Topik: stroke

  • China Makin Ganas Tanam Chip Otak, Elon Musk Minggir

    China Makin Ganas Tanam Chip Otak, Elon Musk Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemampuan menanam chip ke otak manusia atau diistilahkan ‘Brain Computer Interface’ (BCI) menjadi populer saat diperkenalkan Neuralink, startup milik Elon Musk. Bahkan, sudah dilakukan pengujian ke manusia dengan gangguan motorik, sehingga bisa tetap berinteraksi melalui komputer.

    Ke depan, teknologi ini diprediksi akan tumbuh pesat. Terlebih, China turut serta mengembangkan BCI dengan uji klinis pertama dilakukan pada Maret 2025, terhadap pasien yang mengalami kelumpuhan total (tetraplegia).

    Komitmen China dalam perlombaan mendominasi BCI tampaknya kian serius. Dikutip dari Digitimes Asia, Selasa (2/9/2025), sektor BCI China didukung penuh oleh kebijakan negara dan kecanggihan sektor swasta.

    Beberapa saat lalu, lembaga gabungan pemerintah China merilis ‘Rencana Implementasi untuk Mempromosikan Inovasi dan Pengembangan Industri BCI’.

    Roadmap tersebut menargetkan terobosan teknologi BCI pada 2027 mendatang, berbarengan dengan penciptaan ekosistem yang komprehensif antara teknologi canggih, industri, dan standar yang disusun.

    Pada 2027, China berambisi elektroda BCI dan sistem terintegrasinya mencapai tingkat kinerja global, dengan dua hingga tiga klaster industri khusus yang mengembangkan kasus penggunaan dan model bisnis baru.

    Pada 2030, otoritas China berencana untuk membina dua hingga tiga perusahaan terkemuka dan pemain khusus di bidang ini.

    Implementasi Chip Otak China

    Rencana ini menyerukan pengembangan sistem akuisisi sinyal fisiologis yang menggabungkan sinyal otak dengan input multimodal, termasuk elektromiografi (EMG), elektrookulografi (EOG), elektrokardiografi (EKG), dan spektroskopi inframerah dekat (NIRS), untuk meningkatkan presisi dalam kontrol interaksi dan evaluasi sensorik.

    Rencana ini juga membayangkan robot bedah presisi tinggi untuk implantasi BCI, yang mampu melakukan kontrol submikron dan penyesuaian dinamis, dipadukan dengan pencitraan real-time canggih dan rekonstruksi 3D untuk mendukung penerapan klinis.

    Pada Juli 2025, menjelang peluncuran roadmap BCI, regulator juga memperkenalkan standar nasional pertama China untuk perangkat medis BCI non-invasif.

    Standar ini membahas desain produk, keselamatan, stabilitas sinyal, penempatan elektroda, transmisi data, dan verifikasi sistem, untuk menutup kesenjangan regulasi yang telah lama ada dan secara resmi menempatkan perangkat tersebut di bawah pengawasan.

    Ambisi China Saingi AS

    Bersamaan dengan ini, perusahaan-perusahaan China menggenjot upaya pengembangan chip inti BCI, demi mempersempit ketimpangan dengan AS dan negara-negara lain.

    NeuroXess (Hengqin, Zhuhai) Technology yang merupakan perusahaan spinoff dari Neuroxess berbasis Shanghai, telah menciptakan chip akusisi multi-channel EEG yang memroses sinyal dari puluhan ribu elektroda, mengintegrasikan aplifikasi, penyarian, dan fungsi konversi.

    Wuhan Zhonghua BCI Technology Development mengatakan pihaknya telah mengembangkan chip antarmuka channel 65.000 di atas standar channel 3.000 yang bisa meningkatkan sinyal otak lebih mumpuni dan interaksi mesin manusia yang lebih stabil.

    Chinese Institute for Brain Research (CIBR) dan Beijing Xinzhida Neurotechnology (NeuCyber) juga berkolaborasi mengembangkan chip otak semi-invasif ‘Beinao No.1’ dan telah mengimplementasikannya ke 3 pasien pada awal 2025. Ditargetkan pasien akan mencapai 50 orang pada 2026 mendatang.

    Neuracle, bekerja sama dengan Universitas Tsinghua, telah menyelesaikan beberapa uji klinis sistem implan minimal invasif ‘NEO’. Dengan ukuran yang kurang lebih seukuran koin, chip ini dapat secara presisi menemukan dan menangkap sinyal EEG dengan andal, dengan tujuan penggunaan pada epilepsi, stroke, dan rehabilitasi neurologis.

    Di bidang non-invasif, BrainCo telah merilis produk komersial yang disetujui FDA dan membangun pijakan di pasar alat bantu rehabilitasi dan interaksi manusia-komputer.

    BCI merupakan bagian dari program “Pengembangan Inovasi Industri Masa Depan” China, dengan MIIT dan lembaga lainnya memberikan dukungan kebijakan dan subsidi. Dari menetapkan standar nasional hingga meningkatkan skala produksi chip dan uji klinis, China sedang membangun rantai nilai BCI yang lengkap, mencakup chip, algoritma, peralatan bedah, dan platform aplikasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Stetoskop AI Bisa Deteksi Kelainan Jantung dalam 15 Detik

    Stetoskop AI Bisa Deteksi Kelainan Jantung dalam 15 Detik

    Jakarta

    Peneliti di Imperial College London, Inggris, mengembangkan stetoskop yang dilengkapi AI. Apa saja kecanggihannya?

    Stetoskop pertama ditemukan pada 1816, dan sejak saat itu menjadi salah satu alat paling penting untuk memeriksa kesehatan tubuh manusia. Kini, sekelompok peneliti mengembangkan stetoskop baru yang dilengkapi kemampuan AI.

    Stetoskop AI tersebut bisa mendiagnosa tiga jenis kelainan jantung dalam waktu 15 detik, yaitu gagal jantung, penyakit katup jantung, dan detak jantung abnormal.

    Stetoskop AI ini dikembangkan oleh peneliti di Imperial College London dan Imperial College Healthcare NHS. Stetoskop ini bisa menganalisa perbedaan yang sangat kecil dalam detak jantung dan aliran darah, yang tak terdengar oleh telinga manusia. Juga bisa melakukan elektrokardiogram (ECG) secara bersamaan.

    Hasil temuan ini dipresentasikan di hadapan ribuan dokter di European Society of Cardiology, pertemuan tahunan yang pada tahun 2025 ini digelar di Madrid, Spanyol, demikian dikutip detikINET dari The Guardian, Selasa (2/9/2025).

    Selama masa pengembangan, tim peneliti melibatkan sekitar 12 ribu pasien di Inggris, yang semuanya memperlihatkan gejala sesak nafas dan kelelahan.

    Hasil diagnosis pasien yang diperiksa menggunakan stetoskop AI ini dua kali lebih banyak terdiagnosis mengalami gagal jantung dibanding pasien yang diperiksa menggunakan stetoskop konvensional.

    Pasien-pasien itu juga tiga kali lebih banyak terdiagnosis mengalami atrial fibrillation atau detak jantung tidak normal, yang berisiko mengalami stroke. Kemudian diagnosis penyakit katup jantung juga dua kali lebih banyak dibanding menggunakan stetoskop konvensional.

    Dr Patrik Bachtiger dari National Heart and Lung Institute milik Imperial College London menyebut sampai saat ini desain dari stetoskop tidak pernah berubah selama 200 tahun.

    “Jadi stetoskop pintar yang sangat hebat ini hanya membutuhkan 15 detik pemeriksaan, dan AI bisa menghasilkan hasil yang cepat apakah seseorang mengalami gagal jantung, atrial fibrillation, atau penyakit katup jantung,” ujarnya.

    Stetoskop AI ini diproduksi oleh Eko Health, perusahaan asal California, Amerika Serikat. Ukurannya hanya sebesar kartu remi, dan pemakaiannya mirip dengan stetoskop konvensional. Yaitu ditempelkan di ada pasien untuk merekam ECG dan menggunakan mikrofon internal untuk merekam suara aliran darah yang melewati jantung.

    Hasil pengujiannya kemudian dikirim ke cloud untuk dianalisa menggunakan algoritma AI yang bisa mendeteksi masalah jantung yang tak terdengar oleh manusia.

    Lalu hasilnya dikirimkan kembali ke ponsel, yaitu menentukan apakah pasien tersebut berisiko terkena tiga penyakit jantung yang bisa dideteksi tersebut.

    Namun harus diakui, penggunaan stetoskop ini juga punya risiko besar untuk memberikan diagnosis yang salah pada pasien yang sehat. Untuk itulah pembuatnya menekankan penggunaan stetoskop ini hanya untuk pasien yang menunjukkan gejala kelainan jantung, bukan pada pengecekan rutin di pasien yang sehat.

    (asj/fay)

  • Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan alasan mengapa ada banyak kasus penyakit jantung dan stroke dialami oleh orang-orang ‘sehat’. Dalam beberapa kasus, terkadang orang yang rajin olahraga, makan sehat, dan tidak merokok justru mengalami masalah kardiovaskular.

    Hal ini mendorong Mass General Brigham untuk menyelidiki cara mengidentifikasi kelompok yang berisiko, tapi tidak terdeteksi dengan algoritma pemeriksaan saat ini.

    Dikutip dari Daily Mail, penelitian dilakukan menggunakan data Women’s Health Study pada 12.530 wanita perempuan sehat tanpa faktor risiko standar. Peneliti mencoba melacak kadar biomarker bernama hsCRP, yang berkaitan dengan peradangan pada tubuh, selama 30 tahun.

    Meski responden tidak memiliki faktor risiko umum, mereka yang memiliki kadar hsCRP tinggi mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner hingga 77 persen. Mereka juga mengalami peningkatan risiko stroke hingga 39 persen, serta peningkatan 52 persen penyakit kardiovaskular apapun.

    Penelitian yang dilakukan secara terpisah menemukan pasien yang memiliki sedikit faktor risiko tapi mengalami peradangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 38 persen melalui terapi statin. Peneliti menyebut terapi sebaiknya dimulai sejak usia paruh baya, yaitu 40 tahun, pada perempuan.

    Statin merupakan kelompok obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Obat ini diserap oleh sistem pencernaan, lalu bekerja menurunkan produksi LDL di hati.

    “Meski mereka yang mengalami peradangan harus secara agresif melakukan upaya pencegahan lewat gaya hidup dan perilaku, terapi statin juga bisa berperan penting dalam membantu menurunkan risiko pada kelompok ini,” kata ahli kardiologi Heart and Vascular Institute, Mass General Brigham, Paul Ridker, MD, MPG.

    Perlu diingat penerapan gaya hidup sehat untuk mencegah faktor risiko penyakit kardiovaskular tetap penting dilakukan. Seperti yang diketahui, penyakit jantung dan stroke juga menjadi dua masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.

    (avk/kna)

  • Aneh Tapi Nyata, Wanita Ini Lihat Kepala Naga Tiap Pandangi Wajah Orang

    Aneh Tapi Nyata, Wanita Ini Lihat Kepala Naga Tiap Pandangi Wajah Orang

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 52 tahun di Hague, Belanda, mengalami kondisi yang tidak biasa. Ia mendatangi sebuah klinik psikiatri dan mengaku setiap kali melihat wajah orang lain, wajah tersebut berubah menjadi wajah naga.

    Halusinasi ini sangat mengganggunya hingga memengaruhi cara ia berinteraksi dengan orang lain.

    “Pasien melaporkan bahwa wajah manusia yang awalnya tampak normal berubah menjadi hitam, tumbuh telinga panjang dan runcing serta moncong yang menonjol, dengan kulit menyerupai reptil dan mata besar berwarna kuning, hijau, biru, atau merah menyala,” tulis dokter yang melaporkan kejadian tersebut dikutip dari Live Science, Jumat (29/8/2025).

    Dokter kemudian melakukan pemeriksaan mendalam, mulai dari tes darah, elektroensefalogram (EEG) pada otak, hingga pemeriksaan neurologis. Secara umum hasilnya normal. Namun, pemeriksaan MRI menunjukkan adanya beberapa lesi di dekat area lentiform nucleus, yaitu bagian otak yang berkaitan dengan fungsi kognitif seperti perhatian dan daya ingat, serta sering dikaitkan dengan gangguan seperti skizofrenia.

    Lesi muncul pada ‘jalur kabel’ yang disebut white matter, kemungkinan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di otak.

    Meskipun hasil EEG tidak menunjukkan kelainan, dokter menduga halusinasi visual pasien disebabkan oleh aktivitas listrik atipikal di bagian otak yang memproses warna dan wajah, khususnya ventral occipitotemporal cortex. Area tersebut berperan dalam fungsi pengenalan objek.

    Lesi yang terlihat pada MRI mungkin memicu aktivitas listrik ini, dan kemungkinan sudah ada sejak lahir, mungkin akibat kekurangan oksigen sementara sesaat sebelum atau setelah persalinan.

    Pasien yang tidak disebutkan namanya itu akhirnya didiagnosis mengalami bentuk dari prosopometamorphopsia (PMO). Ini sebuah kondisi langka yang memengaruhi cara seseorang melihat wajah manusia, sehingga bagian-bagian wajah tampak terdistorsi.

    Kondisi ini terkait dengan perubahan struktur otak dan dengan gangguan yang memengaruhi fungsi otak, seperti epilepsi, migrain, dan stroke.

    Dokter lantas meresepkan pasien obat anti-kejang khusus yang mencegah kejang sekaligus meredakan migrain dan gejala gangguan bipolar. Pengobatan ini berhasil mengendalikan halusinasi visual pasien.

    Selang beberapa waktu, pasien mulai mengalami halusinasi dalam bentuk lain, yaitu suara ketukan saat tidur. Dokter lalu mengganti obatnya dengan rivastigmine, yang biasanya diberikan untuk mengatasi gejala demensia akibat alzheimer atau parkinson.

    Obat ini membuat halusinasi suara lebih jarang terjadi dan mengurangi gejala visual hingga ke tingkat yang bisa dikelola. Setelah tiga tahun menjalani terapi ini, pasien melaporkan bahwa situasi pekerjaannya stabil dan hubungan sosialnya membaik.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/suc)

  • Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Penyanyi Jessie J telah terpaksa menunda tur konser lantaran dirinya mendadak perlu menjalani operasi kedua pengobatan kanker payudaranya.

    Wanita berusia 37 itu pertama kali mengumumkan diagnosis kanker payudara ke publik pada Juni, ketika memulai perawatan.

    “Sayangnya, saya harus menjalani operasi kedua, tidak terlalu serius, tetapi harus dilakukan sebelum akhir tahun, dan sayangnya itu jatuh tepat di tengah-tengah tur yang telah saya pesan,” beber Jessie J dalam unggahan video di akun Instagramnya, Kamis (28/8/2025).

    Jessie J seharusnya tampil di Inggris dan Eropa pada Oktober dan di AS pada November. Ia mengatakan jadwal konser di Inggris dan Eropa akan dijadwal ulang menjadi April 2026, sementara tur AS telah dibatalkan.

    “Jadi begitulah adanya, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya merasa frustrasi dan sedih. Saya harus menjadi lebih baik, saya harus disembuhkan, dan saya tahu ini adalah keputusan yang tepat.”

    Saat didiagnosis, ia memutuskan untuk membicarakannya secara terbuka agar iadapat memproses berita tersebut dan menunjukkan solidaritas dengan sesama pejuang kanker payudara.

    Riwayat kesehatan Jessie J

    Jessie J menghadapi tantangan kesehatan serius dalam hidupnya. Ia didiagnosis mengidap penyakit jantung di usia delapan tahun, mengalami stroke ringan pada 18 tahun, dan kehilangan pendengarannya untuk sementara waktu pada 2020.

    Pada 2023, ia melahirkan putranya, Sky Safir Cornish Colman, setelah keguguran pada November 2021.

    Penyanyi-penulis lagu ini telah menduduki puncak tangga lagu Inggris tiga kali dengan lagu Domino, Price Tag, dan Bang Bang.

    Pada 2011, ia memenangkan empat penghargaan Mobo, termasuk Best UK Act dan Best Album untuk Who You Are, serta Brit Award untuk Rising Star. Ia dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2015 atas kolaborasinya dengan Ariana Grande dan Nicki Minaj dalam lagu Bang Bang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Jessie J Ungkap Kondisi Setelah Operasi Kanker Payudara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Bahaya Rokok Mentol Lebih Besar Ketimbang Rokok Biasa, Cek Dampak yang Ditimbulkannya

    Bahaya Rokok Mentol Lebih Besar Ketimbang Rokok Biasa, Cek Dampak yang Ditimbulkannya

    YOGYAKARTA – Kebiasaan merokok telah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti stroke, penyakit jantung, hingga kanker. Risiko kesehatan ini akan meningkat pada individu yang mengisap rokok mentol. Lantas, mengapa rokok mentol lebih berbahaya? Apa saja bahaya rokok mentol bagi kesehatan? Yuk cari tahu jawabannya di sini.

    Mengapa Bahaya Rokok Mentol Lebih Besar?

    Seperti yang kita tahu, penambahan perisa mentol dalam tembakau rokok dapat memberikan sensasi dingin dan menyegarkan saat dihisap. Senyawa kimia ini juga dapat mengurangi iritasi yang disebabkan oleh rokok.

    Dikutip dari laman MD Anderson Cancer Center, berikut beberapa alasan mengapa bahaya rokok mentol lebih besar ketimbang rokok biasa:

    Meningkatkan Konsumsi Rokok

    Sensasi dingin dan segar dari mentol membuat rasa keras rokok tertutupi, sehingga lebih mudah ditoleransi. Akibatnya, perokok akan menghirup asap lebih dalam dan mengonsumsi lebih banyak batang rokok. Sepanjang masa merokok, mereka pun menyerap lebih banyak zat kimia beracun dan tar dari rokok.

    Penelitian FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) dan Komite Penasihat Ilmiah Produk Tembakau menunjukkan bahwa perokok mentol lebih rentan mengalami ketergantungan dan lebih sulit berhenti merokok.

    Efek ini dikaitkan dengan penambahan perisa mentol yang membuat rokok terasa lebih mudah untuk dihisap, serta peningkatan efek adiktif nikotin di otak.

    Menarik Minat Perokok Muda

    Penelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa anak muda yang mulai merokok dengan rokok mentol lebih berisiko kecanduan dan cenderung menjadi perokok harian jangka panjang. Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko kesehatan yang mengancam jiwa.

    Apa Saja Bahaya Rokok Mentol Bagi Kesehatan?

    Menurut penelitian, penambahan perisa mentol pada rokok dapat memperparah peradangan pada saluran napas dan memicu komplikasi penyakit jantung.

    Berikut penjelasan lebih detail mengenai bahaya rokok mentol bagi kesehatan:

    Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association menyebutkan bahwa rokok mentol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Kandungan mentol dapat memicu inflamasi (peradangan) dan disfungsi endotel, yang merupakan lapisan dalam pembuluh darah. Kondisi ini bisa menimbulkan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), serangan jantung, dan stroke.

    Meningkatkan Risiko Kerusakan Paru-Paru

    Paparan asap rokok mentol dapat menimbulkan inflamasi yang lebih parah pada paru-paru. Mentol bisa meningkatkan penetrasi zat-zat berbahaya dalam asap rokok ke dalam jaringan paru-paru sehingga membuat perokok lebih berpotensi terkena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Emfisema, dan kanker paru-paru.

    Peningkatan Adiksi Nikotin

    Dikutip dari laman CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat), kandungan mentol dalam rokok dapat memperkuat efek adiktif nikotin di otak. Hal ini membuat remaja dan orang dewasa lebih rentan untuk mencoba rokok, serta lebih besar kemungkinannya untuk merokok secara terus menerus setelah mulai menghisap rokok mentol.

    Demikian informasi tentang bahaya rokok mentol bagi kesehatan. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Menkes Janji Tak Ada Bullying di ‘PPDS Hospital Based’

    Menkes Janji Tak Ada Bullying di ‘PPDS Hospital Based’

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim tidak akan ada lagi perundungan atau bullying di program pendidikan dokter spesialis (PPDS), utamanya yang berbasis rumah sakit atau hospital based. Program baru tersebut dibuka untuk mempercepat cetakan dokter spesialis di tengah gap kebutuhan yang masih berada di angka 70 ribu.

    Meski dilakukan percepatan, pemerintah disebutnya tidak akan meninggalkan kompetensi atau peningkatan kualitas para tenaga dokter. Memakai Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) International, seluruh sistem dibuat online dan bisa dipantau secara transparan.

    “Semua sistemnya dibikin online, transparansi, oleh ACGME, jadi nggak bisa lagi ada like dan dislike antar satu dengan yang lain. Tidak ada lagi bullying yang terjadi, karena ada mekanisme internasional untuk mengontrol bagaimana cara pendidikan dilakukan dengan baik dan transparan,” beber Menkes, Rabu (27/8/2025).

    “Semuanya dilakukan dengan logbook elektronik ini yang bisa lihat progress-nya seperti apa, tadi juga saya lihat baru diupdate oleh ACGME mereka memetakan semua,” tandasnya.

    Termasuk mengontrol kegiatan setiap dokter pengajar dan senior. Menkes optimistis dengan penambahan rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggara utama (RSPPU), produksi dokter spesialis dari semula 2.700 setahun, bisa meningkat.

    “Kita belum bisa seperti Inggris yang punya 600 sentra pendidikan, memproduksi 12 ribu dokter spesialis dari 2.700, kita akan senang kalau bisa naik ke 10 ribu kemudian ke 20 ribu setahun dokter spesialis,” lanjutnya.

    Keberadaan PPDS hospital based juga dipastikan Menkes tidak akan menghilangkan program pendidikan dokter spesialis yang selama ini berjalan di universitas.

    “Untuk itu kita akan memperluas jaringan pendidikan, nanti akan ada yang di university based, ada yang hospital based, kita jalan berbarengan untuk bisa memenuhi gap yang 70 ribu itu tadi dengan lebih cepat,” sambungnya.

    “Yang hospital based saya minta tahun ini kita bisa membuka 7 spesialis dasar ditambah 2 spesialis untuk stroke dan jantung, sentra pendidikan dari 6 menjadi 26,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Prabowo Kenang Mahar Mardjono: Dulu Saya Diperiksa Beliau

    Prabowo Kenang Mahar Mardjono: Dulu Saya Diperiksa Beliau

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengenang sosok Prof. Dr. Mahar Mardjono yang menjadi inspirasi dalam bidang kedokteran sekaligus perjuangan bangsa.

    Dia menuturkan pengalaman pribadinya saat sempat diperiksa langsung oleh Mahar Mardjono setelah mengalami kecelakaan semasa bertugas sebagai tentara.

    “Rumah sakit ini bukan hanya tempat layanan, tapi juga pusat pendidikan dan penelitian untuk dokter spesialis di bidang saraf dan otak,” ujar Prabowo.

    Hal ini dia sampaikan saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). 

    Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rasa bangga atas kemajuan fasilitas kesehatan Indonesia yang kini mampu bersaing di level internasional.

    Dia kembali mengenang bahwa Mahar Mardjono bukan hanya dokter spesialis otak terkemuka, tetapi juga seorang pejuang yang ikut mengangkat senjata di masa perjuangan kemerdekaan.

    Prabowo juga mengingatkan bahwa banyak dokter angkatan 1945 yang turut menjadi pemimpin di berbagai bidang, mulai dari Jenderal Ibnu Sutowo hingga Jenderal Eri Sudewo dan Jenderal Syarif Taif.

    Mahar Mardjono, kata Prabowo, dikenang bukan hanya sebagai akademisi dan Rektor Universitas Indonesia, tetapi juga sosok berani yang dihormati bahkan oleh tentara saat terjadi demonstrasi mahasiswa. 

    “Profesor Mahar Mardjono dikenal sering kritik pemerintah, tapi pada saat yang sama beliau juga dokter pribadi Presiden Soeharto. Itu seni pada zamannya, bagaimana seorang intelektual bisa berperan ganda, tetap kritis tapi tetap dihormati,” tutur Prabowo.

    Menurut Presiden, nilai keteladanan Mahar Mardjono penting dikenang generasi penerus, terutama dalam memadukan intelektualitas, integritas, dan keberanian.

    “Saya hari ini sangat terkesan dan bangga bisa meresmikan rumah sakit yang membawa nama besar beliau,” pungkas Prabowo.

    Standar Internasional

    Dalam sambutannya, Prabowo mengaku bangga atas kemajuan fasilitas kesehatan Indonesia yang kini mampu bersaing di level internasional. Dia menyoroti kemampuan RS PON dalam menangani berbagai penyakit kompleks, mulai dari operasi tumor otak, alzheimer, parkinson, hingga terapi stroke dengan dukungan peralatan robotik dan kecerdasan buatan (AI) mutakhir.

    “Hari ini saya sangat bangga, rumah sakit yang sangat canggih ini mampu menghadapi tantangan kesehatan besar dengan alat-alat yang terbaik,” ujar Prabowo.

    Presiden juga mengapresiasi dukungan lintas kementerian, khususnya Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan, yang dianggap berperan penting dalam terwujudnya fasilitas kesehatan tersebut.

    Selain itu, dia menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Belanda yang turut membantu pembangunan RS PON, serta National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat yang kini ikut berkolaborasi dalam penelitian di rumah sakit tersebut.

    “Ini bukti bahwa kita ingin kerja keras. Saya bangga mendapat laporan bahwa NIH Amerika juga punya perwakilan di sini. Artinya kita mampu berbuat dengan standar terbaik dunia,” pungkas Prabowo.

     

  • Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Agustus 2025

    Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19 Nasional 26 Agustus 2025

    Eks Menkes Terawan Terima Bintang Mahaputera dari Prabowo, Berjasa Atasi Pandemi Covid-19
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Prabowo Subianto, pada Senin (25/8/2025).
    Eks Kepala RSPAD Gatot Soebroto dinilai berjasa pengembangan pelayanan kesehatan dan penanganan pandemi Covid-19.
    “Beliau berjasa luar biasa dalam pengembagan layanan kesehatan di Indonesia. Beliau adalah seorang dokter militer dan akademisi yang dikenal atas inovasi di bidang kesehatan untuk terapi stroke dan berperan penting dalam penanganan pandemi Covid-19,” ujar pembawa acara pemberian tanda kehormatan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
    Penganugerahan Tanda Kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73, 74, 75, 76, dan 78/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan.
    Prabowo pun mengucapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada 117 tokoh dalam pidatonya di acara tersebut.
    “Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian,” ucap Prabowo.
    Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto lahir 5 Agustus 1964 di Sitisewu, Yogyakarta. Terawan menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada 1990.
    Ia kemudian melanjutkan pendidikan dalam bidang militer dengan masuk Sepawamil 1990. Sekarang, pendidikan ini dikenal sebagai Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia.
    Dalam bidang kedokteran, Terawan melanjutkan studinya ke jenjang S2 di Universitas Airlangga (Unair) dengan mengambil spesialis radiologi dan lulus pada 2004.
    Setelah itu, Terawan melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia berhasil mendapatkan gelarnya pada 2013.
    Karier Terawan di kemiliteran dimulai saat menjadi dokter militer di TNI Angkatan Darat pada 1990. Tugas pertamanya adalah sebagai Direktur Rumah Sakit Angkatan Darat di Mataram, Lombok selama delapan tahun, mulai dari 1990-1998.
    Terawan juga pernah tercatat sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan pada 2009. Selain itu, ia merupakan dokter ahli di RSPAD Gatot Soebroto.
    Setelah itu, Terawan menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto dan memiliki pangkat mayor jenderal pada 2016.
    Ia kemudian ditunjuk menjadi Menkes pada Oktober 2019 oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Terawan resmi pensiun dari dunia kemiliteran.
    Jabatan sebagai Menkes tersebut hanya diemban Terawan Agus Putranto selama satu tahun. Saat itu, posisinya sebagai Menkes digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penasaran dengan Kondisi Tubuh Setelah Berhenti Merokok? Ini Faktanya

    Penasaran dengan Kondisi Tubuh Setelah Berhenti Merokok? Ini Faktanya

    YOGYAKARTA – Berhenti merokok bisa jadi tantangan besar, tapi menariknya tubuh akan segera merespons. Kondisi tubuh setelah berhenti merokok mulai menunjukkan suatu keajaiban yang tidak Anda bayangkan sebelumnya.

    Akan ada perubahan secara bertahap, mulai dari beberapa jam pertama hingga bulan-bulan berikutnya. Tubuhmu secara perlahan memperbaiki diri, memberi sinyal nyata bahwa berhenti merokok adalah langkah tepat. Lebih lengkapnya, simak artikel berikut hingga selesai.

    Mengetahui Kondisi Tubuh Setelah Berhenti Merokok

    Tubuh manusia punya kemampuan luar biasa untuk memperbaiki diri sendiri, dan prosesnya lebih cepat dari yang Anda kira, bahkan kurang dari 30 menit setelah rokok terakhir Anda. Dilansir dari WebMD LLC, berikut ini linimasa mulai dari hitungan menit hingga tahun setelah Anda berhenti merokok:

    Dalam waktu kurang dari menonton satu episode sitkom, ternyata tubuh Anda sudah mulai membaik. Denyut nadi dan tekanan darah mulai kembali normal, dan tangan serta kaki Anda mulai terasa hangat seperti biasanya.

    Setelah seharian bekerja, kadar nikotin dan karbon monoksida dalam darah Anda sudah berkurang setengahnya. Ini penting karena karbon monoksida dalam rokok mengurangi oksigen dalam darah, membuat otot dan otak kekurangan oksigen. Saat kadar zat ini turun, oksigen kembali normal.

    Pada fase ini, Anda mungkin mulai merasakan keinginan merokok atau ragu-ragu. Namun fase ini adalah normal, karena biasanya hanya berlangsung selama 5–10 menit. Anda dapat mengalihkan perhatian Anda dengan dengarkan musik, mengunyah permen karet, atau minum air.

    Dengan setengah hari tanpa rokok, kadar karbon monoksida dalam darah Anda dapat kembali normal. Selain itu, jantung Anda juga akan lega karena tak perlu memompa ekstra untuk memenuhi kebutuhan oksigen.

    Baca juga artikel yang membahas Syok Sepsis adalah Pembunuh Senyap, Kenali Gejala sebelum Terlambat!

    Jika Anda biasanya merokok satu bungkus sehari, risiko serangan jantung Anda dua kali lebih tinggi. Menariknya, setelah satu hari tanpa rokok, risikonya akan turun drastis.

    Setelah dua hari, indra perasa dan penciuman Anda mulai tajam kembali karena saraf mulai pulih. Paru-paru Anda juga mulai membersihkan lendir dan kotoran dari rokok, dan nikotin sudah hilang dari tubuh.

    Meskipun demikian, pada fase ini gejala putus rokok paling berat terjadi di antaranya cemas, pusing, lapar, lelah, atau sakit kepala. Solusinya adalah dengan pergi ke tempat bebas rokok, minta dukungan teman atau keluarga, atau hubungi layanan hotline berhenti merokok.

    Selamat Anda memasuki Akhir hari ketiga, ketika napas lebih lega dan energi Anda meningkat. Selain itu, paru-paru mulai pulih dan terus membaik.

    Tubuh membuat kemajuan besar. Paru-paru lebih kuat, aliran darah lancar, dan Anda bisa berolahraga tanpa cepat lelah. Risiko serangan jantung menurun lebih jauh. Gejala putus rokok terberat pun biasanya sudah terlewati.

    Napas semakin dalam dan bersih, batuk jadi efektif untuk membersihkan paru-paru. Anda juga lebih bertenaga dan lebih jarang sakit.

    Setelah satu tahun, rayakan pencapaian Anda karena risiko penyakit jantung kini setengah dari sebelumnya.

    Di tahun kelima, risiko stroke dan kanker serviks setara dengan non-perokok, dan risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, atau kandung kemih berkurang setengahnya.

    Risiko kematian akibat kanker paru-paru setengah dari perokok, dan risiko kanker laring serta pankreas juga menurun.

    Nah, setelah 15 tahun bebas rokok, risiko penyakit jantung sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Tubuh Anda telah pulih luar biasa.

    Meskipun awalnya terasa panjang dan sulit, setelah 15 tahun semua gejala awal itu terasa seperti kenangan. Hadiahnya nyata, mulai dari tubuh lebih sehat dan kualitas hidup meningkat.

    Selain pembahasan mengenai kondisi tubuh setelah berhenti merokok, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!