Topik: PPKM

  • Trik Pedagang Warteg Siasati Pedasnya Harga Cabai: Campur Lada dengan Sambal Instan – Halaman all

    Trik Pedagang Warteg Siasati Pedasnya Harga Cabai: Campur Lada dengan Sambal Instan – Halaman all

    Trik Pedagang Warteg dan UMKM Kuliner Siasati Pedasnya Harga Cabai, Campurkan Sambal Instan dan Lada 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Semakin pedasnya harga cabai di berbagai daerah membuat pelaku usaha kuliner berputar otak agar tak rugi. Sambal instan jadi pilihan.

    Harga cabai kini melonjak tajam di pedagang sayur.

    Pantauan di berbagai daerah, harga cabai tidak ada yang di bawah Rp100 ribu, bahkan ada daerah yang harganya tembus Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.

    Kenaikan ini berlipat-lipat, dari harga normal cabai rawit merah biasanya sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    Umar, salah seorang pedagang di Pasar Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, mengatakan bahkan pembelian ecer Rp 5 ribu hanya bisa dapat 5 sampai 8 biji saja, tergantung dari timbangan ukuran ons.

    Harga cabai cabai rawit merah di Pasar Cileungsi, Bogor, saat ini dibanderol Rp 130 ribu per gram.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis imbas petani gagal panen. Sementara, daya beli masyarakat akan cabai tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” kata Umar, baru-baru ini.

    Trik Pedagang Makanan Siasa Pedasnya Harga Cabai, Campurkan Sambal Instan dan Lada

    Suasana di Warteg Warmo Tebet Jakarta Selatan yang mulai melayani makan di tempat, Senin (26/7/2021). Aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang berlaku dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 membolehkan warteg untuk melayani makan di tempat selama 20 menit untuk setiap pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Cabai bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang perdagangan makanan bak komoditas pokok yang sangat penting, layaknya beras dan minyak.

    Tak heran jika kenaikan harga cabai cukup membuat pusing dan dompet pedagang rasakan ‘pedasnya’ harga cabai.

    Taks sedikit yang berpikir keras memutar otak, bagaimana menjaga kualitas pedas pada rasa makanan yang mereka jual tanpa menguras modal. 

    “Ya harus berpikir kreatif biar makanannya tetap pedas, tapi modal gak kepedasan,” kata Inah seorang pedagang Warung Tegal (warteg) di Ciputat Tangerang Selatan.

    Bagaimana caranya?

    Ilustrasi sambal. (Istimewa)

    Pedagang menghemat belanjaan dengan membeli cabai dengan porsi secukupnya modal. 

    Dari cabai segar ini, pedagang kemudian mencampurkannya dengan sambal instan yang banyak dijual pabrikan.

    “Ya, gimana caranya biar seblak yang saya buat tetap hot, terasa pedasnya. Ada sambal instan kan, campurkan saja,” tutur Mpok Lina, pelaku usaha UMKM kuliner. 

    Tak hanya sambal instan,bubuk cabai dan lada dari pabrikan pun masuk dalam belanjaan pelaku usaha kuliner saat cabai segar harganya mencekik. 

     

    Harga Cabai di Berbagai Daerah, Tertinggi di Kabupaten Nduga Papua

    Pedagang cabai di Pasar Induk Pare di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri. (Tribunnews/Choirul Arifin)

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga cabai rawit telah naik 42 persen sejak Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025.

    Berdasarkan data SP2KP Kemendag yang diolah BPS, harga rata-rata nasionalnya telah mencapai Rp 67.816 per kilogram (kg). 

    Harga Rp 67.816 per kg tersebut sudah di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) bawah sebesar Rp 40 ribu dan HAP atas sebesar Rp 57 ribu. 

     

    “Harga cabai rawit tertinggi terjadi di Pulau Jawa untuk rata-rata. Harga tertinggi ada di Kabupaten Nduga,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (13/1/2025). 

    Harga rata-rata cabai rawit di Pulau Jawa sebesar Rp 74.262 per kg, di mana paling tinggi ada di Kota Jakarta Utara yang dibanderol Rp 110 ribu per kg. 

    Rata-rata harga cabai rawit di Pulau Sumatera sebesar Rp 56.573 per kg, di mana paling tinggi ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, sebesar Rp 113.333. 

    Untuk di luar pulau Jawa dan Sumatera, rata-ratanya sebesar Rp 69.378, di mana harga cabai rawit tertinggi ada di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yaitu sebesar Rp 180 ribu. 

    Sementara itu, untuk harga cabai merah, sejak Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025 telah naik 34,55 persen. 

    “Kita bisa lihat rata-rata harga cabai pada minggu kedua Januari 2025 masih berada di dalam rentang harga acuan penjualan,” ujar Pudji. 

    Harga rata-rata cabai merah di Pulau Jawa sebesar Rp 52.421 per kg, di mana paling tinggi ada di Kota Jakarta Utara yang dibanderol Rp 78.333 ribu per kg. 

    Rata-rata harga cabai merah di Pulau Sumatera sebesar Rp 48.148 per kg, di mana paling tinggi ada di Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar Rp 103.333. 

    Untuk di luar pulau Jawa dan Sumatera, rata-ratanya sebesar Rp 53.457, di mana harga cabai rawit tertinggi ada di Kabupaten Nduga, yaitu sebesar Rp 180 ribu. 

     

    Harga Cabai Diprediksi Turun Februari

    Petani memanen cabai rawit di lahan garapan kawasan Sawah Lega, Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). Petani cabai rawit asal Lembang ini beruntung bisa panen di saat harga cabai naik di tingkat petani Rp 90.000 per kg, dari harga normal Rp 40.000 – Rp 50.000 per kg. Namun, tidak sedikit yang gagal panen di saat harga naik akibat tanaman mereka terserang hama patek dan thrips di saat musim hujan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

    Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga cabai akan turun pada Februari mendatang.

    Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, kenaikan harga cabai pada awal tahun ini sama seperti yang terjadi pada 2024.

    “Memang di Januari tahun ini sama dengan periode sebelumnya. Rerata harganya di atas harga acuan kita,” katanya saat rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai, dikutip dari siaran pers pada Jumat (10/1/2025).

    “Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas,” lanjutnya.

     

    Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabai sempat mengalami depresiasi.

    Ia menyebut harga cabai merah keriting di tingkat produsen di 2024 mulai menurun sejak September. Oktober kembali turun, lalu November harganya Rp 14.000 per kilo di petani.

    “Ini sebenarnya para sedulur petani cabai kita sedih,” ujar Ketut.

    Adapun guna mengatasi mahalnya harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas tengah memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga.

    Daerah dengan harga cabai tinggi itu akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

    Ketut yakin FDP dapat mendorong kestabilan harga cabai, utamanya menjelang bulan Ramadan pada Maret mendatang.

    Untuk diketahui, sepanjang 2024, pemerintah bersama pemangku kepentingan pangan telah melaksanakan FDP yang realisasinya mencapai 750 ribu kilogram (kg).

    FDP cabai total terlaksana sebanyak 250 ribu kg. Ini terdiri dari cabai merah besar 206,4 kg, cabai merah keriting 38,7 ribu kg, dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.

     

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Galuh Widya Wardani)

     

  • Dari Covid-19 ke Masa Depan: Peran Ady Water dalam Distribusi Molecular Sieve untuk Oksigen Medis – Halaman all

    Dari Covid-19 ke Masa Depan: Peran Ady Water dalam Distribusi Molecular Sieve untuk Oksigen Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam dunia medis, oksigen memiliki peran krusial sebagai pendukung utama terapi pasien dengan gangguan pernapasan. Baik untuk kasus ringan maupun berat, keberadaan oksigen medis menjadi salah satu aspek yang tidak bisa ditawar.

    Produksi oksigen dalam skala besar membutuhkan teknologi penyaringan canggih, salah satunya melalui molecular sieve. Teknologi ini memungkinkan proses pemurnian udara dengan menyerap nitrogen, sehingga oksigen dengan kemurnian tinggi dapat dihasilkan.

    Molecular sieve, atau penyaring molekuler, berperan penting dalam oxygen concentrator—alat yang mengkonsentrasikan oksigen dari udara bebas. Studi berjudul “Application of Nanosize Zeolite Molecular Sieves for Medical Oxygen Concentration” oleh Pan, M., Omar, H.M., dan Rohani, S. (2017) menunjukkan bahwa penggunaan molecular sieve tipe zeolit berkapasitas tinggi dapat meningkatkan efisiensi produksi oksigen hingga mencapai kemurnian 90 persenis. Sistem ini bekerja melalui metode PVSA (Pressure/Vacuum Swing Adsorption), yang memungkinkan pemisahan molekul berdasarkan ukurannya, sehingga hanya oksigen yang dikonsentrasikan.

    Permintaan oksigen medis melonjak tajam pada masa pandemi Covid-19. Menurut laporan WHO berjudul “COVID-19 oxygen emergency impacting more than half a million people in low- and middle-income countries every day, as demand surges” (2021), kebutuhan oksigen medis global meningkat signifikan, memaksa produsen oksigen mencari solusi cepat dan efisien. Dalam kondisi ini, oxygen concentrator berbasis teknologi molecular sieve menjadi penyelamat di tengah krisis oksigen.

    Dalam konteks produksi oksigen medis, keberadaan distributor molecular sieve berkualitas menjadi krusial. Perusahaan yang memproduksi oksigen medis bergantung pada pasokan bahan penyaring molekuler yang konsisten dan berkualitas tinggi. Tanpa penyediaan yang stabil, rantai produksi oksigen dapat terganggu, menghambat penyediaan oksigen bagi rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya.

    Distributor molecular sieve harus mampu menjamin ketersediaan produk dengan performa optimal. Kualitas zeolit molecular sieve yang digunakan mempengaruhi langsung tingkat kemurnian oksigen yang dihasilkan. Dalam skala industri, kemampuan untuk menjaga pasokan bahan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.

    Sebagai salah satu distributor terdepan molecular sieve di Indonesia, Ady Water hadir untuk mendukung industri oksigen medis. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di bidang penyediaan material filtrasi, Ady Water konsisten menyuplai molecular sieve berkualitas untuk perusahaan oksigen medis, termasuk pada masa pandemi Covid-19 di mana kebutuhan oksigen meningkat drastis.

    Selama masa pandemi Covid-19, Ady Water berkomitmen penuh untuk terus memenuhi kebutuhan industri oksigen medis di tengah lonjakan permintaan yang luar biasa. Kami memahami betapa krusialnya suplai molecular sieve bagi perusahaan oksigen medis untuk menjaga produksi oksigen tetap berjalan, terutama saat fasilitas kesehatan menghadapi kondisi darurat.

    Menjawab tantangan ini, Ady Water tetap beroperasi sebagai salah satu jenis industri esensial yang diizinkan beraktivitas selama kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) diberlakukan. Di saat banyak industri lain harus menghentikan operasionalnya, Ady Water bergerak dengan penuh tanggung jawab untuk mendukung kebutuhan vital ini.

    Dalam menjaga keberlanjutan operasional dan keselamatan semua pihak, Ady Water menerapkan protokol kesehatan ketat di seluruh proses bisnisnya. Setiap staf diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. 

    Selain itu, Ady Water menyediakan stok hand sanitizer di setiap titik strategis di kantor, gudang, dan area operasional untuk digunakan oleh staf maupun tamu. Sterilisasi berkala juga turut dilakukan di seluruh kantor cabang dan gudang Ady Water untuk memastikan lingkungan kerja tetap higienis dan bebas dari potensi penyebaran virus.

    Dengan penerapan protokol kesehatan ini, Ady Water berhasil menjaga kelancaran operasional sambil tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan, pelanggan, serta mitra bisnis. Langkah ini tidak hanya menjadi bentuk kepatuhan terhadap regulasi pemerintah, tetapi juga komitmen moral untuk berkontribusi dalam menghadapi krisis nasional. Ady Water sadar bahwa menjaga lingkungan kerja yang aman adalah kunci agar tetap dapat melayani pelanggan dengan baik.

    Menjawab urgensi situasi pada masa pandemi, Ady Water juga memperpanjang jam operasional, bahkan tetap buka pada hari Sabtu dan Minggu. Langkah ini diambil untuk memastikan suplai molecular sieve dapat sampai ke perusahaan oksigen medis secepat mungkin. Produksi oksigen medis tidak boleh terhenti, karena setiap detiknya sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa pasien di seluruh Indonesia. Tim logistik turut bekerja ekstra keras untuk memastikan setiap pengiriman berjalan lancar dan produk tiba tepat waktu.

    Tidak hanya molecular sieve, Ady Water juga menyediakan berbagai produk filtrasi berkualitas lainnya seperti activated alumina, pasir silika, dan karbon aktif. Activated alumina dari Ady Water digunakan secara luas dalam proses pengeringan udara dan gas, serta penghilangan kelembapan di industri yang membutuhkan stabilitas dan efisiensi tinggi. Produk ini memiliki kapasitas serap yang tinggi dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan industri.

    Sementara itu, pasir silika yang disediakan Ady Water berperan penting dalam proses filtrasi air, baik untuk skala industri maupun rumah tangga. Pasir silika digunakan dalam sistem penyaringan untuk menghilangkan partikel kasar dan kotoran dari air, memastikan kualitas air yang lebih bersih dan aman. Dengan variasi ukuran butir yang disesuaikan, Ady Water menyediakan pasir silika untuk berbagai kebutuhan penyaringan.

    Ady Water juga menyediakan karbon aktif berkualitas tinggi yang efektif dalam menyerap kontaminan organik, bau, dan warna dalam air. Karbon aktif ini banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman, pengolahan air limbah, serta pengolahan udara. Dengan daya serap yang tinggi, karbon aktif dari Ady Water menjadi solusi unggulan bagi industri yang membutuhkan media filtrasi andal.

    Dengan berbagai produk berkualitas dan pengalaman panjang, Ady Water terus berkomitmen untuk menjadi mitra utama dalam mendukung berbagai industri di Indonesia, mulai dari oksigen medis hingga pengolahan air dan gas.

    Bagi yang ingin membeli molecular sieve atau produk filtrasi lainnya dari Ady Water, berikut adalah alamat kantor pusat dan cabang Ady Water di berbagai kota.

    Kantor Pusat Bandung:
    Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02, Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194

    Kantor Cabang Jakarta:
    Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480

    Kantor Cabang Jakarta 2:
    Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830

    Kantor Cabang Surabaya:
    Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264

    Kantor Cabang Semarang:
    Jl. Palma Raya No.33 Blok 8C, RT 009 RW 016, Sendangmulyo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272

    Dengan jaringan distribusi yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, Ady Water siap melayani kebutuhan molecular sieve untuk industri oksigen medis maupun produk filtrasi lainnya.

  • KSAU: Latihan Angkasa Yudha merupakan simulasi pertahanan IKN

    KSAU: Latihan Angkasa Yudha merupakan simulasi pertahanan IKN

    Nah kenapa kita laksanakan dengan konsep adalah IKN yang jadi role model kita bahwa ini adalah antisipasi Angkatan Udara terhadap perpindahan IKNJakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan latihan Angkasa Yudha tahun ini mengambil konsep simulasi pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    “Nah kenapa kita laksanakan dengan konsep adalah IKN yang jadi role model kita bahwa ini adalah antisipasi Angkatan Udara terhadap perpindahan IKN,” kata Tonny dalam jumpa pers di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

    Menurut Tonny, lokasi IKN yang berada di kawasan Kalimantan Timur berdekatan dengan perbatasan negara lain.

    Selain itu, IKN juga berdekatan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang menjadi jalur perekonomian.

    “Kemudian, kerawanan kerawanan itu muncul karena dekatnya dengan ancaman yang akan datang terutama dengan border atau batas wilayah,” ucap dia.

    Kondisi tersebut, membuat TNI AU harus memperkuat pertahan IKN dari serangan asing di wilayah laut maupun udara.

    Karenanya, Tonny memastikan pihaknya akan melatih kekuatan tempur di darat, udara dan bidang siber dalam latihan Angkasa Yudha demi memperkuat pertahanan IKN.

    “Kita akan melihat, menguji juga doktrin yang ada terkait dengan adanya kepindahan IKN. Baik dari segi pertahanan baik dari segi keamanan ancaman-ancaman yang ada di sekitar IKN, itu fokus kita,” tutur dia.

    Baca juga: KSAU Tonny buka rangkaian latihan bersama Angkasa Yudha

    Baca juga: TNI AU perkuat pertahanan siber melalui latihan Angkasa Yudha

    Untuk diketahui, latihan Angkasa Yudha ini digelar secara bertahap di mana rangkaian pertama berlangsung dari tanggal 4 sampai 8 November 2024.

    “Akan dilaksanakan gladi posko bertempat di Soyus Sesko AU kemudian dilaksanakan juga di Mako Koops udara masing masing daerah pada tanggal 4 sampai 8,” ucap Tonny.

    Selain itu, pada rentan waktu tersebut pihaknya akan menggelar pelatihan gladi posko di bidang pertahanan siber dan latihan proses pengambilan keputusan militer (PPKM).

    Setelah itu, latihan bersama Angkasa Yudha akan menggelar latihan tahap dua yakni war gaming atau perencanaan taktik perang yang akan dijalankan dalam sebuah misi militer.

    Di tahan terakhir ada latihan lapangan yang akan dilaksanakan di masing-masing pangkalan udara. Tidak hanya itu, TNI AU juga akan menggelar fire power demo untuk menguji seluruh kekuatan alutsista.

    Dua kegiatan yang masuk dalam rangkaian latihan Angkasa Yudha itu digelar pada 25 November sampai 29 November 2024.

    Lebih lanjut, Tonny mengatakan akan mengerahkan seluruh kekuatan personel, alutsista serta pesawat tempur dalam kegiatan ini.

    “Personel yang dilibatkan ada 2.500 orang kemudian alutsista yang digunakan kita menerbangkan 56 jenis pesawat kemudian ada radar kemudian ada kendaraan taktis dan ada kendaraan khusus juga kita mainkan,” papar Tonny.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024