Topik: Puting Beliung

  • Hidrometeorologi Ancam Sumedang, BPBD Fokus Ini

    Hidrometeorologi Ancam Sumedang, BPBD Fokus Ini

    JABAR EKSPRES – Mengantisipasi potensi terjadinya ancaman Hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, lakukan segala persiapan sebagai upaya kesiapsiagaan.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, dalam menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi, pihaknya sudah melakukan persiapan baik peralatan maupun sumber daya manusianya.

    “Berbagai upaya kita sudah persiapkan, mulai dari persiapan barang sampai kemungkinan insiden yang menyulitkan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (14/1).

    BACA JUGA: Musim Hujan Masih Selimuti Jabar, Sumedang Jadi Wilayah Sambaran Petir Tertinggi Selama 2024

    Atang menerangkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sumedang, supaya meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

    “Karena sekarang ini musim hujan masih cukup ekstrem, sehingga perlu kesiapsiagaan terhadap segala kemungkinan,” terangnya.

    Untuk peralatan yang sudah disiapkan dalam menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi, BPBD Sumedang telah menyiapkan tanki air hingga mobil dan perahu resque.

    “Intinya semua peralatan untuk mengantisipasi bencana terutama yang berkaitan dengan musim penghujan sudah kita persiapkan,” paparnya.

    Diketahui, Hidrometeorologi merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi terhadap atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).

    Potensi yang bisa melanda masyarakat dalam bencana Hidrometeorologi di antaranya banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir hingga pergeseran tanah.

    BACA JUGA: Diduga Akibat Limpahan Air dari Perumahan Keandra dan Shankara, Warga Desa Mangunarga Sumedang Terdampak Banjir

    Adapun dampak dari fenomena tersebut, yakni dapat mengakibatkan hilangnya nyawa, cedera, atau dampak kesehatan lainnya.

    Mengingat bahayanya ancaman bencana Hidrometeorologi, Atang mengimbau, agar warga Kabupaten Sumedang pada awal tahun ini dapat selalu waspada walaupun sekadar hujan mengguyur.

    “Jadi logistik juga kita siapkan, agar ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan jangan sampai kita keteteran,” bebernya.

    Atang mengungkapkan, menghadapi Hidrometeorologi ini pihaknya juga telah melakukan pemetaan teritorial wilayah di Kabupaten Sumedang.

    Menurutnya, Sumedang mempunyai tempat-tempat atau titik rawan yang dianggap kerap terjadi bencana khususnya ketika musim hujan.

    “Contohnya Kecamatan Cimanggung, di sana hampir seluruh wilayahnya kita perhatikan, kemudian Jatinangor dan sepanjang Jalan Cadas Pangeran bahkan dari Cigendel sampai Ciherang,” ungkapnya.

  • BPJN Riau sudah membuka jalan dua arah di Km 106-107 Kampar

    BPJN Riau sudah membuka jalan dua arah di Km 106-107 Kampar

    Jalan tersebut dibuka dua arah karena tebing yang longsor sudah dipasang batu beronjong, setelah sebelumnya terdampak longsor akibat hujan deras…

    Pekanbaru (ANTARA) – Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau Yohanes Tulak Todingrara mengatakan pihaknya sudah membuka dua arah jalan lintas Riau-Sumbar di Km 106-107 Desa Tanjung Alai, Kampar, sehingga arus lalu lintas kendaraan kembali normal.

    “Jalan tersebut dibuka dua arah karena tebing yang longsor sudah dipasang batu beronjong, setelah sebelumnya terdampak longsor akibat hujan deras melanda daerah itu beberapa hari terakhir,” kata Yohanes, di Pekanbaru, Senin.

    Menurut dia, kendati lalu lintas sudah dibuka dua arah, pihaknya masih menyelesaikan beberapa pekerjaan seperti memperbaiki fondasi jalan yang masih labil, yang harus tuntas sebelum jalan diaspal.

    Dengan demikian, katanya lagi, penyelesaian pekerjaan perbaikan fondasi tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas dan arus lalu lintas jalan sudah normal kembali.

    “Untuk sistem buka tutup jalan masih berlaku di dekat gerbang perbatasan Riau-Sumbar saja. Sebab di perbatasan tersebut jalan yang sebelumnya rusak baru saja dicor, sehingga belum bisa dilalui dua arah. Target kami pada 17 Januari 2025, sudah bisa dilewati kendaraan dua arah,” katanya pula.

    Berkaitan itu, Forecaster on duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Gita Dewi S mengatakan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang perlu diwaspadai, terutama di wilayah Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.

    “Warga diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” katanya.

    Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, pagi ini kondisi langit di Riau umumnya cerah berawan. Malam hari cuaca diprediksi berawan dengan potensi hujan lokal.

    Suhu udara hari ini berkisar antara 22,0-32,0 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 60-99 persen. Angin berembus dari arah tenggara-barat daya dengan kecepatan 10-30 km/jam. Prakiraan tinggi gelombang di wilayah perairan Provinsi Riau berkisar antara 0,50-1,25 meter dalam kategori tenang.

    Hujan lebat yang terus-menerus dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air di sejumlah titik. Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan kerugian materi.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrem. “Kami akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat,” demikian Gita.

    Pewarta: Frislidia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Meroket, 326 Kabupaten/Kota Melebihi Harga Acuan – Page 3

    Harga Cabai Rawit Meroket, 326 Kabupaten/Kota Melebihi Harga Acuan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat ada 326 kabupaten/kota di Indonesia yang harga cabai rawitnya berada di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP).

    Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono, mengatakan salah satu komoditas yang menjadi sorotan adalah cabai rawit merah.

    Bapanas mengakui bahwa kenaikan harga cabai rawit sejak awal Januari 2025 cukup tajam, dengan harga di Kabupaten Tanimbar pada 12 Januari 2025 menembus angka Rp160.000 per kilogram, jauh melebihi HAP sekitar Rp50.000 per kilogram.

    “Kita pantau di cabai rawit kenaikannya juga lumayan ada 326 Kabupaten/kota yang diatas HAP,” kata Maino dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (13/1/2025).

    Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah cuaca ekstrem yang menyebabkan gangguan produksi, seperti curah hujan tinggi, banjir, dan angin puting beliung.

    Selain itu, serangan hama organisme pengganggu tumbuhan (OPT) juga mengurangi hasil panen, sehingga pasokan cabai ke pasar berkurang. Penurunan pasokan ini mengarah pada lonjakan harga cabai yang cukup tajam.

    Langkah-Langkah Bapanas dalam Menanggulangi Kenaikan Harga

    Sebagai respons terhadap masalah ini, Bapanas telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait pada 9 Januari 2024. Dalam rapat tersebut, hadir Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, pelaku usaha cabai, serta petani cabai, untuk menyusun strategi menanggulangi lonjakan harga yang berkelanjutan.

    Beberapa rencana aksi yang disepakati antara lain adalah, pertama, penyediaan cabai dengan harga yang lebih terjangkau langsung dari petani kepada konsumen.

    Kedua, pemantauan perkembangan harga cabai setiap minggu untuk melihat apakah harga akan terus naik. Jika kenaikan berlanjut, Bapanas akan melakukan langkah-langkah konkret seperti fasilitasi distribusi pangan (FDP) dan penjualan cabai di lokasi Gerakan Pangan Murah (CPM).

    Ketiga, yakni ukungan dari pemerintah daerah (Pemda) dalam bentuk subsidi harga dan/atau transportasi untuk memastikan distribusi yang lancar dan harga cabai rawit tetap stabil.

  • DPRD Surabaya Apresiasi Respon Cepat Pemkot Tangani Dampak Puting Beliung di Balas Krumpik

    DPRD Surabaya Apresiasi Respon Cepat Pemkot Tangani Dampak Puting Beliung di Balas Krumpik

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Alif Iman Waluyo, memberikan apresiasi atas respon cepat Pemkot Surabaya dalam menangani dampak angin puting beliung yang menerjang Balas Krumpik, Minggu (5/1/2025).

    Lebih dari 20 rumah di tiga RT mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap.

    “Berita masuk minggu sore, alhamdulillah senin pemkot dan dinas terkait langsung responsif. Tidak hanya meninjau, tapi juga langsung mengerjakan beberapa rumah yang terdampak. Jam 12 siang, rumah selesai semua. Saya rasa respon ini sangat baik,” ujar Alif saat meninjau perbaikan di Balas Krumpik, Rabu (8/1/2025).

    Alif juga menyebut pentingnya upaya mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak kejadian serupa di masa mendatang. Menurutnya, Pemkot Surabaya telah bekerja sama dengan BMKG untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi bencana.

    “Memang sebelumnya sudah diinformasikan oleh Pak Eri (Wali Kota Surabaya) bahwa dalam beberapa hari ke depan ada potensi bencana seperti rob, banjir, puting beliung, hingga hujan es. Kami menghimbau warga Surabaya untuk memantau media sosial lokal dan menaati himbauan yang disampaikan,” jelasnya.

    Politisi muda Gerindra ini berharap Pemkot terus meningkatkan langkah antisipasi bencana serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih siap menghadapi potensi ancaman cuaca ekstrem. Ia juga mengingatkan bahwa kewaspadaan kolektif dari pemerintah dan masyarakat sangat penting.

    “Kami berharap jangan sampai ada korban dalam bencana seperti ini. Semoga kolaborasi antara pemkot, BMKG, dan masyarakat bisa terus ditingkatkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” tutur Alif.

    Anto Sri Kuncoro, warga yang terdampak, menjelaskan betapa dahsyatnya angin puting beliung tersebut. “Kejadiannya jam 14.15, saya waktu itu di dalam, tiba-tiba angin kencang. Atap terbang, plafon jebol. Asbes itu terbang sampai jarak kurang lebih 30 meter. Anginnya nggak sampai 1 menit. Habis itu hujan deras,” ujar Anto.

    Anto bercerita respon cepat datang dari Pemkot Surabaya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pada malam hari setelah kejadian, camat, lurah, dan petugas BPBD langsung mendistribusikan bantuan awal berupa terpal untuk menutupi atap yang rusak agar rumah warga tidak kebanjiran. Mereka juga dibantu warga memasang sementara material penutup atap.

    Ia juga mengungkapkan rasa syukur karena sebagian besar kerusakan di rumahnya telah diperbaiki.

    “Senin mulai perbaikan. Petugas dari pemkot, TNI, dan warga memperbaiki semuanya. Material seperti asbes, galvalum, genteng, dan seng wuwung disediakan oleh pemkot,” tambah Anto.

    Ketua RW 1, Rokhman Fauzi, memaparkan data dampak kerusakan akibat bencana tersebut. Sebanyak 29 rumah terdampak di tiga RT, dengan RT 1 menjadi wilayah yang paling parah.

    “Di RT 1 ada 16 rumah, RT 2 ada 6 rumah, dan RT 3 ada 7 rumah. Rata-rata kerusakan pada atap. Terima kasih kepada pemkot dan dinas terkait yang langsung sigap malam itu,” ujar Rokhman.[asg/ted]

  • 8
                    
                        BMKG: Surabaya Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Lima Hari
                        Surabaya

    8 BMKG: Surabaya Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Lima Hari Surabaya

    BMKG: Surabaya Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Lima Hari
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) memperingatkan bahwa wilayah
    Surabaya
    berpotensi mengalami
    bencana hidrometeorologi
    seiring dengan masuknya puncak
    musim hujan
    .
    Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, petir, puting beliung, hingga hujan es diperkirakan akan melanda Surabaya dalam lima hari ke depan.
    “Cuacanya seperti ini. Hujan tinggi, angin kencang, dan beberapa potensi bencana hidrometeorologi lainnya masih dimungkinkan,” kata Taufiq dalam konferensi pers di Balai Kota Surabaya, Minggu (5/12/2024).
    Menurut Taufiq, penyebab dari potensi bencana ini adalah karena Surabaya telah memasuki puncak musim hujan, yang ditandai dengan melintasnya gelombang atmosfer low frekuensi di langit Kota Pahlawan.
    Ia juga menambahkan bahwa fenomena La Nina, yang menyebabkan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik lebih dingin, turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan.
    “Jadi bulan Desember (2024), Januari, dan Februari (2025) adalah puncaknya musim hujan. Desember sudah kita lewati, Januari akan kita jalani, dan nantinya hingga Februari,” ucap Taufiq.
    BMKG berkomitmen untuk terus memberikan perkembangan informasi mengenai potensi bencana hidrometeorologi ini agar masyarakat dapat mempersiapkan diri.
    “Kami juga mengimbau agar instansi terkait melakukan langkah antisipasi sejak dini, guna meminimalisir kerugian, terutama korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi basah,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Tak Terjadi saat Pergantian Tahun Baru 2025

    BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Tak Terjadi saat Pergantian Tahun Baru 2025

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia kondusif dengan curah hujan yang relatif aman dari cuaca yang ekstrem saat malam pergantian tahun 2024-2025.

    “Tren potensi cuaca ekstrem saat ini sudah menunjukkan penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya di bulan Desember 2024,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di Jakarta, Selasa 31 Desember, disitat Antara.

    Dwikorita menjelaskan, penurunan curah hujan ini terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor yang didapatkan berdasarkan hasil analisis tim BMKG dalam beberapa hari terakhir.

    Tim meteorologi BMKG mendapati faktor tersebut antara lain adalah adanya pola tekanan rendah di laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia dan seruakan dingin (cold surge) hingga Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) yang masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu, BMKG juga mendapati bahwa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tidak aktif di wilayah Indonesia, dan mulai mendinginnya anomali suhu muka laut perairan sekitar Indonesia turut mengurangi pembentukan awan lokal yang memicu hujan lebat.

    BMKG menilai kondisi cuaca yang relatif aman ini memberi peluang bagi masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan tenang meskipun diharapkan tetap bersikap waspada terhadap potensi perubahan dinamika atmosfer yang ada.

    Dwikorita mengungkapkan, hal ini dikarenakan kondisi atmosfer bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti dinamika yang ada, terutama di daerah yang memiliki sejarah kerawanan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung dan sejenisnya yang salah satunya seperti daerah selatan Jawa Barat.

    “Kami berharap supaya terus mengikuti selalu perkembangan informasi prakiraan cuaca yang diterbitkan oleh BMKG,” tandasnya.

  • BMKG: Cuaca Malam Tahun Baru 2025 Kondusif

    BMKG: Cuaca Malam Tahun Baru 2025 Kondusif

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan kondusif dengan curah hujan yang relatif aman dari potensi cuaca ekstrem saat malam Tahun Baru 2025.

    “Tren potensi cuaca ekstrem saat ini sudah menunjukkan penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya pada Desember 2024,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

    Dwikorita menjelaskan, penurunan curah hujan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, meliputi pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia, cold surge (seruakan dingin) dan cross equatorial northerly surge (CENS) yang membatasi potensi hujan di wilayah Indonesia bagian barat, serta madden-julian oscillation (MJO) yang tidak aktif di wilayah Indonesia.

    Faktor lainnya adalah penurunan anomali suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia, yang mengurangi pembentukan awan lokal pemicu hujan lebat.

    Kondisi cuaca yang relatif aman ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan malam Tahun Baru 2025 dengan tenang. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi perubahan dinamika atmosfer, terutama di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

    “Kami berharap masyarakat terus mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca yang diterbitkan oleh BMKG,” pesan Dwikorita. 

  • 2 Desa di Jepara Dilanda Angin Puting Beliung, 21 Bangunan Rusak

    2 Desa di Jepara Dilanda Angin Puting Beliung, 21 Bangunan Rusak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Angin puting beliung melanda dua desa di Kecamatan Bangsri dan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dua desa terdampak bencana yakni Desa Bondo (Kecamatan Bangsri) dan Desa Karanggondang (Kecamatan Mlonggo).

    Dilansir Antara, Minggu (29/12), Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menuturkan bencana terjadi pada Minggu dini hari pukul 04.00 WIB dan pukul 04.30 WIB.

    Akibat bencana tersebut terdapat 12 rumah rusak di Desa Bondo dan 9 rumah rusak di Desa Karanggondang.

    Sebelum terjadi bencana puting beliung, kata Arwin, di Desa Karanggondang turun hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pukul 04.00 WIB. Sembilan rumah warga yang berada di Desa Karanggondang mengalami kerusakan bervariasi.

    Hal serupa juga terjadi di Desa Bondo. Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi pada pukul 04.30 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan 11 rumah warga dan satu musala yang berada di Desa Bondo mengalami kerusakan.

    Pemerintah desa bersama warga bergotong royong untuk memperbaiki rumah maupun tempat ibadah yang terdampak angin kencang. “Korban luka juga mendapat pengobatan oleh tenaga medis,” kata Arwin.

    Sementara nilai kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp115 juta.

    (tim/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga dan Aparat Gotong-Royong Perbaiki Puluhan Atap Rumah yang Rusak Diterjang Puting Beliung

    Warga dan Aparat Gotong-Royong Perbaiki Puluhan Atap Rumah yang Rusak Diterjang Puting Beliung

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Hingga Minggu (29/12/2024), warga bersama aparat pemerintahan desa, TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan berbagai unsur relawan masih bergotong-royong membereskan puing-puing atap rumah di Desa Danyangmulyo dan Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Pati.

    Sebelumya, permukiman warga porak-poranda diterjang angin puting beliung, Sabtu (28/12/2024) petang.

    Puluhan rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap. Genting atap rumah mereka berhamburan diterjang angin ribut.

    Pj Kepala Desa Danyangmulyo, Muhammad Subhan, mengatakan bahwa di wilayahnya terdapatnya 43 rumah yang terdampak angin puting beliung.

    “Masih proses perbaikan sampai saat ini. Tidak ada yang sampai roboh, tapi ada yang gebyoknya (dinding kayu) sampai lepas,” kata dia.

    Dia mengatakan, meski rumahnya rusak, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Sehingga tidak perlu didirikan posko darurat.

    Kabid Kedaruratan BPBD Pati, Sutarno, mengatakan bahwa dari total 43 rumah yang terdampak angin puting beliung di Desa Danyangmulyo, mayoritas mengalami kerusakan ringan. Hanya sebagian kecil yang rusak sedang dan berat.

    “Rata-rata di sini rumahnya joglo, kalau terkena angin kencang gentingnya gampang melorot,” ucap dia.

    Adapun di Desa Pekalongan, menurutnya ada enam bangunan yang terdampak. Terdiri atas empat rumah dan dua ruko.

    “Kami setelah melakukan assessment langsung ikut bekerja bakti bersama warga dan TNI-Polri, membantu mereka,” tandas dia. (mzk)

  • Puluhan Bangunan di Pamekasan Rusak Akibat Angin Kencang

    Puluhan Bangunan di Pamekasan Rusak Akibat Angin Kencang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekitar 22 unit bangunan berupa rumah, dapur, dan fasilitas umum di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, rusak akibat hujan deras yang disertai angin kencang dalam dua hari terakhir.

    Bangunan rusak itu tersebar di tiga desa di Kecamatan Galis, yakni Desa Ponteh, Konang dan Desa Galis.

    “Jumlah bangunan rusak akibat cuaca buruk berupa hujan deras yang disertai angin kencang ini, merupakan hasil pendataan yang kami lakukan hingga (Kamis) malam ini,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Achmad Zainullah, dikutip dari Antara, Jumat (27/12).

    Zainul menjelaskan 16 rumah rusak di Desa Konang, 2 rumah di Desa Ponteh, dan 3 rumah di Desa Galis.

    “Selain itu, satu bangunan berupa fasilitas umum yang juga dilaporkan mengalami kerusakan,” ucapnya.

    Selain merusak puluhan bangunan, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan banjir di beberapa lokasi. Di antaranya di Perumahan Nyalabu Indah dan di Proppo, Pamekasan.

    Namun, kata Zainul, banjir yang terjadi di dua lokasi berbeda itu hanya berupa genangan akibat luapan saluran air sehingga sudah surut.

    Zainul selanjutnya mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Kabupaten Pamekasan dan sejumlah kabupaten lain di Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami memang telah membentuk tim khusus penanganan bencana, tapi kewaspadaan oleh masyarakat harus ditingkatkan, demi untuk mengurangi risiko apabila terjadi bencana,” kata dia.

    Sementara itu, berdasarkan catatan BPBD Pemkab Pamekasan, jenis bencana alam yang sering terjadi di kabupaten ini berupa angin kencang, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

    (tim/tsa)

    [Gambas:Video CNN]