Topik: produk impor

  • Takut Kalah Saing Produk Impor, Asosiasi Furnitur Minta Pemerintah Lindungi Pasar Lokal – Page 3

    Takut Kalah Saing Produk Impor, Asosiasi Furnitur Minta Pemerintah Lindungi Pasar Lokal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat, mengaku sangat khawatir dengan semakin banyaknya produk furnitur impor yang masuk ke Indonesia, dapat mempersempit ruang gerak bagi produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin dan industri furnitur dalam negeri.

    Dedy mengungkapkan bahwa selain meningkatnya volume impor furnitur, keberadaan pameran produk furnitur internasional juga memberikan tantangan tersendiri.

    Sebab pameran-pameran tersebut sering kali menampilkan produk impor yang dianggap lebih murah atau memiliki desain yang lebih modern, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk dari luar negeri.

    Fenomena ini, kata Dedy, memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri. Asmindo, sebagai wadah bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan lokal, terus berupaya memperjuangkan kepentingan produk-produk dalam negeri agar tetap dapat bersaing di pasar domestik.

    “Sebagai organisasi yang menaungi 90 persen anggota di kalangan UKM, ASMINDO sangat mengharapkan keberpihakan dan dukungan nyata dari pemerintah untuk melindungi pasar domestik,” kata Dedy saat ditemui usai Peluncuran IFFINA 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (23/1/2025).

    Peningkatan Kualitas

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan kualitas produk lokal. Agar dapat bersaing dengan produk impor, industri furniture Indonesia harus mampu menciptakan desain yang menarik, kualitas yang terjamin, serta harga yang kompetitif.

    Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif dan perlindungan terhadap produk lokal, sehingga industri furnitur Indonesia dapat berkembang pesat dan memiliki daya saing yang kuat di pasar global.

    “Kami berharap adanya dukungan regulasi yang lebih kuat untuk mengontrol arus import furnitur. termasuk dengan memberikan prioritas kepada produk lokal dalam belanja pemerintah,” ujarnya.

     

  • Uni Eropa Cari Strategi Bersama untuk Hadapi Trump

    Uni Eropa Cari Strategi Bersama untuk Hadapi Trump

    Jakarta

    Pada hari pelantikan Donald Trump sebagai presiden baru Amerika Serikat (AS), tidak ada kemajuan besar bagi Uni Eropa (UE). Setidaknya untuk saat ini, Presiden AS itu belum mengumumkan tarif impor apa pun terhadap produk UE. Selama kampanye, Trump mengancam akan mengenakan tarif baru sebesar 10 hingga 20 persen pada produk impor dari UE.

    Eropa memang bukan prioritas paling atas dalam pada jam-jam pertama masa jabatan kedua Trump, seperti yang juga dicatat di Parlemen Uni Eropa pada hari Selasa (21/01). Akan tetapi, UE juga tengah mempersiapkan strategi untuk menghadapi pemerintahan baru Trump.

    Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos di Swiss, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen berbicara mendukung langkah-langkah pragmatis. “Kami akan bersikap pragmatis, tetapi kami akan selalu berpegang pada prinsip kami,” tegas politisi senior itu. Prioritas utama sekarang adalah membahas kepentingan bersama antara AS dan UE serta bersikap terbuka terhadap negosiasi.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada hari Senin (20/01), Trump mengatakan ingin menyeimbangkan defisit perdagangan dengan UE baik melalui tarif atau melalui ekspor energi yang lebih besar, seperti minyak dan gas alam.

    “Strategi ganda” perdagangan

    Di Parlemen Uni Eropa, Komisaris Perdagangan Maro efovi menekankan bahwa Uni Eropa sudah menjadi importir terbesar gas alam cair dari AS. Sekitar 50 persen gas LNG di UE berasal dari AS. Namun, delegasi dari Slowakia mengatakan bahwa mereka siap memperluas kerja sama strategis ini dengan pemerintahan Trump yang baru, dengan mempertimbangkan kemungkinan negosiasi. Namun, pada saat yang sama, mereka juga siap membela kepentingan sah jika diperlukan.

    Pendekatan ini kemungkinan besar adalah apa yang disebut sebagai “strategi ganda” oleh Bernd Lange, Ketua Komite Perdagangan Uni Eropa. Menurut politisi beraliran Demokrat Sosial itu, UE harus bernegosiasi jika memungkinkan dan mempertahankan diri terhadap serangan jika perlu.

    Anggota parlemen serukan persatuan Eropa

    Ada kesepakatan luas di antara anggota parlemen bahwa eskalasi konflik perdagangan dengan Donald Trump harus dicegah. Delegasi dari Spanyol, Francisco Jose Milln Mon, menekankan bahwa perang dagang tidak akan menguntungkan siapa pun.

    UE juga harus berupaya menjalin hubungan perdagangan dengan AS, kata politisi dari Partai Rakyat Eropa berhaluan konservatif itu. Selain itu, Eropa harus bertindak bersama-sama dan tidak mencoba mencari kesepakatan secara terpisah dengan Washington.

    Anggota Parlemen Partai Hijau Anna Cavazzini juga percaya bahwa “Eropa bersatu” harus menjadi jawaban untuk “Membuat Amerika hebat kembali”. Ini juga berarti tidak sedikit pun melepaskan kendali pengaturan atas perusahaan teknologi besar. Cavazzini mengimbau Komisi Uni Eropa untuk menggunakan pengaruh yang tersedia berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital.

    Terutama dengan latar belakang pelantikan Trump dan kedekatannya dengan Elon Musk, pemilik Platform X, UE kembali mendapatkan momentum untuk berdiskusi tentang cara memastikan bahwa perusahaan teknologi besar mematuhi aturan. Undang-Undang Layanan Digital menetapkan bahwa tindakan harus diambil terhadap konten yang melanggar hukum dengan ancaman denda.

    Kritik dan pujian terhadap Trump

    Ada juga kata-kata yang jelas tentang Greenland, khususnya dari anggota parlemen Denmark seperti Stine Bosse. Anggota kelompok liberal Renew menekankan bahwa masa depan Greenland hanya dapat ditentukan oleh penduduk Greenland. Bahkan setelah menjabat, Trump menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat membutuhkan Greenland untuk “keamanan internasional”.

    Sosial Demokrat Vytenis Povilas Andriukaitis mengkritik keputusan Trump untuk menangguhkan perjanjian iklim Paris, menyebutnya sebagai “aib.” Pihak Lithuania juga menyesalkan bahwa Ukraina tidak disebutkan dalam pidato pelantikan.

    Pujian terhadap tindakan pertama Donald Trump saat menjabat terutama datang dari kubu sayap kanan. Misalnya, Christine Anderson, anggota partai ekstremkanan Jerman Alternative fr Deutschland (AfD), yang memuji pidato pelantikan Trump sebagai “angin segar”. Ia akan memulihkan keamanan dalam negeri dengan menutup perbatasan dan mendeportasi semua migran ilegal.

    Di akhir perdebatan, Komisaris Perdagangan efovi menyatakan keyakinannya bahwa tidak ada masalah antara dua mitra dekat seperti AS dan Eropa yang tidak dapat diselesaikan dengan cara yang bersahabat dan kooperatif.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Begini ?Cara Meningkatkan Penjualan Produk Lokal di Marketplace

    Begini ?Cara Meningkatkan Penjualan Produk Lokal di Marketplace

    Jakarta: Penjualan produk-produk dalam negeri tengah didorong agar menjadi prioritas para penyedia loka pasar (marketplace) di Indonesia.
     
    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan saat ini penjualan di marketplace masih didominasi oleh produk impor.
     
    Fenomena itu disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platform kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah.

    Untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri, ia pun meminta seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan peluang bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri kecil menengah (IKM) dibandingkan produk impor.
     
    “Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” kata Faisol ketika berkunjung ke kantor pusat Tokopedia, di Jakarta, pada Rabu, 22 Januari 2025.
     

    Cara Meningkatkan Penjualan Produk Dalam Negeri di Marketplace
    Faisol menyebutkan beberapa cara yang bisa mendongkrak penjualan produk dalam negeri di marketplace diantaranya:

    1. Pemberian label “Made in Indonesia”

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

    2. Marketplace memberi pendampingan kepada IKM

    Selain itu, marketplace didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat.
     
    “Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif,” ujar Faisol

    3. Mengutamakan produk dalam negeri saat Harbolnas

    Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif, menurut Faisol, harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.
     

    Dia optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik bahkan dunia.
     
    Seperti diketahui, laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total USD90 miliar atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan USD65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga USD200-USD360 miliar pada 2030.
     
    “Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri,” imbuh Faisol.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Wamenperin sarankan marketplace memprioritaskan produk asli Indonesia

    Wamenperin sarankan marketplace memprioritaskan produk asli Indonesia

    Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyarankan para penyedia lokapasar (marketplace) untuk memprioritaskan produk-produk asli tanah air atau “Made in Indonesia”.

    Ia mengatakan saat ini penjualan di marketplace masih didominasi oleh produk impor.

    “Fenomena itu disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platfom kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah,” ujar Faisol saat berkunjung ke kantor pusat Tokopedia, di Jakarta, Rabu.

    Karena itu, dirinya mendorong seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan peluang bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri kecil menengah (IKM) dibandingkan produk impor.

    “Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” kata Wamenperin.

    Menurutnya, produk fesyen dan sepatu Indonesia banyak yang punya kualitas yang lebih baik.

    “Mereka ini yang harus diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat bahwa produk impor pasti lebih baik itu bisa terkikis dengan sendirinya,” ujar dia menambahkan.

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri adalah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

    Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM, agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat.

    Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif.

    “Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” ujarnya pula.

    Wamenperin optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik, bahkan dunia.

    “Untuk itu, Kemenperin dan marketplace bisa meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk mengutamakan dan memberikan identitas terhadap kehadiran produk dalam negeri di platform-platform tersebut,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Wamen Faisol menambahkan, perdagangan daring melalui marketplace di Indonesia cukup potensial.

    Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total 90 miliar dolar AS atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan 65 miliar dolar AS di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga 200-360 miliar dolar AS pada 2030.

    “Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem industri kecil menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” katanya pula.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Jakarta (ANTARA) – Kompetisi di industri alat dapur semakin ketat seiring pertumbuhan bisnis kuliner, bahkan dua pemain utama asal Jepang dan China juga harus bersaing ketat untuk memperebutkan pasar di Indonesia.

    Guna memperkuat industri alat dapur menghadapi serbuan produk impor, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan untuk mewajibkan SNI bagi alat masak dan alat makan sejak 2024, dengan tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN) rata-rata 40-85 persen.

    “Sedangkan TKDN untuk bak cuci piring saat ini capaiannya sudah 40 persen,” kata Founder&CEO PT Octa Utama, Ifan Kesuma dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan, bisnis alat dapur masih memiliki peluang yang sangat besar. “Salah satu kunci untuk memperebutkan pasar alat dapur adalah pada kualitas yang tentunya terkait langsung dengan harga,” katanya.

    Ifan menjelaskan, salah satu langkah yang yang dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah dengan membuka toko utama (flagship store) di lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat termasuk di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kuliner.

    Lokasi seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) atau Kelapa Gading yang memang menjadi surga kuliner sangat cocok dihadirkan untuk toko utama agar masyarakat bisa memiliki pengalaman.

    Kehadiran toko bisa untuk mengenalkan produk alat dapur. Masyarakat tentunya ingin mengetahui barang berkualitas sebelum memutuskan untuk membeli sehingga kehadiran toko resmi tetap dibutuhkan meski di e-commerce (toko daring) juga banyak tersedia.

    Menurut dia, untuk menggaet pasar maka penting untuk menjaga kepuasan pelanggan diantaranya dengan menyediakan layanan purna jual dan garansi produk.

    Terakhir, kata Ifan, penting juga untuk rajin mengenalkan ke masyarakat sehingga produk tersebut tetap dekat dengan persepsi masyarakat.

    Produk alat dapur yang digemari masyarakat Indonesia di antaranya mesin jus, oven, pencampur, pisau, panci presto dan beberapa lainnya.

    “Semua itu tentunya harus tetap diingatkan kepada masyarakat yang menjadi target pasar,” katanya.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penjualan Polytron Tumbuh 14% Kala Pasar Domestik Banjir Impor

    Penjualan Polytron Tumbuh 14% Kala Pasar Domestik Banjir Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron mencatat pertumbuhan penjualan 14% sepanjang tahun lalu di tengah gempuran produk impor yang masif masuk ke pasar domestik imbas kebijakan relaksasi impor. 

    Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo mengatakan kebijakan tersebut mempermudah barang jadi impor masuk dan dipasarkan lewat e-commerce. Dia pun mengakui ada banyak merek elektronik asing yang beredar di pasar daring. 

    “Kalau kita bicara kebijakan pemerintah, sebetulnya relaksasi impor tentu saja tidak positif buat kita, karena kita berkomitmen untuk membangun produksi disini, sehingga kalau kebijakannya membawa barang jadi masuk, tentu saja buat kita tidak positif,” kata Tekno di Jakarta, Selasa (21/1/2025). 

    Menurut Tekno, Polytron dapat tumbuh dan mencatat kinerja dua digit lantaran berhasil untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar dalam negeri. Kendati, dia pun menyadari bahwa kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat tidak begitu bagus. 

    Untuk itu, kebijakan pemerintah yang merelaksasi impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag 8/2024) cukup memberatkan bagi industri elektronik. Pihaknya pun telah berupaya memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah. 

    “Tetapi kita pada dasarnya tidak bisa mengharapkan dari pemerintah, karena pemerintah hanya bikin aturan, tapi saya pikir mungkin prioritas pemerintah belum tentu sama dengan kita,” tuturnya. 

    Dalam hal ini, Polytron menyarankan pemerintah agar tidak memudahkan produk jadi elektronik yang diimpor masuk ke pasar domestik. Setidaknya, produsen luar harus memberikan kontribusi produksi dengan konten lokal dan menyerap tenaga kerja lokal. 

    Saat ini, Polytron memiliki tiga fasilitas produksi yang berlokasi di Sidorekso dan Krapyak, Kudus dan Sayung, Demak. Adapun, pabrik di Sayung memproduksi home appliances atau peralatan rumah dan Elecric Vehicle (EV). 

    Sedangkan, pabrik di Sidorekso, Kudus memproduksi audio dan battery pack, dan pabrik di Krapyak memproduksi TV & Video. Adapun, nilai TKDN produk Polytron berkisar 50%-54% untuk produk-produk tersebut. 

    “Paling tidak harus produksi di Indonesia, sehingga ada serapan tenaga kerjanya, terus juga TKDN-nya harus sekian persen. Itu yang kita beri masukan,” jelasnya. 

    Di sisi lain, Polytron juga tak memprioritaskan pasar ekspor yang dinilai juga tidak begitu stabil. Pasalnya, semua negara yang semula menjadi tujuan kini banyak yang memberlakukan batasan perdagangan luar. 

    “Misalkan kita mau masuk ke salah satu negara, misal ke India, kita dulu banyak ekspor lemari es kesana cuma dalam perjalananya kita gak bisa karena mereka bikin barriers sendiri, salah satu nya adalah produknya harus memenuhi standar energi yang lebih tinggi, ini hambatan buat kita,” pungkasnya. 

    Kendati demikian, Polytron tetap optimistis dapat tumbuh untuk tahun ini 10% di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang. Hal ini didukung dengan strategi diversifikasi produk elektronik yang akan dirilis tahun ini.

  • Indonesia siap hadapi dampak perang dagang AS-China

    Indonesia siap hadapi dampak perang dagang AS-China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mendag: Indonesia siap hadapi dampak perang dagang AS-China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 15 Januari 2025 – 22:43 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan, Indonesia siap menghadapi dampak dari potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

    “Itu kan udah isu dari dulu, kita siap saja ya,” kata Budi di Jakarta, Rabu.

    Potensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China diprediksi akan muncul setelah Donald Trump resmi menjadi presiden. Trump diketahui mengusulkan kebijakan tarif 100 persen untuk negara anggota BRICS dan kenaikan tarif sebesar 60 persen pada produk China, yang berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik dan disrupsi rantai pasok global.

    Budi menyampaikan, salah satu kunci mempertahankan perekonomian di tengah ketegangan tersebut adalah dengan meningkatkan daya saing.

    Menurut dia, daya saing yang kuat akan membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain karena unggul untuk perdagangan barang dan jasa.

    “Dulu juga hampir sama (kepemimpinan Trump), jadi kita harus siap. Yang penting itu kita punya daya saing, jadi kalau misalnya kita punya daya saing, terus kita bersaing dengan negara lain, daya saing kita bagus, yang penting itu nggak akan kalah,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Budi menyampaikan, pemerintah akan mencoba pendekatan baru untuk menjalin kerja sama ekonomi bilateral dengan AS.

    “Nanti kita coba lakukan pendekatan lagi, jadi seperti apa formulasi hubungan yang bagus sehingga kita bisa menembus pasar,” kata Budi.

    SSebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia bakal berupaya mengajukan penurunan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama bilateral antarkedua negara.

    Upaya ini dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Donald Trump mendatang.

    “Kita sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan,” kata Airlangga usai acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1).

    Airlangga mengatakan, kerja sama perdagangan Indonesia-AS dapat ditempuh melalui beragam mekanisme, salah satunya lewat perjanjian perdagangan bebas (free trade aggrement/FTA).

    Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025. Merespons hal ini, Airlangga menjelaskan bahwa sebenarnya selama ini AS sudah mengenakan tarif bagi produk-produk impor asal Indonesia seperti apparel maupun komoditas.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Akan Sanksi BUMN dan Kontraktor yang Langgar Kewajiban TKDN – Halaman all

    Pemerintah Akan Sanksi BUMN dan Kontraktor yang Langgar Kewajiban TKDN – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Himpunan Pengusaha Pipa, Tubular, dan Aksesoris (HIPPDA) Irvan Prasurya Widjaya mendukung rencana pemerintah memberi sanksi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun kontraktor EPC (Engineering, Procurement, and Construction) yang mengabaikan kewajiban pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Hal itu berkaitan dengan proyek hulu–hilir minyak dan gas bumi (migas).  

    “Kami sangat setuju dengan rencana pemberian sanksi kepada BUMN & EPC yang masih menggunakan produk impor, khususnya untuk material pipa, flensa (flanges), fittings, dan valves yang sebenarnya sudah bisa diproduksi di Indonesia,” ujar Irvan saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).

    Menurutnya, ketegasan pemerintah sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan industri domestik.

    Namun ia menilai perlu adanya sosialisasi ulang dari pemerintah terhadap semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), BUMN, dan EPC. 

    Sosialisasi ini mencakup aturan beserta sanksi bagi pelanggar penggunaan produk dalam negeri.  

    “Pabrik-pabrik lokal juga bersinergi dengan UMKM di Indonesia. Jika proyek-proyek strategis tidak memakai produk dalam negeri, otomatis industri dalam negeri dan UMKM terdampak signifikan,” jelas Irvan.  

    Irvan berharap agar pemerintah dapat bersikap tegas dengan membatasi atau menolak permohonan izin impor/kuota impor bagi EPC, BUMN, maupun pemasok (supplier) bila produk yang dibutuhkan telah tersedia di dalam negeri. 

    Dia juga mengingatkan perlunya pengawasan ketat di kawasan berikat, yang rawan disusupi barang impor.  

    “Kami mendukung penuh upaya pemerintah, termasuk pemberian sanksi, supaya industri dalam negeri terlindungi dan mampu tumbuh lebih kuat,” pungkasnya.  
      
    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merangkap Plt Dirjen Minyak dan Gas Dadan Kusdiana menegaskan sikap pemerintah yang akan mengambil langkah tegas terhadap KKKS, BUMN, dan kontraktor EPC yang melanggar kewajiban TKDN. 

    Hal ini disampaikannya menanggapi sejumlah sorotan publik mengenai dugaan abainya penggunaan produk domestik pada proyek-proyek yang dikerjakan di sektor migas.

    Dadan merujuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. 

    Dalam regulasi tersebut, KKKS, produsen dalam negeri, dan penyedia barang/jasa di hulu migas diwajibkan memaksimalkan produk lokal serta kemampuan rekayasa dalam negeri. 

    Jika melanggar, Ditjen Migas Kementerian ESDM dan SKK Migas siap menjatuhkan sanksi.

    Sorotan publik muncul antara lain pada proyek EPC South Sonoro di Sulawesi Tengah milik KKKS JOB Pertamina Medco E&P Tomori dan proyek pembangunan Terminal Refrigerated LPG Tuban di Jawa Timur milik PT Pertamina Energy Terminal (PET) di bawah Subholding PT Pertamina International Shipping (PIS). 

    Dalam proyek-proyek tersebut diduga masih terjadi pengadaan produk impor yang seharusnya dapat dipenuhi oleh industri lokal.

    Di sektor hilir, industri pupuk juga mendapat sorotan, seperti proyek PUSRI-IIIB yang disinyalir tetap memakai pipa impor. 

    Sejumlah perusahaan dalam negeri telah menyampaikan protes resmi dan menempuh jalur surat keberatan kepada pihak terkait, namun belum mendapat tindak lanjut.

  • Tren Gugatan PHK di Pengadilan, Efek Stagnasi Ekonomi & Deindustrialisasi?

    Tren Gugatan PHK di Pengadilan, Efek Stagnasi Ekonomi & Deindustrialisasi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2024 menjadi yang terberat bagi pekerja di sektor manufaktur. Pemutusan hubungan kerja alias PHK terjadi di mana-mana. Imbasnya, jumlah gugatan perselisihan hubungan industrial (PHI) yang masuk ke pengadilan bak jamur di musim hujan alias banyak.

    Data yang dihimpun Bisnis menunjukkan bahwa wilayah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah, menjadi daerah dengan jumlah sengketa PHI paling banyak. Di Pengadilan Negeri Bandung, misalnya, jumlah sengketa PHI yang masuk untuk periode Januari 2024 – 13 Januari 2025 sebanyak 265 kasus.

    Menariknya, dari jumlah tersebut, mayoritas atau 167 perkara adalah sengketa terkait PHK sepihak, 47 gugatan PHK massal, dan sisanya adalah sengketa PHI lainnya. Sementara itu di Pengadilan Negeri Surabaya, jumlah sengketa PHI tercatat sebanyak 151 kasus. Dari jumlah itu, 102 gugatan dipicu oleh tindakan pidana sepihak dan 13 PHK massal.

    Tren gugatan sengketa PHI juga terjadi di Jawa Tengah, dalam sistem informasi penelusuran perkara PN Semarang, jumlah sengketa PHI Januari 2024-13 Januari 2025 yang tercatat sebanyak 82 perkara dengan perincian, sengketa PHK sepihak 66 gugatan dan 8 terkait PHK massal.

    Adapun, jika mencermati jumlah gugatan yang masuk, sengketa terkait dengan PHK massal tercatat naik cukup signifikan dibandingkan tahun 2023. Di Bandung misalnya, pada tahun 2023, jumlah sengketa PHK massal hanya sebanyak 22 perkara. Secara persentase, ada kenaikan sebanyak 90% pada tahun 2024. Tren serupa juga terjadi di Semarang, dengan jumlah persentase 166%.

    Sementara itu, pengadilan yang paling banyak menerima sengketa PHI adalah PN Jakarta Pusat. Jumlah sengketa PHI di pengadilan tersebut mencapai 357 kasus. Mayoritas sengketa PHI di PN Jakpus adalah PHK sepihak dengan persentase 92,7% atau 331 kasus. Hanya saja, PN Jakpus tidak menerima sengketa PHK massal selama periode 2024 – 3 Januari 2025.

    Tren sengketa PHI baik sengketa PHK sepihak maupun PHK massal yang terjadi di sejumlah pengadilan sejatinya mengonfirmasi catatan pemutusan hubungan kerja yang marak terjadi belakangan ini. Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada periode Januari – November 2024, ada sebanyak 68.870 kasus. Badai PHK itu sebagain besar terjadi di Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah. 

    Jumlah PHK Januari – November 2024

    No.
    Provinsi
    Jumlah

    1
    Jakarta
    14.501

    2
    Jawa Tengah
    13.021

    3
    Banten
    10.727

    4
    Jawa Barat
    9.510

    5
    Jawa Timur
    3.757

    Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan

    Pabrik Tutup, PHK Menumpuk

    Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa sebanyak 60 perusahaan tekstil terpaksa tutup, sehingga jumlah PHK menumpuk dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan 250.000 pekerja terdampak. 

    Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan pihaknya masih perlu melakukan evaluasi atas laporan penutupan 60 pabrik tekstil tersebut. Menurut dia, penyebabnya tak hanya masalah daya saing saja. 

    “Apakah semua dari 60 perusahaan itu karena persoalan daya saing? Mungkin saja masalah UMP di satu tempat sehingga dia relokasi, apakah itu bisa dikatakan tutup? misalnya pergerakan dari Banten, Jawa Barat ke Jawa Tengah,” kata Adie, dikutip Selasa (31/12/2024).  

    Adie menerangkan bahwa data yang dihimpun asosiasi industri akan dievaluasi dan disinkronisasi dengan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sehingga diperoleh informasi yang lebih rigid. 

    Dalam hal ini, Kemenperin menyoroti keterpurukan industri tekstil dan produk tekstil serta turunanya diakibatkan kebijakan relaksasi impor sehingga pasar domestik dibanjiri produk impor ilegal maupun legal. 

    Adapun Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sebanyak 80.000 pekerja di Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama periode Januari—awal Desember 2024.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menyampaikan bahwa tingginya angka tenaga kerja yang terkena PHK ini belum termasuk dengan rencana dari puluhan perusahaan yang bakal melakukan PHK.

    “80.000-an [pekerja yang ter-PHK], belum lagi kemarin saya diskusi dengan beberapa kawan-kawan ada sekitar 60 perusahaan yang akan melakukan PHK. Dan ini kan mengerikan sekali gitu lho,” kata Immanuel saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Imbas Ekonomi Stagnan?

    Adapun ribut-ribut mengenai PHK juga terjadi di tengah stagnasi ekonomi. Indonesia membutuhkan angka pertumbuhan di kisaran 7% untuk keluar dari jebakan middle income trap country atau jebakan negara berpenghasilan menengah. Namun alih-alih tumbuh tinggi, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru stagnan di angka 5%. Pun tahun 2024 lalu estimasi tetap di angka 5%.

    Nasib Indonesia berbanding terbalik dengan Vietnam. Negara yang berbatasan langsung dengan China itu justru menikmati pertumbuhan yang cukup impresif. Sepanjang tahun 2024, negara Paman Ho (Ho Chi Minh) itu, berhasil menembus angka 7,09%. Ekspor yang kuat dan arus masuk investasi asing menjadi motor pertumbuhan Vietnam.

    Data dari Kantor Statistik Umum (GSO) Vietnam pada Senin (6/1/2025) mencatat pertumbuhan sepanjang 2024 itu lebih tinggi dari realisasi sebesar 5,05% pada 2023. Sementara itu, PDB tumbuh 7,55% pada kuartal IV/2024, pertumbuhan kuartalan tercepat dalam lebih dari dua tahun.

    Vietnam yang merupakan pusat manufaktur regional Asia Tenggara telah diuntungkan dari pemulihan konsumsi global meskipun sangat terpengaruh oleh bencana topan terkuat di Asia pada tahun lalu.”Ini adalah hasil positif di tengah berbagai kesulitan termasuk, bencana alam, dan merupakan landasan yang baik untuk pertumbuhan pada tahun 2025,” kata Nguyen Thi Huong, dikutip dari Reuters.

    Capaian moncer pada tahun 2024 itu juga semakin meneguhkan prospek tinggi ekonomi Vietnam di kawasan regional, khususnya Asia Tenggara. Data World Bank atau Bank Dunia, setidaknya memberikan gambaran bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Vietnam selama 2015-2024 mencapai 6,09%. Vietnam bahkan pernah tumbuh di atas 8% pada tahun 2022 lalu.ilustrasi manufakturPerbesar

    Kunci utama dari tingginya pertumbuhan tinggi Vietnam adalah sektor manufaktur. Kontribusi manufaktur ke PDB Vietnam tembus di angka 23,88 (2023), tahun 2024 kemungkinan lebih tinggi. Kinerja apik manufaktur Vietnam juga tidak bisa lepas dari mengucurnya investasi asing yang terus tumbuh cukup positif. Tahun 2023 lalu, kontribusi investasi ke PDB Vietnam ada di angka 32%.

    Sebaliknya, Indonesia alih-alih menguat, struktur perekonomin Indonesia justru terus melambat. Kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) masih nyaman di bawah angka 20%. Angka pada kuartal 3/2024 lalu, share manufaktur ke PDB di angak 19%. Terakhir kali kontribusi manufaktur ke PDB di atas 20% terjadi pada tahun 2017.

    Di sisi lain, perekonomian Indonesia juga mayoritas juga digerakkan oleh konsumsi rumah tangga. Kalau menilik data PDB kuartal II1/2024, kontribusi konsumsi rumah tangga masih di atas 50%. Sementara itu ekspor dan investasi masih di kisaran angka 22% dan 29%. Satu lagi yang menjadi catatan adalah, arah investasi Indonesia justru mayoritas didominiasi oleh investasi padat modal.

    Sekadar catatan data Kementerian Investasi kuartal III/2024, investasi asing yang masuk ke RI mayoritas dalah di sektor industri logam dasar dengan kontribusi di angka 19,6%, transportasi 13%, dan pertambangan 10%. Industri manufaktur padat karya, salah satunya adalah makanan, hanya di angka 5%.

    Manufaktur Jeblok, Informal Dominan

    Tren stagnasi ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh di angka 5 persen dipicu oleh banyak aspek salah satunya tren kinerja sektor manufaktur. Jika melihat struktur pertumbuhan ekonomi, kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto hanya di kisaran 18 – 19%. Secara teoritik, Indonesia sedang berada fase deindustrialisasi atau melemahnya kontribusi industi pengolahan alias manufaktur terhadap PDB.

    Lemahnya kontribusi tersebut tentu menjadi alarm dini, pasalnya manufaktur adalah penyumbang utama PDB Indonesia. Selain itu, jika melihat benchmark, di level internasional, negara dengan struktur manufaktur yang mapan, cenderung memiliki ekonomi yang jauh lebih stabil, ketimbang negara-negara yang menggantungkan perekonomiannya dari sisi komoditas.

    pedagang kaki limaPerbesar

    Indonesia, sejauh ini masih sangat tergantung dengan komoditas. Kinerja perekonomian tahun 2022 lalu mengonfirmasi keterkaitan antara kenaikan harga komoditas dengan capaian pertumbuhan 5,3 persen. Kontribusi pertambangan ke PDB naik, sementara manufaktur tertekan.

    Dampak paling terasa dari menurunnya kinerja manufaktur adalah jumlah pekerjanya yang fluktuatif bahkan cenderung turun. Pada Agustus 2019 misalnya, jumlah pekerja sektor manufaktur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 14,96 persen, kemudian turun menjadi 13,61 persen pada Agustus 2020 (efek pandemi). Agustus tahun 2021 jumlah pekerja manufaktur naik menjadi 14,26 persen.

    Namun demikian, pada tahun Agustus 2022, kontribusi manufaktur ke total jumlah pekerja di Indonesia turun menjadi 14,17 persen. Kontribusi manufaktur terus terkoreksi pada tahun Agustus 2023 tersisa 13,83 persen. Pada waktu itu, jumlah orang Indonesia yang bekerja mencapai 139,85 juta orang. Itu artinya saat ini orang yang bekerja di sektor manufaktur hanya 19,34 juta orang.

    Yang menarik dari struktur pekerja di Indonesia itu adalah adanya dominasi sektor informal yang cukup besar. Pada Februari 2024 jumlah pekerja informal mencapai 59,17 persen. Sementara pekerja formal hanya sebesar 40,83 persen. Memang ada tren penurunan pekerja informal dibandingkan Februari 2023 yang sebanyak 59,31 persen dan Februari 2022 sebesar 59,97 persen.

    Kebijakan Pro Pekerja

    Sementara itu, Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) meminta Presiden Prabowo Subianto untuk membuat kebijakan yang dapat melindungi dan mensejahterakan pekerja/buruh, pengusaha, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia pada 2025.

    Permintaan tersebut muncul seiring maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2024 yang dinilai sebagai akibat dari regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah, salah satunya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    “Kami harap di 2025, pemerintah Presiden Prabowo Subianto membuat peraturan yang isinya melindungi dan mensejahterakan pekerja/buruh dan pengusaha, serta Pelaku UMKM Indonesia,” kata Presiden Aspirasi Mirah Sumirat dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).

    Adapun sepanjang 2024, Mirah menyebut bahwa hampir seluruh sektor industri melakukan PHK massal. 

    Salah satu sektor terbesar yang mengalami PHK yakni industri tekstil dan produk tekstil, mengingat ini merupakan sektor terbesar yang mempekerjakan pekerja/buruh. Disusul industri otomotif, telekomunikasi, perbankan, dan sektor lainnya. 

  • Makan Bergizi Gratis, DPR Ingatkan Rencana Impor 2 Juta Sapi Agar Tak Ganggu Peternak Lokal

    Makan Bergizi Gratis, DPR Ingatkan Rencana Impor 2 Juta Sapi Agar Tak Ganggu Peternak Lokal

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi IV DPR mengingatkan pemerintah untuk memastikan rencana impor 2 juta sapi dalam lima tahun ke depan tidak merugikan peternak lokal. Rencana impor ini merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah.

    Anggota Komisi IV DPR Rina Saadah menegaskan langkah tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kuota produksi sapi lokal. “Pemerintah harus memprioritaskan pemberdayaan peternak lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka. Kebijakan impor hanya memberikan manfaat jangka pendek,” katanya di Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Rina mengingatkan kebijakan impor sapi berpotensi menimbulkan ketergantungan terhadap pasokan luar negeri dan melemahkan sektor peternakan domestik. Ia juga mengkritisi sejarah panjang impor sapi di Indonesia yang telah dilakukan sejak 1980-an, tetapi belum mampu mengurangi ketergantungan pada produk impor.

    “Ketergantungan ini membuat peternak lokal sulit bersaing. Jangan sampai terjadi lagi kasus peternak susu lokal terpaksa membuang hasil produksi mereka karena tidak terserap pasar,” ujarnya.

    Menurut Rina, pemerintah harus memberikan jaminan produksi lokal, baik daging maupun susu sapi, dapat terserap dengan baik di pasar domestik. Langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor peternakan nasional.

    Rina menyarankan beberapa langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor sapi demi menguatkan program makan bergizi gratis. 

    Pertama, pemberdayaan peternak lokal. Pemerintah perlu membangun kemitraan dengan peternak skala kecil untuk meningkatkan teknologi dan pengetahuan mereka.

    Kedua, penguatan kelembagaan. Dengan memperkuat organisasi peternak, pemerintah dapat membantu mereka menghadapi tantangan pasar.

    Ketiga, regulasi ketat pada impor. Pemerintah harus memastikan pemeriksaan kesehatan sapi impor untuk mencegah masuknya penyakit yang dapat merugikan peternakan lokal.

    “Langkah-langkah ini sangat penting untuk mendukung swasembada daging sapi dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tambah Rina.

    Pemerintah berencana mengimpor 2 juta ekor sapi secara bertahap pada 2025 hingga 2029. Rencana ini mencakup 1 juta sapi perah dan 1 juta sapi pedaging untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging nasional. Pada 2025, pemerintah menargetkan impor awal sebanyak 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor sapi pedaging.

    Rina meminta pemerintah untuk secara aktif meninjau komitmen perusahaan yang akan mengimpor sapi dan memastikan mereka memiliki rencana yang jelas. “Pemerintah juga harus menjamin kebijakan impor sapi tidak hanya mendukung program makan bergizi gratis, tetapi juga melindungi keberlangsungan peternakan lokal,” pungkasnya.