DPR Respons Demo “Indonesia Gelap”: Itu Ciri Khas Mahasiswa…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Pimpinan DPR
RI memberikan tanggapan terhadap aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah daerah yang mengusung tema “
Indonesia Gelap
”, pada Senin (17/2/2025).
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menilai, aksi tersebut merupakan bentuk kreativitas mahasiswa dalam mengekspresikan aspirasi mereka terkait berbagai persoalan yang ada.
“Ya itu kan cara-cara berdemokrasi yang baik, menyalurkan aspirasi melalui demo-demo. Yang seperti itu memang ciri khas mahasiswa,” ujar Adies, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Selasa (18/2/2025).
Adies menegaskan bahwa aksi demonstrasi merupakan tindakan yang sah dan dilindungi oleh konstitusi.
Ia juga percaya bahwa setiap generasi mahasiswa memiliki cara unik dalam menyampaikan aspirasi mereka.
“Ya kan sah-sah saja itu kan aspirasi ya dulu kita zaman kuliah juga begitu. Kita menyampaikan aspirasi dengan berbagai cara-cara dengan kreativitas masing-masing,” kata Adies.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa menggelar aksi serentak di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.
Tema “Indonesia Gelap” yang diusung mencerminkan kekhawatiran masyarakat mengenai masa depan negara serta seruan agar pemerintah lebih berpihak kepada rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil.
Di Jakarta, aksi demonstrasi terpusat di kawasan Patung Kuda, di mana ratusan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil bergabung dalam protes tersebut.
Massa aksi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengajukan 13 tuntutan kepada pemerintah, menyoroti berbagai kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat.
“Aksi ini merupakan panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalannya pemerintahan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia,” ujar Bagas Wisnu, Jenderal Lapangan Aksi Indonesia Gelap, dalam orasinya.
Berikut adalah 13
tuntutan mahasiswa
dalam aksi ini:
1. Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
2. Cabut proyek strategis nasional yang dianggap merugikan rakyat dan wujudkan reforma agraria sejati.
3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba yang dinilai membungkam kritik akademisi.
4. Hapuskan multi fungsi ABRI untuk mencegah represi terhadap masyarakat sipil.
5. Sahkan RUU Masyarakat Adat untuk melindungi hak-hak mereka.
6. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap merugikan sektor pendidikan dan kesehatan.
7. Evaluasi total program makan gratis agar tepat sasaran dan tidak sekadar alat politik.
8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen untuk kesejahteraan akademisi.
9. Mendesak penerbitan Perppu tentang perampasan aset untuk memberantas korupsi.
10. Tolak revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai menguatkan impunitas aparat.
11. Rombak Kabinet Merah Putih untuk mengatasi pejabat yang dinilai bermasalah.
12. Tolak revisi tata tertib DPR yang dianggap dapat memperkuat kesewenang-wenangan lembaga legislatif.
13. Reformasi total Kepolisian RI demi menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Proyek Strategis Nasional
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5120218/original/009401800_1738648362-Peringatan_Darurat.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tagar Indonesia Gelap Bergema di Medsos, Warganet: Panjang Umur Perjuangan – Page 3
Demonstrasi yang dilakukan di berbagai daerah menuntut beberapa hal spesifik. Dalam isu pendidikan, tuntutan meliputi pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis; pembatalan penangkapan anggaran pendidikan yang merugikan; dan realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen.
Terkait agraria, tuntutan meliputi pencabutan proyek strategis nasional (PSN) yang bermasalah dan reforma agraria sejati untuk mencegah perampasan tanah rakyat.
Sedangkan dalam keadilan sosial, tuntutan mencakup penolakan revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam kritik; penghapusan multifungsi TNI untuk mencegah represi dan mendukung kehidupan demokratis; dan pencabutan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025 yang dianggap mengancam isu-isu penting bagi rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik juga menjadi tuntutan.
Aksi ini juga menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat dan menyebabkan penurunan kesejahteraan.
Meskipun informasi yang tersedia tidak memberikan gambaran lengkap kondisi negara secara keseluruhan, tagar “Indonesia Gelap” menunjukkan adanya ketegangan sosial dan politik yang signifikan.
Gelombang protes ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, tagar #PeringatanDarurat juga pernah viral dengan latar biru, pada 21 Agustus 2024, sebagai protes terhadap DPR terkait RUU Pilkada. Perbedaan warna latar menunjukkan perbedaan masalah dan tingkat keparahan yang dirasakan masyarakat.
-
/data/photo/2025/02/17/67b31c27ccf1e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Berjam-jam Demo Indonesia Gelap di Jakarta, Diwarnai Kericuhan dan 13 Tuntutan kepada Pemerintah Megapolitan
Berjam-jam Demo Indonesia Gelap di Jakarta, Diwarnai Kericuhan dan 13 Tuntutan kepada Pemerintah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah elemen mahasiswa menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025).
Salah satu kelompok mahasiswa yang menggelar aksi adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Namun, aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB ini diwarnai kericuhan.
Dalam unjuk rasa tersebut, terdapat 13 tuntutan mahasiswa kepada pemerintah.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aksi unjuk rasa melemparkan botol plastik, bilah kayu, dan sampah ke arah polisi di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, massa mahasiswa telah memadati area pembatas jalan beton sambil menghadap ke barisan polisi.
Beberapa di antara mereka terlihat berdiri dan duduk di atas pagar beton sambil menyoraki aparat.
Salah satu polisi yang menggunakan toa meminta massa untuk mengakhiri unjuk rasa karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB.
“Kami meminta agar para massa aksi tidak menunjuk-nunjuk ke arah kami, tidak melempar barang,” ucap suara polisi dari toa tersebut.
Sejumlah mahasiswa membakar ban dalam unjuk rasa pada pukul 17.00 WIB. Selain ban, mereka juga membakar spanduk, tumpukan sampah, dan batang kayu sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.
Kobaran api yang muncul dengan cepat membubung tinggi, sementara asap hitam pekat memenuhi area unjuk rasa.
Bau menyengat dari ban yang terbakar membuat banyak peserta aksi terpaksa mengenakan masker.
Massa aksi “Indonesia Gelap” menilai ada sejumlah kebijakan pemerintah yang berdampak buruk pada masyarakat.
“Aksi ini merupakan panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalannya pemerintahan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia,” kata Bagas Wisnu, Jenderal Lapangan
Aksi Indonesia Gelap
.
Bagas juga meminta pemerintah mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat Indonesia.
“Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” ungkapnya
Berikut tuntutan massa aksi unjuk rasa Indonesia Gelap:
1. Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
2. Cabut proyek strategis nasional wujudkan reforma agraria sejati. Proyek strategis nasional atau PSN, kerap menjadi alat perampasan tangan rakyat. Kami menuntut pencabutan PSN yang tidak berpihak pada rakyat dan mendorong pelaksanaan reforma agraria sejati.
3. Tolak revisi undang-undang minerba. Revisi undang-undang Minerba hanya menjadi alat pembungkam bagi rezim untuk kampus-kampus dan lingkungan akademik ketika bersuara secara kritis.
4. Hapuskan multi fungsi ABRI. Keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan yang demokratis.
5. Sahkan rancangan undang-undang masyarakat adat. Masyarakat adat membutuhkan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan mereka.
6. Cabut instruksi presiden nomor 1 tahun 2025 yang mana instruksi presiden ini dinilai sebagai ancaman terhadap bagian-bagian yang disuruh dari kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
7. Evaluasi total program makan bergizi gratis. Program makan gratis harus dievaluasi secara menyeluruh agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik semata.
8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen. Kesejahteraan akademisi harus diperhatikan demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan melindungi hak-hak buruh kampus.
9. Mendesak presiden untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perampasan aset. Sebab korupsi adalah hal yang mendesak dan hal ini harus segera diatasi mau perpu untuk memberantas kejahatan ekonomi dan korupsi.
10. Menolak revisi undang-undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang mana revisi ini berpotensi menguatkan impunitas para aparat juga militer dan memperlemah penguasaan terhadap aparat.
11. Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih. Borosnya para pejabat yang tidak bertanggung jawab harus diatasi dengan rombak para pejabat yang bermasalah.
12. Menolak revisi peraturan Dewan perwakilan Rakyat tentang tata tertib yang mana revisi tatib ini. Sangat bermasalah dan bisa menimbulkan kesewenang-wenangan dari lembaga DPR.
13. Reformasi kepolisian Republik Indonesia. Kepolisian harus direformasi secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mahasiswa membubarkan diri setelah sempat bersitegang dengan aparat
Jakarta (ANTARA) – Massa mahasiswa yang melakukan unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, akhirnya membubarkan diri setelah sempat bersitegang dengan aparat keamanan yang bertugas, pada Senin malam.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan elemen mahasiswa dari wilayah Jabodetabek itu dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berakhir pada pukul 20.20 WIB.
Sebelum membubarkan diri, aksi itu sempat memanas lantaran massa melakukan aksi bakar dan mencoba menjatuhkan barikade beton yang dipasang oleh aparat keamanan. Hal ini menyebabkan ketegangan di lokasi aksi, apalagi massa juga sempat melemparkan botol ke arah aparat.
Namun, polisi segera memberikan peringatan pada pukul 20.04 WIB agar massa tidak melakukan tindakan provokasi lebih lanjut. Saat itu, sebagian besar massa sudah mulai meninggalkan lokasi aksi, meskipun beberapa orang masih bertahan.
Akhirnya, pada pukul 20.20 WIB, massa membubarkan diri secara mandiri setelah menyampaikan berbagai tuntutan mereka.
Koordinator Pusat BEM SI Satria mengatakan aksi “Indonesia Gelap” merupakan representasi terhadap kekhawatiran, kecemasan terhadap program-program pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
“Aksi Indonesia Gelap ini menjadi salah satu bentuk protes besar terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat dan kebutuhan dasar seperti pendidikan, agraria, serta keadilan sosial,” katanya.
Massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan antara lain, pertama, mendirikan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta membatalkan penangkapan anggaran pendidikan yang dinilai merugikan sektor pendidikan.
Mencabut proyek strategis yang bermasalah dan mewujudkan reforma agraria sejati, mengingat banyaknya proyek strategis nasional (PSN) yang dianggap sebagai alat perampasan tanah rakyat.
Mereka juga menolak revisi Undang-Undang (RUU) Minerba yang dianggap sebagai alat untuk membungkam kritik terhadap kampus dan dunia akademik serta menuntut penghapusan multifungsi TNI yang dinilai berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan demokratis.
Selain itu, para pengunjuk rasa meminta agar pemerintah mencabut Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025, yang dianggap sebagai ancaman terhadap isu-isu penting bagi rakyat, seperti pendidikan dan kesehatan, dan mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik semata.
Serta, merealisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen untuk meningkatkan kesejahteraan akademisi dan kualitas pendidikan.
Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -

Wakil Sekjen HIPMI minta pemerintah pertimbangkan secara matang putuskan soal PSN PIK
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Wakil Sekjen HIPMI minta pemerintah pertimbangkan secara matang putuskan soal PSN PIK
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 17 Februari 2025 – 15:56 WIBElshinta.com – Wakil Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anthony Leong, mengatakan, pemerintah perlu mempertimbangkan baik-baik atas keputusan terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK). Pengembangan kawasan PIK telah banyak memberi manfaat bagi perekonomian maupun masyarakat setempat.
Anthony mengatakan penetapan PIK sebagai wilayah PSN tentu sudah melalui proses kajian yang panjang. “Tidak mungkin sekali PSN penetapannya asal-asalan. Jangan sampai pemerintah terkesan tidak konsisten dalam mendukung pembangunan nasional,” kata Anthony.
Diungkapkany Anthony, pengembangan kawasan PIK telah mendorong perkembangan ekonomi. Kedatangan investor besar di PIK telah menciptakan pusat bisnis, yang diikuti dengan pengembangan sektor pariwisata, ritel, maupun jasa. “Ini kan bagus, bisa membuat pendapatan daerah menjadi meningkat,” kata dia.
Hal yang juga menonjol di PSN PIK adalah pariwisata dan ritel. Dipaparkannya, pengembangan mal, restoran, maupun tempat hiburan menjadi pengerak pariwisata di PIK. “Berapa ribu orang per hari yang sekarang berwisata ke PIK. Ini kan membuat ritel, UMKM juga menjadi hidup di sana,” ungkap pengusaha muda ini.
PSN PIK, menurut Anthony, telah membuat terbukanya lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat dari kalangan terdidik banyak yang terserap di bagian manajemen perusahaan. Sedangkan yang dari pendidikan menengah ke bawah juga tertampung untuk pekerjaan-pekerjaan lain, seperti office boy, satpam, cleaning service, tenaga antar jemput barang/surat, dan sebagainya.
“Ini belum yang berkaitan dengan kebutuhan tenaga untuk pembangunan properti di sana. Kan banyak pekerja bangunan yang juga terserap. Ada juga warga yang membuka usaha kecil-kecilan ataupun kaki lima,” ungkapnya.
Dengan banyaknya manfaat dari PSN PIK ini, menurut Anthony, pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan secara matang, terkait kebijakan PSN PIK.
Kalaupun di sisi lain masih ada kekurangan, menurut Anthony, tidak berarti harus melakukan penghentian PSN PIK. “Hal-hal yang belum pas atau belum sesuai harapan kan bisa dilakukan perbaikan-perbaikan. Dan perlu diluruskan bahwa PIK 2 bukanlah PSN melainkan hanya salah satu bagian kecil yaitu Tropical Coastland seluas 1.755 ha dalam mendukung eco-tourism,” tutup Anthony.
Sumber : Elshinta.Com
-
/data/photo/2025/02/17/67b347bda5a61.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Massa Aksi Indonesia Gelap Bakal Demo Lagi jika Tuntutan Tak Dipenuhi Pemerintah Megapolitan
Massa Aksi Indonesia Gelap Bakal Demo Lagi jika Tuntutan Tak Dipenuhi Pemerintah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Massa aksi Indonesia Gelap mendesak pemerintah untuk merealisasikan 13 tuntutan yang disampaikan mereka di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).
“Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi persoalan yang kami angkat dalam aksi ini,” ucap Jenderal Lapangan, Bagas Wisnu kepada massa aksi, Senin.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bentuk keseriusan mereka dalam mengawal sikap dan keputusan yang akan pemerintah ambil.
“Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tertanda Koalisi Masyarakat Sipil. Hidup Rakyat Sipil! Hidup Rakyat Indonesia!” lanjut Bagas.
Sebagai informasi, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa “Indonesia Gelap” di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin.
Mereka memprotes sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat Indonesia.
Di samping itu, massa telah membubarkan diri sejak pukul 20.25 WIB. Saat ini lalu lintas kendaraan di Jalan Medan Merdeka Barat telah kembali normal, setelah ditutup sejak pukul 13.00 WIB.
Sebanyak 13 tuntutan yang menjadi fokus penyampaian aspirasi di unjuk rasa “Indonesia Gelap” adalah sebagai berikut:
1. Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan
2. Cabut proyek strategis nasional wujudkan reforma agraria sejati. Proyek strategis nasional atau PSN, kerap menjadi alat perampasan tangan rakyat. Kami menuntut pencabutan PSN yang tidak berpihak pada rakyat dan mendorong perlaksanaan reforma agraria sejati.
3. Tolak revisi undang-undang Minerba. revisi undang-undang Minerva hanya menjadi alat pembungkam bagi rezim untuk kampus-kampus dan lingkungan akademik ketika bersuara secara kritis.
4. Hapuskan multi fungsi ABRI. Keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menciptakan represi dan mengambat kehidupan yang demokratis.
5. Sahkan rancangan undang-undang masyarakat adat. Masyarakat adat membutuhkan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan mereka.
6. Cabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang mana instruksi presiden ini dinilai sebagai ancaman terhadap bagian-bagian yang disuruh dari kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.
7. Evaluasi total program makan bergizi gratis. Program makan gratis harus dievaluasi secara menyeluruh agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik semata.
8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen. Kejahteraan akademisi harus diperhatikan demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan melindungi hak-hak buruh kampus
9. Mendesak Prabowo Subianto untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perampasan aset. Sebab korupsi adalah hal yang mendesak dan hal ini harus segera diatasi mau perpu untuk memberantas kejahatan ekonomi dan korupsi.
10. Menolak revisi undang-undang TNI, Polri, dan Kejaksaan yang mana revisi ini berpotensi menguatkan impunitas para aparat juga militer dan memperlemah penguasaan terhadap aparat.
11. Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih. Borosnya para pejabat yang tidak bertanggung jawab harus diatasi dengan rombak para pejabat yang bermasalah.
12. Menolak revisi peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang tata tertib yang mana revisi tatib ini sangat bermasalah dan bisa menimbulkan kesewenang-wenangan dari lembaga DPR.
13. Reformasi kepolisian Republik Indonesia. Kepolisian harus direformasi secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

BI nilai efisiensi anggaran tidak pengaruhi perekonomian Aceh
Banda Aceh (ANTARA) – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh menilai pengurangan dana transfer untuk Provinsi Serambi Mekah terkait efisiensi anggaran 2025 tidak mempengaruhi perekonomian setempat, sebab ada investasi lain dari pusat yang menutupinya.
“Dari sisi ekonomi, kalau kita lihat ekonomi makro, efisiensi tidak terlalu jadi masalah,” kata Kepala Perwakilan BI Aceh Agus Chusaini di Banda Aceh, Senin.Chusaini, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Agus Chusaini dalam kegiatan Diskusi Media (BBM) dengan tema Pertumbuhan Ekonomi Aceh pada Februari 2025 di Banda Aceh.
Penghematan itu terkait Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2025, dana transfer daerah untuk Aceh, baik DAU, DAK, maupun Otsus, yang semula ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar Rp8,25 triliun, turun menjadi Rp7,93 triliun. Artinya, terjadi pengurangan sekitar Rp 317 miliar.
Khusus untuk dana otsus Aceh 2025 yang semula ditetapkan dalam APBN Rp4,466 triliun menjadi Rp4,309 triliun atau berkurang sekitar Rp157 miliar. Kemudian, DAU juga turun Rp56 miliar dan DAK Rp104 miliar.
Menurut Agus, meski dana untuk Aceh berkurang karena efisiensi anggaran namun ada alokasi dana pusat melalui beberapa program.
Program itu, antara lain pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh, kemudian program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Jadi, kekurangan yang ada dapat ditutupi dengan kegiatan tersebut.
Kemudian, ada investasi dari pusat seperti pembangunan bendungan, jalan raya dan lainnya sehingga juga dapat membantu perekonomian Aceh.
“Memang efisien, tapi kalau ada makanan gratis, uang tersebut masuk ke sini juga. Kalau Rp1 triliun saja masuk ke Aceh (melalui program MBG), itu bisa lebih dari Rp 317 miliar (penghematan anggaran untuk Aceh),” katanya.
Dari sisi ekonomi makro, efisiensi anggaran tidak menjadi masalah, karena yang berubah hanya programnya saja. “Semoga saja ini tidak benar-benar berdampak pada perekonomian,” katanya.
“Yang dikhawatirkan jika PSN tidak berjalan. Karena daerah ini membutuhkan PSN sebagai investasi dari pemerintah sehingga bisa menggerakkan perekonomian. Maka PSN ini perlu. Semoga PSN di Aceh terus berjalan,” kata Agus Chusaini.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025 -

BI Jateng sebut pertumbuhan ekonomi 2025 masih kuat
Pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut diprakirakan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih solid pada 2025
Semarang (ANTARA) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebutkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut pada tahun ini masih tetap kuat, dengan tekanan inflasi yang masih dalam rentang sasaran.
“Pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut diprakirakan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih solid pada 2025,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan “Angkring” (updAte iNformasi dan perkembanGan eKonomi RegIonal jateNG) di Kantor Perwakilan BI Jateng, Semarang, yang berlangsung secara hybrid.
Sejalan dengan perekonomian nasional, kata dia, perekonomian Jateng pada 2024 juga tetap tumbuh kuat sebesar 4,95 persen (year on year/yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 4,97 persen (yoy).
Namun, kata dia, jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa maka pertumbuhan ekonomi di Jateng relatif lebih tinggi dibandingkan Banten (4,79 persen), DKI Jakarta (4,90 persen) dan Jawa Timur (4,93 persen).
“Pertumbuhan ekonomi Jateng yang terjaga didorong oleh permintaan domestik yang bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga (RT) yang pada 2024 menyumbang 3,05 persen dan tumbuh 5,15 persen (yoy), utamanya bersumber dari maraknya kegiatan pesta demokrasi, didukung inflasi pangan yang terkendali sehingga menjaga daya beli,” katanya.
Selain konsumsi RT, kata dia, investasi juga menjadi pendorong pertumbuhan 2024 dengan andil 1,88 persen dan tumbuh 6,55 persen (yoy), sejalan dengan berlanjutnya investasi sektor swasta dan pemerintah.
Sedangkan dari sisi lapangan usaha, kata dia, sumber pertumbuhan Jateng 2024 didorong oleh kinerja lapangan usah industri pengolahan yg menyumbang 1,16 persen dan tumbuh 3,52 persen (yoy) sejalan dengan konsumsi masyarakat yang masih kuat dan ditunjang ekspor yang tumbuh signifikan.
Selanjutnya, konstruksi menyumbang 0,84 persen dan tumbuh 7,97 persen (yoy), terutama didukung oleh penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai pada tahun 2024, seperti Jalan Tol Yogya-Bawen Seksi I, Solo-Yogya-Kulon Progo Seksi II, dan KITB Fase I.
Dari sisi inflasi, kata dia, Jateng mencatatkan deflasi sebesar 0,46 persen (month to month/mtm) pada Januari 2025, sejalan dengan deflasi yang juga terjadi di seluruh wilayah di Pulau Jawa.
Ia menyebutkan komoditas penyumbang utama deflasi periode Januari 2025 adalah tarif listrik, bawang merah, telur ayam ras, mobil dan tarif kereta api.
Namun demikian, perlu diwaspadai peningkatan harga komoditas pangan seperti beras, cabai merah, dan cabai rawit mengingat curah hujan yang cukup tinggi pada awal tahun serta peningkatan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri pada triwulan I 2025.
Ke depan, kata dia, ekonomi Jateng diprakirakan tetap kuat dengan didukung permintaan domestik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global.
Pertumbuhan diperkirakan bersumber dari konsumsi RT, seiring dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP), serta kenaikan gaji guru dan aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, kata dia, dari lapangan usaha pertanian diperkirakan cuaca di tahun 2025 relatif lebih terkendali dibandingkan tahun 2024 sehingga menurunkan potensi risiko gagal panen dan komitmen pemerintah daerah untuk menambah luas tambah tanam pertanian.
“Insyaallah pertumbuhan ekonomi di Jateng ini di tahun 2025 kami proyeksikan masih tetap kuat dan inflasi masih dalam rentan sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” kata Rahmat.
Turut hadir, antara lain Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia dan Andi Reina Sari, serta hadir secara daring, yakni Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Christoveny, Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Bimala, dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Hesti Candra Sari.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2025/02/04/67a1af4a34b1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

