TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kini menjadi isu strategis di tengah tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia.
Untuk itu, pelatihan K3 semakin dibutuhkan tidak hanya oleh sektor industri besar, tetapi juga oleh UMKM, instansi pemerintah, hingga sektor informal.
Apalagi data Kemnaker, sepanjang 2024 terjadi lebih dari 150 ribu kasus kecelakaan kerja di Indonesia.
Direktur Midiatama Group, Muhammad Deny mengatakan, pelatihan K3 bukan lagi sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak.
“Tujuannya untuk mencegah kerugian yang lebih besar, baik dari sisi manusia maupun finansial,” katanya, Minggu (13/4/2025).
Sebagai Perusahaan Jasa K3 (PJK3) nasional, Midiatama telah berperan aktif dalam pembangunan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
“Sebagai Perusahaan Jasa K3 (PJK3) resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, kami menyediakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi K3 untuk meningkatkan kompetensi dan keselamatan kerja para pesertanya,” katanya.
Midiatama baru saja merayakan 10 tahun kiprahnya melalui acara bertema Stronger Innovation and Collaboration yang berlangsung di BRITS Hotel Puri Indah, Jakarta, dihadiri oleh ratusan tamu undangan dari kalangan industri, mitra kerja, tokoh K3 nasional, serta perwakilan pemerintah.
Deny menyatakan, siap melangkah lebih jauh dalam menciptakan masa depan K3 Indonesia yang lebih tangguh, inklusif, dan modern.
Sebagai bentuk komitmen terhadap transformasi dan digitalisasi layanan K3 di Indonesia, Midiatama meluncurkan beberapa inisiatif unggulan.
“Kami baru saja meresmikan Gedung LPK & Pusat Sertifikasi K3. Gedung baru ini dirancang sebagai pusat pelatihan dan sertifikasi K3 terintegrasi, dengan fasilitas modern dan kurikulum berbasis industri 5.0,” katanya.
Gedung ini menjadi simbol keseriusan Midiatama dalam membina tenaga kerja kompeten dan berdaya saing tinggi secara nasional maupun internasional.
“Juga launching AIK3 (Artificial Intelligence for K3), teknologi asisten virtual berbasis AI pertama di Indonesia yang dikembangkan khusus untuk edukasi dan asistensi budaya K3 secara real-time. Menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan relevan bagi tenaga kerja dan praktisi,” katanya.
Kemudian launching K3MAS (K3 Management System), platform manajemen operasional yang mempermudah agensi dan reseller pelatihan K3 dalam mengelola data, jadwal, peserta, hingga sertifikasi. Dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam ekosistem pelatihan K3.
Relaunching MIDLEA (Midiatama Learning Academy). Kini hadir lebih interaktif dengan tampilan baru, MIDLEA mendukung self-paced learning, terintegrasi dengan Kartu Prakerja, dan memudahkan akses pelatihan K3 di mana saja dan kapan saja.
Relaunching LSP KATIGA PASS, lembaga sertifikasi profesi resmi yang diperbarui dengan pendekatan digital dan berbasis industri untuk menjawab kebutuhan kompetensi tenaga kerja K3 dan konstruksi masa kini.
Selain itu, Midiatama menyediakan berbagai skema pelatihan seperti tatap muka, online, hingga in-house training bagi perusahaan.
Midiatama mencatat ribuan alumni dari berbagai daerah dan sektor telah mengikuti pelatihan mereka. Banyak di antaranya kini berperan penting sebagai petugas K3, pengawas proyek, atau auditor SMK3 di perusahaannya.









