Topik: produk impor

  • Perbandingan Tarif Impor Baru yang Dikenakan Trump Terhadap Indonesia Vs Negara-negara ASEAN – Halaman all

    Perbandingan Tarif Impor Baru yang Dikenakan Trump Terhadap Indonesia Vs Negara-negara ASEAN – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor terbaru terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia sebesar 32 persen. 

    Keputusan itu diumumkan Trump hari Rabu, 2 April 2025 waktu Amerika Serikat.

    Dalam pengumumannya, Trump menyatakan AS mengenakan tarif dasar 10 persen untuk semua produk impor AS. 

    Total ada 60 negara yang terkena aturan tarif individual Trump yang dihitung sebesar setengah dari tarif dan hambatan lain yang “dibebankan negara-negara tersebut kepada AS.” 

    “Tidak akan pernah ada transformasi suatu negara seperti transformasi yang terjadi di Amerika Serikat,” kata Trump dalam pernyataan yang ia sampaikan di Rose Garden, Gedung Putih, Rabu (2/4/2025) waktu AS. 

    Trump menyebut hari pengumuman tarif imbal balik tersebut sebagai Hari Pembebasan.

    “Menurut saya, ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Amerika. Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kita,” katanya dikutip dari Guardian, Kamis (3/4/2025).

    Dalam pengumuman yang dia sebut sebagai ‘Hari Pembebasan’ dan dibagikan di media sosial, Indonesia termasuk negara yang terkena tarif imbal balik Donald Trump dan dikenai tarif impor 32 persen.  

    Mengutip dari CNBC, Kamis (3/4/2025), AS akan mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen terhadap Indonesia.

    Dibandingkan negara ASEAN lain, tarif imbal balik terhadap Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif imbal balik yang dikenakan AS terhadap Malaysia sebesar 24 persen dan Filipina sebesar 17 persen. 

    Negara ASEAN lainnya yang terkena tarif imbal balik Trump adalah Singapura tapi cuma kena 10 persen. 

    Sementara Vietnam dan Thailand masing-masing dikenai tari timbal balik 46 persen dan 36 persen.  Sementara, Kamboja dikenakan tarif impor sebesar 49 persen dan Laos sebesar 48 persen.

    Seorang pakar mengatakan, Donald Trump kemungkinan menargetkan pengenaan impor terhadap negara-negara yang menerima investasi dari China.

    Menurut Dr Siwage Dharma Negara, seorang peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, tarif terhadap negara-negara di Asia Tenggara ini sebenarnya dimaksudkan untuk merugikan China.

    “Dengan menargetkan produk-produk mereka, mungkin hal itu akan memengaruhi ekspor dan ekonomi China,” katanya.

    “Target sebenarnya adalah China, tetapi dampak nyata terhadap negara-negara tersebut akan cukup signifikan karena investasi ini menciptakan lapangan kerja dan pendapatan ekspor,” jelasnya.

    Tarif impor untuk Indonesia disebut malah akan kontraproduktif bagi AS karena ada perusahaan garmen dan alas kaki asal AS yang memiliki pabrik di Indonesia.

    “Beberapa perusahaan garmen dan alas kaki, beberapa merek Amerika seperti Nike, Adidas, perusahaan AS yang memiliki pabrik di Indonesia, apakah mereka juga akan menghadapi tarif yang sama?” ucap Dr Siwage Dharma Negara.

    Hingga kini, Donald Trump belum memberi rincian bagaimana tarif impor ini akan diterapkan.

    Selain tarif timbal balik pada beberapa negara, Trump akan mengenakan tarif universal sebesar 10 persen pada semua barang impor.

    Tarif universal itu akan mulai berlaku pada tanggal 5 April waktu AS, sedangkan tarif timbal balik akan dimulai pada tanggal 9 April waktu AS.

  • Ekonom dan IMF Wanti-wanti Dampak Tarif Impor Trump, Resesi Global di Depan Mata?

    Ekonom dan IMF Wanti-wanti Dampak Tarif Impor Trump, Resesi Global di Depan Mata?

    Bisnis.com, JAKARTA – Langkah kontroversial Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan tarif impor terbaru ke Amerika Serikat pada Rabu sore (2/4/2025) semakin menambah ketidakpastian ekonomi global yang baru saja pulih dari lonjakan inflasi pascapandemi Covid-19. 

    Kebijakan Trump terkait penetapan tarif minimum dan tarif resiprokal untuk negara-negara mitra dagang AS dapat menjadi titik balik bagi sistem global yang hingga saat ini telah menerima kontribusi kekuatan dan keandalan Amerika sebagai komponen terbesarnya.

    “Tarif impor Trump membawa risiko menghancurkan tatanan perdagangan bebas global yang telah dipelopori oleh AS sendiri sejak Perang Dunia Kedua,” kata Takahide Kiuchi, kepala ekonom di Nomura Research Institute dilansir dari Reuters, Kamis (3/4/2025). 

    Dia memprediksi dampak atas aturan tarif impor AS akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Inflasi atau kenaikan harga, diikuti dengan penurunan permintaan konsumen, merupakan konsekuensi atas pungutan baru yang diterapkan pada ribuan barang yang dibeli dan dijual oleh konsumen dan bisnis di seluruh dunia. 

    Antonio Fatas, ekonom makro di sekolah bisnis INSEAD di Prancis bahkan melihat keputusan tarif impor Trump sebagai pergeseran ekonomi AS dan global menuju kinerja yang lebih buruk.

    “Lebih banyak ketidakpastian dan mungkin menuju sesuatu yang dapat kita sebut sebagai resesi global. Kita bergerak menuju dunia yang lebih buruk bagi semua orang karena lebih tidak efisien,” kata Fatas, yang pernah menjadi konsultan untuk Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia itu. 

    Berbicara di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu Sore (2/4/2025), Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif dasar 10% pada semua barang impor yang masuk ke AS.

    Dalam kesempatan tersebut, Trump juga menunjukkan bagan yang berisi daftar negara mitra dagang terbesar AS yang menerima bea masuk lebih tinggi, antara lain China 34%, Uni Eropa 20%, Vietnam 46%, dan Indonesia 32%.

    Tarif mobil dan suku cadang mobil sebesar 25% telah dikonfirmasi sebelumnya. Trump mengatakan tarif tersebut akan mengembalikan kemampuan manufaktur yang sangat penting secara strategis ke Amerika Serikat.

    Olu Sonola, kepala penelitian ekonomi AS di Fitch Ratings menuturkan di bawah pungutan global baru yang dikenakan oleh Trump, tarif AS pada semua produk impor melonjak menjadi 22%, tarif yang terakhir terlihat sekitar tahun 1910, dari hanya 2,5% pada 2024. 

    “Ini adalah game changer, tidak hanya untuk ekonomi AS tetapi juga untuk ekonomi global,” kata Sonola. “Banyak negara kemungkinan akan berakhir dalam resesi.”

    Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan dalam acara Reuters minggu ini bahwa ia tidak melihat adanya resesi global untuk saat ini. Dia menambahkan bahwa Dana tersebut memperkirakan akan segera melakukan “koreksi” kecil terhadap perkiraan pertumbuhan global 3,3% pada 2025.

    Namun dampaknya terhadap ekonomi nasional akan sangat berbeda, mengingat spektrum tarif yang berkisar dari 10% untuk Inggris, 34% untuk China, hingga 49% untuk Kamboja.

    Jika hasilnya adalah perang dagang yang lebih luas, hal itu akan berdampak lebih besar bagi produsen seperti China, yang akan terus mencari pasar baru dalam menghadapi permintaan konsumen yang menurun di seluruh dunia.

    “Dan jika tarif impor mendorong AS sendiri menuju resesi, hal itu akan sangat membebani negara-negara berkembang yang peruntungannya terkait erat dengan perekonomian terbesar di dunia,” kata Kristalina.

  • Trump Umumkan Tarif Baru AS Terhadap Sejumlah Negara, Indonesia Kena 32%

    Trump Umumkan Tarif Baru AS Terhadap Sejumlah Negara, Indonesia Kena 32%

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan tarif baru sebesar 10% pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS. Di samping itu, Trump memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” kata Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

    Presiden mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk “mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami.”

    Trump kemudian mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’.

    Bagan yang diangkat Trump memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.

    Sedangkan kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

    Bagan tersebut menampilkan tarif 10% untuk impor dari Inggris dan 20% untuk impor Uni Eropa.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    AS kemudian akan mengenakan tarif sebesar 32% terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.

    “Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” katanya.

    Trump secara spesifik menunjuk China dan Uni Eropa. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan.”

    Trump mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, kata Trump, AS akan mengenakan tarif kepada negara-negara lain “kira-kira setengah” dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.”

    Trump mengatakan dalam hal perdagangan, terkadang “kawan (lebih) buruk daripada lawan”.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Dia mengatakan bahwa lebih dari 80% mobil buatan Korea Selatan dijual di Korea Selatan, dan lebih dari 90% mobil yang dijual di Jepang dibuat di Jepang. Adapun mobil buatan AS hanya mewakili sebagian kecil di negara-negara tersebut.

    “Ford menjual sangat sedikit” di negara-negara lain, kata Trump. Menurutnya, ketidakseimbangan ini telah “menghancurkan” industri AS.

    “Itulah sebabnya efektif mulai tengah malam kami akan mengenakan tarif 25% pada semua mobil buatan luar negeri,” kata Trump.

    Kapan jadwal pemberlakuan tarif baru?

    Trump telah mengumumkan serangkaian tarif baru yang mencakup tarif dasar untuk semua negara serta tarif tambahan dengan besaran bervariasi untuk setiap negara.

    Kapan tarif ini akan diberlakukan?

    3 April, 00:00 waktu AS bagian timur (3 April, 13.00 WIB) tarif 25% untuk semua mobil buatan luar negeri

    5 April 12:01 (5 April, 13:01 WIB) tarif dasar 10% untuk semua negara

    9 April 12:01 (9 April, 13:01 WIB) tarif timbal balik yang lebih tinggi

    Ancaman terbaru

    Pada Minggu (30/03), Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder pada negara-negara yang membeli minyak Rusia, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina, katanya kepada NBC News.

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia… saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” kata Trump.

    Imbas dari pernyataan Trump, terjadi penurunan tajam di pasar saham seluruh Asia dan Eropa pada Senin (31/03), menjelang penerapan tarif yang dia usulkan pada Rabu (02/04).

    Apa saja tarif yang sudah diumumkan AS?

    Tarif untuk suku cadang mobil akan mulai berlaku pada Mei atau sesudahnya, kata Trump.

    Adapun AS mengimpor sekitar delapan juta mobil per tahun, dengan nilai US$ 240 miliar.

    AS mengenakan tarif sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko pada tanggal 4 Maret, dengan tarif sebesar 10% untuk impor energi dari Kanada.

    Baca juga:

    Namun, kendaraan bermotor dan suku cadang kendaraan bermotor yang dibuat sesuai dengan perjanjian perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada (USMCA) dikecualikan dari pengenaan tarif ini, hingga pejabat bea cukai AS merancang sistem untuk mengenakan bea masuk.

    Gedung Putih mengatakan tarif terhadap Kanada dan Meksiko dimaksudkan untuk membujuk pemerintah mereka agar menghentikan migran ilegal dan fentanil (obat opioid yang dibuat secara ilegal) ke AS.

    Sebelumnya, pada 4 Februari, AS mengenakan tarif menyeluruh sebesar 10% terhadap barang-barang dari China, yang kemudian dinaikkan menjadi 20% pada 4 Maret.

    Getty ImagesPresiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan).

    Kendati begitu, impor barang dengan nilai kurang dari US$ 800 dikecualikan.

    China kemudian merespons kebijakan tarif Trump dengan mengenakan pajak 10-15% atas barang-barang dari AS seperti produk pertanian.

    Sementara itu Kanada telah membalas dengan mengenakan tarif atas impor AS senilai lebih dari US$ 40 miliar.

    Adapun Meksiko menunda penerapan tarif balasan.

    Pada 12 Maret silam, AS memperkenalkan pengenaan tarif sebesar 25% terhadap impor baja dan alumunium dari semua negara di seluruh dunia.

    Pengenaan tarif ini secara khusus berdampak pada Kanada, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Vietnam dan Jepang, yang merupakan eksportir logam terbesar ke AS.

    Uni Eropa kemudian membalas dengan mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai US$ 28 miliar mulai 1 April, termasuk kapal, wiski bourbon, dan sepeda motor.

    Pada 25 Maret, AS mengenakan tarif sebesar 25% pada semua barang dari negara-negara yang membeli minyak dari Venezuela.

    Gedung Putih mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk menekan pemerintah “korup” negara tersebut dan memaksanya untuk menindak tegas geng-geng Venezuela seperti Tren de Aragua, yang katanya aktif di AS.

    Sebuah organisasi penelitian, Moody’s Analytics, mencatat tarif saat ini mencakup barang senilai US$ 1,4 triliun dan telah mendorong tarif rata-rata AS untuk barang-barang impor dari 3% menjadi 10%tingkat tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.

    Negara mana saja yang akan dikenai tarif baru pada 2 April? Akankah Indonesia terdampak?

    Trump berulang kali menyebut 2 April sebagai “Hari Pembebasan”.

    “Tanggal 2 April adalah Hari Pembebasan di Amerika!!!” tulisnya baru-baru ini di Truth Social.

    “Selama puluhan tahun kita telah ditipu dan dilecehkan oleh setiap negara di Dunia, baik kawan maupun lawan,” ujar Trump kemudian.

    “Sekarang akhirnya tiba saatnya bagi Amerika Serikat untuk mendapatkan sebagian dari UANG itu, dan RASA HORMAT, KEMBALI. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!!!”

    Getty ImagesDonald Trump menjanjikan tarif yang luas saat kampanye Pilpres AS 2024 silam

    Dalam kampanye Pilpres AS 2024 lalu, Trump kerap berbicara tentang pengenaan tarif sebesar 10% atau 20% pada barang-barang dari semua negara yang memasuki AS.

    Baru-baru ini ia berbicara tentang penerapan tarif “timbal balik”yang menyamakan tarif yang dikenakan negara lain pada ekspor AS dengan dasar “mereka mengenakan tarif kepada kami, kami mengenakan tarif kepada mereka”.

    Namun, dalam wawancara dengan saluran televisi Newsmax pada 24 Maret, Trump mengatakan akan melonggarkan rencana penerapan tarif ini, dengan mengatakan bahwa dia “mungkin akan memberikan keringanan kepada banyak negara”.

    Baca juga:

    “Kami mungkin akan menerima tarif yang lebih rendah dari yang mereka tetapkan karena mereka telah menagih kami begitu banyak, saya rasa mereka tidak akan sanggup menerimanya,” katanya, dan menambahkan bahwa beberapa negara mungkin akan terhindar sama sekali.

    Selain itu, dia mengatakan akan membatalkan rencana untuk mengenakan tarif pada negara-negara yang mengenakan Pajak Pertambahan Nilai pada barang, menurut laporan CNBC yang mengutip Gedung Putih.

    Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett, menambahkan: “Salah satu hal yang kami lihat dari pasar adalah mereka mengharapkan… tarif yang sangat besar ini pada setiap negara… Hanya beberapa negara, dan negara-negara tersebut akan dikenakan beberapa tarif.”

    Getty ImagesMenteri Keuangan AS Scott Bessent mengisyaratkan tarif mungkin difokuskan pada sejumlah negara

    Pemerintahan Trump belum mengonfirmasi negara mana yang akan terkena dampak.

    Pada Minggu (31/04), Trump mengatakan tarif baru dapat berlaku untuk “semua negara”.

    Namun, masih belum jelas sejauh mana tarif akan diterapkan.

    Bulan lalu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan upaya difokuskan pada “Dirty 15”, yaitu 15% negara yang mengekspor lebih banyak barang ke AS ketimbang yang mereka impor dari AS serta mengenakan tarif atau aturan lain yang merugikan perusahaan AS.

    Kantor Perwakilan Dagang AS, saat bersiap menyusun rekomendasi, mengidentifikasi negara-negara yang “sangat diminati”.

    Negara-negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa, India, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand, Turki, Inggris, Vietnam, dan Indonesia.

    Selain mengenakan pajak pada mobil impor, Trump juga baru-baru ini mengancam akan mengenakan tarif pada produk farmasi dan chip komputer asing, menurut laporan sejumlah media.

    Mengapa Trump mengenakan tarif?

    Presiden Trump telah menjadikan tarif sebagai landasan utama strategi ekonominya.

    Ia memulihkan neraca perdagangan Amerika, mengurangi kesenjangan antara seberapa banyak AS membeli dari negara lain dan seberapa banyak AS menjual kepada negara lain.

    Pada 2024 silam, AS mengalami defisit perdagangan lebih dari US$ 900 miliar.

    Pada 4 Maret, Presiden Trump mengatakan kepada Kongres AS: “Kami telah ditipu selama beberapa dekade oleh hampir setiap negara di Bumi, dan kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.”

    Trump mengatakan bahwa dalam jangka waktu panjang, pengenaan tarif terhadap produk impor ini akan meningkatkan industri manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pajak, dan memacu pertumbuhan ekonomi.

    Dia menyebut tarif akan meningkatkan pendapatan pemerintah dalam jumlah yang “cukup besar”.

    Getty ImagesPabrik mobil Meksiko sebagian besar mengekspor ke AS dan mungkin akan sangat dirugikan oleh tarif.

    Trump juga mengatakan tarif akan mendorong perusahaan asing untuk membuat produk di AS.

    Ia mengumumkan pada 24 Maret silam bahwa produsen mobil Korea Selatan, Hyundai, menginvestasikan US$ 21 miliar di AS.

    Trump juga mengklaim tarif telah membuat produsen mobil itu memindahkan operasinya ke AS.

    Penasihat perdagangan utama Trump, Pete Navarro, baru-baru ini mengatakan bahwa tarif akan mendatangkan pendapatan besar dan menciptakan lapangan kerja.

    Pajak atas semua impor mobil dapat meningkatkan pendapatan negara sebesar US$ 100 miliar per tahun, kata Navarro.

    Sementara untuk semua yang direncanakan, dapat meningkatkan pendapatan negara US$ 600 miliar per tahun, sekitar seperlima dari nilai total impor barang ke AS, tambahnya.

    Dokumen yang dirilis Gedung Putih pekan lalu menunjukkan tarif 10% pada setiap impor dapat menciptakan hampir tiga juta pekerjaan di AS.

    Bagaimana tarif akan memengaruhi AS dan negara lain?

    Para ekonom memperingatkan tarif akan menaikkan harga bagi konsumen AS dan menaikkan biaya produksi bagi perusahaan-perusahaan AS dengan membuat komponen impor menjadi lebih mahal.

    Mereka juga memperingatkan bahwa tarif balasan dari negara-negara lain akan merugikan eksportir AS.

    Moody’s Analytics mengatakan tarif akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,6% selama beberapa tahun mendatang, dan akan menyebabkan hilangnya 250.000 pekerjaan.

    Dikatakan bahwa Kanada dan Meksiko yang sangat bergantung pada AS sebagai pasar untuk ekspor mereka akan “menderita lebih banyak dan tidak mungkin terhindar dari resesi”.

    Lihat juga Video ‘Trump Bakal Kurangi Tarif ke China Demi ByteDance Jual TikTok’:

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemenperin Sebut Lebaran Jadi Penyelamat Indeks Manufaktur Indonesia Maret 2025 Tak Makin Merosot – Halaman all

    Kemenperin Sebut Lebaran Jadi Penyelamat Indeks Manufaktur Indonesia Maret 2025 Tak Makin Merosot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief mengatakan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2025 bisa semakin merosot jika tidak ada perayaan hari besar keagamaan dan momen liburan.

    Diketahui, S&P Global mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2025 masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin.

    Namun, angka tersebut turun dibandingkan dengan PMI bulan sebelumnya sebesar 53,6.

    Momentum perayaan keagamaan, terutama Lebaran dan liburan setelahnya, disebut menjadi penahan laju penurunan PMI lebih dalam lagi.

    Padahal, biasanya momentum perayaan keagamaan setiap tahunnya selalu menjadi titik lonjakan permintaan bagi produk-produk manufaktur dan diikuti dengan kenaikan PMI.

    Namun, kali ini lonjakan tersebut tidak terjadi.

    “Momentum perayaan keagamaan kali ini hanya mampu menjadi penopang PMI agar tidak turun lebih dalam lagi,” kata Febri dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan laporan perusahaan industri pada Kemenperin, penjualan produk manufaktur, terutama untuk produk industri makanan, minuman serta Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), mengalami penurunan penjualan pada saat menjelang lebaran.

    Penurunan penjualan di antaranya disebabkan pelemahan daya beli masyarakat.

    Perlambatan ini juga terlihat dari laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2025 yang berada di angka 52,98 atau turun tipis 0,17 poin dibandingkan Februari 2025.

    “Tetapi, para pelaku industri masih menyampaikan optimisme yang tinggi dalam menjalankan usaha di Indonesia,” ujar Febri.

    Berdasarkan data yang dirilis oleh S&P Global, PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2025 mampu melampaui beberapa negara.

    Ada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (51,2), Vietnam (50,5), Thailand (49,9), Taiwan (49,8) Amerika Serikat (49,8) Myanmar (49,8), Belanda (49,6), Korea Selatan (49,1), Prancis (48,9), Jerman (48,3), Jepang (48,3), dan Inggris (44,6).

    Hampir semua negara ASEAN mengalami penurunan PMI pada Maret, bahkan beberapa negara ada yang kontraksi.

    Namun, itu karena sebagian negara tersebut tidak memiliki perayaan hari besar keagamaan pada Maret untuk menjadi pendorong lonjakan ataupun menahan penurunan PMI.

    “Bayangkan jika tidak ada perayaan hari besar keagamaan dan liburan pada bulan Maret ini, maka PMI Indonesia bisa turun lebih dalam lagi,” ucap Febri.

    PMI Bisa Naik Lagi

    Febri menyebut PMI Indonesia dapat naik lagi, bahkan lebih tinggi dibanding pada Februari sebesar 53,6, jika mampu mengoptimalkan permintaan perayaan keagamaan.

    Selain itu, pengendalian produk impor murah di pasar domestik juga perlu dioptimalkan.

    Produk impor murah di pasar domestik mengancam industri manufaktur nasional yang masih menjadi sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

    Industri manufaktur Indonesia juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja karena hingga saat ini telah menyerap lebih dari 19 juta pekerja. 

    “Namun, dengan derasnya arus produk impor barang jadi dengan harga murah masuk ke pasar domestik, tentunya mengancam keberlangsungan industri dalam negeri,” kata Febri.

    Artinya, Febri bilang, kinerja industri manufaktur masih sangat bergantung pada pasar domestik yang potensial. 

    Hampir 80 persen produk manufaktur dijual di pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, swasta dan rumah tangga. 

    “Oleh karena itu, jika manufaktur memiliki kinerja baik, maka pendapatan dari 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja pada sektor manufaktur juga ikut naik,” ujarnya.

    “Sebaliknya, ketika pasar domestik dibanjiri produk impor barang jadi, akan mengakibatkan tekanan yang berat pada demand domestik, bahkan juga akan mengancam pendapatan rumah tangga untuk 19 juta pekerja tersebut,” jelas Febri.

    Lindungi Sektor Manufaktur Nasional

    Ia menjelaskan Kemenperin senantiasa berupaya melindungi sektor manufaktur nasional melalui kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Selain itu, pemerintah juga mendorong penerapan kebijakan pembatasan impor melalui non-tariff measures untuk menekan laju produk impor yang berpotensi merugikan industri lokal.

    “Sekali lagi kebijakan ini bertujuan melindungi industri dalam negeri dari gempuran produk impor murah yang sudah dapat diproduksi oleh industri dalam negeri,” kata Febri.

    “Melindungi industri dalam negeri berarti melindungi 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja pada industri dalam negeri,” jelasnya.

  • Penjualan Industri Makanan hingga Tekstil Turun jelang Lebaran Dampak Pelemahan Daya Beli – Page 3

    Penjualan Industri Makanan hingga Tekstil Turun jelang Lebaran Dampak Pelemahan Daya Beli – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia untuk Maret 2025 masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin. Angka ini turun dibandingkan dengan PMI bulan sebelumnya sebesar 53,6 tetapi penurunan tersebut tidak terlalu besar karena adanya momentum perayaan keagamaan terutama Lebaran.

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief menjelaskan, perayaan keagamaan setiap tahunnya selalu menjadi titik lonjakan permintaan bagi produk-produk manufaktur dan diikuti dengan kenaikan PMI. Namun kali ini lonjakan tersebut tidak terjadi. Momentum perayaan keagamaan kali ini hanya mampu menjadi penopang PMI agar tidak turun lebih dalam lagi.

    Berdasarkan laporan perusahaan industri pada Kemenperin, diketahui bahwa penjualan produk manufaktur terutama untuk produk Industri Makanan, Minuman serta Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mengalami penurunan penjualan pada saat menjelang lebaran. Penurunan penjualan di antaranya disebabkan pelemahan daya beli masyarakat.

    “Perlambatan ini juga terlihat dari laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret 2025 yang berada di angka 52,98 atau turun tipis 0,17 poin dibandingkan Februari 2025. Tetapi para pelaku industri masih menyampaikan optimisme yang tinggi dalam menjalankan usaha di Indonesia,” kata Febri dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data yang dirilis oleh S&P Global, PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2025 mampu melampaui RRT (51,2), Vietnam (50,5), Thailand (49,9), Taiwan (49,8) Amerika Serikat (49,8) Myanmar (49,8), Belanda (49,6), Korea Selatan (49,1), Prancis (48,9), Jerman (48,3), Jepang (48,3), dan Inggris (44,6).

    Hampir semua negara ASEAN mengalami penurunan PMI pada bulan Maret ini bahkan beberapa negara PMI nya masih tetap kontraksi. Sebagian negara tersebut tidak memiliki perayaan hari besar keagamaan pada bulan ini untuk menjadi pendorong lonjakan ataupun menahan penurunan PMI.

    “Bayangkan jika tidak ada perayaan hari besar keagamaan dan liburan pada bulan Maret ini maka PMI Indonesia bisa turun lebih dalam lagi. PMI Indonesia melonjak lebih tinggi dibanding PMI bulan lalu sebesar 53,6 jika mampu mengoptimalkan demand perayaan keagamaan dan juga mengoptimalkan pengendalian produk impor murah di pasar domestik,” ujar Febri.

     

  • Lewat E-Commerce, Pemuda Ini Sukses Berkarya Sebelum 30 Tahun

    Lewat E-Commerce, Pemuda Ini Sukses Berkarya Sebelum 30 Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Makin banyak generasi muda Indonesia yang menunjukkan potensinya dalam menciptakan bisnis yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Apalagi dengan memanfaatkan ekosistem digital, mereka berhasil mengembangkan produk lokal yang tak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tapi juga mampu bersaing di pasar global.

    Buktinya, Asep Ruswandi, Pemilik Bukipet, berhasil Sukses Berkarya Sebelum 30, Bukipet, UMKM asal Garut yang memproduksi beragam varian pakaian kucing. Berkat kombinasi riset pasar yang kuat, inovasi produk, dan mengoptimalkan peluang ekosistem digital Shopee, Bukipet kini menjadi brand lokal terdepan di kategori pakaian hewan peliharaan.

    Asep melihat peluang besar untuk menghadirkan produk lokal berkualitas yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemilik hewan peliharaan. Saat itu, pilihan pakaian kucing di pasar masih didominasi oleh produk impor, sementara alternatif produk lokal sangat terbatas.

    “Untuk itu, Bukipet resmi saya dirikan pada tahun 2020 dengan meluncurkan produk lokal pakaian kucing berkualitas yang estetik, nyaman, dan fungsional untuk berbagai kebutuhan. Sejak awal berdiri, Shopee selalu menjadi kanal penjualan utama Bukipet, dengan lebih dari 77 persen total penjualannya berasal dari platform Shopee. Konsistensi Bukipet dalam mengikuti rangkaian kampanye belanja tematik Shopee, seperti pada kampanye 12.12 Birthday Sale tahun 2024 Bukipet berhasil mengalami peningkatan transaksi hingga 6 Kali Lipat dibandingkan hari biasa,” ungkap Asep dalam keterangan resmi, Sabtu (29/3/2025).

    Perjalanan Asep Ruswandi Merintis Kesuksesan Bukipet Sejak di Bangku Kuliah Sejak masih menempuh pendidikan di jurusan Kewirausahaan Universitas Garut, Asep Ruswandi telah memiliki visi untuk menjadi pengusaha. Sejak semester dua, pria kelahiran tahun 1999 ini aktif melakukan riset pasar dan mencoba berjualan di platform e-commerce. Dari hasil analisis kata kunci iklan dan tren pencarian di internet, ia menemukan bahwa pakaian hewan peliharaan, khususnya kucing, memiliki permintaan tinggi dengan jumlah pemain yang masih terbatas.

    Foto: dok Istimewa

    Seiring dengan meningkatnya permintaan, koleksi pakaian Bukipet semakin beragam, mulai dari baju tanpa lengan, gaun, dan hoodie khusus kucing, serta koleksi musiman, seperti baju koko dan baju spesial hari raya. Tidak hanya menghadirkan pakaian dengan desain estetik untuk anabul, Bukipet juga memperluas inovasinya dengan menyediakan pakaian fungsional, seperti baju pasca-operasi yang dirancang khusus untuk kucing yang sedang dalam masa pemulihan. Untuk memastikan keberlanjutan inovasi produknya, Bukipet secara konsisten meluncurkan 4-5 produk baru setiap bulan, menyesuaikan dengan tren dan kebutuhan pemilik hewan peliharaan.

    “Saya memulai semuanya sendiri, dari merancang hingga menjahit. Setiap produk yang dibuat adalah hasil dari trial and error yang panjang. Namun, saya percaya bahwa dengan konsistensi dan riset yang tepat, bisnis ini bisa berkembang. Kini, saya bersyukur bisa membangun tim yang solid dengan membuka lapangan pekerjaan bagi 30 karyawan, yang mengelola berbagai aspek produksi, mulai dari desain, penjahitan, quality control, hingga pemasaran Bukipet. Bagi saya, kesuksesan Bukipet bukan hanya milik diri sendiri, tetapi juga seluruh tim yang bekerja keras di baliknya,” jelas Asep Ruswandi.

    Anak Muda Melek Digital Optimalkan Peluang di Ekosistem Shopee

    Cermat mengoptimalkan berbagai peluang yang dihadirkan ekosistem Shopee, Bukipet berhasil berkembang pesat selama empat tahun terakhir berhasil menjadi Penjual nomor satu di kategori pakaian hewan peliharaan di Shopee. Perubahan pola belanja konsumen yang kini semakin berorientasi ke pengalaman penuh interaksi, membuat Asep mengoptimalkan fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video. Kedua fitur interaktif tersebut kini menjadi kanal baru untuk mendorong peningkatan penjualan.

    Setiap harinya, Bukipet mengadakan tiga sesi live streaming setiap hari, di pagi, sore, dan malam, guna membangun interaksi yang lebih dekat dengan pelanggan. Lewat Shopee Live, saya melihat kanal live streaming telah menjadi wadah edukasi bagi para pemilik hewan peliharaan dalam memilih produk yang tepat untuk anabul mereka. Selain itu, Bukipet turut memanfaatkan kanal kolaborasi dengan konten kreator melalui program Affiliate Marketing Solution.

    Strategi ini membantu produk Bukipet dapat dipromosikan oleh para kreator, hingga berhasil memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan konversi penjualan secara signifikan. Seiring dengan pertumbuhan pesat di Indonesia, Bukipet kini telah merambah pasar internasional.

    Foto: dok Istimewa

    Melalui Program Ekspor Shopee, Bukipet berhasil membawa produk lokalnya ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

    “Ekosistem Shopee sangat berperan penting dalam pertumbuhan Bukipet sejak awal berdiri hingga sekarang, terutama dalam memahami tren pasar dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Beragam fitur interaktif seperti Shopee Live dan Affiliate Marketing Solutions membantu kami dalam meningkatkan interaksi dengan pembeli sekaligus meningkatkan penjualan. Rangkaian kampanye belanja dan program khusus, seperti Shopee Pilih Lokal dan Program Ekspor Shopee pun turut memberi panggung lebih untuk Bukipet dikenal khalayak luas,” tambah Asep.

    Di momen tertentu, seperti Ramadan, permintaan pakaian khusus untuk hewan peliharaan meningkat, membuka peluang baru bagi Bukipet untuk menghadirkan koleksi tematik yang semakin diminati. Seperti di kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, Asep melihat tren pemilik kucing yang ingin mendandani hewan peliharaannya dengan pakaian bernuansa Islami semakin meningkat.

    Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Bukipet meluncurkan produk pakaian kucing TankTHR dan Baju Koko Kucing untuk memenuhi kebutuhan pemilik anabul di Ramadan tahun ini.

    “Kucing saya juga ikut Lebaran,” adalah guyonan yang sering saya dengar dari pelanggan yang membeli pakaian kucing bertema. Dua lini produk ini dihadirkan agar pemilik kucing bisa mendandani peliharaannya dengan outfit yang selaras saat bersilaturahmi,” jelas Asep.

    Para pengusaha UMKM muda yang baru ingin memulai bisnis seperti Asep juga dapat mencoba memaksimalkan keuntungan Program Sukses UMKM Baru yang diadakan oleh Shopee. Spesial selama Ramadan untuk para pengusaha UMKM yang baru membuka toko di Shopee tanggal 20 Februari – 31 Maret 2025, Shopee telah menyediakan dukungan tambahan.

    Selain mendapat dukungan reguler dalam Program Sukses UMKM Baru berupa gratis biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, biaya layanan Gratis Ongkir XTRA untuk 200 pesanan pertama, dan voucher 1 juta untuk memberikan diskon di toko Penjual, para penjual baru di Shopee juga akan mendapat Saldo Iklan Rp75.000 dan tambahan voucher 1 juta. Yuk tunggu apalagi gabung di Shopee sekarang juga!

    (dpu/dpu)

  • Optimalkan Peluang Digital, Pemuda Ini Sukses Bikin Usaha Pakaian Kucing

    Optimalkan Peluang Digital, Pemuda Ini Sukses Bikin Usaha Pakaian Kucing

    Jakarta

    Generasi muda Indonesia semakin menunjukkan potensinya dalam menciptakan bisnis yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Dengan memanfaatkan ekosistem digital, mereka berhasil mengembangkan produk lokal yang tak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tapi juga mampu bersaing di pasar global.

    Masih dalam rangkaian kisah pelaku usaha lokal Sukses Berkarya Sebelum 30, Bukipet, kisah kali ini datang dari UMKM asal Garut yang memproduksi beragam varian pakaian kucing. Berkat kombinasi riset pasar yang kuat, inovasi produk, dan mengoptimalkan peluang ekosistem digital Shopee, Bukipet kini menjadi brand lokal terdepan di kategori pakaian hewan peliharaan.

    “Saya melihat peluang besar untuk menghadirkan produk lokal berkualitas yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pemilik hewan peliharaan. Saat itu, pilihan pakaian kucing di pasar masih didominasi oleh produk impor, sementara alternatif produk lokal sangat terbatas,” kata Pemilik Bukipet Asep Ruswandi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).

    “Untuk itu, Bukipet resmi saya dirikan pada tahun 2020 dengan meluncurkan produk lokal pakaian kucing berkualitas yang estetik, nyaman, dan fungsional untuk berbagai kebutuhan. Sejak awal berdiri, Shopee selalu menjadi kanal penjualan utama Bukipet, dengan lebih dari 77 persen total penjualannya berasal dari platform Shopee,” sambungnya.

    Menurut Asep, konsistensi Bukipet dalam mengikuti rangkaian kampanye belanja tematik Shopee, seperti pada kampanye 12.12 Birthday Sale tahun 2024 Bukipet berhasil mengalami peningkatan transaksi hingga 6 Kali Lipat dibandingkan hari biasa.

    Perjalanan Asep Ruswandi Rintis Kesuksesan Bukipet Sejak di Bangku Kuliah

    Foto: Istimewa

    Sejak masih menempuh pendidikan di jurusan Kewirausahaan Universitas Garut, Asep Ruswandi telah memiliki visi untuk menjadi pengusaha. Sejak semester dua, pria kelahiran tahun 1999 ini aktif melakukan riset pasar dan mencoba berjualan di platform e-commerce.

    Dari hasil analisis kata kunci iklan dan tren pencarian di internet, ia menemukan pakaian hewan peliharaan, khususnya kucing, memiliki permintaan tinggi dengan jumlah pemain yang masih terbatas. Seiring dengan meningkatnya permintaan, koleksi pakaian Bukipet semakin beragam, mulai dari baju tanpa lengan, gaun, dan hoodie khusus kucing, serta koleksi musiman, seperti baju koko dan baju spesial hari raya.

    Tidak hanya menghadirkan pakaian dengan desain estetik untuk anabul, Bukipet juga memperluas inovasinya dengan menyediakan pakaian fungsional, seperti baju pasca-operasi yang dirancang khusus untuk kucing yang sedang dalam masa pemulihan. Untuk memastikan keberlanjutan inovasi produknya, Bukipet secara konsisten meluncurkan 4-5 produk baru setiap bulan, menyesuaikan dengan tren dan kebutuhan pemilik hewan peliharaan.

    “Saya memulai semuanya sendiri, dari merancang hingga menjahit. Setiap produk yang dibuat adalah hasil dari trial and error yang panjang,” jelas Asep.

    “Namun, saya percaya bahwa dengan konsistensi dan riset yang tepat, bisnis ini bisa berkembang. Kini, saya bersyukur bisa membangun tim yang solid dengan membuka lapangan pekerjaan bagi 30 karyawan, yang mengelola berbagai aspek produksi, mulai dari desain, penjahitan, quality control, hingga pemasaran Bukipet,” sambungnya.

    Asep mengatakan baginya, kesuksesan Bukipet bukan hanya milik diri sendiri, tetapi juga seluruh tim yang bekerja keras di baliknya.

    Anak Muda Melek Digital Optimalkan Peluang di Ekosistem Shopee

    Foto: Istimewa

    Cermat mengoptimalkan berbagai peluang yang dihadirkan ekosistem Shopee, Bukipet berhasil berkembang pesat selama empat tahun terakhir berhasil menjadi penjual nomor satu di kategori pakaian hewan peliharaan di Shopee.

    Perubahan pola belanja konsumen yang kini semakin berorientasi ke pengalaman penuh interaksi, membuat Asep mengoptimalkan fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video.

    Kedua fitur interaktif tersebut kini menjadi kanal baru untuk mendorong peningkatan penjualan. Setiap harinya, Bukipet mengadakan tiga sesi live streaming di pagi, sore, dan malam, guna membangun interaksi yang lebih dekat dengan pelanggan.

    Lewat Shopee Live, Asep melihat kanal live streaming telah menjadi wadah edukasi bagi para pemilik hewan peliharaan dalam memilih produk yang tepat untuk anabul mereka. Selain itu, Bukipet turut memanfaatkan kanal kolaborasi dengan konten kreator melalui program Affiliate Marketing Solution.

    Strategi ini membantu produk Bukipet dapat dipromosikan oleh para kreator, hingga berhasil memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan konversi penjualan secara signifikan. Seiring dengan pertumbuhan pesat di Indonesia, Bukipet kini telah merambah pasar internasional.

    Melalui Program Ekspor Shopee, Bukipet berhasil membawa produk lokalnya ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Asep menyebut ekosistem Shopee sangat berperan penting dalam pertumbuhan Bukipet sejak awal berdiri hingga sekarang, terutama dalam memahami tren pasar dan menjangkau lebih banyak pelanggan

    “Beragam fitur interaktif seperti Shopee Live dan Affiliate Marketing Solutions membantu kami dalam meningkatkan interaksi dengan pembeli sekaligus meningkatkan penjualan. Rangkaian kampanye belanja dan program khusus, seperti Shopee Pilih Lokal dan Program Ekspor Shopee pun turut memberi panggung lebih untuk Bukipet dikenal khalayak luas,” kata Asep.

    Di momen tertentu, seperti Ramadan, permintaan pakaian khusus untuk hewan peliharaan meningkat, membuka peluang baru bagi Bukipet untuk menghadirkan koleksi tematik yang semakin diminati. Seperti di kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, Asep melihat tren pemilik kucing yang ingin mendandani hewan peliharaannya dengan pakaian bernuansa Islami semakin meningkat.

    Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Bukipet meluncurkan produk pakaian kucing TankTHR dan Baju Koko Kucing untuk memenuhi kebutuhan pemilik anabul di Ramadan tahun ini. Guyonan ‘kucing saya juga ikut Lebaran’ sering didengar Asep dari pelanggan yang membeli pakaian kucing bertema.

    “Dua lini produk ini dihadirkan agar pemilik kucing bisa mendandani peliharaannya dengan outfit yang selaras saat bersilaturahmi,” jelas Asep.

    Para pengusaha UMKM muda yang baru ingin memulai bisnis seperti Asep juga dapat mencoba memaksimalkan keuntungan Program Sukses UMKM Baru yang diadakan oleh Shopee. Spesial selama Ramadan untuk para pengusaha UMKM yang baru membuka toko di Shopee tanggal 20 Februari-31 Maret 2025, Shopee telah menyediakan dukungan tambahan.

    Selain mendapat dukungan reguler dalam Program Sukses UMKM Baru berupa gratis biaya administrasi untuk 50 pesanan pertama, biaya layanan Gratis Ongkir XTRA untuk 200 pesanan pertama, dan voucher Rp 1 juta untuk memberikan diskon di toko Penjual, para penjual baru di Shopee juga akan mendapat Saldo Iklan Rp 75.000 dan tambahan voucher Rp 1 juta.

    (anl/ega)

  • Komisi VII DPR Dorong Industri Baja Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri – Halaman all

    Komisi VII DPR Dorong Industri Baja Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VII DPR mendorong industri baja nasional menjadi tuan rumah di dalam negeri sendiri, seiring masifnya impor komoditas tersebut.

    Hal tersebut disampaikan saat PT Krakatau Steel menerima kunjungan kerja reses Komisi VII DPR Masa Persidangan II Tahun 2024-2025 dan Kementerian Perindustrian di Kota Cilegon, Banten.

    Para pelaku industri baja lainnya hadir dalam acara ini menyampaikan aspirasi maupun kendala yang dihadapi industri baja saat ini, termasuk diantaranya penyerapan produk baja hulu hingga hilir untuk pemenuhan kebutuhan domestik.

    “Kami mendorong Kementerian Perindustrian untuk berpihak kepada para pelaku industri baja nasional, baik dari hulu hingga hilir, termasuk mengakomodir kebijakan-kebijakan yang mendukung kemajuan industri baja nasional,” jelas Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025)

    Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan mewakili para pelaku industri baja nasional berterima kasih atas kehadiran Komisi VII DPR RI yang telah membantu industri baja nasional untuk terus tumbuh dan berkembang, terutama dalam melawan derasnya produk baja impor ke Indonesia.

    “Kami bersyukur kemarin Krakatau Steel kembali melakukan ekspor ke Eropa, ini artinya produk anak bangsa sudah diakui oleh negara-negara di dunia dan seharusnya bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambah Akbar.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta menyampaikan, secara umum permasalahan impor dapat diatasi dengan perlindungan pemerintah dalam bentuk regulasi seperti misalnya kebijakan anti dumping, BMAD produk baja, penerapan P3DN, penerapan SNI, maupun pengendalian produk impor.

    “Semoga ke depan industri baja nasional turut bertumbuh dan terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” tegas Setia.
     
     
     

  • Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Perusahaan Industri Elektronika (Gabel) menilai risiko kebijakan tarif tinggi bea masuk ke Amerika Serikat dapat menghantam industri nasional. Indonesia akan menjadi sasaran empuk produk elektronik dari negara yang dikenakan tarif tinggi oleh Presiden Donald Trump. 

    Sekjen Gabel Daniel Suhardiman mengatakan bagi pelaku usaha elektronik, kebijakan tersebut lebih banyak menjadi tantangan ketimbang peluang. Sebab, pasar domestik Indonesia yang masih minim non-tariff measures berpotensi dibanjiri produk impor. 

    “Kalau kami melihat justru bisa jadi ancaman serius untuk industri dalam negeri,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025). 

    Padahal, menurut Daniel, Indonesia dapat mengambil peluang dari masifnya pabrikan elektronik yang kabur dari China untuk menghindari tarif tinggi bea masuk ke AS yang diterapkan Presiden Trump.

    Namun, pihaknya justru melihat pabrikan elektronik China tersebut lebih memprioritaskan relokasi dan berinvestasi ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

    “Di sisi lain, China perlu pasar untuk menyerap hasil produksi mereka, dan tentunya Indonesia adalah pilihan seksi karena kita lemah NTM (Non Tariff Measure),” ujarnya.

    Menurut Daniel, pemerintah harus memperkuat kebijakan non-tarif measures, salah satunya telah dilakukan Kemenperin dan Kementerian ESDM yang memperluas penerapan wajib SNI dan Label Hemat Energi (LHE). 

    Kendati demikian, hal tersebut tidak akan efektif apabila relaksasi impor masih terjadi. Untuk itu, revisi Permendag No.8/2024 harus segera dilakukan dan dipercepat. 

    Pelaku usaha elektronik juga menyarankan agar rencana pemindahan pelabuhan atau entry point impor ke wilayah timur Indonesia tidak hanya jadi wacana.

    “Dalam jangka pendek kami terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kami akan usahakan untuk tidak terjadi perampingan, meskipun yang saya dengar, di level ritel elektronika sudah mulai terjadi perampingan, tapi bisa saja informasi ini kurang akurat,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Peneliti Ekonomi dari Institute of Development of Economic and Finance (Indef) Ariyo DP Irhamna mengatakan produk elektronik dan komponen juga dapat dikenakan tarif tinggi ekspor ke AS, jika negara tersebut memperluas tarif untuk produk teknologi. 

    Menurut Ariyo, industri elektronik RI yang sedang berkembang bisa terdampak. Adapun, nilai ekspor produk elektronik (HS 85) sebesar US$4,18 miliar pada 2024 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$3,45 miliar. 

  • Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (27/3/2025) waktu setempat mengumumkan bahwa tarif resiprokal atau tarif balasan yang akan diterapkan pada 2 April mendatang akan lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun, dia memastikan hal tersebut akan berlaku untuk semua negara.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, yang kembali memperlihatkan kebijakan perdagangannya yang dinamis dan terkadang sulit diprediksi.

    “Kami akan menerapkan ini untuk semua negara, dan kami akan membuatnya sangat lunak. Saya pikir banyak orang akan sangat terkejut,” ujar Trump sebagaimana dilansir AFP.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan sejumlah mitra dagangnya, termasuk Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan negara-negara Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengumumkan tarif impor 25% untuk semua mobil dan truk ringan yang tidak diproduksi di AS.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika dibuat di AS, maka tarifnya nol,” tegasnya.

    Langkah ini diperkirakan akan berdampak luas bagi negara-negara yang memiliki industri otomotif besar, seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko.

    Sebagai informasi, sekitar 50% dari total mobil yang dijual di AS diproduksi di dalam negeri, sementara setengahnya lagi merupakan produk impor. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% berasal dari Meksiko dan Kanada, sementara sisanya diimpor dari Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

    Para analis ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan harga kendaraan di AS secara signifikan. Lembaga riset Center for Automotive Research sebelumnya memperkirakan bahwa tarif tinggi terhadap mobil impor, termasuk yang sebelumnya dikenakan pada baja dan aluminium, dapat meningkatkan harga kendaraan hingga ribuan dolar dan berpotensi mengganggu pasar tenaga kerja di sektor otomotif.

    Langkah Trump ini merupakan bagian dari kebijakan proteksionisme yang telah diterapkannya sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025. Sebelumnya, ia telah mengenakan tarif 25% pada baja dan aluminium serta berbagai barang impor dari China, Kanada, dan Meksiko.

     

    (luc/luc)