Topik: Puting Beliung

  • Cuaca Hari Ini Sabtu 22 Februari 2025: Jakarta Hujan Siang Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Sabtu 22 Februari 2025: Jakarta Hujan Siang Hari – Page 3

    Dampak dan Antisipasi Siklon Tropis Zelia diperkirakan akan berakhir pada 14 Februari 2025. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Penting untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

    Langkah-langkah antisipasi sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia. Masyarakat di daerah rawan bencana perlu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk mengamankan rumah dan harta benda, menyiapkan jalur evakuasi, dan memastikan ketersediaan logistik. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan relawan sangat krusial dalam menghadapi bencana alam seperti ini.

    Selain itu, penting untuk memahami karakteristik Siklon Tropis Zelia. Kecepatan angin yang ekstrem dan tekanan udara minimum mengindikasikan kekuatan siklon yang signifikan. Kombinasi angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat menciptakan kondisi yang sangat berbahaya. Pemahaman tentang karakteristik ini membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi dampaknya.

    Informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber resmi seperti BMKG sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengacu pada sumber informasi yang terpercaya. Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik, dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia dapat diminimalisir.

    Kesimpulannya, Siklon Tropis Zelia merupakan ancaman serius yang memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat di NTT dan Bali. Peringatan dini dari BMKG harus diindahkan, dan langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Semoga siklon ini segera berakhir dan tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.

  • Puting Beliung Terjang Pasuruan, Puluhan Rumah Rusak

    Puting Beliung Terjang Pasuruan, Puluhan Rumah Rusak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Angin puting beliung yang disertai hujan deras dan petir menerjang wilayah Kecamatan Purwodadi dan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (19/2/2025) petang. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari atap yang lepas hingga dinding yang roboh.

    Salah satu rumah yang terdampak parah adalah milik Ponisri di Dusun Krai, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi. Rumah tersebut tersambar petir, menyebabkan plafon kamar berukuran 3×3 meter rontok dan dinding hangus.

    Selain itu, kerusakan juga terjadi di Desa Pucangsari, Tambaksari, dan Capang, dengan banyak atap rumah yang lepas.

    Di Desa Lebakrejo, angin puting beliung bahkan merobohkan dinding rumah warga. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, terdapat enam rumah yang mengalami kerusakan parah di lokasi ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak.

    “Kita telah melakukan asesmen dan mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak cuaca ekstrem,” kata Sugeng, Kamis (20/2/2025).

    Mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi, BPBD Kabupaten Pasuruan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” tutup Sugeng. (ada/but)

  • Indonesia Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Maret 2025, Masyarakat Harus Waspada

    Indonesia Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Maret 2025, Masyarakat Harus Waspada

    PIKIRAN RAKYAT – Cuaca ekstrem di Indonesia diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025, dengan potensi angin kencang pada April saat memasuki musim pancaroba.

    Pakar Biometeorologi IPB University, Dr. Rini Hidayati, menjelaskan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko bencana. Jika daerah tangkapan air di hulu sungai rusak dan sistem drainase buruk, hujan lebat bisa menyebabkan longsor dan banjir.

    Ilustrasi hujan.

    Selain itu, hujan deras sering disertai angin puting beliung. Rini juga mengingatkan bahwa musim hujan meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes, penyebab demam berdarah.

    Cuaca pun menjadi tidak menentu, dengan hujan hampir setiap hari tetapi udara tetap terasa gerah. Rini mengungkapkan bahwa hujan pada periode ini bisa berlangsung sepanjang hari, dari siang hingga malam atau pagi hari.

    “Di awal musim hujan, hujan lebat sering diawali atau disertai angin kencang. Biasanya, hujan deras terjadi pada sore hari karena sumber uap air berasal dari wilayah sekitar, dan hujan turun setelah udara agak dingin,” kata Rini, Kamis (13/2/2025).

    Sebagai peneliti di Pusat Pengelolaan Peluang dan Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik IPB University, Rini menjelaskan bahwa saat puncak musim hujan, angin membawa uap air dari Samudra Hindia hampir sepanjang hari. Suhu yang lebih dingin pada malam hari meningkatkan kemungkinan hujan lebat.

    Hujan tapi panas

    Meski sering hujan, suhu udara tetap terasa panas. Menurut Rini, saat ini matahari berada di atas 10 derajat lintang selatan, dekat dengan wilayah Indonesia bagian selatan, sehingga energinya tinggi.

    “Jika siang hari awan sedang sedikit, energi matahari hari-hari ini akan tinggi. Kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan udara akan terasa panas. Adanya pemanasan global makin menambah tingginya suhu dan tingkat ketidaknyamanan,” jelas Rini, yang juga dosen di Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University.

    Rini menyarankan masyarakat tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak cuaca ekstrem dan risiko kesehatan seperti influenza.

    “Jaga lingkungan agar sampah tidak menghambat aliran air. Lindungi daerah tangkapan air dengan tidak menggunduli hutan serta tetap menanam pohon. Selain itu, pastikan saluran air tidak tersumbat dan tidak tertutup beton atau semen,” pesannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gudang Toko Bangunan di Surabaya Ambruk Diterjang Angin, Dua Orang Tertimpa

    Gudang Toko Bangunan di Surabaya Ambruk Diterjang Angin, Dua Orang Tertimpa

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah gudang toko bangunan yang terletak di Jalan Tanjung Sari, Surabaya, dekat SPBU 54.601.75, ambruk akibat diterjang angin puting beliung saat hujan deras, Kamis (13/2/2025). Insiden ini menyebabkan dua orang pelanggan SPBU tertimpa reruntuhan bangunan dan mengalami luka-luka.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.20 WIB. Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, mengonfirmasi bahwa korban adalah laki-laki yang berasal dari Kelurahan Moro Krembangan dan Sambikerep, Surabaya.

    “Korban satu adalah berinisial TC (15 tahun) asal Sambikerep. Korban dua, AW (24 tahun) asal Moro Krembangan,” terang Buyung, Kamis (13/2/2025) sore.

    TC mengalami luka parut dan memar di bagian kaki, sementara AW mengalami luka robek di kaki sebelah kanan dan patah. “Korban sudah dilarikan ke RS Husada Utama. Mereka didampingi keluarga dan penanggung jawab pemilik gudang,” jelas Buyung.

    Saksi mata sekaligus petugas SPBU 54.601.75, Ade Risky, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi begitu cepat. Kedua korban saat itu sedang mengantre BBM ketika tiba-tiba bangunan ambruk menimpa mereka.

    “Nggak ada tanda-tanda, kebetulan saya masih isi BBM ke konsumen lain, angin kencang itu tiba-tiba datang, terus bangunan ambrol, ada dua orang tertimpa,” jelas Ade.

    Hingga berita ini ditulis, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait kondisi bangunan sebelum kejadian. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan insiden serupa. [ram/suf]

  • Angin Puting Beliung Terjang Ngawi, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Angin Puting Beliung Terjang Ngawi, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Ngawi (beritajatim.com) – Angin puting beliung menerjang pemukiman warga di Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (13/02/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Angin kencang menerbangkan atap rumah warga. Beberapa pohon di pekarangan rumah juga roboh akibat terjangan angin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meski sejumlah rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap.

    Menurut saksi mata, angin datang secara tiba-tiba saat cuaca mendung dan warga tengah beristirahat. Tri Susanti, salah seorang warga, menggambarkan situasi mencekam saat angin menerjang. “Panik saya. Saat istirahat, tahu-tahu mendengar suara gemuruh angin menerjang pemukiman warga. Ranting pohon sampai lompat ke depan rumah, atap beterbangan.”

    Sementara itu, Eko Pujianto, warga lainnya, mengungkapkan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat. “Kejadian mendadak, mendung, angin kencang lewat mulai area persawahan hingga ke pemukiman warga. Atap rumah warga rusak, kejadian cepat, tidak sampai 10 menit,” katanya.

    Terjangan angin yang berlangsung kurang dari 10 menit ini meninggalkan kerusakan yang cukup signifikan. Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD setempat segera turun tangan untuk membantu warga membersihkan puing-puing material atap yang rusak.

    Saat ini, warga setempat masih berupaya memperbaiki rumah mereka yang terdampak. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan bantuan bagi para korban yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana ini. [fiq/kun]

  • BPBD Surabaya Siapkan 22 Pos Pantau di 7 Titik Antisipasi Cuaca Ekstrem

    BPBD Surabaya Siapkan 22 Pos Pantau di 7 Titik Antisipasi Cuaca Ekstrem

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya menyiapkan 22 pos pantau di 7 titik lokasi guna mengantisipasi cuaca ekstrem pada puncak musim hujan Februari 2025.

    Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait kebencanaan, termasuk pengawasan pompa air di saluran sungai Surabaya.

    “Antisipasi cuaca ekstrem ini, BPBD Surabaya menyiagakan 22 pos pantau dan pos terpadu yang ada di 7 titik,” kata Hebi, Rabu (12/2/2025).

    Pengawasan pompa air di saluran sungai Surabaya dilakukan 24 jam untuk mencegah kendala yang dapat memicu banjir. Hebi menegaskan langkah ini sesuai dengan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang telah dilakukan beberapa hari lalu.

    “Ada tambahan 5 posko rayon milik DLH. Serta kita sudah koordinasi dengan PU agar mengawasi pompa air, untuk mencegah banjir, kalau ada yang rusak segera diatasi,” jelasnya.

    Hasil dari KRB menunjukkan bahwa wilayah rawan bencana di Surabaya mencakup risiko angin kencang atau puting beliung. Selain itu, BPBD juga memetakan 9 wilayah kecamatan yang rawan terdampak banjir rob.

    “Dari KRB itu bisa dipetakan ada beberapa lokasi di 9 kecamatan yang rawan banjir. Kemudian bencana lain seperti puting beliung sarana prasarananya (untuk mitigasi dan penanganan bencana) juga telah kita sediakan,” pungkasnya. [ram/beq]

  • Sedikitnya 30 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Bandar Lampung

    Sedikitnya 30 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Bandar Lampung

    Rabu, 5 Februari 2025 10:30 WIB

    Warga melintas di samping rumah yang ambruk akibat diterjang angin puting beliung di Kelurahan Langkapura, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (5/2/2025). Angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) tersebut mengakibatkan 30 rumah di Kelurahan tersebut mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Ardiansyah/YU

    Warga memarkir sepeda motor di samping gedung olahraga yang rubuh akibat diterjang angin puting beliung di Kelurahan Langkapura, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (5/2/2025). Angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (4/2/2025) tersebut mengakibatkan 30 rumah di Kelurahan tersebut mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Ardiansyah/YU

  • Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat  Regional 10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Cuaca ekstrem
    , angin kencang, dan hujan dengan intensitas tinggi membawa
    banjir bandang
    menghantam permukiman warga di Kecamatan Taliwang dan Maluk, Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (10/2/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Sumbawa Barat, Syarifuddin menyebut, peristiwa ini merupakan dampak dari angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut.
    “Benar, pada pukul 14.30 Wita, banjir terjadi di Kelurahan Sampir Kecamatan Taliwang akibat meluapnya Sungai Brang Rea dan Sungai Brang Ene,” kata Syarifuddin.
    Disebutkan, pada pukul 20.15 Wita, banjir semakin meluas di dalam Kota Taliwang sampai menggenangi jalan raya di Kelurahan Bugis dan Kelurahan Menala.
    “Kondisi Bendungan Bintang Bano saat ini sudah di level 114 mdpl, artinya tersisa satu meter air akan melimpah lewat mercu. Untuk Bendungan Tiu Suntuk, saat ini sudah melimpah di atas mercu sekitar satu meter. Jadi, besar kemungkinan akan terjadi banjir di kota Taliwang,” sebut dia.
    Sementara itu, sambung dia, menurut prediksi BMKG dan pantauan langsung saat ini, hujan masih terus turun.
    Selanjutnya, banjir juga terjadi pada pukul 14.20 Wita di Dusun Otak Kris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, yang menyebabkan beberapa rumah warga terendam banjir.
    “Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat dari bencana alam banjir dan
    cuaca ekstrem
    (angin puting beliung),” ujar Syarifuddin.
    Selain banjir, dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang di depan Workshop PT. SIP Kecamatan Maluk hari ini pada pukul 18.00 Wita.
    “Kami terus memantau di lapangan karena hujan masih terus terjadi. Untuk berapa jiwa terdampak, kami masih melakukan asesmen,” kata Syarifuddin.
    Lebih jauh, untuk kerusakan akibat bencana, Syarifuddin mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pendataan.
    Dikatakan, koordinasi dengan pemerintah desa melalui kecamatan agar segera menyerahkan data-data kerusakan yang dialami oleh masyarakat.
    “Sampai saat ini, pada jam 20.30 Wita, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang masih terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa Barat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah Rata dengan Tanah, Mobil Rusak Dihantam Pohon

    Rumah Rata dengan Tanah, Mobil Rusak Dihantam Pohon

    PIKIRAN RAKYAT – Langit di Bulukumba mendadak gelap pada Senin, 10 Februari 2025 siang hari. Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, menjadi saksi bisu kedahsyatan angin puting beliung yang menghancurkan 15 rumah, dua di antaranya rata dengan tanah. Angin kencang tersebut juga merusak pepohonan dan membuat atap-atap rumah beterbangan.

    Puting beliung melanda Dusun Talle-talle dan Dusun Ganjenge, menyebabkan warga kehilangan tempat tinggal. Hasnah, salah satu warga setempat menceritakan detik-detik ketika rumahnya rusak berat.

    “Saya sedang di dapur waktu angin datang. Tidak ada hujan, tapi tiba-tiba atap rumah terangkat. Saya tarik anak saya, lari ke luar. Rumah tetangga juga sama, atapnya terbang,” kata Hasnah sambil menahan tangis.

    Sementara itu, di Desa Bijawang, sebuah pohon besar tumbang dan menutup jalan poros Bulukumba-Sinjai. Insiden ini menyebabkan kemacetan panjang hingga satu jam. Warga setempat dan tim dari BPBD Bulukumba bahu-membahu membersihkan batang pohon yang melintang di jalan. Jalan akhirnya kembali terbuka setelah proses evakuasi.

    Tenda Darurat untuk Korban Bencana

    BPBD Bulukumba segera mendirikan tenda darurat di lokasi bencana untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Abdul Haris, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bulukumba, memastikan timnya telah turun sejak sore hari untuk membantu korban bencana.

    “Kami memasang tenda darurat bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Bantuan awal sudah mulai disalurkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Plt Kepala BPBD Bulukumba, Andi Zulkifli mengimbau warga agar tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga pertengahan Februari 2025 ini. Ia juga mengingatkan pengendera untuk berhati-hati saat melintas di jalanan dengan banyaknya pohon besar.

    “Kami terus memantau dan melakukan asesmen di lokasi bencana. Warga di daerah rawan angin kencang kami minta untuk lebih waspada,” ujarnya.

    Desa Topanda juga Terdampak

    Ilustrasi. Desa Topanda terdampak bencana puting beliung hingga sebabkan mobil hancur tertimpa ranting pohon.

    Selain Kecamatan Rilau Ale, Desa Topanda juga dilanda bencana. Tiga rumah kehilangan atap, sementara satu mobil hancur tertimpa ranting pohon. Basri, salah satu warga, mengungkapkan bahwa angin puting beliung kali ini adalah yang paling parah sejak ia tinggal di desa tersebut.

    “Saya lihat atapnya terangkat seperti ada yang menarik dari atas. Mobil tetangga saya juga rusak kena pohon,” katanya.***

    Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Warta Bulukumba dengan judul ‘Angin Kencang Mengamuk di Bulukumba: Atap Seng Terbang ke Kabel Listrik, 15 Rumah Porak Poranda’.

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Banyuwangi Dihantam Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG

    Banyuwangi Dihantam Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG

    Liputan6.com, Banyuwangi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan dibalik fenomena badai angin yang terjadi di Banyuwangi, pada Minggu (9/2/2025) kemarin.

    Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran menjelaskan angin kencang yang terjadi di Banyuwangi dipengaruhi oleh adanya Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 18.9 knot 35 km/jam dan tekanan minimum 999.4 hPa.

    “Bibit siklon ini bergerak ke arah barat dan barat daya sehingga berpengaruh terhadap cuaca serta angin di sebagian besar wilayah di Jawa Timur,” kata Ganis Senin (10/2/2025).

    Ganis menyebut bibit siklon itu berpotensi berkembang selama 24 jam mendatang, menjadi siklon tropis sedang. Keberadaan bibit siklon dan siklon ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia.

    Selain itu, peningkatan kecepatan angin masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur akibat adanya Siklon Tropis Taliah yang diprakirakan masih bertahan hingga beberapa hari mendatang.

    Kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah Barat hingga Barat laut dengan kecepatan hingga mencapai 30 knot (54 km/jam). Peningkatan kecepatan angin juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

    “Di selatan Jawa maupun di selat Bali yang menjadi rute penyeberangan kapal ketinggian gelombang relatif sedang yakni 1,25 – 2,5 meter,” terangnya.

    Ganis menyebut BMKG telah menerbitkan imbauan tentang potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi tertanggal 7-16 Februari. Ganis menjelaskan saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.

    “Kami mengimbau masyarakat di Jawa Timur untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung pada periode 7-16 Februari 2025,” tegasnya.