Topik: pohon tumbang

  • Potret Topan Terbesar Gulung Taiwan, Negara Shutdown!

    Potret Topan Terbesar Gulung Taiwan, Negara Shutdown!

    CNBC Indonesia

    News

    Foto News

    Foto Internasional

    Reuters, AP, CNBC Indonesia

    01 November 2024 05:02

    Ombak menghantam sepanjang pantai pelabuhan nelayan Pa-tou-tzu menjelang kedatangan Topan Kong-rey di Keelung di timur laut Taiwan. (AP/Johnson Lai)

    Topan ini merupakan yang terbesar berdasarkan ukurannya yang pernah melanda Taiwan dalam hampir 30 tahun terakhir. (Foto AP/Chiang Ying-ying)

    Semua aktiviras di Taiwan, seperti sekolah dan pasar keuangan, ditutup. Operasional layanan kereta dikurangi, dan ratusan penerbangan dibatalkan. (REUTERS/Walid Berrazeg)

    Badai tersebut melanda pesisir timur yang wilayahnya bergunung-gunung dan jarang penduduknya antara daerah Taitung dan Hualien. Badan Cuaca Taiwan melaporkan, angin kencang dan hujan deras telah memengaruhi hampir seluruh pulau. (Hualien County Fire Department via AP)

    Departemen pemadam kebakaran melaporkan satu orang tewas ketika truk yang ditumpangi menabrak pohon tumbang di Taiwan tengah. (Hualien County Fire Department via AP)

    Topan Kong-rey sempat melemah sebelum menghantam Taiwan, tetapi tetap membawa embusan angin dengan kecepatan 250 km/jam. (Hualien County Fire Department via AP)

    Kuatnya topan ini juga telah membuat kapal kargo China terdampar ke area bebatuan di pantai utara Taiwan. Pihak Taipei kini berusaha untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak pada kapal tersebut. (Hualien County Fire Department via AP)

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();

  • Angin Kencang Terjang Madiun, 31 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Oktober 2024

    Angin Kencang Terjang Madiun, 31 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup Surabaya 31 Oktober 2024

    Angin Kencang Terjang Madiun, 31 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Sebanyak 31 rumah di Kabupaten
    Madiun
    , Jawa Timur, dilaporkan rusak setelah diterjang hujan disertai
    angin kencang
    , Kamis (31/10/2024) sore. Akibatnya, sebanyak 31
    rumah rusak
    .
    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/10/2024) malam, menyatakan bahwa empat kecamatan di Kabupaten Madiun terdampak akibat
    bencana alam
    angin kencang tadi sore.
    “Terdapat empat kecamatan yang dilaporkan rumah warganya terdampak akibat angin kencang tadi sore. Empat kecamatan itu yakni Balerejo, Wungu, Dagangan, dan Pilangkenceng,” kata Boby.
    Boby mengatakan bencana angin kencang itu bermula saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi mulai pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB.
    Di tengah hujan, tiba-tiba muncul angin kencang yang merusak rumah, fasilitas umum, dan menumbangkan beberapa pohon besar di pinggir jalan.
    “Bencana angin kencang itu juga menjadikan pohon tumbang menutup badan jalan raya Madiun-Surabaya,” kata Boby.
    Boby mengatakan rata-rata kerusakan rumah warga terjadi pada bagian atap yang tersingkap diterjang angin kencang. Selain itu, dilaporkan satu mobil rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
    Hingga malam ini, data sementara yang dilaporkan menunjukkan dari 31 rumah yang rusak, tiga di antaranya mengalami kerusakan berat.
    Sementara itu, dua fasilitas umum dilaporkan rusak akibat bencana angin kencang.
    Kendati demikian, tidak dilaporkan adanya warga yang luka atau meninggal dunia akibat bencana angin kencang tadi sore.
    Terhadap bencana itu, tim BPBD bersama relawan dan Damkar Pemkab Madiun turun ke lokasi kejadian untuk memotong pohon yang tumbang agar akses jalan dapat segera dilalui kendaraan.
    Selain itu, tim juga mendata rumah warga yang terdampak bencana. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Wisatawan Tertimpa Pohon, Pengelola Objek Wisata di Lembang Tanggung Jawab

    Mobil Wisatawan Tertimpa Pohon, Pengelola Objek Wisata di Lembang Tanggung Jawab

    Bandung Barat, Beritasatu.com – Pihak pengelola objek wisata Farmhouse Lembang akan bertanggung jawab atas musibah pohon berukuran raksasa yang tumbang dan menimpa sembilan mobil milik wisatawan saat berlibur kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

    Sembilan mobil yang ringsek tertimpa pohon milik wisatawan yang sedang berlibur di objek wisata Farmhouse Lembang itu terjadi pada Minggu (27/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Mobil yang sedang terparkir itu tiba-tiba ditimpa pohon berukuran raksasa hingga rusak parah.

    Merespons peristiwa tersebut, Public Relation Farmhouse Lembang Intania Setiati mengatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas musibah yang menimpa wisatawan.

    “Dengan korban sudah komunikasi, nanti akan di-cover asuransi. Ini kejadian alam, hal tidak terduga dan tentu tidak ada yang menginginkan seperti ini,” kata Intania saat ditemui awak media, Selasa (29/10/2024).

    Setelah kejadian pihaknya menyebut kunjungan wisatawan tetap berjalan normal, meski sempat mengundang penasaran. Sementara, akses di area parkir disterilisasi sementara waktu.

    “Aktivitas pengunjung normal, cuma kami sterilisasi di area parkir dan dialihkan ke titik lain. Memang beberapa hari ini hujan, meskipun saat kejadian tidak ada angin dan hujan. Jadi ini memang musibah,” ucap Intania.

    Sebagai antisipasi, pihaknya kemudian meminta pihak terkait menginvetarisasi pepohonan di area wisata Farmhouse tersebut.

    “Kita sudah minta supaya pepohonan diinventarisir, apakah ada yang rawan tumbang atau seperti apa. Supaya langsung dilakukan pemangkasan,” ungkapnya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah pohon tumbang yang menyebabkan sembilan mobil wisatawan yang rusak parah akibat tertimpa pohon raksasa di parkiran objek wisata Farmhouse, Lembang, KBB.

  • Tanda-tanda La Nina Landa Indonesia Sudah Muncul

    Tanda-tanda La Nina Landa Indonesia Sudah Muncul

    Jakarta

    Hasil analisis dinamika atmosfer Dasarian II Oktober yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memuat prediksi terbaru mengenai potensi terjadinya fenomena iklim La Nina di Indonesia.

    La Nina merupakan fenomena iklim yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun secara berlebihan. Indikasinya adalah penurunan suhu di bawah 0,5 derajat Celsius di kawasan tropis Samudra Pasifik.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa fenomena La Nina yang terjadi di Pasifik diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi sebesar 20-40% di atas normal jumlah curah hujan bulanan di Indonesia.

    Waktu La Nina Terjadi di Indonesia

    Mengutip situs BMKG, hasil monitoring indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) Dasarian II Oktober 2024, menunjukkan indeks IOD yang melewati batas ambang IOD negative (indeks -1.11), namun baru berlangsung 1 dasarian sehingga statusnya tetap IOD netral.

    “Anomali SST di Nino3.4 juga menunjukkan kondisi yang melewati batas ambang La Nina dengan indeks (indeks -0.64), namun baru berlangsung satu dasarian sehingga statusnya tetap ENSO Netral,” tulis BMKG. Ini berarti, hampir dapat dipastikan akan terjadi La Nina tahun ini.

    “La Nina IOD Netral diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025. Sementara itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina lemah mulai Oktober 2024,” sebut BMKG.

    Deputi bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan membenarkan, perkembangan indeks IOD dan ENSO tersebut merupakan pertanda La Nina. Namun, belum dapat dikonfirmasi, mengingat untuk mengonfirmasi fenomena iklim memang diperlukan waktu.

    “Betul (muncul pertanda La Nina tapi belum bisa dikonfirmasi). Lebih dari 1 bulan (waktu yang menunjukkan tren yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi La Nina,” kata Ardhasena mengutip CNBC Indonesia.

    Curah Hujan di Indonesia

    Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

    “Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” ujarnya.

    Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudra Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

    “Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan,” ujar Guswanto.

    Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini, ujarnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Perkembangan Musim Hujan 2024/2025

    Sementara itu, BMKG mencatat, hasil analisisi hujan pada dasarian II Oktober 2024, curah hujan pada Dasarian II Oktober 2024 bervariasi dari kriteria rendah (24%), menengah (59%) dan tinggi-sangat tinggi (17%). Sifat hujan pada Dasarian II Oktober 2024 bervariasi Bawah Normal (21%), Normal (13%) dan Atas Normal (66%).

    “Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 27% wilayah Indonesia masuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua,” tulis BMKG.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

    Masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, lanjutnya, dapat mengakses layanan informasi cuaca 24 jam melalui website maupun media sosial dan aplikasi yang dimiliki BMKG.

    (rns/fay)

  • Pohon tumbang timpa 10 motor dan empat mobil di Pondok Kelapa

    Pohon tumbang timpa 10 motor dan empat mobil di Pondok Kelapa

    Jakarta (ANTARA) –

    Angin kencang pada Selasa petang menyebabkan sebuah pohon Mangga setinggi 10 meter tumbang dan menimpa 10 unit motor serta 4 unit mobil di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

     

    Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kecamatan Duren Sawit, Hendra Simanjuntak mengatakan, angin kencang menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa sejumlah kendaraan yang berada di bawah pohon tersebut.

     

    “Korban jiwa tidak ada, namun pohon menimpa 10 unit motor dan 4 unit mobil,” kata dia.

     

    Menurut dia, tidak ada kerusakan yang parah baik motor maupun mobil akibat tertimpa pohon Mangga tersebut.

     

    Untuk mengevakuasi pohon tumbang itu, kata Hendra, pihaknya mengerahkan dua gergaji potong.

     

    Dia mengaku pihaknya mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi pohon tersebut lantaran terdapat kabel listrik yang juga ikut tertimpa pohon tumbang.

     

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Topan Super Yagi Picu Kehancuran di Vietnam-China, 63 Orang Tewas

    Topan Super Yagi Picu Kehancuran di Vietnam-China, 63 Orang Tewas

    Hanoi

    Topan super Yagi yang menerjang wilayah Vietnam bagian utara dan China bagian selatan pada akhir pekan telah memicu kehancuran. Lebih dari 60 orang dilaporkan tewas atau hilang akibat berbagai insiden yang dipicu oleh topan super itu di kedua negara yang bertetangga tersebut.

    Topan super Yagi yang diwarnai hujan lebat, seperti dilansir BNN Bloomberg, Senin (9/9/2024), telah memicu tanah longsor dan banjir, yang diwarnai pohon tumbang, serta kerusakan pada infrastruktur energi setempat.

    Menurut laporan kantor berita Xinhua yang mengutip Otoritas Meteorologi China, Yagi merupakan topan musim gugur paling kuat yang pernah menerjang wilayah China sejak tahun 1949 silam.

    Laporan televisi pemerintah China, CCTV, menyebut sedikitnya empat orang tewas di Provinsi Hainan akibat terjangan topan super Yagi. Hampir satu juta penduduk di area tersebut dan Provinsi Guangdong di dekatnya, telah dievakuasi saat topan mendekat.

    Di wilayah Vietnam bagian Utara, menurut laporan pemerintah Hanoi, sedikitnya 59 orang tewas atau hilang setelah terjangan topan super Yagi menyebabkan tanah longsor dan banjir di area tersebut.

    Topan super Yagi menerjang wilayah China sebanyak dua kali pada Jumat (6/9) lalu, dengan pertama menghantam area Hainan dan kemudian Guangdong.

    Yagi ditetapkan setara dengan badai kategori 4 ketika menerjang Hainan, yang dianggap sebagai badai besar yang mampu menimbulkan kerusakan besar.

    Pada Minggu (8/9) waktu setempat, seperti dilaporkan Xinhua, topan super Yagi diturunkan levelnya menjadi depresi tropis. Namun Pusat Meteorologi Nasional China mengatakan hujan lebat masih mengancam sebagian wilayah Guangxi dan Yunnan.

    Yagi dilaporkan memicu kerugian besar di sektor pertanian di Hainan, dengan sekitar 93.000 hektare lahan terdampak dan sepertiganya tidak bisa dipanen.

    Di Vietnam bagian utara, menurut laporan VnExpress, banjir yang dipicu Yagi telah menghancurkan lebih dari 120.000 hektare hasil panen padi dan tanaman lainnya. Hujan lebat juga diperkirakan masih menjadi risiko di wilayah tersebut, sekitar 17.000 pohon di area Hanoi dilaporkan tumbang atau rusak.

    Pasokan listrik ke beberapa provinsi dan kota di Vietnam terputus dan saluran komunikasi juga ikut terputus akibat topan super Yagi. Northern Power Crop melaporkan lebih dari 5,7 juta pelanggan terdampak Yagi, meskipun aliran listrik untuk 4,2 juta pelanggan di antaranya telah dipulihkan kembali.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Badai Dahsyat Terjang Prancis-Swiss-Italia, 7 Orang Tewas

    Badai Dahsyat Terjang Prancis-Swiss-Italia, 7 Orang Tewas

    Paris

    Badai dahsyat yang diwarnai hujan lebat menerjang wilayah Prancis, Swiss, dan Italia pada akhir pekan. Sedikitnya tujuh orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi saat badai melanda negara-negara Eropa tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Senin (1/7/2024), kepolisian wilayah Ticino yang berbahasa Italia melaporkan pada Minggu (30/6) waktu setempat bahwa tiga orang tewas setelah hujan lebat memicu tanah longsor di wilayah Swiss bagian tenggara.

    Di area lainnya di Swiss, menurut laporan kepolisian setempat, seorang pria ditemukan tewas di sebuah hotel di Saas-Grund, sebelah barat daya Valais. Disebutkan bahwa pria itu diduga kehilangan nyawanya akibat terlalu terkejut oleh kenaikan air banjir secara tiba-tiba.

    Sejumlah foto yang dirilis oleh publikasi online 20minuten menunjukkan sebagian kota tertutup timbunan lumpur yang tebal dan tumpukan bebatuan.

    Pihak kepolisian menambahkan bahwa seorang pria lainnya dilaporkan hilang di Valais.

    Tiga korban tewas lainnya berada di wilayah Prancis, tepatnya di timur laut area Aube. Laporan otoritas setempat kepada AFP menyebut bahwa tiga orang yang berusia 70-an tahun dan 80-an tahun meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi tertimpa pohon tumbang pada Sabtu (29/6) waktu setempat.

    Satu orang lainnya yang ada di dalam mobil yang sama, sebut otoritas setempat, mengalami luka-luka dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.

    Dinas keamanan sipil Swiss melaporkan bahwa “ratusan orang” dievakuasi di wilayah selatan Vlais dan ruas jalanan ditutup setelah Sungai Rhone juga anak-anak sungainya meluap di sejumlah lokasi berbeda.

    Saksikan juga ‘Saat Peneliti Pelajari Dampak Badai dengan Tangki Simulasi’:

    Seorang pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan sipil, Frederic Favre, menyebut situasi di Valais kini “terkendali”, namun dia memperingatkan situasinya masih “rapuh” untuk beberapa hari ke depan.

    Cuaca buruk membuat upaya penyelamatan dan evakuasi menjadi sangat sulit. dengan beberapa area lembah di Ticino dan Valais di dekat perbatasan Italia tidak bisa diakses dan tidak mendapat pasokan listrik.

    Situasi di Italia juga tak jauh berbeda, dengan banjir dan tanah longsor menerjang area Piedmont dan Lembah Aosta yang berada di bagian utara negara tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa di Italia sejauh ini.

    Petugas pemadam kebakaran di Piedmont mengumumkan telah melakukan 80 operasi untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak. Longsor yang terjadi memblokir ruas jalan regional menuju resor ski Cervinia di Lembah Aosta, wilayah semi-otonom yang terletak di sepanjang perbatasan dengan Prancis dan Swiss.

    Salah satu sungai yang meluap di area tersebut memicu kerusakan parah di pusat kota, dengan beberapa ruas jalanan terendam banjir.

    Sementara itu, para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia telah meningkatkan level keparahan, frekuensi dan periode terjadinya insiden cuaca ekstrem seperti banjir dan badai.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Puting Beliung Porak Porandakan 22 Rumah di Pasuruan

    Puting Beliung Porak Porandakan 22 Rumah di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 22 rumah di Kabupaten Pasuruan porak poranda diterjang puting beliung, Senin (29/4/2024) dini hari.

    Sebanyak 22 rumah tersebut berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Pasrepan dan juga Kecamatan Tutur.

    Menurut keterangan Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, kejadian ini bermula pada Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 16.30 saat hujan lebat dan disertai angin. Hujan terus berlangsung hingga dini hari yang kemudian mengakibatkan pohon tumbang dan beberapa rumah warga yang rusak.

    “Ada dua kecamatan yang terkena dampaknya, yakni Kecamatan Tutur dan Kecamatan Pasrepan. Sedangkan untuk desanya sendiri ada tiga desa yakni Desa Sapulante, Ngembal, dan Kalipucang,” jelas Sugeng.

    Sugeng juga menjelaskan ada sembilan titik pohon tumbang yang terjadi semalam. Tiga titik di Kecamatan Pasrepan dan enam titik lainnya di Kecamatan Tutur.

    Sementara dari 22 rumah warga yang terdampak, paling parah terjadi di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur dengan total kerusakan sebanyak 11 rumah.

    “Total rumah yang rusak ada 22 dengan keparahan berada di Dusun Mucangan, Desa Kalipucang dengan total 11 rumah, lalu disusul Dusun Garutan, Desa Ngembal dengan total sembilan unit rumah rusak,” lanjutnya.

    Untungnya dalam kejadian kali ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun, listrik di wilayah terdampak terjadi pemadaman. Sementara itu untuk kerusakan masuk dalam skala kecil dan rata-rata dibagian atapnya. (ada/kun)

  • Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Pencari Rumput Hilang di Magetan Ditemukan Lemas di Jurang

    Magetan (beritajatim.com) – Lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya ditemukan pada Sabtu (27/4/2024) pagi. Tukimun dalam kondisi lemas dan duduk di dasar jurang saat ditemukan Khoirun (50) saat mencari rumput.

    “Pada saat saya cari rumput terdengar suara pergerakan dari jurang. Krusak-krusuk, sempat saya kira binatang. Ketika saya periksa ternyata Pak Tukimun yang katanya dilaporkan hilang,” kata Khoirun.

    Menurut dia, Tukimun dalam kondisi sadar. Khoirun kemudian membawa Tukimun ke rumah keponakannya, Nasori.

    Kapolsek Parang AKP Joko Hari Prayitno membenarkan jika orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan pagi ini.

    “Korban telah ditemukan oleh pencari rumput lain di Jurang Gantung dalam kondisi lemas akibat tidak makan selama tiga hari,” kata Joko.

    Selanjutanya, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa, BPBD, dan petugas kesehatan (PMI) kemudian menuju ke rumah Nasori untuk melakukan pengecekan pada Tukimun.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, Pak Tukimun masih dalam kondisi lemas karena tidak makan selama tiga hari namun secara keseluruhan dalam keadaan sehat dan sadar. Sudah dijemput pihak keluarga,” pungkasnya.

    Sebelumnya, seorang lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan hilang di hutan Gunung Bancak. Korban tidak pulang sejak Kamis (25/4/2024) pagi.

    Menurut Yahmi (50), kakak ipar korban, Tukimun tidak pernah mencari rumput di hutan Gunung Bancak. Biasanya korban mencari rumput di dekat rumah.

    “Biasanya cari rumput hanya di sawah sekitar rumah saja. Ini malah sampai ke gunung hingga akhirnya tidak pulang hingga siang,” kata Yahmi saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/4/2024).

    Upaya pencarian yang dilakukan warga hingga malam hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parang.

    Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan kabar orang hilang tersebut. Saat ini, pihaknya bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, dan warga bersama-sama melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi terakhir korban ketemu warga.

    “Sekitar orang dalam tim gabungan kami libatkan untuk menyisir sejumlah lokasi. Rumput dan karung milik korban ditemukan. Kita periksa juga di semak dan jurang-jurang ya,” terangnya.

    Sayangnya, proses pencarian terkendala medan terjal, hutan lebat, dan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

    “Jika hujan tidak reda, proses pencarian akan kita lanjutkan besok pagi. Bila kita paksakan justru membahayakan tim, ancaman pohon tumbang, longsor dan petir bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Hari.

    Hingga sore ini, proses pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, mengingat hujan turun lebat serta medan terjal dan gelap.

    Keluarga korban berharap Tukimun dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan, terutama saat cuaca buruk. [fiq/beq]

  • Lansia Pencari Rumput Hilang di Gunung Bancak Magetan

    Lansia Pencari Rumput Hilang di Gunung Bancak Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang lansia pencari rumput, Tukimun (63), warga Desa Sundul, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan hilang di hutan Gunung Bancak. Korban tidak pulang sejak Kamis (25/4/2024) pagi.

    Menurut Yahmi (50), kakak ipar korban, Tukimun tidak pernah mencari rumput di hutan Gunung Bancak. Biasanya korban mencari rumput di dekat rumah.

    “Biasanya cari rumput hanya di sawah sekitar rumah saja. Ini malah sampai ke gunung hingga akhirnya tidak pulang hingga siang,” kata Yahmi saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/4/2024).

    Upaya pencarian yang dilakukan warga hingga malam hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Parang.

    Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan kabar orang hilang tersebut. Saat ini, pihaknya bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Magetan, dan warga bersama-sama melakukan pencarian dan penyisiran di lokasi terakhir korban ketemu warga.

    “Sekitar orang dalam tim gabungan kami libatkan untuk menyisir sejumlah lokasi. Rumput dan karung milik korban ditemukan. Kita periksa juga di semak dan jurang-jurang ya,” terangnya.

    Sayangnya, proses pencarian terkendala medan terjal, hutan lebat, dan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

    “Jika hujan tidak reda, proses pencarian akan kita lanjutkan besok pagi. Bila kita paksakan justru membahayakan tim, ancaman pohon tumbang, longsor dan petir bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” pungkas Hari.

    Hingga sore ini, proses pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan belum dapat menemukan keberadaan korban. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi, mengingat hujan turun lebat serta medan terjal dan gelap.

    Keluarga korban berharap Tukimun dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di kawasan hutan, terutama saat cuaca buruk. [fiq/beq]