Topik: Reshuffle Kabinet

  • Mendiktisaintek Brian Yuliarto Pelajari Tren Kabur Aja Dulu

    Mendiktisaintek Brian Yuliarto Pelajari Tren Kabur Aja Dulu

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan akan mempelajari tren ‘kabur aja dulu’ yang ramai diserukan netizen di media sosial, sebelum membuat kebijakan terkait fenomena itu.

    “Saya baru dilantik, nanti baru masuk kantor seperti apa, kami pelajari dan sebagainya,” kata Brian menanggapi tren ‘kabur aja dulu’ setelah dilantik sebagai mendiktisaintek oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Brian resmi menjadi mendiktisaintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang terkena reshuffle cabinet oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    Brian Yuliarto mengaku sudah mendapatkan arahan dari Prabowo dan siap melaksanakan berbagai program turunan Asta Cita di Kemendiktisaintek, khususnya di sektor pendidikan tinggi. 

    Sebelum dilantik sebagai mendiktisaintek, Brian yang merupakan guru besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengaku sudah sering berkomunikasi dengan Presiden Prabowo terkait pembangunan Indonesia.

    “Intinya kami ingin program Pak Presiden kami percepat dan kita bantu,” tegas Brian.

    Diketahui, kabur aja dulu ramai diperbincangkan di media sosial, seperti platform X, TikTok, Facebook, hingga Instagram. Hastag #KaburAjaDulu masih trending di dunia maya.

    Banyak warganet yang menggunakan tagar ‘kabur aja dulu’ untuk berbagi pandangan dan pengalaman mengenai peluang di luar negeri, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, maupun pengembangan diri.

    Fenomena ini banyak dikaitkan dengan keinginan generasi muda untuk mengeksplorasi kesempatan yang lebih luas di luar negeri. Beberapa di antaranya tertarik untuk menempuh pendidikan di universitas ternama dunia.

  • Mendiktisaintek Brian Yuliarto Pelajari Tren Kabur Aja Dulu

    Dihubungi Pagi, Dilantik Sore! Kronologi Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek

    Jakarta, Beritasatu.com – Brian Yuliarto resmi menjabat sebagai menteri pendidikan tinggi, sains dan teknologi (mendiktisaintek) setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Brian Yuliarto bercerita dirinya baru tadi pagi dihubungi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk ditawarkan menjadi mendiktisaintek, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang terkena reshuffle kabinet.

    Brian Yuliarto mengaku saat itu posisinya lagi di Bandung. Melalui sambungan telepon, Brian berbicara beberapa isu dengan Prabowo.

    “Tentu pembicaraan ada banyak hal ya tentang pembangunan Indonesia, tetapi untuk dikontak itu baru tadi pagi. Saya dikontak di Bandung sekitar jam 09.00 WIB, ” kata Brian dalam konferensi pers perdana sebagai mendiktisaintek di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Brian Yuliarto yang merupakan guru besar ITB mengaku belum berbicara langsung dengan pendahulunya Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Setelah dilantik, Brian mengaku akan berkomunikasi langsung dengan Satryo sebagai upaya transisi kepemimpinan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

    Terkait tugasnya di Kemendiktisaintek, Brian mengatakan sudah mendapatkan arahan dari Prabowo dan siap melaksanakan berbagai program-program sebagaimana Asta Cita presiden, khususnya di sektor pendidikan tinggi.

    “Intinya tadi untuk segera bekerja berkonsolidasi melakukan program-program dari presiden,” tutur Brian Yuliarto.

    Brian Yuliarto dilantik sebagai Mendiktisaintek berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Merah Putih untuk sisa masa jabatan periode 2024-2029.

    Brian Yuliarto merupakan seorang Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia juga merupakan salah satu ilmuwan terkemuka di Indonesia yang berkontribusi besar dalam bidang nanoteknologi yang telah banyak melakukan penelitian dan inovasi yang berdampak luas.

  • Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro Mengundurkan Diri dari Kemendiktisaintek

    Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro Mengundurkan Diri dari Kemendiktisaintek

    JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengundurkan diri dari jabatannya. Pernyataan itu disampaikannya di lobi Gedung D Kementerian Pendidikan, Jakarta, Rabu, 19 Februari.

    Satryo Soemantri mengatakan, alasan mengundurkan diri karena merasa ia sudah bekerja keras.

    “Menjelaskan surat pengunduran diri saya sebagai Mendiktisaintek. Alasan pertama saya sudah bekerja keras selama 4 bulan ini. Namun karena tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah, ya saya lebih baik mundur daripada dihentikan.” ucap Satryo kepada pewarta di lobi Gedung D, Kementerian Pendidikan, Jakarta, Rabu, 18 Februari.

    Satryo menjelaskan bila ia sudah membuat surat sejak malam kemarin, Selasa 18 Februari. Surat tersebut ia serahkan ke Setneg untuk Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Surat itu saya buat dari malam, (Selasa, 18 Februari) jam 12 malam. Tadi saya serahkan ke Setneg untuk diserahkan kepada presiden.” Ungkap Satryo.

    “Kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih, tulus saya kerja. Tapi kalau gak cocok saya mundur saja.” sebutnya.

    Pengunduran diri Satryo Soemantri bersamaan dengan kabar dilantiknya sejumlah pejabat. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik beberapa pejabat negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.

    Jadwal pelantikan itu diungkap Seskab Teddy di tengah munculnya isu reshuffle salah satu menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

  • Reshuffle Kabinet, DPR Harap Mendiktisaintek Brian Yuliarto Percepat Reformasi Pendidikan Tinggi secara Inklusif

    Reshuffle Kabinet, DPR Harap Mendiktisaintek Brian Yuliarto Percepat Reformasi Pendidikan Tinggi secara Inklusif

    Jakarta, Beritasatu.com – Brian Yuliarto resmi menjadi menteri pendidikan tinggi, sains, dan teknologi (mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang terkena reshuffle kabinet. Komisi X DPR berharap Brian Yuliarto dapat mempercepat reformasi pendidikan tinggi secara inklusif.

    “Kami berharap kepemimpinan beliau dapat membawa inovasi serta kemajuan bagi sektor pendidikan, sains, dan teknologi di Indonesia,” kata Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Menurutnya, tantangan dalam dunia pendidikan tinggi, sains dan teknologi saat ini semakin kompleks sehingga diperlukan kebijakan yang progresif dan berorientasi pada masa depan.

    “Komisi X DPR RI mengucapkan selamat kepada Prof Brian Yuliarto atas pelantikannya sebagai menteri pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang baru menggantikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Sebagai komisi di DPR yang membidangi sektor pendidikan, Hetifah berharap Mendiktisaintek Brian Yuliarto dapat mempercepat reformasi pendidikan tinggi yang inklusif, meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia industri.

    Komisi X juga berharap Brian Yuliarto dapat mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat dalam merumuskan kebijakan pendidikan tinggi, sains dan teknologi yang lebih maju dan berdaya saing global.

    Sejalan dengan itu, kata Hetifah, Komisi X DPR siap bekerja sama dan memberikan dukungan demi terwujudnya sistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

    “Sebagai mitra kerja, Komisi X DPR RI akan terus mendukung kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, memperkuat ekosistem sains, serta mendorong perkembangan teknologi,” kata dia.

    Hetifah menyampaikan apresiasi atas dedikasi Satryo selama menjabat sebagai mendiktisaintek. Ia berharap pula program-program yang telah direncanakan dan telah berjalan dapat diteruskan dan ditingkatkan oleh Brian Yuliarto.

    “Kontribusinya (Prof Satryo) dalam penguatan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia patut diapresiasi, dan kami berharap program-program yang telah direncanakan dan telah berjalan dapat diteruskan dan ditingkatkan oleh kepemimpinan yang baru,” ucap Hetifah.

    Brian Yuliarto dilantik sebagai mendiktisaintek berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029.

    Brian Yuliarto dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/2/2025). Pergantian posisi mendiktisaintek dari Satryo ke Brian Yuliarto merupakan reshuffle kabinet pertama dilakukan Prabowo.

  • Presiden lantik Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek yang baru

    Presiden lantik Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek yang baru

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Profesor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2). Brian  menggantikan posisi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang terkena kebijakan reshuffle oleh Presiden Prabowo.(Cahya Sari/Pradanna Putra Tampi/Fahrul Marwansyah/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Satryo Ungkap Alasan Mundur dari Mendiktisaintek sebelum Kena Reshuffle Kabinet

    Satryo Ungkap Alasan Mundur dari Mendiktisaintek sebelum Kena Reshuffle Kabinet

    Jakarta, Beritasatu.com – Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku sudah lebih dahulu mengundurkan diri dari jabatan menteri pendidikan tinggi, sains, dan teknologi (mendiktisaintek), sebelum terkena reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto. Apa alasannya?

    Satryo mengatakan dirinya sudah menyerahkan surat pengunduran diri dari mendiktisaintek ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), karena merasa kinerjanya selama empat bulan tidak sesuai harapan presiden.

    “Jadi saya itu baru saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai mendiktisaintek. Alasan utamanya karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun karena mungkin tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah. Ya saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” kata Satryo kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Satryo mengaku sudah menyiapkan surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto sejak Selasa (18/2/2025) malam, karena mengetahui dirinya akan terkena reshuffle kabinet.

    “Surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Saya buat tadi malam, lalu saya serahkan ke Setneg disampaikan ke presiden. Saya mengajukan pengunduran diri,” ujar Satryo.

    Satryo mengaku sudah bekerja maksimal sebagai mendiktisaintek. Ketika merasa dirinya tidak cocok, maka ia ikhlas mengundurkan diri.

    “Harus legawa kerja itu. Kita kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih, tulus saya kerja. Oke, kalau enggak cocok ya sudah saya mundur saja,” kata Satryo.

    Presiden Prabowo sudah melantik Brian Yuliarto sebagai mendiktisaintek baru menggantikan Satryo. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025) sore. 

    Satryo Brodjonegoro sudah ditimpa isu reshuffle sejak viralnya kabar pemecatan dan sikap arogansinya kepada aparatur sipil negara (ASN) di Ditjen Dikti Kemendiktisaintek. Sejumlah ASN itu kemudian melakukan unjuk rasa memprotes sikap Satryo.

    Pergantian posisi mendiktisaintek dari Satryo ke Brian merupakan reshuffle kabinet pertama dilakukan Prabowo sejak dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. 

  • Satryo Ogah Sampaikan Pesan untuk Mendiktisaintek yang Baru setelah Kena Reshuffle Kabinet Prabowo

    Satryo Ogah Sampaikan Pesan untuk Mendiktisaintek yang Baru setelah Kena Reshuffle Kabinet Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Satryo Soemantri Brodjonegoro terkena reshuffle kabinet setelah setelah Presiden Prabowo Subianto resmi melantik mendiktisaintek yang baru, yakni Brian Yuliarto.

    Namun, Satryo disebut ogah menyampaikan harapan dan pesan untuk mendiktisaintek yang baru.

    “Penggantinya terserah yang bersangkutan. Kan setiap orang punya visi dan misi sendiri-sendiri,” ucapnya kepada wartawan di kantor Kemendiktisaintek, Rabu (19/2/2025).

    Satryo juga mengaku tak dipecat oleh presiden hingga terkena reshuffle kabinet Prabowo, melainkan mengundurkan diri.

    “Saya baru saja menyerahkan surat pengunduran diri ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg),” ujar Satryo

    Menurut Satryo, keputusan tersebut diambil karena selama empat bulan terakhir, upayanya belum selaras dengan ekspektasi pemerintah. Hal ini membuat Satryo terkena reshuffle kabinet Prabowo.

    “Mungkin apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan harapan pemerintah. Saya merasa lebih baik mengundurkan diri daripada diberhentikan,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, surat pengunduran diri itu telah ia tulis sejak Selasa (18/2/2025) malam, kemudian diserahkan kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya bekerja dengan tulus, tanpa pamrih. Jika memang tidak cocok, lebih baik saya mundur,” tambah Satryo yang terkena reshuffle kabinet Prabowo.

  • Kena Reshuffle Kabinet Prabowo, Satryo Mengaku Mengundurkan Diri

    Kena Reshuffle Kabinet Prabowo, Satryo Mengaku Mengundurkan Diri

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro terkena reshuffle kabinet setelah Presiden Prabowo Subianto resmi melantik mendiktisaintek yang baru, yakni Brian Yuliarto.

    Satryo menyebut bahwa ia mengundurkan diri dari jabatan yang diemban sejak 2024 tersebut.

    Menurut Satryo, keputusan tersebut diambil karena selama empat bulan terakhir, upayanya belum selaras dengan ekspektasi pemerintah. Hal ini membuat Satryo terkena reshuffle kabinet Prabowo.

    “Mungkin apa yang saya lakukan tidak sesuai dengan harapan pemerintah. Saya merasa lebih baik mengundurkan diri daripada diberhentikan,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, surat pengunduran diri itu telah ia tulis sejak Selasa (18/2/2025) malam, kemudian diserahkan kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya bekerja dengan tulus, tanpa pamrih. Jika memang tidak cocok, lebih baik saya mundur,” tambah Satryo.

    Terkait calon penggantinya pada reshuffle kabinet Prabowo, Satryo tidak memberikan pesan khusus, karena setiap pemimpin memiliki visi dan misinya sendiri.

  • 1
                    
                        Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
                        Nasional

    1 Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan Nasional

    Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – 
    Satryo Soemantri Brodjonegoro
    mengaku lebih baik mundur daripada diberhentikan dari jabatan menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek).
    Dia pun menerima jika kinerjanya selama empat bulan terakhir dianggap belum memenuhi harapan pemerintah.
    “Utamanya karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun, karena mungkin tidak sesuai harapan dari pemerintah, ya saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” ujar Satryo di kantornya.
    Posisinya kini digantikan oleh Brian Yuliarto yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Rabu (19/2/2025).
    Satryo telah membuat surat pengunduran diri tengah malam tadi. Dia langsung menyerahkan surat itu ke Sekretariat Negara untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo.
    “Saya mengajukan pengunduran diri. Harus
    legowo
    dong. Kita kerja baik, maksimal sudah, enggak ada pamrih, tulus saya kerja. Kalau enggak cocok, mundur saja lebih baik,” kata dia. 
    Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi menteri pertama yang di-
    reshuffle
    oleh Presiden Prabowo.
    Presiden Prabowo Subianto telah mengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Pencopotan Satryo dilanjutkan dengan pengangkatan Brian Yuliarto sebagai penggantinya. Brian merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pengangkatan Brian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Nanik Purwanti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendiktisaintek Baru Brian Yuliarto Punya Segudang Prestasi, Pernah Terima Penghargaan Bergengsi – Halaman all

    Mendiktisaintek Baru Brian Yuliarto Punya Segudang Prestasi, Pernah Terima Penghargaan Bergengsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), Brian Yuliarto resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Brian dilantik langsung oleh Presiden RI, Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (19/2/2025).

    Pelantikan Brian ini berdasarkan Keppres nomor XXVIP tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029.

    Brian kemudian membaca sumpah jabatan dengan dituntut oleh Prabowo. Berikut bunyinya:

    “Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian bunyi sumpah tersebut, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.

    Dilantik sebagai Mendiktisaintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, Brian memiliki segudang prestasi.

    Dilansir dari laman ITB, Brian diketahui merupakan Guru Besar FTI ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.

    Saat ini, Brian menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030.

    Perjalanan akademik Brian dimulai dari pendidikan S1 di ITB pada 1999 jurusan Teknik Fisika.

    Lalu, untuk S2 dan S3, Brian melanjutkan pendidikannya di University of Tokyo, Jepang.

    Dia mengambil jurusan Quantum Engineering and System Science Department.

    Prestasi Brian Yuliarto

    Sejauh ini, Brian diketahui pernah menerima penghargaan bergengsi Habibie Prize pada tahun 2024 dalam kategori ilmu rekayasa. 

    Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Brian dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

    Kemudian, Brian menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology. 

    Adapun, pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

    Brian juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu “World’s Top 2 persen Scientist versi Stanford University pada tahun 2022.

    Bahkan, dia juga pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik oleh ITB pada tahun 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi. 

    Sepanjang kariernya, Brian aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor, dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.

    Brian pun tercatat memiliki 326 publikasi jurnal ilmiah terindeks Scopus dan 410 publikasi jurnal ilmiah terindeks Google Scholar. 

    Ia juga melakukan penelitian-penelitian terobosan yang berfokus pada pengembangan material fungsional untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi, dan lingkungan.

    Perjalanan Karier Brian Yuliarto

    Selama berkarier, Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI (2020–2024), Visiting Professor Tsukuba University (2021–sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019–2020), Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016–2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018–2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016). 

    Selain itu, Brian sempat menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran. 

    Brian juga pernah terlibat dalam berbagai proyek penelitian di bidang pangan dan kesehatan, dan pemegang sejumlah hak kekayaan intelektual (HKI).

    Sebagai informasi, ini merupakan pertama kalinya Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet sejak resmi menjabat sebagai Presiden 20 Oktober 2024 lalu. 

    Satryo Soemantri Brodjonegoro juga merupakan menteri pertama yang direshuffle oleh Prabowo dalam Kabinet Merah Putih.

    Untuk diketahui, Satryo beberapa kali menimbulkan kontroversi sejak dilantik sebagai Menteri, seperti terkait demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek, rekaman suara diduga Menteri Satryo marah-marah ke pegawai, hingga pernyataan beasiswa KIP terkena dampak efisiensi anggaran.

    (Tribunnews.com/Rifqah)