Topik: Produk Domestik Bruto

  • PDB Per Kapita Indonesia 2024 Capai Rp78,62 Juta

    PDB Per Kapita Indonesia 2024 Capai Rp78,62 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA — Plt. Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan realisasi produk domestik bruto atau PDB per kapita Indonesia pada 2024 mencapai US$4.960,33 yang setara dengan Rp78,62 juta.

    “PDB per kapita tahun 2024 adalah sebesar Rp78,62 juta atau sebesar US$4.960,33 per kapita,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025).

    PDB per kapita yang menggambarkan rata-rata pendapatan setiap penduduk di suatu wilayah tersebut, terpantau naik dari 2023 yang sebesar US$4.919,7 atau setara Rp75 juta. Artinya, terjadi kenaikan PDB per kapita sekitar Rp3,6 juta pada 2024.

    Adapun perekonomian Indonesia 2024 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp22.139,0 triliun, naik Rp1.246,6 triliun dari PDB ADHB 2023 yang sejumlah Rp20.892,4 triliun.

    Amalia menjelaskan secara umum ekonomi Indonesia 2024 secara kumulatif tumbuh sebesar 5,03% atau melambat dibanding capaian 2023 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,05%.

    Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 9,8%.

    Sementara itu, pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,48% yang terdorong oleh peningkatan aktivitas Pemilu dan Pilkada 2024.

    Adapun, konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih menjadi penyumbang utama PDB pada 2024, dengan akumulasi kontribusi sebesar 83,19% atau masing-masing sebesar 54,04% dan 29,15%.

    Melihat dari sisi pertumbuhan, konsumsi rumah tangga pada 2024 tumbuh level 4,94% atau lebih tinggi dari 2023 yang sebesar 4,82%.

    Di mana transportasi dan komunikasi menjadi kelompok yang tumbuh paling tinggi dalam konsumsi rumah tangga, yakni sebesar 6,56% (year on year/YoY) karena seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.

    Di sisi lain, restoran dan hotel juga mendorong kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 6,53%, seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama libur sekolah dan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

  • Industri Pengolahan Masih jadi Kontributor Terbesar PDB RI 2024

    Industri Pengolahan Masih jadi Kontributor Terbesar PDB RI 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Industri pengolahan menjadi kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dengan sumbangsih 18,98% sepanjang 2024. Lapangan usaha ini juga menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional tahun lalu.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kontribusi industri pengolahan terhadap PDB tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 18,67% pada 2023 dan naik dari tahun 2022 sebesar 18,34%. 

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, industri pengolahan tumbuh didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. Beberapa subsektor industri penopangnya yaitu makanan dan minuman (mamin), logam dasar, serta barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik. 

    “Di mana industri mamin tumbuh 5,9% yang ditopang oleh permintaan domestik untuk konsumsi dan bahan baku industri serta permintaan luar negeri,” ujar Amalia dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi 2024, Rabu (5/2/2025).  

    Di sisi lain, industri logam dasar tumbuh 13,34% sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri, khususnya untuk komoditas besi dan baja. 

    Adapun, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh 6,16% karena didorong permintaan ekspor untuk barang logam komponen elektronik dan peralatan listrik. 

    “Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi secara kumulatif, tahun 2024 dari sisi lapangan usaha adalah sebagai berikut, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi 0,90%,” jelasnya. 

    Secara pertumbuhan, industri pengolahan tumbuh melambat ke angka 4,43% sepanjang 2024 atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya 4,64% pada 2023 dan 4,89% pada 2022. 

    Adapun, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 yang tumbuh mencapai 5,03% juga ditopang oleh lapangan usaha seperti perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,67%, konstruksi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,64%, dan informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,50%. 

    “Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan diikuti oleh konstruksi, kemudian pertambangan yang juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif,” terang Amalia.

    Lebih lanjut, lapangan usaha yang juga tumbuh tinggi yaitu jasa Lainnya tumbuh 9,80%, transportasi dan pergudangan tumbuh 8,69% serta akomodasi dan mamin yang tumbuh 8,56%.

    “Hal ini tentunya terlihat didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan macanegara serta peningkatan kegiatan ekonomi lainnya dan memberikan dampak terhadap peningkatan mobilitas masyarakat,” pungkasnya. 

  • Konsumsi Rumah Tangga di Bawah Pertumbuhan Ekonomi 2024, Daya Beli Lesu

    Konsumsi Rumah Tangga di Bawah Pertumbuhan Ekonomi 2024, Daya Beli Lesu

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% secara tahunan pada kuartal IV/2024 dan tumbuh sebesar 4,94% secara kumulatif.

    Melihat realiasai tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lebih besar dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 yang sebesar 5,02% (year on year/YoY) maupun pertumbuhan ekonomi pada 2024 dibandingkan dengan 2023 atau secara kumulatif yang sebesar 5,03%.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada dasarnya konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) dengan distribusi sebesar 53,71% (YoY) pada kuartal IV/2024.

    “Penyumbang utama PDB menurut komponen pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025).

    Amalia menyoroti pertumbuhan konsumsi tersebut sejalan dengan indikator konsumsi masyarakat yang tercermin dari indeks penjualan eceran riil pada kuartal IV/2024 yang tumbuh 1,11% (YoY) dan 3,01% secara kumulatif.

    Sementara nilai impor barang konsumsi juga tumbuh sebesar 8,31% (YoY) dan 5,37% secara kumulatif. Meski demikian, penjualan domestik sepeda motor terkontraksi sebesar 3,6% (YoY), tetapi penjualan sepanjang 2024 tumbuh 1,54% dibandingkan dengan 2023.

    Secara kumulatif, transportasi dan komunikasi menjadi kelompok yang tumbuh tinggi dalam konsumsi rumah tangga karena seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.

    Di sisi lain, restoran dan hotel juga mendorong kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama libur sekolah dan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Komponen PDB 2024 menurut pengeluaran. / dok. BPSPerbesar

    Adapun, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 dan sepanjang 2024 tersebut melampaui konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg dengan nilai tengah sebesar 4,96% (YoY) dan 5,01%.

    Meski demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi 2024 lebih rendah dari 2023 yang mencapai 5,05%, tetapi sedikit di atas harapan pemerintah yang sebesar 5%.

    Sebelumnya, Proyeksi terendah berasal dari Ekonom JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dan Ekonom HK and SH Banking Corp Ltd Pranjul Bhandari yang masing-masing sebesar 4,8% (YoY).

    Sementara estimasi tertinggi, yakni sebesar 5,08% (YoY), dikeluarkan oleh Kepala Ekonom Bank Maybank Indonesia Juniman.

    “Aktivitas konsumsi yang meningkat pada akhir tahun terutama ada faktor terkait dengan faktor belanja akhir tahun dari pemerintah,” ungkap Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto, dikutip pada Rabu (5/2/2025).

  • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,03 persen pada 2024

    BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,03 persen pada 2024

    Seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada tahun 2024

    Jakarta (ANTARA) – Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen secara kumulatif sepanjang 2024.

    “Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen. Seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada tahun 2024,” kata Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

    Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) secara kumulatif pada 2024 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp22.138,96 triliun.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,03 Persen, Ini Pendorongnya

    Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,03 Persen, Ini Pendorongnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mencapai 5,03%. Seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambagan. 

    Sementara itu, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi meliputi jasa lainnya yang ditopang oleh peningkatan aktivitas rekreasi, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makan minum. 

    “Pada 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,90%,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers secara hibrida di kantor BPS pada Rabu (5/2/2025).

    Seluruh komponen pengeluaran juga tumbuh positif. Konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) masih menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) pada 2024, dengan total kontribusi sebesar 83,19%. 

    Sementara itu, komponen lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh tinggi, didorong oleh aktivitas selama Pemilu dan Pilkada 2024. Komponen-komponen ini yang mendorong pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,03%.
     

  • BPS sebut ekonomi tumbuh 5,02 persen yoy pada triwulan IV 2024

    BPS sebut ekonomi tumbuh 5,02 persen yoy pada triwulan IV 2024

    Jakarta (ANTARA) – Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen year on year (yoy) pada triwulan IV 2024.

    “Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto pada triwulan IV 2024 atas dasar harga berlaku Rp5.674,93. triliun, atas dasar harga konstan Rp3.296,74 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2024 jika dibandingkan triwulan IV 2023 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,02 persen,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPR Optimistis BPI Danantara Capai Target Investasi Rp 13.000 Triliun dalam 5 Tahun

    DPR Optimistis BPI Danantara Capai Target Investasi Rp 13.000 Triliun dalam 5 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi VI DPR optimistis pembentukan BPI Danantara akan mendorong pencapaian target investasi nasional sebesar Rp 13.000 triliun dalam lima tahun ke depan. 

    Menurut Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto, investasi memegang peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi sekitar 30-37% terhadap produk domestik bruto (PDB).

    “Dengan pengelolaan profesional, kita bisa go global. Tidak hanya bermain tingkat lokal, tetapi juga menjadi pemain utama tingkat internasional,” ujar Darmadi kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).

    BPI Danantara telah resmi berdiri setelah pengesahan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh DPR dalam rapat paripurna, Selasa (4/2/2025). Lembaga ini dirancang untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara dengan bekerja sama dengan mitra strategis sesuai regulasi yang berlaku.

    Model operasional BPI Danantara disebut-sebut mirip dengan Temasek Holdings Singapura, yaitu aset negara dikelola secara profesional untuk memaksimalkan keuntungan bagi negara. Nantinya dengan target investasi Rp 13.000 triliun dalam lima tahun, aset yang dikelola dapat digunakan sebagai jaminan investasi dengan persetujuan Presiden Prabowo sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945.

    Keberadaan BPI Danantara dinilai sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Dengan meningkatnya investasi, diharapkan peluang investasi asing dan domestik semakin terbuka.

    Selain itu terciptanya lapangan kerja baru sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Kemudian, dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

    “Terciptanya sektor investasi yang produktif akan membuka peluang bagi investasi asing maupun domestik, meningkatkan kepastian investasi, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi,” tambah Darmadi.

    Meski prospeknya menjanjikan, keberhasilan BPI Danantara bergantung pada implementasi yang transparan dan tata kelola yang baik. Jika dikelola dengan profesionalisme dan integritas tinggi, lembaga ini berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia menuju era kejayaan global.

    “Investasi yang tinggi berarti lebih banyak pekerjaan tersedia, dan itu artinya rakyat lebih sejahtera,” pungkas Darmadi terkait BPI Danantara dengan target investasi Rp 13.000 triliun.

  • Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memperkirakan realiasasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2024 akan melambat ke 4,91% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% year on year/YoY.

    Perlambatan tersebut bukan hanya terjadi untuk periode kuartalan, namun juga terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2024 yang diperkirakan berkisar 5% YoY dibandingkan dengan pertumbuhan 5,05% YoY pada 2023.

    Josua menuturkan untuk kuartal IV/2024, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yand diperkirakan tumbuh sebesar 4,85% YoY dari kuartal sebelumnya 4,91%. 

    “Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal terakhir tahun 2024 antara lain, perlambatan M2 uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV/2024 tercatat 4,35% YoY dari kuartal sebelumnya 7,19%,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Indikator lainnya juga terlihat dalam laju penjualan ritel yang juga cenderung melambat menjadi 1% YoY dari 4,75% pada kuartal III/2024. 

    Selain itu, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pergerakan penumpang transportasi darat, udara dan kereta api juga masing-masing turun 0,12% YoY, -14,57% dan -5,23%, sekalipun pada kuartal IV/2024 terdapat faktor musiman libur Natal dan Tahun Baru.

    Pada periode yang sama, penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil yang tercatat naik 3,77% YoY dari kuartal sebelumnya 14,82%.

    Penjualan motor pun juga mengalami perlambatan yang signifikan dari 11,96% YoY pada kuartal III/2024 menjadi -3,60%.

    Dari sisi investasi, Penanaman Modal Tetap Bruto/PMTB diperkirakan melambat menjadi 3,59% YoY dari kuartal sebelumnya 5,15%. Perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen yang terkontraksi lebih dalam. 

    Laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal terakhir 2024 juga mengalami perlambatan yakni di kisaran -1,30% YoY dari kuartal sebelumnya 4,62%. Di saat realisasi belanja pegawai hingga bansos bergerak negatif, Josua menyoroti realisasi belanja pembayaran bunga utang yang meningkat. 

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengestimasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5% YoY pada kuartal IV/2024 di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

    Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan sedikit melemah, mencapai 4,8% YoY pada kuartal IV/2024 dari 4,9% pada kuartal sebelumnya, tetapi tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

    “Kinerja nilai ekspor yang meningkat pun akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, didukung oleh kinerja ekspor Indonesia yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian,” tuturnya. 

    Sementara pengeluaran pemerintah diproyeksikan sedikit melambat karena adanya efek dasar yang tinggi dari tahun sebelumnya. 

    Di sisi lain, PMTB diperkirakan akan melambat dari 5,2% menjadi 4,9% karena perusahaan-perusahaan telah melakukan belanja modal di kuartal sebelumnya untuk mengoptimalkan penggunaan akhir tahun. 

    BPS akan mengumumkan realiasi PDB kuartal IV/2024 dan secara keseluruhan tahun pada Rabu (5/2/2025) pukul 11.00 WIB. 

  • Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024, Ekonom Sebut Mampu Tembus 5%

    Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024, Ekonom Sebut Mampu Tembus 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2024 dan secara keseluruhan tahun akan berada di atas 5%, lebih tinggi dari realisasi kuartal III/2024 yang sebesar 4,95% year on year (YoY).

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), David Sumual, melihat peningkatan ini kemungkinan didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi selama kuartal IV/2024.

    Tercatat, total nilai ekspor (migas dan nonmigas) pada Oktober, November, dan Desember mencapai US$71,88 miliar.

    “Untuk kuartal IV, proyeksi di 5,03% YoY, dan berarti pertumbuhan ekonomi full year 2024 berada pada 5,03% YoY,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).

    David menjelaskan peningkatan ekonomi ini juga sejalan dengan inflasi yang rendah sepanjang kuartal terakhir tahun lalu, sehingga menjaga tingkat konsumsi secara riil, meski konsumsi secara nilai mungkin melambat.

    Pasalnya, beberapa indikator konsumsi menunjukkan pelemahan, salah satunya dipengaruhi oleh kondisi likuiditas yang cukup terbatas di rumah tangga.

    Sementara itu, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), Hosianna Evalita Situmorang, memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV/2024 akan mencapai 5,02% YoY, dan untuk seluruh tahun tumbuh 5,03% YoY.

    Senada dengan David, kenaikan harga komoditas global yang berkelanjutan juga berperan positif, terutama pada sektor ekspor yang membantu perekonomian Indonesia.

    “Meski ada tantangan dari ketidakpastian ekonomi global, faktor-faktor ini memberikan ruang untuk optimisme,” ujarnya.

    Selain itu, proyeksinya juga dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti lonjakan konsumsi pada akhir tahun, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang mendukung permintaan domestik.

    Ke depan, Hosianna memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil pada 2025, dengan konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh didorong oleh daya beli yang mulai pulih, meski masih ada tantangan dari kenaikan harga barang dan biaya produksi.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi 5%, dari outlook Laporan Semester sebesar 5,1% dan target awal 5,2%.

    “Kuartal IV/2024 kami estimasi masih akan ada di 5%. Sehingga, untuk keseluruhan tahun pertumbuhannya masih ada di 5%,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).

    Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi PDB kuartal IV/2024 dan secara keseluruhan tahun pada Rabu (5/2/2025) pukul 11.00 WIB.

  • Donald Trump Bikin ‘Rusuh’, Sekjen NATO Blak-blakan Bilang Begini

    Donald Trump Bikin ‘Rusuh’, Sekjen NATO Blak-blakan Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyatakan bahwa ketegangan antara Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait masalah perdagangan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tidak akan memengaruhi kemampuan deterensi kolektif aliansi tersebut.

    Dalam keterangannya kepada wartawan di Brussels pada Senin (3/2/2025), Rutte juga menepis anggapan bahwa Eropa dapat meninggalkan hubungan keamanannya dengan AS. Sekretaris Jenderal NATO itu menyebut bahwa strategi pertahanan Eropa tanpa Washington adalah “pemikiran yang konyol”.

    “Kita harus tetap terhubung,” kata Rutte, sambil menyebut ancaman geopolitik, termasuk dari Rusia.

    “Hal terbaik yang dapat dilakukan Barat adalah tetap bersatu, dan saya tahu pemikiran yang sama masih dominan di AS, termasuk di Gedung Putih,” tambahnya, dilansir Reuters.

    Pernyataan Rutte ini disampaikan setelah Trump sering kali menuduh sekutu NATO di Eropa tidak cukup membelanjakan anggaran untuk pertahanan dan mengancam tidak akan melindungi mereka jika diserang.

    Banyak anggota NATO di Eropa baru-baru ini berupaya meningkatkan belanja pertahanan mereka menjadi 2 persen dari produk domestik bruto (PDB), rekomendasi minimum NATO saat ini. Namun, Trump menuntut peningkatan yang signifikan bulan lalu, dengan meminta anggaran pertahanan mencapai 5 persen dari PDB.

    Meskipun Rutte mengakui bahwa pertahanan Eropa tanpa AS “tidak akan berfungsi”, ia menekankan bahwa ketegangan perdagangan yang dipicu Trump “tidak akan menghalangi tekad kolektif kami untuk menjaga deterensi kami tetap kuat”.

    “Selalu ada masalah di antara sekutu. Tidak pernah semuanya tenang dan berjalan lancar,” ujarnya.

    Trump telah mengguncang beberapa mitra terdekat AS dengan mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Kanada, sesama anggota NATO, dan mengancam akan melakukan hal yang sama kepada Uni Eropa.

    AS, yang menghabiskan hampir US$850 miliar untuk pertahanan tahun lalu, adalah kekuatan militer terbesar di NATO. Washington, yang memiliki pasukan yang ditempatkan di seluruh Eropa, juga memainkan peran besar dalam memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina untuk membantu menghadapi invasi Rusia.

    Namun, Trump sebelumnya mempertanyakan komitmen AS terhadap kebijakan pertahanan kolektif NATO, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota aliansi adalah serangan terhadap semua anggota.

    Tak lama setelah memulai masa jabatan keduanya pada 20 Januari, Trump juga membekukan hampir semua bantuan luar negeri sebagai bagian dari agenda “America First”-nya, menghentikan pendanaan global miliaran dolar-langkah yang dapat memengaruhi pendanaan untuk Ukraina.

    Di atas ancaman perdagangan dan pemotongan bantuan, Trump juga mengancam Denmark, anggota NATO, dengan berjanji akan mengambil alih Greenland, wilayah otonom Denmark.

    Rutte berusaha meremehkan janji Trump untuk mengakuisisi Greenland, dengan menyarankan bahwa NATO harus memainkan peran lebih besar dalam memperkuat pertahanan di wilayah Arktik yang diperebutkan.

    “Presiden Trump mengingatkan kami bahwa ketika menyangkut wilayah utara, ada masalah geopolitik dan strategis yang dipertaruhkan,” kata Rutte.

    “Secara kolektif sebagai sebuah aliansi, kami akan selalu mencari cara terbaik untuk memastikan bahwa kami dapat mengatasi tantangan tersebut.”

    (luc/luc)