Topik: Puting Beliung

  • Puting Beliung Terjang Tiga Kecamatan, Farhan Pastikan Bantuan Cepat Tiba

    Puting Beliung Terjang Tiga Kecamatan, Farhan Pastikan Bantuan Cepat Tiba

    Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menangani dampak bencana angin puting beliung yang melanda tiga kecamatan di Kota Bandung, Selasa 4 November 2025 petang.

    Berdasarkan data sementara, total 289 rumah mengalami kerusakan akibat puting beliung tersebut, dengan sekitar 900 jiwa terdampak. Rinciannya, 103 rumah di Kecamatan Cinambo (Kelurahan Pakemitan), 93 rumah di Kecamatan Ujungberung (Kelurahan Pasir Jati, Pasanggrahan, dan Suka Mulya), serta 93 rumah di Kecamatan Cibiru (Kelurahan Pasir Biru dan Cisurupan).

    “Dengan penuh rasa prihatin, kami sudah langsung menghampiri para korban. Kondisinya sangat memprihatinkan, banyak rumah yang tidak bisa ditinggali karena atapnya hilang,” tutur Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat meninjau lokasi terdampak di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Rabu 5 November 2025.

    Farhan memastikan, langkah awal pemerintah adalah memastikan keselamatan warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung segera melakukan asesmen ulang agar semua korban berada di tempat aman dan tidak ada korban susulan.

    “Hal yang utama, pastikan korban sudah aman. Jangan sampai ada korban tambahan jika terjadi hujan atau angin kencang susulan,” ujarnya.

    Selain itu, Farhan memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) dan Kampung Siaga Bencana untuk segera melakukan pendataan kebutuhan warga terdampak dan menyalurkan bantuan maksimal dalam waktu kurang dari 24 jam.

    “Siapa pun yang membutuhkan bantuan harus segera terpenuhi. Kelurahan dan kecamatan harus saling berkoordinasi,” tambahnya.

    Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Bandung bersama bank bjb memberikan bantuan uang tunai bagi rumah warga yang rusak. Masing-masing sebesar Rp1 juta untuk kerusakan ringan, Rp2 juta untuk sedang, dan Rp3 juta untuk rusak berat.

    Farhan pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada menghadapi cuaca ekstrem.
     

    Warga Bandung harus siap siaga seratus persen. Kita tidak bisa menduga kapan cuaca ekstrem terjadi, tapi pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua unsur sudah bergerak bersama,” ungkapnya.

    Ketua RW 07 Kelurahan Pasanggrahan, Asep Kurniawan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan langkah cepat Pemkot Bandung.

    “Kami berterima kasih atas kehadiran langsung Pak Wali. Walau bantuannya belum sepenuhnya menutup kerugian, tapi ini bentuk perhatian nyata pemerintah kepada warga,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua RT 01 RW 07, Lili Yuliani, menceritakan detik-detik saat puting beliung menerjang wilayahnya.

    “Awalnya hujan kecil, lalu angin besar tiba-tiba datang. Pohon tumbang, genteng dan garasi hancur. Kejadiannya cepat sekali, sekitar jam lima sore,” ujarnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun warga berharap agar bantuan logistik, seperti terpal dan bahan bangunan, segera disalurkan mengingat potensi hujan masih tinggi. 

    Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menangani dampak bencana angin puting beliung yang melanda tiga kecamatan di Kota Bandung, Selasa 4 November 2025 petang.
     
    Berdasarkan data sementara, total 289 rumah mengalami kerusakan akibat puting beliung tersebut, dengan sekitar 900 jiwa terdampak. Rinciannya, 103 rumah di Kecamatan Cinambo (Kelurahan Pakemitan), 93 rumah di Kecamatan Ujungberung (Kelurahan Pasir Jati, Pasanggrahan, dan Suka Mulya), serta 93 rumah di Kecamatan Cibiru (Kelurahan Pasir Biru dan Cisurupan).
     
    “Dengan penuh rasa prihatin, kami sudah langsung menghampiri para korban. Kondisinya sangat memprihatinkan, banyak rumah yang tidak bisa ditinggali karena atapnya hilang,” tutur Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat meninjau lokasi terdampak di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Rabu 5 November 2025.

    Farhan memastikan, langkah awal pemerintah adalah memastikan keselamatan warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung segera melakukan asesmen ulang agar semua korban berada di tempat aman dan tidak ada korban susulan.
     
    “Hal yang utama, pastikan korban sudah aman. Jangan sampai ada korban tambahan jika terjadi hujan atau angin kencang susulan,” ujarnya.
     
    Selain itu, Farhan memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) dan Kampung Siaga Bencana untuk segera melakukan pendataan kebutuhan warga terdampak dan menyalurkan bantuan maksimal dalam waktu kurang dari 24 jam.
     
    “Siapa pun yang membutuhkan bantuan harus segera terpenuhi. Kelurahan dan kecamatan harus saling berkoordinasi,” tambahnya.
     
    Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Bandung bersama bank bjb memberikan bantuan uang tunai bagi rumah warga yang rusak. Masing-masing sebesar Rp1 juta untuk kerusakan ringan, Rp2 juta untuk sedang, dan Rp3 juta untuk rusak berat.
     
    Farhan pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada menghadapi cuaca ekstrem.
     

    Baca juga: Pemkot Bandung dan Kejari Perkuat Sinergi Penegakan Hukum

    Warga Bandung harus siap siaga seratus persen. Kita tidak bisa menduga kapan cuaca ekstrem terjadi, tapi pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua unsur sudah bergerak bersama,” ungkapnya.

    Ketua RW 07 Kelurahan Pasanggrahan, Asep Kurniawan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan langkah cepat Pemkot Bandung.
     
    “Kami berterima kasih atas kehadiran langsung Pak Wali. Walau bantuannya belum sepenuhnya menutup kerugian, tapi ini bentuk perhatian nyata pemerintah kepada warga,” ungkapnya.
     
    Sementara itu, Ketua RT 01 RW 07, Lili Yuliani, menceritakan detik-detik saat puting beliung menerjang wilayahnya.

    “Awalnya hujan kecil, lalu angin besar tiba-tiba datang. Pohon tumbang, genteng dan garasi hancur. Kejadiannya cepat sekali, sekitar jam lima sore,” ujarnya.
     
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun warga berharap agar bantuan logistik, seperti terpal dan bahan bangunan, segera disalurkan mengingat potensi hujan masih tinggi. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan rumah di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan, Provinsi Lampung rusak setelah diterjang angin kencang, Selasa (4/11/2025) malam.

    Berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Provinsi Lampung, bencana angin kencang pertama kali melanda Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat, sekira pukul 19.30 WIB.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung menghantam Dusun I dan II Kampung Banjar Sakti serta Kampung Suka Negeri, Kecamatan Gunung Labuhan, sekira pukul 19.00 WIB.

    Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 12 rumah rusak berat, 19 rumah rusak ringan, serta tiga fasilitas umum ikut terdampak di wilayah Tulang Bawang Barat.

    “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas bersama warga saat ini bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dengan bantuan dari BPBD setempat,” ujar Wahyu, Rabu (5/11/2025).

    BPBD Tulang Bawang Barat telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak, serta berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan aparat kampung untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Tercatat, tiga unit rumah rusak berat di Kampung Suka Negeri dan satu bangunan sekolah dasar ikut terdampak.

    “Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Way Kanan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu warga terdampak. Proses pendataan masih terus berlangsung,” jelas Wahyu.

    Dia menambahkan, masyarakat di seluruh wilayah Lampung diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

    “BPBD Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan BMKG serta BPBD kabupaten dan kota untuk memantau perkembangan cuaca. Masyarakat diimbau aktif mengikuti peringatan dini dan memastikan lingkungan sekitar aman dari pohon tumbang maupun atap yang mudah terlepas,” tutup Wahyu.

  • Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah atap bangunan rusak dan pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan yang menerjang di Kawasan Bandung Timur, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (4/11/2025).

    Sejumlah pohon tumbang berada di depan Masjid Agung Ujungberung, Alun-alun Ujungberung dan di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.

    Menurut Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Andrie Setiawan, hasil pendataan di lapangan dilaporkan terdapat 166 rumah terdampak.

    “Kerusakan terjadi di Kelurahan Pasirjati sebanyak 3 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah rusak sedang dan 39 unit rumah rusak ringan. Kemudian di Kelurahan Pasanggrahan 11 unit rumah rusak berat, 7 unit rumah rusak sedang dan 14 unit rumah rusak ringan. Kelurahan Cigending 1 unit rumah rusak sedang serta Kelurahan Cisurupan sebanyak 90 unit rumah terdampak,” ujar Andrie saat dihubungi Liputan6, Bandung, Rabu (5/11/2025).

    Andrie mengatakan dari keempat kelurahan tersebut, terdapat enam korban dari dua kepala keluarga (KK) warga Kelurahan Cigending, Ujungberung, Kota Bandung.

    Andrie menegaskan seluruh data tersebut merupakan laporan per pukul 23.25 WIB Selasa (4/11/2025). Otoritasnya terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandung dan aparat kewilayahan setempat dan tentara.

    “Mengimbau kepada warga sekitar agar berhati-hati dan tidak beraktivitas di area sekitar. Kondisi saat ini terus membersihkan puing-puing kerusakan rumah,” kata Andrie.

    Angin kencang disertai hujan kemarin berdampak pula terbang dan robohnya sejumlah papan reklame di depan Pasar Ujungberung. Beberapa tenda pedagang di depan pasar juga ikut terdampak

    Sementara itu asrama tentara Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana di Jalan AH Nasution pun tak luput dari amukan angin kerap disebut puting beliung tersebut.

    Kejadian bencana alam cuaca ekstrem yang berlangsung sekira setengah jam tersebut berlangsung cepat dan berdampak kerusakan.

    Usai kejadian bencana alam cuaca ekstrem reda, sejumlah petugas gabungan dari pemerintah kota dan tentara serta polisi langsung membersihkan berbagai material yang mengganggu jalan raya tersebut. Proses itu berlangsung hingga hampir tengah malam.

  • Kapolri Pimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana, Beri 8 Perintah

    Kapolri Pimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana, Beri 8 Perintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perintahkan seluruh anggota untuk bersiap dalam menghadapi potensi bencana alam di dalam negeri.

    Arahan itu diungkap langsung kepada anggota saat pergelaran Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana di Lapangan Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025). 

    Sigit menekankan, apel ini dilaksanakan untuk memberikan pengarahan kepada personel kepolisian dalam menghadapi segala bentuk bencana alam yang terjadi di Indonesia. 

    “Diharapkan seluruh personel dan stakeholder yang terlibat dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana ke depan,” ujar Sigit.

    Kemudian, Sigit menjelaskan saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan 43,8% dengan puncaknya terjadi pada Januari 2026. Selain itu, fenomena La Nina juga mulai muncul pada bulan ini dan diprediksi terjadi hingga bulan Februari 2026. 

    “Meningkatnya curah hujan tersebut berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi,” imbuh Sigit.

    Adapun, sarana dan prasarana (sarpras) pendukung guna menghadapi darurat bencana itu harus dipersiapkan. Secara total, sarpras yang dimiliki saat ini adalah 125 unit dapur lapangan, 77 unit water treatment, dan 23 unit watergen. 

    Dengan demikian, kesiapan personel dan sarpras yang baik diharapkan dapat mengoptimalkan respons cepat terhadap bencana alam yang berpotensi terjadi di Indonesia.

    “Oleh karena itu, diperlukan kesiapan yang optimal dari seluruh elemen bangsa, baik dari TNI-Polri, pemerintah pusat hingga daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, Kementerian Lembaga dan Stakeholder terkait, beserta seluruh masyarakat, guna menjamin terlaksananya quick response terhadap setiap situasi bencana,” pungkasnya.

    Berikut ini arahan lengkap Kapolri Sigit kepada anggota untuk menghadapi potensi bencana alam di Indonesia:

    1. Lakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan BMKG serta berbagai pihak terkait lainnya di wilayah masing-masing.

    2. Berikan informasi dan imbauan kamtibmas terkait potensi ancaman bencana.

    3. Pastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana termasuk peralatan evakuasi, kendaraan operasional, serta ketersediaan bantuan logistik pendukung, sehingga dapat segera digerakkan kapan pun dibutuhkan.

    4. Simulasikan kegiatan tanggap darurat bencana secara rutin sehingga sarana, edukasi, dan pelatihan kesiapsiagaan.

    5. Kedepankan kecepatan dan ketepatan respons dalam tanggap darurat bencana mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, pemberian trauma healing, hingga percepatan pemulihan dan rehabilitasi infrastruktur maupun kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang terdampak melalui kerja sama lintas sektoral.

    6. Laksanakan tugas kemanusiaan dengan penuh empati, humanis, dan profesional. sehingga tidak hanya menghadirkan rasa aman tetapi juga kenyamanan bagi masyarakat.

    7. Pastikan seluruh kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan sesuai prosedur baik sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana dengan terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan guna meningkatkan resiliensi bencana.

    8. Tingkatkan koordinasi dan sinergisitas dengan seluruh stakeholder terkait baik TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat serta berbagai pihak lainnya guna memastikan pelaksanaan penanggulangan bencana berjalan terpadu dan tepat sasaran.

  • Polres Magetan Pastikan Respon Cepat Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

    Polres Magetan Pastikan Respon Cepat Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 di halaman Mapolres Magetan, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur seperti BPBD, TNI, Satpol PP, organisasi relawan, dan Tim SAR yang ada di wilayah Kabupaten Magetan.

    Apel dipimpin oleh Wakapolres Magetan Kompol Dodik Wibowo dan dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Agenda tersebut menjadi langkah awal dalam memastikan koordinasi, kesiapsiagaan, dan respons cepat seluruh instansi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat seiring datangnya musim hujan.

    Dalam amanatnya, Kompol Dodik menyampaikan bahwa apel kesiapan digelar serentak secara nasional sebagai upaya pengecekan kekuatan personel dan kesiapan sarana prasarana pendukung penanggulangan bencana.

    “Kami ingin memastikan seluruh personel dan pemangku kepentingan dapat bergerak cepat, tepat, dan bersinergi dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Tujuan utama kita ialah menjamin keselamatan masyarakat,” tegasnya.

    Kompol Dodik menambahkan, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung berpeluang meningkat seiring datangnya musim hujan dan fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026.

    “Meskipun La Nina diprediksi dalam kategori lemah, kita tetap harus waspada. Kondisi curah hujan tinggi tetap dapat memicu bencana di wilayah rawan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Wakapolres juga menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemetaan wilayah rawan bencana, peningkatan koordinasi lintas sektor termasuk dengan BMKG dan BPBD, serta kesiapan logistik dan peralatan evakuasi. Ia juga mengingatkan perlunya simulasi dan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan personel di lapangan.

    Usai apel, dilakukan pengecekan langsung terhadap sarana pendukung penanggulangan bencana, mulai dari kendaraan operasional, peralatan SAR, perlengkapan medis, hingga logistik darurat.

    Melalui kegiatan tersebut, Polres Magetan berharap soliditas antarinstansi semakin kuat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya di kawasan rawan.

    “Penanganan bencana harus dilakukan secara terpadu, profesional, dan humanis. Ini bukan sekadar tugas instansi pemerintah, tapi wujud panggilan kemanusiaan untuk melindungi masyarakat,” tutup Kompol Dodik Wibowo. [fiq/beq]

  • Masuki Musim Hujan, BPBD Pamekasan Imbau Masyarakat Waspada Bencana

    Masuki Musim Hujan, BPBD Pamekasan Imbau Masyarakat Waspada Bencana

    Pamekasan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap beragam jenis bencana alam, khususnya memasuki musim penghujan tahun ini.

    Hal tersebut disampaikan seiring dengan adanya belasan rumah warga rusak, dan beberapa pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di empat kecamatan berbeda di Pamekasan, Senin (3/11/2025).

    “Tentu kami sangat berharap masyarakat selalu memperbarui informasi cuaca, dan segera melaporkan kepada petugas apabila terjadi bencana atau potensi bahaya di sekitar lingkungan,” kata Plt BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Selasa (4/11/2025).

    Selain itu pihaknya juga terus memantau perkembangan cuaca dan potensi bencana hidrometeorologi di Pamekasan, guna mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari. “Kejadian cuaca ekstrem kali ini merupakan insiden pertama pada musim hujan tahun ini di Pamekasan,” ungkapnya.

    “Terdapat beberapa jenis bencana alam yang berpotensi terjadi ketika musim penghujan, di antaranya bencana angin kencang, banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, longsor, serta puting beliung,” sambung Akhmad Dhofir.

    Dari itu pihaknya kembali mengingatkan seluruh masyarakat, agar selalu waspada terhadap beragam potensi bencana di daerah masing-masing. “jadi kami kembali ingatkan masyarakat agar selalu mengantisipasi atau tetap waspada terhadap beragam jenis bencana,” imbaunya.

    “Segera hubungi pihak terkait jika ada beberapa kejadian yang berpotensi terhadap bencana, baik di tingkat desa, kecamatan atau bisa juga melalui petugas BPBD Pamekasan,” pungkasnya.

    Berdasar data yang dihimpun beritajatim.com, bencana angin kencang dan cuaca ekstrem berpotensi terjadi hampir di semua kecamatan di Pamekasan, kecuali kecamatan Pasean. Gelombang ekstrem dan abrasi potensi terjadi di wilayah pesisir Pamekasan.

    Ketika musim hujan, jenis potensi bencana alam bisa berupa banjir biasa terjadi di Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Pasean. Untuk longsor hampir terjadi di semua kecamatan kecuali Tlanakan, sedangkan cuaca ekstrem potensi terjadi di seluruh kecamatan di Pamekasan.

    Sementara dari beragam potensi bencana alam di wilayah setempat, setidaknya terdapat 11 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Pamekasan. Di antaranya epidemi, gempa bumi, karhutla, kekeringan, kebakaran gedung dan pemukiman hingga gagal teknologi. [pin]

  • Tim Gabungan PB Jombang Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Angin Puting Beliung

    Tim Gabungan PB Jombang Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Angin Puting Beliung

    Jombang (beritajatim.com) – Tim Gabungan Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Jombang menangani dampak yang ditimbulkan bencana angin kencang atau puting beliung di wilayah tersebut. Baik berupa pohon tumbang maupun kerusakan pada rumah warga.

    Seperti diketahui, pada Minggu, 2 November 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, Kabupaten Jombang mengalami kejadian angin kencang yang melanda beberapa wilayah dan menyebabkan kerusakan cukup signifikan.

    Beberapa titik yang terdampak di antaranya di Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Jalan Raya Diwek, Jatirejo Tebuireng, Jalan Patimura Desa Sengon, serta kawasan sekitar Stasiun Jombang. Di lokasi-lokasi tersebut, pohon-pohon tumbang menutup akses jalan utama, namun semua hambatan itu berhasil diatasi pada hari yang sama oleh Tim Gabungan PB.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menjelaskan bahwa unit operasi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Jombang telah melakukan kaji cepat di empat lokasi utama yang mengalami kerusakan hunian.

    Di Desa Jombatan Kecamatan Jombang, tercatat tiga rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang akibat pohon tumbang. Proses pemotongan pohon dan pembersihan material pun langsung dilaksanakan untuk mengurangi dampak kerusakan lebih lanjut.

    Selain itu, di Desa Ceweng Kecamatan Diwek, sebuah gedung pertemuan (RA Ar Roudlah) mengalami kerusakan parah, dengan reruntuhannya menimpa tiga rumah warga. Dua rumah mengalami kerusakan ringan, sementara satu rumah rusak sedang.

    Di Desa Sawiji Kecamatan Jogoroto, tercatat tiga rumah mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang, sementara di Desa Jarak Kulon Kecamatan Jogoroto, satu rumah lainnya mengalami kerusakan serupa.

    Wiku menambahkan bahwa langkah-langkah penanganan darurat sudah dilakukan. “Langkah-langkah penanganan darurat telah dilakukan, Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Kabupaten Jombang langsung melakukan pemotongan pohon, pendistribusian terpal, dan koordinasi intensif dengan TNI, Polri, Perangkat Desa, PLN, Telkom, dan Lembaga Relawan PB, semuanya bersinergi bergerak cepat,” ujarnya.

    Selanjutnya, Senin (3/11/2025), pemerintah Kabupaten Jombang melanjutkan pelaksanaan penanganan darurat dan penyaluran bantuan. BPBD Jombang menyalurkan material bangunan, termasuk galvalum, batu bata, semen, dan pasir untuk perbaikan rumah-rumah warga di Desa Jombatan, Ceweng, Sawiji, dan Desa Jarakkulon.

    Sementara itu, Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, bahan tambahan gizi, sandang, dan kebutuhan kesehatan untuk keluarga terdampak.

    Bantuan ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Menindaklanjuti perintah Abah Bupati Warsubi, pada hari ini kami dari BPBD dan Dinas Sosial langsung menyalurkan bantuan kepada warga terdampak sebagai bentuk bantuan stimulan dan pemenuhan kebutuhan dasar,” tambah Wiku.

    Salah satu warga, yang menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jombang, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Alhamdulillah, sampaikan salam kami pada Bupati Jombang, Bapak Warsubi, kami mewakili warga Geneng menyampaikan banyak terima kasih, semoga Allah SWT yang akan membalas,” ujar salah satu penerima bantuan dari Desa Geneng. [suf]

  • Puluhan Rumah di Dau Malang Diterjang Puting Beliung

    Puluhan Rumah di Dau Malang Diterjang Puting Beliung

    Malang (beritajatim.com) – Angin puting beliung menerjang kawasan Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Minggu (2/11/2025) sore. Sedikitnya 33 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan angin kencang yang datang secara tiba-tiba.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat cuaca di wilayah tersebut mendung disertai angin kencang. Dalam waktu singkat, pusaran angin merusak atap rumah warga dan menumbangkan sejumlah pohon di sekitar permukiman.

    “Data sementara menunjukkan sebanyak 33 rumah terdampak, terdiri dari 23 rumah di RT 1 RW 2 dan 10 rumah di RT 2 RW 2. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ujar Bambang, Minggu (2/11/2025).

    Dampak puting beliung di Dau Kabupaten Malang.

    Menurutnya, Polsek Dau bersama perangkat desa dan masyarakat langsung turun ke lokasi tak lama setelah kejadian untuk melakukan pendataan dan membantu warga membersihkan puing-puing.

    “Petugas bersama perangkat desa dan warga bahu membahu membersihkan genting rumah yang berjatuhan serta memotong pohon tumbang agar tidak menghalangi akses jalan,” lanjut Bambang.

    Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang untuk mempercepat proses penanganan dan memastikan kebutuhan warga terdampak dapat segera ditangani.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk melakukan asesmen lebih lanjut, termasuk bantuan darurat bagi warga yang rumahnya rusak berat,” jelas Bambang.

    Ia menambahkan, meski tidak ada korban jiwa, Polres Malang tetap mengingatkan warga agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di wilayah Malang Raya, terutama di kawasan pegunungan seperti Dau.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca, khususnya angin kencang yang kerap datang tiba-tiba. Jika terjadi tanda-tanda cuaca ekstrem, segera cari tempat aman dan hindari berada di bawah pohon besar,” pungkas Bambang. (yog/but)

  • Malang Dilanda Angin Kencang, Pohon Tumbang dan Atap Rumah Terbang

    Malang Dilanda Angin Kencang, Pohon Tumbang dan Atap Rumah Terbang

    Malang (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah di Kota Malang. Hujan deras disertai angin kencang itu terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga sekira pukul 17.00 WIB, Minggu (2/11/2025).

    Dilaporkan sejumlah pohon tumbang hingga menimpa sejumlah kendaraan warga. Di Jalan Raya Gadang Kecamatan Sukun Kota Malang, pohon tumbang menimpa sebuah mobil Toyota Innova. Beruntung seluruh penumpang berhasil menyelamatkan diri.

    “Saya berada di dalam toko, lalu ada suara jatuh. Langsung saya keluar, dan ternyata pohon itu sudah tumbang menimpa bentor dan mobil Toyota Innova. Kondisi orang yang ada di dalam mobil aman semua, langsung keluar,” ujar seorang saksi mata, Dani.

    Pohon tumbang timpa kendaraan di Kota Malang.

    Peristiwa serupa juga terjadi di Jalan Untung Suropati Utara Kecamatan Blimbing Kota Malang. Pohon itu tumbang dan menimpa mobil Toyota Innova Reborn nopol AG-1456-MC yang sedang melintas hingga mengalami rusak parah.

    Seorang saksi mata, Naswandi mengungkapkan, kejadian pohon tumbang di Jalan Untung Suropati Utara sekitar pukul 14.15 WIB. Saat itu, kondisinya sedang hujan deras. Tidak lama berselang, pohon dengan ketinggian 15 meter dan berdiameter sekira satu meter tumbang dan mengenai mobil yang melintas.

    “Mereka orang Blitar, habis ikut lomba burung dan sedang perjalanan pulang. Semuanya selamat dan tidak ada yang luka, dievakuasi keluar lewat jendela mobil,” ujar saksi mata di lokasi Naswandi.

    Selain itu dilaporkan sejumlah pohon besar yang berada di Jalan Mayjend Sungkono, Kedungkandang, Kota Malang juga bertumbangan. Suasana nampak mencekam karena pohon tumbang jatuh ke jalan sehingga menggangu arus lalu lintas.

    Sementara itu, hujan disertai angin puting beliung, menimpa 2 rumah warga RT 07 RW 03 Kedungkandang, Kota Malang. Rumah milik Puji dan Istiqomah rusak usai galvalum bersama rangka rumah Puj terangkat angin puting beliung sehingga menimpa rumah Istiqomah.

    Korban Istiqomah sempat dibawa ke Klinik Elisa untuk mendapatkan penanganan medis. (luc/but)

  • Puting Beliung Terjang Dau, Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi

    Puting Beliung Terjang Dau, Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi

    Malang (beritajatim.com) – Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (2/11/2025). BPBD Kabupaten Malang hingga kini masih mendata dampak kerusakan akibat tiupan angin puting beliung. Secara keseluruhan, cuaca ekstrem diwilayah Malang kini dilanda hujan deras dan tiupan angin kencang.

    Beberapa pohon berukuran cukup besar, juga dilaporkan tumbang di sejumlah titik ruas jalan.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang disertai angin kencang diduga menjadi pemicu terjadinya cuaca ekstrem yang mengakibatkan terjadinya angin puting beliung,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Dampak kerusakan, kata Sadono, pihaknya masih dalam Proses assesment. “Pusdalops PB terus berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegasnya.

    Dampak puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Malang.

    Menurut Sadono, Posko BPBD kini melaksanakan kegiatan monitoring di 33 Kecamatan melalui perangkat radio komunikasi Repeater VHF / UHF, internet, SMS, WA dan Call Center.

    “Kita siaga 24 Jam, ada 3 Shift dalam rangka siaga darurat bencana Hidrometeorologi 2025. Koordinasi bersama 4 Pos Lapang di 4 wilayah Kabupaten Malang di Kecamatan Ngantang, Singosari, Tumpang dan Tirtoyudo,” bebernya

    Beberapa petugas juga melakukan penanganan pohon tumbang di Jalibar Kepanjen oleh shift 2. Termasuk di shift 1, terus berkoordinasi dengan personil Poslap Tirtoyudo dan perangkat desa setempat terkait kejadian banjir dan tanah longsor. Serta, melakukan distribusi bantuan ke Desa Lebakharjo. Juga BKO Basarnas USS Malang Raya untuk pencarian orang hilang terbawa arus Sungai Glidik di Ampelgading, Kabupaten Malang.

    Adapun prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kabupaten Malang Saat Ini, cuaca hujan dengan Suhu mencapai 22 – 29°C. Sementara kelembaban pada angka 66 – 97 persen. (yog/but)