Topik: stroke

  • Ayah Meghan Markle Dilarikan ke RS, Alami Penggumpalan Pembuluh Darah

    Ayah Meghan Markle Dilarikan ke RS, Alami Penggumpalan Pembuluh Darah

    Jakarta

    Ayah Meghan Markle, Thomas Markle dilarikan ke rumah sakit di Filipina pada Selasa (2/12/2025) setelah mendadak jatuh sakit di rumahnya.

    Menurut laporan Daily Mail, Thomas menjalani operasi darurat selama tiga jam sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang intensive care unit (ICU). Dokter disebut terus memantau kondisi pria 81 tahun itu sembari menyiapkan operasi lanjutan untuk mengangkat penggumpalan pembuluh darah.

    Putranya, Thomas Markle, mengatakan kala itu ia langsung membawa ayahnya ke rumah sakit terdekat. Dokter sudah menyebut kondisi ayahnya sangat kritis.

    “Saya membawa ayah ke rumah sakit dekat rumah dan mereka melakukan serangkaian pemeriksaan. Dokter mengatakan nyawanya dalam bahaya,” beber Thomas, dikutip dari New York Post.

    “Ayah menjalani operasi darurat. Saya meminta semua orang di seluruh dunia untuk mendoakan ayah. Harapan saya hanyalah agar Meghan menunjukkan sedikit belas kasih. Ayah benar-benar sedang berjuang untuk hidupnya.”

    Kondisi Kritis dan Pemulihan Berat

    Thomas Jr (59) menyebut ayahnya kemungkinan harus dirawat lama dan menjalani proses pemulihan yang berat. Sementara itu, saudara Meghan yang lain, Samantha Markle, juga meminta doa untuk sang ayah.

    “Ia pria yang kuat, tetapi sudah melalui begitu banyak hal,” kata Samantha. “Saya berdoa ia cukup kuat untuk bertahan.”

    “Ia sudah mengalami dua serangan jantung, stroke, dan gempa bumi. Saya berharap ia bisa melewati ini.”

    Pihak Meghan belum memberikan respons meski telah dimintai komentar oleh media The Post.

    Hubungan Meghan dan ayahnya diketahui tidak harmonis sejak Mei 2018, tepat sebelum pernikahannya dengan Pangeran Harry. Thomas mengalami dua serangan jantung yang membuatnya tak bisa terbang ke London untuk mengantar Meghan ke pelaminan.

    “Kami dulu sangat dekat,” kata Thomas kepada Daily Mail pada 2018. “Dikeluarkan dari hidupnya adalah tragedi terbesar dalam hidup saya.”

    “Aku tidak tahu apa salahku sampai ia tak mau bicara lagi. Aku pernah kecewa padanya, tapi aku tidak pernah berhenti mencintainya.”

    Setelah itu, Thomas juga mengalami stroke berat pada 2022 yang membuatnya tak bisa berbicara selama berbulan-bulan, serta sempat terjebak di lantai 19 gedung saat gempa 6,9 SR mengguncang Filipina awal tahun ini.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Epy Kusnandar Alami Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak, Kenali Gejalanya

    Epy Kusnandar Alami Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak, Kenali Gejalanya

    Jakarta

    Epy Kusnandar yang dikenal pemeran tokoh Kang Mus di sinetron Preman Pensiun meninggal dunia pada Rabu (3/12/2025), di usia 61 tahun. Aktor senior itu diketahui meninggal akibat penyumbatan pembuluh darah di batang otak.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang adiknya, Deniar Hendarsah dikutip dari detikHot.

    Pihak rumah sakit juga telah memberikan upaya maksimal, termasuk alat bantu oksigen dan obat-obatan untuk menaikkan kesadaran. Namun, kondisi Epy Kusnandar justru semakin memburuk ketika tensinya mulai turun.

    Di luar kasus Epy Kusnandar, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan apabila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen dapat berhenti mendadak. Kondisi ini disebut sebagai stroke batang otak.

    “Merupakan salah satu bentuk stroke yang paling berbahaya karena area yang terdampak adalah pusat yang vital,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    “Itulah mengapa kondisi dapat memburuk secara sangat cepat dan dapat menyebabkan koma hingga henti napas,” lanjutnya.

    Batang otak sendiri merupakan bagian otak yang sangat kecil namun memiliki fungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung, dan gerakan tubuh.

    Gejala Stroke Batang Otak

    dr Reza menjelaskan, stroke batang otak memiliki gejala yang sama dengan stroke secara umum. Adapun gejalanya berupa ‘SeGeRa Ke RS’. Berikut penjelasannya.

    Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.BicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Keluarga Ungkap Kronologi Wafatnya Epy Kusnandar “
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/suc)

  • Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu (3/12/2025) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON). Pihak keluarga yang diwakili oleh anaknya, Damar Rizal Marzuki, serta adiknya, Deniar Hendarsah, menyampaikan sejak tiba di rumah sakit kondisi bintang sinetron Preman Pensiun itu sudah sangat mengkhawatirkan.

    Pihak keluarga menjelaskan Epy mengalami penyumbatan pembuluh darah di batang otak.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang Deniar Hendarsah dikutip dari detikHot.

    Karena kondisi kritis yang sudah masuk tahap semi-koma serta tekanan darah tinggi yang tidak kunjung stabil, tindakan operasi tidak memungkinkan dilakukan.

    “Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu udah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas… nafas berpulang,” pungkas Deniar Hendarsah.

    Di luar kasus tersebut, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan salah satu bagian sentral di dalam otak adalah batang otak atau brainstem. Batang otak adalah bagian otak yang sangat kecil namun berfungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung dan gerakan tubuh.

    “Bila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen berhenti mendadak,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    dr Reza menjelaskan, kondisi ini bisa disebut sebagai stroke batang otak, dan merupakan salah satu bentuk stroke paling berbahaya lantaran area yang terdampak adalah pusat vital.

    Adapun faktor risiko tersering penyumbatan pembuluh darah otak sebagai berikut.

    tekanan darah tinggi⁠kolesterol tinggi hingga menyebabkan munculnya plak serta mengerasnya dinding pembuluh darah⁠diabetesmerokokgangguan irama jantung (misalnya fibrilasi atrium)

    “Kemudian seseorang yang pernah mengalami stroke sebelumnya; meskipun ringan dan sudah pulih sepenuhnya; memiliki pembuluh darah otak yang lebih rentan. Kondisi ini memang meningkatkan risiko terjadinya stroke berulang, termasuk yang lebih berat,” tuturnya.

    “Namun, apakah stroke sebelumnya berhubungan langsung dengan kejadian saat ini tidak dapat dipastikan,” lanjutnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Dialami Epy Kusnandar Sebelum Meninggal, Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak?

    Dialami Epy Kusnandar Sebelum Meninggal, Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak?

    Jakarta

    Aktor Epy Kusnandar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, pada Rabu (3/12/2025) pukul 14.24 WIB.

    Pihak keluarga yang diwakili oleh putranya, Damar Rizal Marzuki, serta adiknya, Deniar Hendarsah, menjelaskan proses meninggalnya Epy berlangsung sangat cepat.

    “Kronologisnya begitu cepat kalau kata dokter. Karena, penyakitnya berhubungan dengan alat yang paling vital, otak manusia ya. Sama kayak jantung,” kata Damar Rizal Marzuki, saat ditemui di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2025), dikutip detikHot.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Katanya ukurannya cuma segini. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang Deniar Hendarsah.

    Karena, kondisi kritis yang sudah mencapai tahap semi-koma dan tensi tinggi yang tak kunjung turun, tindakan operasi pun tidak mungkin dilakukan.

    Pihak rumah sakit telah memberikan upaya maksimal, termasuk alat bantu oksigen dan obat-obatan untuk menaikkan kesadaran. Namun, kondisi Epy Kusnandar justru semakin memburuk ketika tensinya mulai turun.

    Apa itu penyumbatan pembuluh darah di batang otak?

    Di luar kasus Epy Kusnandar, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan otak bertanggung jawab atas banyak fungsi di dalam tubuh. Adapun salah satu bagian sentral di dalam otak adalah batang otak atau brainstem.

    “Batang otak adalah bagian otak yang sangat kecil namun berfungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung, dan gerakan tubuh,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    dr Reza mengatakan apabila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen dapat berhenti mendadak. Kondisi ini disebut stroke batang otak, dan merupakan salah satu bentuk stroke yang paling berbahaya karena area yang terdampak adalah pusat yang vital.

    “Itulah mengapa kondisi dapat memburuk secara sangat cepat dan dapat menyebabkan koma hingga henti napas,” ucapnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Keluarga Ungkap Kronologi Wafatnya Epy Kusnandar “
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Diperluas, Warga +62 Bakal Bisa Cek Kesehatan Gratis di Mal

    Diperluas, Warga +62 Bakal Bisa Cek Kesehatan Gratis di Mal

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menuturkan hingga saat ini sudah ada sekitar 60 juta warga Indonesia yang ikut pemeriksaan cek kesehatan gratis (CKG). Sedangkan, total orang yang sudah mendaftar saat ini mencapai 63 juta.

    Demi memperluas cakupan program, Wamenkes menuturkan pihaknya akan memperbanyak CKG di tempat umum, seperti mal. Seperti yang diketahui, masyarakat saat ini harus pergi ke puskesmas untuk bisa mendapatkan program pemeriksaan kesehatan ini.

    “Kalau kita sudah menyelenggarakan bukan di fasilitas kesehatan saja, di kementerian-kementerian, di perusahaan-perusahaan, di mal-mal, jadi lebih membuat masyarakat itu terakses lebih yang mudah,” ungkap Wamenkes ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

    Wamenkes mengingatkan program CKG adalah langkah preventif yang bisa dimanfaatkan untuk memeriksakan kesehatan lebih dini. Diharapkan penyakit yang ada bisa terdeteksi lebih awal dan mencegah keparahan lebih lanjut.

    Ia mencontohkan pada kasus penyakit stroke yang sering muncul tiba-tiba, padahal bisa dicegah dengan mengetahui faktor risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, jika penyakit yang terdeteksi terlanjur parah, maka biaya yang perlu dikeluarkan untuk pengobatan juga semakin tinggi.

    Kalau orang-orang sakit sudah masuk ke dalam stadium yang lanjut, itu kan biaya kesehatannya tinggi. Tapi kalau sudah diketahui secara dini ini, pengobatannya juga lebih ringan, murah, masyarakatnya juga lebih sehat.

    “Nanti akan kita selenggarakan juga di kantor-kantor, di perusahaan, jadi mereka nggak usah meninggalkan tempat kerjanya, tapi tetap bisa diperiksa,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada hari Rabu (3/12/2025), di usia 61 tahun. Kabar kepergian sang aktor dikonfirmasi oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan Instagram yang langsung membuat publik terpukul.

    “Innalillahi wainnalillahi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa,” tulis Karina dalam Instagram miliknya dilihat detikcom, hari ini.

    Karina juga menjelaskan lokasi persemayaman Epy Kusnandar di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jika tidak ada perubahan, jenazah Epy akan dimakamkan besok.

    “Dimakamkan di TPU Jeruk Purut. 4 Desember 2025. 08.00 WIB,” tambahnya.

    Hingga saat ini belum ada informasi terkait penyebab meninggal sang aktor. Meski begitu, Epy diketahui sempat mengidap beberapa penyakit, termasuk stroke ringan pada 2020.

    Kondisi tersebut membuat tubuh bagian kirinya bermasalah. Juga, membuat mata kirinya tak bisa berfungsi secara baik bahkan lama kelamaan buta. Momen itu dibagikan Epy Kusnandar dalam vlognya yang berjudul ‘Epy Kusnandar Mati Sebelah’.

    “Nggak. Belum sampai (tidak bisa jalan). Pelan-pelan dihantamnya,” ujar Epy Kusnandar dilihat detikcom, dikutip dari detikHot

    Tak hanya itu, Epy juga pernah mengidap kanker otak stadium akhir pada 2011.

    Kala itu, Epy mengalami gejala seperti muntah-muntah, demam tinggi, tekanan darah yang melonjak, dan sakit kepala yang luar biasa. Dokter pun sempat memprediksi suram dan memperkirakan bahwa usianya hanya tersisa sekitar empat bulan saja.

    “Alhamdulillah, saya bisa sembuh. Setiap tahun, saya mengingat momen itu. Dari usia 52 ke 53, terus ke 54, saya pikir, ‘Apakah saya masih ada?’ Sekarang sudah 61, dan saya sadar umur itu sebenarnya berkurang, bukan bertambah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, dikutip dari detikPop.

    Lihat Video ‘Kabar Duka! Epy Kusnandar Meninggal Dunia’:

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada hari Rabu (3/12/2025), di usia 61 tahun. Kabar kepergian sang aktor dikonfirmasi oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan Instagram yang langsung membuat publik terpukul.

    “Innalillahi wainnalillahi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa,” tulis Karina dalam Instagram miliknya dilihat detikcom, hari ini.

    Karina juga menjelaskan lokasi persemayaman Epy Kusnandar di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jika tidak ada perubahan, jenazah Epy akan dimakamkan besok.

    “Dimakamkan di TPU Jeruk Purut. 4 Desember 2025. 08.00 WIB,” tambahnya.

    Hingga saat ini belum ada informasi terkait penyebab meninggal sang aktor. Meski begitu, Epy diketahui sempat mengidap beberapa penyakit, termasuk stroke ringan pada 2020.

    Kondisi tersebut membuat tubuh bagian kirinya bermasalah. Juga, membuat mata kirinya tak bisa berfungsi secara baik bahkan lama kelamaan buta. Momen itu dibagikan Epy Kusnandar dalam vlognya yang berjudul ‘Epy Kusnandar Mati Sebelah’.

    “Nggak. Belum sampai (tidak bisa jalan). Pelan-pelan dihantamnya,” ujar Epy Kusnandar dilihat detikcom, dikutip dari detikHot

    Tak hanya itu, Epy juga pernah mengidap kanker otak stadium akhir pada 2011.

    Kala itu, Epy mengalami gejala seperti muntah-muntah, demam tinggi, tekanan darah yang melonjak, dan sakit kepala yang luar biasa. Dokter pun sempat memprediksi suram dan memperkirakan bahwa usianya hanya tersisa sekitar empat bulan saja.

    “Alhamdulillah, saya bisa sembuh. Setiap tahun, saya mengingat momen itu. Dari usia 52 ke 53, terus ke 54, saya pikir, ‘Apakah saya masih ada?’ Sekarang sudah 61, dan saya sadar umur itu sebenarnya berkurang, bukan bertambah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, dikutip dari detikPop.

    Lihat Video ‘Kabar Duka! Epy Kusnandar Meninggal Dunia’:

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Epy Kusnandar Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Sakitnya

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada hari Rabu (3/12/2025), di usia 61 tahun. Kabar kepergian sang aktor dikonfirmasi oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan Instagram yang langsung membuat publik terpukul.

    “Innalillahi wainnalillahi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa,” tulis Karina dalam Instagram miliknya dilihat detikcom, hari ini.

    Karina juga menjelaskan lokasi persemayaman Epy Kusnandar di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jika tidak ada perubahan, jenazah Epy akan dimakamkan besok.

    “Dimakamkan di TPU Jeruk Purut. 4 Desember 2025. 08.00 WIB,” tambahnya.

    Hingga saat ini belum ada informasi terkait penyebab meninggal sang aktor. Meski begitu, Epy diketahui sempat mengidap beberapa penyakit, termasuk stroke ringan pada 2020.

    Kondisi tersebut membuat tubuh bagian kirinya bermasalah. Juga, membuat mata kirinya tak bisa berfungsi secara baik bahkan lama kelamaan buta. Momen itu dibagikan Epy Kusnandar dalam vlognya yang berjudul ‘Epy Kusnandar Mati Sebelah’.

    “Nggak. Belum sampai (tidak bisa jalan). Pelan-pelan dihantamnya,” ujar Epy Kusnandar dilihat detikcom, dikutip dari detikHot

    Tak hanya itu, Epy juga pernah mengidap kanker otak stadium akhir pada 2011.

    Kala itu, Epy mengalami gejala seperti muntah-muntah, demam tinggi, tekanan darah yang melonjak, dan sakit kepala yang luar biasa. Dokter pun sempat memprediksi suram dan memperkirakan bahwa usianya hanya tersisa sekitar empat bulan saja.

    “Alhamdulillah, saya bisa sembuh. Setiap tahun, saya mengingat momen itu. Dari usia 52 ke 53, terus ke 54, saya pikir, ‘Apakah saya masih ada?’ Sekarang sudah 61, dan saya sadar umur itu sebenarnya berkurang, bukan bertambah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, dikutip dari detikPop.

    Lihat Video ‘Kabar Duka! Epy Kusnandar Meninggal Dunia’:

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Pelayanan Kesehatan RI Makin Maju, RS PON Sukses Lakukan 100 Operasi Bypass Otak

    Pelayanan Kesehatan RI Makin Maju, RS PON Sukses Lakukan 100 Operasi Bypass Otak

    Jakarta

    Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono mencatat tonggak baru dalam layanan bedah saraf Indonesia.

    Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, rumah sakit rujukan nasional ini telah melakukan 100 tindakan cerebral bypass, jumlah terbanyak di Indonesia dan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

    Lonjakan angka ini dinilai mencerminkan tingginya kebutuhan penanganan penyakit serebrovaskular kompleks seperti moyamoya, aneurisma kompleks, dan beberapa stroke iskemik yang memerlukan suplai darah tambahan ke otak.

    RS PON melaporkan bahwa melalui pendampingan klinis dan penguatan jejaring, sembilan provinsi kini sudah mampu melakukan cerebral bypass mandiri.

    Direktur RS PON, dr Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, menjelaskan bahwa pengembangan layanan tidak hanya bertumpu pada kemampuan operator, tetapi juga pada pembangunan sistem layanan dan standardisasi antar fasilitas.

    “Yang diperkuat bukan hanya operasinya, tapi sistem layanan di rumah sakit pengampu maupun yang diampu agar praktiknya berkelanjutan,” kata dr Adin.

    Didampingi Ahli Bypass Dunia dari Jepang

    Dalam memperluas kapasitas nasional, RS PON menggandeng Far East Neurosurgical Institute yang dipimpin Prof. Rokuya Tanikawa, salah satu ahli bypass serebrovaskular paling berpengalaman di dunia.

    Kolaborasi mencakup pelatihan lanjutan, pendampingan kasus kompleks, hingga standarisasi protokol operasi. Kerja sama ini memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring layanan serebrovaskular Asia Tenggara.

    Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, menyebut bahwa transformasi layanan stroke kini menyentuh hingga fasilitas kesehatan tingkat pertama.

    Menurutnya, pemerintah menargetkan lebih banyak rumah sakit kabupaten/kota mencapai tahapan madya, termasuk melalui penambahan cathlab untuk mempercepat diagnosis stroke.

    “Deteksi dini harus dilakukan lebih cepat agar penanganan bisa diberikan dalam golden time kurang dari empat jam,” ujarnya.

    (kna/kna)

  • Pemeriksaan Leher Sederhana Bisa Deteksi Risiko Gagal Jantung, Benarkah?

    Pemeriksaan Leher Sederhana Bisa Deteksi Risiko Gagal Jantung, Benarkah?

    JAKARTA – Gagal jantung sering sulit dikenali karena gejalanya bisa ringan dan mudah disalahartikan sebagai tanda penuaan atau kelelahan biasa. Namun sebuah studi terbaru menunjukkan pemeriksaan leher sederhana dapat membantu mendeteksi tanda awal risiko gagal jantung pada pria.

    Pemeriksaan ini dikenal sebagai ultrasonografi karotis, yang mirip dengan ultrasonografi yang biasa dilakukan selama kehamilan. Peneliti menyarankan pemeriksaan ini bisa menjadi pertimbangan bagi dokter untuk pasien berusia di atas 60 tahun.

    “Ultrasonografi karotis adalah pemeriksaan yang aman, murah, dan tidak menyakitkan. Temuan kami menunjukkan pemeriksaan ini dapat memberikan tanda peringatan awal gagal jantung,” jelas Dr. Atinuke Akinmolayan, peneliti dari University College London (UCL) dan dokter umum, dikutip dari laman The Sun.

    “Seorang pasien yang hasilnya menunjukkan risiko lebih tinggi bisa berdiskusi dengan dokter mengenai perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan risiko tersebut,” lanjutnya.

    Pemeriksaan ini memakan waktu sekitar 15–30 menit dengan alat genggam kecil yang digerakkan lembut di leher. Pemeriksaan memungkinkan dokter melihat kelenturan arteri karotis, pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke otak, wajah, dan leher.

    Menurut British Heart Foundation (BHF), sekitar 920.000 orang di Inggris hidup dengan gagal jantung. Arteri besar dalam tubuh biasanya elastis, tetapi dapat mengeras karena penyakit atau penuaan. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gagal jantung, serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Studi yang melibatkan 1.631 pria berusia 71–92 tahun menggunakan data dari British Regional Heart Study menunjukkan bahwa sepertiga pria dengan arteri paling kaku memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung dibanding mereka dengan arteri paling lentur.

    Studi ini juga mengamati ketebalan arteri karotis, dan pria dengan arteri lebih tebal berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung. Setiap peningkatan ketebalan 0,16 milimeter meningkatkan risiko serangan jantung sekitar 29 persen.

    “Temuan ini menunjukkan pengerasan arteri berkaitan dengan peningkatan risiko gagal jantung, kemungkinan karena jantung harus bekerja lebih keras melawan resistensi yang disebabkan arteri yang kaku,” jelas Profesor Bryan Williams dari BHF.

    “Jika perubahan ini terdeteksi di arteri karotis, kita juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap jantung dan risiko gagal jantung, yang dapat dicegah dengan strategi pengobatan,” tambahnya.

    Dr. Akinmolayan menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama untuk melihat apakah metode ini juga efektif pada wanita, namun dokter umum bisa mempertimbangkan pemeriksaan ini untuk pasien di atas 60 tahun jika diperlukan.

    Studi lain dari UCL menunjukkan pemeriksaan singkat selama 10 menit juga dapat membantu jutaan orang dengan tekanan darah tinggi yang sulit diobati, khususnya yang disebabkan oleh kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon aldosteron berlebihan.

    Masalah ini diperkirakan memengaruhi sekitar seperempat penderita hipertensi. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi aktivitas berlebih pada kelenjar adrenal yang mungkin terlewat oleh pemeriksaan konvensional.

    Faktor yang Meningkatkan Risiko Gagal Jantung

    1. Gaya Hidup

    – Merokok menjadi penyebab utama penyakit jantung.

    – Obesitas dengan berat badan berlebihan, terutama di sekitar perut meningkatkan risiko.

    – Diet tidak sehat disebabkan dari tinggi lemak jenuh, garam, dan gula. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kenaikan berat badan.

    – Kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup sedentari terkait dengan obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

    – Alkohol berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah dan berat badan.

    – Kolesterol tinggi dari lemak berlebih di darah bisa menyumbat arteri.

    – Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu kebiasaan tidak sehat.

    – Risiko ini juga karena faktor genetik. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung meningkatkan risiko.

    2. Kondisi Medis

    – Tekanan darah tinggi (hipertensi) memberikan beban tambahan pada jantung.

    – Penyakit arteri koroner. Penumpukan plak di arteri dapat menyebabkan serangan jantung.

    – Diabetes merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    – Gangguan otot jantung (kardiomiopati) jadi masalah pada otot jantung.

    – Masalah katup jantung dapat membebani jantung.

    – Penyakit jantung bawaan, seperti cacat jantung sejak lahir.

    – Gangguan irama jantung (aritmia). Detak jantung tidak teratur, misalnya fibrilasi atrium.

    – Sleep apnea merupakan gangguan pernapasan saat tidur.

    – Penyakit ginjal kronis bisa memicu masalah jantung.

    – Anemia dan gangguan tiroid dapat meningkatkan risiko.

    – Riwayat serangan jantung merusak jaringan jantung dan mengganggu fungsi pemompaan darah.

    – Infeksi virus tertentu. Virus yang menyerang otot jantung bisa menyebabkan gagal jantung.

    Pemeriksaan ultrasonografi karotis yang sederhana, cepat, dan aman ini membuka peluang deteksi dini gagal jantung, sehingga pasien dapat melakukan langkah pencegahan lebih awal melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan.