Topik: stroke

  • Sering Kena Cahaya Warna Ini Mengurangi Risiko Stroke

    Sering Kena Cahaya Warna Ini Mengurangi Risiko Stroke

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian menemukan paparan cahaya merah gelombang panjang dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk stroke dan paru-paru. Cahaya itu disebut bisa mengurangi pembentukan pembekuan darah dalam tubuh.

    Elisabeth Andraska, selaku asisten profesor bedah di Pitt’s Trauma and Transfusion Medicine Research Center mengatakan cahaya yang didapatkan bisa mengubah proses biologis dan kesehatan.

    “Temuan kami bisa menghasilkan terapi relatif murah dan bermanfaat untuk jutaan orang,” kata Andraska, dikutip dari Neuroscience News, Selasa (16/9/2025).

    Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh dan ahli bedah UPMC telah mengujinya pada tikus. Cahaya merah, biru atau putih dipaparkan kepada tikus selama 12 jam, serta juga dalam kegelapan dalam 12 jam dan sikluas 72 jam.

    Untuk kelompok tikus yang terpapar cahaya merah memiliki gumpalan darah lima kali lebih sedikit dibandingkan hewan terpapar dua cahaya warna lainnya. Sementara untuk aktivitas tidur dan makan, serta berat badan dan suhu tubuh masih sama pada semua kelompok.

    Selain itu, tim peneliti juga melakukan analisa data pada lebih dari 10 ribu pasien yang menjalani operasi katarak. Mereka mendapatkan lensa konvensional yang memancarkan seluruh spektrum cahaya atau cahaya biru dengan 50% lebih sedikit cahaya biru.

    Pasien dengan lensa penyaring cahaya biru memiliki risiko pembekuan darah lebih rendah dibandingkan kelompok pasien lain.

    “Hasil ini mengungkapkan misteri bagaimana cahaya yang diterima setiap hari dapat memengaruhi respons tubuh kita pada cedera,” kata penulis senior dan ahli bedah trauma di UPMC, Matthew Neal.

    Tim ilmuwan menjelaskan paparan cahaya merah terkait dengan perdagangan yang berkurang dan aktivasi sistem imun.

    Tikus yang terpapar cahaya merah disebutkan memiliki lebih sedikit perangkat ekstraseluler neutrofil atau NET. ini adalah struktur untuk menjebak mikroorganisme yang menyerang dan menjebak trombosit penyebab pembekuan darah.

    Selain itu, terdapat peningkatan produksi asam lemak pada kelompok tikus terpapar cahaya merah. Hal ini mengurangi aktivasi trombosit, yang penting dalam pembentukan gumpalan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 34,9 Persen Warga RI Alami Obesitas Sentral, Hati-hati Serangan Jantung-Stroke!

    34,9 Persen Warga RI Alami Obesitas Sentral, Hati-hati Serangan Jantung-Stroke!

    Jakarta

    Sudah lebih dari 32 juta warga Indonesia mengikuti cek kesehatan gratis berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI hingga Rabu (17/9/2025). Lima temuan masalah kesehatan terbanyak pada usia dewasa berkaitan dengan gaya hidup, bahkan 95 persen di antaranya dilaporkan kurang aktivitas fisik.

    Walhasil, banyak yang mengalami overweight hingga obesitas, juga obesitas sentral. Angkanya relatif tinggi untuk kasus kelebihan berat badan dan obesitas yakni 25,7 persen.

    Laporan lebih banyak dilaporkan pada tren obesitas sentral, yang hampir mencapai 35 persen. Obesitas sentral didefinisikan saat lingkar perut wanita berada di atas 80 sentimeter dan pria melampaui 90 sentimeter.

    Apa Bahayanya?

    Bahaya dari obesitas sentral yang jarang disadari adalah komplikasi ke penyakit tidak menular, termasuk masalah jantung. Spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K) sempat menyinggung kaitan lemak visceral alias lemak yang menempel di dalam rongga perut dan menyelimuti organ vital, diam-diam memicu peradangan.

    “Secara medis, lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada pria dan lebih dari 80 cm pada wanita, sudah terbukti meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes, dan stroke,” kata dr Vito kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    dr Vito yang juga sempat melakukan riset keterkaitan keduanya dan dipublikasikan di Indonesian Journal of Cardiology 2017 dan Medicinus menemukan pasien-pasien yang kemudian mengalami penyumbatan di pembuluh darah jantung berawal dari kondisi obesitas sentral.

    “Kami menemukan bahwa, semakin tinggi rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan, semakin besar tingkat keparahan sumbatan pembuluh darah koroner. Artinya, perut buncit bukan sekadar lemak, tapi tanda bahaya yang bisa diukur,” sambungnya.

    (naf/naf)

  • 32 Juta Warga RI Ikut CKG, Kemenkes Ungkap Temuan Penyakit Terbanyak

    32 Juta Warga RI Ikut CKG, Kemenkes Ungkap Temuan Penyakit Terbanyak

    Jakarta

    Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan sudah ada 32 juta warga negara indonesia (WNI) yang sudah mendaftar pada program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    “Sampai dengan hari kemarin (17 September 2025) kita sudah ada 32 juta pendaftar untuk mengikuti CKG dan 29,8 juta sudah kami periksa,” kata Maria Endang di Kantor Badan Komunikasi Pemerintahan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

    “Laju kita sekitar 600 ribu per hari sekarang. Tentunya pada hari ini kami sudah mencapai 30 juta (lebih) yang diperiksa,” sambungnya.

    Endang menambahkan bahwa angka CKG ini bisa saja tidak sesuai dengan data di lapangan. Pasalnya, sistem pencatatan masih daring (online), sehingga masih mungkin ada peningkatan.

    “Kami masih menunggu data-data yang belum dimasukkan, sudah dilakukan tapi belum dimasukkan oleh teman-teman di puskesmas. Jadi capaian kita bisa jadi lebih besar dari ini,” katanya.

    99,6 Persen Puskesmas Layani CKG

    Ada sebanyak 10.286 puskesmas di Indonesia, sekitar 10.226 sudah menyelenggarakan CKG. Namun, masih ada 60 puskesmas yang belum bisa melaksanakan program ini.

    “Kebanyakan memang (puskesmas yang belum) di daerah terpencil ya. Kebanyakan memang masyarakatnya belum tahu untuk bisa mengakses CKG. Tapi kalau untuk CKG sekolah, itu semua sudah bisa,” katanya.

    Terkait ini, Kemenkes akan berkolaborasi dengan masyarakat setempat dan kementerian/lembaga lainnya.

    Penyakit Paling Banyak Ditemukan

    Maria menambahkan saat ini persebaran peserta CKG masih didominasi perempuan dengan perbandingan 3 banding 2.

    Perempuan: 17.176.524 (57,5 persen)Laki-laki: 12.688.214 (42,5 persen)Total: 29.864.651

    Berikut penyakit terbanyak yang ditemukan di CKG.

    Bayi Baru Lahir

    Berat lahir rendah (9.307 kasus)Kelainan saluran empedu (7.928 kasus)Penyakit jantung bawaan kritis (6.972 kasus)Hipotiroid kongenital (1.015 kasus)Defisiensi enzim G6PD (250 kasus)

    Balita dan Anak Prasekolah

    Gigi-Karies (264.360 kasus)Stunting (39.999 kasus)Gizi kurang (25.323 kasus)Perkembangan tidak normal (7.156 kasus)Anemia (1.482)

    Dewasa

    Tingkat aktivitas fisik kurang (10.800.770 kasus)Obesitas sentral (4.116.343 kasus)Gigi-Karies (3.289.903 kasus)Obesitas/overweight (3.024.952 kasus)Hipertensi (1.993.578 kasus)

    Pemeriksaan Lanjutan Pada Dewasa Berisiko

    Orang dengan usia 40 tahun atau lebih dengan hipertensi atau diabetes melitus (DM).

    Risiko kanker usus (337.645 kasus)Risiko stroke-dislipidemia (286.346 kasus)Anemia pada catin (calon pengantin) perempuan (11.367 kasus)

    Lansia

    Aktivitas fisik kurang (2.094.260 kasus)Hipertensi (953.134 kasus)Karies (813.266 kasus)Obesitas sentral (800.976 kasus)Gangguan kognitif (253.221 kasus)

    Pemeriksaan Lanjutan Lansia

    Orang usia 40 tahun atau lebih dengan hipertensi/DM, hepatitis B, hepatitis C, dislipidemia, dan obesitas sentral.

    Risiko stroke dislipidemia (159.924 kasus)Fungsi ginjal abnormal (13.257 kasus)Risiko fibrosis/sirosis (4.622 kasus)

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: 29 Juta Warga RI Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/naf)

  • Ahli Ingatkan 4 Tanda Masalah Jantung yang Kerap Disepelekan

    Ahli Ingatkan 4 Tanda Masalah Jantung yang Kerap Disepelekan

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang penting untuk dijaga. Ini berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

    Namun, tanda masalah pada jantung kerap tidak disadari. Konsultan ahli jantung di Rumah Sakit Wellington di London, Dr Oliver Guttman, mengatakan tanda yang muncul tidak dramatis seperti di film-film.

    Rasa Sakit yang Halus dan Hilang-Timbul

    Sebaliknya, ia memperingatkan bahwa rasa sakit akibat penyakit jantung bisa terasa sangat halus sampai tidak disadari atau hilang timbul.

    “Misalnya seperti rasa berat, sesak atau tekanan yang terkadang digambarkan seperti ada pita yang meremas dada,” terangnya yang dikutip dari Daily Mail.

    “Rasa sakit ini dapat terasa sebagai sensasi terbakar atau nyeri yang menyerupai terbakar di dada atau gangguan pencernaan,” lanjutnya.

    Namun, rasa sakit akibat penyakit jantung dapat menjalar ke lengan (biasanya kiri), bahu, leher, rahang, hingga punggung.

    Dr Guttman menjelaskan sensasi-sensasi seperti ini bisa menjadi tanda angina, yakni kondisi jantung yang disebabkan oleh berkurangnya darah ke organ tersebut. Kebanyakan disebabkan arteri yang mengeras dan menyempit.

    “Meskipun angina sendiri bukan serangan jantung, ia menandakan penyakit arteri koroner yang mendasarinya dan meningkatkan risiko serangan jantung jika tidak diobati,” jelas dia.

    Sesak Napas

    Ia memperingatkan jika gejala tersebut disertai mual, berkeringat, pusing, dan kecemasan, bisa menandakan jantung sedang tegang. Selain itu, sesak napas juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung.

    “Sesak napas selama aktivitas rutin dapat mengindikasikan bahwa jantung sedang kesulitan memompa darah secara efisien,” kata Dr Guttman.

    “Waspadai juga sesak napas yang memburuk selama berhari-hari atau berminggu-minggu, atau yang membatasi aktivitas sederhana,” sambungnya.

    Dr Guttman mengungkapkan sesak napas saat naik tangga atau membawa beban, harus diwaspadai. Hal ini bisa disebabkan oleh suatu kondisi yang menyebabkan cairan kembali ke paru-paru yang telah dikaitkan dengan gagal jantung.

    Rasa Lelah dan Kelemahan

    Dr Guttman mengatakan setiap orang bisa mengalami kelelahan. Tetapi, kelelahan yang berhubungan dengan jantung bersifat persisten, ekstrem, dan tidak berkurang dengan istirahat.

    Energi yang rendah ini dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi atau melakukan tugas-tugas mental, dan membuat orang tidak dapat menyelesaikan rutinitas olahraga sederhana tanpa kelelahan ekstrem.

    “Hal ini dapat terjadi karena jantung tidak memompa cukup darah kaya oksigen ke otot dan organ,” beber Dr Guttman.

    “Menariknya, wanita mungkin merasakan kelelahan yang tidak biasa sebagai salah satu tanda awal penyakit jantung, seringkali tanpa gejala klasik nyeri dada.”

    Detak Jantung Tak Teratur

    Hal lainnya yang perlu diwaspadai adalah detak jantung yang tidak teratur. Dr Guttman mengatakan palpitasi sering atau tidak teratur tidak boleh diabaikan, misalnya seperti sensasi berdebar atau jantung berdebar dengan cepat meski sedang istirahat.

    “Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan aritmia, seperti fibrilasi atrium, yang meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Penjelasan Dosen UIN Malang Soal Aksi Guling-Guling dan Dugaan Santet Tetangga

    Penjelasan Dosen UIN Malang Soal Aksi Guling-Guling dan Dugaan Santet Tetangga

    Liputan6.com, Malang – Video yang merekam Imam Muslimin, seorang dosen UIN Malang menjatuhkan diri dan berguling-guling di tanah viral di media sosial. Pemicunya yakni konflik tetangga terkait masalah parkir kendaraan.

    Imam Muslimin merupakan dosen pascasarjana dan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki Malang. Dia telah mengundurkan diri sebagai pengajar usai video yang diunggah akun @sahara_vibesssss milik tetangganya viral.

    Imam mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 7 September 2025 siang melibatkan Sahara tetangga tepat samping rumahnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Merjosari, Kota Malang. Salah satu pemicunya parkir kendaraan milik tetangganya itu.

    “Ibu Sahara dan suaminya Pak Sofyan itu kan pengusaha rental mobil,” kata Imam ditemui di rumahnya, Selasa malam  (16/9/2025).

    Imam menceritakan didampingingi Rosyidah istrinya. Menurutnya, kendaraan rental sering diparkir di jalan persis depan rumahnya. Pernah suatu hari saat masih subuh Imam mengaku kendaraannya sampai tak bisa keluar lantaran terhalang mobil milik Sahara.

    “Sopir mobil rental tak bisa dibangunkan, Sahara malah marah-marah dan saya disuruh ambil kunci untuk memindahkan mobil itu,” urainya.

    Agar masalah parkir tak berlarut-larut, Imam mengaku berinisiatif membersihkan dan meratakan tanah kosong di depan rumahnya. Tujuannya agar dapat dijadikan area parkir mobil rental. Dia merogoh duit sekitar Rp 12 juta untuk membersihkan lahan itu.

    “Saya minta urunan satu juta rupiah saja dia tidak mau, malah marah-marah,” ucap Imam.

    Puncak konflik antartetangga itu terjadi saat aksi guling-guling Imam viral di media sosial. Dia mengaku ketika itu terjadi cekcok dan kepalanya sampai ditanduk oleh pihak Sahara sampai terasa pusing. Aksi jatuh dan berguling itu guna melawan rasa sakit.

    Dia menjelaskan aksinya itu mempraktikan sebuah teori dalam psikologi. Yakni bila terasa pusing maka harus dilawan dengan cara membantingkan diri dan berguling. Sebab bila tidak begitu bisa mengakibatkan stroke.

    “Saya ini doktor (guru besar-red), jadi apa yang saya lakukan ada referensinya,” ucap Imam.

    Imam juga mengklarifikasi tuduhan bahwa dia mengajak mahasiswanya menggeruduk rumah Sahara. Dia menyebut narasi yang diunggah Sahara lewat media sosial tidak benar. Sebab mahasiswa itu murni sedang kuliah.

    “Rumah saya konsepnya rumah belajar. Kebetulan di pertemuan pertama anak-anak minta kuliah di rumah ini,” katanya.

    Rosyidah, istri Imam menambahkan, saat proses perkuliahan keluarga Sahara menyetel musik sangat keras. Namun kelas tidak merasa terganggu. Ketika kuliah selesai, mahasiswa keluar rumah bersamaan.

    “Kami dan mahasiswa dikira menggeruduk, padahal tidak ada apa-apa. Sahara tak mau bicara baik-baik, langsung nuduh,” katanya.

     

     

  • Penjelasan Dosen UIN Malang Soal Aksi Guling-Guling dan Dugaan Santet Tetangga

    Viral Video Dosen UIN Malang Guling-Guling Saat Cekcok dengan Warga

    Liputan6.com, Malang – Video yang merekam Imam Muslimin, seorang dosen UIN Malang menjatuhkan diri dan berguling-guling di tanah viral di media sosial. Salah satu pemicunya yakni konfik tetangga terkait masalah parkir kendaraan.

    Imam Muslimin merupakan dosen pascasarjana dan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maliki Malang. Dia telah mengundurkan diri sebagai pengajar usai video yang diunggah akun @sahara_vibesssss milik tetangganya viral.

    Imam mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 7 September 2025 siang melibatkan Sahara tetangga tepat samping rumahnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Merjosari, Kota Malang. Salah satu pemicunya parkir kendaraan milik tetangganya itu.

    “Ibu Sahara dan suaminya Pak Sofyan itu kan pengusaha rental mobil,” kata Imam ditemui di rumahnya, Selasa malam  (16/9/2025).

    Imam menceritakan didampingingi Rosyidah istrinya. Menurutnya, kendaraan rental sering diparkir di jalan persis depan rumahnya. Pernah suatu hari saat masih subuh Imam mengaku kendaraannya sampai tak bisa keluar lantaran terhalang mobil milik Sahara.

    “Sopir mobil rental tak bisa dibangunkan, Sahara malah marah-marah dan saya disuruh ambil kunci untuk memindahkan mobil itu,” urainya.

    Agar masalah parkir tak berlarut-larut, Imam mengaku berinisiatif membersihkan dan meratakan tanah kosong di depan rumahnya. Tujuannya agar dapat dijadikan area parkir mobil rental. Dia merogoh duit sekitar Rp 12 juta untuk membersihkan lahan itu.

    “Saya minta urunan satu juta rupiah saja dia tidak mau, malah marah-marah,” ucap Imam.

    Puncak konflik antartetangga itu terjadi saat aksi guling-guling Imam viral di media sosial. Dia mengaku ketika itu terjadi cekcok dan kepalanya sampai ditanduk oleh pihak Sahara sampai terasa pusing. Aksi jatuh dan berguling itu guna melawan rasa sakit.

    Dia menjelaskan aksinya itu mempraktikan sebuah teori dalam psikologi. Yakni bila terasa pusing maka harus dilawan dengan cara membantingkan diri dan berguling. Sebab bila tidak begitu bisa mengakibatkan stroke.

    “Saya ini doktor (guru besar-red), jadi apa yang saya lakukan ada referensinya,” ucap Imam.

     

  • Viral Zone Zero: Olahraga Super Ringan Anti Ngos-ngosan, Cocok Buat yang Mager

    Viral Zone Zero: Olahraga Super Ringan Anti Ngos-ngosan, Cocok Buat yang Mager

    Jakarta

    Mengayuh sepeda dengan santai, pelari yang berlari pelan seolah sedang pemanasan, atau berjalan santai sekilas tidak terlihat seperti olahraga. Namun ini lah inti dari konsep olahraga zone zero.

    Konsep ini berlawanan dengan budaya “memaksa diri” yang sering ditemui di pusat kebugaran dan aplikasi olahraga. Alih-alih berusaha hingga kehabisan napas, latihan zone zero adalah tentang bergerak cukup lambat sehingga dapat mengobrol dengan sangat nyaman sepanjang waktu.

    Apa Itu Latihan Zone Zero?

    “Latihan zone zero adalah istilah yang mungkin terdengar asing, tetapi sebenarnya ini hanyalah tentang gerakan lembut dan berintensitas rendah yang menjaga detak jantung di bawah 50% dari detak jantung maksimum,” kata Kate Rowe-Ham, seorang pelatih kebugaran kepada Womens Health.

    Dalam terminologi latihan ketahanan, zone 1 biasanya berarti sekitar 50-60 persen dari detak jantung maksimal. Zone zero berada di bawah angka itu. Meskipun tidak semua ilmuwan sepakat tentang definisinya, istilah ini telah menjadi populer di luar kalangan riset sebagai jalan pintas untuk aktivitas yang sangat ringan, dengan manfaat yang mengejutkan.

    Dengan hambatan masuk yang sangat rendah, latihan zone zero adalah bentuk gerakan yang dapat diakses secara luas oleh kebanyakan orang.

    Tren Zone Zero menjadikannya bagus untuk memperkenalkan latihan dan pembentukan kebiasaan bagi mereka yang memiliki pengalaman terbatas, dan sama-angnya dengan pemulihan aktif yang sangat baik di antara latihan yang lebih berat.

    “Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang membangun lebih banyak gerakan ringan ini ke dalam hari-hari mereka cenderung hidup lebih lama dan mengurangi risiko penyakit kronis,” beber Rowe-Ham.

    Contoh Latihan Zone Zero

    Latihan zone zero melibatkan jenis gerakan apa pun yang menjaga detak jantung di bawah 50 persen dari detak jantung maksimum. Latihan ini bisa termasuk:

    Berjalan kaki santaiYogaLatihan mobilitasBersepeda dengan santaiPereganganBerkebun atau melakukan pekerjaan rumah tangga ringan

    “Zone zero adalah jenis gerakan yang terasa nyaris tanpa usaha-dapat bernapas dengan normal, melakukan percakapan penuh, dan nyaris tidak menyadari sedang berolahraga,” kata Rowe-Ham.

    “Kenyataannya, Anda mungkin sudah melakukannya ketika berjalan santai atau berkeliaran di sekitar rumah.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Aktivitas Fisik Dapat Kurangi Risiko Stroke”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Kata Dokter Harvard, Teknik Jalan Kaki Ini Bisa Bikin Jantung Sehat-Cegah Stroke

    Kata Dokter Harvard, Teknik Jalan Kaki Ini Bisa Bikin Jantung Sehat-Cegah Stroke

    Jakarta

    Seorang ahli gastroenterologi terkemuka yang menempuh pendidikan di Harvard, Stanford, dan AIIMS, dr Saurabh Sethi, merekomendasikan teknik jalan kaki yang dapat menyehatkan tubuh. Teknik tersebut adalah metode jalan kaki interval ala Jepang.

    Dalam penjelasannya, dr Sethi menyebut metode ini memberikan hasil yang lebih baik daripada jalan kaki biasa 10 ribu langkah setiap hari.

    “Metode latihan ini melibatkan jalan lambat dan cepat secara bergantian selama tiga menit setiap interval. Teknik jalan kaki yang dikembangkan di Jepang ini hanya membutuhkan 30 menit per hari untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan,” terangnya yang dikutip dari Times of India.

    Apa Itu Jalan Kaki Interval?

    Metode ini melibatkan perubahan kecepatan berjalan di antara berbagai kecepatan. Mulai dari jalan lambat selama tiga menit, diikuti dengan tiga menit berjalan cepat.

    Latihan ini dilakukan bergantian antara jalan lambat dan cepat, dengan total durasi 30 menit. dr Sethi merekomendasikan untuk memulai dengan pemanasan selama 3-5 menit dengan kecepatan yang nyaman, diikuti dengan periode pendinginan selama 3-5 menit untuk membantu transisi jantung dan otot.

    Sistem latihan ini menyediakan pendekatan kebugaran yang sederhana, yang terintegrasi dengan mulus ke dalam aktivitas rutin tanpa memerlukan komitmen waktu yang lama. Berikut sederet manfaatnya:

    1. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

    Dr Sethi mengungkapkan bahwa jalan interval memberikan manfaat luar biasa untuk menjaga kesehatan jantung. Jantung dan pembuluh darah menjadi lebih kuat dan fleksibel saat berjalan dengan kecepatan yang berbeda selama latihan interval.

    Program latihan ini membantu mengontrol tekanan darah sekaligus mengurangi risiko masalah jantung, seperti hipertensi dan stroke. Latihan yang intens memberikan manfaat yang lebih baik bagi jantung dibandingkan berjalan stabil dalam waktu yang lebih lama.

    Penelitian menunjukkan bahwa jalan interval meningkatkan kebugaran aerobik melalui konsumsi oksigen puncak yang lebih baik, dan otot yang lebih kuat. Metode ini memberikan hasil yang lebih menjanjikan.

    2. Menurunkan Risiko Stroke

    Stroke merupakan kondisi medis kritis yang berkembang saat pembuluh darah otak tersumbat atau pecah. Dr Sethi menunjukkan bahwa jalan interval menurunkan risiko stroke melalui kemampuannya untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama stroke.

    Kecepatan berbeda selama latihan interval membantu arteri tetap fleksibel, sekaligus membuang timbunan kolesterol yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Otak menerima perlindungan melalui sirkulasi yang lebih baik dan menghasilkan peningkatan energi serta kejernihan mental.

    3. Kesehatan Mental yang Lebih Baik

    Olahraga memicu otak untuk memproduksi endorfin, yang berfungsi sebagai zat kimia peningkat suasana hati. Interval cepat dalam jalan interval menciptakan manfaat kesehatan mental yang lebih baik.

    Dr Sethi menunjukkan metode berjalan ini dapat meredakan stres dan mengurangi kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, dan memberikan peningkatan energi. Orang yang berlatih jalan interval mengalami peningkatan suasana hati, motivasi, dan peningkatan energi harian.

    4. Melindungi Sendi

    Jalan interval ala Jepang ini sangat ramah untuk sendi, karena menghindari stres yang berdampak tinggi seperti yang disebabkan oleh lari atau aktivitas fisik intens lainnya. Latihan bergantian antara jalan lambat dan cepat memungkinkan otot tanpa memberikan tekanan berlebihan pada sendi.

    Bagaimana Cara Melakukannya?

    dr Sethi merekomendasikan pejalan kaki baru untuk memulai dengan pemanasan ringan, seperti berjalan kaki dengan nyaman sebelum memulai interval. Pola latihan ini melibatkan pergantian antara:

    Jalan lambat 3 menit.Jalan cepat 3 menit.Ulangi selama 20-39 menit setiap hari.

    Di akhir latihan, lakukan jalan kaki dengan intensitas yang lambat. Hal ini membantu menormalkan detak jantung dan pola pernapasan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Remaja di India Tiba-tiba ‘Hidup’ Lagi Saat Akan Dimakamkan, Begini Kisahnya

    Remaja di India Tiba-tiba ‘Hidup’ Lagi Saat Akan Dimakamkan, Begini Kisahnya

    Jakarta

    Kasus tidak biasa dialami seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun di India. Ia dinyatakan mati otak oleh dokter dan disebut tidak memiliki harapan untuk pulih.

    Peristiwa mengejutkan ini terjadi di sebuah rumah sakit di Nashik, Maharashtra. Remaja tersebut diidentifikasi bernama Bhau Lackhe.

    Keluarganya yang berduka tengah mempersiapkan upacara kematiannya. Tetapi, Bhau Lackhe terlihat membuat gerakan-gerakan kecil dan juga batuk.

    Diketahui, Bhau Lackhe mengalami kecelakaan serius. Ia mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit di Adgaon. Kemudian, seperti yang diklaim kerabatnya, ia dinyatakan mati otak oleh dokter.

    Namun, kejadian yang terjadi pada Jumat (5/9/2025) membuat keluarganya terkejut.

    “Saat kami sedang mempersiapkan pemakamannya, ia mulai bergerak dan batuk,” tutur kerabatnya, Gangaram Shinde, dikutip dari News18.

    Melihat gerakan-gerakan itu, keluarga memindahkan Bhau Lackhe ke rumah sakit kabupaten. Saat ini, ia sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

    Dokter telah memasang ventilator dan kondisi Bhau Lackhe terus dipantau secara ketat.

    “Kami segera membawanya ke rumah sakit di distrik, tempat ia dirawat saat ini. Kondisinya serius, dan telah dipasangi ventilator,” lanjut Gangaram.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ‘mati otak’ adalah istilah medis untuk kematian yang terjadi saat otak berhenti berfungsi. Dalam kasus mati otak, cedera atau penyakit menyebabkan kerusakan permanen yang parah pada seluruh otak dan batang otak.

    Batang otak mengatur pernapasan dan detak jantung. Otak mengatur indera seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, serta kemampuan gerakan motorik.

    Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan parah, yang berujung pada kematian otak. Misalnya, otak membutuhkan darah dan oksigen untuk berfungsi, sehingga cedera atau penyakit serius apapun yang menghalangi darah dan oksigen dari otak dapat menyebabkan kematian otak.

    Selain itu, kematian otak dapat terjadi karena cedera atau penyakit yang merusak pembuluh darah di otak dan menyebabkan perdarahan. Kemungkinan penyebabnya meliputi:

    Cedera otak traumatis.Perdarahan intraserebral (perdarahan otak).Perdarahan subaraknoid.Stroke iskemik.Serangan jantung.Cedera otak iskemik hipoksia (HIBI), ketika otak tidak mendapatkan oksigen.Infeksi intrakranial seperti meningitis atau ensefalitis.

    Apa ‘Kriteria Medis’ untuk Mendiagnosis Kematian Otak?

    Istilah ‘kriteria medis’ mengacu pada langkah-langkah yang harus dilakukan tim medis dalam mendiagnosis kematian otak. Di Amerika Serikat, tiga perkumpulan medis berkolaborasi dalam menyusun kriteria.

    Sebelum tim medis dapat melakukan tes untuk mendiagnosis mati otak, yakni:

    Mengidentifikasi dan mengobati kondisi mendasar apapun yang menyebabkan kerusakan otak parah.Mengatasi potensi masalah dan kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan otak parah.Mengatasi kondisi atau masalah yang dapat menyebabkan gejala yang menyerupai mati otak.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jakarta

    Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami banyak orang, namun kerap dianggap sepele karena dikaitkan dengan stres, kurang tidur, atau dehidrasi.

    Meski sebagian besar sakit kepala bisa hilang dengan sendirinya, sakit kepala yang menetap atau terasa tidak biasa kadang menjadi tanda peringatan adanya kondisi serius yang mendasarinya. Mengabaikan gejala ini bisa menunda diagnosis dan penanganan tepat waktu, sehingga membahayakan kesehatan.

    Ahli saraf sekaligus dokter umum, dr Priyanka Sehrawat, yang menamatkan pendidikan doktoralnya di bidang neurologi di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) baru-baru ini membagikan sebuah video di Instagram mengenai jenis sakit kepala yang tidak boleh diabaikan, serta kapan harus segera mencari pertolongan medis darurat.

    Menurut dr Priyanka Sehrawat, jika sebelumnya sakit kepala hanya ringan dan jarang muncul, lalu tiba-tiba berubah menjadi lebih sering, lebih berat, atau terasa berbeda, itu sinyal jelas untuk segera mencari pertolongan medis.

    Gejalanya bisa berupa nyeri yang menyebar ke seluruh kepala, rasa tertekan seperti diikat, muntah hebat secara mendadak, atau sakit kepala yang semakin sering kambuh. Perubahan ini bisa menandakan adanya masalah neurologis, tekanan otak meningkat, atau bahkan lesi (kelainan struktural) pada otak.

    Banyak orang sering menganggap sakit kepala yang semakin parah hanyalah akibat stres atau kelelahan. Padahal, perubahan pola sakit kepala justru merupakan tanda bahaya utama. Konsultasi cepat dengan ahli saraf sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi berbahaya seperti pendarahan otak, aneurisma, atau tumor. Berikut penjelasannya, seperti dikutip Times of India.

    1. Gangguan Penglihatan dan Telinga Berdenging

    dr Sehrawat juga menekankan, sakit kepala yang disertai perubahan penglihatan perlu diwaspadai. Gejalanya bisa berupa penglihatan buram, ganda, menurun, atau hilangnya penglihatan samping (sering digambarkan seperti tirai yang menutup mata).

    Jika disertai telinga berdenging atau berdengung, kondisi ini bisa menandakan adanya peningkatan tekanan di dalam otak. Tekanan intrakranial yang dibiarkan tanpa penanganan merupakan keadaan darurat medis yang bisa merusak otak dan sumsum tulang belakang. Bila sakit kepala datang bersama gangguan penglihatan atau telinga berdenging, segera lakukan pemeriksaan neurologis.

    2. Sakit Kepala dengan Demam, Kaku Leher, atau Muntah

    Jika sakit kepala muncul bersama demam, leher terasa kaku, dan muntah berulang, hal ini bisa menjadi tanda infeksi serius atau peradangan pada otak. Menurut dr Sehrawat, gejala tersebut bisa menunjukkan meningitis, ensefalitis, atau lesi yang menyebabkan tekanan otak meningkat.

    Berbeda dengan sakit kepala biasa karena gaya hidup, gejala ini sangat berbahaya dan tidak boleh diabaikan. Infeksi otak dapat berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi jangka panjang jika tidak segera ditangani.

    3. Sakit Kepala Baru Setelah Usia 50 Tahun

    Sebagian besar sakit kepala biasanya muncul sejak usia muda, misalnya akibat stres, ketegangan mata, atau migrain. Namun, bila seseorang yang berusia di atas 50 tahun tiba-tiba mengalami sakit kepala parah dan sering, dr Sehrawat menyarankan pemeriksaan medis segera.

    Sakit kepala yang baru muncul di usia lanjut lebih sering berkaitan dengan kondisi serius seperti temporal arteritis (peradangan pembuluh darah di kepala), stroke, atau tumor yang belum terdiagnosis. Deteksi dini bisa membuat penanganan lebih efektif dan menyelamatkan nyawa.

    4. Sakit Kepala Disertai Lemah atau Kebas pada Anggota Gerak

    Gejala serius terakhir adalah sakit kepala yang disertai kelemahan, mati rasa, kesemutan, atau hilangnya sensasi pada tangan dan kaki. Jika sakit kepala muncul bersama kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan, atau kelemahan mendadak, hal ini bisa menandakan stroke, lesi otak, atau gangguan neurologis lain.

    Gejala ini menunjukkan jalur motorik atau sensorik di otak sedang terganggu. Mengabaikannya bisa menyebabkan cacat permanen atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)