Topik: Protokol Kesehatan

  • Hoaks! Jokowi kritis dan dilarikan rumah sakit pada akhir Juni 2025

    Hoaks! Jokowi kritis dan dilarikan rumah sakit pada akhir Juni 2025

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menampilkan video adanya sebuah kerumunan orang disertai narasi bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di rumah sakit.

    Berikut narasi dalam unggahan berikut:

    “Beredar video dgn narasi pak Jokowi masuk Rumah Sakit
    Ada yang tau apakah ini valid atau Hoax”

    Namun, benarkah Jokowi sedang dalam masa kritis dan dalam perawatan di rumah sakit?Tangkap layar unggahan terindikasi hoaks menarasikan Jokowi masuk ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Faktanya, tidak ada sumber resmi yang dapat mengkonfirmasi klaim tersebut. (ANTARA/HO-X)
    Penjelasan :

    Menurut penelusuran ANTARA, dengan menggunakan kata kunci seperti “Jokowi masuk rumah sakit dalam keadaan kritis” dan sejenisnya, tidak ditemukan pernyataan resmi dari sumber terpercaya yang dapat mengonfirmasi informasi tersebut.

    Dalam potongan video yang beredar, terlihat plang nama bertuliskan “Toko Obat Sumber Husodo (Tek An Tong)”. Berdasarkan hasil pencarian lokasi melalui Google Maps, toko tersebut diketahui berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta, dan berseberangan dengan “Angkringan Kopi Jos”.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan video berlatar lokasi serupa yang diunggah sebuah akun X dengan narasi “Yogyakarta, protokol kesehatan sudah diabaikan. Saatnya tarik rem darurat di kota pendidikan.”

    Video tersebut ternyata merupakan dokumentasi kerumunan yang terjadi pada Minggu (20/9/2020), saat penertiban terhadap para pengunjung Angkringan Kopi Jos yang melanggar protokol kesehatan COVID-19.

    Dengan demikian narasi bahwa Jokowi dilarikan adalah hoaks. Video tersebut merupakan video pengunjung Angkringan Kopi Jos yang melanggar protokol kesehatan COVID-19 pada 2020.

    Klaim: Jokowi masuk rumah sakit dalam keadaan kritis
    Rating: Hoaks

    Cek fakta: Hoaks! Tangkapan layar artikel Jokowi akui penyakit kulitnya karena azab

    Cek fakta: Hoaks! Artikel Menag ungkap Jokowi gunakan dana haji 2025

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Covid-19 Mengintai, DIY dan Gunungkidul Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kasus

    Covid-19 Mengintai, DIY dan Gunungkidul Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kasus

    Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kasus baru dilaporkan kembali muncul pada akhir Mei 2025 di wilayah kerja Puskesmas Danurejan, Kota Yogyakarta. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengonfirmasi temuan tersebut.

    Pasien terkonfirmasi positif meskipun dengan kategori ringan, cukup menjalani isolasi mandiri di rumah dan telah dinyatakan sembuh. Kondisinya stabil dengan nilai CT (Cycle Threshold) di atas 30, menunjukkan tingkat infeksi yang rendah.

    “Pasien dengan CT Value dibawah 30 artinya kondisi cukup baik, dan saat ini sudah sembuh,” jelas Pembajun.

    Ia juga mengungkapkan bahwa kasus serupa pernah ditemukan di Kabupaten Sleman pada awal tahun ini, dengan pasien yang juga dinyatakan sembuh. Meski demikian, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) kembali diaktifkan untuk mendeteksi dan merespons potensi kemunculan kasus baru secara cepat.

    “Kita lakukan mitigasi dengan SKDR. Kalau ada gejala influenza yang melonjak, itu jadi perhatian kami,” ungkap Pembajun.

    Dinkes DIY juga telah mengingatkan pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat kembali penerapan protokol kesehatan, termasuk edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dinilai mulai diabaikan masyarakat.

    “Saat ini tidak banyak lagi tempat-tempat yang menyediakan cuci tangan. PHBS sudah mulai dilupakan. Padahal, cuci tangan pakai sabun dan penggunaan masker tetap penting, terutama saat sakit atau di kerumunan,” papar Pembajun.

    Lebih lanjut, Seluruh fasilitas layanan kesehatan di DIY, baik milik pemerintah maupun swasta, diminta untuk menyiapkan infrastruktur penanganan. Mereka juga diminta melaporkan data ketersediaan tempat tidur untuk isolasi dan keterisiannya setiap hari melalui Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).

    “Semua ini dilakukan dalam rangka kewaspadaan dan upaya memproteksi masyarakat dari kemungkinan penularan kembali,” pungkas Pembajun.

  • Kemenkes Catat 32 Jemaah Haji RI Positif COVID-19

    Kemenkes Catat 32 Jemaah Haji RI Positif COVID-19

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 32 orang jemaah haji Indonesia yang positif Corona atau COVID-19. Para jemaah itu sudah mendapat perawatan dan sudah sembuh.

    Kemenkes mengatakan jumlah jemaah terinfeksi COVID-19 itu merupakan data hingga 17 Juni 2025 pukul 16.00 waktu Arab Saudi. Jemaah yang positif COVID itu mengalami gejala seperti demam disertai sesak napas.

    “Para jemaah ini mengalami gejala demam disertai sesak napas dan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah dan Makkah. Setelah diobservasi dan menjalani serangkaian tes seperti MERS-CoV dan COVID-19, mereka terdiagnosis pneumonia/radang paru-paru dan terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenkes, Rabu (18/6/2025).

    Dia mengatakan para jemaah positif COVID membaik setelah mendapat penanganan di RS Arab Saudi dan mendapat pengawasan dari PPIH Bidang Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). Dia menyebut para jemaah yang sempat positif COVID telah kembali ke penginapan dan beberapa jemaah telah tiba di Tanah Air.

    “KKHI di Makkah dan Madinah juga beberapa kali merawat pasien COVID-19 pasca kepulangan dari RSAS karena mereka masih memerlukan penanganan untuk gejala sesak napas akibat pneumonianya,” ucap Liliek.

    Liliek berpesan agar para jemaah menjaga kesehatan dan menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Dia mengatakan masker dapat membantu mencegah penularan penyakit seperti flu hingga COVID-19.

    Dia juga meminta jemaah haji yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid rutin mengonsumsi obat. Dia mengatakan jemaah yang telah kembali ke Indonesia juga harus menjalankan protokol kesehatan dan segera memeriksakan diri jika mengalami batuk, pilek atau sesak napas dalam 14 hari setelah tiba di Tanah Air.

    (haf/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Ingin Kehilangan Sedikitpun Momen Anak , Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Putuskan Tanpa Babysitter

    Tak Ingin Kehilangan Sedikitpun Momen Anak , Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Putuskan Tanpa Babysitter

    JAKARTA – Aaliyah Massaid angkat bicara menanggapi komentar warganet yang mempertanyakan kehadirannya di pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise beberapa waktu lalu, terutama karena ia baru saja melahirkan.

    Dalam unggahan di media sosial, Aaliyah dengan tegas menepis anggapan bahwa dirinya abai terhadap sang buah hati, Ahmad Arash Omara Thariq.

    “Sudah ketebak bakal ada yang kepanasan, lucunya lagi yang komen rata-rata belum punya anak dan suka huru hara aja,” tulis Aaliyah Massaid dikutip VOI dari instagram @aaliyah.massaid, Selasa, 17 Juni.

    Istri dari Thariq Halilintar ini menjelaskan bahwa dirinya tetap memperhatikan kebersihan dan protokol kesehatan saat harus keluar rumah.

    Bahkan, ia memastikan dirinya tidak langsung menyentuh bayi usai dari acara tanpa mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu.

    “There’s no need for me to explain to anyone actually, tapi kemarin pergi (ke nikahan Al Ghazali) itu pulang pergi setiap acara dan sampai rumah selalu mandi dulu, keramas baru pegang Arash,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Aaliyah juga menyebutkan bahwa Arash tidak ditinggal sendirian, melainkan selalu didampingi oleh orang-orang terdekat dan tenaga profesional.

    “Dan Arash nggak sendiri, ada neneknya, kakak-kakakku, bidan, mba,” jelas Aaliyah Massaid.

    Ia juga menyampaikan bahwa semua langkahnya sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan, termasuk soal pemberian ASI eksklusif untuk sang bayi.

    “Oh iya, sebelum acara aku udah konsultasi bukan sama dokter, sama bidan dan bidan menyusui juga. Jadi masih ASI, nggak pakai dot juga. Makanya sebelum komen tuh minimal cari tahu. Udah ada yang namanya alat pumping,” tegasnya.

    Aaliyah menegaskan bahwa pemberian ASI untuk Arash tetap berjalan maksimal meskipun ia sempat menghadiri acara.

    “Alhamdulillah asiku juga banyak untuk Arash jadi dia tetep full ASI dan DBF,” ujar Aaliyah.

    Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa ia dan suaminya sangat terlibat dalam pengasuhan anak, dan tidak menyerahkan sepenuhnya pada bantuan pengasuh.

    “Aku dan suami hands on Arash banget, sus itu untuk helper. Inshaallah kita nggak mau kehilangan moment kecil apapun,” tandas Aaliyah.

  • Covid-19 Muncul Lagi, Pemkab Lebak Minta Warga Hidup Bersih

    Covid-19 Muncul Lagi, Pemkab Lebak Minta Warga Hidup Bersih

    Covid-19 Muncul Lagi, Pemkab Lebak Minta Warga Hidup Bersih

    kiwot: Covid-19, Pemkab Lebak, Covid-19 Muncul Lagi, Virus Corona

    sum: Pemkab Lebak mengimbau masyarakat untuk hidup bersih, setelah lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

    Pandeglang, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Kesehatan setempat mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Langkah ini diambil menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

    Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, menyampaikan bahwa meskipun belum ditemukan kasus positif Covid-19 di wilayah Lebak, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

    “Untuk Covid-19 sementara di Kabupaten Lebak belum ada kasus, dan mudah-mudahan tidak ada. Tapi kita tetap harus waspada, terutama terhadap pendatang dari luar daerah atau luar negeri,” ujar Endang Komarudin kepada wartawan, Selasa (17/6/2025).

    Endang juga mengingatkan warga untuk kembali menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker di tempat umum, terutama area yang memiliki potensi penularan tinggi.

    “Kebersihan diri itu penting, termasuk mencuci tangan sebelum makan dan memakai masker di ruang publik,” jelasnya.

    “Paling utama adalah menjaga daya tahan tubuh. Tidur cukup, konsumsi vitamin, dan jaga kebugaran agar tubuh tetap prima. Virus akan sulit menyerang jika tubuh kita sehat,” tambahnya.

    Menanggapi fenomena ini, Wakil Bupati Lebak Hasbi Asydiki Jayabaya juga menyuarakan pentingnya mengikuti anjuran dari pemerintah pusat demi keselamatan masyarakat.

    “Kalau sudah ada imbauan dari pusat, apalagi menyangkut kesehatan dan nyawa, semua elemen masyarakat harus ikut,” ujar Hasbi di Pendopo Bupati Lebak, Selasa (17/6/2025).

    Meski ia belum menerima laporan resmi terkait peningkatan risiko Covid-19, Hasbi menilai anjuran tersebut sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat.

    “Covid-19 bukan kejadian biasa. Kita semua punya pengalaman buruk dari 2020 hingga 2022. Jadi sekarang saatnya waspada dan jangan lengah,” pungkasnya.

  • Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Makkah, Beritasatu.com — Cuaca panas ekstrem dan risiko penyebaran Covid-19 menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Terlebih, per minggu ke-23 tahun 2025, tercatat sebanyak 178 kasus Covid-19 di Indonesia. Kemenkes pun mengimbau para jamaah yang kembali dari Tanah Suci agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

    Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, mengingatkan jamaah yang mengalami batuk-pilek, baik sejak di Arab Saudi maupun setelah kembali ke Indonesia, agar tetap memakai masker dan menjaga kebersihan diri.

    “Oleh karena itu, untuk mewaspadai penyebaran Covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan segera melaporkan riwayat perjalanannya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” kata Imran, dilansir dari Antara.

    Ia menekankan pentingnya menyampaikan riwayat perjalanan kepada petugas medis agar penanganan bisa diberikan secara tepat dan akurat. Apalagi, situasi global menunjukkan adanya peningkatan kasus di beberapa negara.

    Selain ancaman virus, Imran juga mengingatkan kondisi ekstrem di Arab Saudi yang berpotensi membahayakan kesehatan jamaah. Suhu udara yang mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah, dengan kelembapan di bawah 15 persen, dinilai bisa memperburuk kondisi jamaah dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.

    “Panasnya Arab Saudi yang berbeda dengan suhu udara di Indonesia dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,” ujarnya.

    Menurut data PPIH, hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, lebih dari 72 ribu jamaah telah menjalani rawat jalan, dengan kasus terbanyak adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Sebanyak 238 jamaah dirawat di RS Arab Saudi, dengan tiga diagnosis tertinggi yaitu pneumonia, diabetes dengan komplikasi, dan penyakit jantung koroner.

    Imran juga mengimbau jamaah untuk menghindari kegiatan yang menguras tenaga seperti umrah sunnah berulang kali dan ibadah Arbain. Istirahat cukup dan konsultasi kesehatan rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kondisi.

    “Selain itu, bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbid, disarankan untuk mengutamakan ibadah lain yang tidak menguras fisik, seperti bersedekah, berzikir, dan membaca Al Quran,” tambahnya.

    Bagi jamaah yang sudah tiba kembali di Tanah Air, Kemenkes menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam, batuk-pilek, atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kepulangan.

    Dengan situasi kesehatan yang masih dinamis dan rentan, Kemenkes berharap seluruh jamaah tetap menjaga kesehatan dan melanjutkan protokol pencegahan secara disiplin, demi keselamatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.

  • Senin, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Senin, tersedia layanan Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Senin.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, sejumlah wilayah itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan parkir Itali Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Kantor Kecamatan Pinang dan Metland Cyber Puri pukul 09.00-14.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 09.00-14.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB;

    14. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah syarat harus diperhatikan sebelum membayar pajak kendaraan, yakni membawa beberapa dokumen seperti KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Selain itu, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan para wajib pajak menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Susul Tren di India? Menkes Bicara Kemungkinan RI Catat Lagi Kematian COVID-19

    Susul Tren di India? Menkes Bicara Kemungkinan RI Catat Lagi Kematian COVID-19

    Jakarta

    Kasus COVID-19 di India kembali mengalami peningkatan, setelah sebelumnya sempat menurun. Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mencatat ada sembilan kematian dan jumlah kasus aktif naik menjadi 7.400 dengan 269 infeksi baru dalam 24 jam terakhir.

    Dari sembilan korban meninggal, empat berasal dari Maharashtra, tiga dari Kerala, serta masing-masing satu dari Tamil Nadu dan Rajasthan. Salah satu korban adalah seorang pria berusia 34 tahun dari Maharashtra, sementara delapan lainnya merupakan lansia dengan riwayat penyakit pernapasan dan kondisi medis kronis.

    Muncul Subvarian Baru

    Peningkatan kasus COVID-19 di India ini disebut karena kemunculan sejumlah subvarian baru, seperti LF.7, XFG, JN.1, hingga NB.1.8.1 yang belakangan terdeteksi. Varian-varian tersebut dinilai lebih cepat menular, meskipun gejalanya masih tergolong ringan pada sebagian besar pasien.

    Secara geografis, Kerala mencatat jumlah kasus aktif terbanyak dengan 2.109 kasus. Sementara itu, Karnataka melaporkan lonjakan harian tertinggi dengan 132 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus aktifnya menjadi 527.

    Gujarat menambahkan 79 kasus baru dan kini memiliki 1.437 kasus aktif, sedangkan Delhi mengalami penurunan menjadi 672 kasus aktif.

    Vaksinasi Booster ke Kelompok Rentan

    Para ahli kesehatan India merekomendasikan pendekatan yang lebih tertarget. Terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, riwayat gangguan imun, serta pasien dengan penyakit kronis.

    “Mayoritas masyarakat telah memiliki kekebalan hibrida dari infeksi sebelumnya dan cakupan vaksinasi yang tinggi,” ujar seorang ahli kesehatan kepada media lokal.

    Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk tetap menjaga diri, seperti kembali menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

    Masyarakat yang masuk kategori rentan diminta untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang memburuk. Ikatan Medis India pun kembali menegaskan pentingnya langkah pencegahan demi menekan penyebaran virus.

    NEXT: Bagaimana Kasus Kematian COVID-19 di RI?

    Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman menyebut varian NB.1.8.1 yang menghebohkan India belum masuk ke Indonesia.

    “Sampai Minggu ke-23, Subvarian yang masih bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18, secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Menkes Klaim Tidak Ada Kasus Kematian

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampai hari Sabtu (14/6) belum ada laporan pasien COVID-19 meninggal di Indonesia.

    “Belum. Belum (kematian akibat COVID-19),” kata Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    Meskipun begitu, Menkes Budi mendorong masyarakat untuk tetap waspada terkait COVID-19. Menurutnya, kembali menerapkan protokol kesehatan mesti dilakukan.

    “Sarannya saya, karena variannya Omicron yang lemah, nggak usah khawatir, tapi kalau merasa nggak enak badan, batuk-batuk ya lakukan yang sudah dianjurkan,” katanya.

    “Rajin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” lanjutnya.

    Simak Video “Video Menkes soal Covid-19: Variannya Omicron yang Lemah, Jangan Khawatir”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kasus Aktif COVID-19 India Nanjak, 9 Orang Meninggal Termasuk Pria 34 Tahun

    Kasus Aktif COVID-19 India Nanjak, 9 Orang Meninggal Termasuk Pria 34 Tahun

    Jakarta – India kembali mencatat kenaikan kasus aktif COVID-19 setelah sempat menunjukkan penurunan pada hari Jumat. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, jumlah kasus aktif naik menjadi 7.400 dengan 269 infeksi baru dalam 24 jam terakhir. Tak hanya itu, sembilan kematian juga dilaporkan dalam periode yang sama.

    Dari sembilan korban meninggal, empat berasal dari Maharashtra, tiga dari Kerala, serta masing-masing satu dari Tamil Nadu dan Rajasthan. Salah satu korban adalah seorang pria berusia 34 tahun dari Maharashtra, sementara delapan lainnya merupakan lansia dengan riwayat penyakit pernapasan dan kondisi medis kronis.

    Peningkatan kasus kali ini disebut-sebut dipicu oleh kemunculan sejumlah subvarian baru, seperti LF.7, XFG, JN.1, hingga NB.1.8.1 yang belakangan terdeteksi. Varian-varian tersebut dinilai lebih cepat menular, meskipun gejalanya masih tergolong ringan pada sebagian besar pasien.

    Secara geografis, Kerala mencatat jumlah kasus aktif terbanyak dengan 2.109 kasus. Sementara itu, Karnataka melaporkan lonjakan harian tertinggi dengan 132 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus aktifnya menjadi 527.

    Gujarat menambahkan 79 kasus baru dan kini memiliki 1.437 kasus aktif, sedangkan Delhi mengalami penurunan menjadi 672 kasus aktif.

    Vaksinasi Booster ke Kelompok Rentan

    Menanggapi lonjakan ini, para ahli kesehatan India menegaskan bahwa vaksinasi penguat massal tidak diperlukan untuk saat ini. Mereka merekomendasikan pendekatan yang lebih tertarget, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, riwayat gangguan imun, serta pasien dengan penyakit kronis.

    “Mayoritas masyarakat telah memiliki kekebalan hibrida dari infeksi sebelumnya dan cakupan vaksinasi yang tinggi,” ujar seorang ahli kesehatan kepada media lokal.

    Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan.

    Selain itu, tenaga medis juga menyoroti pentingnya membedakan gejala COVID-19-19 dari flu musiman, karena keduanya bisa memiliki tanda-tanda yang mirip seperti demam, kelelahan, dan sesak napas.

    Masyarakat yang masuk kategori rentan diminta untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang memburuk. Ikatan Medis India pun kembali menegaskan pentingnya langkah pencegahan demi menekan penyebaran virus.

    (naf/naf)

  • Pemkab Mojokerto Gelar Rakor Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19

    Pemkab Mojokerto Gelar Rakor Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 di Smart Room Satya Bina Karya (SBK). Rakor ini digelar sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan RI tertanggal 23 Mei 2025.

    Dalam SE tersebut mengimbau daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19, terutama di kawasan Asia Tenggara. Rakor dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Octavian, Jumat (13/6/2025).

    Dalam arahannya, Mas Wabup (sapaan akrab, red) menyampaikan bahwa meskipun situasi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, masih dalam kategori terkendali, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. “Kementerian Kesehatan mengambil langkah antisipatif dengan menerbitkan surat edaran,” ungkapnya.

    Himbauan tersebut disampaikan kepada seluruh Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan naiknya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan data terbaru per Juni 2025, jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 72 kasus aktif dengan tingkat kematian nihil.

    “Di Kabupaten Mojokerto belum ditemukan adanya kasus aktif Covid-19. Kondisi yang terkendali tidak boleh membuat kita lengah. Upaya pencegahan, sistem rujukan, dan penanganan harus terus berjalan dengan baik. Pastikan ketersediaan sarana dan prasarana, serta koordinasi antar-OPD tetap solid,” tegasnya.

    Meski di Kabupaten Mojokerto belum ditemukan adanya kasus aktif Covid-19, Mas Wabup mengingatkan agar seluruh fasilitas kesehatan milik Pemkab, seperti RSUD dan Puskesmas, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Ulum Rokhmat menyampaikan bahwa saat ini Covid-19 tidak lagi dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), mengingat bukan lagi penyakit baru. “Covid-19 sudah tidak termasuk KLB, dan penanganannya kini sudah bisa dicover melalui BPJS Kesehatan,” jelasnya. [tin/ian]