Topik: Puting Beliung

  • Angin puting beliung rusak tiga rumah di Pulau Lancang

    Angin puting beliung rusak tiga rumah di Pulau Lancang

    Jakarta (ANTARA) – Angin puting beliung merusak tiga rumah dan menumbangkan sejumlah pohon di Pulau Lancang Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, pada Senin.

    “Angin puting beliung menyambangi wilayah Pulau Lancang yang mengakibatkan pohon tumbang dan merusak tiga rumah,” kata Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan bahwa angin puting beliung di Pulau Lancang meliputi kawasan permukiman warga di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Pulau Pari.

    Total tiga rumah terdampak dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. “Satu rumah mengalami rusak pada bagian tembok dan dua rumah mengalami rusak pada bagian atap,” katanya.

    Namun terpaan angin puting beliung itu tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka berat.
    Sedangkan tiga rumah terdampak angin puting beliung merupakan milik warga RW 02 Kelurahan Pulau Pari.

    Selain tiga rumah warga yang terdampak, angin puting beliung juga mengakibatkan satu pohon tumbang menimpa kabel listrik.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Metro Sepekan: Kondisi Sopir Truk Kontainer Ugal-ugalan di Tangerang Alami Pendarahan di Otak – Page 3

    Metro Sepekan: Kondisi Sopir Truk Kontainer Ugal-ugalan di Tangerang Alami Pendarahan di Otak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pelaku tabrak lari atau sopir truk kontainer yang ugal-ugalan di Kota Tangerang, Banten mengalami luka serius di bagian kepala. Hal ini menyebabkan pelaku harus dirawat di ruang intensif RSUD Kabupaten Tangerang.

    Menurut Humas RSUD Kabupaten Tangerang dr Hilwani, ruang intensif sendiri secara fasilitas mirip dengan ruang ICU. Hanya saja di ruang intensif tidak ada sarana mesin bantu pernafasan seperti di ICU.

    dr Hilwani mengatakan, sopir truk kontainer harus menjalani perawatan di ruang tersebut karena pendarahan di kepala atau otaknya. Sehingga, dari awal masuk rumah sakit hingga pagi hari ini, pelaku mengalami penurunan kesadaran.

    Sementara itu, korban mutilasi yang ditemukan tanpa kepala di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, ternyata merupakan warga RT 03, RW 04, Babakan, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

    Korban yang merupakan seorang wanita sudah teridentifikasi Sinta Handiyana, usia 40 tahun. Saat disambangi ke daerah tempat tinggalnya, ketua RT setempat, Muhammad membenarkan, bila korban adalah warga sekitar. Meskipun tidak satu RT, tapi dia mengenali sosok korban.

    Menurut Muhammad, korban merupakan warga yang sudah tinggal selama 3 tahun di salah satu kontrakan di Tangerang.

    Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait hujan deras disertai angin puting beliung melanda sejumlah kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat sejak pukul 16.00 WIB, Senin 28 Oktober 2024. Akibatnya, sejumlah pohon dilaporkan tumbang dan beberapa rumah mengalami kerusakan.

    Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Denny Romulo membenarkan, hujan deras disertai angin puting beliung melanda sejumlah wilayah Depok. Pihaknya mengaku telah mendapatkan laporan dampak dari hujan dan angin tersebut.

    Denny menjelaskan, laporan yang telah diterima DPKP Kota Depok, yakni pohon tumbang menimpa rumah di Kampung Pulo, Pancoran Mas. Pohon yang berada di samping rumah tidak kuat menahan terpaan angin sehingga menimpa dan merusak rumah warga.

    Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

    Aksi brutal sopir truk kontainer terjadi di jalanan Kota Tangerang pada Kamis (31/10/2024). Berawal dari tabrak lari, sopir yang panik kemudian mengemudi ugal-ugalan hingga menabrak puluhan pengendara. Dalam kejaran massa, truk bernopol B 9727 ULU se…

  • Puluhan Rumah di Pangkalpinang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Warga Diimbau Waspada

    Puluhan Rumah di Pangkalpinang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Warga Diimbau Waspada

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Cuaca ekstrem melanda Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (3/11/2024). Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami kerusakan parah setelah diterjang angin puting beliung.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang Dedi Revandi menyatakan, sekitar 20 rumah warga mengalami kerusakan serius akibat bencana tersebut.

    “Saat ini kami mendata kurang lebih 20 rumah yang rusak,” ujar Dedi Revandi, Minggu (3/11/2024).

    Dedi menambahkan, tim penanggulangan bencana masih melakukan pembersihan dan perbaikan terhadap rumah-rumah yang terdampak.

    Namun, hingga saat ini, seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa reruntuhan atap.

    “Untuk korban jiwa, sejauh ini hanya ada korban luka ringan, yaitu satu orang yang terluka akibat tertimpa seng atau asbes,” jelasnya.

    Salah satu warga yang terkena dampak, Apni, menjelaskan bahwa puting beliung terjadi mendadak dengan disertai hujan deras dan angin kencang, sehingga puluhan rumah mengalami kerusakan parah.

    “Saya sedang salat, pas pulang ternyata atap rumah sudah hancur. Semua rusak kena air,” ujar Apni.

    Cuaca di Pangkalpinang kini dilaporkan mulai membaik. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan cuaca buruk yang bisa terjadi kapan saja.

  • 30 Rumah di Pangkalpinang Rusak Dihantam Puting Beliung
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 November 2024

    30 Rumah di Pangkalpinang Rusak Dihantam Puting Beliung Regional 3 November 2024

    30 Rumah di Pangkalpinang Rusak Dihantam Puting Beliung
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 30 rumah warga di Kota
    Pangkalpinang
    , Kepulauan Bangka Belitung, rusak dihantam angin
    puting beliung
    yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat pada Minggu (3/11/2024).
    Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian materil diperkirakan mencapai jutaan rupiah.
    “Petugas sudah menyalurkan bantuan dan mendata tingkat kerusakan,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, saat melakukan peninjauan lokasi pada Minggu sore.
    Sugito menambahkan, upaya penanganan bencana dilakukan oleh tim gabungan dari kota dan provinsi.
    Jika diperlukan, dapur umum akan dibuka untuk membantu warga terdampak.
    “Kita ambil langkah-langkah konkret, di antaranya koordinasi lintas sektor seperti PLN, BPBD Kota, Dinas Sosial, unsur TNI/Polri, serta warga. Kami juga melakukan evakuasi dan antisipasi masalah listrik,” jelas Sugito.
    Dari data yang ada, dua kelurahan terdampak puting beliung, yaitu Kelurahan Gajah Mada dengan 16 rumah dan Kelurahan Pintu Air dengan 14 rumah.
    Kerusakan yang terjadi umumnya berupa atap rumah yang jebol dan pecahnya jendela kaca.
    Sebanyak 41 terpal ukuran 4×6 meter telah dibagikan dan dipasang di rumah-rumah warga yang terkena dampak.
    Selain itu, puting beliung juga merusak bangunan Masjid Baiturrahman di Kelurahan Pintu Air.
    Di Jalan Elang Raya, Bukit Merapin Pangkalpinang, sebuah pohon tumbang sempat menghambat lalu lintas.
    Namun, dalam waktu dua jam setelah kejadian, petugas segera ke lokasi untuk memotong batang pohon yang menghalangi jalan.
    Saat ini, warga masih bertahan di rumah masing-masing sembari membersihkan puing-puing yang berserakan di lantai.
    Total warga yang terdampak mencapai 31 kepala keluarga, yang telah diperingatkan mengenai potensi bencana susulan.
    Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pangkalpinang dalam peringatan dini cuaca wilayah Bangka Belitung pada pukul 12.45 WIB mengungkapkan, masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
    Daerah yang berpotensi terdampak mencakup Belinyu, Merawang, Mendo Barat, Puding Besar, Tanjung Pandan, Sijuk, Badau, Pangkalan Baru, Sungai Selan, Pangkal Balam, Rangkui, Gerunggang, Gabek, dan Girimaya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 80 Rumah Warga di Lampung Tengah Diterjang Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa

    80 Rumah Warga di Lampung Tengah Diterjang Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa

    Liputan6.com, Lampung – Bencana angin puting beliung kembali melanda puluhan rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah. 18 dari 80 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah akibat diterjang angin puting beliung. 

    Fenomena bencana alam ini dibernakan oleh Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit saat dikonfirmasi, Sabtu (2/11/2024).

    Sigit menerangkan, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Kota Gajah dan Kecamatan Punggur di kabupaten setempat, pada Jumat sore (1/11/2024) sekira pukul 17.45 WIB.

    “Iya benar, telah terjadi bencana angin puting beliung di dua kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah, wilayah yang terdampak yakni Kota Gajah dan Punggur, dari data yang diperoleh oleh tim di lapangan ada sebanyak 80 rumah warga yang rusak,” kata AKBP Andik.

    Meski demikian, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Bencana serupa diketahui telah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu Januari-November 2024 di kabupaten setempat. 

    “Alhamdulillah tak ada korban jiwa, peristiwa ini sudah ketiga kalinya terjadi di lokasi yang sama sepanjang 2024. Namun, dari total 80 rumah warga yang terdampak, ada 18 ruma warga rusak parah akibat diterjang angin puting beliung,” ungkapnya.

    Andik menambahkan, pihaknya masih berada di lokasi kejadian untuk memberikan bantuan berupa sembako serta memperbaiki rumah warga yang terdampak.

    “Tim masih di lapangan untuk membantu warga memperbaiki rumah yang terkena angin puting. Tadi pagi juga bersama beberapa pihak yakni TNI serta BPBD setempat kami memberikan bantuan berupa sembako untuk warga,” tuturnya.

     

    Pria di Kebumen Rayu dan Setubuhi Gadis Belia Anak Tetangganya

  • Kasih Anak Tak Hanya Sepanjang Galah, Kasiati Selamatkan Ayahnya di Tengah Terjangan Puting Beliung
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 November 2024

    Kasih Anak Tak Hanya Sepanjang Galah, Kasiati Selamatkan Ayahnya di Tengah Terjangan Puting Beliung Surabaya 1 November 2024

    Kasih Anak Tak Hanya Sepanjang Galah, Kasiati Selamatkan Ayahnya di Tengah Terjangan Puting Beliung
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kasih anak kepada orangtua kerap disebut hanya sepanjang galah. Namun, tidak bagi
    Kasiati
    (45), warga Kelurahan Tompokersan, Kecamatan
    Lumajang
    , Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
    Di tengah kepanikan orang-orang karena terjangan
    angin puting beliung
    yang tiba-tiba datang, Kasiati bergegas ke belakang mencari sang ayah yang sedang tidur di kamarnya.
    Ayah Kasiati, Guntur, kondisinya sudah tua renta dan tidak bisa melihat lagi.
    Ia hanya bisa terbaring lemas meski di luar riuh dengan teriakan panik warga akibat angin puting beliung.
    “Saya lihat anginnya kencang sekali, langsung kepikiran bapak yang tidur di kamar belakang, terus saya pindahkan karena bapak tidak bisa lihat,” kata Kasiati di rumahnya, Jumat (1/11/2024).
    Firasat Kasiati akan keselamatan sang ayah ternyata benar. Tidak lama setelah sang ayah dipindah ke kamar depan, atap kamar belakang yang sebelumnya ditempati Guntur tiba-tiba ambrol.
    Genteng rumah berjatuhan. Bahkan, kain terpal yang dipasang sebagai pengganti asbes tidak mampu menahan beban genteng ditambah air hujan yang cukup lebat.
    “Saya dengar itu suaranya jatuh semua, untung bapak saya sudah dipindahkan,” lanjutnya.
    Kasiati menjelaskan, selain rumahnya, ada lebih dari 5 rumah tetangganya yang atapnya jebol akibat angin puting beliung.
    “Ada banyak, di sebelah utara sini gentengnya jatuh semua, untung tidak ada korban,” tukasnya.
    Sebelumnya diberitakan, angin puting beliung menerjang Kecamatan Lumajang dan Kecamatan Sukodono di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (1/11/2024).
    Akibatnya, toko, kafe, dan puluhan rumah porak-poranda, utamanya pada bagian atap. Beberapa perabotan juga berserakan di jalan, sawah, hingga sungai.
    Pantauan Kompas.com, angin puting beliung terjadi di 4 lokasi berbeda, yakni Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Veteran, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang.
    Kemudian, Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono. Atap yang terbuat dari galvalum, asbes, hingga genteng beterbangan dan berserakan.
    Tidak hanya itu, dua pohon di Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran tumbang dan menimpa 2 unit sepeda motor yang sedang terparkir akibat angin kencang dan hujan lebat.
    Kabel listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga terputus dan berserakan di jalan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puting Beliung Porak Porandakan 22 Rumah di Pasuruan

    Puting Beliung Porak Porandakan 22 Rumah di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 22 rumah di Kabupaten Pasuruan porak poranda diterjang puting beliung, Senin (29/4/2024) dini hari.

    Sebanyak 22 rumah tersebut berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Pasrepan dan juga Kecamatan Tutur.

    Menurut keterangan Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, kejadian ini bermula pada Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 16.30 saat hujan lebat dan disertai angin. Hujan terus berlangsung hingga dini hari yang kemudian mengakibatkan pohon tumbang dan beberapa rumah warga yang rusak.

    “Ada dua kecamatan yang terkena dampaknya, yakni Kecamatan Tutur dan Kecamatan Pasrepan. Sedangkan untuk desanya sendiri ada tiga desa yakni Desa Sapulante, Ngembal, dan Kalipucang,” jelas Sugeng.

    Sugeng juga menjelaskan ada sembilan titik pohon tumbang yang terjadi semalam. Tiga titik di Kecamatan Pasrepan dan enam titik lainnya di Kecamatan Tutur.

    Sementara dari 22 rumah warga yang terdampak, paling parah terjadi di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur dengan total kerusakan sebanyak 11 rumah.

    “Total rumah yang rusak ada 22 dengan keparahan berada di Dusun Mucangan, Desa Kalipucang dengan total 11 rumah, lalu disusul Dusun Garutan, Desa Ngembal dengan total sembilan unit rumah rusak,” lanjutnya.

    Untungnya dalam kejadian kali ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun, listrik di wilayah terdampak terjadi pemadaman. Sementara itu untuk kerusakan masuk dalam skala kecil dan rata-rata dibagian atapnya. (ada/kun)

  • Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Magetan (beritajatim.com) – Bencana angin puting beliung dan pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Maospati dan berimbas di dua desa, yaitu Kelurahan Mranggen dan Kelurahan Kraton.

    “Di Kelurahan Mranggen, tujuh rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Di Kelurahan Kraton, terjadi pohon tumbang yang menimpa dua orang pengendara sepeda motor. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang lainnya mengalami luka berat,” kata Kapolsek Maospati Kompol Sumantri.

    Korban meninggal dunia adalah Lagiono, warga Kelurahan Kraton yang sedang mengendarai sepeda motor KLX bersama Gatot wsrga Kelurahan Maospati. Saat hujan lebat, mereka tertimpa pohon bambu besar saat melintasi jalan di Kelurahan Kraton.

    Lagiono meninggal dunia di tempat karena tertimpa batang pohon di bagian tubuhnya, sedangkan Gatot mengalami luka patah kaki dan sudsh dilarikan ke RSUD dr Sayidiman Magetan.

    “Kami bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan segera turun ke lokasi kejadian setelah menerima informasi dari masyarakat. Petugas BPBD membantu evakuasi korban dan melakukan perbaikan kerusakan,” kata Sumantri.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat dan angin kencang. [fiq/but]

     

  • Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Malang (beritajatim.com) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem hujan lebat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) mulai 16 april hingga 21 April 2024. BMKG mengimbau masyarakat Jatim agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 21 April 2024. Pada periode tersebut berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat, banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

    Masyarakat dan instansi terkait dihimbau agar waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Termasuk di Malang Raya.

    “Kami harap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” ungkap Taufik dilansir dari laman BMKG Juanda pada Rabu (17/4/2024).

    Peringatan dini ini dikeluarkan karena sebagian besar wilayah Jatim berada pada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu permukaan laut di perairan Jatim masih hangat yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

    Analisis udara atas menunjukkan atmosfer kondisi labil dan lembab mulai dari lapisan bawah sampai atas. Taufiq juga menyebut gangguan gelombang atmosfer equatorial Rossby sehingga mendukung terbentuknya awan konvektif masif di wilayah Jatim.

    Adapun daerah yang mendapat peringatan dini tiga diantaranya berada di wilayah Malang Raya, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Selain itu himbauan juga berlaku untuk Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan.

    Berlaku juga untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

    “Maka dari itu, kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan diharap berhati-hati dan waspada. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.

    Masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir diharapkan waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. [dan/aje]

     

  • Blitar Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem saat Idulfitri 2024

    Blitar Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem saat Idulfitri 2024

    Blitar (beritajatim.com) – Kabupaten Blitar berpotensi dilanda cuaca ekstrem saat Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 M. Hujan intensitas sedang hingga deras pun diprediksi bakal mengguyur Bumi Penataran selama Lebaran nanti.

    Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berrtryanto menyebut semua wilayah harus mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung di masa lebaran ini. Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada bencana meski dalam suasana Hari Raya Idulfitri.

    “Tidak ada pemetaan secara khusus wilayah mana yang rawan karena semua daerah masuk kategori rawan,” kata Ivong, Selasa (9/4/2024).

    Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah termasuk Blitar ini terjadi lantaran saat ini memang tengah memasuki peralihan musim dari penghujan ke kemarau. Sehingga terjadi dinamika atmosfir cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dalan intensitas tinggi atau lebat.

    Selain hujan lebat ini juga bisa disertai petir. Angin kencang juga masih jadi ancaman nyata yang patut diwaspadai oleh masyarakat Kabupaten Blitar selama momen lebaran.

    “Kerawanan bencana terjadi karena sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai memasuki peralihan musim atau pancaroba dari penghujan ke musim kemarau,” bebernya.

    Informasi yang diterima BPBD Kabupaten Blitar dari BMKG Juanda hujan lebat masih akan melanda wilayah Blitar hingga 18 April mendatang. Sehingga masyarakat Kabupaten Blitar dan pemudik diminta mewaspadai potensi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga puting beliung.

    BPBD kabupaten Blitar juga tetap menyiagakan personel untuk piket dan standby saat lebaran. Puluhan personel BPBD pun selalu disiagakan untuk menangani bencana alam yang terjadi di momen Hari Raya Idulfitri 2024.

    “Kami juga tetap menyiagakan anggota untuk mengatasi bencana bila mana terjadi setiap waktu,” tutupnya. [owi/beq]