Topik: produk impor

  • China Kabarnya Melunak, Bikin Daftar Produk AS Bebas Tarif Tinggi

    China Kabarnya Melunak, Bikin Daftar Produk AS Bebas Tarif Tinggi

    Jakarta

    Tensi Perang dagang China dan Amerika Serikat (AS) nampaknya mulai menurun. China dikabarkan mulai melunak terhadap AS dengan membuat daftar pengecualian produk AS yang kena tarif tinggi 125%.

    Hal itu diungkap dua sumber yang mengetahui persoalan tersebut. Langkah ini disebut sebagai upaya meringankan dampak perang dagang dengan Negeri Paman Sam. Melansir Reuters, Rabu (30/4/2025), China telah memberikan pengecualian tarif pada produk tertentu termasuk obat-obatan tertentu, microchip, dan mesin pesawat terbang asal AS.

    Otoritas China sebelumnya telah meminta perusahaan di China untuk mengidentifikasi barang-barang penting yang dirasa butuh pembebasan pungutan tarif tinggi. Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi soal daftar barang yang dibebaskan dari tarif impor.

    Pendekatan diam-diam ini memungkinkan China mempertahankan pesan kekuatan di depan publik dalam perang dagang dengan AS. China telah berulang kali menyatakan akan berjuang sampai titik darah penghabisan hingga AS mencabut tarif 145%.

    Sebuah perusahaan obat yang menjual obat-obatan buatan AS di China kabarnya sempat dihubungi oleh pemerintah Shanghai Pudong pada hari Senin tentang daftar bebas tarif tersebut. Perusahaan tersebut sebelumnya juga telah melobi untuk pengecualian tarif karena mengandalkan teknologi AS untuk beberapa produknya.

    Selain daftar barang yang sudah disebutkan di atas, secara khusus China juga membebaskan tarif impor etana dari AS. Perusahaan pengolahan etana utama di China telah meminta pembebasan tarif dari Beijing karena AS adalah satu-satunya pemasok etana.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga sempat membebaskan tarif tinggi 125% untuk beberapa barang elektronik dari China.

    Smartphone, komputer, semikonduktor, dan beberapa barang elektronik lainnya dikecualikan sepenuhnya dari tarif tinggi yang memicu perang dagang. Dilansir dari Reuters, hal ini diyakini dapat memberikan keringanan besar bagi perusahaan teknologi seperti Apple, Dell Technologies, dan banyak perusahaan teknologi AS yang bergantung pada produk impor untuk produknya.

    Pertengahan April lalu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs and Border Protection) menerbitkan daftar kode tarif yang dikecualikan dari pajak impor, dengan efek retroaktif atau berlaku surut sejak 5 April 2025.

    Daftar tersebut menampilkan 20 kategori produk, termasuk kode 8471 yang umum untuk semua komputer, laptop, drive disk, dan pemrosesan data otomatis, mencakup perangkat semikonduktor, peralatan, chip memori, dan layar panel datar.

    Tindakan tersebut juga mengecualikan barang elektronik tertentu dari tarif dasar 10% yang diterapkan Trump secara umum untuk barang-barang dari sebagian besar negara selain China. Langkah ini dipastikan dapat mengurangi biaya impor untuk semikonduktor dari Taiwan dan iPhone Apple yang diproduksi di India.

    (hal/hns)

  • Efek Tarif Trump, Produk China Makin Banjiri RI, Pengamat: Pemerintah tak Mau Terjadi PHK

    Efek Tarif Trump, Produk China Makin Banjiri RI, Pengamat: Pemerintah tak Mau Terjadi PHK

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto merespon ramainya produk China yang masuk ke Indonesia.

    Hal ini merupakan dampak besar dari adanya perang tarif yang terjadi antata China dan Amerika Serikat.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin menyebut Pemerintah punya peran dengan memberi jalan produk impor ini masuk.

    Dampaknya tentunya besar, ia pun menyindir dengan menyebut Pemerintah tidak ingin terjadi Pemutusan Hak Kerja (PHK) di China.

    “Dibantu oleh pemerintah dengan membuka pintu lebih lebar untuk barang impor,” tulisnya dikutip Rabu (30/4/2025).

    “Pemerintah tak ingin terjadi PHK besar-besaran di Cina,” tambahnya.

    Sementara itu, produk yang sulit masuk ke AS akibat tarif tinggi, akan mencari pasar baru di Indonesia.

    Hal ini tentunya membuka adanya potensi membanjiri pasar domestik dengan barang impor murah.

    Produk impor dari China membanjiri pasar Indonesia, terutama dalam kategori mesin, listrik, dan plastik.

    Impor dari China mencapai nilai USD 6,05 miliar pada Februari 2025, atau 37,81% dari total impor nonmigas Indonesia.

    Peningkatan impor ini diantisipasi akan semakin besar akibat kebijakan dagang AS terhadap China yang dapat mengalihkan ekspor produk China ke Indonesia.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Daftar 16 Produk Skincare dan Komestik Berbahaya Terbaru Dirilis BPOM, Ada Merek Terkenal

    Daftar 16 Produk Skincare dan Komestik Berbahaya Terbaru Dirilis BPOM, Ada Merek Terkenal

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih produk skincare dan kosmetik. Pada triwulan I tahun 2025, BPOM menemukan 16 produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya dan dilarang, termasuk merkuri, timbal, hingga pewarna tekstil.

    Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyebutkan bahwa temuan ini merupakan hasil pengawasan rutin selama periode Januari hingga Maret 2025. Dari 16 produk yang terbukti berbahaya, 10 di antaranya merupakan produk lokal yang diproduksi melalui kontrak produksi, sementara 6 sisanya merupakan produk impor.

    “Dari temuan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang tersebut, kami telah mengambil tindakan tegas berupa pencabutan izin edar dan penghentian sementara kegiatan (PSK),” ujar Taruna dalam pernyataan resminya.

    Produk-produk tersebut mengandung bahan seperti merkuri, asam retinoat, hidrokuinon, timbal, dan pewarna merah K10—semuanya dilarang karena dapat memicu dampak serius bagi kesehatan. Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan gangguan seperti iritasi kulit, bintik-bintik hitam, reaksi alergi, hingga kerusakan hati dan ginjal.

    BPOM juga merinci daftar 16 produk yang perlu diwaspadai, termasuk beberapa merek yang cukup dikenal di kalangan konsumen. Berikut daftar lengkap produk yang dinyatakan berbahaya:

    Bogota Night Cream Hello Bright, mengandung asam retinoat dan hidrokuinon Maxie Brightening Series Premium Night Cream, mengandung asam retinoat Saniye Long Lasting Capsule Lip Gloss L1135 14#, mengandung pewarna merah K10 Saniye Non-stick Lip Gloss L1181 4#, mengandung pewarna merah K10 Saniye 5 Colours Multi Functions Concealer Pallete R1179, mengandung pewarna merah K10 Saniye Fashion Lady Non-stick Lip Gloss L1180 #07, mengandung pewarna merah K10 Saniye 12 Colours Multi Function Eyeshadow Pallete E225 #1, mengandung timbal Peach Eyeshadow 10 Colours No. 1, mengandung pewarna merah K10 Saraskin Cosmetic Day Cream, mengandung merkuri Saraskin Cosmetic Night Cream Booster, mengandung merkuri F&A Skin Glow Night Cream Exclusive, mengandung merkuri Helenalizer Glow Night Cream, mengandung merkuri Mantulita All in One Cream, mengandung merkuri Fly Glow Cosmetics Night Cream, mengandung merkuri Firfin Glowing Krim Malam Normal, mengandung merkuri Firfin Glowing Krim Siang Normal, mengandung merkuri

    Masyarakat diimbau untuk lebih cermat memilih produk kecantikan dengan selalu memeriksa izin edar resmi di situs atau aplikasi Cek BPOM. BPOM juga mengingatkan agar tidak mudah tergiur dengan klaim instan dari produk-produk yang tidak jelas keamanannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • TPE Cikini Rawan Pungli Saat Malam, Pengguna Parkir Sering Kena 'Tembak Harga'
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 April 2025

    TPE Cikini Rawan Pungli Saat Malam, Pengguna Parkir Sering Kena 'Tembak Harga' Megapolitan 29 April 2025

    TPE Cikini Rawan Pungli Saat Malam, Pengguna Parkir Sering Kena Tembak Harga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Slamet Riansyah (34),
    juru parkir
    resmi
    Terminal Parkir Elektronik
    (TPE) di kawasan Kantor Pos Cikini, Jakarta Pusat, sering kali terjebak dalam situasi yang menyulitkan.
    Ia mengaku, pengguna parkir kerap melebihi batas waktu tetapi enggan membayar biaya tambahan.
    “Kalau lewat, biasanya saya ingatkan. Tapi ya, ada juga yang ngotot bilang cuma sejam padahal lebih. Biasanya kalau lebih dari 10 menit tetap saya hitung tambahan,” ungkap Slamet saat ditemui
    Kompas.com
    pada Selasa (29/4/2025).
    Masalah yang dihadapi Slamet tidak hanya sebatas soal pengguna parkir yang melanggar aturan.
    Sebagai petugas juru parkir yang bertugas di
    shift
    pagi, ia juga sering mendengar keluhan dari masyarakat mengenai praktik
    pungutan liar
    yang dilakukan oleh juru parkir tidak resmi pada malam hari.
    “Di sini kami yang resmi dari Unit Pengelola Perparkiran Dishub cuma berdua, itu
    shift
    pagi sampai sore pukul 16.00 WIB. Kalau malam dibantu akamsi (anak kampung sini) atau warga sekitar Cikini,” ujarnya.
    Menurut Slamet, setelah dua petugas malam berhenti, pengelolaan parkir pada malam hari menjadi tidak sepenuhnya di tangan petugas resmi.
    “Sering tuh warga ngeluh katanya malam suka tembak harga, bisa Rp25.000 per mobil,” tuturnya.
    Kejadian ini juga diceritakan oleh Daris (41), seorang karyawan yang pernah menjadi korban pungutan liar saat parkir di malam hari.
    “Pernah satu kali pas malam diminta sekitar Rp 20.000 lebih lah, tapi enggak saya kasih karena tahu kan ini ada mesin parkir dan ada aturannya per jam Rp 5.000. Jadi ya rugi lah,” ujar dia.
    Hingga saat ini, di area parkir
    TPE Cikini
    hanya terdapat dua petugas resmi yang bekerja dari pagi hingga sore.
    Ketidakhadiran petugas resmi di malam hari menyebabkan pengawasan menjadi longgar, dan situasi ini rawan disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
    Slamet berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah terhadap praktik liar yang meresahkan pengguna parkir.
    “Harapannya pemerintah tindak lanjuti atau kalau bisa tambahkan juru parkir resmi untuk shift malam,” tutur dia.
    Sistem pembayaran di TPE Cikini sendiri telah menggunakan perangkat tambahan berupa MPOS (Mobile Point of Sales) yang mendukung pembayaran secara elektronik.
    “Mesin utama kan pakai sistem
    tap
    , belum bisa
    scan
    QR. Tapi saya bisa pakai QRIS juga kalau orang pilih itu. MPOS ini kayak alat
    scan
    , sudah digunakan sekitar tujuh bulan,” jelas Slamet.
    Meskipun teknologi telah diterapkan untuk mempermudah transaksi, keberadaan petugas parkir tetap menjadi faktor kunci dalam menjaga ketertiban.
    Tanpa pengawasan yang konsisten, penyalahgunaan tarif parkir seperti “tembak harga” masih saja terjadi, terutama di malam hari.
    Situasi ini menjadi tantangan yang harus dihadapi, demi menciptakan lingkungan parkir yang aman dan nyaman bagi pengguna.
    Adapun mesin TPE di kawasan Cikini hanya terdapat dua alat mesin parkir dengan kode berbeda, yaitu 075 dan 076, sesuai lokasi penempatannya.
     
    Diberitakan sebelumnya, kawasan Cikini dan Sabang merupakan dua lokasi yang menjadi percontohan penerapan sistem parkir elektronik di Jakarta Pusat. Namun, belakangan berbagai mesin TPE di sejumlah titik di Jakarta mengalami kerusakan.
    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengaku kesulitan memperbaiki mesin TPE karena ketersediaan suku cadang.
    Mesin-mesin TPE tersebut merupakan produk impor dari Swedia, sementara kerja sama dengan pihak penyedia, PT Agung Tunas Perkasa (ATP), sudah berakhir sejak 2016.
    “Mesin parkir elektronik itu kalau mau diperbaiki, sekarang
    sparepart
    -nya enggak ada. Karena barang ini kan diimpor dari Swedia,” ujar Syafrin di Balai Kota Jakarta, Senin (28/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mesin Parkir Elektronik di Cikini Sering Gangguan, Jukir Sediakan QRIS untuk Alternatif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 April 2025

    Mesin Parkir Elektronik di Cikini Sering Gangguan, Jukir Sediakan QRIS untuk Alternatif Megapolitan 29 April 2025

    Mesin Parkir Elektronik di Cikini Sering Gangguan, Jukir Sediakan QRIS untuk Alternatif
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) di Kantor Pos Cikini, Jakarta Pusat, kini menyediakan dua pilihan pembayaran bagi para pengguna. 
    Para pengguna kini bisa melakukan pembayaran menggunakan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Alternatif pembayaran itu karena mesin TPE sering mengalami kendala.
    “Selain menggunakan kartu elektronik dengan sistem tap, pengguna juga dapat membayar dengan metode QRIS sebagai alternatif, terutama untuk mengantisipasi kendala teknis pada perangkat,” ujar Slamet Riansyah (34), juru parkir resmi di kawasan Cikini saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/4/2025).
    Metode pembayaran ganda ini dinilai lebih memudahkan masyarakat yang kerap mengalami kendala saat menggunakan kartu atau ketika mesin mengalami gangguan.
    “Saya bisa pakai QRIS juga. Kadang-kadang orang pilih-pilih, ada yang enggak bawa kartu, jadi maunya QRIS aja,” kata Slamet.
    Menurut Slamet, sistem parkir saat ini menggunakan perangkat
    Mobile Point of Sales
    (MPOS) yang telah digunakan selama sekitar tujuh bulan.
    “Jika alat mengalami kerusakan, proses pembayaran kerap dialihkan ke perangkat MPOS,” kata dia.
    Adapun mesin TPE di kawasan Cikini hanya terdapat dua alat mesin parkir dengan kode berbeda, yaitu 075 dan 076, sesuai lokasi penempatannya.
    Diberitakan sebelumnya, kawasan Cikini dan Sabang merupakan dua lokasi yang menjadi percontohan penerapan sistem parkir elektronik di Jakarta Pusat.
    Namun, belakangan berbagai mesin TPE di sejumlah titik di Jakarta mengalami kerusakan.
    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengaku kesulitan memperbaiki mesin TPE karena ketersediaan suku cadang.
    Mesin-mesin TPE tersebut merupakan produk impor dari Swedia, sementara kerja sama dengan pihak penyedia, PT Agung Tunas Perkasa (ATP), sudah berakhir sejak 2016.

    Mesin parkir elektronik
    itu kalau mau diperbaiki, sekarang sparepart-nya enggak ada. Karena barang ini kan diimpor dari Swedia,” ujar Syafrin di Balai Kota Jakarta, Senin (28/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak, Dishub: Suku Cadangnya Tidak Ada
                        Megapolitan

    4 Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak, Dishub: Suku Cadangnya Tidak Ada Megapolitan

    Ratusan Mesin TPE di Jakarta Rusak, Dishub: Suku Cadangnya Tidak Ada
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, ratusan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) di Jakarta mengalami kerusakan akibat kesulitan dalam ketersediaan suku cadang atau
    sparepart
    .
    Mesin-mesin tersebut merupakan produk impor dari Swedia. Sementara, kerja sama dengan pihak penyedia (ATP) tidak lagi berlanjut sejak 2016.

    Mesin parkir elektronik
    itu kalau mau diperbaiki, sekarang
    sparepart
    -nya enggak ada. Karena barang ini kan diimpor dari Swedia,” ujar Syafrin, di Balai Kota Jakarta, Senin (28/4/2025).
    “Begitu dalam kurun waktu sejak 2016 si ATP-nya tidak berlanjut sehingga kami kesulitan untuk
    sparepart
    -nya,” ucap Syafrin.
    Syafrin menambahkan, Pemerintah Provinsi Jakarta kini tengah mengganti mesin-mesin TPE yang rusak dengan mesin baru yang berbasis komponen dalam negeri.
    Penggantian ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, mempercepat perbaikan, dan meningkatkan kembali pendapatan dari sektor parkir.
    Uji coba telah dilakukan di Jalan Sabang dan Jalan Agus Salim.
    “Kami harap bisa mengganti total sebanyak 200 mesin yang ada di Jakarta. Untuk lima wilayah, tersebar di lima wilayah,” ungkap Syafrin.
    Sebelumnya, ratusan mesin TPE milik Pemprov Jakarta dalam kondisi rusak, yang menyebabkan penurunan signifikan pendapatan Pemprov DKI Jakarta dari sektor parkir.
    Dari total 201 mesin yang tersebar di 31 ruas jalan, hanya 64 unit yang masih berfungsi, sementara 137 lainnya tidak aktif.
    “Saat ini banyak TPE yang sudah tidak berfungsi,” kata Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan Jakarta Adji Kusambarto, Selasa (22/4/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Kerusakan mesin TPE
    ini berdampak langsung pada menurunnya pendapatan parkir yang sebelumnya sempat mencapai Rp 18 miliar per tahun.
    Pada 2024, pendapatan Pemprov Jakarta dari sektor parkir tercatat hanya sebesar Rp 8,9 miliar. Padahal saat TPE mulai diterapkan pada 2016, pendapatan awal mencapai Rp 7 miliar.
    Pendapatan parkir melalui TPE terus menanjak, dan antara 2017 hingga 2019 mencapai di atas Rp 18 miliar.
    Menurut Adji, penurunan pendapatan tersebut tidak terlepas dari kerusakan mesin yang terus bertambah setelah pandemi Covid-19 serta kendala dalam pengadaan suku cadang.
    “Ini dikarenakan mesin rusak dan suku cadang susah karena harus didatangkan dari luar negeri,” kata Adji.
    Pendapatan mengalami penurunan yang signifikan, yakni pada 2020 menjadi Rp 13 miliar, pada 2021 menjadi Rp 10 miliar, dan pada 2022 serta 2023 masing-masing sebesar Rp 9 miliar. Pada 2024, pendapatan kembali turun menjadi Rp 8,9 miliar.
    Dishub Jakarta kini tengah berupaya mencari solusi dengan menggandeng perusahaan penyedia mesin TPE lokal yang menggunakan server dan suku cadang dari dalam negeri.
    “Kami butuh 200 unit baru dengan anggaran lebih dari Rp 19 miliar,” kata Adji.
    Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan, mengurangi ketergantungan pada impor, serta mengembalikan efektivitas sistem parkir elektronik di Jakarta.
    Sebelumnya, Dishub Jakarta diminta bertanggung jawab atas kerusakan mesin terminal parkir elektronik (TPE) pada sejumlah ruas jalan karena peralatan itu dibeli dari uang rakyat.
     
    Anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Jakarta Francine Widjojo mengatakan, harga mesin parkir di Jakarta itu tidak bisa dibilang murah dan dibeli menggunakan pajak yang dipungut dari warga.
    Francine menyatakan, berdasarkan dari keterangan Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub Jakarta menunjukkan, lebih dari setengah
    mesin parkir elektronik
    berada dalam keadaan rusak.
    Ia mengaku heran ketika parkir di ruas jalan yang terpasang mesin TPE, karena tidak pernah diminta menggunakan mesin oleh para petugas parkir.
    Bahkan, Francine, dikenai tarif yang tidak semestinya oleh para petugas yang berusaha mengubah-ubah durasi parkirnya agar ongkosnya bisa menjadi lebih mahal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik China yang terdampak tarif resiprokal AS ke barang impor China sebesar 145% ramai-ramai mempromosikan langsung produk jualan yang menyasar konsumen AS.

    Mereka menjual barang-barang ‘made in China’ melalui TikTok dan media sosial lainnya. Salah satu video viral di TikTok menunjukkan seorang pria yang memegang tas mirip Hermes Birkin.

    Ia mengklaim harga produksi tas mewah tersebut kurang dari US$1.400 (Rp23 jutaan). Namun, Hermes menjualnya seharga US$38.000 (Rp640 jutaan).

    Video itu sudah dihapus dari TikTok, tetapi banyak yang mengunggahnya kembali. Pria tersebut mengklaim pabrik di China menggunakan kulit dan hardware serupa Hermes Birkin. Bedanya, tak ada logo Hermes yang terpasang. Tas itu ditawarkan seharga US$1.000 (Rp16 jutaan).

    Menanggapi hal ini, juru bicara Hermes buka suara dan menegaskan tas-tas mereka diproduksi 100% di Prancis dan menolak berkomentar lebih lanjut.

    Juru bicara Birkenstock juga menanggapi video-video yang menunjukkan produk tiruan perusahaannya. Birkenstock mengatakan produknya dirancang dan diproduksi di Uni Eropa. Perusahaan telah menghubungi TikTok dan video tersebut dihapus pada 15 April 2025.

    Lululemon yang juga menjadi target video viral TikTok dari manufaktur China turut angkat bicara. Manufaktur China mengklaim menjual legging serupa Lululemon dengan harga US$5 (Rp84.000-an).

    Lululemon telah menghubungi TikTok untuk menghapus konten tersebut. Lululemon juga menegaskan pihaknya tidak bekerja dengan pabrik-pabrik yang mengunggah video viral di TikTok. Perusahaan mewanti-wanti agar konsumen tak terkecoh dengan produk dan informasi palsu.

    Barang China Diserbu Warga AS

    Meski banyak video viral di TikTok dari penjual China yang sudah dihapus, tetapi fenomena ini menunjukkan minat besar warga AS untuk membeli produk-produk murah di China. Warga AS juga menunjukkan solidaritas terhadap pedagang di China dan protes terhadap tarif resiprokal Trump. 

    Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China. Hal ini mendorong jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS.

    Alhasil, DHGate langsung masuk jejeran ‘Top 10’ aplikasi paling banyak di-download di toko aplikasi Apple dan Google pada pekan kedua April 2025.

    Video-video dari para pedagang China mendulang popularitas di TikTok dan Instagram. Mereka menghimpun jutaan view dan ribuan like. Unggahan-unggahan itu berhasil mendorong simpati warga AS terhadap China di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

    Diketahui, Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 145% untuk barang-barang impor dari China yang masuk ke AS. China balas dendam dengan menetapkan tarif 125% untuk barang-barang impor AS yang dijual ke negaranya.

    “Trump menginjak-injak negara yang salah. China menang dalam perang ini,” kata salah satu netizen AS, dikutip dari The Economic Times, Jumat (25/4/2025).

    Video Pedagang China Viral di TikTok

    Media sosial menjadi jalur komunikasi langsung antara pemilik pabrik dan pedagang China dengan konsumen AS. Warga AS ramai menunjukkan protes terhadap keputusan pemerintahan Trump, sama seperti aksi penolakan saat TikTok hendak diblokir di AS.

    “Fenomena ini mengaktivasi pandangan politik warga AS, sama seperti yang terjadi saat TikTok hendak diblokir. Saat ini konteksnya adalah tarif dan hubungan kedua negara secara umum,” kata Matt Pearl, direktur yang fokus pada isu teknologi di Center for Strategic and International Studies.

    “Hal ini menunjukkan kemampuan komunikasi antara pedagang China dan konsumen AS, sekaligus memperlihatkan ketergantungan AS dengan barang-barang asal China,” kata dia.

    Jumlah video yang mendorong warga AS membeli langsung produk dari pabrik China meningkat 250% sepanjang pekan hingga 13 April 2025, menurut analis Graphika, Margot Hardy.

    Di TikTok, tagar #ChineseFactory (pabrik China) menghimpun 29.500 unggahan per 23 April 2025. Di Instagram, jumlahnya mencapai 27.300.

    Pakar Ritel Buka Suara

    Pakar ritel dan vendor di China mengatakan tidak mungkin video viral yang mengklaim sebagai produsen merek seperti Lululemon dan Hermes, menjual produk asli dari merek tersebut.

    Pasalnya, pabrik-pabrik merek mewah tersebut biasanya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan yang ketat dan tidak mungkin menghancurkan hubungan jangka panjang mereka dengan merek-merek besar sebagai imbalan atas penjualan langsung beberapa barang, kata Sucharita Kodali, analis ritel di Forrester.

    Kodali berasumsi viralnya video-video dari produsen China di media sosial sepertinya diizinkan oleh pemerintah China.

    “Kepentingan Lululemon atau Chanel saat ini di China mungkin berada di urutan ke-100 dalam daftar hal-hal yang menjadi perhatian menteri perdagangan dan pejabat China di sana,” kata Kodali.

    Para produsen mungkin juga sedang terburu-buru untuk menutup penjualan sebelum tarif baru pada tanggal 2 Mei 2025 mendatang.

    Warga AS Jadi Mitra Afiliasi Ecommerce China

    Elizabeth Henzie, 23, dari Mooresville, North Carolina, mengatakan bahwa ia merasa biaya produksi dan harga eceran yang dijelaskan dalam video tersebut sangat mengejutkan.

    Ia membuat sheet khusus berisi pabrik-pabrik yang mengklaim menjual tiruan sneaker, tas mewah, dan lainnya, dan menautkannya di profil TikTok miliknya. Postingan tersebut telah menarik lebih dari 1 juta penayangan.

    Henzie kini bekerja sebagai mitra afiliasi untuk DHGate. Ia akan menerima produk gratis dari perusahaan tersebut untuk video ulasan dan komisi jika orang melakukan pembelian melalui tautannya. Ia yakin orang-orang di China pada dasarnya berusaha membantu warga AS.

    “Melihat banyak negara yang bersatu untuk mencoba membantu konsumen AS telah menggenjot moral saya,” kata Henzie.

    “Meski kondisi di AS saat ini buruk, menurut saya hal ini mendorong warga untuk lebih solid,” ia menjelaskan.

    TikTok yang dimiliki ByteDance asal China mengatakan telah menghapus beberapa video viral yang mempromosikan barang-barang mewah asal China. Menurut platform, beberapa video tersebut menyalahi kebijakan perusahaan dengan mempromosikan produk palsu.

    Namun, banyak yang mengunggah ulang video-video tersebut. Bahkan banyak video lawas tentang manufaktur China yang tersebar di linimasa media sosial di tengah isu tarif yang kontroversial.

    TikTok menolak berkomentar lebih lanjut. Instagram yang dimiliki Meta juga menolak berkomentar terkait video viral dari China.

    Pedagang China Empot-empotan

    Para pedagang China mengatakan mereka mengunggah video-video tersebut saat penjualan anjlok. Yu Qiule, 36, pemilik pabrik di Shandong yang memproduksi peralatan fitness, mengatakan ia mulai mengunggah video di TikTok sejak pertengahan Maret 2025.

    Tujuannya adalah mencari konsumen lebih banyak setelah isu tarif menyebabkan gelombang pembatalan pesanan ke pabriknya.

    Louis Lv, general manager untuk ekspor di Hongye Jewelry Factory di Yiwu, Zhejiang, mengatakan perusahaannya mulai mengunggah di TikTok sejak akhir 2024. Kala itu, penjualan domestik mulai menunjukkan penurunan.

    Namun, video-videonya mulai banyak ditonton sejak pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif ke produk-produk impor China.

    “Filosofi pebisnis China adalah kami akan pergi ke manapun bisnis berada,” kata dia.

    (fab/fab)

  • AS Keberatan Aturan Impor RI, Pengusaha Minta Ini

    AS Keberatan Aturan Impor RI, Pengusaha Minta Ini

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) menyatakan keberatannya terhadap kebijakan impor yang diatur dalam Peraturan Menteri (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023. Keberatan tersebut tercermin dalam laporan tahunan National Trade Estimate report on Foreign Trade Barriers yang diterbitkan Kantor Perwakilan Dagang As (USTR).

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk melindungi industri tekstil. Ia menilai, pemerintah perlu lebih jeli melihat keberatan tersebut dengan tetap memperhatikan pasar domestik.

    “Kita melihat kalau untuk industri tekstil, garment, itu justru kita tidak mau (impor) terbuka lebar, karena akan semakin bermasalah untuk industri dalam negeri,” kata Shinta kepada wartawan di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Shinta menegaskan, Permendag 36/2023 mengatur tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasar domestik dari dumping, di mana produk impor membanjiri pasar dengan harga yang lebih rendah.

    “Kita lakukan itu, sekali lagi, kita juga memperhatikan industri dalam negeri kita. Makanya saya katakan, ini kan semua berkaitan ya, jadi soal dumping, soal ini sekarang ini kan pasar Indonesia begitu besar,” tegasnya.

    Apalagi, kondisi tarif tinggi yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump membuka ruang bagi masuknya berbagai produk impor ke pasar domestik. Menurutnya, Permendag 36/2023 itu perlu tetap ada agar pasar terjaga.

    “Jadi kita juga mesti berhati-hati dengan adanya kondisi Trump seperti ini, janganlah kita mendapatkan dumping dari negara lain. Jadi kita harus siap-siap dengan safeguard, dengan anti-dumping measures-nya,” tegasnya.

    “Jadi mesti dijaga keseimbangannya di dalam industri, soalnya kami juga sebagai pelaku usaha dalam negeri juga diajak, mesti diajak konsultasi kan, diajak bicara gitu,” imbuhnya.

    Shinta menambahkan, keberatan yang disampaikan AS dapat diasumsikan hanya menyasar beberapa sektor, seperti digital. Sepanjang impor yang dilakukan tidak mempengaruhi industri dalam negeri, ia mengaku tak keberatan jika pemerintah longgarkan kebijakan impor.

    “Kalau tidak mempengaruhi Indonesia, ya mungkin sesuatu yang kalau tidak mempengaruhi industri dan negeri, ya itu mungkin sesuatu yang bisa dibuka kesempatannya,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Pabrik iPhone Pindah ke Negara Tetangga, China Mulai Ditinggalkan

    Pabrik iPhone Pindah ke Negara Tetangga, China Mulai Ditinggalkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dikabarkan bersiap memindahkan pabrik iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India. Langkah tersebut adalah upaya Apple untuk menghindari lonjakan harga akibat tarif tinggi yang dijatuhkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk produk impor asal China.

    Financial Times melaporkan informasi dari sumber dalam yang menyebut Apple berencana memindahkan semua fasilitas produksi iPhone dari China ke India pada tahun depan, dikutip dari Reuters, Jumat (25/4/2025).

    Produksi yang dipindahkan dari China ke negara tetangganya, India, ditujukan untuk iPhone yang akan dijual ke pasar AS. Rencana ini mencuat usai Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal 145% untuk barang-barang impor dari China.

    Sebelumnya, Apple merespons perang tarif dengan menerbangkan 600 ton iPhone dari fasilitas produksinya di China dan India ke AS.

    Trump kemudian berubah pikiran dengan menangguhkan tarif resiprokal dari negara-negara selain China. Negara-negara lain “hanya” diberikan tarif tambahan 10%. Keputusan final terkait nasib tarif resiprokal AS ke negara-negara lain masih dalam tahap perundingan selama 90 hari.

    Apple sudah mulai melakukan diversifikasi rantai pasok produksi iPhone ke luar China dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, hingga kini fasilitas produksi iPhone di China masih mendominasi dengan kemitraan bersama Foxconn.

    Di India, Foxconn masih menjadi mitra Apple lewat kolaborasi dengan Tata Electronics.

    Porsi iPhone yang diproduksi di India masih terbilang sedikit, yakni sekitar 20% dari total rantai pasokan global pada Q1 2025, menurut laporan Bloomberg. Namun, pertumbuhannya mencapai 60% setiap tahun.

    Estimasi Evercore ISI pada Maret 2025, China berkontribusi sebanyak 80% dari kapasitas produksi Apple. Lebih terperinci, 90% iPhone dirakit di China. Kemudian 55% produk Mac dan 80% iPad diproduksi di China.

    Estimasi Bloomberg Intelligence, perlu waktu hingga 8 tahun untuk memindahkan 10% produksi Apple ke luar China.

    Selain India dan China, Apple juga memiliki fasilitas produksi di Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Sebanyak 20% iPad dan 90% wearable Apple diproduksi di Vietnam, menurut laporan Evercore ISI pada Maret 2025. Malaysia dan Thailand hanya mengambil porsi kecil dalam rantai pasokan Apple untuk Mac. Beberapa negara lain yang memproduksi komponen-komponen produk Apple seperti chip dan panel layar adalah Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS).

    (dem/dem)

  • Video: Waspada Pak Prabowo! RI Terancam Diserbu Barang Impor Ilegal

    Video: Waspada Pak Prabowo! RI Terancam Diserbu Barang Impor Ilegal

    Jakarta, CNBC Indonesia- Gangguan rantai pasok dan pelemahan ekonomi global menjadi dampak nyata dari perang dagang yang masih memanas.

    Bagi Indonesia, kenaikan tarif impor AS tidak hanya mengganggu ekspor produk Indonesia yang menjadikan AS sebagai pasar utama khususnya bagi Industri Tekstil, alas kaki, furnitur hingga udang. Di sisi lain pemerintah harus mewaspadai serbuan produk China yang berpotensi masuk lebih besar imbas perseteruan Tiongkok-Washington.

    Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh juga menyebutkan dampak perang terhadap pelemahan Rupiah bisa membebani industri manufaktur yang mengandalkan bahan baku impor. Selain itu ancaman limpahan produk impor illegal yang dijual murah juga akan mengganggu daya saing produk lokal.

    Seperti apa dampak perang dagang yang harus diwaspadai pemerintah RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Economist CNBC Indonesia Research, Maesaroh dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 25/04/2025)