Topik: produk impor

  • Prabowo Larang Produk Impor ‘Cemari’ Makan Bergizi Gratis

    Prabowo Larang Produk Impor ‘Cemari’ Makan Bergizi Gratis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah mewanti-wanti supaya tak ada bahan impor dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis.

    “Nah itu juga ditegaskan oleh Pak Presiden bahwa jangan ada barang impor dalam program makan bergizi gratis ini supaya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata Budi saat meninjau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1).

    Budi mengatakan kunjungannya ke SPPG Halim Perdanakusuma tak menemukan bahan baku untuk program makan bergizi gratis yang berasal dari hasil impor.

    Ia mengatakan kondisi ini penting lantaran untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di level terbawah.

    “Nasinya pasti dari Indonesia. Enggak tahu dari mana, Cianjur atau mana. Ayamnya pasti dari peternak kita. Sayurnya buncis dari kebun sayur mana di Bandung mungkin atau Cianjur. Pisangnya pasti buatan Indonesia,” kata dia.

    Budi menjelaskan hari pertama pelaksanaan MBG Dapur Sehat Anak Bangsa SPPG Halim Perdanakusuma memproduksi 1.500 porsi. Nantinya makanan akan disalurkan ke lima sekolah yang berada di dekat lokasi, salah satunya SD Negeri Angkasa 5 Halim Perdanakusuma.

    Ia pun memastikan menu makanan program akan berganti-ganti setiap harinya. Meski begitu, menu makanan itu harus berdasarkan standar yang sudah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Patokan gizinya, kesehatannya, itu kan dari Badan Gizi Nasional. Standar-standarnya ya. Jadi tadi bisa diceritakan dapur di sini mengajukan usulan, menu ini gimana, dikalkulasi oleh Badan Gizi, oke, yang approve Badan Gizi,” kata dia.

    (rzr/agt)

  • Berawal dari Keresahan, Bapak 2 Anak Ini Ciptakan Sneakers Khusus Anak

    Berawal dari Keresahan, Bapak 2 Anak Ini Ciptakan Sneakers Khusus Anak

    Jakarta

    Ide bisnis bisa didapatkan dari mana saja, termasuk keresahan. Seperti yang rasakan oleh seorang ayah sekaligus pecinta sneakers, Adhiprana Waraputra. Ia mendirikan bisnis brand lokal STUVW, sepatu sneakers khusus anak yang berawal dari sebuah keresahan.

    Adhiprana bercerita dirinya merasa resah ketika melihat pasar sepatu anak yang didominasi oleh produk impor. Sebagai ayah dari dua anak laki-laki yang aktif dan penggemar sepatu, Adhiprana sering dihadapkan pada dilema saat ingin membeli sepatu untuk anak-anaknya.

    “Setiap kali saya mencari sepatu anak, yang terlaris atau direkomendasikan di marketplace selalu produk impor dari China. Di sisi lain, sepatu dari brand besar seperti Nike atau Adidas harganya terlalu mahal, apalagi mengingat ukuran kaki anak cepat sekali berubah,” ungkap Adhiprana katanya, ditulis Minggu (5/1/2024).

    Ia juga merasa bahwa banyak brand lokal hanya menawarkan sepatu hitam atau desain yang terlalu basic. Menurutnya, saat ini belum ada brand lokal yang berani membuat sepatu anak dengan desain berkualitas.

    “Kenapa tidak ada brand lokal yang berani membuat sepatu anak dengan desain yang benar-benar keren dan berkualitas?” pertanyaan ini menjadi motivasi bagi Adhiprana untuk memulai STUVW.

    Dari keresahan itulah dirinya lalu mencoba menciptakan sendiri bisnis sepatu khusus anak. Dengan modal terbatas, Adhiprana memilih untuk fokus pada pengembangan sepatu berkualitas tinggi. Ia meyakini jika kualitasnya bagus, maka produknya akan diterima oleh masyarakat.

    “Kami mengutamakan investasi pada teknologi outsole yang bagus karena saya yakin, jika produknya bagus, pasar akan menerimanya dengan cepat,” jelasnya.

    Pendekatan ini terbukti berhasil, karena dalam waktu singkat STUVW menjadi favorit di komunitas olahraga anak, khususnya balance bike. Adhiprana memiliki misi besar: menyediakan sepatu anak yang keren secara visual, berkualitas tinggi, namun tetap terjangkau bagi para orang tua Indonesia.

    Setelah sukses mendapatkan tempat di hati para orang tua dan anak-anak, STUVW tidak berhenti berinovasi. “Kami ingin terus memberikan yang terbaik bagi komunitas kami. Tunggu saja gebrakan STUVW di tahun 2025 ini,” tambah Adhiprana penuh semangat.

    Sebagai brand lokal yang hadir dari keresahan pribadi seorang ayah, STUVW menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk anak dengan standar internasional. Dengan harga yang tetap terjangkau, STUVW tidak hanya menantang dominasi produk impor tetapi juga menjadi kebanggaan bagi orang tua Indonesia.

    Adhiprana mengatakan fokus utama STUVW adalah menciptakan sepatu anak yang keren secara visual, berkualitas tinggi, dan tetap terjangkau. Dalam waktu singkat, STUVW telah menjadi brand favorit di komunitas olahraga anak, seperti balance bike, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

    (fdl/fdl)

  • Menkop Budi Arie Ungkap 1.923 Koperasi Siap Kontribusi Program MBG

    Menkop Budi Arie Ungkap 1.923 Koperasi Siap Kontribusi Program MBG

    JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebutkan ada 1.923 koperasi yang terlibat sebagai pemasok bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang segera diluncurkan.

    “Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaraan MBG. Itu termasuk koperasi telur berapa, koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya,” kata Budi Arie dilansir ANTARA, Jumat, 3 Januari.

    Dia menjelaskan, koperasi tersebut membantu menyediakan bahan baku yang menjadi menu dalam program MBG (MBG).

    Contohnya, kata Budi Arie, koperasi peternak telur akan membantu menyediakan telur dalam menu makan program MBG.

    Selain koperasi, pemerintah juga melibatkan badan usaha milik desa (BUMDes) juga membantu menyiapkan program MBG di 29 provinsi.

    Menurut Budi, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar kerja sama pemenuhan bahan baku program MBG harus dijalin dengan koperasi maupun BUMDes.

    Selain agar perekonomian di desa bergerak, Presiden menginginkan bahan baku yang digunakan dalam program MBG berasal dari petani lokal, bukan berasal dari negara lain atau produk impor.

    “Arahan Presiden ini bahan bakunya harus dari Indonesia, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bahan bakunya bukan impor,” kata Budi Arie.

    Adapun pada Jumat, Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya sejak dilantik menggelar rapat terbatas dengan para menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

    Presiden didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin rapat koordinasi tentang pemberdayaan masyarakat, termasuk soal program MBG. Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat tersebut, yakni Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah Maman Abdurrahman.

    Kemudian, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Karding, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuky Riefky Harsya, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Daftar 69 Merek Produk Kosmetik Berbahaya di Pasaran Hasil Temuan BPOM – Halaman all

    Daftar 69 Merek Produk Kosmetik Berbahaya di Pasaran Hasil Temuan BPOM – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan 69 merek produk kosmetik berbahaya yang beredar di pasaran. 

    Kosmetik merupakan sediaan farmasi yang memiliki risiko terhadap kesehatan apabila tidak memenuhi persyaratan keamanan. Setidaknya ada 69 merek yang disita oleh BPOM. 

    “Mayoritas temuan produk kosmetik ilegal merupakan produk impor yang berasal dari Tiongkok, namun ada juga beberapa produk yang berasal dari Korea, Malaysia, Thailand, Filipina, dan India,” ungkap Kepala BPOK Taruna Ikrar dari website resmi dilansir, Jumat (3/1/2025). 

    Untuk kandungan bahan berbahaya, hasil pengujian dari sebagian besar temuan produk kosmetik ilegal diketahui mengandung bahan dilarang.

    Seperti merkuri dan pewarna rhodamin B (merah K10). 

    Selain itu, sebagian besar kosmetik impor ilegal atau  mengandung bahan berbahaya tersebut didistribusikan dan dipromosikan secara online. 

    Sebagai informasi, temuan ini diperoleh dari pengawasan dan operasi penindakan BPOM yang dilakukan selama periode Oktober-November 2024.

    Selain kosmetik ilegal dalam bentuk produk jadi, dari hasil operasi penindakan di Bandung, BPOM juga telah berhasil menyita sejumlah barang bukti. 

    Barang bukti berupa bahan baku obat dan produk ruahan (basis krim) yang dicampur dengan bahan obat yang digunakan dalam produksi skincare beretiket biru di usaha rumahan atau sarana ilegal. 

    Kegiatan produksi ini dilakukan oleh produsen yang tidak memiliki kewenangan dalam pembuatan kosmetik atau obat.

    Hasil pengawasan dan operasi penindakan tersebut ditemukan produk dan bahan baku, di antaranya mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang dalam kosmetik.

    Bahan berbahaya tersebut misalnya, hidrokuinon, tretinoin, antibiotik, antifungi, dan steroid. 

    Produk ilegal yang mengandung bahan obat ini diketahui didistribusikan ke “klinik kecantikan” di Pulau Jawa (Bandung, Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Mojokerto, dan Jember). 

    Sejumlah jenis Obat dan Kosmetik yang mengandung bahan berbahaya diamankan Balai Besar POM Pontianak (BBPOM),di kantor BBPOM Pontianak, Selasa (8/12/2015) dalam Operasi Gabungan Nasional, sejak 1-4 Desember 2015. (TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

    Jumlah barang bukti yang ditemukan sebanyak 208 item ini ditaksir nilai keekonomiannya mencapai Rp4,59 miliar.

    Terhadap temuan intensifikasi pengawasan dan operasi penindakan ini, Kepala BPOM menegaskan bahwa BPOM telah memberikan sanksi administratif terhadap 2 kasus yang terjadi di Banten dan Jawa Timur.

    Sanksi tersebut berupa perintah penarikan dan pemusnahan produk. 

    Sementara untuk 2 temuan lainnya di wilayah provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah ditindaklanjuti secara pro-justitia oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM. 

    Sesuai dengan Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, pelaku memproduksi dan mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi standar dapat dikenakan pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp5 miliar.

    Terkait dengan temuan ini, Kepala BPOM kembali menegaskan kepada pelaku usaha untuk mematuhi regulasi yang berlaku. 

    Taruna Ikrar juga mengimbau masyarakat agar menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan kosmetik. 

    Untuk menghindari penggunaan produk kosmetik ilegal yang tidak sesuai ketentuan, pastikan untuk membeli dan memperoleh kosmetik dari sarana penjualan yang jelas. 

    Jika membeli kosmetik secara online, pastikan dilakukan melalui official online store (toko online resmi).

    “Masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh iklan produk kosmetik yang menggunakan klaim secara berlebihan, termasuk klaim memberikan efek instan,” pungkasnya. 

    Berdasarkan Siaran Pers Nomor HM.01.1.2.12.24.108, berikut daftar 69 merek kosmetik ilegal dan berbahaya yang sebaiknya tidak digunakan:

    1. 2099

    2. 4K 

    3. 88 

    4. ADMD 

    5. Aichun Beauty 

    6. Annies 

    7. Anylady 

    8. Aqua Beauty

    9. AR 

    10. Arabela

    11. Bionic 

    12. BP 

    13. Croent

    14. CSRO

    15. Davis 

    16. DNM

    17. Flowly 

    18. Frozen

    19. FRS

    20. Fuyan

    21. Gingseng Seaweed

    22. Guanjing

    23. Hoyon

    24. Jiopoian

    25. Joeeyloves

    26. Jomeel

    27. Jungle

    28. K Plus 

    29.Kojic Acid 

    30. Lameila 

    31. Lanherla

    32. Leixina 

    33. Ling Zhi 

    34. Lybell

    35. Max Man

    36. Meibaoge

    37. Meidian 

    38. Mila Color

    39. My Choice 

    40. Nao

    41.  Naris

    42. Neutro

    43.  Odina

    44. Oranot 

    45. Pei Mei 

    46. Pony Beauty 

    47. Pure Milk 

    48. Pure Soap

    49. Qic 

    50. Q-nic

    51.  RDL Hydroquinone Tretinoin 

    52. RDL Whitening Treatment 

    53. Sakura Girl

    54. Shiliya

    55. Skindose

    56. Snowqueen

    57. Svmy

    58. Tanako 

    59. Taste of Love

    60. The Elf 

    61. Tipsy 

    62. Toofme

    63  V.lab 

    64. Wer 

    65. Widya Whitening 

    66. Wis

    67.  Wnp’l

    68.  Xixi 

    69. ZF

  • BPOM Sita 69 Merek Kosmetik Berbahaya, Positif Merkuri dan Pewarna Tekstil

    BPOM Sita 69 Merek Kosmetik Berbahaya, Positif Merkuri dan Pewarna Tekstil

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kembali menemukan produk kosmetik berbahaya yang beredar di pasaran. Kosmetik merupakan sediaan farmasi yang memiliki risiko terhadap kesehatan apabila tidak memenuhi persyaratan keamanan.

    “Mayoritas temuan produk kosmetik ilegal merupakan produk impor yang berasal dari Tiongkok, namun ada juga beberapa produk yang berasal dari Korea, Malaysia, Thailand, Filipina, dan India. Untuk kandungan bahan berbahaya, hasil pengujian dari sebagian besar temuan produk kosmetik ilegal diketahui mengandung bahan dilarang, yaitu merkuri dan pewarna rhodamin B (merah K10),” kata Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dalam keterangannya dikutip dari laman BPOM RI, Jumat (3/1/2025).

    Mayoritas kosmetik ilegal yang ditemukan mengandung sejumlah bahan berbahaya seperti merkuri, hidroquinon, hingga pewarna tekstil K3 hingga K10. Pemakaian dalam jangka panjang produk ilegal ini bisa berisiko untuk kesehatan.

    Pewarna dilarang (merah K3, merah K10, dan acid orange 7) bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker dan dapat mengganggu fungsi hati. Adanya timbal pada kosmetik dapat merusak fungsi organ dan sistem tubuh.

    Merkuri sudah lama dilarang untuk dipasarkan secara bebas apalagi dijadikan bahan tambahan kosmetik. Pasalnya masih banyak produk kosmetik mengandung merkuri beredar di pasaran.

    Padahal efek merkuri sangat buruk untuk kulit. Saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu, dokter spesialis dermatologi dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpDVE, menjelaskan kandungan merkuri dalam produk kosmetik ilegal dapat menyebabkan berbagai masalah kulit.

    Penggunaan jangka pendek merkuri bisa memicu rasa gatal, kemerahan pada wajah, intermittent flushing, ruam pada tangan, bintil berair, kemerahan pada telapak tangan dan telapak kaki, kerontokan rambut

    “Bahaya merkuri jika dipakai jangka panjang dapat mengalami peningkatan kadar merkuri dalam darah. Hal itu bisa menyebabkan sakit kepala, delirium, kejang, demensia, nyeri hingga pandangan kabur,” jelas dr Darma.

    “Pada kasus lain juga bisa menyebabkan gangguan bicara, gangguan ingatan, ketidakstabilan emosi, depresi, kecemasan, perubahan kepribadian, gangguan konsentrasi, gangguan tidur, tremor, gangguan saraf dan ginjal hingga gangguan kardiovaskular takikardia,” sambungnya.

    Untuk itu masyarakat diminta rajin mengecek produk kosmetik yang akan digunakan terutama terkait izin edar, yang bisa diakses melalui website cek BPOM RI.

    (kna/naf)

  • Demi TKDN, Perusahaan Teknologi Optimalkan Komponen  Made In Indonesia

    Demi TKDN, Perusahaan Teknologi Optimalkan Komponen Made In Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintahan Presiden Prabowo tengah mengkaji kebijakan terbaru soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri. Hal ini salah satunya terkait kenaikan persentase TKDN untuk perangkat teknologi dari 35% menjadi 40%.

    Terkait rencana kenaikan aturan TKDN, Dahua Storage Technology Indonesia sebagai perusahaan asal Tiongkok yang menyediakan produk high-end di bidang storage seperti Micro SD sudah memenuhi aturan TKDN dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal dalam memenuhi kebutuhan komponen produk

    Regional Manager Dahua Storage Technology Indonesia, Hery Goh memastikan komitmen Dahua Storage Technology untuk mendukung aturan TKDN. Hal ini tidak lepas dari dukungan kualitas produk/komponen lokal yang memikili kualitas baik dan tidak kalah dari produk impor.

    Seperti apa strategi perusahaan teknologi penuhi aturan TKDN? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Regional Manager Dahua Storage Technology Indonesia, Hery Goh dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 03/01/2025)

  • Horor! Begini Kronologi 60 Pabrik Tekstil RI Kolaps-PHK 250 Ribu Orang

    Horor! Begini Kronologi 60 Pabrik Tekstil RI Kolaps-PHK 250 Ribu Orang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta mengungkapkan kronologis di balik kolapsnyaa 60 pabrik tekstil yang menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 250 ribu buruh selama periode 2022-2024. Fenomena ini menunjukkan adanya krisis serius yang melanda industri tekstil nasional akibat derasnya tekanan barang impor, baik legal maupun ilegal.

    Menurut Redma, industri tekstil Indonesia sebetulnya telah pulih dari dampak pandemi COVID-19 pada tahun 2022.

    “Sepanjang 2022, pertumbuhan industri kita sudah mencapai 9%, artinya kita sudah positif,” ungkap Redma kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/1/2025).

    Pulihnya industri saat itu, katanya, didorong oleh kebijakan “zero COVID” diberlakukan China, yang menyebabkan pelabuhan Negeri Tirai Bambu itu ditutup hingga kuartal III-2022. Karena itu, pasar lokal Indonesia sepenuhnya didominasi oleh produk dalam negeri, dan pertumbuhan industri pulih. Namun, situasi berubah drastis pada kuartal IV-2022 ketika China mulai melonggarkan kebijakan tersebut.

    “Pelabuhan di China mulai dibuka, dan barang-barang dari sana mulai membanjiri pasar Indonesia,” sambungnya.

    Kondisi tersebut menandai awal dari tekanan besar pada industri tekstil lokal.

    Masuknya produk impor dari China, yang dijual dengan harga sangat murah akibat overstock selama hampir dua tahun, menjadi faktor utama yang memukul industri tekstil Indonesia sepanjang 2023.

    Foto: Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    “Barang-barang dari China masuk dalam jumlah besar, menekan produk lokal. Sepanjang 2023, banyak perusahaan mulai mengurangi tenaga kerja, mulai ada PHK,” ungkap dia.

    Meski demikian, pada 2023 sebagian besar perusahaan masih mampu bertahan meskipun dengan kapasitas produksi yang menurun. Banyak pabrik yang mengurangi tenaga kerja mereka secara bertahap sebelum akhirnya benar-benar tutup di tahun berikutnya.

    Namun tahun 2024 menjadi puncak krisis bagi industri tekstil nasional.

    “Sepanjang 2023, PHK terus terjadi. Sementara pada 2024, banyak pabrik akhirnya memutuskan untuk tutup secara permanen,” kata Redma.

    Beberapa contoh mencolok termasuk Alenatex yang mem-PHK 700 pekerja sekaligus menutup pabriknya, serta Asia Pacific Fiber di Karawang yang mem-PHK 2.500 karyawan pada akhir 2024 setelah serangkaian PHK bertahap sebelumnya.

    Selain itu, ada kasus seperti Sulindafin yang memilih tutup penuh pada 2024 setelah beberapa kali menghentikan produksi. Perusahaan ini awalnya melakukan PHK besar-besaran pada 2022, memberikan pesangon, lalu beroperasi kembali dengan sistem kerja harian pada 2023 sebelum akhirnya menyerah pada tekanan pasar.

    Redma menekankan, impor ilegal atau penyelundupan turut memperparah kondisi industri tekstil nasional. Barang-barang ilegal tersebut masuk ke pasar Indonesia dengan harga jauh di bawah rata-rata, membuat produk lokal sulit bersaing.

    “Penyebab utama yang menyebabkan perusahaan-perusahaan ini tutup adalah karena serbuan impor, baik yang legal maupun ilegal,” tegasnya.

    Lebih lanjut, meski APSyFI mencatat total estimasi PHK mencapai 250 ribu orang, Redma mengakui sulitnya mendapatkan data pasti dari tiap perusahaan. Dia pun mengklaim bahwasanya ada lebih dari 250 ribu pekerja ter-PHK dan 60 pabrik yang kolaps.

    “Banyak perusahaan yang tidak melaporkan jumlah PHK mereka secara rinci dan hanya melaporkan ketika mereka tutup sepenuhnya,” jelasnya.

    Data tersebut dihitung berdasarkan penurunan utilisasi produksi yang menjadi indikasi berkurangnya kebutuhan tenaga kerja.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan membuka data terkait dengan jumlah pabrik tekstil yang kolaps mencapai 60 pabrik dengan jumlah PHK sekitar 250 ribu orang. Ini terjadi dalam kurun waktu 2022 hingga 2024.

    Pria yang akrab disapa Noel tersebut mengungkapkan data tersebut dia dapatkan dari Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI), Redma Gita Wirawasta. Penyebab kolapsnya 60 pabrik tekstil tersebut karena impor ilegal (penyelundupan) yang memperparah kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

    “Menurut APSyFI, dalam dua tahun terakhir 60 pabrik terancam oleh impor ilegal, sehingga terjadi 250 ribu Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (PHK). Saya bertanya, apakah data APSyFI benar? Kalau benar, maka instansi terkait hendaknya mengambil langkah konkret,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (3/1/2025).

    (wur)

  • Inflasi Terkendali dan Sektor Manufaktur Menguat, Menko Perekonomian: Cerminkan Ketahanan Ekonomi Indonesia

    Inflasi Terkendali dan Sektor Manufaktur Menguat, Menko Perekonomian: Cerminkan Ketahanan Ekonomi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, inflasi yang stabil dan indeks PMI manufaktur yang kembali menunjukkan ekspansi pada Desember 2024, mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia.

    Ia menjelaskan, inflasi tahunan sebesar 1,57% (yoy) berada dalam rentang target nasional sebesar 2,5% ±1%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Desember 2023 yang mencapai 2,61%. Selain itu, PMI manufaktur mencapai level ekspansif di angka 51,2 setelah sebelumnya berada di zona kontraksi.

    “Hal ini menunjukkan sektor manufaktur memiliki prospek yang cerah, dengan banyak perusahaan mempersiapkan diri menghadapi lonjakan permintaan pada 2025,” ungkap Airlangga di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

    Stabilitas inflasi dan kinerja positif PMI mencerminkan optimisme dunia usaha terhadap prospek ekonomi nasional ke depan. Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen pada 2024 dan 5,2 persen di tahun berikutnya.

    Lebih jauh, Airlangga menekankan, pemerintah terus berupaya memperkuat sektor manufaktur melalui optimalisasi bahan baku lokal, pemberian insentif, perlindungan industri dalam negeri, serta pengembangan kerja sama internasional.

    Untuk menekan biaya produksi akibat pelemahan nilai tukar rupiah, pemerintah mendorong pemanfaatan bahan baku lokal dibandingkan impor. Langkah ini diwujudkan melalui percepatan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

    Selain itu, berbagai insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan riset serta inovasi terus digalakkan untuk mendukung pengembangan industri nasional.

    Sebagai bagian dari insentif, pemerintah menyediakan program PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor otomotif dan pembiayaan bagi industri padat karya, seperti tekstil, pakaian jadi, furnitur, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman. Langkah ini juga mencakup subsidi bunga untuk revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas.

    Pemerintah terus memperluas akses pasar ekspor melalui berbagai kerja sama dagang, termasuk negosiasi bergabung dengan CP-TPP dan mempercepat perundingan Indonesia-EU CEPA, untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Amerika Latin dan Eropa.

    “Pemerintah juga mempercepat penerapan kebijakan perlindungan industri dalam negeri, seperti penerapan safeguard dan antidumping untuk menghadapi persaingan tidak sehat dari produk impor,” jelas Airlangga.

    Namun, beberapa tantangan tetap ada. Kenaikan harga komoditas global, seperti emas, kopi, dan CPO, serta fluktuasi harga minyak mentah dunia dan penguatan dolar AS, memberikan tekanan pada biaya produksi dalam negeri.

    Inflasi sepanjang 2024 dipengaruhi oleh faktor eksternal dan domestik, termasuk kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Nasional. Dari sisi domestik, penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT), curah hujan tinggi, dan momen hari besar keagamaan nasional turut memengaruhi inflasi.

    Komponen inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) pada Desember 2024 tercatat sebesar 2,04% (mtm) dan 0,12% (yoy), mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan tetap di bawah 5% sebagaimana disepakati dalam HLM TPIP 2024.

    “Kolaborasi antara pemerintah dan Bank Indonesia kendalikan inflasi melalui TPIP dan TPID berhasil menjaga stabilitas harga, menciptakan fondasi kuat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Pemerintah akan terus memastikan ketersediaan pasokan pangan, kestabilan harga, serta pemulihan sektor vital, seperti manufaktur, konstruksi, dan pertanian,” tutup Airlangga.

  • Inflasi Terkendali dan Sektor Manufaktur Menguat, Menko Perekonomian: Cerminkan Ketahanan Ekonomi Indonesia

    Kinerja Ekonomi Tangguh karena Insentif Pemerintah dan Hilirisasi Industri

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kinerja perekonomian Indonesia memasuki 2025 tangguh karena insentif pemerintah dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Ketangguhan kinerja ekonomi Indonesia terlihat dari inflasi yang terkendali dan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia yang berhasil rebound pada Desember 2024 dan kembali mencatatkan level ekspansif pada angka 51,2.

    Kondisi tersebut, kata Airlangga, juga tercermin dari outlook World Bank pada Desember 2024 yang memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,1% pada 2024 dan 5,2% pada tahun 2025.

    “Kondisi ini sekaligus mencerminkan prospek positif sektor manufaktur, dengan banyak perusahaan yang bersiap menghadapi peningkatan permintaan pada 2025,” ujar Airlangga kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Pemerintah, kata Airlangga terus berupaya meningkatkan sektor manufaktur nasional melalui penggunaan bahan baku lokal, pemberian insentif, perlindungan industri dalam negeri, dan kerja sama ekonomi internasional. Menurut dia, dorongan penggunaan bahan baku lokal dalam negeri untuk mengurangi beban biaya produksi akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan antara lain melalui akselerasi hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

    “Sementara itu, pemberian insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan riset dan inovasi merupakan upaya lebih lanjut dari pemerintah untuk mendorong industri nasional,” tutur Airlangga.

    Pemerintah, kata Airlangga, juga telah memberikan insentif PPN DTP (pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah) untuk sektor otomotif. Termasuk, kata dia,  menyediakan pembiayaan industri padat karya di antaranya sektor pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman untuk revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas, dengan skema subsidi bunga.

    Dikatakan juga, pemerintah terus berupaya memberikan akses pasar yang lebih baik bagi produk ekspor nasional melalui berbagai kerja sama perdagangan. Pemerintah saat ini berupaya bergabung dalam kesepakatan CP-TPP dan mempercepat perundingan Indonesia-EU CEPA untuk meningkatkan penetrasi produk ekspor nasional di Amerika Latin dan Uni Eropa.

    “Pemerintah juga mengakselerasi penerapan kebijakan perlindungan industri dalam negeri dari banjirnya produk impor melalui safeguards dan praktik impor yang tidak fair (dumping) melalui antidumping,” jelas Airlangga terkait ekonomi Indonesia.

    Lebih lanjut, Airlangga mengatakan capaian inflasi sepanjang 2024 tidak terlepas dari berbagai faktor baik dari eksternal maupun domestik, serta keberhasilan kebijakan pengendalian inflasi yang dikoordinasikan oleh tim pengendalian inflasi nasional. Faktor eksternal terkait fluktuasi harga komoditas global, seperti emas, kopi, CPO dan minyak mentah, mendorong kenaikan harga komoditas dalam negeri.

    “Sementara dari dalam negeri, penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT), tingginya curah hujan serta momen hari besar keagamaan nasional (HBKN) menjadi driver utama pergerakan inflasi,” jelas dia.

    Diketahui, inflasi komponen harga bergejolak (volatile food/VF) pada Desember 2024 tercatat sebesar 2,04% (mtm) dan 0,12% (yoy). Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP (tim pengendali inflasi pusat) dan TPID (tim pengendali inflasi daerah) dalam pengendalian harga pangan tetap di bawah 5% sebagaimana hasil kesepakatan HLM TPIP 2024.

    Sementara itu, inflasi komponen harga diatur pemerintah (administered price/AP) masih tetap stabil, yakni 0,03% (mtm) dan 0,56% (yoy). Secara keseluruhan, inflasi ini masih terjaga dalam rentang target 2,5%±1% didukung kenaikan pada komponen inti, yakni 0,17% (mtm) dan 2,26 (yoy).

    Inflasi VF secara tahunan mengalami penurunan, meskipun beberapa komoditas tetap mengalami peningkatan seperti beras, bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras.

    “Sinergi antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID telah berhasil menjaga stabilitas harga dan memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah juga akan terus memastikan pasokan pangan yang cukup, menjaga kestabilan harga, dan mendorong pemulihan sektor-sektor vital seperti industri manufaktur, konstruksi dan pertanian,” pungkas Airlangga.

  • 2025, Banggar DPR Wanti-Wanti Pelemahanan Ekonomi China hingga Deindustrialisasi

    2025, Banggar DPR Wanti-Wanti Pelemahanan Ekonomi China hingga Deindustrialisasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Badan Angggaran DPR Said Abdullah mewanti-wanti pemerintah agar memanfaatkan tantangan ekonomi pada 2025 menjadi peluang, seperti pelemahan perekonomian China hingga gejala diindustrialisasi dini.

    Said mencontohkan salah satu tantangan terbesar sepanjang tahun ini ada pelemahanan perekonomian China yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

    “Tiongkok dihadapkan perang ekonomi secara multifront [dari banyak sisi], perang tarif dengan AS [Amerika Serikat] dan Uni Eropa,” ujar Said dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).

    Uni Eropa, sambungnya, telah memberlakukan bea masuk 43% untuk mobil listrik dari China. Begitu juga presiden terpilih AS Donald Trump yang mengancam kenaikan bea masuk produk-produk China.

    Said menilai jika perekonomian China makin melambat karena produk ekspor globalnya terpukul maka dampak negatifnya juga akan terasa terhadap produk ekspor Indonesia ke Negeri Panda tersebut. Oleh sebab itu, dia meyakini pemerintah perlu mencari negara lain sebagai pengganti ekspor ke China yang menurun.

    “Bila Indonesia bisa menggantikan produk-produk impor yang dibutuhkan kedua negara, maka peluang ekspor Indonesia akan besar. Dengan demikian, pemerintah dan eksportir harus membaca situasi ini sebagai peluang emas ke depan,” katanya.

    Apalagi, elite PDI Perjuangan (PDIP) ini juga meningkatkan bahwa perang dagang antara China dan negara-negara Barat juga bisa berdampak negatif ke kurs rupiah. Said mengingatkan pentingnya diplomasi perdagangan internasional dan pengaturan lebih ketat lagi atas devisa hasil ekspor.

    Tidak hanya dari eksternal, dia mengingatkan tantangan perekonomian dari dalam negeri juga tak kalah pelik. Said mengingatkan terjadi penurunan jumlah kelas menengah dan pelemahanan konsumsi rumah tangga. 

    Dia pun mendorong agar pemerintah lebih menggerakkan UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja. Menurutnya, pemerintah harus perlu memastikan pelaku UMKM masuk ke dalam rantai pasok program makan bergizi gratis. 

    Sejalan dengan itu, industri manufaktur juga harus dibangkitkan kembali. Said mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 21,28% pada 2014, namun menyusut menjadi 18,67% pada 2023.

    “Peluang yang bisa ditempuh oleh pemerintah hanya dengan perluasan program hilirisasi, yang saat ini masih di sektor nikel. Perluasan hilirisasi bisa merambah ke bahan tambang selain nikel, perkebunan, pertanian, dan kehutanan, terutama yang menjadi kebutuhan rantai pasok global,” ungkapnya.

    Sejalan dengan itu, Said menegaskan pentingnya perbaikan angka Incremental Output Rasio (ICOR) Indonesia yang masih tertahan di angka 6. Padahal, lanjutnya, berbagai infrastuktur fisik sudah banyak dibangun selama 10 tahun terakhir.

    Masalahnya, ungkap Said, praktik korupsi dan ketidakefisienan birokrasi masih menjadi permasalahan. Oleh sebab itu, dia meyakini ICOR Indonesia bisa turun hanya dengan pemberantasan korupsi dan permudah iklim berusaha.

    “Dengan ICOR yang rendah maka produk ekspor Indonesia bisa berdaya saing di pasar global,” tutup Said.