Topik: pohon tumbang

  • BPBD: Tak Ada Korban Jiwa di Surabaya Imbas Gempa Tuban

    BPBD: Tak Ada Korban Jiwa di Surabaya Imbas Gempa Tuban

    Surabaya (beritajatim.com) – BPBD Surabaya memastikan tidak ada korban jiwa imbas gempa 6,0 di timur laut Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Gempa sempat terasa 2 kali di Kota Surabaya.

    Sejumlah warga yang sedang bekerja utamanya di gedung tinggi seperti di Graha Pena, Apartemen Twin Tower, Apartemen Pavilion Permata serta kantor  Pelayanan Publik Siola, RSUD dr. Soetomo, dan berbagai kantor lainnya sempat heboh.

    Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa di kota Surabaya. Namun, beberapa tempat dengan jumlah pengunjung yang banyak sempat mengalami crowded lantaran berebut keluar gedung.

    “Ada beberapa tempat atau gedung pengunjungnya itu penuh sesak karena keluar menuju titik kumpul aman di luar tempat terbuka,” kata Agus Hebi.

    Hebi mengimbau kepada warga Surabaya yang bekerja pada bangunan tinggi untuk tetap waspada. Lantaran, masih ada potensi gempa susulan yang bisa berimbas ke Surabaya.

    “Karena masih ada beberapa gempa susulan, diharapkan warga yang keperluannya beraktifitas di dalam gedung tinggi dan bertingkat untuk selalu berhati-hati dan siaga,” tambahnya.

    Apabila ada kerusakan bangunan, pohon tumbang ataupun korban luka atas peristiwa tersebut, Hebi meminta masyarakat untuk segera melapor ke Command Center 112.

    “Pahami jalur evakuasi dan titik kumpul di masing-masing gedung, dan mohon tetap siaga rekan-rekan karena beberapa kali terjadi gempa susulan,” lanjutnya.

    Sementara itu, Bagus salah satu penghuni Apartemen Pavilion Permata sempat panik ketika gempa datang. Ia yang berada di lantai 7 langsung menuju tangga darurat dan turun ke bawah. Ia pun memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi di apartemen tempatnya tinggal itu.

    “Tapi ga seberapa rame tadi yang turun. Tapi kerasa banget bangunannya goyang,” tutur Bagus. [ang/beq]

  • Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Jembatan Menuju Pura Balekambang Malang Rusak, Satu Gazebo Pantai Ngliyep Hancur

    Malang (beritajatim.com) – Cuaca ekstrim kembali menerjang Kabupaten Malang. Akibatnya, jembatan menuju Pura Luhur Amertha Jati di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang rusak diterjang gelombang tinggi.

    Sementara di Pantai Ngliyep juga dikabarkan satu gazebo mengalami kerusakan.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Jasa Yasa selaku pengelola pantai milik Pemkab Malang, Raden Djoni Sudjatmoko mengatakan, saat ini cuaca kembali normal dan tim langsung melakukan perbaikan-perbaikan.

    “Kerusakan hanya terjadi pada lantai jembatan, tidak sampai pada struktur jembatan. Sehingga hari ini kami langsung mulai perbaikan,” kata Djoni, Sabtu (16/3/2024).

    Djoni menjelaskan, untuk jembatan Balekambang terpaksa ditutup. Namun demikian, tidak berpengaruh terhadap suasana pantai. Katanya, pantai Balekambang hingga saat ini tetap dibuka untuk wisatawan yang hendak berlibur di Balekambang.

    “Hanya akses menuju Pura saja yang ditutup,” ujarnya.

    Saat disinggung apakah air laut juga sampai menerjang kios-kios yang ada di sekitaran Balekambang, Djoni mengatakan tidak. Air laut yang sedang pasang dengan ketinggian yang tidak seperti biasanya, hanya menyentuh di bibir pantai saja.

    “Airnya nggak ada yang sampai kios hanya sampai menyentuh bibir jalan,” katanya.

    “Jadi yang sedikit ada kerusakan cuman lantai jembatan, dan langsung mulai kami perbaiki hari ini. Struktur jembatan aman nggak ada kerusakan,” lanjutnya.

    Djoni menambahkan, untuk fasilitas pantai tidak ada kerusakan yang serius di sana walaupun ada satu pohon yang tumbang. Pohon tumbang itupun bukan karena air laut, tapi karena hempasan angin yang sangat kencang.

    Tak hanya di Balekambang, di pantai Ngliyep juga tak luput dari amukan angin. Akibatnya, satu gazebo di sana alami kerusakan.

    Kata Djoni, dua pantai milik Pemkab Malang itu sudah diperbaiki dan kembali normal. Kemudian tetap dibuka bagi masyarakat umum yang hendak berlibur ke area pantai tersebut. (yog/ted)

  • Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Rabu (13/3/2024) lalu.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

    “Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” papar Muhari.

    Muhari menambahkan, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

    Menurut BMKG, lanjut Muhari, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

    Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

    “BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang,” ujarnya. (ted)

  • BPBD Lumajang Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, Awas Pohon Tumbang

    BPBD Lumajang Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, Awas Pohon Tumbang

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berkendara di tengah potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan berbagai bahaya.

    Imbauan ini disampaikan menyusul kejadian pohon tumbang di Jalan Srikaya, Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang pada Rabu (13/3/2024) siang.

    Pohon tumbang berjenis Trembesi/Salobin dengan diameter 85 cm tersebut terjadi akibat angin kencang, dan sempat mengganggu arus lalu lintas serta jalur kabel PLN.

    Tim BPBD Lumajang, dibantu TNI-Polri, DLH Kabupaten Lumajang, PLN Lumajang, dan Perangkat Desa Selokgondang, bergerak cepat untuk menangani kejadian ini.

    Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, bahwa proses pemotongan dan pembersihan pohon tumbang berjenis Trembesi/Salobin berdiameter 85 cm berhasil diselesaikan dalam waktu dua jam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Menyikapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo selama seminggu ke depan, Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, menghimbau masyarakat dan instansi terkait untuk selalu waspada.

    “Khususnya bagi pengguna jalan, perhatikan kondisi jalan licin, potensi pohon tumbang, dan pengurangan jarak pandang saat cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin kencang,” papar Yudhi seperti dilansir portalberita Lumajang.

    Dengan kewaspadaan dan kehati-hatian dari semua pihak, diharapkan keamanan dan keselamatan berkendara dapat terjaga di tengah potensi bahaya akibat cuaca ekstrem. (ted)

    Tips Aman Berkendara Saat Cuaca Ekstrem:

    Kurangi kecepatan dan jaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
    Nyalakan lampu kendaraan saat hujan deras dan jarak pandang terbatas.
    Hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras dan angin kencang.
    Perhatikan potensi genangan air di jalan.
    Selalu ikuti informasi terkini terkait cuaca dari BMKG.

  • Angin Kencang Putuskan Aliran Listrik ke Rumah Warga Blitar

    Angin Kencang Putuskan Aliran Listrik ke Rumah Warga Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Angin kencang yang melanda wilayah Blitar selama dua hari belakangan ini membuat sejumlah kabel aliran listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) putus. Akibatnya ratusan rumah warga di Blitar raya mengalami pemadaman listrik.

    Manajer Unit Layanan Pelanggan (UPL) PLN Blitar, Ocgik Wahyu Dewanto hingga Rabu (13/03/24) ada sekitar 200 pengaduan listrik padam yang diajukan oleh warga. Pihaknya pun meminta kepada warga agar bersabar karena saat ini PLN masih berupaya untuk memperbaiki jaringan listrik.

    “Bahkan hingga saat ini tau Rabu 13 Maret 2024 siang, masih ada sekitar 200 pengaduan listrik padam yang telah masuk,” kata Ocgik, Manajer UPL PLN Blitar.

    Angin kencang yang melanda wilayah Blitar sejak Selasa (12/3/2024) kemarin memang membuat sejumlah pohon tumbang dan menimpa kabel listrik PLN. Sehingga jaringan listrik yang mengalir ke rumah-rumah warga terputus.

    Ocgik menjelaskan ada dua kabel jaringan utama yang putus akibat tertimpa pohon. Selain itu, masih ada pula jaringan yang tegangan rendah yang juga rusak akibat tertimpa pohon ataupun ranting-ranting.

    Karena banyaknya laporan pengaduan dan peristiwa pohon tumbang menimpa kabel PLN ini, maka pihaknya meminta bantuan juga petugas PLN Tulungagung. Bahkan pihaknya juga meminta bantuan dari PLN Kediri untuk mempercepat pembenahan jaringan listik.

    “Kami meminta bantuan dari PLN Tulungagung dan Kediri untuk melakukan perbaikan jaringan listrik, agar jaringan listrik ke masyarakat bisa segera pulih kembali,” tegasnya.

    Saat ini petugas PLN Blitar dibantu dari Tulungagung dan Kediri tengah melakukan penormalan jaringan listrik yang sebelumnya putus akibat tertimpa pohon. PLN pun meminta maaf atas gangguan yang terjadi ini.

    Pihaknya juga meminta agar seluruh masyarakat bersabar, karena petugas PLN di lapangan saat ini tengah mengebut proses perbaikan jaringan listrik. Ditanya soal kerugian, PLN Blitar belum bisa menaksir nominalnya. Saat ini pihaknya masih fokus untuk memperbaiki jaringan listrik kepada masyarakat.

    “Mohon bersabar kami sedang berupaya untuk memulihkan jaringan listrik ke masyarakat,” tandasnya. [owi/beq]

  • Pulang Tarawih, 2 Pengendara Tertimpa Pohon di Wlingi Blitar

    Pulang Tarawih, 2 Pengendara Tertimpa Pohon di Wlingi Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami Melinia dan Niken warga Pandean Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Keduanya yang baru saja pulang dari salat Tarawih, tertimpa pohon pinisium yang tumbang di Jalan Raya Wlingi, Blitar.

    Akibat kejadian itu, keduanya mengalami luka di bagian kaki, tangan serta kepala. Keduanya langsung ditolong sejumlah warga yang saat itu berada di sekitar jalan Raya Wlingi.

    “Keduanya itu baru saja pulang salat Tarawih dengan mengendarai sepeda motor tiba-tiba saja ada pohon pinisum tumbang dan menimpa keduanya,” kata Ivong Berttyanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Rabu (13/02/24).

    Peristiwa ini bermula saat keduanya pulang dari salat Tarawih dengan mengendarai sepeda motor. Saat tiba di jalan Raya Wlingi Kabupaten Blitar tiba-tiba saja pohon pinisum yang berada di tepi jalan tumbang.

    Karena jaraknya yang terlalu dekat kedua korban tidak sempat menyelamatkan diri. Hingga akhirnya kedua remaja putri tersebut tertimpa dahan pohon. Beruntung keduanya hanya mengalami luka-luka.

    “Ya memang selama beberapa hari ini angin kencang sedang melanda Kabupaten Blitar kami meminta kepada semua masyarakat untuk lebih berhati-hati,” tegasnya.

    Kedua korban yang mengalami luka pun kini sudah mendapatkan perawatan. Keduanya juga sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

    “Kami juga sudah pastikan keduanya mendapatkan perawatan medis,” bebernya

    Selain menimpa 2 warga, pohon tumbang tersebut juga menutup jalan Raya Wlingi Kabupaten Blitar. Imbasnya lalu lintas di jalan Raya Wlingi yang menjadi penghubung Blitar dengan Malang terganggu.

    “Iya menutup jalan raya juga petugas langsung turun ke lokasi usai mendapatkan laporan untuk melakukan pembersihan pohon yang tumbang itu,” tutupnya. [owi/but]

  • Jalur Provinsi di Mojokerto Rawan Pohon Tumbang 

    Jalur Provinsi di Mojokerto Rawan Pohon Tumbang 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur provinsi yang melintas wilayah Kabupaten Mojokerto rawan pohon tumbang. Ini mengingat cuaca dalam beberapa waktu ke depan diprediksi cukup ekstrem.

    Berdasarkan prediksi dari Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG) Juanda, wilayah Kabupaten Mojokerto masih berpotensi terjadi hujan sampai akhir Maret. Jalur provinsi diprediksi rawan terjadi pohon tumbang saat hujan turun.

    Ini lantaran di sepanjang jalur provinsi yang mulai Kecamatan Mojoanyar-Bangsal-Mojosari hingga Pungging terdapat banyak pohon. Pohon dengan ukuran sedang hingga besar tumbuh di sepanjang kanan-kiri jalur provinsi tersebut. Sehingga rawan terjadi pohon tumbang saat hujan turun.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, hujan akan terjadi hingga akhir Maret 2024 mendatang.

    “Rawan pohon tumbang Mojoanyar-Pungging,” ungkapnya, Rabu (14/3/2024).

    Sementara menurutnya jalur provinsi hanya menyisahkan Kecamatan Ngoro yang diprediksi tidak terjadi pohon tumbang. Lantaran di wilayah paling ujung timur Kabupaten Mojokerto tersebut tidak ada pohon besar sehingga minim terjadi pohon tumbang.

    “Mojosari banyak sangat besar, sehingga rawan tumbang. Pacet-Trawas sedikit, rawan longsor di sana. Utara sungai tidak ada. Hanya di jalur provinsi karena jalan ini wilayah provinsi sehingga otomatis perawatan pohon juga ikut provinsi. Kami hanya merekom ke provinsi saja,” katanya.

    Hingga pertengahan bulan Maret, BPBD Kabupaten Mojokerto mencatat ada tiga kasus pohon tumbang. Pertama, pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Gedeg pada, Sabtu (2/3/2024) lalu. Kedua di wilayah Bangsal, sebuah pohon jenis Kesono tumbang pada, Senin (4/3/2024).

    Terakhir pada, Selasa (12/3/2024) kemarin. Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Raya Pacet-Batu tepatnya wilayah Gajah Mungkur-Watu Lumpang, Kecamatan Pacet. Pohon jenis Andong setinggi 15 meter dan diameter 80 cm tersebut menutup jalur Pacet-Batu. [tin/beq]

  • Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Magetan, Madiun, Ngawi sampai 18 Maret 2024 

    Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Magetan, Madiun, Ngawi sampai 18 Maret 2024 

    Magetan (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun, diprediksi terjadi pada 12 Maret 2024 hingga 18 Maret 2024. Demkikian berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda.

    Dalam press rilis BMKG Juanda nomor ME.02.04/019/KSUB/III/2024, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es).

    Saat ini wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Timur.

    “Serta adanya sirkulasi siklonik di utara Australia mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan kedepan,” tulis Taufiq Hermawan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo dalam press release yang dilayangkan pada Selasa (12/3/2024).

    Pihaknya menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor jika wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat dengan durasi waktu yang panjang.

    Bagi yang sedang berkendara diharap untuk mewaspadai jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda. [fiq/suf]

  • Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda kawasan Kabupaten Magetan pada Selasa (12/3/2024) sejak pagi. Akibatnya, tak hanya pohon tumbang di jalan, ada pula yang menimpa rumah. Menjelang sore, tenda pedagang yang menggelar dagangan di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan pun porak poranda.

    Pada Selasa siang, pohon tumbang menimpa Rika Septiana di Jalan Kalpataru Kelurahan Tawanganom Kecamatan/Kabupaten Magetan. Akibatnya, bagian ruang tamu dan salah satu kamar rumahnya pun rusak di bagian atap.

    ‘’Pas kejadian saya pas di rumah, ya di ruang tamu itu, agak jauh dari yang titik ketimpa. Yang rusak bagian ruang tamu,’’ kata Rika.

    Tak hanya itu, pohon juga tumbang di Pertigaan Pasar Baru, tepatnya di dekat Jembatan Gandong I atau di sebelah selatan Pasar Baru Magetan. Kemudian, pohon juga tumbang di kawasan GOR Bulutangkis, Jalan Bupati Sudibyo.

    Menjelang sore, angin juga membuat tenda stand lapak pedagang pasar malam di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan porak poranda. Ada yang terbalik terguling hingga terbang sampai ke area sawah.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian pohon tumbang tersebut.

    ‘’Untuk kejadian pohon tumbang yang dilaporkan ada 7 titik. Semuanya sudah tertangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini,’’ terangnya. [fiq/ian]

  • Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Rumah Kakek Sebatang Kara di Blitar Roboh Diterjang Angin

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah Wagiman, warga Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar rata dengan tanah. Tempat tinggal kakek 65 tahun ini roboh usai diterjang angin kencang.

    Dinding rumah Wagiman yang terbuat dari bambu ambruk diporak porandakan angin kencang. Seluruh atapnya pun pecah dan rata dengan tanah. Padahal ini merupakan satu satunya tempat tinggal dari kakek 65 tahun tersebut.

    Kakek Wagiman sendiri tinggal seorang diri atau sebatang kara di rumah tersebut. Beruntung saat kejadian dirinya sedang tidak ada di rumah.

    “Di Desa Gadungan itu yang roboh rumah milik Wagiman berusia 65 tahun. informasinya Wagiman ini tinggal seorang diri,” kata Ivong Berttyanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Senin (12/03/24).

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/03/24) sekitar pukul 11.30 WIB. Diduga rumah milik kakek Wagiman tidak kuat menahan hembusan angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Blitar sejak pagi hari.

    Sehingga bangunan rumah yang terbuat dari bambu tersebut roboh dan rata dengan tanah. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun seluruh bangunan dan peralatan rumah tangga milik Wagiman rusak.

    “Kondisi rumah memang sudah lapuk termakan usia, mengingat sang pemilik memang sudah lanjut usia dan sedikit mengalami gangguan kejiwaan,” tegasnya.

    Saat ini petugas BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan asesmen di lokasi kejadian. Warga bersama BPBD Kabupaten Blitar juga langsung mengevakuasi puing-puing rumah yang sudah rata dengan tanah.

    “Untuk kerugian masih didata, tindakan kami melakukan evakuasi dan pengamanan puing-puing bangunan bersama pihak desa,” bebernya.

    Angin kencang yang melanda Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah seorang warga. Akibatnya rumah milik Pangat rusak usai tertimpa batang pohon.

    Kini petugas BPBD bersama warga tengah bersama-sama menyingkirkan batang pohon tersebut. Untuk kerugian saat ini masih dilakukan asesmen oleh BPBD Kabupaten Blitar.

    “Ada satu lagi rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon yang tumbang,” tutupnya. [owi/but]