Topik: produk impor

  • Industri Manufaktur Masih Ekspansi di Tengah Kontraksi Ekonomi Indonesia – Halaman all

    Industri Manufaktur Masih Ekspansi di Tengah Kontraksi Ekonomi Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pelaku industri dalam negeri masih melaporkan tingkat optimisme yang cukup tinggi terhadap kondisi iklim usaha di Indonesia, meskipun di tengah dampak kontraksi perekonomian nasional. 

    Namun demikian, aktivitas manufaktur ini diyakini akan semakin bergeliat apabila ada kebijakan pro-industri untuk perlindungan industri dalam negeri, apalagi peluang permintaan pasar domestik yang begitu besar. Tekanan persepsi akibat dinamika perang tarif juga sudah mulai dirasakan oleh beberapa industri dalam negeri terutama yang berorientasi ekspor pada negara-negara yang sedang perang dagang.

    Optimisme pelaku industri Indonesia tersebut tercemin dari laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2025 yang masih berada di level ekspansi, dengan berada di angka 52,98. Tetapi capaian ini mengalami perlambatan 0,17 poin dibandingkan Februari 2025 atau melambat 0,07 poin dibandingkan dengan Maret tahun lalu.

    “Perlambatan IKI pada Maret ini salah satunya karena adanya libur Lebaran, yang biasanya produksi ikut mengalami penurunan. Perusahaan meningkatkan produksinya dua atau tiga bulan sebelum Ramadan dan Lebaran untuk dapat memenuhi peningkatan permintaan bulan Ramadan hingga Lebaran. Kami juga mendapatkan laporan penurunan penjualan produk makanan dan minuman serta tekstil dan produk tekstil (TPT) beberapa hari menjelang Lebaran dan liburan setelah Lebaran,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief pada rilis IKI Maret 2025 di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Adapun ekspansi IKI bulan Maret ini ditopang oleh geliat dari 21 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas pada triwulan IV tahun 2024 sebesar 96,5 persen. Jadi, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat dua subsektor yang mengalami kontraksi.

    “Untuk dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) adalah industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21). Sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri furnitur (KBLI 31) serta industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22).,” sebutnya.

    Jubir Kemenperin menjelaskan, IKI bulan Maret juga dipengaruhi oleh ekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan. “Variabel pesanan baru tetap ekspansi meskipun mengalami perlambatan sebesar 0,88 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 53,69,” ungkapnya.

    Di sisi lain, variabel produksi mengalami peningkatan ekspansi sebesar 0,66 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 51,21. Demikian juga dengan persediaan yang tetap ekspansi dengan peningkatan sebesar 0,34 poin dibanding bulan lalu menjadi 53,86.

    Penurunan demand luar negeri akibat kondisi ketidakpastian global yang semakin sulit diduga ikut menyebabkan perlambatan IKI pesanan baru khususnya pesanan luar negeri. Meskipun demikian, peningkatan level ekspansi produksi dan persediaan menunjukkan geliat ekonomi penyerapan produk industri manufaktur di dalam negeri yang cukup tinggi di bulan Maret 2025.

    “Momentum bulan Ramadan dan persiapan Hari Raya merupakan salah satu pemicu peningkatan kinerja industri manufaktur karena meningkatkan mampu demand domestik produk manufaktur. Namun daya angkatnya berkurang karena tekanan banjir produk impor murah.,” papar Febri.
     
    Empat Alasan

    Jubir Kemenperin menegaskan, terdapat empat alasan pentingnya pasar domestik bagi kinerja industri manufaktur, yaitu Pertama adalah sebagian besar 80 persen produk manufaktur dijual di pasar domestik, dan sisanya 20 persen ekspor. Di pasar domestik produk manufaktur dibeli oleh pemerintah, swasta dan rumah tangga.

    “Kebutuhan dari tiga komponen tersebut kemudian yang membentuk demand domestik manufaktur. Dengan demikian, demand domestik menentukan kinerja manufaktur. Ketika demand domestik naik maka kinerja manufaktur juga ikut naik. Sebaliknya, ketika demand domestik menurun dan penuh tekanan maka kinerja manufaktur juga akan menurun,” ungkapnya.

    Kedua, demand domestik produk manufaktur merupakan jaminan dan sekaligus penarik investasi asing di Indonesia. Menurut Febri, pasar domestik yang besar merupakan hal penting yang menarik bagi investor global menanamkan modalnya di Indonesia. “Mereka bersedia membangun fasilitas produksi baru dan berproduksi karena menilai potensi besar pada pasar domestik Indonesia,” ujarnya.

    Ketiga, industri manufaktur Indonesia merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar. Sampai tahun 2024, terdapat 19 juta tenaga kerja yang bekerja di manufaktur. Ketika manufaktur memiliki kinerja baik, maka pendapatan dari 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja juga ikut naik. 

    “Sebaliknya, ketika pasar domestik dibanjiri produk impor dan mengakibatkan tekanan yang berat pada demand domestik, akan mengancam ekonomi 19 juta pekerja dan keluarganya,” imbuhnya.

    Keempat, demand domestik manufaktur dapat dipandang sebagai sebuah ruang atau kesempatan bagi industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing produknya. 

    “Peningkatan demand domestik dapat dimanfaatkan industri dalam negeri untuk peningkatan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja, inovasi dan daya saing industri manufaktur sehingga diharapkan dapat masuk lebih dalam pada Global Value Chain manufaktur global,” jelas Febri.

    Optimisme 6 bulan ke depan

    IKI Maret mencatat, tingkat optimisme pelaku usaha selama enam bulan ke depan sebesar 69,2 persen turun 3 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun persentase responden yang menyatakan ‘tetap’ meningkat menjadi 24,5 persen, dan yang menyatakan pesimisme menjadi 6,3 persen (turun 0,3 persen).

    Di sisi lain, terjadinya perang dagang antar produsen manufaktur dunia merupakan potensi tantangan manufaktur ke depan yang harus diwaspadai, karena dapat berimbas pada masuknya produk manufaktur asing ke dalam negeri akibat tidak dapat masuknya produk tersebut ke pasar Amerika Serikat. Hal ini adalah akibat perang tarif yang terjadi.

    “Namun demikian, Kementerian Perindustrian tetap berupaya melindungi industri dalam negeri melalui penerapan kebijakan SNI dan TKDN. Selain itu, untuk menekan impor, Kementerian Perindustrian melakukan relaksasi peraturan Impor dan menyusun non-tariff measure. Sekali lagi kebijakan ini bertujuan melindungi industri dalam negeri dari gempuran produk impor. Melindungi industri dalam negeri berarti melindungi 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja pada industri dalam negeri.,” tegas Febri.

  • 198 Perusahaan Proses Bangun Pabrik, Buka 24 Ribu Lapangan Kerja

    198 Perusahaan Proses Bangun Pabrik, Buka 24 Ribu Lapangan Kerja

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai kondisi manufaktur Indonesia di awal tahun tetap menarik bagi investor. Klaim tersebut berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) soal jumlah perusahaan yang sedang membangun fasilitas produksi.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, untuk periode Januari-Februari ada 198 perusahaan yang sedang membangun fasilitas produksi. Nantinya akan ada 24.568 lebih tenaga kerja yang diserap dalam proses tersebut.

    “Berdasarkan laporan ke SIINAS, selama Januari-Februari ada 198 perusahaan industri yang melaporkan mereka sedang proses membangun fasilitas produksi. Dan rencana penyerapan tenaga kerja itu 24.568. Ini berarti bahwa sektor manufaktur Indonesia masih menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi,” ujar Febri, Rabu (26/3/2025).

    Artinya, kata dia, masih banyak investor yang mau menanamkan modalnya di tanah Air. Selain menunjukkan manufaktur yang masih menarik, investasi itu juga diharapkan menyerap banyak tenaga kerja.

    “Jadi kalau ditanya bagaimana kondisi manufaktur pada awal tahun ini kami jawab dengan data-data ini, masih banyak kok investor yang mau dan sedang berinvestasi membangun fasilitas produksi di Indonesia dan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak,” tuturnya.

    Febri juga melaporkan para pelaku industri dalam negeri punya tingkat optimisme cukup tinggi terhadap kondisi iklim usaha di Indonesia di tengah dampak kontraksi perekonomian nasional. Aktivitas manufaktur diyakini semakin bergeliat apabila ada kebijakan pro-industri untuk perlindungan industri dalam negeri.

    Apalagi, kata dia, peluang permintaan pasar domestik yang begitu besar. Di sisi lain tekanan persepsi akibat dinamika perang tarif juga sudah mulai dirasakan oleh beberapa industri dalam negeri terutama yang berorientasi ekspor pada negara-negara yang sedang perang dagang.

    Optimisme pelaku industri Indonesia tersebut tercemin dari laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2025 yang masih berada di level ekspansi di angka 52,98. Tetapi capaian ini mengalami perlambatan 0,17 poin dibandingkan Februari 2025 atau melambat 0,07 poin dibandingkan dengan Maret tahun lalu.

    “Perlambatan IKI pada Maret ini salah satunya karena adanya libur Lebaran, yang biasanya produksi ikut mengalami penurunan. Perusahaan meningkatkan produksinya dua atau tiga bulan sebelum Ramadan dan Lebaran untuk dapat memenuhi peningkatan permintaan bulan Ramadan hingga Lebaran,” jelasnya.

    “Kami juga mendapatkan laporan penurunan penjualan produk makanan dan minuman serta tekstil dan produk tekstil (TPT) beberapa hari menjelang Lebaran dan liburan setelah Lebaran,” sambung Febri.

    Ekspansi IKI bulan Maret ini ditopang oleh geliat dari 21 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB industri pengolahan non-migas pada triwulan IV tahun 2024 sebesar 96,5 persen. Jadi, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat dua subsektor yang mengalami kontraksi.

    “Untuk dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) adalah industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21). Sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri furnitur (KBLI 31) serta industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22)” sebutnya.

    IKI bulan Maret juga dipengaruhi oleh ekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan. “Variabel pesanan baru tetap ekspansi meskipun mengalami perlambatan sebesar 0,88 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 53,69,” ungkapnya.

    Di sisi lain, variabel produksi mengalami peningkatan ekspansi sebesar 0,66 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 51,21. Demikian juga dengan persediaan yang tetap ekspansi dengan peningkatan sebesar 0,34 poin dibanding bulan lalu menjadi 53,86.

    Penurunan demand luar negeri akibat kondisi ketidakpastian global yang semakin sulit diduga ikut menyebabkan perlambatan IKI pesanan baru khususnya pesanan luar negeri. Meskipun demikian, peningkatan level ekspansi produksi dan persediaan menunjukkan geliat ekonomi penyerapan produk industri manufaktur di dalam negeri yang cukup tinggi di bulan Maret 2025.

    “Momentum bulan Ramadan dan persiapan Hari Raya merupakan salah satu pemicu peningkatan kinerja industri manufaktur karena meningkatkan mampu demand domestik produk manufaktur. Namun daya angkatnya berkurang karena tekanan banjir produk impor murah.,” papar Febri.

    (ily/kil)

  • Negara ini Mampu Hancurkan Pertahanan AS dan Unggul dalam AI pada 2030

    Negara ini Mampu Hancurkan Pertahanan AS dan Unggul dalam AI pada 2030

    GELORA.CO – Sebuah laporan intelijen menyebutkan bahwa Amerika tak lagi menjadi super power pada 2030. Keterangan lain di dalamnya juga menjelaskan bahwa Militer China mampu menyerang langsung Amerika dan merusak pertahanan dunia maya Paman Sam. Juga akan menjadi unggul dalam hal kecerdasan buatan di masa yang akan datang.

    Hal tersebut menandakan akan ada pergeseran poros kekuatan militer dan teknologi dunia. Hal itu terjadi karena semakin tumbuhnya kekuatan ekonomi dan pertahanan di negara lain, yaitu China. Negara tersebut menjadi tandingan Amerika dalam berbagai hal, mulai dari ekonomi, teknologi, hingga militer. Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China melesat menjadi kekuatan baru dunia yang unggul dalam hal pertahanan militer, teknologi, dan ekonomi. 

    Laporan yang dikeluarkan oleh CIA itu mengungkapkan bahwa China “tetap menjadi ancaman terbesar bagi Amerika Serikat, baik secara militer maupun dunia maya,” lapor Reuters.

    Laporan tersebut, yang merupakan penilaian ancaman tahunan, menunjukkan bahwa China memiliki kemampuan untuk menargetkan Amerika Serikat melalui senjata konvensional dan serangan siber canggih yang menargetkan infrastrukturnya, serta kemampuannya untuk menargetkan aset luar angkasanya. Ditambahkannya bahwa “China bercita-cita untuk menggantikan Amerika Serikat dari posisi teratas dalam kecerdasan buatan pada tahun 2030.”

    Laporan tersebut mencatat bahwa “Rusia, bersama dengan Iran, Korea Utara, dan China, berusaha menantang Amerika Serikat melalui kampanye yang terencana untuk mencapai keunggulan militer,” seraya menambahkan bahwa perang Moskow di Ukraina telah memberinya “pelajaran berharga dalam menghadapi senjata dan intelijen Barat dalam perang berskala besar.”

    Laporan Komunitas Intelijen AS juga menyimpulkan bahwa Rusia memiliki keunggulan dalam konflik di Ukraina, dengan mencatat bahwa Rusia “sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar guna menekan Kyiv dan para pendukung Baratnya agar berunding untuk mengakhiri perang yang akan memberi Moskow konsesi yang diinginkannya.”

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa kelanjutan konflik di Ukraina akan memperpanjang risiko strategis bagi Amerika Serikat, dapat menyebabkan penggunaan senjata nuklir, dan dapat memperburuk ketidakamanan di antara negara-negara NATO, khususnya di Eropa Tengah, Timur, dan Utara.

    Ia melanjutkan, “Terlepas dari bagaimana dan kapan perang di Ukraina berakhir, tren geopolitik, ekonomi, militer, dan politik dalam negeri saat ini di Rusia menggarisbawahi kemampuannya untuk menahan dan memperpanjang potensi ancaman terhadap kekuatan, kehadiran, dan kepentingan global AS.”

    China terbuka

    Kementerian Luar Negeri China menyebut negaranya terbuka agar lebih banyak anggota parlemen maupun warga biasa dari Amerika Serikat datang ke Tiongkok.

    “China menyambut lebih banyak anggota parlemen dan warga Amerika Serikat dari berbagai lapisan untuk mengunjungi China agar dapat mempelajari China dengan cara yang lebih objektif serta memainkan peran yang konstruktif untuk pembangunan hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (24/3).

    Hal itu disampaikan usai pertemuan Perdana Menteri China Li Qiang dan Senator Partai Republik Amerika Serikat Steve Daines, yang juga pendukung Presiden Donald Trump, pada Ahad (23/3). Daines berada di Beijing untuk menghadiri Forum Pembangunan China 2025.

    “China percaya bahwa perkembangan hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dapat memenuhi kepentingan bersama kedua bangsa maupun masyarakat internasional,” ungkap Guo Jiakun.

    Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China disebutkan PM Li Qiang mengatakan bahwa saat ini, perkembangan hubungan China-AS memasuki titik kritis baru.

    “Sejarah telah membuktikan bahwa China dan AS sama-sama memperoleh keuntungan dari kerja sama dan mengalami kerugian bila terjadi konfrontasi. Kedua pihak harus memilih dialog dibanding konfrontasi dan kerja sama yang saling menguntungkan dari pada situasi yang tidak menguntungkan,” kata PM Li Qiang.

    PM Li juga menyampaikan harapan agar AS terlibat dalam komunikasi yang jujur, membangun kepercayaan, menghilangkan keraguan sesuai dengan prinsip saling menghormati, memperdalam kerja sama praktis, dan sama-sama berupaya untuk mempromosikan hubungan China-AS yang stabil, sehat dan berkelanjutan.

    Semakin banyak kesulitan yang dihadapi dalam hubungan China-AS, ungkap PM Li, semakin penting untuk menjaga dan mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS, dalam upaya untuk terus memberikan stabilitas ke dalam hubungan bilateral.

    “Perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang. Tidak ada negara yang dapat mencapai pembangunan dan kemakmuran melalui penerapan tarif. Masalah seperti ketidakseimbangan perdagangan perlu diselesaikan dengan memperbesar kue kerja sama dan menciptakan lebih banyak manfaat tambahan,” jelas PM Li Qiang.

    China, kata PM Li Qiang, selalu menyambut perusahaan dari seluruh dunia, termasuk AS, untuk berbagi peluang pembangunan di China dan akan memperlakukan perusahaan dalam dan luar negeri secara setara serta terus membina lingkungan bisnis yang sehat.

    Dalam akun media sosialnya di X, Senator Daines mengungkapkan bahwa ia akan berbicara dengan pejabat di China soal pembatasan produksi dan distribusi fentanil dan “perlunya mengurangi defisit perdagangan dan memastikan akses pasar yang adil bagi para petani, peternak, dan produsen Montana”. Montana adalah negara bagian di AS yang diwakili Daines.

    Daines sebelumnya bekerja sebagai pekerja eksekutif di China dan bertindak sebagai perantara selama masa jabatan pertama Trump. Ia adalah anggota Kongres pertama yang mengunjungi Beijing sejak Trump menjabat pada Januari 2025.

    Hubungan AS-China kembali menghangat secara khusus terkait tarif impor setelah Trump mengenakan tarif sebesar 10 persen untuk hampir semua produk impor dari China sejak awal Februari dan menaikkan tarif menjadi 20 persen pada 4 Maret 2025. Ia mengatakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk menekan China agar mengurangi distribusi fentanil ke AS.

    Sebagai balasan atas tindakan AS, China mengenakan tarif terhadap produk-produk pertanian asal AS mulai 10 Maret 2025, dengan rincian pungutan sebesar 15 persen untuk produk seperti ayam, gandum dan jagung, serta 10 persen pada produk-produk seperti kacang kedelai, daging babi, daging sapi dan buah-buahan.

    Namun Trump juga mengenakan tarif 25 persen atas semua impor baja dan alumunium ke AS, termasuk asal China, mulai 12 Maret 2025.

    Tak kirim pasukan perdamaian

    China membantah soal pemberitaan yang menyebut negara tersebut mempertimbangkan untuk bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.

    “Pemberitaan itu sama sekali tidak benar, sikap China atas krisis di Ukraina selalu konsisten dan jelas,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (24/3).

    Sebelumnya satu media Jerman mengutip sumber diplomatik Uni Eropa mengatakan China sedang mempertimbangkan partisipasinya untuk masuk dalam pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.

    Diplomat China diberitakan mendekati pejabat di Brussels untuk menjajaki apakah langkah tersebut diinginkan oleh Eropa.

    Hal tersebut menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan pertemuan puncak lanjutan untuk membahas konflik Ukraina akan dilakukan pada 25 Maret 2025 dengan tujuan untuk menentukan komitmen dukungan jangka pendek bagi Ukraina setelah pertemuan antara delegasi Ukraina dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada awal Maret.

    Guo Jiakun hanya menyebut “Group of Friends for Peace” (Sahabat untuk Perdamaian) yang dibentuk China dengan negara-negara berkembang lainnya baru saja bertemu di New York, AS.

    “Mereka membahas perkembangan terbaru krisis Ukraina dan prospek untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Pertemuan itu berhasil dan menegaskan kembali penyelesaian konflik melalui jalur politik melalui negosiasi,” ungkap Guo Jiakun.

    “Sahabat untuk Perdamaian” dibentuk oleh China dan Brasil pada 27 September 2024 saat Sidang Umum PBB ke-79 di New York dengan tujuan mendukung upaya global untuk perdamaian berkelanjutan melalui jalur negosiasi.

    Anggota kelompok tersebut adalah China, Brasil, Indonesia, Afrika Selatan, Aljazair, Bolivia, Kazakhstan, Kolombia, Mesir, Meksiko, Kenya, Turki dan Zambia.

    “Para anggota menekankan bahwa konflik mungkin mendekati titik balik dan menyambut baik dinamika terkini menuju perundingan damai. Mereka mendesak semua pemangku kepentingan untuk memainkan peran konstruktif, menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan,” tambah Guo Jiakun.

    Kelompok tersebut, menurut Guo Jiakun, juga berkomitmen untuk tetap menjaga komunikasi yang erat dengan semua pihak terkait agar suara-suara dari negara berkembang lebih diperhatikan dan berkontribusi pada penyelesaian konflik secara damai untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

    “Sejak didirikan September lalu, sikap ‘Sahabat untuk Perdamaian’ soal krisis Ukraina konsisten untuk menganjurkan penyelesaian damai dan menggalang kekuatan untuk penyelesaian politik. China akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menyampaikan suara-suara yang lebih rasional sehingga aspirasi atas perundingan damai didengar,” jelas Guo Jiakun.

    Perkembangan terakhir dari konflik Ukraina, Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 11 Maret 2025 menyatakan bahwa Kiev siap menerima proposal Amerika Serikat untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama.

    Selain itu, AS juga akan melanjutkan bantuan ke Ukraina serta mencabut jeda dalam berbagi intelijen.

    Presiden Ukraina dan AS sepakat untuk segera menyelesaikan perjanjian komprehensif secepatnya mengenai sumber daya mineral penting Ukraina guna memperluas ekonomi Ukraina dan menjamin kemakmuran dan keamanan jangka panjang Ukraina.

  • ESDM Paparkan Alasan dan Manfaat Dispenser Air Minum Wajib Berlabel Hemat Energi

    ESDM Paparkan Alasan dan Manfaat Dispenser Air Minum Wajib Berlabel Hemat Energi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan alasan mewajibkan produsen dispenser air minum mencantumkan label hemat energi pada produknya.

    Adapun aturan mengenai hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 87.K/EK.01/MEM.E/2025 tentang Standar Kinerja Energi Minimum dan Label Tanda Hemat Energi Untuk Peralatan Pemanfaat Energi Dispenser Air Minum. Sementara aturannya akan berlaku mulai Maret 2026.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, aturan pemberian label hemat energi pada barang elektronik bukan hal baru. Menurutnya, aturan itu sudah ada sejak 2015.

    Saat itu, pemberian label hemat energi fokus pada pendingin udara (air conditioner/AC). Kemudian pada 2021, diperluas untuk kulkas, kipas angin, dan penanak nasi. 

    Selanjutnya, pada 2022, lampu LED turut mendapatkan label efisiensi, selanjutnya refrigerated display case (showcase) dan televisi ditambahkan ke dalam program tersebut pada 2023.

    “Dadan menilai langkah signifikan ini semakin berlanjut dengan penerapan standar kinerja energi minimum (SKEM) dan label tanda hemat energi (LTHE) untuk dispenser air minum pada 2025. 

    “Sehingga total peralatan pemanfaat energi dengan SKEM dan LTHE saat ini berjumlah delapan jenis peralatan. Ini menghadirkan rekomendasi tambahan bagi para konsumen tanpa membebani pilihan masyarakat,” ujar Dadan melalui keterangan resmi dikutip Jumat (21/3/2025).

    Melalui panduan tersebut, sambung Dadan, masyarakat diberikan informasi objektif mengenai tingkat efisiensi masing-masing produk melalui sistem penilaian bintang, dari 1 hingga 5. 

    Dengan kata lain, semakin tinggi jumlah bintang, semakin besar potensi penghematan energi yang bisa diraih.

    Dadan mengatakan, langkah ini dirancang Pemerintah untuk membantu konsumen membuat keputusan yang cerdas berdasarkan kebutuhan dan preferensi, bukan sebagai pembatasan dalam berbelanja peralatan rumah tangga. 

    Adapun hingga 2030, Pemerintah menargetkan penerapan SKEM dan LTHE untuk 11 peralatan rumah tangga.

    “Pemerintah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memilih alat rumah tangga yang lebih hemat energi, yang berfungsi untuk mengurangi biaya konsumsi energi serta menekan emisi gas rumah kaca. Ini sudah ada roadmap-nya, hingga tahun 2030. Pemerintah menargetkan penerapan SKEM dan LTHE pada 11 peralatan elektronik,” tutur Dadan.

    Dia menambahkan bahwa batas kinerja energi minimum merupakan instrumen penting bagi perlindungan konsumen, sebagai standar dan jaminan bahwa produk yang beredar di pasaran sesuai standar dan hemat energi. 

    Standar ini juga mendorong peningkatan kualitas produk lokal dan melindungi pasar domestik agar tidak dibanjiri produk impor yang tidak memenuhi standar.

  • ITPC buka peluang produk furnitur Indonesia ke pasar Meksiko

    ITPC buka peluang produk furnitur Indonesia ke pasar Meksiko

    Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City melakukan pertemuan presentasi bisnis (business pitching) dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bergerak di sektor furnitur.

    Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan produk furnitur UMKM kepada Perwakilan Perdagangan (Perwadag), sekaligus untuk Perwadag memberikan gambaran peluang ekspor produk furnitur di pasar Meksiko.

    Kepala ITPC Mexico City Sunny Andrian mengatakan, Meksiko merupakan negara dengan industri pariwisata yang berkembang pesat. Pada 2024, Meksiko menerima lebih dari 45 juta wisatawan mancanegara dengan total pendapatan 32,9 miliar dolar AS (INEGI, 2025).

    “Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko,” ujar Sunny dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Meski demikian, produk furnitur Indonesia juga menghadapi persaingan ketat, baik dari pasar domestik maupun produk impor dari negara lainnya.

    Meksiko juga merupakan negara produsen furnitur besar, dengan pasar utama di Amerika Serikat. Selain itu, Meksiko menerapkan tarif yang cukup tinggi terhadap produk furnitur impor.

    Selain persaingan dari produksi domestik, produk impor asal Vietnam dan Malaysia juga memiliki daya saing lebih karena menerima pembebasan bea masuk berkat perjanjian perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for the Transpacific Partnership (CPTPP).

    Demikian pula halnya untuk produk asal negara Amerika Latin lainnya yang telah memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko.

    “Mengingat Indonesia dan Meksiko belum memiliki perjanjian dagang, maka perlu dicermati lebih lanjut produk apa saja yang memiliki kekhususan dan berdaya saing,” kata Sunny.

    Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, ITPC Mexico City juga menerima kunjungan Konsul Kehormatan Indonesia di Cancun, Oswaldo Antonio Canto Marmol, dengan rekan bisnisnya, Florencio Madariaga dari Konsorsium Madariaga.

    Konsorsium tersebut memiliki beberapa properti hotel, restoran, dan vila. Saat ini, mereka sedang mencari produk furnitur, dekorasi rumah, dan kain asal Indonesia.

    Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada Januari 2025 tercatat sebesar 209,6 juta dolar AS atau meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko tercatat sebesar 183,3 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko tercatat sebesar 26,3 juta dolar AS.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Panduan Lengkap Perbedaan Antara Procurement dan Purchasing

    Panduan Lengkap Perbedaan Antara Procurement dan Purchasing

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam dunia bisnis, istilah procurement dan purchasing sering digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang berpengaruh pada strategi dan operasional perusahaan. Memahami perbedaan ini sangat penting agar perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengadaan barang dan jasa secara efisien.

    Procurement berfokus pada proses strategis dalam memperoleh barang atau jasa yang mendukung tujuan bisnis jangka panjang. Sementara itu, purchasing lebih berkaitan dengan aktivitas operasional pembelian barang atau jasa secara langsung. Berikut ini akan membahas perbedaan utama antara procurement dan purchasing, termasuk fokus, tahapan, serta bagaimana platform seperti monotaro Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan barang dengan fitur online approval system.

    Apa Perbedaan Procurement dan Purchasing?

    Procurement adalah proses menyeluruh yang mencakup identifikasi kebutuhan, seleksi vendor, negosiasi kontrak, hingga evaluasi kinerja pemasok. Fokus utama procurement adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok, mengoptimalkan biaya, dan memastikan kualitas barang atau jasa yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan bisnis.

    Di sisi lain, purchasing adalah bagian dari procurement yang lebih berorientasi pada transaksi pembelian. Purchasing melibatkan pemesanan barang, penerimaan barang, serta pembayaran kepada vendor. Proses ini lebih bersifat taktis dan berulang, berbeda dengan procurement yang memiliki pendekatan strategis.

    Perbedaan Fokus dan Ruang Lingkup

    Procurement memiliki fokus yang lebih luas dan bersifat strategis. Proses ini melibatkan analisis kebutuhan perusahaan, pencarian pemasok yang tepat, serta negosiasi kontrak jangka panjang. Tujuannya adalah memastikan bahwa barang atau jasa yang diperoleh memiliki kualitas terbaik dengan harga yang kompetitif.

    Sebaliknya, purchasing lebih bersifat operasional dan berfokus pada pelaksanaan pembelian yang efisien. Purchasing bertugas mengelola pesanan, mengoordinasikan pengiriman, serta menangani administrasi pembayaran kepada vendor. Dengan kata lain, purchasing adalah bagian kecil dari procurement yang lebih menitikberatkan pada eksekusi transaksi.

    Tahapan dalam Procurement dan Purchasing

    Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam proses procurement dan purchasing yang perlu diketahui:

    Proses Procurement dalam Pengadaan Barang dan Jasa

    Identifikasi kebutuhan: Menentukan barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan.
    Seleksi vendor: Menganalisis dan memilih pemasok terbaik berdasarkan harga, kualitas, dan kredibilitas.
    Negosiasi kontrak: Menyusun perjanjian kerja sama dengan vendor yang dipilih.
    Evaluasi dan pemantauan: Memastikan vendor memenuhi standar yang telah disepakati.

    Proses Purchasing dalam Procurement

    Pemesanan barang atau jasa: Melakukan purchase order (PO) kepada vendor.
    Penerimaan barang: Memeriksa dan memastikan barang yang dikirim sesuai dengan pesanan.
    Pembayaran: Menyelesaikan pembayaran kepada vendor sesuai dengan kesepakatan.
    Procurement dan purchasing saling berhubungan, di mana purchasing menjadi langkah eksekusi dari strategi procurement.

    Peran Teknologi dalam Procurement dan Purchasing

    Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses procurement dan purchasing. Penggunaan platform e-commerce B2B seperti monotaro Indonesia memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengadaan barang secara lebih mudah dan transparan.

    Melalui platform seperti monotaro Indonesia, perusahaan dapat mengakses berbagai produk industri dan kebutuhan kantor dengan sistem yang terintegrasi. Hal ini mengurangi kesalahan manusia dalam proses procurement serta mempercepat eksekusi purchasing.

    Efisiensi dan Efektivitas Proses Procurement

    monotaro Indonesia adalah e-commerce B2B yang menyediakan berbagai kebutuhan industri hingga office supply. Penggunaan platform ini memungkinkan perusahaan menghemat waktu dan biaya dalam pengadaan barang.

    Efektivitas Dalam Koordinasi dan Komunikasi dengan Vendor

    Berkat menggunakan satu vendor untuk berbagai jenis produk, perusahaan dapat mengurangi biaya telepon dan transportasi yang biasanya dibutuhkan untuk mengelola banyak pemasok.

    Efisien Biaya Komisi dan Administrasi

    Transaksi melalui website monotaro Indonesia dilakukan secara transparan tanpa biaya komisi atau administrasi tambahan. Selain itu, fitur online approval system dan multiple login memudahkan proses persetujuan transaksi.

    Efisien Biaya Pengiriman

    Menggunakan satu vendor memungkinkan perusahaan menghemat biaya pengiriman. monotaro Indonesia juga menawarkan gratis ongkir untuk pembelian minimal Rp200.000, sehingga biaya logistik lebih terkendali.

    Efisien Biaya Impor Barang

    Bagi perusahaan yang membutuhkan produk impor, monotaro Indonesia menyederhanakan proses pengadaan barang dengan harga yang transparan sesuai dengan harga di website, tanpa perlu mengurus proses impor sendiri.

    Memahami perbedaan antara procurement dan purchasing sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola pengadaan barang secara efisien. Berkat memanfaatkan teknologi dan platform e-commerce B2B seperti monotaro Indonesia, proses procurement dan purchasing dapat berjalan lebih efektif, menghemat biaya, serta meningkatkan produktivitas perusahaan. Melalui pendekatan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap pembelian yang dilakukan memberikan nilai tambah bagi operasional dan strategi bisnis secara keseluruhan.

  • Guyuran Kredit Investasi Dinilai Tak Cukup Efektif Gairahkan Industri Tekstil

    Guyuran Kredit Investasi Dinilai Tak Cukup Efektif Gairahkan Industri Tekstil

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersiap mengeluarkan insentif revitalisasi mesin lewat subsidi kredit investasi sebesar 5% bagi industri padat karya skala kecil dan menengah, termasuk industri tekstil dan produk tekstil. Untuk mendukung kebijakan ini, negara akan menyediakan dana sebesar Rp20 triliun. 

    Ketua Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengatakan, pihaknya menyambut baik dan menantikan keseriusan implementasi guyuran insentif dari pemerintah secara cermat. 

    “Jangan sampai Rp20 triliun yang dibujetkan menguap hanya untuk administrasi birokrasi dan impaknya minim bagi industri,” kata Redma kepada Bisnis, Kamis (20/3/2025). 

    Namun, dia mengingatkan bahwa insentif tersebut tidak akan menjadi pendongkrak kinerja industri tanpa diiringi dengan pemberantasan importasi ilegal lewat penegakan hukum. 

    Tak lupa, perbaikan kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan di sisi sistem kepabeanan dan moralitas aparat juga dinilai amat penting dalam menentukan pemulihan industri. 

    “Yang kedua, terkait aturan untuk pengendalian impor baik dengan cara trade remedies maupun tata niaga, karena di sini akan banyak tantangan terutama dari importir dengan berbagai macam alasan, yang intinya pasti akan mereka tolak,” tuturnya. 

    Redma melihat dalam hal ini pemerintah selalu ‘mengalah’ atas permintaan importir tersebut dan dengan mudah merelaksasi aturan impor. 

    Dengan memperbaiki dua poin tersebut, Redma menuturkan, upaya guyuran subsidi kredit investasi dapat berjalan efektif untuk menaikkan daya saing melalui revitalisasi permesinan dan pembaharuan teknologi.

    “Poin satu dan dua harus dilakukan dulu sebelum poin tiga, jangan sampai terbalik,” imbuhnya. 

    Di sisi lain, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) David Leonardi mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas upayanya dalam mendukung daya tahan industri saat ini. 

    Dia melihat kredit investasi yang diberikan bertujuan untuk mendukung revitalisasi mesin serta meningkatkan produktivitas di sektor industri padat karya.

    “Namun, dengan kondisi pasar yang belum stabil dan permintaan yang masih lemah, upaya revitalisasi mesin serta peningkatan produktivitas berisiko terhambat,” terangnya. dihubungi terpisah. 

    Pihaknya mengaku belum dapat memberikan banyak komentar lebih lanjut terkait kebijakan kredit investasi ini karena dampaknya belum terasa dan skema kredit tersebut masih dinilai belum sepenuhnya diketahui.

    “Selain itu, dengan kondisi pasar yang belum membaik dan permintaan yang terus menurun, efektivitas penggelontoran kredit investasi ini dikhawatirkan tidak akan mencapai target yang diharapkan,” tuturnya. 

    Senada, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman mengatakan, bantuan dari pemerintah tersebut tampaknya hanya akan mendorong produksi khususnya yang memakai mesin-mesin lama di usaha kelas menengah ke atas. 

    “Tapi kan kami kelas menengah ke bawah, IKM (industri kecil dan menengah) itu belum tentu kami mendapat bantuan karena itu harus berbadan hukum, kami hanya mengandalkan ada yang udah ber-NIB [nomor induk berusaha] ada yang belum. Jarang dapat sampai saat ini,” jelasnya. 

    Menurut Nandi, yang paling utama saat ini yaitu regulasi perlindungan pasar agar produk pakaian jadi tidak kalah saing dengan produk impor ilegal yang harganya jauh lebih murah. 

    “Kalau pun mau support bantuan dana, pelatihan agar naik kelas, tapi sementara market masih sulit bersaing dengan produk impor ilegal tetap aja kita kalah,” pungkasnya. 

  • Geliat Distributor Usai iPhone 16 Series Kantongi Sertifikasi Komdigi

    Geliat Distributor Usai iPhone 16 Series Kantongi Sertifikasi Komdigi

    Jakarta

    Setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerbitkan sertifikasi postel untuk PT Apple Indonesia, sejumlah distributor resmi Apple di Tanah Air mulai bersiap memasarkan iPhone 16. Bisa jadi buat HP lebaran?

    Berdasarkan pantauan di situs resmi Blibli.com dan HelloStore.id, promosi iPhone 16 kembali muncul setelah sempat ditampilkan sekitar enam bulan lalu, saat perangkat ini pertama kali dirilis secara global. Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut di kedua situs tersebut.

    Adapun biasanya, mitra resmi Apple di Indonesia ini menawarkan berbagai promo menarik, seperti promo yang sangat menguntungkan untuk pelanggan berbentuk perlindungan ekstra 12 bulan yang tidak dimiliki oleh Partner Apple lainnya dan skema cicilan untuk para pecinta produk Apple.

    Awalnya, baru tiga iPhone yang mengantongi restu Komdigi, yakni iPhone 16 Plus (A3290), iPhone 16 Pro (A3293) dan iPhone 16 Pro Max (A3296). Sementara iPhone 16 dan 16e sempat belum muncul.

    Namun kepada detikINET, Menkomdigi Meutya Hafid memastikan bahwa pada saat ini, seluruh varian iPhone 16 Series sudah mendapatkan sertifikasi sehingga siap untuk diedarkan di pasar Indonesia.

    Sertifikasi untuk iPhone telah diterbitkan Kemkomdigi, A3293 iPhone 16 Pro, A3290 iPhone 16 Plus, A3296 iPhone 16 Pro Max, A3287 iPhone 16, A3409 iPhone 16e,” sebut Meutya dalam pesan singkat.

    “Dari kita sudah terbit semua untuk PT Apple Indonesia. Dengan demikian tipe-tipe tersebut sudah dapat beredar di Indonesia,” lanjut Menkomdigi.

    Meski belum ada kepastian kapan iPhone 16 Series akan resmi dijual di Indonesia, Apple kini telah memenuhi dua syarat utama untuk pemasaran, yaitu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sertifikasi postel. Dengan ini, harapan konsumen untuk segera memiliki iPhone 16 semakin terbuka.

    Namun, menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, Apple masih harus menyelesaikan beberapa persyaratan tambahan. Salah satunya adalah memperoleh Tanda Pendaftaran Produk Impor (TPPI) agar bisa mendapatkan nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) dari Central Equipment Identity Register (CEIR). Sertifikasi ini juga menjadi syarat bagi Apple untuk memperoleh izin impor dari Kementerian Perdagangan.

    Sebelumnya, pada 7 Maret 2025, Apple telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 40% dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Proses sertifikasi Postel yang menjadi syarat terakhir dari Komdigi juga telah rampung.

    Perjalanan iPhone 16 Series menuju pasar Indonesia memang tak mudah. Sebelumnya, Apple sempat terhambat karena belum memenuhi komitmen investasi periode 2020-2023.

    Namun, setelah negosiasi panjang dengan pemerintah Indonesia, Apple akhirnya menyepakati investasi senilai USD 160 juta untuk membangun fasilitas riset dan inovasi di Tanah Air. Kesepakatan ini membuka jalan bagi penerbitan sertifikat TKDN dan Postel yang dinanti-nanti.

    “Kami senang bisa memperluas investasi di Indonesia dan membawa produk inovatif kami, termasuk iPhone 16 Series, ke konsumen di sini,” kata perwakilan Apple dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

    (agt/fay)

  • Trump Kenakan Tarif Baja & Alumunium, Bos Inalum Beberkan Dampaknya

    Trump Kenakan Tarif Baja & Alumunium, Bos Inalum Beberkan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menyampaikan dampak menyusul kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Ilhamsyah Mahendra menjelaskan bahwa kebijakan Trump tersebut berpengaruh terhadap harga aluminium.

    “Jadi mungkin mulai dari geopolitik, mungkin saya, terkait Trump 0.2, salah satu dia applied untuk tarif aluminium dan baja. Untuk industri aluminium di Indonesia akan impact pada harga,” ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Meski demikian, Mahendra menilai bahwa bauksit sebagai bahan baku utama aluminium menjadi hal fundamental. Hal ini bisa memperkuat penguasaan domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina.

    Akibatnya, kinerja operasional perusahaan bisa tetap terjaga meski ada faktor eksternal seperti kebijakan dari Pemerintahan AS tersebut.

    “Impact dari 25% tarif Trump adalah harga, hanya di harga. Jadi bagaimana efisiensi operasional yang harus kita jaga. Karena itu faktor eksternal yang nggak bisa kita tebak. Trump bisa bangun pagi ada kebijakan apa, tapi yang our internal control itu penting harus kita jaga. Efisiensi operasi. Kemudian resilient di bidang supply chain,” kata dia.

    Seperti diketahui, tarif impor Amerika Serikat (AS) dari negara mitra dagangnya membuat dunia ketar-ketir. AS mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap baja dan aluminium dari beberapa negara, seperti Kanada, Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, dan lainnya.

    Dengan Kanada, tarif ini awalnya dijadwalkan berlaku pada 4 Februari, tetapi ditunda selama 30 hari untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pembicaraan antara AS dan Kanada.

    Proyek Smelter Alumina

    Perlu diketahui, Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini bekerja sama dan memiliki perusahaan patungan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). PT BAI mengoperasikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat.

    Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 yang memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun ini telah resmi dilakukan injeksi bauksit perdana oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 24 September 2024 lalu.

    Adapun kebutuhan investasi untuk fase 1 ini diperkirakan menelan Rp 16 triliun.

    Bila smelter ini beroperasi penuh, maka bisa mengurangi impor alumina sebesar 1 juta ton per tahun.

    Proyek SGAR Fase 1 ini nantinya menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat yang di produksi PT Aneka Tambang Tak (ANTM) dan smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

    Ilham menyebut, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke pabrik aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan bisa dilakukan setelah Idul Fitri 2025 atau pada pertengahan April 2025.

    “Kita menuju 100% capacity. Harapannya after Lebaran mid atau akhir April, first alumina bisa dikirim di site Kuala Tanjung,” ujarnya.

    Proyek SGAR direncanakan akan terbagi ke dalam 2 fase dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 1,7 miliar.

    Proyek SGAR Fase 2 merupakan ekspansi dari Proyek SGAR Fase 1 yang juga akan berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat dan juga akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun dengan target operasi pada 2028.

    Melalui pengoperasian Proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik akan meningkat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun dengan penyerapan mineral bijih bauksit hingga mencapai 6 juta ton per tahun.

    Hal ini sejalan dengan rencana aksi korporasi Inalum dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi aluminiumnya hingga mencapai 900.000 ton per tahun.

    Sebagai tambahan, smelter aluminium Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun yang seluruhnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

    Namun kebutuhan aluminium dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun dan sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, pemenuhan aluminium dalam negeri masih didominasi oleh produk impor dengan porsi impor sebesar 56% dan pasokan dari Inalum sebesar 44% pada tahun 2023.

    (wia/wia)

  • Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PT Pandu Arjuna Indonesia dalam menggelar “Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025” dengan tema UMKM Bisa Ekspor ke China. Acara yang berlangsung pada Senin (15/3/2025) di Gedung Kemendag, Jakarta, ini merupakan bagian dari persiapan menuju CAEXPO-CABIS 2025 yang akan diadakan di Nanning, Guangxi, Tiongkok, pada September mendatang.

    Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya daya saing bagi pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bersaing di tengah gempuran produk impor, terutama dari China. “UMKM harus berani berinovasi agar tidak kalah dengan gempuran produk impor. Jika memiliki daya saing yang bagus, maka ekspor bukanlah hal yang mustahil,” ujar Budi.

    Sebagai upaya meningkatkan daya saing UMKM, Kemendag terus mendorong peningkatan kualitas produk melalui pelatihan dan pendampingan. Mulai dari desain, pengemasan, hingga strategi pemasaran global menjadi fokus utama dalam program ini. Selain itu, Kemendag secara rutin menggelar business matching dan pitching setiap bulan, mempertemukan produk UMKM dengan perwakilan Indonesia di luar negeri guna membuka peluang ekspor.

    Hasil dari kegiatan pitching yang dilakukan pada Januari 2025 mencatat transaksi sebesar 5,22 juta dolar AS, sementara pada Februari 2025 mencapai 3,2 juta dolar AS. “Ada penurunan dalam transaksi pitching. Namun secara keseluruhan, kami optimis ekspor Indonesia akan terus tumbuh, melanjutkan tren positif beberapa tahun terakhir. Dan kami akan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 7,1 persen pada 2025 ini,” tegas Mendag Budi.