Topik: stroke

  • Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    YOGYAKARTA – Mobil ambulance memiliki peran penting saat dalam situasi darurat. Supaya ambulance dapat difungsikan secara efektif dan aman, ada standar-standar yang harus dipenuhi. Di Indonesia, standar mengenai mobil ambulance sendiri diatur secara ketat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas medis yang bertugas. Artikel ini akan membahas secara lebih rinci mengenai standar perlengkapan mobil ambulance yang perlu dipahami oleh pembaca, pengelola layanan medis, dan pengguna jalan lain.

    Perlengkapan Mobil Ambulance

    Kelayakan kendaraan untuk operasional medis

    Mobil ambulance harus memenuhi kriteria teknis yang berlaku, karena ambulance sendiri masuk dalam standar kendaraan khusus. Beberapa standart kelayakan tersebut mencakup kualitas mesin, sistem suspensi, dan kelengkapan sistem pengereman. Semua itu bertujuan agar ambulance dapat beroperasi dalam kondisi darurat dengan tanpa ada hambatan.

    Kapasitas dan desain interior

    Ambulance harus didesain dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan  pasien, petugas medis, serta pengemudi. Mobil ambulance memiliki ruang yang cukup luas untuk membawa pasien dalam keadaan terbaring. Selain ruang yang cukup luas, ambulance harus dilengkapi dengan tempat tidur, alat pemantau jantung, dan ruang penyimpanan alat medis lainnya.

    Peralatan Medis yang Wajib Tersedia

    Mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis standar yang di dalamnya mencakup defibrillator untuk menyelamatkan pasien yang memiliki gangguan jantung, alat pemantau jantung untuk memantau kondisi vital pasien selama berada dalam perjalanan, tabung oksigen untuk pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

    Keberadaan peralatan tersebut sangat penting untuk memastikan penanganan medis yang optimal selama perjalanan ke rumah sakit.

    Daftar Peralatan Medis dalam Mobil Ambulance

    Mengingat pentingnya fungsi mobil ambulance, setiap mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai untuk menangani berbagai kondisi darurat yang ada. Berikut ini adalah beberapa alat utama yang harus dan selalu ada di dalam mobil ambulance:

    Defibrillator dan Monitor EKG

    Defibrillator merupakan alat yang digunakan untuk mengembalikan detak jantung pasien saat mengalami henti jantung mendadak. Sedangkan Monitor EKG sendiri berguna untuk memantau tanda-tanda vital seorang pasien, seperti tekanan darah dan detak jantung.

    Unit Penyedot (Suction Unit)

    Unit penyedot berfungsi untuk mengeluarkan cairan atau lendir yang berlebih dari system saluran pernapasan pasien, alat ini sangat diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami pendarahan internal atau tersedak.

    Transport Ventilator

    Transport ventilator berfungsi untuk membantu pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini menggantikan ventilasi manual agar dapat membuat pasien tetap bisa bernapas dengan normal selama dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

    Pompa Suntik Infus

    Pompa suntik infus merupakan alat yang digunakan untuk menyuntikkan cairan obat atau nutrisi ke dalam tubuh pasien dengan kondisi kritis.

    Unit Pasokan Oksigen

    Pasokan oksigen sangat penting bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas, alat ini sangat dibutuhkan oleh korban kecelakaan kebakaran atau penderita penyakit pernapasan akut.

    Nebulizer

    Nebulizer merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah obat cair menjadi uap agar pasien dapat menghirupnya. Alat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma atau infeksi paru-paru.

    Sphygmomanometer (Alat Ukur Tekanan Darah)

    Fungsi dari alat ini adalah untuk memantau tekanan darah pasien, terutama bagi pasien yang membutuhkan pertolongan pertama untuk kondisi darurat seperti serangan jantung atau stroke.

    Brankar dan Long Spin Board (LSB)

    Brankar adalah ranjang khusus untuk membawa pasien agar bisa berbaring dengan nyaman. Sementara itu Long Spin Board (LSB) adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan pasien yang mengalami cedera tulang belakang atau patah tulang sebelum dipindahkan ke rumah sakit.

    Peralatan Medis Lainnya

    Beberapa peralatan tambahan dalam mobil ambulance meliputi perban dan kain kasa untuk menangani luka, alat resusitasi manual atau otomatis, kotak pendingin untuk menyimpan obat-obatan yang harus membutuhkan suhu tertentu.

    Mobil ambulance bukan hanya sekadar kendaraan untuk mengangkut pasien semeta, tetapi juga ruang perawatan darurat dan pertolongan pertama bagi pasien yang dilengkapi dengan berbagai peralatan medis canggih. Dari defibrillator hingga nebulizer, setiap alat mempunyai fungsi krusial dalam menyelamatkan nyawa pasien sebelum tiba di rumah sakit.

    Demikianlah ulasan mengenai perlengkapan mobil ambulance. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • 9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    Jakarta

    Air kelapa bukan hanya menjadi pelepas dahaga alami, tapi juga menyimpan segudang manfaat. Minuman ini diyakini mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.

    Salah satunya adalah potassium atau kalium. Laman American Heart Association menyebut, kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi efek natrium, salah satu unsur dalam garam dapur yang dikaitkan dengan risiko hipertensi.

    Tapi apa saja sebenarnya kandungan dan manfaat air kelapa?

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari Nutritionvalue.org, dalam 100 gram air kelapa terkandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 19Lemak total: 0 gramNatrium: 12 mgKarbohidrat total: 4,6 gramGula: 4,6 gramProtein: 0 gramKalsium: 8 mgKalium: 196 mikrogramManfaat Air Kelapa untuk Jantung

    Air kelapa diyakini punya manfaat bagi kesehatan jantung, di antaranya membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL, dan melancarkan aliran darah.

    Kandungan kalium yang tinggi dalam air kelapa bisa membantu mengatur tekanan darah. Sebuah riset di New England Journal of Medicine mengungkap, kadar natrium yang tinggi dan kadar kalium yang rendah berhubungan dengan risiko stroke dan serangan jantung.

    Namun demikian, tidak berarti jantung akan makin sehat jika minum air kelapa berlebihan. Terkait kandungan kalium, air kelapa hendaknya dikonsumsi sewajarnya saja.

    “Kadar kalium di dalam tubuh kita tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan komplikasi lainnya,” kata dr Yuri Afifah, SpJP, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2025).

    2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik atau High-Density Lipoprotein (HDL)

    Dalam sebuah tulisan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, para ilmuwan di India menyebut air kelapa dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Sebaliknya, high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, meningkat karenanya.

    Kadar LDL yang rendah dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Demikian juga dengan trigliserida dan kolesterol total, makin rendah nilainya maka efeknya makin baik untuk jantung.

    Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung. Air kelapa relatif lebih rendah kalori dibandingkan dengan minuman lainnya seperti soda atau jus, hanya 19 kalori dalam 100 gram. Karenanya, air kelapa bisa menjadi minuman yang membantu menurunkan berat badan.

    Pastikan tidak ada gula atau pemanis yang ditambahkan.

    5. Mengatur Kadar Gula Darah

    Memiliki kadar gula darah yang terus menerus di atas kisaran normal bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Dikutip dari laman Heart Foundation, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah di jantung.

    Penelitian menunjukkan bahwa air kelapa bisa membantu mengatur gula darah dan meringankan gejala diabetes. Air kelapa merupakan sumber mangan yang baik, yang bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Tapi, pastikan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan air kelapa ke menu harian.

    6. Menghidrasi Tubuh

    Air kelapa yang kaya akan elektrolit yang membantu menjaga hidrasi. Hal ini sangat penting untuk aliran darah yang lancar. Dikutip dari laman Heart Research Institute, jika tubuh mengalami dehidrasi, jumlah darah yang beredar di tubuh berkurang. Jantung akan mencoba mengimbanginya dengan meningkatkan detaknya. Proses ini bisa membebani jantung karena harus bekerja lebih keras dari biasanya.

    7. Meningkatkan Elastisitas Pembuluh Darah

    Diet rendah kalium sejak lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi hingga stroke. Sebuah riset di jurnal JCI Insight menunjukkan adanya kalsifikasi pembuluh darah pada tikus yang menjalani diet rendah kalium.

    Apakah air kelapa banyak mengandung kalium? Tentu saja.

    8. Mengurangi Stres Oksidatif

    Air kelapa juga mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, antioksidan bisa membantu mengurangi stres oksidatif yang diketahui bisa menyebabkan masalah kardiovaskular.

    9. Melancarkan Aliran Darah

    Air kelapa dikenal sebagai sumber kalium dan magnesiumnya. Selain mengatur keseumbangan cairan tubuh, kalium bisa membantu mengurangi peradangan, melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, dan memperkuat fungsi jantung. Meski demikian, dikutip dari laman Healthgrades, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, sebelum air kelapa direkomendasikan sebagai obat atau tindakan pencegahan penyakit kardiovaskular.

    (elk/up)

  • Ini Tanda Minyak Goreng Bekas Sudah Melebihi Batas Aman Menurut Dokter

    Ini Tanda Minyak Goreng Bekas Sudah Melebihi Batas Aman Menurut Dokter

    Jakarta

    Tak sedikit orang menganggap minyak hasil penggorengan yang masih sisa sayang untuk dibuang. Akhirnya, minyak goreng digunakan berulang kali sampai warnanya menghitam atau bahkan habis diserap makanan yang digoreng.

    Penting untuk mengetahui tanda minyak goreng sudah melebihi batas aman. Begini penjelasan lengkap dari dokter gizi.

    Tanda Minyak Bekas Melebihi Batas Aman

    Dokter spesialis spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, M.Gizi, SpGK menjelaskan ada beberapa tanda fisik pada minyak yang sudah melewati batas aman. Tanda yang paling nampak seperti warnanya yang berubah gelap dan menghasilkan bau tengik.

    “Selain itu, tandanya menghasilkan asap berlebihan saat dipanaskan, lalu tekstur minyak menjadi lebih kental, lalu berbusa saat dipanaskan,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom.

    “Selain itu, juga terdapat endapan atau sisa makanan hangus dan makanan juga menjadi cepat gosong,” sambungnya.

    Dampak Minyak Bekas pada Kesehatan

    dr Raissa menjelaskan penggunaan minyak bekas secara berulang dapat memengaruhi kesehatan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, khususnya pada sistem kardiovaskular.

    Menurutnya, ini disebabkan oleh kandungan lemak trans yang terbentuk ketika minyak dipakai berulang kali.

    “Minyak jika dipakai berulang kali akan berubah jadi minyak trans. Lemak trans adalah jenis lemak jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya,” jelasnya.

    Selain itu, berikut beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari penggunaan minyak goreng secara berulang:

    1. Meningkatkan Kadar Asam Lemak

    Peneliti dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani, menuturkan penggunaan minyak goreng sebaiknya hanya digunakan dua kali. Vella menuturkan penggunaan minyak secara berulang dapat meningkatkan kadar asam lemak dan berdampak pada kesehatan.

    “Berdasarkan hasil penelitian, kadar asam lemak yang terkandung dalam minyak goreng yang sudah dipakai lebih dari dua kali melebihi ambang batas normal yaitu sebesar 0,30 persen,” katanya dikutip dari laman resmi UM Surabaya.

    Ia menambahkan, penggunaan minyak goreng secara berulang juga memengaruhi nilai gizi makanan dan memicu oksidasi. Reaksi oksidasi yang terjadi pada minyak goreng membuat makanan berbau tengik, berwarna tak menarik, tidak enak, serta merusak beberapa vitamin dan asam lemak esensial yang terkandung dalam minyak.

    “Selain itu, reaksi oksidasi juga memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan tubuh ketika kita mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas,” sambungnya.

    3. Meningkatkan Kolesterol

    Minyak yang dipakai berulang kali dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam makanan. Ini belum ditambah kandungan asam lemak trans pada minyak yang biasanya ditandai dengan warna yang menghitam.

    “Semakin warnanya pekat dan menghitam, maka semakin tinggi kandungan asam lemak transnya. Lebih baik gunakan hanya satu kali, jangan berulang-ulang, apalagi sampai warnanya menghitam,” tandas Vella.

    Sebagai tambahan, tidak disarankan juga mencampurkan minyak goreng bekas dan baru. Dikutip dari Scientific India, minyak goreng bekas mengalami oksidasi dan polimerisasi dari pemanasan berulang. Proses tersebut menghasilkan senyawa-senyawa aldehida, peroksida, dan radikal bebas yang bebahaya.

    Dalam sebuah studi pada tahun 2019, peneliti di Iran menemukan 66 persen restoran cepat saji mencampurkan minyak baru ke dalam minyak lama di penggorengan. Mereka menemukan sebagian besar minyak yang digunakan sudah sangat terdegradasi dengan nilai p-anisidin (p-AV) sebagai indikator oksidasi, sangat tinggi. Ini menunjukkan kerusakan minyak tetap akan mendominasi, meski sudah ditambah minyak baru.

    “Semua sampel minyak bekas yang diuji menunjukkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi berdasarkan nilai p-anisidin (p-AV) dan TPC (Total Polar Compounds). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara parameter ketengikan minyak (rancidity), penambahan minyak baru (replenishment), penyaringan, dan frekuensi penyaringan,” tulis peneliti.

    (avk/tgm)

  • Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Jakarta

    Wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS) parah memiliki risiko yang jauh lebih besar terkena stroke yang berpotensi mematikan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi besar.

    Para peneliti di Swedia menemukan wanita yang didiagnosis dengan PMS 10 persen lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular. Dengan mengurai penyakit kardiovaskular berdasarkan masalah kesehatan spesifik, tim menemukan bahwa para wanita tersebut memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena stroke dan 31 persen lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung (aritmia).

    Dikutip dari laman Daily Mail, aritmia adalah masalah serius ketika jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak konsisten, yang bisa menyebabkan serangan jantung.

    Dalam penelitian, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm melakukan pemeriksaan data kesehatan selama lebih dari 22 tahun pada wanita yang didiagnosis PMS. Mereka membandingkan hasil kesehatan jantung, stroke dan diagnosis aritmia dengan angka dan populasi umum, dibandingkan dengan perempuan yang tidak didiagnosis PMS.

    Menurut seorang pakar kedokteran lingkungan dan penulis pertama studi tersebut, risiko masalah kardiovaskular ini sangat tinggi dialami oleh kelompok wanita tertentu.

    “Peningkatan risiko ini terutama terlihat pada wanita yang didiagnosis sebelum usia 25 tahun dan pada mereka yang juga mengalami depresi pascapersalinan, suatu kondisi yang juga dapat disebabkan oleh fluktuasi hormonal,” katanya.

    Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui secara jelas bagaimana tepatnya PMS menyebabkan peningkatan masalah kardiovaskular. Mereka menduga, faktor penyebabnya adalah peningkatan fluktuasi hormonal pada pasien PMS yang bisa mengganggu sistem biologis pengatur tekanan darah, peningkatan peradangan, atau konversi makanan menjadi energi. Namun, penelitian lain masih diperlukan.

    PMS adalah istilah umum untuk serangkaian gejala fisik dan mental yang biasanya terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi wanita. Inilah yang disebut dengan fase luteal dalam siklus menstruasi wanita dan merupakan periode antara ovulasi dan menstruasi.

    Gejala PMS meliputi perubahan suasana hati, depresi, mudah tersinggung, cemas, masalah tidur, kembung dan kram, sakit kepala, nyeri payudara rambut berminyak, hingga perubahan nafsu makan.

    (elk/kna)

  • Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Jakarta

    Seorang dokter jantung yang pernah mengalami serangan jantung sempat tak percaya dia juga akan merasakan kondisi yang sama dengan banyak pasiennya. Pada saat pertama kali merasakan gejala, dia menyangkalnya dan merasa keluhan itu bukan akibat serangan jantung.

    Sebagai seorang ahli jantung, Dr William Wilson berbicara kepada pasien tentang gejala serangan jantung setiap hari, tetapi ketika nyeri dadanya sendiri mulai muncul, reaksi pertamanya adalah ketidakpercayaan.

    “Jauh di lubuk hati, saya tahu apa itu, meskipun saya menyangkalnya seperti biasa selama mungkin sekitar 10 menit karena saya berpikir bahwa ini tidak mungkin terjadi pada saya,” ujar Dr Wilson, yang berpraktik di Parkview Health di Fort Wayne, Indiana, kepada TODAY.

    Serangan jantung Wilson, yang terjadi pada Januari 2018, benar-benar mengejutkannya. Ia berusia 63 tahun saat itu, tidak merokok, dan tidak memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Ia memiliki berat badan normal dan sangat aktif berolahraga.

    Satu-satunya faktor risikonya adalah riwayat penyakit jantung dalam keluarga, ayahnya pernah mengalami serangan jantung dan stroke.

    Gejala yang dialami

    Dr Wilson sedang libur ketika masalah jantungnya mulai muncul. Istrinya dijadwalkan bertemu pelatihnya di pusat kebugaran pagi itu, jadi dia datang dan hanya berjalan-jalan santai ketika nyeri dada mulai terasa.

    “Saya tidak ingin orang-orang berpikir bahwa saya sedang di pusat kebugaran dan benar-benar berlatih keras, lalu menjadi gila, berolahraga terlalu keras, itu sama sekali bukan kejadian yang sebenarnya,” kata Dr Wilson.

    “Hal yang sama persis ini bisa saja terjadi di toko swalayan atau di rumah karena saya tidak melakukan aktivitas berat.”

    Selain nyeri dada, Wilson menyadari tubuhnya basah kuyup, berkeringat seperti yang belum pernah ia alami sebelumnya, kenangnya. Ketika ia bercermin, ia melihat wajahnya berubah menjadi abu-abu.

    Sebelum mencari pertolongan, Wilson memiliki keinginan kuat untuk pergi ke kamar mandi, fenomena yang disebabkan oleh perubahan tubuh yang terjadi selama serangan jantung. Krisis ini memengaruhi sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan seseorang, seperti berkeringat.

    “Orang sering merasa perlu buang air kecil atau besar ketika hal itu terjadi,” ucap Dr Wilson.

    Pasien serangan jantung sering kali merasa ingin buang air kecil atau buang air besar besar secara tiba-tiba karena tekanan yang dialami tubuh mengganggu kendali fungsi tubuh.

    Dr Wilson MD kemudian menelepon unit gawat darurat tempat ia menangani pasien-pasiennya sendiri, memberi tahu mereka tentang serangan jantungnya. Setibanya di sana, staf rumah sakit sudah siap menyambutnya”, menunjukkan momen yang menegangkan bagi sang dokter.

    “Saya mungkin bukan orang yang mereka duga akan mengalami serangan jantung. Kunci untuk menangani serangan jantung adalah pergi ke rumah sakit secepat mungkin,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Berjalan kaki setiap pagi dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan. Dikutip dari WebMD, studi menunjukkan bahwa satu jam jalan cepat dapat meningkatkan harapan hidup hingga dua jam.

    Seseorang yang panjang umur tentunya terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Dengan berjalan kaki pagi secara teratur, dapat membantu:

    Merasa lebih baik.Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.Menjernihkan pikiran.Menurunkan tekanan darah.Meningkatkan energi.Meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko demensia.Meningkatkan kesehatan mental dan emosional.Mencegah penambahan berat badan.

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, luangkan setidaknya 150 menit seminggu untuk rutinitas jalan kaki di pagi hari.

    Studi lain yang dipublikasikan pada 14 November 2025 di British Journal of Sports Medicine juga mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas fisik seperti jalan kaki setiap hari dapat memperpanjang umur seseorang. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat memperpanjang usia hidup hingga 11 tahun.

    Para ahli lebih lanjut berspekulasi bahwa perubahan infrastruktur, seperti lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki di ruang terbuka yang asri, dapat membuat panjang umur pada populasi umum.

    Bagaimana Jalan Kaki Bisa Memperpanjang Umur?

    Seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan preventif dan gaya hidup, John Lowe, MD, yang terlibat dalam penelitian menjelaskan bahwa berjalan kaki secara teratur memiliki beberapa manfaat yang berkontribusi pada umur yang lebih panjang.

    Berjalan kaki dapat membantu menurunkan detak jantung saat istirahat, mengelola kolesterol, dan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

    “Berjalan kaki dapat bermanfaat untuk metabolisme glukosa. Karena diketahui dapat meningkatkan kerja insulin, yang akan memungkinkan pengelolaan gula darah yang lebih baik dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Berjalan kaki setelah makan sangat efektif untuk mengontrol glukosa darah,” terang Lowe.

    Menurut Lowe, teratur berjalan kaki juga dapat melindungi tubuh dari peradangan sistemik. Peradangan sistemik telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis dalam studi epidemiologi.

    “Mempertahankan rutinitas berjalan kaki membantu menurunkan penanda inflamasi, termasuk protein C-reaktif (CRP), yang membantu meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan sel,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Mahathir Mohamad 100 Tahun, Ini 7 Rahasia Panjang Umur Menurut Sains

    Mahathir Mohamad 100 Tahun, Ini 7 Rahasia Panjang Umur Menurut Sains

    Jakarta

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menginjak usia 100 tahun pada Kamis, 10 Juli 2025. Di usianya yang satu abad itu, ia masih terlihat bugar dan aktif melakukan beragam kegiatan. Apa rahasianya?

    Eric Topol, seorang ahli jantung perintis dan salah satu ilmuwan paling terkemuka di dunia, dalam bukunya yang berjudul ‘Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity,’ menuliskan bahwa sains telah menunjukkan kepada kita bahwa membalikkan penuaan, bukan hanya memperpanjang umur, adalah hal yang mungkin.

    “Sementara sains berkembang pesat, para predator juga membanjiri, menjajakan produk atau layanan yang belum terbukti, berpotensi berbahaya, atau hanya buang-buang uang,” kata pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute ini, dikutip dari National Geographic, Jumat (11/7/2025).

    Dalam percakapan dengan National Geographic, ia membahas teknologi yang merevolusi cara kita menua, pseudosains yang menyebar luas yang merajalela di seluruh gerakan umur panjang, dan ‘biohacks’ paling ampuh yang dapat mengubah kesehatan.

    Di tengah lautan ‘pakar’ dan influencer kesehatan yang hanya mencari keuntungan dari ketakutan manusia akan kematian dan menjadi tua, Topol menawarkan panduan berbasis bukti dan fakta ilmiah untuk menua dengan baik:

    1. Gen bukanlah takdir, gaya hidup adalah kunci

    Jika riwayat kesehatan keluarga kalian dipenuhi penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, atau Alzheimer, gen kalian bisa terasa seperti hukuman mati. Namun, menurut Topol dan data longitudinal yang ekstensif, genetika hanya berperan sekitar 20% dalam umur panjang manusia. Sebanyak 80% sisanya bergantung pada pilihan gaya hidup, keadaan hidup, dan faktor lingkungan.

    “Untuk penuaan yang sehat, sebagian besar bukan soal genetika, Anda punya banyak kekuatan (untuk mengubahnya),” kata Topol

    Banyak orang tidak menerapkan gaya hidup sehat karena memiliki sikap fatalistik terhadap gen mereka. Namun, bukti menunjukkan bahwa jika orang menerapkan kebiasaan tertentu yang didukung data, mereka dapat memperoleh setidaknya lima hingga tujuh tahun lebih banyak hidup sehat, bebas dari penyakit terkait usia.

    2. Olahraga adalah ‘biohack’ paling ampuh

    Dari media sosial hingga buku-buku pengembangan diri, berbagai macam biohack atau cara peretasan biologis bermunculan. Para influencer di berbagai platform ini merekomendasikan untuk mencoba program suplemen, krioterapi, MRI seluruh tubuh, infus NAD+ IV, dan perawatan sel punca, dan masih banyak lagi.

    Kebanyakan harganya mahal, tetapi strategi anti-penuaan yang benar-benar efektif sebenarnya tidak harus mahal, olahraga.

    “Olahraga adalah pertahanan terbaik kita melawan penyakit terkait usia. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa satu menit olahraga setara dengan lima menit hidup sehat, tujuh menit untuk latihan interval intensitas tinggi (HIIT),” ujarnya.

    Menjadi aktif, didefinisikan sebagai berjalan cepat setidaknya 150 menit per minggu, dikaitkan dengan harapan hidup 4,5 tahun lebih lama.

    Topol mengatakan bahwa olahraga sangat efektif karena berdampak positif pada berbagai sistem tubuh: jantung, otak, pankreas, otot rangka, saluran pencernaan, hati, lemak tubuh, mikrobioma usus, dan pembuluh darah perifer. Olahraga telah terbukti mengurangi peradangan dan kematian akibat semua penyebab seumur hidup.

    Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, Anda perlu melakukan lebih dari sekadar latihan aerobik dan memasukkan latihan kekuatan ke dalam rutinitas. Mengangkat beban membantu mencegah pengeroposan tulang, menjaga otot, meningkatkan keseimbangan, mengurangi peradangan, dan mengurangi nyeri sendi.

    Topol menyarankan sekitar 150 menit atau lebih per minggu untuk aktivitas fisik sedang seperti menari atau yoga (atau 75 menit atau lebih untuk aktivitas fisik berat seperti berenang) dan latihan ketahanan setidaknya dua kali per minggu.

    Jika kalian tidak bisa pergi ke pusat kebugaran, selingi dengan beberapa ‘camilan’ olahraga, seperti push-up, wall sit, atau lunge sepanjang hari.

    3. Diet sehat

    Satu pola makan yang mengungguli pola makan lainnya dalam hal penuaan sehat adalah apa yang disebut sebagai diet Mediterania. Diet ini pada prinsipnya berfokus mengonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, protein rendah lemak, dan lemak sehat. Silakan komposisi makannya ditiru sesuai kondisi kita berada sekarang.

    Sejumlah studi nutrisi, termasuk yang diterbitkan di Nature pada Maret 2025, menunjukkan bahwa kaleidoskop makanan padat nutrisi dan minim olahan ini mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol, memperbaiki tekanan darah, dan membantu mengontrol glukosa. Seiring waktu, mengonsumsi makanan Mediterania dapat mengurangi risiko beberapa penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan Alzheimer.

    Puasa intermiten dan pembatasan kalori sederhana juga menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam memperpanjang umur, terutama dalam studi hewan. Namun, para ilmuwan belum memastikan efek pastinya pada manusia, sehingga pendekatan ini belum direkomendasikan secara luas.

    Selanjutnya: Tidur Nyenyak hingga Bersosialisasi

    4. Tidur nyenyak dan cukup

    Tidur memungkinkan pembaruan biologis, membantu otak dan tubuh pulih dari aktivitas selama jam-jam terjaga. Namun seiring bertambahnya usia, jam tidur kita cenderung berantakan.

    Beberapa ahli berpendapat bahwa kurang tidur secara fundamental mengubah mekanisme biologis penuaan, sehingga mengacaukan pengaturan pemulihan dan perbaikan internal tubuh kita.

    Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat memicu efek samping yang mencakup risiko kematian dini yang lebih tinggi, masalah jantung, kanker, diabetes tipe 2, masalah kekebalan tubuh, obesitas, penyakit Alzheimer, tekanan darah tinggi, stroke, dan penurunan kesehatan mental yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme, seluler, dan hormonal.

    5. Latihlah otot-otot sosial

    Kesepian tidak hanya membebani pikiran, tetapi juga dapat memperpendek hidup kita. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa isolasi sosial bisa sama berbahayanya dengan merokok setengah bungkus sehari.

    Hal ini berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular, demensia, stroke, depresi, kecemasan, dan kematian dini yang lebih tinggi.

    “Manusia bergantung pada koneksi sosial. Namun seiring bertambahnya usia, kita sering kali ‘terkurung dalam gua’ dan terisolasi secara sosial, yang dikaitkan dengan dampak buruk,” kata Topol.

    Mempertahankan hubungan yang kuat, bahkan hanya dengan satu atau dua orang, membantu melawan stres kronis, yang dapat membuat kita sakit. Koneksi juga dapat membantu meningkatkan harga diri dan motivasi diri, dua faktor yang berkontribusi pada kebiasaan yang lebih sehat.

    Topol menyarankan untuk pergi ke alam terbuka, menekuni hobi, atau terlibat dalam musik atau seni bersama orang lain, adalah juga kegiatan yang dapat memperpanjang umur.

    6. Hindari zat-zat beracun

    Selain menambah kebiasaan sehat, penting juga untuk mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Ancaman lingkungan terbesar yang harus dihindari? Polusi udara, racun seperti pestisida, mikroplastik, dan bahan kimia berbahaya.

    Faktor-faktor ini mudah menyebar, sehingga menghindarinya bisa terasa seperti perjuangan yang mustahil. Namun, perubahan kecil memang berpengaruh. Topol menyarankan untuk mengganti bahan plastik pada peralatan di dapur dengan alternatif kaca atau kayu, menggunakan pembersih udara dan filter air, serta membeli produk organik.

    7. Memanfaatkan revolusi teknologi umur panjang

    Berbekal AI, data besar, dan dana penelitian miliaran dolar, ilmuwan akademis dan perusahaan rintisan di bidang teknologi umur panjang sedang mengejar inovasi yang tak terhitung jumlahnya untuk membuka jalan bagi penuaan.

    Para ilmuwan sedang dalam berbagai tahap pengembangan teknik peramalan medis presisi seperti ‘jam organ’ yang mendeteksi dan mencegah penyakit jauh sebelum gejala muncul, obat-obatan baru untuk membersihkan sel-sel ‘zombie’ yang memicu peradangan, imunoterapi yang mengoptimalkan fungsi kekebalan tubuh agar lebih efektif melawan penyakit, dan pemrograman ulang epigenetik untuk membuat sel-sel tua tampak muda kembali.

    Terdapat pula bukti bahwa obat penurun berat badan GLP-1 dapat membantu mengendalikan beberapa kondisi terkait usia yang paling sulit diatasi. Revolusi teknologi ini membuat Topol optimistis terhadap masa depan kesehatan kolektif kita.

    “Kita akan mencapai kemajuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam melawan penyakit terkait usia. Dan kita tidak perlu membalikkan proses penuaan. Kita hanya perlu mengidentifikasi siapa yang berisiko, menempatkan mereka dalam jalur pengawasan, dan mengatasi penyakit target,” yakinnya.

    Meskipun kita mungkin tidak akan melihat akhir dari penyakit dalam dua dekade mendatang seperti yang diprediksi beberapa orang, setidaknya kita dapat menua lebih sehat daripada sebelumnya.

    “Dan kita tidak perlu menunggu teknologi ini hadir di pasaran, melakukan perubahan gaya hidup sekarang dapat menambah tahun-tahun sehat dalam hidup kita. Banyak penyakit penuaan yang paling merusak membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk muncul, jadi tidak ada kata terlalu dini atau terlambat untuk memulai,” tutup Topol.

    Halaman 2 dari 2

    (rns/fay)

  • 7 Tips Ini Bisa Bantu Cegah Heat Stroke saat Marathon di Cuaca Ekstrem

    7 Tips Ini Bisa Bantu Cegah Heat Stroke saat Marathon di Cuaca Ekstrem

    Jakarta

    Runners, kamu pasti sudah tahu betapa ekstremnya cuaca panas di Indonesia, kan? Paparan panas ini tidak bisa disepelekan karena berisiko memicu heat stroke saat berlari. Untuk kamu yang akan mengikuti ajang marathon seperti Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Bandung pada 19-20 Juli, maupun rangkaian marathon 4,3K di Sirkuit Mandalika, Lombok pada September mendatang, penting untuk memahami potensi heat stroke dan cara mencegahnya agar kamu bisa tetap berlari dengan aman.

    Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO heat stroke atau heat exhaustion (kelelahan panas) sering dialami pelari, terutama saat mengalami dehidrasi berat atau kelelahan ekstrem namun, sayangnya sering dianggap sepele.

    “Heat stroke terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu internal hingga melebihi 40 derajat Celsius. Sistem pendingin tubuh, yaitu keringat, berhenti bekerja sehingga otak, jantung, dan ginjal mulai mengalami kerusakan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal, seperti kejang, koma, bahkan kematian,” jelas dr. Taufan dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

    Kondisi heat stroke ini pernah juga dialami oleh salah satu runner asal Jakarta, Irwan K, yang sempat melakukan pemeriksaan di Mayapada Hospital. Ia mengatakan dulu dirinya pikir minum saja sudah cukup. Tapi saat ikut half marathon di cuaca panas, dirinya sempat blank di 1 km terakhir.

    “Setelah dicek, ternyata gejala awal heat stroke. Sekarang saya rutin cek kesehatan di Mayapada dan lebih peka terhadap kondisi tubuh,” ungkapnya.

    Nah, agar tidak mengalami hal serupa, runners perlu mengenali gejala heat stroke sesegera mungkin, seperti sakit kepala hebat dan berdenyut, kebingungan, bicara melantur atau kehilangan orientasi, napas cepat dan denyut jantung tinggi, mual, muntah, atau rasa ingin pingsan. Kulit akan terasa sangat panas dan kering karena keringat berhenti, disertai kram otot hebat hingga hilang kesadaran.

    Meski begitu, heat stroke bisa dicegah dengan strategi yang tepat, seperti yang disampaikan oleh dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Bandung. Ia membagikan 7 tips untuk mencegah heat stroke saat marathon.

    “Pertama, lakukan heat acclimatization, yaitu latihan adaptasi tubuh untuk berlari di suhu hangat secara bertahap selama 1-2 minggu sebelum hari perlombaan,” jelasnya.

    Kedua, pilih Keduapakaian yang sesuai, berwarna terang, longgar, dan berbahan mudah menyerap keringat. Ketiga, perhatikan waktu berlari yang ideal, yakni sebelum pukul 08.00 pagi atau setelah pukul 17.00 sore.

    “Keempat, penuhi kebutuhan hidrasi dan elektrolit. Ini hal yang sangat penting namun sering diabaikan. Runners disarankan minum 250-500 ml air setiap 20-30 menit saat berlari agar tubuh tidak kekurangan cairan,” tambah dr. Alvin.

    Kelima, kenali tanda-tanda dehidrasi dini seperti mulut kering, sakit kepala ringan, atau mulai kehilangan fokus. Keenam, dengarkan sinyal tubuh yang lelah dan jangan memaksakan diri, ada baiknya untuk berhenti sejenak jika dibutuhkan.

    Ketujuh, lakukan pendinginan aktif, misalnya dengan menyiram tubuh menggunakan air, menempelkan handuk basah di leher, atau mengompres bagian tubuh yang panas seperti pergelangan tangan, belakang leher, dan ketiak dengan es.

    Runners, tak perlu khawatir soal kesehatan saat mengikuti Pocari Sweat Run 2025, karena Mayapada Hospital hadir sebagai official medical partner yang siap mendukung runners untuk #secureMYstep melalui berbagai layanan seperti Medical Check Up (MCU) Runner, VO2 Max, dan konsultasi bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam, hingga self-health assessment untuk mewujudkan safe running, dimana peserta dapat menjawab pertanyaan seputar kondisi dan riwayat kesehatan untuk menilai kesiapan tubuh sebelum mengikuti lari.

    Tak hanya itu, runners dapat memanfaatkan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center Mayapada Hospital yang menyediakan program skrining pra-latihan, program peningkatan performa olahraga, pencegahan cedera, hingga penanganan cedera olahraga bersama tim dokter multidisiplin dan fisioterapis profesional. Layanan ini memiliki fasilitas modern dan lengkap seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

    Untuk mengakses layanan SITPEC Mayapada Hospital, runners dapat menggunakan aplikasi MyCare untuk menemukan unit Mayapada Hospital terdekat dan membuat jadwal konsultasi bersama dokter dengan cepat dan mudah. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki (footstep), jumlah kalori terbakar, detak jantung dan Body Mass Index (BMI). Berbagai tips olahraga lainnya juga ada dalam fitur Health Articles & Tips.

    Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store sekarang! Dapatkan reward point saat registrasi pertama, yang bisa digunakan sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital. Yuk, persiapkan dirimu menghadapi Pocari Sweat Run 2025 bersama Mayapada Hospital!

    (ega/ega)

  • Jadi ‘Biang Kerok’ Obesitas-Diabetes, Makanan Ini Paling Banyak Dikonsumsi Warga +62

    Jadi ‘Biang Kerok’ Obesitas-Diabetes, Makanan Ini Paling Banyak Dikonsumsi Warga +62

    Jakarta

    Kasus penyakit tidak menular (PTM) obesitas hingga diabetes terus meningkat signifikan. Bahkan, keduanya menjadi faktor risiko utama pemicu penyakit jantung, stroke, hingga masalah ginjal.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi merinci insiden kasus obesitas sentral misalnya, meningkat pesat dari semula 18,8 persen menjadi 36,8 persen pada 2023. Obesitas sentral didefinisikan pada wanita yang memiliki lingkar perut lebih dari 80 sentimeter, dan pria lebih dari 90 sentimeter.

    Sejalan dengan hasil cek kesehatan gratis (CKG) yang menunjukkan obesitas sentral menempati posisi kedua teratas yang diidap masyarakat sebagai pemicu penyakit jantung hingga stroke. Walhasil, beban pembiayaan BPJS Kesehatan terus meningkat dengan jantung menyumbang 70 persen dari utilisasi atau penggunaan dari total Rp 174,90 triliun.

    Bukan tanpa sebab, hal ini dilandasi pergeseran tren pola hidup dan kebiasaan makan yang terjadi nyaris di banyak negara. Menyusul AS dan Eropa, Indonesia juga kini terbiasa mengonsumsi makanan ultraproses dan makanan cepat saji.

    “Tren ini terjadi di banyak negara, AS, Eropa itu sudah mengalami transisi pola konsumsi yang kita tahu banyak sekali mengkonsumsi makanan siap saji yang kemudian kalau dilihat dari sisi kalori garam, gula, lemak, (GGL) sebagian besar melebihi daripada yang seharusnya,” sorot dr Nadia dalam webinar hasil diseminasi pemasaran makanan tidak sehat, Kamis (10/7/2025).

    “Ini yang kemudian kita lihat di negara kita, kita juga melihat salah satu dari studi keluarga dengan pendapatan sosial ekonomi menengah ke bawah mendapatkan pangan yang siap saji jauh lebih tinggi dibandingkan pada keluarga kelompok pendapatan lebih tinggi,” bebernya.

    Artinya, menurut dr Nadia, lebih banyak masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah yang tidak lagi mengolah pangan di rumah, tetapi lebih sering mengonsumsi makanan siap saji maupun kemasan, dengan alasan aksesnya lebih mudah, juga murah.

    Kemudahan akses membeli pangan secara online juga menjadi penyebab pergeseran kebiasaan makan. “Sehingga ini mendorong konsumsi pangan siap saji dan pangan olahan itu lebih banyak lagi,” tandas dia.

    Berikut data tren konsumsi pangan berisiko atau tinggi GGL:

    1. Makanan manis

    Tren konsumsi makanan manis meningkat 6,5 persen dari semula di 2018 sebanyak 59,8 persen menjadi 66,3 persen di 2023 menurut data survei kesehatan indonesia (SKI) 2023.

    2. Minuman manis

    Pola peningkatan juga terjadi pada minuman manis, meski tidak terlalu signifikan yakni bertambah 3,8 persen dibandingkan 2018, saat ini ada 52,5 persen.

    3. Makanan berlemak tinggi kolesterol jahat (gorengan)

    Semakin banyak warga Indonesia yang mengonsumsi makanan tersebut dengan peningkatan dilaporkan mencapai 4,5 persen, menjadi 62,7 persen di 2023.

    4. Makanan dengan bumbu penyedap

    Makanan dengan penyedap tinggi juga kerap dipilih masyarakat sebagai konsumsi sehari-hari. Tren kenaikannya tidak kalah tinggi mencapai 3,8 persen, dari 22,4 menjadi 26,2 persen.

    5. Mi instan, makanan instan

    Bila dibandingkan dengan seluruh aspek makanan tinggi GGL, mi instan dan makanan instan menjadi pilihan terbanyak masyarakat sebagai pilihan konsumsi dengan konsisten berada di atas 90 persen. Ada sekitar 94 persen masyarakat yang terbiasa mengonsumsi mi instan dan makanan instan di 2023.

    (naf/kna)

  • 5 Penyakit Serius yang Kini Banyak Menyerang Usia 20-an di Indonesia

    5 Penyakit Serius yang Kini Banyak Menyerang Usia 20-an di Indonesia

    Jakarta

    Dulu beberapa masalah kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung, seringkali disebut sebagai ‘penyakit orang tua’. Nyatanya, kini ada semakin banyak anak muda yang mengidap penyakit-penyakit kronis tersebut.

    Kondisi ini disebabkan oleh adanya pergeseran gaya hidup tidak sehat, makanan serba instan, hingga tingkat stres yang semakin tinggi. Ini belum ditambah kurangnya aktivitas fisik yang menjadi salah satu faktor besar pencegahan penyakit serius.

    Penyakit pada Anak Muda

    Setidaknya ada lima masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Masalah kesehatan ini menjadi sorotan, lantaran juga semakin banyak anak muda yang mengalaminya. Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Hipertensi

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar, maka dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal.

    Menurut data Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, angka prevalensi hipertensi di Indonesia untuk orang-orang berusia 15 tahun ke atas berada di angka 29,2 persen.

    Jika fokus pada kelompok anak muda, prevalensi hipertensi untuk usia 15-24 tahun di angka 9,3 persen dan usia 25-34 dengan 17,4 persen.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP menuturkan masalah hipertensi memang semakin banyak dialami anak muda. Secara umum, masalah tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala yang jelas.

    Oleh karena itu, menurutnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin perlu dilakukan.

    “Bila sudah didiagnosis hipertensi, pemeriksaan diperlukan untuk melihat dampaknya pada organ, terutama jantung dan ginjal,” kata dr Berlian dalam sebuah wawancara.

    2. Penyakit Jantung

    Menurut SKI 2023, prevalensi kasus penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter ada di angka 0,85 persen. Untuk kelompok usia 15-24 tahun dan 25-34 tahun prevalensinya sama-sama 0,11 persen.

    dr Berlian menambahkan masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung, juga semakin rentan dialami anak muda. Ini menurutnya berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup tidak sehat dan beban stres lebih tinggi.

    Kondisi ini bisa diperparah dengan kenyataan banyak anak muda masih jarang yang rutin memeriksakan kondisi jantungnya ke dokter.

    “Masalah jantung kini banyak dialami anak muda karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang gerak, diet tinggi garam, lemak, dan gula,” jelas dr Berlian.

    “Sangat mungkin anak muda sering begadang, kurang tidur, yang diketahui berhubungan dengan masalah jantung,” sambungnya.

    3. Stroke

    Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Jika tidak ditangani segera, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, bahkan kematian.

    Stroke tak hanya dialami oleh orang tua. Nyatanya menurut SKI 2023, diungkapkan prevalensi stroke pada kelompok usia 15-24 tahun berada di angka 0,1 persen, sedangkan kelompok usia 25-34 persen di angka 0,5 persen.

    Ini berarti, 1 dari 1.000 anak muda usia 15-24 tahun mengalami stroke, sedangkan untuk kelompok 25-34 tahun ada 5 kasus tiap 1.000 orang.

    Secara keseluruhan, prevalensi stroke untuk pasien di atas usia 15 tahun di Indonesia mencapai 8,3 persen.

    Spesialis saraf dr Reza Aditya Arpandy, SpS menuturkan masalah stroke di usia muda rentan terjadi karena gaya hidup buruk dan faktor risiko yang tidak terkontrol. Padahal, penyakit stroke sebenarnya sangat mungkin dicegah.

    “Stroke, termasuk pada usia muda, umumnya berkaitan dengan faktor risiko yang bisa dicegah, tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (dislipidemia), gula darah tinggi (diabetes), merokok, obesitas, hingga kurangnya aktivitas fisik,” katanya.

    4. Diabetes Melitus

    Kini juga semakin banyak ditemukan kasus diabetes melitus di Indonesia. Menurut SKI 2023, total prevalensi diagnosis diabetes melitus di Indonesia berada di angka berada di angka 2,2 persen. Sedangkan, dari pemeriksaan kadar gula darah, prevalensinya mencapai 11,7 persen.

    Berdasarkan diagnosis diabetes dari dokter, kelompok usia 15-24 tahun memiliki prevalensi kurang dari 0,05 persen dan kelompok 25-34 tahun berada di angka 0,2 persen.

    Sedangkan, berdasarkan pemeriksaan kadar gula darah, untuk kelompok usia 15-24 tahun prevalensinya di angka 1,8 persen, dan untuk kelompok 25-34 tahun di angka 5,3 persen.

    Sama halnya dengan penyakit tidak menular lain, penyakit diabetes melitus, khususnya tipe dua, di usia muda berkaitan erat dengan pola hidup tidak sehat.

    “Faktor pencetusnya memang obesitas dengan perilaku. Jadi semakin banyak orang diabetes dengan perilaku kesehatan kurang bagus. Dalam hal ini, konsumsi kalori berlebihan. Kalau bicara kalori tentu semua berasal dari karbohidrat, lemak, di antaranya gula simpel. Itu semua ada takarannya,” kata dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD.

    5. Penyakit Ginjal Kronis

    Prevalensi kasus penyakit ginjal kronis di Indonesia menurut SKI 2023 ada di angka 0,18 persen. Sedangkan, untuk prevalensi penyakit ginjal kronis kelompok usia 15-24 ada di angka 0,02 persen, dan kelompok 25-34 dengan 0,07 persen.

    Data juga menunjukkan proporsi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis atau cuci darah. Sebanyak 16,2 persen pasien kelompok 15-24 tahun menjalani cuci darah, sedangkan untuk pasien kelompok usia 25-34 ada di angka 31,4 persen.

    Beberapa waktu lalu sempat viral, kisah pria di Cianjur bernama Ridwan Fadhil mengidap gagal ginjal di usia 20 tahun pada 2022. Semenjak saat itu, ia harus menjalani prosedur cuci darah untuk mempertahankan kualitas hidupnya.

    Ketika berbincang dengan detikcom, ia mengaku dulunya sangat suka minum manis. Ia juga sering begadang, jarang berolahraga, dan mengonsumsi junk food.

    “Intinya jaga pola makan, pola minum sering-sering minum air putih, hindari minuman manis. Juga begadang itu juga ngaruh,” katanya mengingatkan orang-orang untuk tidak melakukan hal yang serupa.

    (avk/tgm)