Topik: stroke

  • Kebiasaan yang Berkaitan dengan Risiko Perdarahan di Otak, Picu Stroke-Demensia

    Kebiasaan yang Berkaitan dengan Risiko Perdarahan di Otak, Picu Stroke-Demensia

    Jakarta

    Sebuah studi belakangan menunjukkan sleep apnea obstruktif bisa meningkatkan risiko mikroperdarahan baru di otak. Hal ini otomatis berpengaruh pada risiko stroke, demensia, hingga alzheimer di kemudian hari.

    Ciri-cirinya bisa dikenali dengan kebiasaan saat tidur. Mendengkur keras, diikuti dengan jeda napas atau terengah-engah hingga seperti tersedak saat terlelap.

    Keringat malam juga bisa menjadi tanda sleep apnea, karena penelitian menunjukkan sekitar 30 persen pengidap sleep apnea obstruktif melaporkan gejala tersebut.

    Terbangun setidaknya dua kali di malam hari, menggertakkan gigi, dan sakit kepala di pagi hari juga bisa menjadi indikasi masalah.

    Selain kebiasaan saat tidur dan aktivitas di malam hari, ciri-ciri seseorang memiliki sleep apnea obstruktif juga erat kaitannya dengan mengantuk di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan rasa lapar yang meningkat.

    “Mikroperdarahan otak merupakan temuan umum pada otak yang menua,” kata Jonathan Graff-Radford, profesor neurologi di Mayo Clinic College of Medicine di Rochester, Minnesota. Ia tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Mikroperdarahan meningkat seiring bertambahnya usia, dan orang yang mengalaminya memiliki risiko stroke di masa mendatang yang sedikit lebih tinggi dan penurunan kognitif lebih cepat, kata Graff-Radford, dikutip dari CNN.

    “Apa pun yang meningkatkan mikroperdarahan relevan dengan penuaan otak,” tambahnya.

    Sleep apnea obstruktif adalah kondisi saat penyumbatan saluran napas oleh jaringan lunak yang lemah, berat, atau relaks mengganggu pernapasan saat tidur. Kondisi ini berbeda dengan sleep apnea obstruktif, saat otak terkadang melewatkan perintah untuk bernapas.

    Ada beberapa cara untuk mengobati sleep apnea obstruktif, termasuk menggunakan alat bantu oral yang menjaga tenggorokan tetap terbuka saat tidur, menggunakan CPAP atau alat serupa secara teratur, dan menjalani operasi.

    Studi ini memiliki metodologi yang kuat dan seharusnya menekankan pentingnya skrining sleep apnea bagi dokter dan pengobatan bagi pasien, kata Dr. Rudy Tanzi, profesor neurologi di Harvard Medical School dan direktur Unit Penelitian Genetika dan Penuaan di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston. Ia tidak terlibat dalam penelitian ini.

    “Jangan abaikan. Lakukan sesuatu,” katanya.

    “Ini bukan hanya risiko langsung berupa pendarahan di kemudian hari, tetapi juga risiko penyakit Alzheimer di kemudian hari.”

  • Ahli Bedah Saraf Beberkan Gejala Stroke ‘Tersembunyi’ pada Usia Muda, Perlu Waspada!

    Ahli Bedah Saraf Beberkan Gejala Stroke ‘Tersembunyi’ pada Usia Muda, Perlu Waspada!

    Jakarta

    Stroke dapat terjadi dalam sekejap mata, sesaat ketidakseimbangan, penglihatan kabur, bicara cadel. Dan dalam hitungan menit, otak kekurangan oksigen, sel-sel mulai mati, dan mengalami keterbatasan mobilitas hingga kemampuan bicara.

    Ahli bedah saraf dr Sunil Kutty dari Sakit New Era di Navi Mumbai, mengatakan kunci untuk bertahan hidup adalah pengenalan dan tindakan cepat.

    “Stroke membutuhkan penanganan yang tepat waktu. Oleh karena itu, pengenalan dan tindakan cepat dapat sangat berpengaruh dalam mencegah kecacatan atau kematian akibat stroke,” tuturnya, dikutip dari Times of India.

    Banyak orang tidak menyadari stroke tidak lagi terbatas pada orang dewasa yang lebih tua. Orang-orang muda juga semakin rentan, tertama saat faktor risiko tersembunyi seperti gangguan tidur yang tidak disadari.

    “Stroke terjadi saat aliran darah ke otak tersumbat atau pembuluh darah pecah, sehingga memutus suplai oksigen. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati dalam hitungan menit yang mengakibatkan konsekuensi yang mengancam jiwa,” jelas Dr Sunil.

    “Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan jangka panjang di seluruh negeri,” sambungnya.

    Gejala Tersembunyi

    Terdapat faktor risiko Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang serius, tetapi kurang disadari. dr Amit Kulkarni dari Rumah Sakit Sakra World di Bengaluru menunjukkan hal ini sebagai faktor ‘diam-diam’ penyebab stroke, bahkan pada pasien yang lebih muda.

    “Sekitar 50-70 persen orang yang mengalami stroke juga menderita apnea tidur. OSA kini diakui sebagai salah satu faktor risiko utama stroke berulang,” terangnya.

    Sebuah studi penting tahun 2005 di New England Journal of Medicine menemukan OSA, atau henti napas saat tidur, secara independen meningkatkan risiko stroke atau kematian (rasio bahaya ~1,97), bahkan setelah disesuaikan dengan hipertensi dan diabetes.

    Baru-baru ini, sebuah tinjauan tahun 2019 di Sleep Disorders & Stroke mencatat bahwa OSA harus diskrining secara rutin pada pasien stroke karena prevalensinya yang tinggi dan implikasi pengobatannya.

    “Bahkan di kalangan dewasa muda, OSA muncul sebagai penyebab utama stroke berulang. Jika OSA tidak diobati pada pasien yang pernah mengalami stroke, terdapat kemungkinan 50% kekambuhan dalam dua tahun.”

    Intinya adalah bahwa mendengkur, mengantuk di siang hari, dan napas tersengal-sengal saat tidur bukan hanya gejala yang mengganggu. Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda bahaya risiko stroke yang serius.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Neurolog Ungkap Sakit Kepala Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Gejala Stroke”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Khasiat Jagung: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh Anda

    Khasiat Jagung: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh Anda

    Surabaya (beritajatim.com)- Jagung bukan hanya makanan lezat yang mudah ditemukan di toko atau di kaki lima, tetapi juga kaya akan nutrisi, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Anda. Mengonsumsi jagung secara teratur dapat mempertahankan kesehatan tubuh, mendukung sistem pencernaan, melindungi jantung, dan meningkatkan energi dan daya tahan tubuh. Artikel ini akan membahas semua manfaat jagung karena kandungan gizinya yang tinggi.

    Khasiat Jagung Untuk Kesehatan

    1. Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
    Jagung kaya akan serat, terutama serat tak larut, yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi. Serat ini juga bertindak sebagai prebiotik, membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, dan menjaga kesehatan saluran cerna secara keseluruhan.

    2. Menurunkan Kadar Kolesterol dan Menjaga Kesehatan Jantung
    Jagung memiliki serat dan kalium yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga tekanan darah stabil. Magnesium yang terkandung juga membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

    3. Sumber Energi Baik
    Jagung adalah sumber energi yang baik untuk aktivitas sehari-hari, membantu mengatasi kelelahan, dan meningkatkan vitalitas tubuh.

    4. Memelihara Kesehatan Tulang dan Gigi
    Jagung mengandung magnesium dan fosfor, yang membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah risiko osteoporosis.

    5. Manjaga Kesehatan Mata
    Jagung mengandung pro-vitamin A, zeaxanthin, dan lutein, yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.

    6. Mencegah Penyakit Neurologis
    Jagung mengandung vitamin E sebagai antioksidan, yang menjaga sel saraf otak sehat dan menurunkan risiko penyakit seperti Alzheimer.

    Jagung adalah salah satu makanan sehat dengan banyak manfaat, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga meningkatkan daya tahan badan. Karena kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, mengonsumsi jagung secara teratur dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan jagung ke dalam menu harian Anda. (Imelda Faizza)

  • Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini ‘Diam-diam’ Bisa Merusak Jantung

    Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini ‘Diam-diam’ Bisa Merusak Jantung

    Jakarta

    Banyak kebiasaan yang tampak sepele justru berdampak buruk bagi kesehatan jantung dalam jangka panjang. Menurut ahli transplantasi jantung asal Memphis, dr Dmitry Yaranov, kebiasaan harian yang dianggap tidak berbahaya sering kali menjadi penyebab gangguan jantung, kelelahan, hingga penurunan daya tahan tubuh di kemudian hari.

    Lalu, apa saja kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar merugikan jantung? Dikutip dari Times of India, berikut penjelasannya.

    1. Kurang tidur

    Istirahat cukup adalah kebutuhan penting agar tubuh tetap berfungsi optimal. “Tidak istirahat berarti tekanan darah tinggi, berat badan naik, dan kelelahan yang tak tertahankan,” kata dr Yaranov.

    Studi dari American Heart Association menunjukkan remaja yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi, faktor utama penyebab serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

    2. Terlalu lama duduk dan terus menatap layar

    “Duduk adalah kebiasaan baru yang buruk. Dan doomscrolling? Resep untuk kesehatan yang tragis. Entah itu meja, sofa, atau mobil Anda – terlalu lama diam dapat merusak punggung, usus, dan jantung Anda,” katanya.

    Sebuah studi tahun 2024 menemukan, terlalu banyak duduk atau berbaring di siang hari meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini, bahkan pada orang yang rutin berolahraga.

    3. Mengabaikan stres

    Sering bilang “aku baik-baik saja” padahal merasa tertekan? Hati-hati, stres yang dibiarkan bisa menjadi pemicu gangguan jantung. dr Yaranov menjelaskan stres kronis tidak hanya memengaruhi kondisi mental, tetapi juga memicu keluhan fisik seperti sesak dada, gangguan pencernaan, susah tidur, hingga serangan panik.

    Sebuah penelitian pada 2022 juga menunjukkan stres berat dan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan.

    4. Sering makan makanan cepat saji

    Gaya hidup serba cepat membuat banyak orang mengandalkan kafein dan makanan instan untuk bertahan sepanjang hari. Namun kebiasaan ini dapat membuat kadar gula darah naik-turun drastis, memicu resistensi insulin, dan membebani kerja jantung.

    “Melewatkan sarapan. Makan siang lewat drive-thru. Gula untuk makan malam. Gula darah Anda naik turun seperti roller coaster, dan tubuh Anda menanggung akibatnya,” ucapnya.

    5. Selalu berkata “ya” pada semua hal

    Sering merasa harus menuruti semua permintaan orang lain? Sikap ini bisa membuat fisik dan mental kelelahan. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih, dan terus memaksakan diri justru membuat jantung bekerja lebih keras.

    Mengatakan “tidak” pada hal-hal tertentu bukan tanda egois, melainkan bentuk menjaga diri. dr Yaranov mengatakan mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, karena tidak ada yang menyenangkan dari harus bergantung pada obat atau prosedur medis di usia muda.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Tantangan Implementasi Label Nutri-Level demi Indonesia Lebih Sehat

    Tantangan Implementasi Label Nutri-Level demi Indonesia Lebih Sehat

    Jakarta

    Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan label Nutri-Level untuk produk pangan olahan. Label ini nantinya menampilkan informasi kadar gula, garam, dan lemak dengan tanda huruf A-D serta warna hijau hingga merah, mirip seperti sistem Nutri-Grade di Singapura.

    Langkah ini diharapkan membantu masyarakat memilih produk yang lebih sehat sekaligus menekan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan stroke.

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa regulasi Nutri-Level merupakan tindak lanjut dari UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 dan PP No.28 tentang pangan olahan.

    “73 persen penyebab kematian di negeri kita berasal dari penyakit non-infeksi. Sebagian besar dipicu oleh konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih. Karena itu, kami mengatur sistem Nutri-Level agar masyarakat bisa lebih cerdas memilih makanan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr Nadia Tarmizi, menambahkan bahwa tren diabetes di Indonesia meningkat signifikan.

    “Prevalensinya kini mencapai 11,7 persen, naik hampir dua kali lipat dibanding sepuluh tahun lalu. Kalau tidak dikendalikan, dampaknya bisa ke jantung, stroke, ginjal, bahkan kanker,” kata Nadia.

    detikcom Leaders Forum Ancaman Gula Berlebih Foto: Rifkianto Nugroho/detikHealth

    Reformulasi Produk untuk Implementasi

    Di balik semangat besar kebijakan ini, pelaku industri menilai ada sejumlah tantangan teknis yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal reformulasi produk.

    CEO Nutrifood, Mardi Wu, mengatakan bahwa menurunkan kadar gula bukan sekadar mengurangi takarannya.

    “Setiap produk punya karakteristik berbeda. Misalnya minuman dengan pH rendah atau asam, kalau gulanya terlalu sedikit, rasanya tidak bisa diterima. Akhirnya konsumen lari ke produk lain yang malah lebih tidak sehat,” jelasnya.

    Selain reformulasi, edukasi konsumen juga dianggap krusial. Menurut Mardi, penting untuk masyarakat menyadari pentingnya Nutri Level yang nanti akan diterapkan. Sebab jika masyarakat tidak memahami pentingnya mengurangi kadar gula sejak awal, implementasi Nutri Level ini tidak akan berjalan seperti yang diharapkan.

    “Kalau masyarakat tidak tahu cara membaca label, percuma sistem ini dibuat. Literasi gizi itu penting supaya orang paham mana yang sehat dan mana yang tidak,” tegas Mardi.

    Dengan penerapan label Nutri-Level dan dukungan pelaku industri, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengatur konsumsi harian gula, garam, dan lemak. Langkah ini menjadi bagian penting menuju Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)

  • Awas Diabetes! Ini Batas Konsumsi Gula yang Aman Menurut Kemenkes

    Awas Diabetes! Ini Batas Konsumsi Gula yang Aman Menurut Kemenkes

    Jakarta

    Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Tak hanya dialami oleh orang dengan usia di atas 50 tahun, kini diabetes juga banyak dialami oleh usia muda.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyoriti tingginya konsumsi gula melebihi batas normal.

    “Kita bisa lihat di survei-survei kesehatan kita kan, berapa persen tuh? 50 persen masyarakat kita konsumsinya lebih dari batas normal yang seharusnya dia minum gitu,” kata dr Nadia dalam wawancara dengan detikcom, Jumat (31/10/2025).

    Menurut dr Nadia, rasa manis seperti adiksi, semakin sering merasakan manis, maka semakin membutuhkan yang lebih manis. Sebaliknya, jika tidak terbiasa dengan yang manis maka akan lebih sensitif merasakannya.

    “Kalau kita sudah biasa tidak manis, dikasih yang manis, itu kan kita merasa kayak manis banget,” ungkap dr Nadia.

    Untuk itu, Kementerian Kesehatan memiliki kampanye maksimal asupan 4 sendok makan gula dalam sehari. Sementara, untuk garam 1 sendok dan lemak 5 sendok sehari.

    “Kan sumbernya bukan hanya gula pasir kan, makanan lain itu intinya juga ada yang mengandung gula. Makanya kita mencoba untuk menurunkan dulu deh rasa manisnya,” tambahnya.

    Jika masyarakat bisa mematuhi asupan gula yang dianjurkan, maka risiko terkena penyakit tidak menular juga akan menurun.

    “Kalau kemudian kita bisa mengendalikan konsumsi gula. Itu penyakit jantung, stroke, dan penyakit-penyakit akibat penyakit tidak menular itu bisa turun 50 persen,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kenali Tanda-tanda Gejala Diabetes di Pagi Hari”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Berapa Sih Batas Aman Konsumsi Gula Harian? Pria dan Wanita Ternyata Beda Lho

    Berapa Sih Batas Aman Konsumsi Gula Harian? Pria dan Wanita Ternyata Beda Lho

    Jakarta

    Gula memang menjadi salah satu sumber energi utama bagi tubuh, namun konsumsi berlebihan justru bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.

    Dokter spesialis penyakit dalam Brawijaya Hospital, dr Erpryta Nurdia Tetrasiwi, SpPD, mengingatkan diabetes kerap disebut sebagai silent killer karena sering kali tidak menimbulkan gejala. Padahal, kerusakan akibat penyakit tersebut bisa memicu komplikasi serius, seperti stroke hingga jantung.

    Karenanya, penting untuk membatasi konsumsi gula untuk menghindari penyakit diabetes. dr Pryta mengatakan berbagai penelitian menunjukkan pembatasan konsumsi gula sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan, dapat menurunkan risiko anak terkena diabetes di kemudian hari.

    Lantas, berapa batas aman konsumsi gula per hari?

    dr Pryta menjelaskan, Kementerian Kesehatan RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan gula harian tidak lebih dari 10 persen dari total kebutuhan kalori, atau setara dengan maksimal 50 gram per hari (sekitar 4 sendok makan) bagi orang dewasa dengan kebutuhan kalori 2.000 kkal.

    Dikutip dari laman resminya, WHO menyebut mengurangi asupan gula hingga di bawah 5 persen dari total kebutuhan kalori harian, atau sekitar 25 gram per hari, akan memberikan manfaat yang lebih baik.

    “Jadi sepenting itu untuk membatasi asupan gula kita,” ucapnya dalam acara detikcom Leaders Forum, Jumat (31/10/2025).

    Sementara itu, American Heart Association (AHA) memberikan panduan yang lebih spesifik berdasarkan jenis kelamin. Menurut AHA, pria disarankan tidak mengonsumsi lebih dari 36 gram gula per hari, sedangkan wanita sebaiknya tidak lebih dari 25 gram.

    “Which is itu secara scientific terbukti untuk mencegah segala macam penyakit terutama diabetes,” katanya lagi.

    (suc/up)

  • Ning Faiq Beri Suntikan Semangat bagi Kader Kesehatan Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri di Hutan Kota Joyoboyo

    Ning Faiq Beri Suntikan Semangat bagi Kader Kesehatan Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri di Hutan Kota Joyoboyo

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua TP PKK Kota Kediri, Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin atau Ning Faiq, memberikan suntikan semangat kepada para kader kesehatan dalam kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pesantren II yang digelar di Hutan Kota Joyoboyo, Jumat (31/10/2025). Acara berlangsung penuh keceriaan, diwarnai interaksi hangat dan tawa para kader yang antusias mengikuti setiap sesi kegiatan.

    Dalam sambutannya, Ning Faiq menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh kader kesehatan di Kota Kediri, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pesantren 2, yang selama ini berperan aktif dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. “Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih pada seluruh kader kesehatan di Kota Kediri, khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Pesantren 2. Telah berdedikasi tinggi dalam mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Ia menegaskan, kader kesehatan merupakan figur penting yang dekat dengan masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan informasi kesehatan. Meski menghadapi beragam karakter masyarakat, para kader tetap menunjukkan semangat luar biasa dalam mendorong masyarakat untuk hidup sehat. “InsyaaAllah akan menjadi pahala jariyah. Terima kasih juga untuk UPT Puskesmas Pesantren 2 yang menginisiasi kegiatan ini. Para kader bisa berkumpul bersama dan menghimpun semangat yang sama melalui kegiatan ini,” tambahnya.

    Dalam kegiatan tersebut, para kader mendapatkan pembekalan dari dr. Osten mengenai penyakit kusta dan skrining dini penyakit tidak menular, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Materi ini diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan lingkungan dan kualitas udara. Ning Faiq juga mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat, mengingat penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, dan kanker kini banyak dipicu oleh pola hidup yang kurang sehat dan kebiasaan di lingkungan yang tidak bersih.

    Selain pelatihan, acara juga dimeriahkan dengan lomba yel-yel antarkelurahan. Ning Faiq turut menjadi juri sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Juara pertama diraih kader kesehatan Kelurahan Burengan, disusul Kelurahan Tosaren di posisi kedua, dan Kelurahan Jamsaren di posisi ketiga.

    Kegiatan ditutup dengan penyematan tanda kecakapan kepada para kader sebagai simbol peningkatan keterampilan dan dedikasi. Harapannya, kader kesehatan dapat terus meningkatkan kapasitas hingga mencapai tingkat kader utama yang profesional dan mandiri.

    Turut hadir dalam acara ini Camat Kota Agus Suhariyanto, Kepala Puskesmas Pesantren 2 Dwi Nugraheni, perwakilan Dinas Kesehatan, Ketua TP PKK Kecamatan Kota, Ketua TP PKK Kelurahan, serta para kader dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Bercinta Setiap Hari, Normal atau Berlebihan? Ini Penjelasannya

    Bercinta Setiap Hari, Normal atau Berlebihan? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Frekuensi bercinta atau berhubungan seks tiap pasutri bisa berbeda. Ada yang dua hingga tiga kali seminggu, namun adapula yang bercinta setiap hari.

    Bercinta kerap dianggap sebagai aktivitas menyenangkan yang memiliki manfaat dapat membuat pikiran lebih tenang dan badan rileks. Tetapi apakah aman jika hal ini dilakukan tanpa libur?

    Dikutip MedicineNet bercinta setiap hari bukanlah sesuatu yang umum dalam pasangan.

    Menurut survei tahun 2017, hanya sekitar 4 persen orang dewasa yang mengaku berhubungan seks setiap hari. Umumnya, frekuensi aktivitas seksual memang cenderung lebih tinggi saat pasangan masih berada dalam masa bulan madu atau baru menikah.

    Kondisi serupa juga bisa terjadi ketika pasangan sedang berusaha untuk memiliki momongan, karena hubungan seksual yang lebih sering dapat meningkatkan peluang kehamilan.

    Namun, di luar soal frekuensi, rutin berhubungan seks ternyata membawa banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan mental. Berikut di antaranya:

    1. Mengurangi Stres

    Aktivitas seksual dan orgasme terbukti dapat membantu menurunkan tingkat stres serta kecemasan. Ini karena hubungan seks mampu menurunkan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, sekaligus meningkatkan pelepasan endorfin dan oksitosin yang memberi efek tenang dan rasa bahagia.

    2. Membantu Tidur Lebih Nyenyak

    Penelitian pada tahun 2019 menunjukkan bahwa berhubungan seks sebelum tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat dan menikmati kualitas tidur yang lebih baik.

    3. Meredakan Rasa Nyeri

    Hormon endorfin dan zat kimia lain yang dilepaskan selama gairah dan orgasme berfungsi sebagai pereda nyeri alami, mirip dengan cara kerja opioid. Karena itu, bagi sebagian orang, seks dapat membantu meredakan kram menstruasi, migrain, atau sakit kepala.

    4. Menjaga Kesehatan Jantung

    Sebuah penelitian jangka panjang yang dimuat dalam American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit kardiovaskular-seperti stroke atau serangan jantung-dibandingkan mereka yang hanya melakukannya sebulan sekali atau lebih jarang.

    Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 32.000 pria di Amerika Serikat, ditemukan bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan mereka yang hanya empat hingga tujuh kali per bulan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Mengenal Pepaya Muda, Buah Sehat Kaya Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

    Mengenal Pepaya Muda, Buah Sehat Kaya Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

    JAKARTA – Banyak orang mengira pepaya muda hanyalah pepaya belum matang. Namun sebenarnya, pepaya muda memiliki karakteristik, kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan yang cukup berbeda dibandingkan pepaya matang.

    Pepaya muda adalah salah satu jenis pepaya yang dipanen sebelum buahnya matang sepenuhnya. Berbeda dengan pepaya matang berwarna oranye kemerahan dan memiliki rasa manis, pepaya muda berwarna hijau dengan daging buah berwarna kuning kehijauan serta tekstur yang lebih keras menyerupai mangga.

    Pepaya ini diketahui berasal dari Meksiko dan juga dikenal sebagai Mexican papaya. Bentuknya menyerupai pir atau alpukat dan memiliki kantong biji di bagian tengah. Biji pepaya muda berwarna gelap dan memiliki rasa sedikit pedas sehingga sering dikeringkan dan digunakan sebagai bumbu atau penyedap seperti lada.

    Karena rasanya yang tidak semanis pepaya matang, pepaya muda lebih sering digunakan sebagai sayuran dalam masakan, seperti rujak, tumis, atau salad.

    Pepaya muda mengandung beragam nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di dalamnya terdapat vitamin C, A, dan E yang berperan sebagai antioksidan alami. Selain itu, pepaya muda juga kaya akan folat serta mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, dan zat besi.

    Buah ini juga mengandung senyawa antioksidan seperti karotenoid, polifenol, dan likopen, serta asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Menariknya pepaya muda memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang sangat rendah, serta hanya mengandung sekitar 40 kalori per 100 gram, sehingga cocok dikonsumsi bagi yang menjaga berat badan maupun menjalani gaya hidup sehat.

    Kandungan nutrisinya yang beragam membuat pepaya muda baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut manfaat pepaya muda untuk kesehatan, seperti dilansir dari laman Organic Facts, Sabtu, 1 November 2025.

    1. Menjaga Kesehatan Kulit

    Pepaya muda kaya akan vitamin C, vitamin E, dan asam amino yang membantu merawat kulit. Kandungan ini dapat membantu mencegah penuaan dini seperti keriput, flek hitam, serta membantu meredakan peradangan pada kulit.

    2. Melancarkan Pencernaan

    Serat yang tinggi dalam pepaya muda sangat baik untuk sistem pencernaan. Mengonsumsi pepaya muda dapat membantu mencegah sembelit, menstabilkan asam lambung, dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

    3. Baik untuk Kesehatan Jantung

    Kandungan kalium dalam pepaya muda membantu mengontrol tekanan darah. Kalium berfungsi melebarkan pembuluh darah sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

    4. Meningkatkan Sistem Imun

    Satu porsi pepaya muda dapat memenuhi lebih dari 70% kebutuhan vitamin C harian. Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi dan penyakit.

    5. Meredakan Nyeri Haid

    Beberapa penelitian menunjukkan senyawa aktif dalam pepaya muda dapat membantu mengurangi rasa nyeri saat menstruasi dengan cara memengaruhi hormon dan mengurangi peradangan.

    6. Baik untuk Ibu Hamil

    Pepaya muda mengandung folat, yaitu vitamin B yang sangat penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin. Namun, konsumsi pepaya muda saat hamil harus diperhatikan dan sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak, bukan dalam bentuk mentah.

    Cara Mengonsumsi Pepaya Muda

    Pepaya muda bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti:

    – Salad atau rujak

    Dipotong tipis dan dicampur bumbu.

    – Tumis atau sup 

    Dipakai seperti sayuran pada masakan berkuah.

    – Smoothie atau jus 

    Dicampur dengan buah lain untuk rasa lebih segar.

    – Pelengkap hidangan

    Memberikan rasa segar dan sedikit manis pada makanan.

    Pepaya muda adalah pilihan yang tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan. Dengan kandungan nutrisi yang kaya, buah ini layak menjadi bagian dari menu makanan sehari-hari Anda.