Topik: Produk Domestik Bruto

  • Rosan Roeslani Sebut Penggunaan AI Sebuah Keharusan

    Rosan Roeslani Sebut Penggunaan AI Sebuah Keharusan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan, penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan sebuah keharusan di seluruh sektor kehidupan.

    “Teknologi AI merupakan suatu keharusan, bukan hanya di sektor pertambangan saja, tetapi di segala sektor kehidupan kita,” kata Rosan seusai menghadiri Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Rosan yang juga menjadi CEO Daya Anggota Nusantara (Danantara) ini menambahkan, teknologi AI membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan menimbulkan daya saing yang tinggi. Dengan begitu akan membuat kualitas Indonesia menjadi lebih baik dan meningkatkan peran ekonomi ke depan.

    Dikatakan Rosan, saat ini sudah banyak investasi teknologi yang masuk ke Indonesia. Kini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah adalah mendekatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memahami secara baik dan benar penggunaan AI.

    Pada sisi lain, Rosan menyebutkan gelaran Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 memberikan pencerahan pentingnya AI khususnya di bidang pertambangan.

    Apalagi sektor ini memainkan peranan penting di Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB).

    Sebagai informasi, Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 menyediakan ruang untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kemitraan antara pemimpin industri pertambangan, penyedia teknologi terkemuka serta lembaga pemerintah yang memiliki peran dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Turut hadir dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, yakni Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria hingga Menteri Perdagangan periode 2016-2019 sekaligus Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita.

    Sebagai penyelenggara utama, Indosat berperan sebagai penggerak dalam memperkenalkan penggunaan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih yang dapat digunakan untuk memodernisasi proses pertambangan.

  • Perang Dagang Mereda, Trump Bakal Pangkas Tarif Impor China Jadi 65 Persen – Halaman all

    Perang Dagang Mereda, Trump Bakal Pangkas Tarif Impor China Jadi 65 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan pemangkasan tarif impor barang-barang China.

    Rencana tersebut diungkap sumber Gedung Putih dalam Wall Street Journal (WSJ), dijelaskan bahwa Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk memangkas tarif impor China dalam upaya untuk meredakan ketegangan.

    Apabila rencana tersebut direalisasikan, maka tarif impor barang-barang asal China dapat turun dari level saat ini sebesar 145 persen menjadi antara 50 persen atau 65 persen.

    “Kami akan mencapai kesepakatan yang adil dengan China,” kata Trump kepada wartawan pada Al Jazeera.

    Pernyataannya tersebut menyusul komentar optimistis yang disampaikan pada Selasa bahwa kesepakatan untuk menurunkan tarif adalah mungkin. 

    Trump menyadari penerapan tarif impor sebesar 145 persen terhadap China sangat besar. Oleh karenanya ia mengatakan nantinya tarif impor terhadap China tidak akan sebesar 145 persen.

    Merespon isu pemangkasan tarif impor yang dirilis (WSJ), Juru bicara Gedung Putih Kush Desai mengatakan laporan apa pun tentang tarif adalah spekulasi murni, kecuali jika datang langsung dari Trump. 

    Sementara itu Menteri Keuangan AS Scott Bessent menolak berkomentar mengenai berita WSJ, tetapi mengatakan bahwa ia tidak akan terkejut jika tarif diturunkan.

    Bessent mengatakan kedua negara melihat tarif saat ini tidak dapat dipertahankan , tetapi ia tidak tahu kapan negosiasi akan dimulai. Bessent menambahkan bahwa perlu ada de-eskalasi sebelum pembicaraan perdagangan dapat dilanjutkan.

    “Saya pikir kedua pihak menunggu untuk berbicara satu sama lain,” kata Bessent.

    China Tolak Tunduk

    Pasca pernyataan tersebut dirilis, sejauh ini pemerintah Tiongkok belum menanggapi berita tersebut, justru mereka terus-menerus mengkritik tarif Trump.

    Di platform media sosial Tiongkok, Weibo, pernyataan Trump menjadi tren dengan berbagai tagar termasuk “Trump mengakui kekalahan”.

    Portal berita pemerintah, China Daily, bahkan menggambarkannya sebagai “lambang proteksionisme populis agenda MAGA”, dan mengganggu stabilitas perdagangan global.

    Sebagai informasi, aksi saling lempar tarif impor antara China dan AS bermula dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan tarif resiprokal atau tarif timbal balik sebesar 34 persen. 

    Sebagai bentuk balasan Komite Tarif Dewan Negara China turut menerapkan tarif 34 persen atas produk-produk asal AS.

    Ketegangan yang semakin berlanjut akhirnya mendorong AS untuk menjatuhkan tarif 145 persen ke China.

    Kendati AS menjatuhkan tarif lebih tinggi ke China, namun dalam forum itu Lin menegaskan bahwa negaranya tak akan tunduk.

    “Tiongkok tidak akan peduli jika Amerika Serikat terus memainkan permainan angka tarif,” kata juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian.

    “China tidak ingin berperang dagang dengan AS, tetapi sama sekali tidak takut jika AS bersikeras memprovokasi,” imbuhnya.

    IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global 

    Efek perang dagang yang terus dilakukan pemerintah AS dan China, memaksa Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 2,8 persen, turun proyeksi awal pada 2024 yang dipatok 3,3 persen.

    Ini lantaran tarif impor yang tinggi dipandang mitra dagang sebagai guncangan permintaan yang memukul output dan harga  yang mengganggu perdagangan global, hingga berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global.

    Serangkaian tekanan ini yang mendorong IMF untuk memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi ekspansi produk domestik bruto paling lambat sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, jadi yang terburuk kedua sejak 2009.

     

  • Rosan Roeslani Apresiasi Indonesia AI Day for Mining Industry 2025

    Rosan Roeslani Apresiasi Indonesia AI Day for Mining Industry 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, mengapresiasi gelaran Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Acara yang diselenggarakan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan B-Universe ini menyoroti peran strategis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), 5G, dan internet of things (IOT) dalam sektor pertambangan di Indonesia.

    “Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi acara yang diadakan oleh B-Universe ini oleh pak Enggartiasto Lukita (Executive Chairman B-Universe) dan juga Indosat karena ini memberikan pencerahan pentingnya AI,” ujar Rosan di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Menurut Rosan, gelaran AI Day for Mining Industry ini akan memberikan pencerahan pentingnya AI khususnya di bidang pertambangan. Apalagi sektor ini memainkan peranan penting di Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB).

    Di sisi lain, Rosan menyampaikan penggunaan AI merupakan sebuah keharusan di seluruh sektor kehidupan. Menurutnya, teknologi AI membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan menimbulkan daya saing yang tinggi.

    “Karena dengan daya saing yang tinggi akan membuat value kita menjadi lebih baik dari segi perusahaan maupun perekonomian. Tentunya lebih akan meningkatkan peran ekonomi Indonesia ke depan,” tandas Rosan.

    Dikatakan Rosan, saat ini sudah banyak investasi teknologi yang masuk ke Indonesia. Kini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah adalah mendekatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memahami secara baik dan benar penggunaan AI.

    Sebagai informasi, Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 menyediakan ruang untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan menjalin kemitraan antara pemimpin industri pertambangan, penyedia teknologi terkemuka serta lembaga pemerintah yang memiliki peran dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Sebagai penyelenggara utama, Indosat berperan sebagai penggerak dalam memperkenalkan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih yang dapat digunakan untuk memodernisasi proses pertambangan.

    Turut hadir dalam acara AI Day for Mining Industry 2025, yakni Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria hingga Menteri Perdagangan periode 2016-2019 sekaligus Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita.

  • BI: Stabilitas eksternal ekonomi RI kuat menghadapi gejolak global

    BI: Stabilitas eksternal ekonomi RI kuat menghadapi gejolak global

    Jumlah cadangan devisa Indonesia yang cukup tinggi menjadi indikator terakhir optimisme BI terhadap stabilitas eksternal ekonomi tanah air cukup kuat.

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis stabilitas eksternal ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi gejolak global, terutama pascakebijakan Tarif Amerika Serikat (AS).

    Ada tiga indikator yang mendasari optimisme BI terhadap ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    “Pertama, defisit transaksi berjalan yang kami perkirakan 0,5-1,3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) itu tergolong rendah,” ujar Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK): Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2025 yang diadakan secara virtual, di Jakarta, Kamis.

    Perkiraan defisit transaksi berjalan disebut sudah sesuai dengan standar internasional untuk Indonesia yang termasuk kategori emerging market dan developing country, sepanjang tak lebih dari tiga persen.

    Kedua, BI optimis defisit transaksi berjalan secara keseluruhan dapat dipenuhi dari surplus transaksi modal dan finansial, baik dari portofolio inflows, penanaman modal asing, maupun sumber-sumber aliran dana asing, termasuk dampak positif dari kebijakan pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

    “Jadi, defisit transaksi berjalan kami meyakini dapat dipenuhi dari surplus transaksi modal dan finansial, sehingga secara keseluruhan neraca pembayaran akan surplus,” kata Perry.

    Jumlah cadangan devisa Indonesia yang cukup tinggi menjadi indikator terakhir optimisme BI terhadap stabilitas eksternal ekonomi tanah air cukup kuat.

    Tercatat, posisi cadangan devisa hingga akhir Maret 2025 sebesar 157,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara dengan pembelian 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor plus pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadangan devisa ini jauh di atas standar kecukupan internasional yang tiga bulan impor.

    “Tiga pertimbangan tadi yang menyimpulkan optimisme kami bahwa ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dalam menghadapi gejolak global kuat,” ujar dia pula.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Misi Dagang Jatim di Maluku bukukan transaksi Rp460,7 miliar

    Misi Dagang Jatim di Maluku bukukan transaksi Rp460,7 miliar

    Surabaya (ANTARA) – Misi Dagang Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Provinsi Maluku yang digelar di The Natsepa Resort & Conference Center, Maluku Tengah, Rabu, membukukan nilai transaksi sebesar Rp460,75 miliar.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang memimpin langsung kegiatan tersebut menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan ketahanan dan kekuatan sektor perdagangan Jatim di tengah perlambatan ekonomi global.

    “Kami memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dari Jatim dan Maluku, baik trader maupun buyer. Tujuannya memperluas potensi perdagangan, perikanan, agribisnis, hingga peluang investasi secara terintegrasi,” kata Gubernur Khofifah.

    Ia menambahkan, Misi Dagang ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga menjadi ajang pertemuan budaya dan tradisi antardaerah.

    Sejumlah komoditas yang menopang capaian transaksi antara lain hasil perikanan, produk tembakau, telur dan olahan ayam, beras, karkas unggas, pakan ternak, kelapa bulat, kayu log, makanan ringan, serta hasil hutan.

    Khofifah menyebutkan, nilai transaksi kali ini meningkat dua kali lipat dibandingkan misi dagang pada Desember 2021 dan diperkirakan akan terus bertambah seiring ditutupnya kegiatan secara resmi.

    Dari sisi makroekonomi, Provinsi Jatim merupakan kontributor ekonomi tertinggi kedua secara nasional setelah DKI Jakarta, dengan kontribusi 14,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 25,23 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa.

    Pada Triwulan IV 2024, ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y) dengan nilai PDRB ADHB sebesar Rp802,45 triliun.

    Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa perdagangan antardaerah menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Jatim. Berdasarkan data Perdagangan Antar Wilayah Indonesia 2023, Jatim mencatatkan surplus perdagangan tertinggi mencapai Rp209 triliun.

    “Ini berkat kolaborasi yang baik antara Jatim dan provinsi mitra, termasuk Maluku,” katanya.

    Tercatat, total nilai perdagangan Jatim dengan Maluku pada 2023 mencapai Rp3,01 triliun, terdiri atas nilai bongkar (pembelian dari Maluku) sebesar Rp1,66 triliun dan muat (penjualan ke Maluku) sebesar Rp1,35 triliun. Dengan demikian, neraca perdagangan Jatim-Maluku mengalami defisit Rp310 miliar.

    Khofifah menyebutkan, Maluku menyuplai sejumlah komoditas penting seperti pelat tembaga, CPO, kayu gelondongan, rempah-rempah, karet, alkohol, buah, dan ikan beku. Sebaliknya, Jatim banyak memasok truk, beras, obat-obatan, daging beku, tepung, gula, kendaraan bermotor, dan produk olahan lainnya ke Maluku.

    Ia berharap Misi Dagang ini mampu mempererat kerja sama ekonomi dan budaya kedua provinsi serta meningkatkan kualitas SDM melalui kerja sama bidang pendidikan.

    “Kami ingin memperluas akses pendidikan dengan membuka kesempatan bagi siswa-siswi Maluku menimba ilmu di enam SMA Taruna Jatim yang berbasis boarding school dan bekerja sama dengan TNI, Polri, serta IPDN,” ujarnya.

    Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya membangun generasi muda yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan kenusantaraan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

    Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut baik pelaksanaan Misi Dagang tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan membuka peluang kerja sama jangka panjang.

    “Satu komoditas bisa memberi nilai, tapi kolaborasi dapat menciptakan masa depan,” ujar Hendrik.

    Kegiatan ini turut diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gubernur Jatim dan Gubernur Maluku serta Perjanjian Kerja Sama antara perangkat daerah, BUMD, dan pelaku usaha dari kedua provinsi.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China hingga India, Imbas Tarif Impor AS – Page 3

    IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China hingga India, Imbas Tarif Impor AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia untuk tahun 2025.

    Melansir CNBC International, Rabu (23/4/2025) IMF memangkas proyeksi Asia karena ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan ekonomi.

    IMF memangkas proyeksi PDB 2025 untuk Tiongkok dan India menjadi masing-masing 4% dan 6,2%, turun dari perkiraannya pada Januari 2025 masing-masing sebesar 4,6% dan 6,5%.

    Sementara itu, target pertumbuhan PDB resmi Tiongkok ditetapkan sekitar 5% untuk tahun 2025, dan India menargetkan pertumbuhan 6,5% untuk tahun fiskal 2025 yang berjalan dari April 2025 hingga Maret 2026.

    IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi hanya 0,6% dari 1,1%.

    Jepang sendiri memiliki proyeksi pertumbuhan sebesar 1,1% untuk tahun fiskal 2025, yang juga berlangsung dari April 2025 hingga Maret 2026.

    Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global

    Di tingkat global, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 2,8% dari 3,3% untuk keseluruhan tahun 2025.

    IMF menjelaskan, kebijakan tarif impor AS terhadap mitra dagangnya berisiko menimbulkan guncangan negatif yang besar terhadap pertumbuhan.

    “Ktidakpastian yang menyertai langkah-langkah ini juga berdampak negatif pada aktivitas ekonomi dan prospek”, jelas IMF.

    Prakiraan IMF muncul di tengah tren yang lebih luas dari perusahaan riset dan bank yang memangkas prakiraan pertumbuhan untuk ekonomi Asia.

    Pada awal April 2025, ekonom Goldman Sachs menurunkan prakiraan untuk produk domestik bruto Tiongkok tahun ini menjadi 4,0% dari 4,5%. Penurunan ini terkait dengan dampak dari peningkatan tarif AS pada barang-barang Tiongkok.

    Natixis juga memangkas perkiraan PDB Tiongkok menjadi 4,2% tahun ini, turun dari 4,7% sebelumnya.

     

  • Tarif Trump ‘Sengat’ Raksasa Asia, Pertumbuhan Kian Jauh dari Harapan

    Tarif Trump ‘Sengat’ Raksasa Asia, Pertumbuhan Kian Jauh dari Harapan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam sinyal peringatan yang mencerminkan meningkatnya ketidakpastian global, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 untuk sejumlah negara utama di Asia.

    Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya ketegangan dagang serta ketidakpastian kebijakan yang dianggap sebagai hambatan utama bagi aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.

    Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Selasa (22/4/2025), IMF menyebutkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China diproyeksikan hanya akan mencapai 4% pada 2025, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 4,6% yang dikeluarkan pada Januari. Sementara itu, proyeksi untuk India juga diturunkan menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,5%.

    “Ketegangan dagang yang meningkat dan ketidakpastian kebijakan yang tinggi menjadi pukulan besar bagi pertumbuhan,” demikian pernyataan IMF dalam laporan tersebut, dikutip dari CNBC International.

    Penurunan proyeksi ini cukup kontras dengan target resmi yang ditetapkan oleh masing-masing negara. Pemerintah China sebelumnya menetapkan target pertumbuhan PDB “sekitar 5%” untuk tahun 2025, sementara India memproyeksikan pertumbuhan sebesar 6,5% untuk tahun fiskal yang berlangsung dari April 2025 hingga Maret 2026.

    Tak hanya dua negara raksasa Asia itu, Jepang juga mengalami penurunan proyeksi. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang hanya akan mencapai 0,6% pada 2025, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 1,1%. Padahal, pemerintah Jepang sendiri menargetkan angka pertumbuhan 1,1% pada periode fiskal yang sama.

    Secara global, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2025 dari 3,3% menjadi 2,8%. IMF menyebutkan bahwa tarif-tarif baru yang diumumkan oleh Amerika Serikat dan mitra dagangnya merupakan “kejutan negatif besar bagi pertumbuhan”.

    “Lebih lanjut, ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan-kebijakan ini memberikan dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi dan proyeksi jangka pendek, sehingga membuat perencanaan ekonomi semakin sulit dilakukan secara konsisten dan tepat waktu,” tulis laporan IMF.

    Penurunan ini memperkuat tren yang juga diamati oleh sejumlah lembaga riset dan bank global. Awal April lalu, para ekonom Goldman Sachs menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB China tahun ini dari 4,5% menjadi 4%, dengan alasan dampak dari kenaikan tarif Amerika Serikat terhadap barang-barang China.

    Lembaga riset Prancis, Natixis, juga menurunkan proyeksi pertumbuhan China menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,7%.

    Fitch, lembaga pemeringkat kredit global, juga dilaporkan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi India dari 6,3% menjadi 6,2%, menyusul memburuknya lingkungan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang makin intensif.

    (luc/luc)

  • GITEX Asia 2025: Fase Baru Startup Asean

    GITEX Asia 2025: Fase Baru Startup Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di kawasan Asean diperkirakan siap untuk memasuki fase baru yang lebih dinamis menyusul adanya akses baru untuk permodalan, talenta, dan perhatian komunitas global guna memperluas solusi di berbagai industri.

    Kondisi ini tak terlepas dari proyeksi dari Statistics Research yang menunjukkan bahwa pendanaan dari perusahaan modal ventura (venture capital/VC) di kawasan ini akan mencapai US$13,7 miliar pada 2025. Di tahun yang sama Citigroup juga memperkirakan bahwa pendanaan teknologi di Asia akan meningkat sebesar 10% secara tahunan.

    Hal tersebut terungkap dalam keterangan resmi GITEX Asia x Ai Everything Singapore yang dipublikasikan, Senin (21/4/2025). Ajang teknologi, startup, dan investasi digital perdana terbesar di Asia ini diselenggarakan oleh Dubai World Trade Centre (DWTC) dan KAOUN Internasional yang bekerja sama dengan GITEX Global.

    Pada gelaran acara yang diselenggarakan di Marina Bay Sands, Singapura pada 23-25 April 2025, terdapat sesi yang amat ditunggu-tunggu oleh pemangku kepentingan di kawasan regional dan internasional, yakni North Star Asia.

    Lewat sesi ini, pemangku kepentingan diundang untuk menjajaki peluang kolaborasi, mengkaji terobosan lintas sektor teranyar, memasuki pasar baru, hingga mengakses permodalan. North Star Asia akan debut dengan menghadirkan lebih dari 350 perusahaan teknologi tahap awal yang inovatif dari lebih dari 60 negara -termasuk startup Seri A+ dari lebih dari 20 sektor industri– bersama dengan lebih dari 250 investor global dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar US$200 miliar.

    Sebagai acara penghubung startup, akselerator, dan investor terbesar, maka para pendiri, pemodal ventura, enabler ekosistem, dan pemimpin teknologi bergabung dalam platform dinamis yang secara khusus dikurasi untuk memfasilitasi investasi, memamerkan proyek, mencapai skala, dan menjalin kemitraan baru.

    Di antara program inti yang mengumpulkan lebih dari 400 pembicara global, terdapat rangkaian panel ahli investor yang wajib dihadiri di mana para ahli mengungkapkan strategi untuk menarik visibilitas, mengidentifikasi juara inovasi, dan memastikan investasi teknologi memenuhi potensinya dan mendorong pertumbuhan regional.

    Diskusi tersebut akan berfokus pada tren dan topik terhangat pada ekosistem startup dan investor global, termasuk merger dan akuisisi (merger and aquisition/M&A), penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO, kondisi untuk mencapai status unikorn, dan menyeimbangkan antara keuntungan cepat dan pertumbuhan jangka panjang.

    Managing Director di Techstars Tokyo Accelerator Yuki Shirato mengatakan bahwa Singapura memiliki lokasi yang sangat strategis di mana perusahaan Barat dan Timur dapat bertemu, terhubung, dan berkolaborasi di tempat netral.

    “Ini sangat menarik karena jarang sekali begitu banyak perusahaan teknologi canggih dari seluruh dunia berkumpul di satu tempat. Asean tumbuh dengan persaingan yang meningkat dan populasi muda. Ada begitu banyak potensi bagi startup untuk mencapai status unikorn dan dekakorn,” katanya dalam keterangan resmi tersebut.

    Adapun, North Star Asia juga menampilkan pilihan startup Vietnam yang paling inovatif, termasuk Enfarm, sebuah startup agritech dari Vietnam yang telah menjadi pemenang dalam berbagai penghargaan.

    Startup ini telah merevolusi pertanian berkelanjutan dengan diagnostik tanah secara real-time lewat pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan alat pertanian presisi berbasis Internet of Things (IoT).

    Selain Enfarm, ada juga ADT Global VN, sebuah agensi inovasi digital yang memberikan transformasi interaktivitas, media imersif, dan branding virtual berbasis AI di Vietnam. Tak hanya itu, ada juga MedCAT yang mentransformasi layanan kesehatan dan asuransi lewat pemahaman dokumen cerdas dan otomatisasi data medis di Vietnam.

    Tak ketinggalan, sejumlah negara lain juga turut berpartisipasi seperti Australia, Kanada, China, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Pakistan, Serbia, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Belanda, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu peserta terkemuka dari UEA adalah XPANCEO.

    Perusahaan spesialis deep tech ini telah mengumpulkan lebih dari US$40 juta dalam pendanaan dan saat ini tengah mengembangkan generasi komputasi berikutnya melalui lensa kontak pintar yang tidak terlihat dan tanpa bobot dengan transmisi data nirkabel dan kemampuan augmented reality.

    Founder and Managing Director XPANCEO Roman Axelrod mengungkapkan bahwa pihaknya amat ingin tahu mengenai edisi perdana di Singapura ini. Dia mengatakan bahwa setelah berpartisipasi dalam GITEX Global di Dubai, UEA sebanyak dua kali, pihaknya telah melihat betapa kuatnya platform ini dalam menyatukan inovasi paling ambisius dan para pelopor industri.

    “Kedua kalinya, pengalamannya sangat berharga, jadi tentu saja, kami sangat ingin melihat bagaimana acara ini akan berkembang di Asia. Kami menantikan energi dari acara pertama di kawasan yang membentuk masa depan inovasi global,” jelasnya.

    Di sisi lain, jajaran investor internasional terkemuka juga turut bergabung pada GITEX ASIA x Ai Everything Singapura menyusul potensi pemanfaatan AI yang diproyeksi dapat menambah 1 triliun dolar Singapura untuk produk domestik bruto (PDB) Asean pada 2030 oleh Kearney. 

    Investor-investor tersebut termasuk Vietnamese GenAI Fund, dana ventura GenAI pertama yang didedikasikan untuk Asean; 500 Global, perusahaan VC Amerika Serikat dengan AUM sebesar US$2,3 miliar; dan Vertex Holdings Singapura, yang mengelola aset lebih dari US$6 miliar.

    CEO Vertex Holdings Chua Kee Lock mengatakan bahwa Asean unggul dalam menerapkan teknologi AI untuk memecahkan tantangan regional. Dia memandang bahwa pendekatan pragmatis ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dampak langsung dengan mengimplementasikan solusi AI, mengatasi kebutuhan pasar spesifik di berbagai sektor seperti teknologi finansial, kesehatan, pertanian, dan logistik.

    “Dengan mempertemukan startup dan investor dari seluruh kawasan dan sekitarnya, GITEX Asia dapat memungkinkan pertukaran ide di berbagai pasar dengan lingkungan regulasi yang berbeda, membuka kemungkinan baru bagi semua. Sangat menggembirakan melihat ekspansi merek GITEX ke Asia,” katanya.

  • Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

    Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

    Rusia mempertahan proyeksi pertumbuhan GDP tahun ini. (ANTARA-Sputnik/Alexandr Suhov)

    Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 21 April 2025 – 06:51 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia mempertahankan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia tahun 2025 sebesar 2,5 persen dan sedikit menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi tahun 2026 menjadi 2,4 persen dari sebelumnya 2,6 persen.

    Kementerian memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 2,8 persen pada 2027 dan 3 persen pada 2028. Kementerian juga menaikkan proyeksi inflasi Rusia tahun 2025 menjadi 7,6 persen dari sebelumnya 4,5 persen, namun tetap memperkirakan inflasi akan melambat menjadi 4 persen pada 2026 dan bertahan di level tersebut sepanjang 2027–2028.

    Selain itu, kementerian menaikkan proyeksi pertumbuhan produksi industri Rusia pada 2025 menjadi 2,6 persen dari sebelumnya 2 persen. Dalam draf proyeksi tersebut, pertumbuhan produksi industri diperkirakan mencapai 2,9 persen pada 2026, dan sebesar 2,8 persen per tahun pada 2027 dan 2028.

    Sumber : Antara

  • Indonesia Menjadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Terbanyak ke-9 di Asia – Page 3

    Indonesia Menjadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Terbanyak ke-9 di Asia – Page 3

    Kepala Ekonom Juwai IQI Shan Saeed yang berbasis di Malaysia mengatakan, prospek ekonomi Indonesia cukup baik dan diperkirakan bisa tumbuh hingga lima persen tahun ini.

    “Dengan menerapkan dan fokus pada strategi multifaset, Indonesia dapat menciptakan perekonomian yang lebih tangguh dan dinamis. Saya tetap optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia,” kata Shan Saeed dikutip dari Antara, Rabu (19/3/2025).

    Dirinya memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia bakal tumbuh antara 4,5 persen hingga lima persen pada 2025 ini.

    Menurut dia, pemerintah Indonesia dapat melakukan satu hal penting dalam hal ini, yaitu memberikan kepercayaan kepada investor lokal untuk mendorong pertumbuhan dan menarik investasi asing langsung (FDI) ke dalam perekonomian.

    “Fokus pada ekonomi domestik adalah kunci utama. Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai hasil PDB yang diinginkan pada tingkat makro,” ungkapnya.

    Semua mata kini tertuju pada langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang bertekad untuk melakukan reformasi ekonomi dan sosial guna membawa perekonomian ke tingkat pertumbuhan selanjutnya yang menguntungkan rakyat.

    “Solusinya? Memberikan kepercayaan kepada investor lokal yang memiliki dana untuk diinvestasikan di dalam negeri agar momentum pertumbuhan tetap terjaga,” paparnya.

    Investor lokal, menurutnya, memiliki kemampuan untuk menginjeksi dana ke dalam perekonomian, mempercepat roda ekonomi, dan pada akhirnya menarik kembali investor asing ke Indonesia.

    Shan Saeed juga memaparkan, ada beberapa strategi yang bisa menjadi motor titik balik perekonomian Indonesia di 2025.

    Pertama, meningkatkan infrastruktur transportasi, energi, dan digital untuk mendorong produktivitas. Investasi infrastruktur memiliki korelasi langsung dengan pertumbuhan PDB.