Topik: Proyek Strategis Nasional

  • Proyek Pengendali Banjir DAS Serang Rampung, Lindungi Kawasan Strategis dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Proyek Pengendali Banjir DAS Serang Rampung, Lindungi Kawasan Strategis dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah selesai 100%. Proyek strategis nasional ini berhasil melindungi kawasan penting seperti Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), lahan pertanian produktif, serta permukiman warga dari ancaman banjir dengan total cakupan area seluas 1.428 Ha.

    Dengan nilai kontrak sebesar Rp 295 miliar yang bersumber dari APBN 2020-2023, proyek ini diselesaikan dalam waktu 1.202 hari, mulai 16 September 2020 hingga 31 Desember 2023. Proyek ini tidak hanya menawarkan solusi pengendalian banjir, tetapi juga memberikan berbagai manfaat tambahan bagi masyarakat, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian hingga pengembangan potensi wisata lokal.

    Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo menjelaskan bahwa proyek ini membawa tiga manfaat utama yang berdampak signifikan bagi masyarakat. Pertama, pengurangan area genangan secara signifikan. Sebelum proyek dimulai, banjir kerap mengganggu aktivitas warga dan membatasi akses menuju Bandara YIA. Kini, berkat sistem pengendalian yang efektif, area rawan banjir berhasil diminimalkan, sehingga konektivitas dan keamanan kawasan meningkat.

    “Kedua, peningkatan produktivitas pertanian. Sebelumnya, petani hanya bisa memanen 1-2 kali per tahun akibat lahan yang sering tergenang air. Setelah proyek rampung, sistem irigasi yang lebih baik memungkinkan petani melakukan hingga tiga kali panen setiap tahun, mendorong pertumbuhan sektor pertanian di wilayah tersebut,” ujarnya.

    Joko melanjutkan, manfaat yang ketiga yakni pengembangan potensi wisata air. Kolam retensi yang dibangun tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air, tetapi juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru yang dapat menarik wisatawan. Kehadiran wisata air ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Dengan rampungnya pembangunan Infrastruktur air di kawasan Kulon Progo, khususnya sekitar Bandara YIA, kini lebih terlindungi dari risiko banjir. Masyarakat sekitar mengapresiasi atas pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang yang memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan.

    “Pembangunan prasarana pengendalian banjir ini sangat bermanfaat bagi kami masyarakat sekitar Bandara NYIA yang selalu mengalami bencana banjir setiap musim hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama. Tidak hanya itu, dengan adanya pembangunan DAS Serang diwilayah kami, aliran air juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi area persawahan,” ucap warga setempat.

    Proyek ini menjadi salah satu portofolio PTPP dalam mendukung proyek astacita khususnya sektor swasembada pangan dan air. Dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur desa yang dapat mengoptimalisasi ketahanan pangan, diharapkan produktivitas pertanian terus meningkat, serta dapat menciptakan manfaat berkelanjutan bagi berbagai sektor.

  • Wamen BUMN Bongkar Tujuan Sebenarnya dari Pendirian Danantara – Page 3

    Wamen BUMN Bongkar Tujuan Sebenarnya dari Pendirian Danantara – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kolaborasi perencanaan investasi dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Rosan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini jadi satu langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antar instansi dalam menggenjot ekonomi nasional. 

    “Apalagi kita ketahui bersama, pertumbuhan Indonesia diharapkan meningkat sesuai dengan target dari bapak Presiden Prabowo Subianto menjadi 8 persen. Tentunya hal itu tidak bisa kita capai kalau kita tidak bersinergi dan tidak berkolaborasi bersama-sama,” kata Rosan dikutip dari keterangan resmi Kementerian PPN/Bappenas, Sabtu (12/4/2025).

    Arah kebijakan pengelolaan PSN dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029 tersebut untuk memperbaiki pengelolaan PSN.

    Dengan maksud, agar pembiayaan PSN tidak hanya berasal dari APBN, tapi juga dari swasta dan BUMN. Untuk itu, peranan BPI Danantara sangat penting guna mendukung pembiayaan PSN, khususnya kontribusi investasi dari BUMN. 

    Melalui penandatanganan MoU ini, Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara akan bersama-sama melakukan beberapa hal krusial. 

    Pertama, identifikasi potensi PSN dan analisis investasi strategis atas rencana PSN non-APBN. Kedua, koordinasi untuk sinkronisasi dan harmonisasi regulasi dan kebijakan, termasuk pengembangan skema investasi dalam rangka pelaksanaan PSN. 

     

  • Legislator minta Pemprov DKI evaluasi sejumlah proyek pembangunan

    Legislator minta Pemprov DKI evaluasi sejumlah proyek pembangunan

    Ilustrasi – Pekerjaan perbaikan jalan di Ruas Tol Jakarta-Cikampek oleh PT Jasamarga Transjawa Tol. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

    Legislator minta Pemprov DKI evaluasi sejumlah proyek pembangunan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 12 April 2025 – 22:01 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengevaluasi proyek-proyek pembangunan yang tidak berjalan sesuai harapan dan mengganggu arus lalu lintas.

    “Ada beberapa proyek pembangunan yang tidak berjalan dan sangat mengganggu arus lalu lintas,” kata anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo di Jakarta, Sabtu.

    Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengingatkan proyek pembangunan yang ada di Jakarta seharusnya memiliki kepastian waktu pelaksanaan dan penyelesaiannya yang disampaikan melalui informasi di lokasi proyek sehingga warga mengetahuinya.

    “Kami minta Pemprov DKI Jakarta menyikapi ini jika itu proyek yang menggunakan APBD Jakarta maka harus ada kepastian,” kata dia.

    Tri mengaku termasuk yang menjadi korban keberadaan proyek pembangunan di  kawasan Penjaringan yang membuat jarak tempuh semakin lama.

    “Biasanya saya hanya membutuhkan waktu 45 menit ke kantor tetapi dengan adanya proyek tersebut jarak tempuh yang dilalui bisa dua jam,” kata dia.

    Ia meminta Pemprov DKI Jakarta harus mencari penyebab proyek yang mengganggu lalu lintas tersebut mulai dari pemanggilan pengawas hingga melakukan monitoring untuk memastikan seluruh proyek berjalan dengan baik.

    “Ini kendala dimana, apa yang menyebabkan proyek tersebut tidak berjalan,” kata dia.

    Apalagi  proyek tersebut berbatasan dengan jalan Proyek Strategis Nasional (PSN)) yang harusnya berjalan dengan baik dan ada kepastian waktu penyelesaiannya.

    “Ini tentu kewenangan dari kementerian terkait agar proyek ini berjalan sesuai kajian yang ada,” kata dia.

    Menurut dia adanya proyek pembangunan di sejumlah titik di Jakarta  berdampak terhadap kapasitas jalan yang kian terbatas sementara jumlah kendaraan terus bertambah.

    “Masyarakat yang terdampak tentunya membutuhkan kepastian,” kata dia.

    Sejumlah proyek pembangunan  yang memberikan dampak terhadap kelancaran lalu lintas di antaranya di Penjaringan Jakarta Utara, Cikini Jakarta Pusat, dan Tebet Jakarta Selatan.

    Sumber : Antara

  • Nggak Takut Kehabisan Gas saat Masak, Jargas Diperluas Hingga Tangsel

    Nggak Takut Kehabisan Gas saat Masak, Jargas Diperluas Hingga Tangsel

    Banten: Kini warga Tangerang Selatan, khususnya di kawasan Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas bisa bernapas lega. 
     
    PT PGN Tbk (PGN), anak usaha Pertamina, terus memperluas jaringan gas bumi (jargas) demi menghadirkan energi bersih yang hemat, aman, dan praktis langsung ke dapur keluarga Indonesia.
     
    Langkah terbaru PGN adalah menyalurkan gas ke tiga cluster perumahan baru di Bintaro Jaya. Sebelumnya, PGN sudah menjangkau sejumlah perumahan di kawasan ini. 

    Pj. Project Manager City Gas 2 PGN, Rudi Permadi mengungkapkan, langkah ini membuat semakin banyak rumah tangga yang bisa memasak tanpa khawatir kehabisan gas di tengah-tengah proses menumis atau menggoreng.
     
    PGN mencatat, sudah ada lebih dari 10.000 warga Tangerang Selatan yang mendaftar sebagai pelanggan jargas. Dari jumlah tersebut, sekitar 6.000 keluarga sudah merasakan langsung manfaat gas bumi. 
     
    Secara nasional, PGN telah mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah tangga (SR) melalui jaringan pipa yang membentang sejauh 20.000 km.
     

    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 April 2025.
     
    Rudi juga menyampaikan apresiasinya kepada para pengelola kawasan, pengurus cluster, dan warga yang mendukung penuh keberhasilan program jargas sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.
     
    Senada dengan itu, Area Head PGN Tangerang, Heny Purwati, menegaskan komitmen PGN untuk memperluas jangkauan layanan jargas ke lebih banyak keluarga.
     
    “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujar heny.
    Gratis pemasangan dan konversi kompor
    PGN juga memberikan bonus menarik untuk pelanggan baru. Setiap rumah tangga mendapatkan pemasangan pipa gas gratis sepanjang 15 meter dari meteran hingga ke kompor. 
     
    Tidak hanya itu, pelanggan juga mendapat konversi gratis untuk dua tungku kompor, jadi bisa langsung pakai jargas tanpa repot.
     
    Salah satu pelanggan, Tini, merasakan betul manfaat dari beralih ke gas bumi.
     
    “Ibu-ibu tuh takut kalau gas habis. Untuk masang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ungkapnya.
     
    Ia pun mengaku kini bisa memasak lebih nyaman, tanpa khawatir kehabisan gas di tengah kegiatan dapur.
     
    “Kalau gas yang biasa habis di tengah-tengah masak, harus pasang dulu. Kalau pakai jargas ini kan tidak takut habis, non-stop terus. Selama kita masak, ya tidak terganggu,” imbuhnya.
     
    Heny menambahkan bahwa kenyamanan dan keamanan pelanggan adalah prioritas utama PGN.
     
    “PGN akan menjaga stabilitas pasokan, sehingga ibu-ibu bisa memasak dengan tenang dengan gas yang terus mengalir,” ujar Heny.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • PGN terus perluas jargas di Tangerang Selatan

    PGN terus perluas jargas di Tangerang Selatan

    Jakarta (ANTARA) – PT PGN Tbk (PGN) terus berkomitmen memperluas penggunaan jaringan gas bumi (jargas) di wilayah Tangerang Selatan Banten dalam rangka membuka lebih banyak lagi akses energi bersih tersebut bagi keluarga di tanah air.

    Pj Project Manager City Gas 2 PGN Rudi Permadi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu mengatakan kali ini, PGN menambahkan penyaluran gas bumi ke tiga kawasan perumahan di Tangerang Selatan, setelah sebelumnya memasok di klaster-klaster lainnya di kawasan tersebut.

    “Dengan bertambahnya jumlah perumahan yang mendapatkan gas PGN, semakin banyak keluarga dapat memasak dengan tenang tanpa khawatir kehabisan gas,” ujarnya.

    PGN mencatatkan lebih dari 10.000 pendaftar jargas di wilayah Tangerang Selatan, meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas.

    Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman.

    Sementara, secara nasional, PGN mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa gas sepanjang 20.000 km.

    Rudi menambahkan bahwa PGN akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas di Indonesia.

    Ia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus klaster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas, yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai proyek strategis nasional.

    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya.

    Area Head PGN Tangerang Heny Purwati juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat.

    “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas ini, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, lanjutnya, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor pelanggan.

    Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

    Tini, salah satu pelanggan, merasakan manfaat besar dari penggunaan jargas, seperti penghematan biaya, keamanan, dan ketersediaan gas yang selalu terjamin.

    “Ibu-ibu sering takut kalau (tabung) gas habis. Untuk pasang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ucapnya.

    “Jadi, kalau gas yang biasa kan kalau habis di tengah-tengah masak, harus pasang dulu. Kalau (pakai jargas) ini tidak takut habis, nonstop terus, selama kita masak, tidak akan terganggu,” lanjutnya.

    Keunggulan itu, menurut dia, telah sangat membantu, terutama saat momen penting seperti Lebaran kemarin.

    “Keamanan pelanggan adalah prioritas kami. PGN akan menjaga stabilitas pasokan, sehingga ibu-ibu bisa memasak dengan tenang dengan gas yang terus mengalir,” sebut Heny.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kolaborasi Danantara dan Bappenas Genjot Proyek Strategis Nasional – Page 3

    Kolaborasi Danantara dan Bappenas Genjot Proyek Strategis Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kolaborasi perencanaan investasi dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Rosan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini jadi satu langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antar instansi dalam menggenjot ekonomi nasional. 

    “Apalagi kita ketahui bersama, pertumbuhan Indonesia diharapkan meningkat sesuai dengan target dari bapak Presiden Prabowo Subianto menjadi 8 persen. Tentunya hal itu tidak bisa kita capai kalau kita tidak bersinergi dan tidak berkolaborasi bersama-sama,” kata Rosan dikutip dari keterangan resmi Kementerian PPN/Bappenas, Sabtu (12/4/2025).

    Arah kebijakan pengelolaan PSN dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029 tersebut untuk memperbaiki pengelolaan PSN.

    Dengan maksud, agar pembiayaan PSN tidak hanya berasal dari APBN, tapi juga dari swasta dan BUMN. Untuk itu, peranan BPI Danantara sangat penting guna mendukung pembiayaan PSN, khususnya kontribusi investasi dari BUMN. 

    Melalui penandatanganan MoU ini, Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara akan bersama-sama melakukan beberapa hal krusial. 

    Pertama, identifikasi potensi PSN dan analisis investasi strategis atas rencana PSN non-APBN. Kedua, koordinasi untuk sinkronisasi dan harmonisasi regulasi dan kebijakan, termasuk pengembangan skema investasi dalam rangka pelaksanaan PSN. 

    Berikutnya, penerapan manajemen risiko pembangunan nasional lintas sektor pada PSN yang pendanaannya bersumber dari non-APBN. Lalu, peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung perencanaan dan implementasi pengelolaan BUMN dan investasi pada Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Kementerian PPN/Bappenas dan BPI Danantara telah mengidentifikasi dua PSN yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029 untuk dilakukan analisis investasi strategis. Antara lain, pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di Sumatera, dan pengembangan lapangan abadi wilayah kerja Masela. Selain itu, juga terdapat beberapa proyek pendukung swasembada energi dan kawasan industri dan logistik terintegrasi.

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy berharap, kolaborasi ini dapat menyiapkan dan menghasilkan PSN non-APBN yang lebih berkualitas dan layak untuk mendapatkan dukungan pendanaan investasi dari BPI Danantara. 

     

  • Buka Akses Energi Bersih untuk Keluarga, PGN Terus Perluas Jargas di Tangerang Selatan

    Buka Akses Energi Bersih untuk Keluarga, PGN Terus Perluas Jargas di Tangerang Selatan

    JABAR EKSPRES  – PT PGN Tbk (PGN) terus berkomitmen memperluas akses energi bersih melalui jaringan gas bumi (jargas). Kali ini, PGN menambahkan penyaluran gas ke tiga cluster perumahan di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, setelah sebelumnya menyalurkan gas ke cluster-cluster lainnya di kawasan tersebut. Dengan bertambahnya jumlah perumahan yang mendapatkan gas PGN, semakin banyak keluarga dapat memasak dengan tenang tanpa khawatir kehabisan gas.

    PGN mencatatkan >10.000 pendaftar jargas di wilayah Tangerang Selatan, meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas. Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman. Secara nasional, PGN mengelola >815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa sepanjang 20.000 km.

    Pj. Project Manager City Gas 2 PGN, Rudi Permadi mengatakan bahwa PGN akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas. Ia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus cluster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai Proyek Strategis Nasional.
    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya.

    Heny Purwati selaku Area Head PGN Tangerang juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat. “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor. Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

    Tini, salah satu pelanggan, telah merasakan manfaat besar dari penggunaan jargas, seperti penghematan biaya, keamanan, dan ketersediaan gas yang selalu terjamin. “Ibu-ibu tuh takut kalau gas habis. Untuk masang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ucap Tini terkait kekhawatirannya sebelum beralih ke jargas.

  • Polres Pasuruan Kota Tangkap 3 Terduga Pelaku Premanisme di Proyek Pipa Gas PIER

    Polres Pasuruan Kota Tangkap 3 Terduga Pelaku Premanisme di Proyek Pipa Gas PIER

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aktivitas salah satu proyek strategis nasional di kawasan industri PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), Kabupaten Pasuruan, dilaporkan sempat terganggu oleh aksi dugaan premanisme. Merespons hal ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pasuruan Kota bergerak cepat dan mengamankan tiga orang terduga pelaku pada Jumat (11/4/2025).

    Ketiga pria tersebut, yang berinisial S, F, dan A, langsung dibawa ke Markas Komando (Mako) Polres Pasuruan Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Mereka diduga kuat telah berusaha menghalangi jalannya proyek pemasangan jaringan pipa gas milik PT LNG dan melakukan pemerasan di lokasi proyek.

    “Kami menerima informasi adanya dugaan pidana pemerasan kepada investor yang sedang bekerja menanam pipa gas. Kami berhasil amankan 3 orang (S, F, A) serta barang bukti uang tunai 5 juta rupiah yang diduga hasil pemerasan,” ujar Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, Jumat (11/4/2025).

    Langkah tegas aparat kepolisian ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar kawasan PIER. Seorang warga desa setempat yang meminta namanya tidak disebutkan mengaku lega dengan penangkapan para terduga pelaku yang selama ini dinilai meresahkan.

    “Saya merasa sangat lega Polisi telah mengamankan mereka, karena kegaduhan di Wilayah PIER rata-rata diprovokatori oleh mereka dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan masyarakat,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya.

    Ia menambahkan bahwa tindakan para terduga pelaku seringkali merugikan warga yang namanya dicatut. “Langkah Polisi menangkap mereka sangat tepat, selama ini warga dibodoh-bodohi diajak nakut-nakuti perusahaan supaya dapat proyek dan lain-lain untuk kepentingan sendiri, padahal dari CSR perusahaan sudah diserahkan ke desa untuk dikelola,” pungkasnya.

    Di sisi lain, pihak PT LNG selaku pemilik proyek menegaskan bahwa seluruh proses perizinan proyek strategis nasional ini telah ditempuh secara legal sesuai mekanisme yang berlaku. Perusahaan menekankan pentingnya proyek ini bagi distribusi energi nasional serta dampak positifnya bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pasuruan.

    Polres Pasuruan Kota berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas keamanan dan iklim investasi yang kondusif di sekitar kawasan industri, termasuk PIER. Pihak kepolisian menegaskan tidak akan ragu menindak tegas pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya proyek strategis nasional demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. (ada/but)

  • Komisi VII DPR dukung hilirisasi sawit untuk pembangunan ekonomi

    Komisi VII DPR dukung hilirisasi sawit untuk pembangunan ekonomi

    Ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dan DPR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya pada sektor pangan, perkebunan dan industri kelapa sawit

    Jakarta (ANTARA) – Komisi VII DPR RI mendukung upaya PTPN IV PalmCo dalam melaksanakan transformasi pembangunan ekonomi nasional melalui hilirisasi sawit.

    Ketua Tim Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, PTPN IV PalmCo memiliki peran penting dalam menopang sektor pangan nasional.

    Selain itu, ia menambahkan perusahaan pun diharapkan terus menciptakan inovasi dalam pengembangan industri sawit, termasuk melalui hilirisasi.

    “Ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dan DPR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya pada sektor pangan, perkebunan dan industri kelapa sawit,” ujar Saleh.

    Sementara itu, Wakil Ketua Tim Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengapresiasi berbagai kemajuan yang telah dicapai PTPN IV PalmCo dalam upaya hilirisasi, antara lain berupa produk minyak goreng, biogas dan biodiesel.

    Tak hanya itu, PTPN IV PalmCo juga berhasil melakukan hilirisasi pada sektor pangan, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) serta melalui program akselerasi pengembangan energi terbarukan.

    Selain turut mendukung program prioritas nasional dalam memperkuat ketahanan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemerataan ekonomi serta dalam membangun lingkungan hidup, langkah-langkah PTPN IV PalmCo juga selaras Asta Cita Presiden RI untuk melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Di sisi lain, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk melalui hilirisasi.

    Sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara dan Proyek Strategis Nasional, PTPN IV PalmCo memiliki tiga program prioritas utama, yaitu peningkatan produktivitas kebun inti dan kebun petani sawit, penguatan hilirisasi berbasis inovasi teknologi serta pengembangan kemitraan ekonomi masyarakat.

    “Kami menyadari bahwa tantangan di sektor ini sangat kompleks. Mulai dari isu produktivitas, keberlanjutan lingkungan, nilai tambah produk, hingga distribusi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Jatmiko.

    PalmCo saat ini telah memiliki produk downstream berupa RBDPO, PFAD, Olein, dan Stearin, dan kini sedang mengembangkan berbagai produk turunan lainnya mulai dari biodiesel hingga mengkaji sustainable aviation fuel untuk industri penerbangan.

    “Kondisi makro industri dan global tentu membuat tantangan untuk hilirisasi semakin besar, namun dengan dukungan dan kolaborasi yang efektif, kami yakin tantangan tersebut bisa kita atasi bersama,” ujar Jatmiko.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • TPA Jatibarang Semarang Hanya Sanggup Menampung Sampah Maksimal 5 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 April 2025

    TPA Jatibarang Semarang Hanya Sanggup Menampung Sampah Maksimal 5 Tahun Regional 10 April 2025

    TPA Jatibarang Semarang Hanya Sanggup Menampung Sampah Maksimal 5 Tahun
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini berada dalam kondisi kritis dengan daya tampung yang diperkirakan hanya cukup untuk tiga hingga lima tahun ke depan.
    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, menyatakan bahwa situasi ini perlu penanganan segera.
    “Kondisi TPA Jatibarang kami perkirakan hanya sanggup menampung hingga tiga atau paling lama lima tahun ke depan. Karena itu, penanganan segera di lokasi sangat mendesak,” ujar Arwita saat ditemui di Balai Kota Semarang, Kamis (10/4/2025).
    Saat ini, sistem pengelolaan sampah di TPA Jatibarang masih menggunakan metode open dumping atau pembuangan terbuka.
    DLH menilai langkah konkret harus segera diambil untuk mengubah sistem ini, salah satunya melalui percepatan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
    “Semarang termasuk dalam kota yang tercantum di Perpres 35 Tahun 2018. Maka dari itu, kami memang harus menindaklanjuti Proyek Strategis Nasional terkait pengolahan sampah menjadi energi listrik,” tambahnya.
    Namun, Arwita mengakui bahwa implementasi penuh proyek PSEL membutuhkan waktu, terutama dalam hal pembangunan prasarana.
    “Kami sedang mengupayakan perbaikan dan penambahan sarana-prasarana untuk bisa beralih ke sanitary landfill. Ini langkah paling realistis dan cepat yang bisa kami ambil sambil menunggu pembangunan PSEL rampung,” ujarnya.
    Langkah peralihan ke sanitary landfill juga sejalan dengan kebijakan nasional.
    Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan seluruh TPA di Indonesia harus menghentikan praktik open dumping pada 2026.
    “Artinya, kami hanya punya waktu sekitar satu tahun lagi untuk memastikan TPA Jatibarang beralih ke sanitary landfill. Kalau tidak dipercepat, kita bisa menghadapi krisis pengelolaan sampah yang serius,” tegasnya.
    Dengan kondisi yang semakin mendesak, penanganan masalah pengelolaan sampah di TPA Jatibarang menjadi prioritas utama untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.