Topik: Puting Beliung

  • Angin Puting Beliung Terjang Permukiman di Koja Jakarta Utara: Atap Berterbangan, Warga Berlarian

    Angin Puting Beliung Terjang Permukiman di Koja Jakarta Utara: Atap Berterbangan, Warga Berlarian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Peristiwa angin puting beliung terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Bendungan Melayu, wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (22/3/2025) dinihari.

    Angin yang bertiup kencang membuat atap rumah berterbangan serta pagar rumah warga berguncang.

    Berdasarkan rekaman video amatir dan CCTV, sejumlah warga yang berada di luar rumah pun tampak berlarian menyelamatkan diri dari kondisi angin yang bertiup dahsyat dalam beberapa menit itu.

    Warga RT 09 RW 01 Kelurahan Tugu Selatan, Supriyanto mengatakan, angin kencang terjadi di waktu sahur.

    “Tepatnya pukul 3.20 WIB, soalnya saya lihat jam dinding saya jatuh baterainya melesatnya, masih ada buktinya saya ngumpet di bawah meja. Karena berterbangan semua. Semua belakang juga habis semua,” kata Supriyanto di lokasi, Sabtu siang.

    Supriyanto mengatakan, tak cuma menerbangkan atap rumah warga, angin kencang juga membuat benda-benda di luar rumah porak poranda.

    Beberapa kanopi warga juga rubuh akibat tak kuat menahan terpaan angin.

    Supriyanto kembali melanjutkan, peristiwa angin puting beliung sebenarnya sudah pernah terjadi di wilayah itu.

    Namun, yang terjadi dinihari tadi dianggapnya yang terparah.

    “Kencang banget anginnya, seng seng semuanya berterbangan. Ini paling terparah,” kata dia.

    Adapun angin puting beliung ini menerjang sedikitnya tiga RW di Kelurahan Tugu Selatan.

    Hingga kini, petugas terkait masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah yang rusak terdampak peristiwa itu.

    Dipastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kesaksian Warga Lihat Angin Puting Beliung di Jakut: Kayak Tornado

    Kesaksian Warga Lihat Angin Puting Beliung di Jakut: Kayak Tornado

    Jakarta

    Seorang warga Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut) menceritakan kondisi saat terjadinya puting beliung. Rumah masyarakat di Tugu Selatan rusak akibat kejadian tersebut.

    Melalui cerita yang diunggah di akun Instagram, Rios Faturohman merekam video saat angin kencang terjadi di permukiman. Sampah plastik berterbangan dibawa oleh angin kencang, sementara itu orang-orang berteriak telah terjadi badai.

    Rios menceritakan bahwa angin kencang terjadi dua kali. Pada Jumat (21/3) dini hari, dan Sabtu (22/3) dini hari. Angin yang berhembus bercampur dengan debu dan membawa terbang sampah plastik dan kertas.

    “Tapi, yang pagi tadi lebih parah. Angin awal biasa saja, lama-lama kencang. Jadi kaya tornado gitu. Sebelum muter, angin kencang biasa, lama-lama angin muter makin kenceng,” ujarnya saat dihubungi.

    Masyarakat yang mayoritas sedang sahur memilih untuk keluar rumah. Mereka menyaksikan bagaimana angin puting beliung merusak.

    “Pada keluar karena semua angin kencang, berisik,” ujarnya.

    Dalam sebuah video terlihat angin telah merusak gerobak-gerobak dagangan. Beberapa orang terlihat menyapu pecahan kaca yang berserakan di sekitar rumah.

    Sebelumnya, angin puting beliung melanda Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dini hari tadi. Rumah warga dilaporkan rusak.

    “Penyebab angin puting beliung,” kata Yohan dalam keterangannya.

    Rumah warga dan kontrakan rusak akibat angin puting beliung ini. Saat ini kerugian sedang dalam pendataan.

    “Objek rumah tinggal dan kontrakan. Korban nihil, kerugian dalam pendataan,” jelasnya.

    (aik/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Angin Puting Beliung Terjang Koja Jakut, Rumah Warga Rusak

    Angin Puting Beliung Terjang Koja Jakut, Rumah Warga Rusak

    Jakarta

    Angin puting beliung melanda Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dini hari tadi. Rumah warga dilaporkan rusak.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan peristiwa ini terjadi pada pukul 03.00 WIB tadi, Sabtu (22/3/2025). Angin puting beliung ini melanda 3 RW.

    “Penyebab angin puting beliung,” kata Yohan dalam keterangannya.

    Rumah warga dan kontrakan rusak akibat angin puting beliung ini. Saat ini kerugian sedang dalam pendataan.

    “Objek rumah tinggal dan kontrakan. Korban nihil, kerugian dalam pendataan,” jelasnya.

    Wilayah terdampak:
    1.⁠ ⁠Wilayah RW. 01
    – ⁠RT. 007
    – ⁠RT. 009
    – ⁠RT. 010
    – RT. 011

    3.⁠ ⁠Wilayah RW. 03
    – ⁠RT. 003
    – ⁠RT. 004
    – RT. 007

    Peristiwa angin puting beliung ini juga viral di media sosial. Hembusan angin kencang menerbangkan objek di sekitar lokasi.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025 Regional 19 Maret 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Kepri, 18-21 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim
    Batam
    mengeluarkan peringatan dini terkait potensi
    cuaca
    ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan
    Riau
    (
    Kepri
    ).
    Peringatan tersebut berlaku untuk periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    Ketua Tim Analisis dan Prakiraan BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, menjelaskan, perkembangan kondisi atmosfer di wilayah Kepri menunjukkan indikasi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
    Hujan tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
    “Potensi terjadinya hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis 91S di wilayah selatan Sumatera yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin (
    shearline
    ) di wilayah Kepri,” ujar Nizam dalam keterangannya di Batam, Rabu (19/3/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan, kondisi ini mengakibatkan perlambatan massa udara (konvergensi), yang meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya.
    Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi
    cuaca ekstrem
    yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor selama periode 18 hingga 21 Maret 2025.
    “Dengan tingginya potensi curah hujan di Indonesia, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang terjadi,” kata Nizam.
    BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem ini akan melanda wilayah Kota Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas.
    Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Kepri.
    Tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Batam, Bintan, Lingga, dan Karimun.
    Sementara itu, gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Perairan Anambas dan Natuna, termasuk Selat Berhala, Kepulauan Tambelan, serta wilayah Subi-Serasan.
    BMKG mengimbau masyarakat, terutama para nelayan dan operator transportasi laut, untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui aplikasi InfoBMKG.
    Layanan informasi cuaca juga tersedia 24 jam melalui nomor 0813-1470-7352.
    Sebelumnya, pada Senin (17/3/2025), wilayah Kota Batam dilanda angin puting beliung di kawasan Tiban, Sekupang.
    Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya lima unit rumah, menumbangkan sejumlah pohon, serta merobohkan sebuah baliho. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Besok Kamis 20 Maret 2025: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah – Page 3

    Cuaca Besok Kamis 20 Maret 2025: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah – Page 3

    Sementara, menurut Teguh, pada hari Senin 17 Maret 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten/Kota Magelang.

    “Kemudian Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten Semarang, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya,” terang dia.

    Selanjutnya, sambung Teguh, pada hari Selasa 18 Maret 2025, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan Kabupaten/Kota Magelang.

    Lalu Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanganyar, Sragen, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir,” jelas Teguh.

  • Dahsyatnya Puting Beliung di Bekasi: Mobil Terlempar, Tower BTS Roboh 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

    Dahsyatnya Puting Beliung di Bekasi: Mobil Terlempar, Tower BTS Roboh Megapolitan 19 Maret 2025

    Dahsyatnya Puting Beliung di Bekasi: Mobil Terlempar, Tower BTS Roboh
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Angin puting beliung
    menerjang Desa Telajung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
    Bekasi
    , Jawa Barat, pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat 30 rumah rusak akibat bencana ini.
    “Untuk 30 rumah itu rusaknya di bagian atap,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
    Selain merusak puluhan rumah warga,
    angin puting beliung
    juga merusak atap SDN Telajung 04 serta merusak sejumlah peralatan kegiatan belajar mengajar.
    Bencana alam
    ini juga merusak satu gudang limbah usai tertimpa tower Base Transceiver Station (BTS) sepanjang 30 meter, dua buah tiang listrik beton patah, dan satu unit kendaraan Avanza tertimpa tiang telekomunikasi.
    Angin puting beliung berwarna hitam pekat juga membuat Sanin (51) bersama tiga rekannya yang tengah mengendarai mobil Suzuki APV terlempar sejauh 100 meter.
    Sanin menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika rombongannya berkendara di tengah gerimis hujan menuju tempat bermain bulu tangkis sekitar pukul 21.20 WIB.
    Saat tiba di sebuah tikungan Jalan Praja, mereka dikejutkan oleh suara ledakan dari kabel tiang listrik.
    “Saat mobil sudah sampai tikungan, ada kabel listrik meledak,” ujar Sanin di lokasi, Selasa (18/3/2025).
    Tak lama setelah mendengar ledakan kabel listrik, Sanin dan rombongan kembali dikagetkan dengan datangnya angin puting yang berhembus kencang tidak karuan.
    Saking kencangnya, kendaraan roda empat yang dibawa Sanin sampai terbang melayang ke arah parit.
    Sanin dan ketiga rekannya pun terombang-ambing dari dalam mobil.
    Bahkan, ia semakin dibuat pusing ketika mobil menghantam deretan pohon bambu sebelum masuk ke dalam parit.
    Selanjutnya, Sanin dan rombongan baru keluar dari mobil tiga menit berselang menyusul hilangnya angin puting beliung.
    “Durasi anginnya enggak lama, hampir tiga menitan,” jelas Sanin.
    Setelah berhasil keluar, Sanin baru menyadari bahwa angin puting beliung juga merobohkan sebuah tower BTS yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
    “Alhamdulillahnya saya, mungkin biar saya enggak ketiban tower, saya kebawa angin,” ungkap dia.
    Akibat kejadian ini, bodi kendaraan Sanin mengalami penyok di bagian depan dan samping.
    Tiga ruang kelas terdampak Angin puting beliung juga membuat atap tiga ruang kelas SDN 04 Telajung yang berada di lantai dua rusak.
    Pihak sekolah pun memutuskan kegiatan belajar mengajar 723 siswanya dari rumah.
    “Untuk hari ini sudah dapat izin dari kepala dinas untuk belajar di rumah, tidak libur. Belajar di rumah sambil menunggu beres-beres,” kata Kepala SDN Telajung 04, Nasih Suarsih.
    Adapun ketiga ruang kelas tersebut meliputi ruang Laboratorium Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), ruang kelas 6A, dan ruang kelas 6B.
    Sejumlah aset sekolah pun turut rusak, antara lain komputer all-in-one 14 unit, komputer 2 unit, laptop 1 unit, drum band 2 set, dan layar infokus 1 unit.
    Kemudian televisi 1 unit, lemari besi 1 unit, AC 2 Pk 1 unit, meja komputer 25, kursi komputer 25, rak buku 1 unit, dan kursi bangku siswa 60 set. Seluruh aset ini berada di ruang laboratorium.
    Sementara aset rusak di ruang kelas 6A mencakup kipas angin 2 unit, lemari besi 2 unit, rak buku 1 unit, kursi bangku 60 set, dan buku-buku kurang lebih 500.
    Sedangkan di ruang kelas 6B tercatat AC 1 Pk 1 unit, rak buku besi 1 unit, lemari besi 2 unit, dan kursi bangku siswa 50 set.
    Saat ini, para guru yang dibantu orang tua siswa fokus memindahkan aset dari lantai dua ke lantai satu.
    “Biar gak kehujanan lagi. Soalnya ruang lantai dua atapnya udah habis semua,” ujar dia.
    Tower BTS sepanjang 30 meter juga roboh dan menimpa sebuah gudang di tengah permukiman.
    Akibatnya, konstruksi bangunan gudang tersebut mengalami kerusakan parah.
    Seorang warga, Andi Wijaya (54) mengungkapkan, tower tersebut roboh tepat ketika hujan deras yang disertai angin puting beliung.
    Beruntung tak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden
    bencana alam
    ini.
    “Roboh karena puting beliung pas banget hujan, tapi enggak ada korban meninggal maupun luka,” kata Andi.
    Tak lama setelah tower tersebut roboh, petugas Polsek Cikarang Barat hingga jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi tiba di lokasi untuk mengecek kondisi tower.
    Pada paginya, petugas kemudian mengevakuasi tower dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian.
    “Kalau evakuasinya tadi pagi sampai sekarang, kalau semalam masih riskan,” ungkap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • “Hampir Tiga Menitan” Kesaksian Sanin Sopir APV Terbang Terbawa Angin Puting Beliung

    “Hampir Tiga Menitan” Kesaksian Sanin Sopir APV Terbang Terbawa Angin Puting Beliung

    TRIBUNJATENG.COM – Bagaimana rasanya saat sedang mengemudi mobil tiba-tiba kendaraan terbang terbawa angin puting beliung?

    Hal itu dialami Sanin (51) saat angin puting beliung berwarna hitam pekat melanda Desa Telajung di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/3/2024) malam. 

    Saat itu, Sanin bersama tiga rekannya  tengah mengendarai mobil Suzuki APV, tak disangka kendaraan itu terbang melayang hingga terperosok ke dalam parit.

     Sanin menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika rombongannya berkendara di tengah gerimis hujan menuju tempat bermain bulu tangkis sekitar pukul 21.20 WIB.

    Saat tiba di sebuah tikungan di Jalan Praja, mereka dikejutkan oleh suara ledakan dari kabel tiang listrik.

    “Saat mobil sudah sampai tikungan, ada kabel listrik meledak,” ujar Sanin dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/3/2024).

    Tak lama setelah mendengar ledakan kabel listrik, Sanin dan rombongan kembali dikagetkan dengan datangnya angin puting yang berhembus kencang tidak karuan.

    Saking kencangnya, kendaraan roda empat yang dibawa Sanin sampai terbang melayang ke arah parit.

    Sanin dan ketiga rekannya pun terombang-ambing dari dalam mobil.

    Bahkan, ia semakin dibuat pusing ketika mobil menghantam deretan pohon bambu sebelum masuk ke dalam parit.

    Selanjutnya, Sanin dan rombongan baru keluar dari mobil tiga menit berselang menyusul hilangnya angin puting beliung.

    “Durasi anginnya enggak lama, hampir tiga menitan,” jelas Sanin.

    Setelah berhasil keluar, Sanin baru menyadari bahwa angin puting beliung juga merobohkan sebuah tower BTS yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

     “Alhamdulillahnya saya, mungkin biar saya enggak ketiban tower, saya kebawa angin,” ungkap dia.

    Akibat kejadian ini, bodi kendaraan Sanin mengalami penyok di bagian depan dan samping.

    Diketahui, angin puting beliung merobohkan sebuah tower BTS sepanjang 30 meter di Desa Telajung pada Senin malam.

    Selain itu, puluhan rumah warga rusak, dan sebuah mobil Suzuki APV berwarna hitam melayang ke area parit akibat terhempas angin puting beliung. (*)

  • 7
                    
                        Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter
                        Megapolitan

    7 Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter Megapolitan

    Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Sebuah mobil yang mengangkut empat penumpang terbang akibat
    angin puting beliung
    di Desa Telajung, Jalan Praja, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
    Bekasi
    , Jawa Barat, pada Senin (17/3/2025) malam.
    Mobil jenis Suzuki APV berwarna hitam tersebut melayang sejauh kurang lebih 100 meter sebelum terperosok ke dalam parit.
    Beruntung, seluruh
    penumpang selamat
    dari insiden tersebut, meskipun bodi depan dan samping mobil mengalami penyok.
    “Enggak ada korban. Kebetulan yang di dalam mobil itu saya, total ada empat orang,” ujar salah satu penumpang, Sanin (51), saat ditemui di lokasi pada Selasa (18/3/2025).
    Sanin menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika ia dan tiga rekannya berkendara di tengah gerimis hujan menuju tempat bermain bulu tangkis sekitar pukul 21.20 WIB.
    Saat tiba di sebuah tikungan di Jalan Praja, mereka dikejutkan oleh suara ledakan dari kabel tiang listrik.
    Pada saat bersamaan, keempat penumpang histeris melihat kedatangan angin puting beliung yang berwarna hitam pekat.
    Ketika angin puting beliung menerjang, mobil beserta penumpangnya terangkat dan melayang ke arah parit.
    Mobil tersebut kemudian menghantam deretan batang bambu sebelum akhirnya terperosok ke dalam parit.
    Setelah sekitar tiga menit diterjang angin puting beliung, para penumpang berhasil keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri.
    “Durasi anginnya enggak lama, hampir tiga menitan,” ungkap Sanin.
    Setelah berhasil keluar, Sanin baru menyadari bahwa angin puting beliung juga merobohkan sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Alhamdulillahnya
    saya, mungkin biar saya enggak ketiban tower, saya kebawa angin,” imbuhnya.
    Hingga kini, proses evakuasi mobil APV tersebut masih berlangsung dengan melibatkan sejumlah petugas dan satu alat berat jenis
    crane
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 26 Orang Tewas, Mayoritas Warga yang Bertahan di Rumah

    26 Orang Tewas, Mayoritas Warga yang Bertahan di Rumah

    JAKARTA – Badai tornado maut menerjang sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS), meluluhlantakkan sekolah-sekolah, membalikkan truk gandeng di sejumlah titik, hingga mengakibatkan 26 orang tewas.

    Jumlah korban berdasarkan update terkini dari Patroli Jalan Raya Kansas yang melaporkan delapan orang tewas dalam kecelakaan beruntun setelah tornado memicu badai debu pada Jumat 14 Maret waktu setempat.

    Kecelakaan di Sherman County tersebut melibatkan 50 kendaraan.

    Korban tewas terbanyak berasal dari Missouri. Sebanyak 12 orang tewas lantaran bertahan di rumah saat Missouri dihantam angin puting beliung semalaman.

    Korban tewas termasuk seorang pria yang rumahnya rata dengan tanah imbas disapu tornado.

    “Rumah itu tidak dapat dikenali lagi. Hanya berupa puing-puing,” kata Kepala Kepolisian Butler County, Jim Akers, dikutip dari AFP.

    Akers kemudian menggambarkan situasi ketika dirinya bersama Tim SAR Gabungan melakukan penyelamatan saat badai tornado menghantam wilayahnya. “Lantainya terbalik. Kami berjalan di atas tembok,” kenangnya.

    Ilustrasi tornado di tengah badai. (Greg Johnson-Unsplash)

    Warga bernama Dakota Henderson mengatakan para tetangga mencoba membantu menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam rumah saat badai tornado menerjang pada Jumat 14 Maret malam waktu setempat.

    Ia mengaku menemukan lima mayat tergeletak saat mereka melakukan evakuasi mandiri di rumah bibinya di kawasan Wayne County, Missouri, yang terdampak parah bencana.

    Dakota bilang saat kejadian bibinya berada di kamar tidur, ruangan satu-satunya yang tersisa di rumah bibinya akibat terdampak bencana. Ia kemudian membawanya keluar rumah lewat jendela.

    Sementara warga lain juga mengevakuasi warga lain yang lengan dan kakinya patah dari dalam rumah

    “Kejadian Jumat malam sangat sulit,” kata Dakota yang di kelilingi pohon-pohon tumbang dan rumah-rumah yang hancur pada Sabtu 15 Maret.

    “Sungguh menyedihkan melihat apa yang terjadi pada orang-orang, korban-korban Jumat malam,” sambungnya.

    Pejabat di Arkansas mengatakan tiga orang tewas di Independence County dan 29 lainnya terluka di delapan daerah saat tornado melanda negara bagian tersebut.

    “Kami mengerahkan tim untuk meninjau kerusakan akibat tornado tadi malam dan telah menempatkan petugas tanggap darurat di lapangan untuk membantu,” kata Gubernur Arkansas, Sarah Huckabee Sanders lewat akun media sosial (medsos) X.

    Sarah dan Gubernur Georgia Brian Kemp kemudian menetapkan status darurat bencana di negara bagian Arkansas dan Georgia. Kemp mengatakan status bencana ditetapkan untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk kembali terjadi.

  • Puting Beliung Terjang Bangka Belitung, 40 Rumah Rusak, 2 Warga Terluka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Maret 2025

    Puting Beliung Terjang Bangka Belitung, 40 Rumah Rusak, 2 Warga Terluka Regional 14 Maret 2025

    Puting Beliung Terjang Bangka Belitung, 40 Rumah Rusak, 2 Warga Terluka
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Puluhan rumah warga di daerah Sadai,
    Bangka Selatan
    , Kepulauan
    Bangka Belitung
    , rusak diterjang angin
    puting beliung
    pada Jumat (14/3/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung,
    Mikron Antariksa
    , mengatakan, tim tanggap darurat telah mendirikan posko di lokasi kejadian untuk membantu warga.
    Selain kerusakan bangunan, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu juga menyebabkan dua warga terluka dan dibawa ke puskesmas.
    “Ada 40 rumah yang terkena puting beliung, 21 di antaranya kategori rusak berat dan sedang,” kata Mikron saat dihubungi, Jumat.
    Mikron menjelaskan, puting beliung muncul saat wilayah Sadai diguyur hujan lebat.
    “Kerusakan umumnya berupa atap yang jebol, ada juga kanopi teras yang ambruk,” ujar Mikron.
    “Untuk korban luka sudah dijahit pada bagian kepala dan kaki, kondisi mereka stabil,” tambah Mikron.
    Total 40 kepala keluarga terdampak bencana kini bertahan di rumah masing-masing.
    Petugas membantu membersihkan puing bangunan serta membagikan terpal.
    “Mendirikan posko di lokasi dan melaksanakan
    bantuan darurat
    kepada korban sekaligus pendataan untuk penyaluran dapur umum,” ucap Mikron.
    Saat ini, sebanyak 30 terpal, 15 kasur, dan 200 kotak makanan telah dibagikan.
    Warga diimbau untuk tetap waspada karena masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
    “Informasi peringatan dini dari BMKG Pangkalpinang bahwa waspada ancaman bencana hidrometeorologi,” ucap Mikron.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.