Topik: polio

  • Arab Saudi Wajibkan Jemaah Calon Haji Vaksin Miningitis dan Polio

    Arab Saudi Wajibkan Jemaah Calon Haji Vaksin Miningitis dan Polio

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal – detikHealth

    Selasa, 15 Apr 2025 20:00 WIB

    Tangerang Selatan – Kerajaan Saudi Arabia melalui Kementerian Kesehatan Indonesia mewajibkan semua jamaah calon haji melakukan vaksinasi miningitis dan polio.

  • Hamas Akan Pulangkan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Hanya Dua

    Hamas Akan Pulangkan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Hanya Dua

    PIKIRAN RAKYAT – Hamas akan membebaskan semua sandera Israel yang masih tersisa di Gaza. Namun, terdapat syarat mutlak yang wajib ditepati Israel Penjajah.

    Salah seorang pejabat senior Hamas saat ini sedang terlibat dalam negosiasi di Kairo dengan mediator dari Mesir dan Qatar, setelah gencatan senjata Gaza gagal Januari lalu.

    Tokoh Hamas telah menyampaikan tuntutannya secara jelas saat serangan IOF terus menghancurkan wilayah yang terkepung itu.

    “Kami siap untuk membebaskan semua sandera Israel sebagai imbalan untuk kesepakatan pertukaran tahanan yang serius, penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, Selasa, 15 April 2025.

    Dengan demikian, syaratnya hanya ada dua, yakni pertukaran tahanan yang serius dan penarikan militer penuh dari Gaza.

    “Masalahnya bukan jumlah sandera, melainkan bahwa penjajah (Israel) mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata, dan melanjutkan perang,” kata Al-Nunu.

    “Hamas oleh karena itu menekankan perlunya jaminan untuk memaksa penjajah (Israel) untuk mematuhi kesepakatan,” ucap dia lagi.

    Namun, ia mengatakan Hamas tidak akan menyerahkan senjata, meskipun itu adalah salah satu syarat utama bagi negosiator Israel.

    Hari ini, proposal baru yang diajukan kepada kelompok Hamas menyarankan agar mereka membebaskan 10 dari sekitar 24 sandera hidup yang masih ditahan di Gaza. Imbalannya, Israel janji akan memulai negosiasi untuk fase kedua dari gencatan senjata.

    Fase pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari dan melibatkan beberapa pertukaran sandera-tahanan, hanya bertahan dua bulan sebelum Israel melanjutkan pemboman Gaza.

    Setelah fase pertama gencatan senjata berakhir pada awal Maret, Israel memberlakukan blokade total terhadap semua bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

    60.000 Anak di Gaza Berisiko Kurang Gizi

    Israel penjajah telah melakukan blokade bantuan ke Gaza sejak 2 Maret 2025 yang membuat warga Palestina di wilayah tersebut berada dalam situasi yang sulit.

    Blokade oleh Israel ini telah memperparah genosida di Gaza sejak serangan Oktober 2023 lalu yang menewaskan lebih dari 50.800 warga Palestina dan lebih dari 115.000 warga lainnya mengalami luka-luka.

    Israel tetap tak menggubris kecaman demi kecaman terkait blokade bantuan ke Gaza ini. Bahkan, dilaporkan setidaknya 60.000 anak di Gaza berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius akibat kekurangan gizi.

    Kementerian Kesehatan setempat mengatakan hal ini karena pasokan terus menyusut di tengah blokade yang berlangsung. 

    Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menolak usulan baru Israel untuk mengendalikan pengiriman bantuan di Gaza. Namun, hal ini dinilai bisa membuat Israel semakin mengendalikan dan membatasi bantuan secara kejam.

    “Kurangnya gizi dan air minum yang memadai akan memperparah tantangan kesehatan, dengan terus berlanjutnya larangan vaksinasi untuk anak-anak, terutama vaksinasi polio,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

    Bantuan-bantuan internasional seperti makanan, pasokan medis hingga bahan bakar dilarang masuk ke wilayah yang berpenduduk 2,3 juta orang itu sejak 2 Maret. Israel telah menutup perbatasan penting dan melarang masuknya segala hal.

    Imbas blokade ini, 21 pusat gizi terpaksa ditutup. Juga, perawatan 350 anak yang dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah telah terganggu. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tempat Ini Sediakan Kaki Palsu untuk Warga Gaza Korban Serangan Israel

    Tempat Ini Sediakan Kaki Palsu untuk Warga Gaza Korban Serangan Israel

    Foto Health

    REUTERS/Dawoud Abu Alkas – detikHealth

    Jumat, 11 Apr 2025 17:00 WIB

    Gaza – Ada banyak warga Gaza yang kehilangan anggota tubuhnya akibat serangan Israel. Pusat Anggota Tubuh Buatan dan Polio membantu memberikan mereka kaki palsu.

  • 60.000 Anak di Gaza Berisiko Alami Komplikasi Kesehatan Serius Akibat Kekurangan Gizi

    60.000 Anak di Gaza Berisiko Alami Komplikasi Kesehatan Serius Akibat Kekurangan Gizi

    PIKIRAN RAKYAT – Israel penjajah telah melakukan blokade bantuan ke Gaza sejak 2 Maret 2025 yang membuat warga Palestina di wilayah tersebut berada dalam situasi yang sulit.

    Blokade oleh Israel ini telah memperparah genosida di Gaza sejak serangan Oktober 2023 lalu yang menewaskan lebih dari 50.800 warga Palestina dan lebih dari 115.000 warga lainnya mengalami luka-luka.

    Israel tetap tak menggubris kecaman demi kecaman terkait blokade bantuan ke Gaza ini. Bahkan, dilaporkan setidaknya 60.000 anak di Gaza berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius akibat kekurangan gizi.

    Kementerian Kesehatan setempat mengatakan hal ini karena pasokan terus menyusut di tengah blokade yang berlangsung. 

    Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menolak usulan baru Israel untuk mengendalikan pengiriman bantuan di Gaza. Namun, hal ini dinilai bisa membuat Israel semakin mengendalikan dan membatasi bantuan secara kejam.

    “Kurangnya gizi dan air minum yang memadai akan memperparah tantangan kesehatan, dengan terus berlanjutnya larangan vaksinasi untuk anak-anak, terutama vaksinasi polio,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

    Bantuan-bantuan internasional seperti makanan, pasokan medis hingga bahan bakar dilarang masuk ke wilayah yang berpenduduk 2,3 juta orang itu sejak 2 Maret. Israel telah menutup perbatasan penting dan melarang masuknya segala hal.

    Imbas blokade ini, 21 pusat gizi terpaksa ditutup. Juga, perawatan 350 anak yang dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah telah terganggu.

    Bulan lalu, Program Pangan Dunia PBB (WFP) juga memperingatkan bahwa ratusan ribu orang di Gaza berisiko mengalami kelaparan parah dan kekurangan gizi akibat perluasan aktivitas militer Israel yang sangat mengganggu operasi bantuan pangan.

    “WFP dan mitra dari sektor keamanan pangan tidak dapat membawa pasokan makanan baru ke Gaza selama lebih dari tiga minggu,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan dilaporkan Al Jazeera.

    Sejak peringatan tersebut, WFP memprediksi stok makanan yang tersisa hanya cukup maksimal untuk dua minggu.

    Ini bukan kali pertama Israel menggunakan makanan dan bantuan kemanusiaan internasional sebagai ‘alat’  genosida terhadap rakyat Palestina selama 18 bulan terakhir.

    “Semua persediaan dasar hampir habis. Ini berarti bayi dan anak-anak tidur dalam keadaan kelaparan. Setiap hari tanpa persediaan dasar ini, Gaza semakin dekat dengan kelaparan yang sangat, sangat parah,” kata Juliette Touma dari UNRWA, badan PBB untuk bantuan Palestina.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft sekaligus filantropis kesehatan global, Bill Gates, memberi peringatan kepada Presiden Donald Trump. Hal ini terkait dengan dana kesehatan global yang saat ini dihentikan oleh Gedung Putih dalam program efisiensinya.

    Dua orang sumber mengatakan kepada Reuters, Selasa, Gates secara pribadi melobi pejabat pemerintahan Trump untuk terus mendanai program kesehatan di seluruh dunia, mulai dari vaksinasi anak hingga pengobatan HIV. Ia turut mewanti-wanti bahwa yayasannya tidak dapat turun tangan untuk mengisi kesenjangan tersebut.

    “Gates, miliarder pendiri Microsoft yang menjadi filantropis kesehatan global, bertemu dengan Dewan Keamanan Nasional serta anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat dalam beberapa minggu terakhir untuk mendesak kasus tersebut,” kata sumber tersebut dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025).

    Hal yang sama juga diutarakan Yayasan Gates. Mereka mengatakan Gates sedang membahas bagaimana Washington dan yayasan itu terus dapat memenuhi bantuan kesehatan dunia.

    “Bill baru-baru ini berada di Washington D.C. untuk bertemu dengan para pengambil keputusan guna membahas dampak penyelamatan nyawa dari bantuan internasional AS dan perlunya rencana strategis untuk melindungi orang-orang paling rentan di dunia sekaligus menjaga kesehatan dan keamanan Amerika,” kata juru bicara Yayasan Gates, organisasi amal miliknya.

    Segera setelah pelantikannya pada 20 Januari, Presiden Donald Trump bergerak untuk membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Ia memotong lebih dari 80% kontrak dan membekukan miliaran dolar untuk segala hal mulai dari bantuan pangan darurat hingga pencegahan malaria.

    Meski begitu, Pemerintahan Trump melalui Departemen Luar Negeri, sedang meninjau jenis bantuan asing apa yang akan tetap berada di bawah kebijakan ‘America First’, dengan daftar sekitar 30 proyek kesehatan global untuk dipertimbangkan.

    Didirikan pada tahun 2000, Gates Foundation memiliki anggaran tahunan lebih dari US$8 miliar (Rp 132 triliun). Gates telah bertemu secara teratur dengan pejabat keamanan di pemerintahan sebelumnya mengenai bidang-bidang utama seperti malaria atau Covid-19.

    Yayasan Gates mengaku diskusi di Washington difokuskan pada organisasi-organisasi seperti Gavi, Vaccine Alliance, serta Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, dan lain-lain.

    Isu-isu ini masuk dalam daftar pendek untuk ditinjau oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Trump. AS memberikan sekitar US$ 300 juta (Rp 4,9 triliun) setiap tahunnya kepada Gavi, aliansi vaksin dunia dan lebih dari US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) kepada Global Fund, lembaga pembiayaan proyek penetasan AIDS, Tuberculosis and Malaria.

    “Pada saat yang sama, banyak prioritas utama Yayasan Gates seperti pemberantasan polio dan pemberantasan malaria akan terdampak oleh penarikan bantuan AS. Dalam kasus seperti itu, Yayasan perlu memutuskan apakah dan bagaimana ia dapat menjaga program-program tersebut tetap pada jalurnya,” kata seorang sumber yang dekat dengan organisasi tersebut.

    (dem/dem)

  • Peneliti Inggris Ungkap 4 Keluarga Virus Berpotensi Jadi Next Pandemi

    Peneliti Inggris Ungkap 4 Keluarga Virus Berpotensi Jadi Next Pandemi

    Jakarta

    The UK Health Security Agency (UKHSA) mengumumkan empat virus baru yang dianggap berpotensi menjadi pandemi berikutnya. Badan keamanan kesehatan Inggris itu memperingatkan risiko pandemi besar serta masih kurangnya informasi terkait keluarga virus tersebut.

    UKHSA menyusun peringkat dengan mempertimbangkan risiko patogen, lokasi geografis, demografi populasi, dan ketersediaan perawatan. Keluarga virus yang dimaksud adalah Famili Paramyxoviridae, Famili Picornaviridae, Famili Coronaviridae, dan Famili Orthomyxoviridae.

    Famili Paramyxoviridae mencakup virus mirip campak yang dapat menyebabkan pembengkakan otak. Wabah campak dilaporkan terus meningkat seiring menurunnya angka vaksinasi. Komplikasinya meliputi pneumonia, radang mata, hingga radang otak.

    Virus nipah juga termasuk dalam Famili Paramyxoviridae. Virus ini telah menyebabkan wabah di wilayah Afrika Tenggara dan Asia Tenggara. Nipah dapat menyebabkan demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, sulit bernapas, hingga pembengkakan otak.

    Enterovirus, salah satu bagian Famili Picornaviridae, dapat memicu penyakit sejenis polio, salah satunya acute flaccid myelitis (AFM) yang mengakibatkan kelemahan otot dan kelumpuhan.

    Virus ini menyerang sumsum tulang belakang hingga menyebabkan kelemahan tiba-tiba dan hilangnya refleks tubuh. Kondisi ini umumnya dialami oleh pasien anak-anak.

    “Penyakit menular tidak mengenal batas negara sehingga semua ini memiliki dimensi internasional. Dalam konteks perubahan iklim dan ancaman lainnya, ada berbagai macam patogen yang dapat menyebabkan pandemi berikutnya,” ucap Kepala Staf Ilmiah UKHS Dr Isabel Oliver dikutip dari Mirror, Selasa (25/3/2025).

    Famili Coronaviridae adalah keluarga virus mencakup corona seperti COVID-19 dan MERS yang umum di Timur Tengah. Sedangkan, Famili Orthomyxoviridae merupakan kelompok virus yang menyebabkan berbagai bentuk influenza termasuk flu burung.

    Daftar ancaman patogen berbahaya yang dibuat UKHSA ini sedikit berbeda dengan daftar lain yang pernah dibuat. Mereka tidak hanya mempertimbangkan risiko patogen, tetapi juga kurangnya pemahaman tentang patogen tersebut. Beberapa virus mendapat peringkat tinggi karena masih minim penelitian.

    Dengan dibuatnya daftar patogen berbahaya ini, UKHSA berharap penelitian lebih spesifik bisa dilakukan untuk menemukan diagnosis, vaksin, dan terapi yang diperlukan.

    (avk/suc)

  • 8 Negara Terancam Kehabisan Stok Obat HIV Imbas USAID Ditutup

    8 Negara Terancam Kehabisan Stok Obat HIV Imbas USAID Ditutup

    Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sedikitnya delapan negara terancam kehabisan stok obat dan perawatan HIV imbas penyetopan bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS). Dibubarkannya US Agency for International Development (USAID) atas instruksi Presiden AS Donald Trump, mengancam jiwa banyak orang dengan HIV.

    Delapan negara tersebut di antaranya Haiti, Kenya, Lesotho, Sudan Selatan, Burkina Faso, Mali, Nigeria. Stok obat diperkirakan kosong dalam beberapa bulan ke depan.

    “Keberatan terhadap program HIV dapat membatalkan kemajuan yang sudah terjadi selama 20 tahun,” beber Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, Senin (17/2/2025).

    Tedros menilai hal ini bisa meningkatkan lebih dari 10 juta kasus baru HIV dan tiga juta kematian terkait HIV.

    Upaya untuk menekan kasus HIV, polio, malaria, dan tuberkulosis telah dipengaruhi oleh penghentian bantuan luar negeri AS, ribuan kontrak pendaan dibatalkan.

    Jaringan Laboratorium Global Campak dan Rubella yang dikoordinasi WHO, dengan lebih dari 700 lokasi di seluruh dunia, juga menghadapi penutupan diperkirakan terjadi dalam waktu dekat.

    “Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa jika negara-negara menarik dana langsung mereka, hal itu dilakukan dengan cara yang tertib dan manusiawi yang akan memungkinkan mereka untuk menemukan sumber pendanaan alternatif,” kata Tedros, dikutip dari Reuters, Senin (17/2).

    Kurangnya dana juga dapat membuat 80 persen layanan perawatan kesehatan penting yang didukung oleh WHO di Afghanistan ditutup.

    Hingga 4 Maret, 167 fasilitas kesehatan ditutup karena kekurangan dana. Tanpa intervensi yang mendesak, lebih dari 220 fasilitas lainnya dapat mengalami nasib yang sama pada bulan Juni.

    Rencana Amerika Serikat untuk meninggalkan WHO juga telah memaksa badan PBB tersebut, yang biasanya menerima sekitar seperlima dari keseluruhan dana tahunannya dari AS, membekukan perekrutan dan memulai efisiensi anggaran.

    WHO mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana untuk memotong target pendanaan untuk operasi darurat menjadi USD 872 juta dari USD 1,2 miliar dalam periode 2026-2027.

    (naf/kna)

  • Kisah Jack Seorang Tuna Daksa Tak Patah Semangat Berwirausaha, Peduli dengan Sesama

    Kisah Jack Seorang Tuna Daksa Tak Patah Semangat Berwirausaha, Peduli dengan Sesama

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Djoko Tri Saptono, seorang disabilitas daksa memiliki semangat membara dalam berwirausaha. 

    Sejak usia tiga tahun, pria yang akrab disapa Jack itu terkena polio hingga membuat kedua kakinya tak berfungsi sebagaimana mestinya. Perasaan sedih dan minder sempat menyelimuti hati Jack. Caranya berjalan sempat menjadi bahan cemoohan. Perundungan verbal pun ia alami. Hal itu menjadikannya kuat dan bisa menunjukan bahwa dibalik keterbatasan bisa menembus keistimewaan. Kunci hidupnya adalah bersyukur. 

    “Yang penting bagaimana bisa hidup bersyukur. Ketika sudah mengucap syukur, bisa menghilangkan iri dengki, menghilanhkan kenegatifan pikiran,” ucap Jack, saat disambangi Tribun Jateng di rumahnya, belum lama ini. 

    Jack telah merintis usaha sejak 2016 silam. Ia bergerak dalam usaha suvenir dengan memanfaatkan teknologi grafis. Ia membuat desain sesuai dengan pemesanan pelanggan. Desain itu diaplikasikan ke sejumlah produk, meliputi tumbler, gelas plastik, gelas kaca, jam, kaos, totebag, dan lain-lain. 

    Dari hasil usahanya, ia bisa mengantongi pendapatan berkisar Rp 5 juta per bulan bergantung pesanan yang didapatkan.

    Dalam menjalankan usahanya, ia tak semena-mena mencari keuntungan. Ia memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Sebagian hasil usahanya, ia sumbangkan kepada sesama penyandang disabilitas.

    “Kalau hasil usaha, saya berpikir bagaimana bisa membantu sesama. Kemarin saya bantu kaos, mau jual mau apa terserah hasilnya untuk mereka,” ungkapnya. 

    Jika mendapat banyak orderan, ia pun menggandeng sesama penyandang disabilitas. Ia undang para penyandang disabilitas ke rumahnya, di Kelurahan Candisari, Kota Semarang, untuk membantu menyelesaikan orderan. 

    Buat Difamart Wadahi Penyandang Disabilitas 

    Kepedulianya terhadap sesama disabilitas tak hanya sekedar menyisihkan hasil usaha. Dia memiliki cita-cita membuat Difamart untuk mewadahi produk buatan UMKM penyandang disabilitas. Kebetulan, ia mendapat bantuan dari Menteri Sosial sebuah motor bak roda tiga. Motor tersebut aman digunakan untuk berjualan produk dari penyandang disabilitas yang ia namai Difamart. 

    “Semoga akhir bulan ini Difamart bisa berjalan. Tidam menutup kemungkinan produk difabel bisa nitip ke saya. Mungkin bsa nongol di car free day (CFD) atau dimana-mana,” sebutnya. 

    Tak Berhenti Berinovasi 

    Dalam menjalankan usahanya, Jack tak berhenti berinovasi. Dulu, membuat sebuah suvenir tidaklah mudah. Contohnya, membuat kaos menggunakan teknik sablon manual. Kini, teknologi membawa kemudahan dalam dunia usahanya. Desain grafis semakin mempermudah. Kuncinya, terus berinovasi. 

    “Semua saya belajar autodidak. Belajar digital printing di media apapun, kertas, kayu, plastik, kaos, semua saya jalani,” ucapnya. 

    Jack juga memiliki usaha bidang kuliner yakni produksi bawang goreng. Hanya saja, saat ini sedang tidak berproduksi mengingat harga bawang yang tidak masuk di kantong.
     
    Dukungan dari BRI 

    Perkembangan usahanya pun tidak lepas dari dukungan BRI mulai dari fasilitasi kemudahan pembayaran melalui QRIS, bantuan pemasaran melalui pameran, hingga pinjaman permodalan. 

    “Saya gabung BRI sejak pandemi. Saya ambil KUR dua tahun. Alhamdulillah, sekarang sudah lunas,” ungkapnya. 

    Rumah BUMN menjadi wadah pengembangan usahanya. Menurut dia, Rumah BUMN sangat memberikan support terhadap kaum disabilitas dalam peningkatan usaha. Ada banyak tawaran yang ia dapatkan berkat koneksi dari Rumah BUMN. 

    Aksesibilitas Belum Ramah Difabel 

    Diakuinya, menjalani bisnis dengan keterbatasan memang tidak mudah. Apalagi, fasilitas publik yang seringkali tidak mendukung kemudahan disabilitas, diantaranya lokasi pameran tidak ramah difabel, tidak adanya tempat parkir khusu difabel, keberadaan gedung tidak ramah disabilitas. Seringkali, penyandang disabilitas merasakan aksesibilitas yang cukup sulit. Tak jarang, dirinya juga sering ribut dengan petugas di berbagai kesempatan. 

    “Contoh, bazaar ditaro di stand yang agak jauh dari perparkiran, ditaro di belakang. Mengangkat diri sendiri saja susah. Kadang parkir, kita sering ribut dengan petugas. Kita untuk jalan saja susah. Itu sangat sering terjadi,” ungkapnya. 

    Rumah BUMN Semarang Inkusif

    Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Suliatiawati mengatakan, ada empat UMKM penyandang disabilitas yang tergabung dalam Rumah BUMN Semarang. 

    Menurutnya, Rumah BUMN berupaya memberikan pelayanan inklusif. Pihanya sangat memberi perhatian terhadap UMKM penyandang disabilitas, diantaranya dengan memberikan akses mudah setiap mengikuti pameran. 

    “Penempatan posisi stand bazaar kami cari lokasi paling mudah aksesnya untuk disabilitas,” ucap Tia, sapaannya. 

    Tia menyebut, ada tiga menjadi perhatian lebih Rumah BUMN meliputi pemberdayaan disabilitas, pemberdayaan perempuan, dam pemberdayaan produk ramah lingkungan. Namun demikian, hal itu tidak mengesampingkan pelayanan bagi UMKM lainnya. 

    Rumah BUMN berkomitmen membantu seluruh anggotanya naik kelas dengan go modern, go online, go digital, go global, hingga melangah ke pasar ekspor. Ada beragam fasilitas yang diberikan rumah BUMN meliputi pelatihan gratis, modul gratis, pendampingan. Pihaknya juga memfasilitasi bazaar, legalitas, hingga packaging produk gratis. 

    Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Himpunan Inklusi Masyarakat Kota Semarang, Vita Maryunani mengatakan, setiap komunitas difabel memiliki pelaku UMKM.

    Perhatian pemerintah dan berbagai instansi sangat dibutuhkan untuk menunjang UMKM difabel naik kelas. Selama ini, cukup banyak program dari pemerintah maupun instansi lainnya untuk meningkatkan usaha kaum disabilitas. 

    “Perlu digenjot lagi program-programnya. Pendataan di masing-masing kecamatan sangat diperlukan untuk menemukan embrio pelaku UMKM dari disabilitas,” papar Vita. (eyf)

  • Cuaca Dingin Ekstrem di Gaza: 6 Bayi Meninggal akibat Hipotermia, Anak-anak Idap Penyakit Kronis – Halaman all

    Cuaca Dingin Ekstrem di Gaza: 6 Bayi Meninggal akibat Hipotermia, Anak-anak Idap Penyakit Kronis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suhu dingin memperburuk kondisi kehidupan yang buruk di daerah Jalur Gaza, Palestina.

    Sebanyak enam bayi meninggal akibat hipotermia di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir akibat hujan terus-menerus.

    Keluarga di Gaza yang mengungsi mengatakan, cuaca dingin yang parah dan gizi yang tidak memadai, menyebabkan timbulnya penyakit kronis di kalangan anak-anak.

    “Air hujan dan limbah telah masuk ke tenda kami, yang berdampak buruk pada kehidupan kami.”

    “Dengan rusaknya sistem drainase, cuaca dingin, dan kurangnya air minum bersih, virus menyebar dengan cepat,” kata Musli Tamraz, seorang warga Gaza, kepada Reuters.

    “Saya bawa anak saya ke rumah sakit, kata dokter, penyebab utama sakitnya itu air minumnya yang tidak bersih, suhu tubuhnya yang tiba-tiba turun,” jelasnya.

    Warga Berlindung di Tenda-tenda dan Reruntuhan

    Diberitakan AP News, ratusan ribu orang tinggal di kamp tenda dan bangunan yang rusak akibat perang selama gencatan senjata yang rapuh.

    Kondisi ini diungkapkan oleh petugas medis Palestina pada Selasa (25/2/2025).

    Wilayah pesisir mengalami musim dingin yang dingin dan basah, dengan suhu turun di bawah 10 derajat Celsius (50 F) pada malam hari dan badai bertiup dari Laut Mediterania.

    Beberapa hari terakhir ini suhu di Jalur Gaza sangat dingin.

    Warga bernama Yusuf al-Shinbari terbangun di tenda keluarganya tepat setelah tengah malam pada hari Selasa dan mendapati putrinya yang berusia 2 bulan, Sham, kedinginan saat disentuh.

    Ia tidak bisa merasakan detak jantungnya.

    “Kemarin, saya bermain dengannya,” katanya.

    “Saya senang bersamanya. Dia anak yang cantik, seperti bulan,” ungkap Yusuf.

    Saeed Salah, dari Rumah Sakit Sahabat Pasien di Kota Gaza, mengatakan lima bayi berusia satu bulan atau lebih muda telah meninggal karena kedinginan selama dua minggu terakhir, termasuk bayi berusia 1 bulan yang meninggal pada hari Senin.

    Ia mengatakan anak lainnya telah dipasangi ventilator.

    Zaher al-Wahedi, kepala departemen catatan Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan telah mencatat 15 kematian akibat hipotermia musim dingin ini, semuanya anak-anak.

    Sebagai informasi, gencatan senjata yang menghentikan perang selama 16 bulan antara Israel dan militan Hamas telah memungkinkan lonjakan bantuan kemanusiaan, terutama makanan.

    Tetapi penduduk mengatakan masih ada kekurangan selimut dan pakaian hangat, dan sedikit kayu yang tersedia untuk api.

    Tidak ada listrik pusat di Gaza sejak beberapa hari pertama perang, dan bahan bakar untuk generator langka.

    Banyak keluarga berdesakan di atas pasir basah atau beton.

    Serangan militer Israel, yang dilancarkan sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, merupakan salah satu serangan paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah terkini.

    Serangan ini menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza hingga menjadi puing-puing.

    Ratusan ribu orang yang berhasil kembali ke Gaza utara berdasarkan gencatan senjata telah menetap di mana pun mereka bisa di tengah reruntuhan.

    Tahap pertama gencatan senjata akan berakhir pada Sabtu (1/3/2025) dan mungkin tidak diperpanjang.

    Jika pertempuran kembali terjadi, aliran bantuan kemanusiaan saat ini diperkirakan akan menurun drastis.

    Bahkan jika gencatan senjata berlanjut, tidak jelas kapan Gaza akan dibangun kembali.

    JALUR GAZA – Bendera Palestina berkibar di tengah puing reruntuhan di Kota Gaza, dalam foto tangkapan layar dari Khaberni, Kamis (6/2/2025). (khaberni/tangkap layar)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dilansir Al Jazeera, Hamas mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan mediator mengenai pembebasan 620 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan oleh Israel minggu lalu.

    Militer Israel mengebom sejumlah lokasi di selatan ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan sedikitnya dua orang, dengan mengatakan bahwa “kehadiran sarana dan pasukan militer di bagian selatan Suriah merupakan ancaman” bagi negara tersebut.

    Juru bicara PBB Stephane Dujarric mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak tenda dan tempat berlindung masuk ke Jalur Gaza setelah enam bayi Palestina meninggal karena hipotermia selama musim dingin yang parah.

    Israel dan Hamas dapat menukar sisa tahanan Palestina dan jenazah tawanan yang dijadwalkan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan Gaza paling cepat malam ini, media Israel melaporkan, setelah mediator membantu menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.

    UNICEF mengatakan petugas kesehatan telah memvaksinasi lebih dari 586.000 anak di Gaza terhadap polio, mencapai 99 persen dari target, hanya dalam empat hari.

    Pasukan Israel melanjutkan ofensif Tepi Barat mereka, menyerang dan melukai lebih banyak warga Palestina dan mengancam akan menghancurkan lebih banyak rumah di kamp pengungsi Nur Shams.

    Steve Witkoff, utusan Trump untuk Timur Tengah, memuji kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Gaza dan mengatakan ia mungkin akan bergabung dalam negosiasi pada hari Minggu “jika berjalan dengan baik”.

    Para pemimpin Afrika Selatan, Malaysia, dan Kolombia menulis artikel bersama yang menyerukan diakhirinya impunitas atas pelanggaran hukum internasional oleh Israel.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Presiden AS Donald Trump PHK Massal 2.000 Karyawan USAID

    Presiden AS Donald Trump PHK Massal 2.000 Karyawan USAID

    Jakarta

    Pejabat yang ditunjuk pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bertanggung jawab atas U.S. Agency for International Development (USAID) mengirimkan milis kepada para karyawan pada Minggu sore yang mengatakan bahwa mereka memecat 2.000 pekerja dan menempatkan ribuan petugas layanan luar negeri dan karyawan lain yang direkrut langsung di seluruh dunia pada cuti berbayar mulai malam itu.

    Pesan tersebut mengatakan bahwa pejabat yang ditunjuk yang menjalankan USAID memecat 2.000 karyawan yang berkantor di Amerika Serikat menggunakan mekanisme yang disebut “pengurangan tenaga kerja.”

    Pemecatan massal tersebut merupakan bagian dari serangkaian PHK karyawan lembaga oleh pemerintahan Trump selama upaya besar untuk menghentikan hampir semua bantuan luar negeri AS.

    “Dengan sangat menyesal saya sampaikan bahwa Anda terkena dampak tindakan Pengurangan Tenaga Kerja,” kata email yang dikirim ke salah satu pekerja yang dipecat yang ditinjau oleh Reuters. Mereka yang menerima catatan tersebut akan diberhentikan dari layanan federal efektif 24 April, kata email tersebut.

    Langkah tersebut diambil setelah seorang hakim memutuskan pada hari Jumat bahwa pemerintahan Trump dapat melanjutkan rencana untuk memberhentikan atau memberikan cuti berbayar kepada banyak karyawan lembaga tersebut dan menutup operasi di luar negeri, yang berarti memaksa karyawan yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke Amerika Serikat.

    Terkait penutupan USAID, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menyebut akan banyak negara yang terdampak akibat kebijakan tersebut. Program penanggulangan HIV, polio, mpox dan flu burung akan terdampak oleh pembekuan bantuan luar negeri senilai puluhan miliar dolar dari AS.

    “Ada tindakan yang diambil pemerintah AS… yang kami khawatirkan akan berdampak serius pada kesehatan global” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    (kna/kna)