Topik: Puting Beliung

  • Angin Puting Beliung Hantam Desa Nglambangan Madiun, Beberapa Rumah Rusak

    Angin Puting Beliung Hantam Desa Nglambangan Madiun, Beberapa Rumah Rusak

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Madiun, khususnya Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, Jumat (17/10/2025) sore.

    Salah satu rumah yang paling terdampak adalah milik Bari Harianto, yang tertimpa pohon besar yang tumbang akibat angin kencang.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, ketika hujan lebat mengguyur desa tersebut selama lebih kurang setengah jam. Sebuah pohon besar yang tumbuh dekat rumah Bari tumbang dan menimpa bagian teras rumah.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Bari, yang baru saja pulang dari sawah, menceritakan pengalamannya. “Saat kejadian saya baru pulang dari sawah. Begitu sampai rumah, pohon sudah tumbang dan menimpa teras. Untung keluarga sudah sempat keluar rumah lebih dulu,” ujar Bari saat ditemui di lokasi kejadian.

    Kepala Desa Nglambangan, Rudy Kristianto, mengungkapkan bahwa hujan deras dan angin kencang yang terjadi kali ini menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga. Selain pohon tumbang, banyak rumah yang mengalami kerusakan mulai dari genteng yang beterbangan hingga atap rumah yang jebol.

    “Durasi hujannya memang tidak lama, tapi anginnya sangat kencang. Beberapa rumah warga lain juga terdampak,” jelas Rudy.

    Pasca kejadian, warga bersama perangkat desa langsung bergotong royong membersihkan sisa-sisa reruntuhan dan menyingkirkan pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Pemerintah desa juga segera mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun pun telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan asesmen kerusakan. Selain Kecamatan Wungu, angin kencang juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Jiwan dan Sawahan.

    Bencana cuaca ekstrem ini menjadi peringatan bagi warga untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana serupa. Pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Madiun juga terus melakukan langkah-langkah untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak. [rbr/suf]

  • Stadion Gelora Penataran Blitar “Terbang” Diterjang Puting Beliung, Pemkab Ajukan Bantuan Rp2 M ke Pusat

    Stadion Gelora Penataran Blitar “Terbang” Diterjang Puting Beliung, Pemkab Ajukan Bantuan Rp2 M ke Pusat

    Blitar (beritajatim.com) – Stadion Gelora Penataran, kebanggaan warga Kabupaten Blitar, porak-poranda usai diterjang angin puting beliung pada Selasa (14/10/2025) petang. Bencana tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah infrastruktur stadion, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar.

    Pantauan di lokasi menunjukkan bagian tribun utama (VIP) menjadi sektor yang paling parah terdampak. Atap stadion ambruk total, sementara material baja ringan dan lembaran seng beterbangan hingga puluhan meter.

    Stadion yang berada di Kecamatan Nglegok itu kini lumpuh total dan tidak bisa digunakan untuk aktivitas olahraga. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menegaskan, area stadion ditutup sementara demi keselamatan masyarakat.

    “Jadi harapan kita kita dapat dana dari pusat untuk perbaikan karena ini merupakan bencana alam,” ujar Kepala Dispora Kabupaten Blitar, Anindya Putra Robertus, Jumat (17/10/2025).

    Anindya menjelaskan, biaya perbaikan sebesar Rp2 miliar dinilai terlalu besar jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Karena itu, Pemkab Blitar berencana mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk mempercepat proses rehabilitasi.

    Saat ini, petugas masih melakukan pembersihan puing-puing di sekitar tribun VIP. Selain atap yang ambruk, beberapa bagian lain juga rawan roboh sehingga belum memungkinkan untuk digunakan kembali.

    “Nanti kalau pembersihan sudah selesai akan kita buka lagi stadionnya,” tandas Anindya. [owi/beq]

  • Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Bangkalan (beritajatim.com) – Cuaca tak menentu mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan. Kondisi itu seiring mulai masuknya pada masa pancaroba.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama angin puting beliung yang kerap datang tanpa tanda.

    Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, M. Zainul Qomar, menjelaskan bahwa saat ini Bangkalan tengah berada dalam masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi itu sering memicu cuaca ekstrem seperti angin kencang disertai hujan deras.

    “Puting beliung pekan lalu merusak puluhan rumah dan warung, terutama di kawasan Suramadu, Kapor, dan Perumahan Tunjong. Banyak pohon tumbang, kabel listrik putus, dan genteng rumah beterbangan,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

    Berdasarkan data BPBD, terdapat 77 bangunan terdampak, sebagian besar mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Wilayah lain seperti Pengeranan Asri dan Bancaran juga ikut merasakan dampaknya, meski dalam skala kecil.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyebarkan imbauan melalui berbagai kanal informasi resmi. Warga diingatkan agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan deras, karena berisiko tertimpa tumbangan atau tersengat listrik.

    Meski demikian, BPBD Bangkalan juga menyiagakan armada dan personel di sejumlah titik rawan guna mempercepat respons jika bencana kembali terjadi.

    “Keselamatan harus diutamakan. Jika ada potensi bahaya di lingkungan sekitar, segera laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” tegas Zainul. [sar/but]

  • Puting Beliung Terjang Stadion Gelora Penataran Blitar, Kerugian Rp1,5 Miliar

    Puting Beliung Terjang Stadion Gelora Penataran Blitar, Kerugian Rp1,5 Miliar

    Blitar (beritajatim.com) – Stadion Gelora Penataran di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, porak-poranda setelah diterjang angin puting beliung yang disertai hujan deras pada Selasa (14/10/2025) sore. Atap tribun utama stadion ambrol total, menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

    Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 15.41 WIB. Angin kencang yang bergerak cepat dari arah timur ke barat langsung menyapu bersih atap tribun yang terbuat dari galvalum. Konstruksi atap sepanjang 90 meter itu tak mampu menahan amukan angin, hingga ambrol bersama sebagian tiang besi penyangganya yang ikut jebol.

    Saking dahsyatnya terjangan angin, material atap bahkan dilaporkan melompat ke luar area stadion. Puing-puing tersebut menghantam taman yang berada tepat di depan bangunan stadion, merusak sejumlah tanaman dan fasilitas di sekitarnya.

    “Hasil asesmen dari BPBD, kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Blitar, Anindya Putra Robertus, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (14/10/2025).

    Anindya menjelaskan, angka taksiran kerugian tersebut mengacu pada biaya pembangunan atap tribun yang direalisasikan pada tahun 2015 menggunakan dana APBD. Sementara itu, taman di depan stadion yang turut menjadi korban dibangun pada tahun 2019.

    Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Namun, dampak kerusakan membuat stadion kebanggaan warga Blitar itu tidak dapat digunakan untuk sementara waktu.

    “Untuk sementara stadion belum bisa dipakai, masih dipasangi police line,” tegas Anindya.

    Ia menambahkan, penutupan dilakukan untuk keamanan karena di antara puing-puing material yang berserakan, terdapat kabel listrik aktif yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Pihaknya berharap proses pemulihan dapat segera dilakukan pasca musibah ini.

    “Ikut hancur juga taman depan stadion karena tertimpa material atap tribun,” tambahnya.

    Informasi yang dihimpun, angin puting beliung tidak hanya menerjang wilayah Nglegok. Bencana serupa juga dilaporkan terjadi di beberapa titik di Kecamatan Garum dan Kanigoro. Di Desa Slorok, Kecamatan Garum, sebuah bangunan sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan. (owi/ian)

  • Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak bencana alam. Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra menyerahkan secara simbolis bantuan material bangunan dan paket bantuan lainnya kepada warga korban angin ribut di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gus Barra (panggilan akrab, red), didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis dan Sooko, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat terjangan angin ribut pada, Rabu (8/10/2025).

    Selain bantuan material bangunan, setiap warga terdampak juga mendapatkan paket sembako dari Baznas Kabupaten Mojokerto, satu unit kompor gas dua tungku, serta perlengkapan keluarga seperti sabun mandi, sikat dan pasta gigi, sampo, handuk, pembalut, tisu, senter, jas hujan, perlengkapan P3K, hingga sarung.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap bencana yang menimpa warganya. “Saya bersama Kepala Pelaksana BPBD, Camat Jetis, dan Kepala Desa Jetis meninjau langsung kondisi rumah warga terdampak puting beliung,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan asesmen dan pendataan, terdapat sekitar 45 rumah yang terdampak di Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari proses asesmen lapangan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk wilayah yang sudah diasesmen, hari ini kami serahkan bantuannya. Kekurangannya akan segera kami selesaikan besok. Ini bentuk respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan bencana. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    Beberapa warga penerima bantuan material antara lain :

    1. Sulika warga Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima enam lembar asbes dan dua batang kayu ukuran 6×12.

    2. Suntamah warga Dusun Pelabuhan, Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima empat lembar asbes ukuran 105×300.

    3. Riyo warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima empat batang kayu ukuran 6×12, empat lembar asbes, 650 bata merah, dan tiga sak semen.

    4. Wijanarko warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima 12 lembar asbes ukuran 105×300.

    5. Rushidayati warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima delapan lonjor canal C dan sembilan lembar spandek ukuran lima meter.

    6. Hendun Ardiansyah warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima lima lembar asbes ukuran 105×300. [tin/aje]

  • Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon beringin di halaman depan SMAN 2 Kota Mojokerto tumbang pada, Rabu (8/10/2025) sore. Insiden yang menyebabkan tiga sepeda motor mengalami kerusakan parah tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.

    Pohon beringin berdiameter sekitar 120 sentimeter itu menimpa lima sepeda motor yang terparkir di halaman depan sekolah. Dua motor berhasil diselamatkan, sementara tiga unit kendaraan mengalami kerusakan parah, yakni Honda Scoopy S 3909 NCI, Shogun S 5982 VE, dan Honda Scoopy warna putih.

    Seluruh kendaraan yang tertimpa diketahui milik guru, karena area tersebut merupakan parkiran khusus guru. Tak lama setelah kejadian, petugas dari BPBD Kota dan Kabupaten Mojokerto, relawan PMI, serta Tagana langsung datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi pohon tumbang dan pembersihan area sekolah.

    Wakil Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto, Agus Dwi Santoso menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. “Sekitar pukul 14.30 WIB mulai turun hujan, lalu tiba-tiba angin kencang. Dari dalam terdengar seperti suara angin puting beliung. Sekitar pukul 15.00 WIB pohon beringin di halaman depan tumbang,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).

    Saat kejadian, seluruh siswa masih berada di dalam kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Agus, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan normal lantaran citivitas sekolah baru mengetahui pohon di halaman depan sekolah tumbang saat jam pelajaran telah usai.

    “Anak-anak belum pulang, masih di kelas. Baru setelah bel pulang sekitar pukul 15.15 WIB, mereka tahu kalau pohon depan sudah tumbang. Alhamdulillah tidak ada korban. Insya Allah kegiatan sekolah tetap berjalan seperti biasa. Nanti kita pastikan area aman setelah pohon selesai dipotong dan dievakuasi,” ujarnya.

    Agus menyebut jika halaman depan tersebut memang digunakan untuk parkir kendaraan milik ibu bapak guru, meski di halaman dalam juga ada. Sementara untuk kendaraan para siswa seluruhnya ada di halaman dalam sehingga ia memastikan tidak ada kendaraan siswa di halaman depan.

    “Di halaman belakang juga ada parkiran guru juga cuma memang untuk mempercepat akses, bapak ibu guru biasanya parkir di halaman depan. Untuk kendaraan siswa kita masukkan ke dalam. Alhamdulilah aktivitas belajar mengajar tidak terganggu. Semoga nanti tidak ada masalah. Besok kita cek lagi setelah semuanya dipotong, kita pastikan semuannya aman,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan bahwa pohon tersebut sebenarnya sudah rutin dipangkas setiap tahun sebagai bagian dari perawatan lingkungan sekolah. Termasuk pohon tersebut telah dilakukan pemangkasan untuk menghindari pohon tumbang namun ternyata akar pohon tak kuat menahan beban.

    “Sekolah kami Adiwiyata, jadi memang banyak pohon di halaman. Biasanya menjelang musim hujan kami lakukan pemangkasan dahan dan ranting. Pohon di tengah sekolah sudah kami pangkas lebih dulu karena diantara dua ruang kelas. Yang tumbang ini sebenarnya sudah dipotong juga sebelumnya,” jelasnya. [tin/ian]

  • Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Tulungagung Gelar Apel

    Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Tulungagung Gelar Apel

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan personel gabungan mengikuti apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, di halaman Pemkab Tulungagung. Memasuki musim hujan bencana hidrometeorologi rawan terjadi. Selain banjir sejumlah wilayah juga rawan terjadi longsor di musim hujan ini. Sejumlah bencana telah terjadi di Tulungagung tahun ini.

    Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo mengatakan, bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Tulungagung seperti banjir, tanah longsor hingga puting beliung sudah beberapa kali terjadi.

    Dari hasil pendataan dalam tahun ini telah terjadi 7 kali bencana longsor, 7 bencana angin kencang dan puting beliung serta belasan kali bencana banjir. Pihak Pemkab sendiri telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani bencana tersebut.

    “Apel ini merupakan bentuk kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi di tahun ini, ” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

    Dua kecamatan yakni Pagerwojo dan Sendang dinyatakan rawan terjadi longsor. Selama tahun 2025 ini, sudah tercatat 7 kali bencana longsor di wilayah tersebut. Kemudian terjadi juga 7 kali angin puting beliung dan angin kencang di beberapa titik. Selain itu banjir juga terjadi di sejumlah wilayah.
    “Ada tiga itu yang langganan terjadi, namun kita juga harus memantau potensi lainnya, ” tuturnya.

    Gatut juga mengintruksikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya tanggap bencana hidrometeorologi melakukan sejumlah langkah dan persiapan. Seperti melakukan pemantauan tentang perkembangan info cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB. Sarana prasarana Tanggap darurat kebencanaan juga perlu disiapkan.

    “Kita juga menyiapkan anggaran dana Belanja Tidak Terduga sebesar Rp3 Milyar untuk menghadapi bencana ini, ” pungkasnya. [nm/suf]

  • Hujan Badai di Depok: Tenda Pedagang Terbawa Angin Mirip Puting Beliung, Atap Rumah Warga Rusak – Page 3

    Hujan Badai di Depok: Tenda Pedagang Terbawa Angin Mirip Puting Beliung, Atap Rumah Warga Rusak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hujan deras dan angin kencang mirip puting beliung melanda sejumlah wilayah di Depok, Jawa Barat. Angin kencang yang berhembus di wilayah Sawangan dan Limo, merusak sejumlah tenda pedagang dan atap rumah warga terbang terbawa angin. 

    Ketua UMKM Kecamatan Sawangan, Esa Kurniawan menceritakan, hujan deras disertai angin di area Terminal Sawangan terjadi sejak pukul 13.30 WIB. Dia melihat tenda milik pedagang terbang terbawa angin. 

    “Iya, bisa dibilang angin puting beliung, keangkat semua tenda, etalase pada jatuh dan pecah kacanya,” ujar Esa, Selasa (7/10/2025).

    Menurut pengakuannya, kejadian angin kencang sudah melanda kawasan oitu tiga kali. Namun, angin kencang kali ini terbilang lebih parah dibandingkan beberapa waktu lalu.  

    “Kali ini sih lebih parahnya kena etalasenya, kalau kemarin ya cuma tenda patah, ada enam UMKM, kalau tenda ada 10 barisan,” jelas Esa.

    Dari peristiwa tersebut, masih ada beberapa pedagang yang selamat dari terjangan angin kencang mirip puting beliung itu.

    “Total kerugian diperkirakan mencapai belasan juta, kalau dari sisi nilai tenda saja Rp 1 juta-an, ya mungkin etalase juga pada rusak,” ucap Esa.

     

  • Puting Beliung Terjang 32 Rumah di Lumajang, Bupati Indah Dirikan Posko Darurat untuk Warga

    Puting Beliung Terjang 32 Rumah di Lumajang, Bupati Indah Dirikan Posko Darurat untuk Warga

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur mencatat sebanyak 32 rumah mengalami kerusakan setelah diterjang bencana angin puting beliung pada Minggu (5/10/2025) sore.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati turun langsung meninjau lokasi terdampak di Dusun Timur Jurang, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Senin (6/10/2025). Ia memastikan seluruh warga terdampak telah mendapatkan tempat tinggal sementara di posko darurat yang didirikan oleh pemerintah daerah.

    Menurutnya, meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Pemkab Lumajang tetap menyiapkan posko darurat lengkap dengan logistik dan perlengkapan kebutuhan warga.

    “Kami pastikan tidak ada warga yang kekurangan makanan atau tempat tinggal sementara. Semua sudah kami siapkan di posko darurat. Tenaga medis juga disiapkan untuk memantau kesehatan warga,” terang Indah, Senin (6/10/2025).

    Proses evakuasi material akibat bencana dilakukan dengan melibatkan petugas gabungan lintas sektor. Setelah tahap tanggap darurat, pemerintah akan memfokuskan penanganan pasca bencana pada pemulihan infrastruktur, pendataan kerusakan rumah, dan penyaluran bantuan material bagi korban.

    Indah menegaskan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi di wilayah Lumajang.

    “Jadi, kami akan terus memperkuat edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat desa. Mitigasi harus menjadi budaya di Lumajang agar setiap keluarga tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” tambahnya.

    Sebagai langkah antisipasi, warga juga diimbau agar tetap waspada namun tidak panik menghadapi kemungkinan bencana susulan.

    “Yang paling penting tentu saat ini adalah tetap tenang, saling bantu, dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah,” ungkap Indah. [has/ian]

  • Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinding rumah milik Sunarti (65) warga Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung roboh terkena terjangan angin puting beliung. Dinding ruang keluarga tersebut roboh ke dalam rumah dan menimpa korban yang sedang berada di dalam.

    Beruntung korban selamat dan hanya mengalami luka ringan saja. Untuk sementara korban akan mengungsi ke rumah salah seorang anaknya, hingga proses perbaikan selesai dilakukan.

    Sunarti mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban sedang berada di rumah bersama cucunya. Tiba-tiba angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan dan menyebabkan bangunan dinding bagian ruang keluarga roboh. Korban tertimpa dinding tersebut dan mengalami luka ringan pada bagian kaki.

    “Pintu terbuka terkena angin dan dinding langsung roboh, saat itu sedang berada di dalam bersama cucu,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

    Tak hanya merusak dinding, bagian atap berupa genteng dan asbes juga hilang terkena angin. Akses listrik di rumah tersebut mati akibat bencana ini. Pihak BPBD yang datang ke lokasi kejadian memberi bantuan berupa sembako dan terpal untuk menutup bagian dinding yang roboh tersebut.

    Untuk sementara Sunarti berencana mengungsi ke rumah salah seorang anaknya. “Nanti ya mengungsi dulu karena tidak ada listrik juga,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sumbergempol, Iptu M Anshori mengatakan bencana angin puting beliung ini terjadi di 3 desa. Yakni Desa Doroampel, Tambakrejo dan Junjung. Hingga saat ini proses pendataan masih berlangsung.

    Diperkirakan jumlah bangunan yang terdampak bencana ini mencapai 50 an. “Rata-rata kerusakannya bagian atap genting dan asbes, kalau dinding rumah yang roboh ada satu di Desa Doroampel,” pungkasnya. [nm]