Topik: Produk Domestik Bruto

  • Misbakhun Yakin Indonesia Masih Aman dari Efek Perang Israel dan Iran

    Misbakhun Yakin Indonesia Masih Aman dari Efek Perang Israel dan Iran

    Jakarta

    Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, meyakini perekonomian Indonesia masih relatif aman dari efek perang Israel vs Iran. Namun legislator Partai Golkar itu meminta pemerintah agar tak menggelontorkan dana untuk hal yang tidak semestinya dilakukan.

    “Semuanya masih aman,” kata Misbakhun dalam diskusi publik bertema ‘Dampak Perang Iran-Israel Terhadap Perekonomian Indonesia’ yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) secara daring pada Minggu (29/6/2025) sore.

    Dalam diskusi itu, Misbakhun memaparkan sejumlah indikator untuk memperkuat argumennya. Misalnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih bertahan dari gejolak.

    “Nilai tukar rupiah terhadap (dolar Amerika Serikat (USD) juga masih stabil,” ucapnya.

    Indikator lainnya yakni harga minyak dunia juga masih di bawah asumsi Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2025 yang dipatok USD 82 per barel. Selama harga minyak dunia masih di bawah patokan ICP, Misbakhun meyakini beban APBN masih aman.

    “Harga minyak masih dalam range moderat, situasi ini harus kita jaga,” ujar Misbakhun.

    “Apakah itu ditanggung pemerintah atau dengan menaikkan harga (BBM). Pasti pemerintah memikirkan ulang. Risiko kenaikan harga BBM pasti ke inflasi,” katanya.

    Meski demikian, Misbakhun mengatakan kenaikan harga minyak dunia juga tidak serta-merta menjadi tekanan bagi Indonesia. Misalnya, kenaikan harga minyak akan diikuti peningkatan harga batu bara dan mineral lainnya.

    Indikator lain yang membuat Misbakhun optimistis ialah pendapatan negara di APBN 2025 per Mei 2025 yang mencapai Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen dari target. Jumlah itu bersumber dari pemasukan perpajakan sebesar Rp 806,2 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 188,7 triliun.

    Adapun belanja negara mencapai Rp 1.016,3 triliun. Dengan demikian, defisitnya di angka Rp 21 triliun atau 0,09 persen dari produk domestik bruto (PDB) 2025 yang ditargetkan mencapai Rp 24 ribu triliun.

    “Angka defisitnya masih 0,09 persen dari PDB,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Misbakhun menyebut perang Israel vs Iran justru menjadi semacam ujian bagi berbagai skenario dalam menjaga perekonomian nasional. Kalaupun konflik di Timur Tengah yang menyeret AS itu berlanjut, Misbakhun memprediksi efeknya pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

    Namun sepanjang harga minyak terjaga, Misbakhun meyakini APBN masih aman. “Pemerintah tidak perlu memberikan governance financing (tata kelola pembiayaan) yang baru,” katanya.

    Oleh karena itu, Misbakhun menegaskan pentingnya para pembantu Presiden Prabowo Subianto untuk menyodorkan data yang sahih. “Pengelola fiskal harus memberikan data detail kepada Bapak Presiden,” ucapnya.

    Sementara itu, ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad mengatakan pemerintah hendaknya juga melakukan penyesuaian-penyesuaian karena lembaga keuangan dunia seperti Dana Motener Internasional (IMF) dan World Bank Dunia MF dan Bank Dunia juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dari sebelumnya sekitar 5,1 persen menjadi 4,7 persen.

    Menurut Tauhid, penyesuaian itu diperlukan agar target di APBN yang realisainya meleset pada kuartal pertama dan kedua bisa tercapai sesuai asumsi.

    “Paling tidak memberikan keyakinan bagi market bahwa prospek kita masih bagus meski ada perlambatan,” ujar Tauhid.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anak Muda Didorong Genjot UMKM hingga Bawa Produk Lokal Mendunia

    Anak Muda Didorong Genjot UMKM hingga Bawa Produk Lokal Mendunia

    Jakarta

    Peran generasi muda untuk membangun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap krusial dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Melalui berbagai program pembinaan dan dukungan sosial, pemuda didorong untuk aktif berwirausaha, hingga bisa membawa produk lokal ke pasar global.

    Berbagai pendekatan tersebutlah bertujuan memperluas sektor usaha masyarakat desa dan menciptakan generasi muda yang mandiri serta berdaya saing tinggi. Untuk itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) mendorong peran aktif pemuda di seluruh area dimana entitas anak usaha perusahaan berada.

    “Kami percaya bahwa masa depan desa ada di tangan para pemudanya. Jika mereka diberi ruang, didukung dan dipandu dengan baik, mereka bisa membawa perubahan besar dari desa untuk Indonesia,” kata VP Communication dan Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Data Kementerian Keuangan menyebutkan peran krusial pemuda dalam pembangunan wilayah melalui sektor UMKM dengan penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai lebih dari 60%, dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.

    Melalui anak usahanya yakni PT Letawa yang berada di Pulau Sulawesi, Astra Agro bekerja sama dengan komunitas pemuda Inisiasimuda melaksanakan berbagai program sosial, edukasi, dan lingkungan di wilayah Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.

    Ketua dan Pendiri Inisiasimuda, Fatur Rahman Hidayat Marshas menyebutkan, pemberdayaan pemuda khususnya di daerah memang tak bisa secara instan. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif mulai dari ilmu dasar, analisis bisnis hingga strategi marketing yang jitu agar sukses di pasar.

    “Meskipun telah memiliki literasi digital yang baik, namun masih harus diberikan pelatihan-pelatihan agar penggunaannya tepat dan bermanfaat terutama dalam
    mengembangkan UMKM,” jelas Fatur.

    Dukungan Astra Agro sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan sustainability aspirations, khususnya pada aspek public contribution. Melalui kolaborasi ini, PT Letawa berupaya memperkuat kapasitas generasi muda desa agar dapat mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.

    Salah satu puncak kolaborasi tersebut terlihat dalam gelaran webinar nasional bertajuk “Pemuda Desa Berdampak,” yang dilaksanakan secara hybrid di Desa Jengeng Raya, Sulawesi Barat, pada Minggu (25/05) lalu. Kegiatan bertema “Dari Desa untuk Dunia” itu dihadiri ratusan pemuda dari berbagai wilayah.

    Lebih lanjut, Fatur menjelaskan bahwa Inisiasimuda menargetkan menjadi organisasi mandiri yang fokus pada program Edupreneur dan Sociopreneur. Salah satu inisiatif yang tengah dirancang adalah program ketahanan pangan berkelanjutan yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa.

    “Mimpi terbesar kami adalah bisa memberikan beasiswa kepada adik-adik yang ingin sekolah namun terkendala biaya,” tambahnya.

    Kekompakan antara Inisiasimuda dan PT Letawa telah berjalan sejak 2024, dengan sejumlah kegiatan berdampak seperti penanaman 100 pohon untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (2-5 Juni 2024), sharing session pencegahan stunting (30 Juli 2024), serta seminar literasi (10 Oktober 2024) lalu.

    Memasuki 2025, sinergi ini semakin diperkuat lewat lanjutan program “Pemuda Desa Berdampak” yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, Goes to School (8 Januari 2025), berupa sesi berbagi bersama mahasiswa, Coaching penyusunan project plan (27 Mei 2025), Workshop kepemimpinan (31 Mei 2025), dan aksi lingkungan berupa penanaman 1.000 pohon mangrove dan bersih pantai pada 1 Juni 2025 lalu.

    CSR Officer Astra Agro PT Letawa, Ahmad Faizal mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara perusahaan dan komunitas lokal. Menurut Faisal, selama menjalankan rangkaian program ini, para peserta telah mampu mengeksplorasi potensi daerah dan keterampilan yang dimiliki sehingga memberikan optimisme yang positif.

    Faisal juga menyatakan bahwa perusahaan akan terus memperkuat kemitraan ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat bagi masyarakat Sulawesi, termasuk melalui program-program strategis yang menyasar pendidikan, kewirausahaan pemuda, dan pelestarian lingkungan.

    “Ke depan, kami ingin agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti di program sosial, tetapi berkembang ke arah yang lebih berdampak, seperti mendukung wirausaha muda desa dan pelatihan berbasis keterampilan,” imbuhnya.

    (ada/ara)

  • Dorong Pertumbuhan Daerah, Astra Agro Gandeng Pemuda untuk Kembangkan UMKM

    Dorong Pertumbuhan Daerah, Astra Agro Gandeng Pemuda untuk Kembangkan UMKM

    PIKIRAN RAKYAT – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Literasi digital yang baik dan budaya inovasi menjadi bekal yang sangat baik dalam membangun pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sentra-sentra perkebunan kelapa sawit.

    “Perkebunan sawit biasanya di daerah rural dan jauh dari perkotaan, padahal memiliki potensi sumber daya yang melimpah. Untuk itu, harus didorong agar produk-produknya bisa masuk ke pasar bahkan mendunia,” jelas Vice President Communication dan Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan.

    Untuk itu, Astra Agro melalui program-program corporate social responsibility (CSR) mendorong peran aktif pemuda di seluruh area tempat entitas anak usaha perusahaan berada. “UMKM binaan Astra tak harus terkait dengan sawit, walaupun kami juga membina petani sawit muda agar menjadi penerus industri ini kelak,” terang Fenny.

    Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, peran krusial pemuda dalam pembangunan wilayah melalui sektor UMKM dengan penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai lebih dari 60% dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.

    “Kami percaya bahwa masa depan desa ada di tangan para pemudanya. Jika mereka diberi ruang, didukung dan dipandu dengan baik, mereka bisa membawa perubahan besar dari desa untuk Indonesia,” ucap Fenny.

    Melalui anak usahanya yakni PT Letawa yang berada di Pulau Sulawesi, Astra Agro bekerja sama dengan komunitas pemuda Inisiasimuda melaksanakan berbagai program sosial, edukasi, dan lingkungan di wilayah Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
    Ketua dan Pendiri Inisiadimuda, Fatur Rahman Hidayat Marshas, menyebutkan bahwa pemberdayaan pemuda, khususnya di daerah, memang tak bisa secara instan. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif mulai dari ilmu dasar, analisis bisnis, hingga strategi marketing yang jitu agar sukses di pasar. Meskipun telah memiliki literasi digital yang baik, masih harus diberikan pelatihan-pelatihan agar penggunaannya tepat dan bermanfaat terutama dalam mengembangkan UMKM.

    “Kami sangat bersyukur karena CSR PT Letawa selalu hadir membantu kami dalam pelatihan dan juga pendanaan setiap project plan yang kami jalankan,” ucap Fatur.

    Dukungan Astra Agro sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan sustainability aspirations, khususnya pada aspek public contribution. Melalui kolaborasi ini, PT Letawa berupaya memperkuat kapasitas generasi muda desa agar dapat mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.

    Salah satu puncak kolaborasi tersebut terlihat dalam gelaran webinar nasional bertajuk “Pemuda Desa Berdampak,” yang dilaksanakan secara hybrid di Desa Jengeng Raya, Sulawesi Barat, Minggu, 25 Mei 2025. Kegiatan bertema “Dari Desa untuk Dunia” itu dihadiri ratusan pemuda dari berbagai wilayah.

    Fatur menjelaskan, Inisiasimuda menargetkan menjadi organisasi mandiri yang fokus pada program edupreneur dan sociopreneur. Salah satu inisiatif yang tengah dirancang adalah program ketahanan pangan berkelanjutan yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa.

    “Mimpi terbesar kami adalah bisa memberikan beasiswa kepada adik-adik yang ingin sekolah namun terkendala biaya,” ucapnya.

    Kekompakan antara Inisiasimuda dan PT Letawa telah berjalan sejak 2024, dengan sejumlah kegiatan berdampak, seperti penanaman 100 pohon untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (2-5 Juni 2024), sharing session pencegahan stunting (30 Juli 2024), serta seminar literasi (10 Oktober 2024).

    Memasuki tahun 2025, sinergi ini semakin diperkuat lewat lanjutan program “Pemuda Desa Berdampak” yang terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, Goes to School (8 Januari 2025), sesi berbagi bersama mahasiswa, coaching penyusunan project plan (27 Mei 2025), workshop kepemimpinan (31 Mei 2025), dan aksi lingkungan berupa penanaman 1.000 pohon mangrove dan bersih pantai pada 1 Juni 2025 lalu.

    CSR Officer Astra Agro PT Letawa, Ahmad Faizal, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara perusahaan dan komunitas lokal. Menurut dia, selama menjalankan rangkaian program ini, para peserta telah mampu mengeksplorasi potensi daerah dan keterampilan yang dimiliki sehingga memberikan optimisme yang positif.

    Dia menyatakan, perusahaan akan terus memperkuat kemitraan ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat bagi masyarakat Sulawesi, termasuk melalui program-program strategis yang menyasar pendidikan, kewirausahaan pemuda, dan pelestarian lingkungan.

    “Ke depan, kami ingin agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti di program sosial, tetapi berkembang ke arah yang lebih berdampak, seperti mendukung wirausaha muda desa dan pelatihan berbasis keterampilan,” tuturnya.***

  • Harga Emas Hari Ini Stabil Usai Ketegangan di Timur Tengah Mereda – Page 3

    Harga Emas Hari Ini Stabil Usai Ketegangan di Timur Tengah Mereda – Page 3

    Sebelumnya, pengamat pasar komoditas, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga emas global akan bergerak fluktuatif dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Ia menyebut revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama AS yang mengalami kontraksi sebesar 0,5% menjadi indikator penting.

    “Indikasi ini adalah akibat dari perang dagang yang tak kesudahan sampai saat ini. Sehingga apa? Sehingga pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama itu terjadi kontraksi,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (26/6/2025).

    Meski demikian, ia mencatat bahwa tingkat pengangguran di AS justru mengalami penurunan signifikan, yang bisa menjadi sentimen positif bagi ekonomi namun juga membingungkan pasar. “Nah di sisi lain pun juga, saya lihat pengangguran pun juga mengalami penurunan yang cukup signifikan,” imbuh Ibrahim.

    Pasar Menanti Testimoni Kashkari dan BAR soal Suku Bunga

    Ibrahim menekankan bahwa perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada testimoni pejabat Bank Sentral AS, khususnya Neel Kashkari dan Mr. BAR, terkait arah kebijakan suku bunga. Meskipun Ketua The Fed, Jerome Powell, belum memberi sinyal pemangkasan suku bunga, narasi mulai bergeser.

    “Walaupun kemarin Powell dalam pernyataannya di Kongres, dia mengatakan bahwa kenapa Bank Sentral masih mempertahankan suku bunga tinggi. Ini karena kondisi perang dagang dan geopolitik ini yang membuat inflasi di Amerika terus mengalami penurunan,” ujar Ibrahim.

    Namun jika inflasi menurun pada Juli dan September, Bank Sentral AS disebut berpeluang menurunkan suku bunga. “Saya melihat bahwa Kaskari, Mr. BAR ini condong terhadap penurunan suku bunga. Sehingga ini akan berdampak positif terhadap pergerakan harga emas dunia,” tambahnya.

     

  • Sri Mulyani tegaskan RI bebas aktif di tengah eskalasi geopolitik

    Sri Mulyani tegaskan RI bebas aktif di tengah eskalasi geopolitik

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

    Sri Mulyani tegaskan RI bebas aktif di tengah eskalasi geopolitik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 22:48 WIB

    Elshinta.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Indonesia mengusung prinsip bebas aktif, baik secara politik maupun ekonomi, di tengah eskalasi konflik geopolitik saat ini.

    “Saya sampaikan bahwa Indonesia mengusung prinsip bebas aktif baik dalam konteks politik maupun ekonomi,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati, dikutip di Jakarta, Rabu (25/6).

    Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan wawancara di tengah Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

    Ia mendiskusikan soal situasi geopolitik dan dampaknya terhadap perekonomian, kebijakan The Fed, hingga kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Sri Mulyani menyatakan APBN terjaga dengan baik di tengah ketidakpastian global saat ini. Defisit APBN tetap terjaga sesuai jalur (on-track) dengan rekor terakhir sebesar Rp21 triliun atau 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2025.

    Secara keseluruhan, baik dari sisi penerimaan, belanja, maupun pembiayaan, juga tetap terjaga dengan kebijakan countercyclical untuk menghadapi gejolak geopolitik yang terjadi.

    Sebagai catatan, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp995,3 triliun, belanja negara Rp1.016,3 triliun, dan pembiayaan anggaran sebesar Rp324,8 triliun.

    Sri Mulyani pun mengajak berbagai negara untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam menghadapi situasi perekonomian global saat ini.

    “Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara demi kesejahteraan dan kepentingan bersama,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani mendiskusikan dampak dari konflik Iran dan Israel bersama Menteri Keuangan Saudi Arabia Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari di sela pertemuan AIIB.

    Menurut Sri Mulyani, seluruh pihak berharap ketegangan konflik di Timur Tengah dapat segera mereda.

    Semua pihak juga mengharapkan tercapainya kesepakatan perdamaian untuk kepentingan seluruh umat manusia.

    Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akan melakukan rapat dengan PT Pertamina (Persero) untuk membahas dampak konflik Iran dan Israel terhadap ketahanan energi Indonesia, khususnya harga minyak.

    Bahlil menyampaikan dinamika Timur Tengah semakin menunjukkan bahwa Indonesia harus meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga ketahanan energi di tengah gejolak geopolitik.

    Sumber : Antara

  • Didesak AS, NATO Akhirnya Dongkrak Belanja Militer Jadi 5% PDB

    Didesak AS, NATO Akhirnya Dongkrak Belanja Militer Jadi 5% PDB

    Jakarta

    Negara-negara yang tergabung dalam NATO (North Atlantic Treaty Organization_) setuju meningkatkan belanja militer dari 2% menjadi 5% dari produk domestik bruto (PDB).

    Melansir CNBC International, Rabu (25/6/2025), keputusan tersebut merupakan langkah paling tegas yang dilakukan NATO dalam lebih dari satu dekade.

    Dalam deklarasi bersama, blok militer Barat mengatakan bahwa mereka bersatu dalam menghadapi ancaman dan tantangan keamanan yang mendalam. Hal ini khususnya ancaman jangka panjang yang ditimbulkan oleh Rusia terhadap keamanan Euro-Atlantik hingga ancaman terorisme.

    “Sekutu berkomitmen untuk menginvestasikan 5% dari PDB setiap tahunnya untuk kebutuhan inti pertahanan serta pengeluaran terkait pertahanan dan keamanan pada tahun 2035 untuk memastikan kewajiban individu dan kolektif kita,” bunyi deklarasi bersama tersebut.

    Angka 5% tersebut terdiri atas persentase 3,5% dari PDB yang harus dibelanjakan untuk pertahanan murni, sementara sisanya diberikan untuk infrastruktur keamanan dan pertahanan. Hal ini untuk memastikan kesiapan dan ketahanan sipil, inovasi, dan memperkuat basis industri pertahanan.

    Deklarasi tersebut diserta dengan penolakan dari beberapa negara anggota, khususnya Spanyol. Beberapa negara anggota juga belum memenuhi target 2014 untuk membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan.

    Langkah NATO menaikkan belanja pertahanan dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah dan perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia. Para anggota juga telah didorong agar sekutu Washington, Kanada, dan Eropa, berbagi lebih banyak beban pertahanan kolektif.

    Aliansi pada hari Rabu juga menegaskan kembali komitmen kuatnya untuk pertahanan kolektif. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 bahwa serangan terhadap satu negara adalah serangan terhadap semua negara, menyusul tanda tanya atas keandalan Amerika Serikat dalam hal pilar utama NATO tersebut.

    Dalam pidatonya Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyampaikan perjanjian tersebut akan memicu lompatan dalam pertahanan kolektif aliansi. Menurutnya, para sekutu telah membuat komitmen signifikan untuk menghadapi ancaman signifikan.

    “(Kesepakatan tersebut) tidak hanya akan meningkatkan keamanan kami tetapi juga menciptakan lapangan kerja,” ujar Rutte,

    Sekutu menyadari beratnya ancaman yang dihadapi aliansi, lanjut Rutte, dan bersatu dalam pemahaman bahwa pihaknya perlu melangkah maju untuk tetap aman.

    Menurutnya, Presiden AS Donald Trump juga telah menekankan komitmen Amerika terhadap NATO, namun mengharapkan sekutu Eropa dan Kanada untuk berkontribusi lebih banyak.

    “Keputusan yang dibuat hari ini akan membuat NATO jauh lebih kuat, mereka juga membuat NATO menjadi aliansi yang lebih adil. Tekad sekutu jelas, kita bersama-sama dalam hal ini, berkomitmen pada Pasal 5, dan kita bertekad untuk berdiri teguh,” katanya.

    (shc/hns)

  • Kapasitas pembangkit listrik terbarukan naik tiap tahun

    Kapasitas pembangkit listrik terbarukan naik tiap tahun

    Tangkapan layar Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Pandu Patria Sjahrir dalam agenda FT Live Energy Transition Summit Asia Conference di Jakarta, Rabu (25/6/2025). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)

    Danantara: Kapasitas pembangkit listrik terbarukan naik tiap tahun
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 16:26 WIB

    Elshinta.com – Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Pandu Patria Sjahrir mengatakan kapasitas pembangkit listrik terbarukan di Indonesia meningkat setiap tahun.

    “Kapasitas pembangkitan listrik terbarukan meningkat setiap tahun, lebih tinggi dari pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto). Dan jika anda melihat pangsa listrik terbarukan yang dihasilkan, saya pikir itu akan menjadi sektor yang tumbuh paling cepat,” ujarnya dalam agenda FT Live Energy Transition Summit Asia Conference di Jakarta, Rabu (25/6).

    Menurut dia, Indonesia merupakan tempat yang baik untuk menginvestasikan modal di bidang transisi energi mengingat negara ini menjadi konsumen energi terbesar dan penduduk terpadat keempat di Asia Tenggara. Namun, sebagian besar pembangkit listrik kini masih berbasis fosil.

    Karena itu, pemerintah menargetkan pencapaian emisi nol bersih dalam beberapa dekade mendatang. “Jadi, tugas kita adalah bagaimana Anda (investor) menempatkan risiko pada modal dalam hal-hal yang terkait dengan bahan bakar non fosil,” ucap Pandu.

    Saat ini, Indonesia baru mampu menarik 10 persen dari total investasi global di bidang transisi energi ke ASEAN dan 29 persen dari intra-ASEAN.

    Capaian ini menandakan adanya potensi pertumbuhan lebih lanjut investasi di bidang transisi energi, baik bermitra dengan Indonesia dengan pebisnis lokal sebagai pemodal, juga dapat membantu dalam memecahkan sejumlah masalah operasional hingga penerbitan lisensi.

    Ia menyampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani akan membantu dalam hal perizinan, sehingga mempercepat pertumbuhan investasi di Indonesia.

    Lebih lanjut, Pandu menceritakan bahwa Pertamina New and Renewable Energy (NRE) baru saja berinvestasi di Filipina untuk mengembangkan industri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

    Kerja sama strategis tersebut menandai kepemilikan Pertamina NRE (PNRE) atas 20 persen saham Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan asal Filipina.

    “Kita harus jujur ​​bahwa Filipina telah melakukan pekerjaan yang sangat baik di sektor energi terbarukan. Kami ingin belajar bagaimana mereka mengembangkannya, bagaimana mereka tumbuh, dan tugas kami adalah untuk dapat memindahkan sebagian pengetahuan itu ke sini,” katanya.

    Kolaborasi antara Indonesia-Filipina dinilai baik demi mengembangkan perdagangan intra-ASEAN. Indonesia menganggap perdagangan intra-ASEAN semakin penting seiring ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini.

    “Kami juga akan meminta PNRE dan CREC untuk tumbuh dan fokus pada pasar ekspor ke pasar ASEAN lainnya, saya pikir pertumbuhannya akan kuat. Salah satu pendorong pertumbuhan yang besar adalah pertumbuhan pusat data. Pusat data telah menjadi industri yang tumbuh sangat cepat, dan kebutuhan akan energi terbarukan sangat besar,” ungkap CIO BPI Danantara.

    Sumber : Antara

  • Retret Gelombang II, Menteri Ekraf Dorong Kepala Daerah Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif – Page 3

    Retret Gelombang II, Menteri Ekraf Dorong Kepala Daerah Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif – Page 3

    Lebih lanjut, Riefky menekankan bahwa tiap subsektor ekonomi kreatif punya tantangan dan arah kebijakan. Kondisi ini menuntut pembentukan lembaga pengembangan dan pengelolaan kekayaan intelektual, serta kelembagaan ekonomi kreatif di tingkat provinsi untuk mencapai sasaran indikator prioritas nasional dengan rasio Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif mencapai 8,0-8,4%.

    “Tujuan pendirian Dinas Ekraf di daerah tentu untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang terintegrasi, meningkatkan pendapatan daerah, dan serapan tenaga kerja berkualitas. Lebih dari itu, stabilitas kebijakan dan perencanaan lebih terarah dan berkontribusi pada transformasi ekonomi lokal untuk peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” jelasnya.

    Selaras dengan pernyataan tersebut, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto juga menekankan prioritas pembangunan desa sebagai strategi utama dalam pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Apalagi sebelumnya Kementerian Ekraf dan Kemendes PDT sudah pernah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai pengembangan ekonomi kreatif yang merata ke berbagai desa.

    “Melalui program-program Kementerian Desa seperti Desa Ekspor, Desa Wisata, Desa Ketahanan Pangan, Koperasi Merah Putih, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kita bisa menguatkan desa agar menjadi penggerak ekonomi yang kuat. Bangun desa, bangun Indonesia menjadi kunci masa depan bangsa,” ucap Yandri.

     

  • Keuangan Negara Era Prabowo Loyo? Utang Tembus Rp8.900 Triliun, Pajak Baru 11,9 Persen dari PDB

    Keuangan Negara Era Prabowo Loyo? Utang Tembus Rp8.900 Triliun, Pajak Baru 11,9 Persen dari PDB

    PIKIRAN RAKYAT – Kondisi keuangan negara di era awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai menuai sorotan tajam. Di tengah tekanan global dan beban fiskal yang terus menggunung, utang pemerintah Indonesia dilaporkan telah menembus Rp8.900 triliun hingga Mei 2025.

    Di sisi lain, penerimaan pajak hanya mencapai 11,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), terendah di kawasan Asia Tenggara bahkan lebih buruk dibanding Timor Leste.

    Utang Naik Tajam, Defisit Kembali Menghantui

    Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pembiayaan utang hingga 31 Mei 2025 telah mencapai Rp349,3 triliun, atau 45 persen dari target APBN sebesar Rp775,9 triliun. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama, bahkan mendekati level saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020.

    “Pembiayaan non-utang saya rasa perlu digarisbawahi bahwa tidak menambah utang,” ujar Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di Jakarta.

    Meskipun demikian, defisit fiskal sudah kembali terjadi. Setelah mencetak surplus Rp4,3 triliun pada April, APBN per Mei 2025 kembali defisit Rp21 triliun, setara 0,09 persen dari PDB. Belanja negara naik menjadi Rp1.016,3 triliun, sementara pendapatan negara baru menyentuh Rp995,3 triliun.

    Sektor perpajakan menunjukkan performa yang melemah. Penerimaan pajak per Mei 2025 tercatat Rp683,3 triliun, atau baru 31,2 persen dari target Rp2.189,3 triliun. Jika dibandingkan periode yang sama pada 2024 (Rp760,4 triliun), terjadi penurunan sebesar 10,13 persen secara tahunan (year-on-year).

    “Secara bruto masih positif. Memang netonya ada negatif karena ada kewajiban restitusi yang jatuh tempo,” ujar Wamenkeu Anggito Abimanyu.

    Dia menjelaskan bahwa nilai penerimaan neto tak sepenuhnya mencerminkan kinerja ekonomi.

    Penurunan tajam terjadi pada PPN dan PPnBM yang terkontraksi hingga 15,7 persen, serta PPh non-migas sebesar 5,4 persen. Hal ini disebut sebagai sinyal tekanan konsumsi dan penurunan aktivitas usaha di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Laporan Bank Dunia turut mempertegas kelemahan struktural penerimaan Indonesia. Rasio penerimaan negara terhadap PDB atau revenue ratio Indonesia tahun 2025 hanya 11,9 persen, tertinggal dari semua negara ASEAN—bahkan lebih rendah dari Timor Leste yang mampu mencetak rasio 41,2 persen.

    “Rasio pendapatan terhadap PDB Indonesia merupakan yang terendah di antara negara-negara berpendapatan menengah,” ucap Bank Dunia dalam laporan Macro Poverty Outlook edisi April 2025.

    Ketimpangan Fiskal dan Ancaman Beban Bunga Utang

    Lead Economist Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Habib Rab, mengingatkan bahwa meski rasio utang terhadap PDB Indonesia masih di bawah 40 persen, beban bunga utangnya tergolong tinggi.

    “Rasio bunga utang terhadap pendapatan di Indonesia sekitar 20 persen, jauh di atas rata-rata negara berpenghasilan menengah yang hanya 8,5 persen,” kata Habib dalam peluncuran Indonesia Economic Prospects di Jakarta.

    Ia menilai bahwa penerimaan negara yang rendah membuat pembayaran utang menjadi rawan, apalagi di tengah tren naiknya imbal hasil obligasi global akibat ketidakpastian geopolitik.

    Masalah lainnya adalah dangkalnya sistem keuangan domestik, yang membuka celah besar bagi praktik penghindaran pajak oleh korporasi. Ketidakoptimalan sistem perpajakan dinilai turut memperlemah kapasitas fiskal pemerintah dalam membiayai pembangunan dan menjaga stabilitas sosial.

    APBN Masih Punya “Napas Panjang” Meski Defisit

    Di tengah tekanan defisit, Kementerian Keuangan tetap menyoroti adanya surplus keseimbangan primer sebesar Rp192,1 triliun, naik dari Rp173,9 triliun pada April. Ini berarti bahwa dalam hitungan sebelum pembayaran bunga utang, kas negara masih mencatat surplus, yang memberi ruang untuk manuver fiskal jangka pendek.

    “Defisit APBN bertujuan untuk melakukan countercyclical, agar pelemahan ekonomi tidak berdampak signifikan terhadap masyarakat,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

    Namun, sejumlah ekonom menilai ruang fiskal semakin terbatas jika pendapatan negara tak kunjung membaik, sementara belanja dan kebutuhan pembiayaan utang tetap tinggi.

    Bank Dunia Puji Ketahanan Ekonomi, Tapi…

    Di sisi lain, Bank Dunia tetap memberi catatan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai tangguh. Direktur Divisi Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Carolyn Turk, menyebut ekonomi Indonesia tumbuh 4,9 persen pada kuartal I 2025, didukung oleh kebijakan makro yang relatif solid.

    “Performa ekonomi Indonesia mencerminkan fondasi yang kuat dan respons kebijakan yang baik,” ucap Carolyn.

    Namun, dia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan belum merata, terutama pada kelompok masyarakat kelas menengah. Konsumsi rumah tangga dari segmen ini justru cenderung melambat, yang bisa berdampak pada basis penerimaan negara dalam jangka panjang.***

  • AMRO Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Level 5% pada 2025

    AMRO Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Level 5% pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — The Asean+3 Macroeconomic Research Office alias AMRO mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5,0% pada 2025, di saat lembaga internasional lain memangkas ke angka yang lebih rendah. 

    Hal itu tercantum dalam laporan terbaru AMRO Annual Consultation Report Indonesia 2025 yang terbit Juni, dan berisi hasil pantauan dan evaluasi lembaga tersebut terkait kondisi makroekonomi dan kesehatan keuangan Indonesia. 

    “Ekonomi diperkirakan akan tumbuh sekitar 5% pada 2025 dalam skenario dasar,” tulis AMRO, dikutip pada Rabu (25/6/2025). 

    Lembaga tersebut menilai keberlanjutan momentum pertumbuhan bergantung pada implementasi yang efektif dari kebijakan-kebijakan pendukung pertumbuhan, termasuk program-program prioritas baru pemerintah. Meski demikian, AMRO melihat prospek jangka pendek Indonesia rentan terhadap dampak eksternal. 

    Selayaknya negara emerging market lainnya, prospek pertumbuhan Indonesia menghadapi risiko dan tantangan yang berasal dari kebijakan perdagangan proteksionis pemerintah AS yang baru dan ketegangan perdagangan global yang meningkatkan ketidakpastian pertumbuhan di mitra dagang utama, terutama China, AS, dan Eropa. 

    Di samping itu, risiko volatilitas aliran modal dan biaya pinjaman yang tinggi tetap ada di tengah kemungkinan pengetatan keuangan global. 

    Selain itu, kondisi fiskal pemerintah diperkirakan memikul beban yang lebih berat, di mana pembiayaan secara bruto diramal bakal mencapai 6,2% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini. 

    Kebutuhan pembiayaan bruto pemerintah diperkirakan tetap tinggi dalam jangka menengah, dan kemungkinan akan meningkat lebih lanjut jika pemerintahan baru sepenuhnya menerapkan program pengeluaran yang diusulkan.

    “Mencapai target fiskal jangka menengah mungkin menantang karena defisit anggaran diperkirakan akan melebar akibat meningkatnya kebutuhan belanja dari program prioritas baru,” lanjut AMRO. 

    Adapun, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh tipis setiap tahunnya hingga 2029, di mana pada 2026 diperkirakan tumbuh 5,1% dan meningkat ke 5,2% pada 2027, namun stagnan hingga 2029. 

    Proyeksi dari AMRO ini terpantau berbeda dengan lembaga internasional lainnya, seperti Bank Dunia atau World Bank dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang kompak memangkas pertumbuhan ekonom Indonesia ke angka 4,7% untuk tahun ini. 

    Menyusul kedua lembaga tersebut, Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD bahkan sudah dua kali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025. 

    Mengacu OECD Economic Outlook Interim Report Maret 2025, ekonomi Indonesia direvisi ke bawah dari 5,2% menjadi 4,9%. Kemudian pada OECD Economic Outlook June 2025, kembali dipangkas sebesar 0,2%, menjadi 4,7%. Sementara pemerintah saat ini belum mau mengubah asumsi tersebut dan masih mempertahankan proyeksi ekonomi sebesar 5,2% untuk 2025.