Topik: Puting Beliung

  • Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur telah merilis waspada cuaca ekstrem selama satu pekan ini akibat perubahan atmosfer.

    Di Kabupaten Sumenep, meski tidak masuk dalam daerah waspada bencana seperti prakiraan BMKG Jawa Timur, ternyata juga mengalami musibah banjir yang cukup meluas.

    Menanggapi itu, Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Ari Widjajanto menjelaskan, banjir di kawasan Kota Sumenep Selasa lalu juga dipicu kondisi air laut pasang.

    “Karena saat itu bertepatan dengan kondisi air laut pasang, otomatis ketinggian air juga bertambah. Kemudian intensitas curah hujan juga cukup tinggi. Itu beberapa faktor cuaca yang mempengaruhi musibah banjir kemarin,” katanya, Sabtu (17/05/2025).

    Ia memaparkan, dalam beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi masih akan terjadi hujan di kawasan Sumenep, meski intensitasnya tidak terlalu tinggi.

    “Saat ini angin timuran yang menjadi pertanda masuk musim kemarau belum efektif. Ada sirkulasi lokal yang membuat angin menjadi lemah, sehingga muncul awan-awan yang berpotensi menyebabkan hujan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia menerangkan, sebenarnya dari sisi waktu, saat ini sudah masuk ke masa pancaroba atau perubahan musim dari penghujan ke kemarau. Namun ada faktor ‘pengganggu’ yang menyebabkan musim berubah.

    “Lazimnya di akhir musim penghujan, di sisi selatan Australia akan terbentuk badai. Nah, badai itu akan menyerap energi yang tersisa menjadi angin timuran yang kering menuju Indonesia dan masuklah ke musim kemarau. Tapi sekarang ini badai tidak terbentuk. Hanya bibit-bibit saja. Karena hanya bibit, maka tidak terjadi angin timuran,” ungkapnya.

    Kondisi tersebut menyebabkan masih terjadi hujan meski sudah masuk musim kemarau. “Itu yang dinamakan kemarau basah. Karakternya mirip dengan musim penghujan meski tidak sama persis,” jelasnya.

    Ia menambahkan, saat terjadi kemarau basah, ada beberapa potensi bencana yang harus diwaspadai, yakni banjir dan tanah longsor. Sedangkan untuk petir dan angin puting beliung, berdasarkan prakiraan BMKG, Sumenep relatif aman. (tem/but)

  • Jakbar salurkan bantuan bagi korban angin puting beliung di Kamal

    Jakbar salurkan bantuan bagi korban angin puting beliung di Kamal

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menyalurkan bantuan pada korban angin puting beliung di Jalan Walungan Poncol RT 01/RW 08, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Selasa.

    Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menyebut penyaluran bantuan itu bertujuan meringankan kerugian material yang dialami para korban.

    “Kami berharap warga bersabar atas musibah ini, kami akan membantu dan berkoordinasi dengan dinas terkait agar musibah ini tidak menjadi beban warga atas kerugian material,” ucap Uus saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin mengungkapkan bahwa bantuan disalurkan sejak Senin (12/5) berupa logistik seperti beras, mie instan, minyak goreng, family kit dan bantuan lainnya.

    “Kegiatan ini untuk memastikan bencana tersebut memiliki dampak pada masyarakat, kami hadir untuk memastikan tidak ada warga yang mengalami kekurangan bantuan,” ujarnya.

    Selain itu, ada 20 paket bantuan lengkap kepada para korban berupa sembako, selimut, perlengkapan bayi dan keperluan mendesak lainnya yang disalurkan.

    Sementara itu, Lurah Kamal, Edi Sukarya menyebutkan sebanyak 31 kepala keluarga (KK) terdampak angin puting beliung yang terjadi pada Minggu (11/5) sore. Puluhan KK itu terdiri dari RT 01 dan RT 02.

    “Kami menerima laporan susulan dari semula terlapor 20 rumah terdampak. Ternyata per hari ini bertambah menjadi 47 rumah. Dari mulai rumah yang rusak ringan seperti retak tembok, atap bergeser sampai yang rusak berat, roboh dan atap melayang,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dinsos berikan bantuan bagi warga terdampak puting beliung di Jakbar 

    Dinsos berikan bantuan bagi warga terdampak puting beliung di Jakbar 

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sosial DKI Jakarta memberikan bantuan logistik berupa makanan dan perlengkapan kebutuhan dasar kepada warga yang terdampak bencana angin puting beliung yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak di Kamal dan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

    Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, bantuan yang diberikan itu meliputi 24 paket perlengkapan kebutuhan dasar (family kit), 12 paket perlengkapan anak (kids wear), 2 dus (12 kemasan) minyak goreng, 5 karung beras, 24 botol kecap, dan 7 dus mi instan.

    Adapun lokasi penyaluran bantuan berada di Jalan Walungan Poncol RT 01/RW 08 Kelurahan Kamal dan Jalan Tanjung Pura RT 04/RW 08 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata pemerintah untuk memastikan warga terdampak dapat terpenuhi kebutuhannya. Kami hadir untuk memastikan tidak ada warga yang mengalami kekurangan bantuan,” ujarnya.

    Dia menegaskan kehadiran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merupakan bagian dari komitmen dalam perlindungan sosial berbasis kesiapsiagaan.

    Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menyampaikan Pemkot Jakbar tengah mengupayakan bantuan lanjutan bagi warga yang terdampak angin puting beliung.

    “Kami berharap warga bersabar atas musibah ini. Kami akan membantu dan berkoordinasi dengan dinas terkait agar musibah ini tidak menjadi beban warga atas kerugian material,” katanya.

    Penyaluran bantuan ini turut melibatkan berbagai pihak, antara lain Kasudin Sosial Jakarta Barat Suprapto, BPBD, Babinsa, Bimas, FKDM, P3S, PSKB, Tagana Provinsi dan Jakarta Barat, serta unsur masyarakat seperti Karang Taruna, LMK, dan Ketua RT/RW setempat.

    Kolaborasi lintas unsur ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menghadapi bencana dan mendukung pemulihan warga terdampak.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, cuaca ekstrem dipredikasi melanda 13 Kabupaten/Kota.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, dari rilis BMKG Juanda, sebanyak 13 Kabupaten/Kota tersebut terdiri dari 12 kabupaten dan satu kota. “Salah satunya yakni Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Meski sebagian besar wilayah sudah memasuki musim kemarau, namun sejumlah daerah masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung. BMKG Juanda memprediksi jika kondisi tersebut disebabkan oleh dinamika atmosfer yang cukup kompleks.

    “BMKG mencatat adanya pola konvergensi di wilayah Jawa Timur yang diperkuat oleh gangguan gelombang Equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang Low yang akan melintas dalam sepekan ke depan. Fenomena ini memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan intens,” katanya.

    [irp posts=”1310274″ ]

    Atmosfer di wilayah Jawa Timur saat ini masih cukup labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas, yang sangat mendukung pembentukan awan Cumulonimbus secara signifikan. BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

    “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diminta untuk tidak memaksakan perjalanan ketika cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan, menghindari bepergian ke gunung dan menghindari berteduh di bawah pohon,” ujarnya.

    Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur tersebut diperkirakan akan terjadi selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta informasi peringatan dini 3 harian dan 2–3 jam ke depan. [tin]

    Wilayah yang Berpotensi Terkena Cuaca Ekstrem :

    1. Kabupaten Banyuwangi
    2. Kabupaten Nganjuk
    3. Kabupaten Jombang
    4. Kabupaten Mojokerto
    5. Kabupaten Pasuruan
    6. Kota Batu
    7. Kabupaten Malang
    8. Kabupaten Bondowoso
    9. Kabupaten Jember
    10. Kabupaten Blitar
    11. Kabupaten Kediri
    12. Kabupaten Ponorogo
    13. Kabupaten Lumajang

    [aje]

  • Prediksi Cuaca Hari Ini di Provinsi Bali, Berpotensi Hujan

    Prediksi Cuaca Hari Ini di Provinsi Bali, Berpotensi Hujan

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia bahkan di dunia. Daya tarik utamanya adalah keindahan alam yang luar biasa mulai dari pantai eksotis seperti Kuta dan Nusa Dua hingga pegunungan sejuk seperti Kintamani dan Danau Batur.

    Wisatawan lokal maupun mancanegara sering kali datang ke Bali untuk menikmati ragam aktivitas luar ruangan seperti berselancar, menyelam, mendaki, atau sekadar bersantai di alam terbuka.

    Namun, untuk memaksimalkan pengalaman berwisata tersebut mengetahui prakiraan cuaca menjadi hal yang sangat penting. Terutama jika Musim hujan yang umumnya terjadi bisa mengganggu aktivitas wisata terutama di alam terbuka.

    Oleh karena itu, wisatawan disarankan untuk memantau prakiraan cuaca sebelum merencanakan kegiatan di luar ruangan agar perjalanan mereka tetap aman dan menyenangkan. Informasi cuaca yang akurat sangat berguna dalam menentukan waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tersebut.

    Di Indonesia sendiri prakiraan cuaca biasanya dibagikan oleh BMKG atau aplikasi cuaca untuk membantu pengunjung dapat menghindari bahaya yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem atau menghindari waktu-waktu yang kurang cocok menikmati wisata alam.

    Adapun melalui artikel ini, merangkum rincian prakiraan cuaca pada hari ini, Minggu, 4 Mei 2025. Informasi tersebut dilansir melalui situs web resmi BMKG untuk sejumlah wilayah di Provinsi Bali.

     

    Ngeri, Detik-detik Puting Beliung Memporakporandakan SPBU Ambarawa

  • Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Bandar Lampung

    Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Bandar Lampung

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Puluhan rumah warga di sejumlah kecamatan rusak akibat angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (23/4/2025) petang.

    Peristiwa yang dipicu oleh cuaca ekstrem itu diketahui terjadi selama beberapa menit, sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian atap.

    Adapun kecamatan yang terdampak angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, yakni Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang Timur dan Kecamatan Teluk Betung Barat.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, cuaca di Kota Bandar Lampung dilaporkan mendung saat angin puting beliung terjadi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung pun mengerahkan delapan regu untuk membantu warga yang terdampak.

    BPBD bersama kepolisian membantu warga membersihkan runtuhan atap rumah yang berserakan pascakejadian.

    Selain itu, petugas juga mengevakuasi pohon yang tumbang menggunakan mesin pemotong kayu.

    Camat Kemiling, Andi Darma Putra mengatakan, 20 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung berada di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.

    “Untuk sementara, angin puting beliung merusak 20 rumah, pohon menimpa rumah dan ada juga yang atap berterbangan. Data tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari lurah,” kata Andi saat meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung.

    Andi menjelaskan, berdasarkan laporan saat ini, intensitas kerusakan yang terjadi di Kecamatan Kemiling masuk dalam kategori sedang.

    Adapun wilayah yang paling terdampak angin puting beliung adalah Kelurahan Kemiling Raya.

    Menurut Andi, kerugian akibat angin puting beliung itu ditaksir mencapai Rp 10 juta-Rp 15 juta setiap rumah.

    Hingga Kamis (24/4/2025) siang, petugas gabungan dari BPBD, kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bandar Lampung bergotong royong mengevakuasi pohon yang tumbang menimpah rumah warga.

    Pihak Kecamatan Kemiling akan mendata warga yang terdampak angin puting beliung untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. Warga pun diimbau untuk selalu waspada dengan menghindari berada di dekat pohon besar.

  • BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Paling Banyak Hantam Jawa Barat Periode Ini

    BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Paling Banyak Hantam Jawa Barat Periode Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jawa Barat jadi daerah yang paling banyak mengalami kejadian cuaca ekstrem di saat musim libur Lebaran 2025. Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Plt. Sekretaris Utama BMKG Guswanto mengatakan ada 222 kali kejadian hujan lebat pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dan, tercatat ada 9 kali kejadian angin puting beliung. Kata dia, Jawa Barat mengalami 57 kali kejadian ekstrem pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    “Dalam periode Lebaran 2025 kami menyampaikan beberapa kejadian cuaca ekstrem yang terjadi, kalau kita lihat terjadi sebanyak 222 hujan lebat, kemudian 75 angin kencang, 11 kali petir, dan angin puting beliung sebanyak 9 kali,” kata Guswanto, dikutip Kamis (24/4/2025).

    “Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan kejadian ekstrem paling banyak, yaitu sekitar 57 kejadian,” tambahnya.

    Untuk menekan kejadian cuaca dan menurunkan intensitas keekstreman hujan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, ujarnya, BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca.

    “Dalam rangka untuk menurunkan tingkat keekstreman cuaca, kita melakukan operasi modifikasi cuaca sebanyak 44 hari dengan melakukan 132 sorti,” bebernya.

    “Hasil kemudian diperkirakan dapat mengurangi perhitungan sementara ini untuk di daerah khusus Jakarta sampai 53,42%, sedangkan untuk Jawa Barat dapat mengurangi tingkat keekstreman sampai 47,92%,” tambahnya.

    Meski Jawa Barat tercatat menjadi provinsi yang paling banyak mencatatkan cuaca ekstrem, tetapi untuk hujan lebat hingga ekstrem di Jawa Barat berkurang pascamodifikasi cuaca yakni hanya 7 kejadian. Sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur justru lebih besar, masing-masing 41 kejadian dan 38 kejadian.

    Artinya, tingkat keefektifan pelaksanaan operasi modifikasi cuaca ini patut menjadi pertimbangan dalam mengurangi risiko daripada cuaca ekstrem.

    “Modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG cenderung berhasil dan patut menjadi pertimbangan dalam mengurangi risiko daripada cuaca ekstrem kedepannya,” pungkas Guswanto.

    Foto: PLT Sekretaris Utama BMKG Guswanto memberi pemaparan di Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu, 23/4. (Tangkapan Layar TV Parlemen)
    PLT Sekretaris Utama BMKG Guswanto memberi pemaparan di Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu, 23/4. (Tangkapan Layar TV Parlemen)

    (dce/dce)

  • Selamatkan Gumuk di Jember!

    Selamatkan Gumuk di Jember!

    Jember (beritajatim.com) – Seruan penyelamatan gumuk di Kabupaten Jember, Jawa Timur, didengungkan oleh masyarakat sebagai bagian dari konservasi alam. DPRD dan Pemerintah Kabupaten Jember tengah menyiapkan peraturan daerah tentang lingkungan hidup.

    Forum Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Jember menyebut gumuk berperan penting sebagai penyangga ekologis yang menjadi tempat cadangan air, penahan angin, dan habitat keanekaragaman hayati.

    Namun julukan ‘Kota Seribu Gumuk’ bagi Jember tidak bertahan lama setelah satu demi satu gumuk dieksploitasi untuk penambangan batu piring. Forum Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Jember dalam pernyataannya mendesak DPRD Jember agar membentuk tim khusus yang membuat kebijakan untuk melindungi gumuk.

    “Kami mendesak adanya pemetaan dan pendataan ulang seluruh gumuk di Jember,” kata Akhmad Suhartono, juru bicara forum, dalam pernyataan resmi memperingati Hari Bumi.

    Forum Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Jember juga menuntut pemerintah daerah mengawasi ketat penambangan dan alih fungsi lahan. “Tindak tegas pelaku penambangan ilegal,” kata Suhartono.

    Para aktivis lingkungan mendesak agar pemerintah melibatkan mereka dan masyarakat untuk mengawasi dan melakukan upaya konservasi gumuk. Pemerintah daerah diminta mengkaji ulang isi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terkait lingkungan.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah dan parlemen antara lain masalah sampah, limbah, tambang, gumuk, ruang terbuka hijau, kebencanaan, dan daerah aliran sungai.

    Saat menerima sejumlah pengunjuk rasa yang memperingati Hari Bumi di halaman gedung DPRD Jember, Selasa (22/4/2025), Ketua Komisi B Candra Ary Fianto mengatakan, eksploitasi berlebihan terhadap gumuk membuat sering terjadi hujan angin di Kecamatan Kalisat tempatnya tinggal.

    “Kalau dulu waktu saya masih kecil, angin selalu membentur gumuk. Tapi hari ini ketika cuaca ekstrem, Kalisat pasti mengalami angin kencang (puting beliung). Jadi kami sepakat gumuk tidak boleh hilang,” katanya.

    Ketua Komisi C Ardi Pujo Prabowo mengatakan, parlemen segera mengesahkan peraturan daerah tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. “Kami saat ini sedang memperjuangkan RTRW. Salah satu isinya tentang perlindungan gumuk,” katanya.

    DPRD Jember belum mengesahkan Raperda RTRW, menurut Ardi, dikarenakan perlindungan terhadap gumuk dan mega thrust atau gempa bumi besar tidak ada. “Kami mendorong agar perlindungan gumuk menjadi atensi. Semangat dan perjuangan kita sama,” kata Ardi.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo mengamini pernyataan Ardi. “Kami juga melakukan protes dan melakukan penghijauan di beberapa wilayah yang mengalami deforestasi,” katanya. Dia berjanji mendorong agar Perda RTRW disahkan tahun ini.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jember Sugiyarto berterima kasih kepada masyarakat yang menyuarakan penyelamatan gumuk. “Mari kita berjuang bersama mahasiswa, eksekusit, legislatif, agar kita segera punya payung hukum untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan,” katanya. [wir]

  • Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        22 April 2025

    Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak Medan 22 April 2025

    Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Angin puting beliung
    disertai hujan deras menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten
    Tapanuli Utara
    (Taput) dan
    Serdang Bedagai
    (Sergai) dalam dua hari belakangan ini.
    Akibat insiden ini, total sebanyak 58 rumah mengalami kerusakan.
    Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik
    BPBD Sumut
    , Sri Wahyuni, mengatakan, musibah di Taput terjadi pada Senin (21/4/2025), pukul 15.15 WIB.
    “Diawali cuaca ekstrem dan curah hujan yang sangat tinggi di dua Kecamatan Taput, yang menyebabkan
    angin puting beliung
    , mengakibatkan kerusakan di beberapa rumah warga di desa,” ujar Sri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4/2025).
    Sri menjelaskan rata-rata rumah yang rusak disebabkan oleh seng yang beterbangan saat angin puting beliung terjadi.
    Lalu, kata dia, dari data BPBD, total ada 25 rumah rusak akibat insiden ini. Rinciannya di Kecamatan Tarutung ada 20 rumah rusak berat dan 3 rumah rusak sedang.
    “Dua rumah lainnya mengalami rusak ringan di Kecamatan Siatas Barita,” ungkapnya.
    Sri mengatakan, pihaknya juga melakukan berbagai upaya terkait insiden ini, di antaranya melakukan
    assessment
    di lokasi hingga membantu perbaikan rumah warga yang terdampak.
    Sementara itu, untuk di wilayah Sergai, insiden angin puting beliung terjadi pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 10.21.
    “Jadi, pemicunya adalah hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan terjadinya bencana alam angin puting beliung,” kata Sri.
    Sri menjelaskan bahwa akibat insiden ini, 33 rumah mengalami rusak berat, rinciannya berada di Kecamatan Perbaungan ada 17 rumah, sedangkan di Kecamatan Pantai Cermin ada 16 rumah.
    “Upaya yang dilakukan petugas BPBD adalah melakukan pendataan di lokasi bencana dan memberi bantuan sembako kepada korban bencana angin puting beliung,” ujar Sri.
    Sementara itu, Tuti (34), warga Kecamatan Pantai Cermin, mengatakan bahwa insiden terjadi ketika angin datang begitu kencang sehingga atap rumahnya terbawa terbang.
    Dia pun sempat ketakutan, beruntung dalam insiden itu tidak ada warga yang terluka.
    “Takut lihat atap seng rumah terbang dibawa angin,” ujarnya dengan wajah cemas.
    Akibat atap rumah yang rusak, seluruh barang-barang miliknya basah terkena hujan.
    “Air hujan langsung masuk ke dalam rumah, semua pakaian dan barang-barang basah terendam,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan, mulai tanggal 20 hingga 27 April 2025.

    Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 BMKG Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, yang menyebut bahwa cuaca ekstrem berpotensi memicu berbagai bencana seperti banjir bandang, angin kencang, hujan es, dan tanah longsor.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, pada periode 20 – 27 April 2025,” kata Taufiq dalam keterangannya pada Senin (21/4/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa sejumlah daerah di Jawa Timur memiliki kerentanan tinggi terhadap cuaca ekstrem. Beberapa wilayah tersebut di antaranya adalah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo.

    Menurut Taufiq, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh masa peralihan musim atau pancaroba yang saat ini tengah berlangsung di Jawa Timur. Pada masa ini, dinamika atmosfer cenderung tidak stabil dan rentan menimbulkan cuaca ekstrem.

    “Kondisi Dinamika Atmosfer terkini menunjukan adanya pola belokan angin di Laut Jawa dan terdapat gangguan gelombang Equatorial Rossby yang diperkirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens,” jelasnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa kelembapan udara dari lapisan bawah hingga menengah di wilayah Jawa Timur masih cukup tinggi dan labil. Kondisi ini mendukung terbentuknya awan-awan Cumulonimbus yang bisa memicu hujan deras hingga badai.

    “BMKG Juanda pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” tutup Taufiq.

    Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG serta mengikuti arahan dari otoritas setempat guna mengantisipasi risiko bencana yang mungkin terjadi. [ram/suf]