Topik: Puting Beliung

  • 370 Bencana Landa Jatim Sejak Awal 2024, 46.505 KK Terdampak

    370 Bencana Landa Jatim Sejak Awal 2024, 46.505 KK Terdampak

    Surabaya, CNN Indonesia

    Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan 370 bencana melanda Jawa Timur sejak awal 2024. Bencana-bencana tersebut menewaskan 25 orang dan membuat sedikitnya 64 orang luka-luka.

    Hal tersebut diungkapkan Adhy Karyono dalam Rakor Pengendalian Bencana bersama Pratikno Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (17/12) malam.

    Adhy merincikan peristiwa angin kencang paling mendominasi dengan 119 kejadian, diikuti 93 banjir, 91 kebakaran hutan, 43 kebakaran lahan, 10 angin puting beliung, delapan tanah longsor dan enam kategori lainnya.

    “10.683 unit rumah rusak, dengan total KK (Kepala Keluarga) terdampak 46.505,” ujar Adhy.

    “Hampir semua bencana sepanjang tahun mengintai. Semua jenis bencana ada,” tuturnya.

    Ia kemudian mengungkapkan lebih dari satu bulan terakhir, yakni 1 November hingga 17 Desember 2024, 62 kejadian, seperti banjir dan angin puting beliung melanda 26 kota/kabupaten Jawa Timur.

    Oleh sebab itu, Adhy meminta kepada semua kepala daerah agar meningkatkan kewaspadaan, mitigasi dan penanggulangan bencana, terutama bagi wilayah yang sudah pernah dilanda bencana seperti banjir.

    Hal tersebut menyusul laporan pihak BKMG bahwa curah hujan diprediksi masih tinggi sampai tiga hari mendatang dan berpotensi menimbulkan banjir.

    “Perkiraan 2-3 hari ke depan hujan sangat lebat. Banjir bisa lebih lama,” katanya.

    Adhy turut meminta BPBD bergerak cepat mengevakuasi korban bencana, terutama banjir di kawasan terdampak dan mendistribusikan kebutuhan pokok, seperti di Ponorogo, Trenggalek, Ngawi, Mojokerto, Jombang hingga Sidoarjo.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya akan melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jatim.

    “Kami akan lakukan operasi modifikasi cuaca siang dan malam. Mudah-mudahan curah hujan cuaca ekstrem bisa dikurangi,” ucap Suharyanto.

    (frd/chri)

  • Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BPBD Jateng mengingatkan jika puncak musim penghujan menurut data BMKG masih akan terjadi pada Februari 2025.

    Meskipun bulan- bulan ini intensitas hujan tinggi, hal tersebut sebagai awalan, bukan merupakan puncaknya.

    Atas dasar itu, BPBD Jateng meminta warga tetap waspada dan hati- hati yang berada di daerah rawan banjir maupun tanah longsor.

    Kalakhar BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan memperingatkan sejumlah wilayah berisiko banjir harus mulai bersiaga sejak saat ini.

    Pasalnya, saat ini musim hujan telah merata di Jawa Tengah dan puncaknya diprediksi pada Februari 2025.

    “Hasil prakiraan BMKG bahwa sejak September-November 2024 itu sudah mulai masuk di musim hujan, dimana puncaknya pada Februari 2025.”

    “Pantura utara, pantai selatan (Pansela) punya potensi banjir,” ucap Bergas, Selasa (17/12/2024).

    Di antara daerah yang terletak di jalur pantura yakni Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang.

    Sementara daerah yang melintasi jalur Pansela di Jawa Tengah yakni Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Wonogiri.

    Bergas juga mewanti-wanti daerah pegunungan di Jawa Tengah bagian tengah yang rawan longsor.

    “Tentu dengan pemetaan yang ada di daerah pegunungan punya potensi longsor, daerah datarah rendah punya potensi banjir,” imbuh dia.

    Menghadapi hal itu, dia berharap masyarakat mulai bersiaga untuk membaca cuaca dan potensi bencana di wilayahnya masing-masing.

    Tak terkecuali mengevakuasi diri dan menyelamatkan benda berharga saat kondisi darurat terjadi.

    “Kalau di wilayah longsor tentunya jangan tinggal di ruangan yang dekat dengan titik longsor atau dengan dinding longsor, menjauhi ruangan-ruangan itu.”

    “Kemudian apabila ada hujan deras berdurasi cukup lama, harapannya segera bergeser terlebih dahulu ke rumah saudaranya itu akan lebih penting,” imbau dia.

    Untuk diketahui, sepanjang Januari hingga 8 Desember 2024, telah terjadi 324 kejadian di Jawa Tengah dengan kerugian mencapai Rp76,74 miliar.

    Dari 14 ancaman bencana di Jawa Tengah yang paling mendominasi yakni banjir, longsor, banjir rob, gempa bumi, dan angin puting beliung. (*)

  • Sudah 370 Kejadian Bencana dan Renggut 25 Jiwa, Apakah Jatim Baik-baik Saja?

    Sudah 370 Kejadian Bencana dan Renggut 25 Jiwa, Apakah Jatim Baik-baik Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejak 1 Januari sampai 16 Desember 2024, tepat hari ini sudah 370 bencana yang menghantam Jawa Timur. Dari total 370 kejadian bencana itu, paling banyak disebabkan oleh angin kencang sebanyak 119, kemudian disusul 93 banjir, 91 kebakaran hutan, 43 kebakaran lahan,10 angin puting beliung, 8 tanah longsor dan 6 kejadian lainnya (gerakan tanah, gempa bumi dan banjir rob).

    Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto yang akrab disapa Komandan Gatsu dalam kesempatan bertemu beritajatim.com menyebutkan, bahwa saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, sehingga angka kejadian bencana hidrometeorologi mengalami peningkatan yang signifikan.

    “Per 16 Desember, sudah total 370 bencana. Bencana itu mengakibatkan 25 jiwa meninggal, 64 luka-luka, 10.683 unit rumah rusak dan 46.505 KK terdampak,” kata Gatsu.

    Jika melihat data Kejadian Bencana di Jatim 2020-2023 dari BPBD Jatim, memang terjadi peningkatan yang signifikan pada 2024 dibandingkan kejadian bencana 2023. Pada 2020, ada 273 kejadian. Kemudian, pada 2021 meningkat menjadi 310 kejadian. Lalu 2022, turun menjadi 244 kejadian. Pada 2023, turun lagi menjadi 118 kejadian. Tahun 2024 hingga 16 Desember sudah 370 kejadian.

    BNPB RI pun menegaskan, bahwa 95 persen bencana yang terjadi di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi. Angkanya pada tahun 2020 (98 persen), 2021 (92 persen), 2022 (94 persen) dan 2023 (97 persen).

    Taufiq Hermawan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo menjelaskan, kondisi cuaca pada Bulan Desember 2024 terdapat peningkatan curah hujan yang dapat memicu cuaca ekstrim, yang berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Adanya fenomena Gelombang Atmosfer MJO yang melintasi Jatim mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jatim.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung, berbukit, dan tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkan,” tuturnya.

    Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono sendiri telah memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana banjir tahun 2024/2025 di Bendung Gerak Waruturi, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, pada awal November 2024.

    Dia memotivasi seluruh stakeholder untuk melakukan mitigasi dan juga melakukan persiapan menghadapi bencana hidrometeorologi. Dengan upaya kesiapan sarana dan prasarana, dilengkapi dengan kekuatan personel yang ada, pihaknya optimistis Jawa Timur dalam posisi siap dan berupaya untuk meminimalkan dampak bencana.

    Secara khusus Adhy meminta semua pihak berkomitmen tinggi dan bahu membahu dalam menghadapi dampak terjadinya bencana khususnya banjir. Pasalnya, saat ini Jawa Timur telah memasuki musim penghujan dimana bencana hidrometeorologi menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.

    “Tetap semangat dan terus bekerja keras serta berkomitmen untuk bahu membahu dalam menanggulangi dan mengurangi dampak bencana yang terjadi di Jawa Timur,” katanya.

    Adhy menekankan bahwa untuk menghadapi dan menanggulangi dampak bencana dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari banyak pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, komunitas-komunitas, dunia usaha dan masyarakat sendiri.

    Pemprov Jatim pada tahun 2023-2024 terus berupaya meningkatkan peralatan penanganan tanggap darurat bencana. Di antaranya berupa pengadaan 9 excavator, 1 mobile pump, 2 self loader, dan peralatan penunjang lainnya. Dirinya optimistis dengan bertambahnya peralatan tersebut petugas di lapangan akan semakin sigap dan tangkas dalam upaya penanggulangan bencana banjir di Jawa Timur.

    “Mungkin kita tidak bisa menghindari bencana dan bencana pasti ada, ada musimnya, tinggal bagaimana kesiapsiagaan kita menghadapinya,” imbuhnya.

    Ia menuturkan langkah-langkah antisipatif, preventif, dan rekonstruksi pascabencana yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama seluruh pihak terkait harus terus diupayakan dan ditingkatkan.

    Pasalnya, langkah tersebut berhasil menurunkan Indeks Risiko Bencana (IRB) Jatim secara signifikan sebanyak 36,23 poin dalam lima tahun terakhir.

    Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2023, IRB Jatim berada pada level sedang di angka 101,65. Sebelumnya IRB Jatim secara berurutan sejak 2019 hingga 2022 mengalami penurunan dari angka 137,88 ke 126,42, lalu 117,26 dan 108,69. “Kita sedang upayakan terus setiap tahun supaya menjadi rendah,” tuturnya.

    Orang nomor satu di Jatim ini juga meninjau perlengkapan dan alat kesiapsiagaan El nino dan Banjir dalam apel siaga bencana. Yakni, meliputi dapur umum, tenda darurat pengungsi, excavator, dump truck, perahu karet, dan truck rescue. Ia juga meninjau demo simulasi pembersihan sedimentasi sungai yang dilakukan menggunakan Excavator Amfibi.

    Pada Selasa (17/12/2024) besok, Kepala BNPB RI dan Menko PMK akan mendatangi Gedung Negara Grahadi Surabaya. Mereka akan melakukan rakor bersama seluruh stakeholder Jatim dan Pj Gubernur Jatim untuk membahas bencana hidrometeorologi. Semoga Jatim siap menghadapi bencana yang akan terjadi akhir tahun ini hingga memasuki 2025 ini. (tok/kun)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini DKI Jakarta, Potensi Hujan pada Pagi hingga Malam Hari – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Hari Ini DKI Jakarta, Potensi Hujan pada Pagi hingga Malam Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut prakiraan cuaca hari ini di DKI Jakarta menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (8/12/2024).

    Prakiraan cuaca DKI Jakarta hari ini, hujan berpotensi turun sepanjang hari.

    Dikutip dari laporan ikhtisar cuaca BMKG periode 7-9 Desember, berikut prakiraan cuaca Jakarta hari ini:

    Pagi (07.00-13.00 WIB)

    Kondisi cuaca secara umum berawan tebal.

    Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.

    Seperti Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

    Siang (13.00-19.00 WIB)

    Kondisi langit berawan tebal.

    Hujan sedang berpotensi terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

    Malam (19.00-01.00 WIB)

    Pada malam hari, hujan ringan berpotensi terjadi di DKI Jakarta.

    Sementara hujan disertai petir berpotensi terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Dini Hari (01.00-07.00 WIB)

    Memasuki hari Senin dini hari, BMKG mengungkapkan potensi hujan disertai petir tetap terjadi.

    Kemunculan Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia

    Sebelumnya, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten

    Bibit siklon tropis ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia pada 6 hingga 8 Desember 2024.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, dampak dari keberadaan bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.

    Sementara itu di wilayah perairan selatan Selat Sunda, dampak angin kencang dapat mencapai kisaran 15-25 knot (27-46 km/jam).

    Selain itu, kata dia, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

    Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. (setkab.go.id)

    Gelombang yang lebih tinggi, dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu – Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Garut – Pangandaran, hingga Samudra Hindia di barat daya Banten dan selatan Jawa Tengah.

    Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, 3000 kaki (sekitar 900-an meter), lanjut Dwikorita, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai hingga 35 knot (65 km/jam), kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di wilayah sekitarnya.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin akibat keberadaan bibit siklon ini,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    “Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, kami menyarankan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di wilayah laut, mengingat ancaman gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di sekitar perairan selatan Jawa bagian barat. Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama,” tambah dia.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  • Warning BMKG! Siklon Tropis Terdeteksi di Samudera Hindia, Ini Bahanya

    Warning BMKG! Siklon Tropis Terdeteksi di Samudera Hindia, Ini Bahanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten. Bibit siklon tropis ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia dalam 1 hingga 3 hari ke depan, yaitu pada 6 hingga 8 Desember 2024.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, dampak dari keberadaan bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek. Sementara itu di wilayah perairan selatan Selat Sunda, dampak angin kencang dapat mencapai kisaran 15-25 knot (27-46 km/jam).

    Selain itu, kata dia, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Gelombang yang lebih tinggi, dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu – Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Garut – Pangandaran, hingga Samudra Hindia di barat daya Banten dan selatan Jawa Tengah.

    Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, 3000 kaki (sekitar 900-an meter), lanjut Dwikorita, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai hingga 35 knot (65 km/jam), kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di wilayah sekitarnya.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin akibat keberadaan bibit siklon ini,” ungkap Dwikorita, dikutip Minggu (8/12/2024).

    “Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, kami menyarankan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di wilayah laut, mengingat ancaman gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di sekitar perairan selatan Jawa bagian barat. Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama,” tambah dia.

    Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa BMKG juga mendeteksi suspect area yang berpotensi berkembang menjadi bibit siklon tropis di Laut Timor, tepatnya di sebelah selatan Maluku Barat Daya. Area ini terpantau sejak 5 Desember 2024 pukul 07.00 WIB, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 10 hingga 15 knot (19-28 km/jam) dan tekanan rendah di pusatnya mencapai 1005 hPa.

    Guswanto menjelaskan, keberadaan suspect area ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia bagian timur selama tiga hari ke depan, mulai 6 hingga 8 Desember 2024.

    Cuaca ekstrem yang dapat terjadi meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, terutama di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Laut Sawu, Perairan Kupang – Pulau Rote, Laut Banda bagian selatan, Laut Arafuru bagian barat, serta Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.

    Secara umum, papar Guswanto, selama periode 6 – 8 Desember 2024, peningkatan potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi di wilayah terdampak. Kategori Waspada meliputi sebagian wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, wilayah dengan kategori ‘Siaga’ adalah Jawa Barat.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Tetap pantau informasi cuaca terkini dari BMKG untuk langkah antisipasi lebih lanjut,” pungkasnya.

    (pgr/pgr)

  • Longsor Melanda 4 Titik di Sukabumi, Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Terputus

    Longsor Melanda 4 Titik di Sukabumi, Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Terputus

    Longsor juga mengakibatkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor. Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin di Sukabumi, Rabu (4/12/2024) mengatakan, hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12/2024) kemarin hingga Rabu pagi tadi, mengakibatkan tebing tanah setinggi kurang lebih lima meter yang berada di pinggir jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling longsor.

    “Longsor menutup akses jalan dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu maupun sebaliknya,” katanya.

    Menurut Sihabudin, diperkirakan longsor terjadi pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bantargadung dan sekitarnya. Akibat dari kejadian itu arus lalu lintas dari kedua arah hingga pukul 09.00 WIB belum normal.

    Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah berada di lokasi untuk membantu evakuasi material longsoran yang menutup akses jalan kendaraan. Hingga saat ini, baru satu arah yang bisa dilintasi kendaraan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan dari arah Sukabumi maupun Palabuhanratu, personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi melakukan buka tutup jalan.

    Untuk mempercepat proses evakuasi material longsor, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait untuk mengirimkan alat berat seperti backhoe.

    “Petugas gabungan masih berupaya menormalisasi akses jalan utama yang menghubungkan Sukabumi dengan Palabuhanratu dan diharapkan seluruh material longsoran yang menutup jalan bisa segera dievakuasi agar arus lalu lintas kembali normal,” ujarnya.

    Sihab mengatakan selain bencana tanah longsor yang menutup akses jalan nasional, cuaca ekstrem juga memicu terjadinya bencana serupa di Kampung Cijambe dan pohon tumbang di Kampung Linggaresmi, Desa Bantargadung. Namun, belum ada informasi terkait jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat terdampak bencana.

    Warga diimbau untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung. Untuk meminimalkan dampak dari bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan personel penanggulangan bencana dan berkoordinasi dengan instansi lainnya baik dari unsur TNI, Polri, Pemkot Sukabumi, lembaga kemanusiaan maupun komunitas lainnya.

  • Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2024

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya Regional 3 Desember 2024

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) memperingatkan
    cuaca ekstrem
    mulai 3 Desember hingga 5 Desember 2024.
    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan intensitas hujan sedang hingga lebat.
    “Dan disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah
    Jawa Tengah
    ,” kata Yoga, kepada awak media, Selasa (3/12/2024).
    Cuaca ekstrem
    tersebut disebabkan oleh aktifnya MJO pada fase 4 yang berkontribusi pada aktivasi pembentukan awan konvektif di Jawa Tengah.
    “Adanya pola siklonik di perairan barat Kalimantan dan Samudera Hindia barat daya Sumatera menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah,” ucap dia.
    Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    “Menyebabkan kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga.
    Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan.
    “Dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” lanjut dia.
    Berikut sejumlah daerah di Jawa Tengah yang terdampak cuaca ekstrem hingga Kamis, 5 Desember 2024 : 
    Selasa, 3 Desember 2024
    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
    Rabu, 4 Desember 2024
    Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Pati, Kudus, Demak, Grobogan, Kendal, Batang, dan sekitarnya.
    Kamis, 5 Desember 2024
    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Karanganyar, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atap Restoran Copot dan Terbang Tertiup Angin Kencang di Kemayoran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    Atap Restoran Copot dan Terbang Tertiup Angin Kencang di Kemayoran Megapolitan 3 Desember 2024

    Atap Restoran Copot dan Terbang Tertiup Angin Kencang di Kemayoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Atap bangunan restoran bakso di
    Kemayoran
    , Jakarta Pusat terbang dan tersangkut di pohon setelah tertiup
    angin kencang
    saat hujan lebat pada Senin (2/12/2024) siang.
    Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 09.09 WIB, atap restoran yang terbuat dari seng tersebut masih tersangkut di depan bangunan yang kini tidak lagi beratap. Atap yang bengkok menutupi bagian muka restoran berlantai satu tersebut.
    Salah satu pramusaji, Riski (20), menceritakan kejadian itu berlangsung tiba-tiba. Saat kejadian, dia sedang melayani tiga pelanggan yang sedang makan bakso.
    “(Kejadian) kurang lebih jam 14.00 WIB. Tiba-tiba hujan gede, angin gede. Tiba-tiba wah terbang dia ke atas,” kata Riski saat ditemui di lokasi kejadian.
    Riski mengungkapkan, saat atap terbang, semua orang yang berada di dalam restoran segera melarikan diri ke luar ruangan. Sebelum atap terbang, Riski sempat mendengar suara seperti sesuatu yang patah.
    “Ada bunyi krek, langsung terbang. Kayak ada sesuatu yang patah,” tambahnya.
    Saat ini, restoran tersebut belum dapat beroperasi karena atap yang masih menutupi pintu masuk. Riski menjelaskan, atap belum bisa diangkat karena tersangkut di kabel listrik yang ada di depan restoran.
    “Untuk sementara (atap) belum bisa kita angkat karena nyangkut di kabel. Takutnya kegesek-gesek,” jelas Riski.
    Riski mengatakan, pemilik restoran atau bosnya akan segera menghubungi pihak PLN untuk berkoordinasi lebih lanjut.
    Atas kejadian ini, Riski memperkirakan bahwa restoran harus mengeluarkan biaya minimal untuk merenovasi dan mengganti atap yang terlepas.
    Riski menambahkan, meski hujan deras disertai angin kencang, dia tidak melihat adanya pusaran angin seperti puting beliung di dekat lokasi restoran.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngeri! 3 Puting Beliung Mengamuk di Pulau Mandangin Sampang, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

    Ngeri! 3 Puting Beliung Mengamuk di Pulau Mandangin Sampang, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama 

    TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG – Sebanyak tiga angin puting beliung mengepung pemukiman warga di Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, (31/11/2024) sore.

    Bahkan salah satu putaran angin yang menjulang ke langit tersebut menyapu sejumlah rumah warga, akibat atap atau genting rumah berhamburan.

    Tak hanya itu, dua kapal milik nelayan setempat turut menjadi amukan angin puting beliung, serta pepohonan yang berada di pemukiman warga nyaris roboh.

    Salah satu warga setempat, Abdul Rohim mengatakan bahwa, angin puting beliung muncul dari sisi sebalah selatan pulau mandangin.

    “Ada tiga angin puting beliung, beruntung hanya satu angin yang berada di pemukiman warga, sedangkan dua angin puting beliung bergerak di perairan,” ujarnya.

    Tangkapan layar 3 puting mengepung pemukiman warga di Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, (31/11/2024). (istimewa)

    Menurutnya, diantara ke tiga angin puting beliung, yang paling kencang dan besar berada di tengah-tengah pemukiman warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.

    “Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sedangkang seperti genting rumah milik warga rusak, antena TV dan ranting pepohonan ikut terbang saking besarnya puting beliung,” terangnya.

    Sebelumnya, Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang, Candra Ramadhani Amin berharap, agar masyarakat baik yang berlokasi dikepulauan maupun darat agar tetap hati-hati dan waspada jika cuaca buruk.

    Sebab, saat ini kondisi cuaca di Sampang berpotensi terjadinya bencana alam hidrometeorologi, salah satunya puting beliung.

    “Jadi musim-musim penghujan saat ini, terutama warga nelayan jika beraktifitas ditengah laut, usahakan tetap hati-hati,” pungkasnya

  • Walikota Surabaya Eri Cahyadi Beri Bantuan kepada Warga Terdampak Angin Kencang

    Walikota Surabaya Eri Cahyadi Beri Bantuan kepada Warga Terdampak Angin Kencang

    Surabaya (beritajatim.com) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi, memastikan langsung kondisi warga di perkampungan Jalan Mulyorejo Selatan Baru usai diterjang angin kencang pada Jumat (29/11) sore.

    Eri memberikan bantuan berupa terpal, perbaikan, dan juga tenaga evakuasi kepada warga yang rumahnya rusak; serta memastikan lingkungan di perkampungan tersebut kembali aman – kondusif.

    “Iya (dibiayai, red.)  jadi nanti yang atap dipasang asbes akan kita pasang dengan asbes. Jenenge (namanya) musibah, ya pemkot membantu,” kata Wali Kota Eri Cahyadi kepada awak media, Jumat (29/11).

    Eri turut mengerahkan warga untuk bekerja bakti mempercepat penanganan membantu petugas di lokasi. Kata dia, semua satuan tugas [satgas] ikut dikerahkan.

    “Teman teman cipta karya, dengan semua satgas, pendidikan dan kesehatan akan membantu, untuk menutupi kembali atap,” papar Eri.

    Untuk aliran listrik, lanjut Eri, dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan PLN. Dan dipastikan bahwa aliran listrik di perkampungan tersebut aman, tidak terjadi gangguan.

    “Kata PLN masih aman. Ada satu rumah yang galvalumnya nutup, gak berani nutup atapnya dengan terpal, karena ada galvalum menggantung,” ucapnya.

    Dari situ, Eri juga mengimbau warga masyarakat Surabaya agar hati hati menghadapi musim hujan ekstrem tahun ini. Dan apabila terjadi musibah angin kencang yang sama, warga diimbau berlindung.

    “Jika ada puting beliung lebih hati hati, untuk seluruh warga Kota Surabaya. Jikalau ada puting beliung juga harus hati hati, jangan di atas rumah harus berlindung,” tutupnya.

    Diketahui, menurut data dari BPBD Surabaya jumlah atap rumah warga terdampak sementara ini ada 59 rumah. 36 laporan dari RT 03 dan 23 laporan dari RT 04, Jalan Mulyorejo Selatan Baru. [ram/ian]