Topik: Produk Domestik Bruto

  • BPS sebut ekonomi RI tumbuh 5,12 persen pada triwulan II 2025

    BPS sebut ekonomi RI tumbuh 5,12 persen pada triwulan II 2025

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen year-on-year (yoy) pada triwulan II 2025.

    “Besaran produk domestik bruto atau PDB pada triwulan II 2025 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp5.947 triliun, dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp3.396,3 triliun,” ujar Edy di Jakarta, Selasa.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah menguat seiring potensi “rebound” PDB Indonesia kuartal II-2025

    Rupiah menguat seiring potensi “rebound” PDB Indonesia kuartal II-2025

    Investor menantikan data PDB Q2 (quartal) Indonesia hari ini yang diharapkan akan menunjukkan rebound dari kontraksi -0,98 persen di Q1 menjadi tumbuh 3,7 persen di Q2,

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring potensi rebound data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2025.

    “Investor menantikan data PDB Q2 (quartal) Indonesia hari ini yang diharapkan akan menunjukkan rebound dari kontraksi -0,98 persen di Q1 menjadi tumbuh 3,7 persen di Q2,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal II-2025 pada hari ini.

    Lukman menilai peluang penguatan PDB dipengaruhi faktor belanja pada hari raya Idul Fitri. Kemudian juga didukung peningkatan investasi, belanja negara, permintaan ekspor, dan beberapa stimulus pemerintah.

    Di samping itu, sentimen terhadap rupiah juga berasal dari kekhawatiran peningkatan tensi antara AS dengan India.

    Mengutip Kyodo, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor India “secara substansial” dari nilai 25 persen yang berlaku setelah menuduh India terus membeli dan menjual ulang minyak dari Rusia.

    Meski AS memandang India sebagai mitra strategis untuk menandingi China, Trump, yang juga semakin resah akibat mandeknya upaya menghentikan perang di Ukraina, mengklaim bahwa India meraup “keuntungan besar” saat menjual ulang minyak dari Rusia tersebut ke pasar terbuka.

    Pekan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif tinggi terhadap setiap negara mitra dagang dengan AS yang berlaku Kamis.

    Sebelum AS menyatakan penangguhan implementasi “tarif resiprokal” beberapa waktu yang lalu, Trump dan pemerintah AS berulang kali mengisyaratkan bahwa India akan menjadi salah satu negara yang paling pertama meneken kesepakatan dagang dengan AS.

    Namun, tak seperti mitra dagang kunci AS lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa, India tak kunjung meneken kesepakatan dagang dengan AS hingga penangguhan implementasi tarif berakhir pada Jumat (1/8)

    Trump pun secara sepihak menetapkan tarif 25 persen terhadap produk India.

    Merespons kritik dari AS, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India pada Senin (4/8) menyatakan bahwa tindakan Trump “tak dapat dibenarkan dan tak beralasan”.

    India menyebut bahwa AS pun masih mengimpor produk Rusia, seperti uranium heksafluorida untuk industri nuklirnya serta bahan-bahan kimia dan produk pupuk.

    Harapan penguatan kurs rupiah juga masih disebabkan data pekerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) yang sangat melemah.

    Mengutip Anadolu, NFP AS tercatat mencapai 73 ribu lapangan kerja pada bulan Juli 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 106 ribu. Adapun penambahan lapangan kerja untuk bulan Juni direvisi turun sebesar 133 ribu menjadi 14 ribu dari 147 ribu.

    Untuk tingkat pengangguran, naik tipis menjadi 4,2 persen pada bulan Juli dari 4,1 persen pada Juni, sesuai perkiraan.

    Jumlah pengangguran sedikit berubah di angka 7,2 juta pada bulan Juli, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja berada di angka 62,2 persen.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta menguat sebesar 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar cermati data ekonomi domestik, IHSG diprediksi mendatar

    Pasar cermati data ekonomi domestik, IHSG diprediksi mendatar

    IHSG diperkirakan terkonsolidasi (mendatar) di kisaran level psikologis 7.500,

    Jakarta (ANTARA) – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak mendatar pada perdagangan Selasa (05/08), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik.

    Sentimen utama akan berasal dari rilis data-data perekonomian domestik selama pekan ini, diantaranya pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa, hingga Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK).

    “IHSG diperkirakan terkonsolidasi (mendatar) di kisaran level psikologis 7.500,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan sejumlah data-data ekonomi yang akan dirilis selama pekan ini, diantaranya pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2025 pada Selasa (5/8).

    Selain itu, juga cadangan devisa periode Juli 2025 pada Kamis (07/08), serta Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), retail sales, car sales dan motorbike sales pada Jumat (08/08).

    Dari kawasan Asia, China akan merilis data Caixin Service PMI bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit turun menjadi 50,2 pada Juli 2025 dari sebelumnya 50,6 pada Juni 2025, atau menurun dan merupakan area ekspansi terendah sejak September 2024.

    Dari mancanegara, data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah telah meningkatkan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pada September 2025 mendatang.

    Di sisi lain, pelaku pasar menantikan perkembangan negosiasi tarif antara AS dengan mitra dagangnya, sebelum batas waktu 7 Agustus 2025, serta mencermati perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China sebelum batas waktu 12 Agustus 2025.

    Selain itu, pelaku pasar akan mencermati indeks ISM Service Juli 2025 dari AS yang diperkirakan membaik pada level 51.5 pada Juli 2025 dari sebelumnya 50.8 pada Juni 2025.

    Pada perdagangan Senin (04/07), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 1,50 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,66 persen, indeks DAX Jerman naik 1,42 persen, serta indeks CAC Prancis naik 1,14 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Senin (04/07), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average naik 585,06 poin atau 1,34 persen ditutup di level 44.173,64, indeks S&P 500 menguat 1,47 persen ke level 6.329,91, indeks Nasdaq Composite naik 1,87 persen dan ditutup di level 23.188,02.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup melemah seiring `profit taking` investor

    IHSG ditutup melemah seiring `profit taking` investor

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah seiring `profit taking` investor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan oleh investor di pasar modal Indonesia.

    IHSG ditutup melemah 73,12 poin atau 0,97 persen ke posisi 7.464,65. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,07 poin atau 1,14 persen ke posisi 787,75.

    “Koreksi indeks antara lain didorong oleh aksi ‘profit taking’ setelah mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (01/08), di tengah meningkatnya ketidakpastian global akibat tarif dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Selain itu, pelemahan IHSG juga terdorong oleh laporan kinerja keuangan beberapa emiten dalam negeri yang mengalami penurunan.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan sejumlah indikator ekonomi yang akan dirilis pada pekan ini, yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2025 pada Selasa (05/08).

    Selain itu, data cadangan devisa periode Juli 2025 pada Kamis (07/08), serta data consumer confidence, retail sales, car sales dan motorbike sales pada Jumat (08/08).

    Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati pelemahan data tenaga kerja AS, pengumuman tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump, serta potensi penurunan suku bunga acuan The Fed.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang naik sebesar 1,87 persen, diikuti oleh dan sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 1,46 persen dan 0,84 persen.

    Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam sebesar 1,41 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,35 persen dan 0,54 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu PPRI, DKHH, OASA, AGAR dan COIN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni AMMN, CBUT, INRU, LIFE dan AMMS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.038.590 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,69 miliar lembar saham senilai Rp15,91 triliun. Sebanyak 325 saham naik, 317 saham menurun, dan 162 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 499,10 poin atau 1,22 persen ke 40.300,00, indeks Shanghai menguat 23,36 poin atau 0,66 persen ke 3.583,31, indeks indeks Hang Seng menguat 225,64 poin atau 0,92 persen ke 24.733,22, dan indeks Strait Times menguat 43,40 poin atau 1,04 persen ke 4.197,23.

    Sumber : Antara

  • Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sektor industri Makanan dan Minuman (Mamin) masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Apindo Expo & UMKM Fair diharap naikkan penetrasi UMKM di rantai pasok

    Apindo Expo & UMKM Fair diharap naikkan penetrasi UMKM di rantai pasok

    Bandung (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengharapkan Apindo Expo & UMKM Fair 2025 di Bandung yang dimulai Senin, dapat meningkatkan penetrasi UMKM Indonesia yang jumlahnya di atas 66 juta unit, pada rantai pasok nasional dan global.

    Pasalnya, kata Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani, dalam data yang dimilikinya, meski UMKM berkontribusi terhadap 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional, hanya 7 persen UMKM terhubung ke rantai pasok domestik, dan 4,1 persen ke pasar global. Tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Vietnam (24 persen), Thailand (29 persen), dan Singapura (41 persen).

    “UMKM bukan hanya tulang punggung ekonomi nasional, mereka adalah agen transformasi. Acara ini harus jadi momentum perubahan nyata. UMKM harus jadi bagian utama dalam peta ekonomi nasional yang baru,” kata Shinta di salah satu hotel di Bandung, Senin.

    Untuk mendorong penetrasi UMKM ke rantai pasok yang lebih masif, Shinta menyampaikan pentingnya semangat “Indonesia Incorporated”, yakni kolaborasi terintegrasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan akademisi.

    “Ini untuk membangun ekosistem UMKM yang tangguh, efisien, dan terbuka terhadap inovasi. Kita harus buka akses, bangun jejaring, dan dorong UMKM agar jadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Shinta.

    Di lokasi yang sama, Ketua DPD Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, menyebut Apindo Expo dan UMKM Fair 2025 ini sebagai wujud nyata kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mendorong ekonomi kerakyatan.

    Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan agenda pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Jawa Barat.

    “Ini bukan hanya ajang pameran, tapi platform strategis untuk memperluas jaringan, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat keterlibatan UMKM dalam pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Ning.

    Apindo Expo & UMKM Fair 2025 ini, jadi bagian dari Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang mengangkat tema besar transformasi dan akselerasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok nasional dan global.

    Sebanyak 34 pelaku UMKM dari berbagai sektor unggulan seperti kuliner, kerajinan, batik, fesyen, dan produk lokal lainnya berpartisipasi dalam pameran ini.

    Expo dan UMKM Fair ini juga menghadirkan berbagai sesi workshop tematik, pelatihan, dan diskusi kebijakan yang membahas tantangan krusial seperti digitalisasi, pembiayaan inklusif, inovasi produk, hingga ekspor.

    Kemudian dilakukan peluncuran buku panduan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk UMKM. Serta sebagai bentuk komitmen konkret, dilakukan penandatanganan beberapa Nota Kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha besar dan UMKM.

    Ketua Bidang UMKM dan Koperasi Apindo, Ronald Walla, mengatakan hal ini karena ekspor tersebut tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai platform kolaboratif antara UMKM, dunia usaha, pemerintah, investor, hingga akademisi.

    Ronald juga mengatakan isu-isu pembiayaan dan keterhubungan juga menjadi sorotan dalam ajang ini, mengingat survei Apindo mengungkap bahwa 51 persen UMKM masih kesulitan akses pembiayaan, dan 80 persen bergantung pada modal pribadi.

    “Sehingga Expo ini diharapkan menjadi jembatan untuk mengatasi gap tersebut,” ujarnya.

    Salah satu inisiatif strategis Apindo, adalah program Apindo UMKM Merdeka (AUM) yang mengusung pendekatan pentahelix, dengan tahun 2024 mereka telah menjangkau 425 UMKM di sembilan provinsi dan akan diperluas pada 2025 melalui program seperti Green Jobs, integrasi ke e-katalog, serta kolaborasi dengan Diplomat Success Challenge dan Magang Berdampak.

    “AUM adalah strategi konkret membangun ekosistem UMKM yang terstruktur, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal dari masing-masing daerah. Karena peran Apindo sebagai enabler dan advokator, yakni tidak hanya memberikan panggung, tapi juga memperjuangkan kebijakan dan menciptakan ruang kolaborasi yang mendorong UMKM naik kelas,” kata Ronald menambahkan.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fenomena One Piece: menggali harta karun ekonomi kreatif Indonesia

    Fenomena One Piece: menggali harta karun ekonomi kreatif Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Seruan di media sosial untuk mengibarkan bendera bajak laut One Piece menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 kemerdekaan Indonesia memicu perdebatan. Ada yang menyebutnya protes simbolik, ada pula yang menganggapnya provokasi.

    Simbol Jolly Roger Topi Jerami bukan sekadar lambang fiktif. Bagi jutaan penggemarnya di Indonesia, simbol ini mewakili perlawanan terhadap ketidakadilan, solidaritas, dan semangat kebebasan berekspresi.

    Namun, di balik kontroversi ini, terselip potensi besar yang kerap diabaikan: kekuatan budaya populer sebagai motor ekonomi kreatif Indonesia.

    Indonesia bukannya tidak memiliki produk budaya populer. Beberapa karya anak bangsa menunjukkan potensi model ekonomi kreatif seperti itu. Sebut saja Si Juki karya Faza Meonk, berkembang dari komik digital menjadi serial animasi, film layar lebar, dan produk merchandise.

    Ada pula Nussa dan Rara karya The Little Giantz, sukses dari YouTube hingga layar lebar dengan ekosistem dakwah kreatif.

    Tak kalah penting, BumiLangit Universe dengan karakter Gundala dan Sri Asih, membangun narasi lintas media layaknya Marvel Cinematic Universe.

    Pemerintah sebenarnya menyadari potensi ini. Dalam Rapat Kerja DPR RI bersama Kementerian Ekonomi Kreatif pada Juli 2025, ekonomi kreatif dicanangkan sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

    Targetnya, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 8,37 persen dan nilai ekspor 32,94 miliar dolar AS pada 2029. Sektor animasi, video, musik, aplikasi, dan gim menjadi ujung tombak.

    Subsektor animasi Indonesia tercatat tumbuh 6,5 persen pada 2024 dengan nilai Rp10,78 triliun. Ekspor animasi dan video juga terus meningkat, meski dominasi Intellectual Property (IP) lokal di pasar global masih terbatas.

    Pemerintah memiliki delapan prioritas Asta Ekraf yaitu pengembangan SDM kreatif, penguatan ekosistem kelembagaan, pengembangan kekayaan intelektual (IP) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), akses pembiayaan, riset dan inovasi, digitalisasi, promosi dan pemasaran, serta penguatan jejaring pelaku ekraf nasional dan global.

    Ekosistem bisnis kreatif

    Kita bisa belajar dari ekosistem bisnis One Piece. Manga ini telah terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia dan memegang rekor Guinness sebagai seri manga terbanyak terbit oleh satu penulis.

    One Piece berkembang menjadi waralaba besar dengan pendapatan miliaran dolar dari merchandise, film, theme park, hingga kolaborasi brand ternama. Awalnya dirancang selesai dalam lima tahun, kini serial ini berjalan lebih dari dua dekade berkat narasi yang terus relevan.

    Ekosistem ini menjadi contoh nyata bagaimana IP yang kuat mampu menciptakan rantai ekonomi dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi nilai budaya pop. Ini adalah model ekonomi kreatif berbasis IP yang layak ditiru.

    Karya-karya anak bangsa tersebut sudah cukup membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya mampu membangun IP lokal yang kuat, dengan fanbase solid dan potensi monetisasi besar.

    Potensi ini seharusnya membuka gerbang bisnis beragam, dari penjualan merchandise dan adaptasi media hingga pariwisata, kuliner, bahkan teknologi.

    Kekuatan utama budaya populer terletak pada kemampuannya menciptakan narasi kuat dan mengikat.

    Jutaan penggemar global membentuk komunitas loyal yang tak hanya mengonsumsi, tapi juga aktif memproduksi konten turunan dan mempromosikan merek secara organik. Komunitas inilah pondasi utama pengembangan ekonomi kreatif.

    Pemerintah dan industri wajib serius memanfaatkan potensi ini. Investasi pada talenta lokal—animator, komikus, desainer—sangat krusial.

    Kolaborasi antara pemegang lisensi budaya populer dengan UMKM juga dapat membuka pasar baru dan mendorong inovasi produk.

    Bayangkan desa-desa tematik dari Si Juki misalnya, atau festival kuliner bertema karakter yang menunjukkan bagaimana imajinasi dari budaya populer dapat diterjemahkan menjadi nilai ekonomi nyata.

    Pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya populer juga mendorong inovasi teknologi dan digitalisasi. Aplikasi mobile, game interaktif, atau pengalaman VR yang terinspirasi dari karya-karya populer itu dapat menarik generasi muda dan menciptakan aliran pendapatan baru.

    Dengan demikian, budaya populer bukan lagi hiburan pasif, melainkan ekosistem dinamis yang menawarkan peluang tak terbatas untuk pertumbuhan ekonomi dan pengembangan identitas budaya melalui medium yang digemari global.

    Ekosistem bisnis One Piece adalah contoh nyata rantai nilai ekonomi kreatif: kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Tantangan besar muncul di tahap konservasi atau pelestarian nilai kreatif.

    Tanpa dukungan kebijakan dan fasilitas, nilai ekonomi dari kreativitas komunitas ini akan menguap. Pemerintah perlu hadir dengan program-program yang memungkinkan kreativitas komunitas menjadi sumber ekonomi berkelanjutan.

    Strategi penguatan ekonomi kreatif tidak cukup hanya dengan target PDB atau ekspor. Perlu ada keberanian merangkul dinamika budaya populer.

    Festival budaya pop, kolaborasi lisensi IP lokal-global, hingga event kreatif bertema nasionalisme inklusif, harus didorong sebagai medium sinergi antara aspirasi rakyat dan visi pembangunan.

    Di era digital, kekuatan narasi dan simbol budaya pop jauh lebih efektif menjangkau generasi muda dibanding retorika formal kenegaraan.

    Inisiatif seperti pengibaran bendera One Piece membuktikan bahwa ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya soal produk, tetapi juga soal makna dan narasi. Komunitas kreatif mampu mengolah simbol global menjadi ekspresi lokal yang relevan dengan kondisi sosial.

    Inilah aset tak ternilai yang, jika dikelola dengan baik, dapat menguatkan identitas budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Indonesia harus memanfaatkan potensi budaya pop dan subkultur kreatif sebagai bagian integral dari strategi ekonomi nasional. Jika tidak, kita akan terus tertinggal dalam gelombang ekonomi kreatif global.

    Kini saatnya pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif bersinergi. Bukan untuk memadamkan kreativitas, tetapi memastikan bahwa setiap ekspresi, simbol, dan cerita menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju bangsa kreatif yang berdaya saing di pentas dunia.

    *) Rioberto Sidauruk adalah Pemerhati Industri Ekraf saat ini bertugas sebagai Tenaga Ahli Komisi VII DPR RI.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Industri Makanan Minuman RI Topang Ekonomi RI, Ternyata Ini Kuncinya

    Industri Makanan Minuman RI Topang Ekonomi RI, Ternyata Ini Kuncinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sektor industri makanan dan minuman (mamin) masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025.

    Hal ini diungkap Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam pembukaan pameran business matching “Speciality Indonesia” di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). Dia mengatakan, kontribusi industri mamin terhadap PDB non-migas pada kuartal pertama 2025 mencapai 41,15% dan terhadap PDB nasional mencapai 7,2%.

    Sementara itu, nilai ekspor sektor ini sepanjang Januari-April 2025 mencapai US$ 14,66 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar US$ 4,23 miliar.

    Dan, realisasi investasi sektor mamin juga tumbuh signifikan menjadi Rp 22,64 triliun pada kuartal I-2025.

    “Dengan demikian, industri makanan dan minuman melanjutkan tren surplus neraca perdagangan sebesar US$ 10,43 miliar,” kata Faisol dalam paparannya di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025).

    Terkait industrinya, Faisol memaparkan perkembangan sejumlah subsektor strategis, seperti industri kakao, kopi, teh, pengolahan susu, tembakau, dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). 

    Di industri pengolahan kakao, ekspornya mencapai US$ 2,4 miliar pada 2024, dengan volume mencapai 304.000 ton yang diekspor ke 110 negara. Tak hanya itu saja, program Cocoa Doctor yang bekerja sama dengan sektor swasta telah melatih 450 tenaga teknis dan menjangkau lebih dari 40.000 petani kakao.

    Sedangkan di industri kopi, Indonesia berhasil menempati posisi keempat produsen kopi dunia pada 2024, dengan ekspor produk olahan kopi mencapai US$ 661 juta, naik 4,39% dari 2023. Berkat ekspor ini, ada 54 jenis kopi dari berbagai wilayah di Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG).

    Di sektor teh, Indonesia mengekspor sebanyak 36.738 ton dengan nilai mencapai US$ 59,24 juta, menjadikannya negara eksportir teh terbesar ke-11 di dunia. Berikutnya ekspor produk holtikultura seperti buah-buahan, pada 2024, jumlahnya mencapai 402.000 ton dengan nilai US$ 510 juta.

    Industri pengolahan susu, Kemenperin mencatat nilai ekspornya pada tahun lalu mencapai US$ 233,5 juta. Tak hanya kebutuhan ekspor, Kemenperin juga menjalankan program digitalisasi Tempat Penerimaan Susu di 96 titik yang melibatkan 25.000 peternak di Indonesia.

    Selanjutnya, industri hasil tembakau (IHT) juga menunjukkan kinerja yang positif, di mana investasi sektor ini mencapai Rp5,2 triliun pada periode 2022-2025 dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang. Dari ekspornya, mencapai US$ 1,85 miliar pada tahun lalu.

    Terakhir, industri minuman mengandung etil alkohol (MMEA), masih menjadi sektor penyumbang cukai terbesar dengan nilai cukainya pada tahun lalu mencapai Rp 8,86 triliun dan nilai ekspornya mencapai US$ 17,32 juta.

    Dengan melimpahnya komoditas perkebunan di Indonesia, Faisol berharap hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk keberlangsungan industri pengolahan.

    “Indonesia dikaruniai keragaman sumber daya hayati yang melimpah, modal yang sangat penting bagi pengembangan industri pengolahan. Potensi ini tentu harus dioptimalkan, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun pasar global,” ujar Faisol.

    Oleh karena itu, Faisol berharap kegiatan Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia menjadi momentum memperkuat kolaborasi industri dalam negeri dengan mitra global.

    “Ajang ini menjadi etalase produk unggulan seperti kopi, teh, kakao, susu, dan buah, serta memperkenalkan minuman beralkohol dan cerutu buatan Indonesia,” ujarnya.

    Faisol juga menegaskan pentingnya peningkatan nilai tambah produk dalam negeri agar industri nasional dapat terus tumbuh dan bersaing di tingkat global.

    “Kita berharap industri di Indonesia dapat terus tumbuh dan berdaya saing global, termasuk di sektor makanan dan minuman. Maju terus industri Indonesia,” tutupnya.

    Foto: Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza di acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025, di Gedung Kemenperin, Senin (4/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Daftar Barang Impor Israel ke RI hingga Ekonomi RI Seret?

    Video: Daftar Barang Impor Israel ke RI hingga Ekonomi RI Seret?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dengan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik hingga saat ini meskipun perdagangan antar kedua negara tetap berjalan oleh pihak ketiga. Total nilai impor Indonesia terhadap sejumlah barang yang berasal dari Israel pada 2024 tercatat 54,2 Juta Dolar AS. Selain itu jelang pengumuman resmi realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2025 oleh BPS besok, Selasa 5 Agustus sejumlah ekonom pesimistis angka produk domestik bruto RI bisa mencapai 5%.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Senin 04/08/2025) berikut ini.

  • Terancam Tarif 39%, Swiss Siap Revisi Proposal Dagang ke Trump

    Terancam Tarif 39%, Swiss Siap Revisi Proposal Dagang ke Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Swiss siap merevisi tawaran dagangnya kepada AS guna menghindari ancaman tarif 39% dari Presiden Donald Trump, yang dikhawatirkan dapat mendorong Swiss ke jurang resesi.

    Menteri Ekonomi Guy Parmelin mengatakan pemerintah akan bergerak cepat sebelum tarif diberlakukan pada 7 Agustus 2025. Kabinet Swiss dijadwalkan menggelar rapat khusus pada Senin untuk menentukan langkah selanjutnya.

    Parmelin menyebut, pihaknya harus memahami sepenuhnya alasan di balik keputusan Presiden AS. Setelah hal tersebut jelas, Swiss akan memutuskan arah negosiasi.

    “Waktunya sangat mepet. Mungkin sulit mencapai kesepakatan sebelum 7 Agustus, tapi kami akan menunjukkan iktikad baik dan siap merevisi tawaran kami,” kata Parmelin dikutip dari Reuters, Senin (4/8/2025).

    Parmelin menyebut Trump menyoroti defisit dagang AS dengan Swiss yang tahun lalu mencapai 38,5 miliar franc Swiss (US$48 miliar). Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pembelian gas alam cair (LNG) asal AS oleh Swiss, seperti yang dijanjikan Uni Eropa dalam kesepakatan dagangnya dengan Washington.

    Opsi lain yang tengah dikaji adalah mendorong peningkatan investasi perusahaan-perusahaan Swiss di AS, yang merupakan pasar ekspor terbesar bagi produk farmasi, jam tangan, dan mesin buatan Swiss.

    “Lihat saja Uni Eropa, mereka berkomitmen membeli LNG. Swiss juga mengimpor LNG — mungkin itu salah satu jalannya. Atau melalui investasi tambahan. Tapi untuk melanjutkan pembicaraan, kami harus memahami benar apa yang diharapkan AS,” ujar Parmelin.

    Parmelin juga menyampaikan dirinya dan Presiden Swiss Karin Keller-Sutter siap terbang ke Washington jika diperlukan untuk membuka jalur dialog.

    Pemerintah Swiss membantah laporan bahwa keputusan tarif tinggi diambil setelah percakapan telepon panas antara Keller-Sutter dan Trump pada Kamis malam.

    “Panggilan itu memang tidak menghasilkan hasil yang baik bagi Swiss. Tapi tidak ada pertengkaran. Trump sejak awal menyatakan bahwa menurutnya tarif 10% tidak cukup,” kata salah satu sumber pemerintah.

    “Kami terus berupaya mencari solusi dan sedang menjalin komunikasi dengan pihak AS. Kami berharap solusi dapat ditemukan sebelum 7 Agustus,” tambahnya.

    Ekonom dari ETH Zurich, Hans Gersbach, memperingatkan bahwa tarif baru bisa berdampak besar terhadap perekonomian Swiss yang sangat bergantung pada ekspor. 

    Dia memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Swiss dapat menyusut antara 0,3% hingga 0,6% jika tarif 39% benar-benar diberlakukan, dan bisa melebihi 0,7% jika produk farmasi turut dikenai tarif. Jika gangguan perdagangan berlangsung lama, kontraksi ekonomi bisa menembus 1%.

    “Ada risiko resesi,” kata Gersbach.

    Saham-saham Swiss diperkirakan akan terkena tekanan saat pasar dibuka kembali pada Senin, setelah libur Hari Nasional Swiss pada Jumat.

    Menurut proyeksi Nomura, Swiss National Bank (SNB) berpotensi menurunkan suku bunga pada September mendatang sebagai respons terhadap tekanan dari tarif AS.

    “Kami memperkirakan SNB akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada September, menjadi -0,25%,” tulis Nomura dalam risetnya.

    Laporan tersebut melanjutkan, tekanan terhadap pertumbuhan akibat tarif ekspor dari AS bisa memperlemah ekspansi ekonomi dan meningkatkan tekanan deflasi, yang akan memperkuat kemungkinan pelonggaran ke tingkat suku bunga negatif.