), CCD, menjelaskan dalam dunia radiologi, sering kali dihadapkan pada tantangan yang semakin besar, seiring meningkatnya jumlah pasien dan kompleksitas kasus.

    Kebutuhan akan pencitraan berkualitas tinggi tidak bisa dihindari, dan ultrasound kini menjadi solusi andalan karena keamanannya, efisiensi biaya, dan fleksibilitas penggunaannya.

    “Integrasi kecerdasan buatan dalam sistem tidak hanya membantu mempercepat alur kerja. Tapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi diagnosis secara signifikan,” ungkapnya pada Press Briefing: AKD Ultrasound Launch GE Healthcare di Jakarta, Rabu (23/4/2025). 

    Kini, dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), teknologi ultrasound mengalami keunggulan lebih dalam hal presisi, kecepatan, dan efisiensi alur kerja klinis.

    AI memungkinkan pengolahan data pencitraan secara otomatis, membantu dokter dalam mengidentifikasi kelainan atau anomali dengan lebih cepat dan akurat. 

    Algoritma AI juga mendukung pengambilan keputusan klinis berbasis data, mengurangi potensi kesalahan manusia, serta meningkatkan konsistensi dalam interpretasi hasil pencitraan.

    Sejalan dengan itu, pemanfaatan ultrasound pada bidang kardiologi juga mengalami peningkatan, khususnya melalui teknik ekokardiografi. 

    Teknologi ini memungkinkan visualisasi jantung secara menyeluruh  struktur maupun fungsinya secara real-time dan non-invasif. 

    Dengan dukungan AI, ekokardiografi mampu memberikan data yang lebih akurat dan mendalam, sehingga sangat membantu dalam mendeteksi kelainan sejak tahap awal dan merencanakan intervensi medis secara tepat. 

    Hal ini diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Echocardiography Indonesia dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA, FAsC.

    “Ekokardiografi memiliki peran yang sangat krusial dalam mendeteksi dan menangani penyakit jantung karena mampu memberikan pencitraan secara real-time, aman, dan tanpa tindakan invasif,” ungkap dr Ario pada kesempatan yang sama. 

    Dengan kemajuan teknologi seperti 3D imaging, 4D transesophageal echocardiography (TEE), dan analisis strain yang semuanya diperkuat oleh AI, kini tenaga kesehatan dapat melakukan diagnosis dan perencanaan terapi secara lebih presisi. 

    Inovasi ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan bahkan menyelamatkan nyawa.”

    Menjawab tantangan tersebut, GE HealthCare, mendukung agenda transformasi kesehatan nasional dengan meluncurkan dua alat kesehatan ultrasound terbaru di Indonesia: LOGIQ™ Totus dan Vivid™ S70N Dimension.

    Kedua alat kesehatan ini telah mendapatkan Izin Edar Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) dari Kementerian Kesehatan RI dan bersertifikat TKDN dari Kementerian Perindustrian. 

    Kehadiran produk ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam memperkuat industri alat kesehatan dalam negeri serta memperluas akses terhadap teknologi diagnostik teknologi tinggi. 

    Peluncuran ini sejalan dengan Pilar ke-3 dan Pilar ke-5 dari Transformasi Sistem Kesehatan Nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan serta Transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

  • Ternyata Ini yang Dirasakan Tubuh saat Tekanan Darah Naik

    Ternyata Ini yang Dirasakan Tubuh saat Tekanan Darah Naik

    Jakarta

    Tekanan darah tinggi umumnya tidak memiliki gejala, tetapi dapat berbahaya bila tidak terkendali atau segera diobati. Dikenal dengan ‘kondisi mematikan’ tekanan darah tinggi bisa menjadi pencetus seseorang berisiko lebih tinggi terkena stroke, serangan jantung, dan masalah fatal lain.

    Hampir sebagian besar dari orang dewasa yang mengalami hipertensi tidak menyadari kondisi tersebut.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan secara global, lebih dari 1,2 miliar orang berusia 30 hingga 79 tahun mengalami hipertensi. Sekitar 2 dari 3 orang tersebut tinggal di negara berpenghasilan rendah atau menengah.

    WHO juga menyebut sekitar 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tidak tahu bahwa mereka mengalaminya.

    Apa yang terjadi pada tubuh saat mengalami tekanan darah tinggi?

    Jika tekanan darah berada pada tingkat 180/120 mmHg atau lebih tinggi, seseorang mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, atau mimisan. Tekanan darah setinggi ini merupakan ‘alarm’ yang menandakan perlunya perawatan medis sesegera mungkin.

    dr Baback Adibi ahli jantung Hackensack Meridian Health di Teaneck, New Jersey berbicara soal sakit kepala yang mengarah ke tekanan darah tinggi.

    “Jika tekanan darah mereka meningkat, salah satu tandanya adalah mereka mengalami sakit kepala,” kata dr Adibi.

    “Jika mereka tidak menjaga pola makan dan kerap mengonsumsi yang mengandung banyak garam, kemungkinan akan mengalami gejala sakit kepala.”

    Setelah tekanan darah kembali normal, sakit kepala disebutnya akan mereda.

    Nyeri dada juga bisa dialami sejumlah orang dengan tekanan darah tinggi.

    Saat tekanan darah mendadak naik, hal itu dapat memberi tekanan pada jantung. Jika ini terjadi, beberapa orang dengan hipertensi mungkin mengalami nyeri dada.

    “Pasien dapat merasa seperti mengalami angina, atau nyeri dada, jika tekanan darahnya sangat tinggi,” kata dr Adibi.

    “Bisa jadi apa saja yang menyebabkan tekanan darah mereka naik.”

    Sebagian orang mengalami nyeri ringan, sementara yang lain mungkin mulai khawatir apakah kondisi tersebut mengarah ke serangan jantung. Disarankan untuk segera pergi ke fasilitas medis untuk memastikan kondisi yang dialami.

    Menurut dr Adibi, nyeri dada yang disebabkan oleh lonjakan tekanan darah juga seharusnya mereda saat tekanan darah kembali normal.

    Ada Perubahan Penglihatan

    Sebagian orang dengan hipertensi yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati mengalami gangguan penglihatan seiring berjalannya waktu.

    Tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat merusak pembuluh darah kecil dan rapuh di mata. Hal ini menyebabkan beberapa orang mengalami kesulitan melihat dengan jelas, sementara yang lain mungkin kehilangan penglihatan sepenuhnya.

    “Setiap perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau penglihatan menjadi gelap, dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,” kata dr Adibi.

    Bagi sebagian orang, mengendalikan tekanan darah dapat membantu memulihkan penglihatan.

    (naf/kna)

  • 5
                    
                        Kematian WNI di Kamboja Melonjak 75 Persen, Berbanding Lurus dengan Kasus Online Scam
                        Nasional

    5 Kematian WNI di Kamboja Melonjak 75 Persen, Berbanding Lurus dengan Kasus Online Scam Nasional

    Kematian WNI di Kamboja Melonjak 75 Persen, Berbanding Lurus dengan Kasus Online Scam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kedutaan Besar RI di Phnom Penh mengungkapkan, angka kematian warga negara Indonesia (WNI) di
    Kamboja
    melonnjak 75 persen dalam periode tiga bulan terakhir dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
    Dubes RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto menyatakan, kasus kematian ini berkorelasi dengan tingginya jumlah WNI di Kamboja yang bekerja dalam kegiatan penipuan
    online 
    atau 
    online scam.
    “Nampaknya walaupun sudah ada himbauan Pemerintah, walaupun pemberitaan di media cukup masif, dan kasus sering viral di sosial media, ternyata masih banyak WNI yang terbuai dengan tawaran pekerjaan yang menyesatkan, yang janjikan gaji tinggi, kerjaan mudah, fasilitas enak, dan persyaratan yang minim,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (24/4/2025).
    Berdasarkan laporan kepolisian dan rumah sakit setempat, penyebab utama para
    WNI tewas di Kamboja
    adalah karena stroke dan penyakit jantung dengan jumlah 11 kasus.
    Kemudian, diabetes dan gagal ginjal atau lever 5 kasus, kanker, epilepsi, DBD, dan gangguan internis empat kasus, penyakit penyebaran akibat aktivitas seksual 3 kasus, kecelakaan lalu lintas 3 kasus, dan penyakit paru-paru 2 kasus.
    Santo mengatakan, dalam tiga bulan terakhir (Januari-Maret), KBRI Phnom Penh menangani 1.301 kasus WNI bermasalah.
    Kasus ini meningkat 174 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
    Dari jumlah tersebut, 85 persen kasus yang melibatkan WNI terkait dengan penipuan daring atau
    online scam
    , sisanya terkait dengan masalah perdata.
    Berkaca dari kasus ini, Dubes Santo mengingatkan pentingnya masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mencari dan menerima tawaran pekerjaan di luar negeri.
    Dia mengatakan, KBRI Phnom Penh akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait di Tanah Air untuk mendorong upaya pencegahan kasus kematian dan online scam di masa depan.
    “Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak,” ucap Santo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar Temukan Partikel Plastik Kecil di Arteri Pasien Stroke, dari Mana Asalnya?

    Pakar Temukan Partikel Plastik Kecil di Arteri Pasien Stroke, dari Mana Asalnya?

    Jakarta

    Para ilmuwan menemukan adanya partikel plastik di dalam pembuluh darah yang tersumbat pada pasien stroke. Jumlah partikel plastik yang ditemukan 50 kali lebih banyak daripada arteri orang yang sehat.

    Jumlah mikronanoplastik tertinggi ditemukan pada sejumlah orang yang pernah mengalami stroke, mini-stroke, atau kehilangan penglihatan sementara karena pembuluh darah yang tersumbat.

    Mikronanoplastik atau sering disebut nanoplastik, adalah potongan plastik kecil yang dibuat selama proses industri atau dari objek plastik yang lebih besar saat terurai di laut atau tanah. Ukurannya beragam dan biasanya merupakan campuran ukuran plastik mikro dan nano.

    Mikroplastik biasanya berukuran 5 mm, sedangkan nanoplastik bersifat mikroskopis dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Hal ini yang membuatnya lebih mudah tersebar, mampu menembus sel, hingga jaringan organisme hidup.

    “Jenis plastik ini umumnya ditemukan di lingkungan, terutama ditumpukan sampah laut. Banyak orang yang mengira bahwa mikro dan nanoplastik terutama berasal dari penggunaan peralatan plastik, talenan, kemasan, botol air, dan barang plastik lainnya,” beber penulis utama studi, Ross Clark, yang merupakan seorang ahli bedah vaskular di University of New Mexico, Albuquerque.

    “Namun, sumber utamanya adalah makanan dan air yang kita makan dan minum,” sambungnya, dikutip dari The Sun.

    Para peneliti membandingkan kadar mikronanoplastik yang ditemukan di karotis, atau pembuluh darah utama di kedua sisi leher dari peserta studi. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:

    Peserta yang memiliki arteri sehat.Peserta yang memiliki plak, tetapi tidak bergejala.Peserta yang mengalami gejala akibat penumpukan plak.

    Para peneliti juga membandingkan plak dengan kadar plastik rendah dan tinggi untuk menilai efek mikronanoplastik pada penanda peradangan, aktivitas gen sel imun (makrofag), dan sel induk yang membantu menstabilkan plak.

    Hasil Penelitian

    Ditemukan konsentrasi mikronanoplastik di arteri karotis 16 kali lebih tinggi pada plak di antara orang-orang tanpa gejala, dibandingkan dengan kadar yang ditemukan pada di dinding arteri donor jaringan yang meninggal tanpa plak.

    Mikronanoplastik juga ditemukan 51 kali lebih tinggi pada plak dari orang-orang yang pernah mengalami stroke, mini-stroke atau kehilangan penglihatan sementara karena penyumbatan aliran darah ke retina.

    Sejauh ini, tidak ditemukan hubungan antara jumlah mikroplastik dan tanda-tanda peradangan mendadak.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa efek biologis mikronanoplastik pada timbunan lemak lebih kompleks daripada sekadar menyebabkan peradangan tiba-tiba,” jelas Clark.

    Di tahap berikutnya, para ahli fokus untuk lebih memahami efek imunologis mikronanoplastik pada arteri yang tersumbat.

    “Sangat penting untuk mempelajari apa yang dilakukan bahan-bahan ini pada tubuh kita. Tetapi, kita harus berhati-hati dengan hasil awal penelitian ini,” terang Clark.

    “Kita tidak akan sepenuhnya memahami efek biologisnya selama bertahun-tahun mendatang,” tambahnya.

    Penelitian ini memang memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, tidak dapat dibuktikan bahwa mikronanoplastik dalam plak adalah penyebab gejala penyakit arteri karotis.

    Mikronanoplastik mungkin merupakan tanda masalah kesehatan lain yang menyebabkan gejala-gejala tersebut.

    “Kami terus meningkatkan metode kami untuk mengurangi jumlah lipid dalam sampel guna mengurangi dampaknya pada hasil,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Singgung CKG, Dirut BPJS Ingatkan Pentingnya Cek Risiko Jantung-Stroke

    Singgung CKG, Dirut BPJS Ingatkan Pentingnya Cek Risiko Jantung-Stroke

    Jakarta

    Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengingatkan masyarakat untuk rajin memeriksa kondisi kesehatan. Menurutnya, ini menjadi salah satu langkah preventif penting untuk mencegah keparahan penyakit dan beban biaya pelayanan kesehatan.

    Semakin cepat penyakit ditemukan, maka semakin besar juga kemungkinan masyarakat akan sembuh.

    “Tentu kan kita inginnya promosi prevensi, nah tugas dari BPJS itu lebih ke arah UKP, upah kesehatan perorangannya. Tetapi kalau sejak dini itu diketahui (penyakitnya), maka dengan pemeriksaan gratis kalau diketahui sakit bakal dilayani dan diobati,” ucap Ghufron ketika ditemui awak media di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Selain memanfaatkan program CKG, Ghufron menuturkan pihaknya juga menyediakan layanan skrining kesehatan melalui aplikasi mobile JKN. Masyarakat bisa menjawab serangkaian pertanyaan untuk mengetahui risiko kesehatan apa yang dialami.

    “Dia bisa tahu apakah berkecenderungan jantung, stroke, atau sakit diabetes. Nanti disarankan sistem apakah risiko tinggi, sedang, rendah. Periksa ini setiap saat bisa,” ujarnya.

    Tapi sayangnya, menurut Ghufron masih ada banyak orang yang belum mengetahui program ini.

    Pada tahun 2025, ada sekitar 6 juta orang yang memanfaatkan skrining kesehatan melalui Mobile JKN. Sedangkan sejak tahun 2021, pengguna fitur ini mencapai 44 juta orang .

    “Beban penyakit terbanyak itu kanker, jantung stroke, thalasemia, kemudian gagal ginjal, dan lain-lain. Jadi memang penting ya (cek kesehatan gratis) ini,” tandas Ghufron.

    (avk/naf)