Rumah Dinas Kapolresta Bogor Kota Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Rumah dinas Kepala Polresta Bogor Kota mengalami kerusakan akibat tertimpa
pohon tumbang
saat hujan deras disertai angin kencang melanda Bogor, Minggu (3/11/2024) sore.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Bogor
, Hidayatulloh, menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Hanya saja, atap rumah dinas rusak karena tertimpa material pohon tumbang,” ujar Hidayatulloh dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).
Ia menjelaskan, pohon yang tumbang adalah pohon jambu jamaika berdiameter sekitar 30 sentimeter dan panjang delapan meter.
Pohon tersebut diduga keropos sehingga mudah tumbang selain diterpa hujan dan angin kencang.
“Setelah kita terima laporan, tim langsung bergerak. Butuh sekitar satu jam untuk penanganan evakuasi pohon tumbang di sana,” tambahnya.
Hidayatulloh juga melaporkan bahwa selain kejadian pohon tumbang, beberapa insiden lain terjadi di Kota Bogor pada hari yang sama.
Di Kampung Sindangbarang Loji, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, atap rumah ambruk, sementara di Jalan Ahmad Yani, Gang Karet, Kecamatan Tanah Sareal, tembok rumah ambruk.
“Semuanya sudah kita tangani dan dilakukan assesmen. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut,” tutup Hidayatulloh.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: pohon tumbang
-

Ini Nama 9 Korban Tewas Akibat Pohon Beringin Tumbang di Soppeng
Soppeng, Beritasatu.com – Sebuah pohon beringin raksasa tumbang di lokasi situs Mattabulu, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Minggu (3/11/2024). Insiden ini menimpa sejumlah warga yang berada di dekatnya, mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 8 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas dalam tragedi ini yakni, Rosmini (37), Marnuni (34), Asse (40), Ikada, Wammenneng (60), Karyati (55), Agus, Rabiah (50), dan Nuraeni. Di antara mereka terdapat ibu dan anak, serta beberapa korban yang merupakan saudara kandung.
Sementara itu, 8 orang yang mengalami luka-luka kini dirawat di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala. Mereka adalah Sulfiana (20), Satriana (27), Nafisah (66), Taju (24), Sakkatang (33), Nur Indah Sari (29), Iruse (35), dan Iwan (36).
Kejadian tersebut bermula ketika sekitar 20 pengunjung berteduh di sebuah pondok akibat hujan deras disertai angin kencang. Tumbangnya pohon di sekitar pondok menimpa bangunan tersebut, mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Sebuah video yang beredar menunjukkan ukuran besar batang pohon yang tumbang, dengan banyak korban terjebak di bawahnya. Sebelum pohon tumbang, terdengar suara petir yang menyambar, diikuti dengan jatuhnya beberapa dahan besar yang menimpa pondok.
“Masyarakat yang berkunjung, sekitar 20 orang, singgah di pondok tidak lama sebelum hujan deras dan angin kencang datang,” kata Kapolres Soppeng AKBP Andi Yusuf.
Kesembilan korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak. Korban luka-luka saat ini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala, Kabupaten Soppeng.
“Seluruh korban yang meninggal telah diambil oleh pihak keluarga dan kami antar ke rumah duka masing-masing. Perkembangan selanjutnya akan kami laporkan kembali,” tandasnya.
-
/data/photo/2024/11/03/67275a1e206e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
30 Rumah di Pangkalpinang Rusak Dihantam Puting Beliung Regional 3 November 2024
30 Rumah di Pangkalpinang Rusak Dihantam Puting Beliung
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 30 rumah warga di Kota
Pangkalpinang
, Kepulauan Bangka Belitung, rusak dihantam angin
puting beliung
yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat pada Minggu (3/11/2024).
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian materil diperkirakan mencapai jutaan rupiah.
“Petugas sudah menyalurkan bantuan dan mendata tingkat kerusakan,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, saat melakukan peninjauan lokasi pada Minggu sore.
Sugito menambahkan, upaya penanganan bencana dilakukan oleh tim gabungan dari kota dan provinsi.
Jika diperlukan, dapur umum akan dibuka untuk membantu warga terdampak.
“Kita ambil langkah-langkah konkret, di antaranya koordinasi lintas sektor seperti PLN, BPBD Kota, Dinas Sosial, unsur TNI/Polri, serta warga. Kami juga melakukan evakuasi dan antisipasi masalah listrik,” jelas Sugito.
Dari data yang ada, dua kelurahan terdampak puting beliung, yaitu Kelurahan Gajah Mada dengan 16 rumah dan Kelurahan Pintu Air dengan 14 rumah.
Kerusakan yang terjadi umumnya berupa atap rumah yang jebol dan pecahnya jendela kaca.
Sebanyak 41 terpal ukuran 4×6 meter telah dibagikan dan dipasang di rumah-rumah warga yang terkena dampak.
Selain itu, puting beliung juga merusak bangunan Masjid Baiturrahman di Kelurahan Pintu Air.
Di Jalan Elang Raya, Bukit Merapin Pangkalpinang, sebuah pohon tumbang sempat menghambat lalu lintas.
Namun, dalam waktu dua jam setelah kejadian, petugas segera ke lokasi untuk memotong batang pohon yang menghalangi jalan.
Saat ini, warga masih bertahan di rumah masing-masing sembari membersihkan puing-puing yang berserakan di lantai.
Total warga yang terdampak mencapai 31 kepala keluarga, yang telah diperingatkan mengenai potensi bencana susulan.
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pangkalpinang dalam peringatan dini cuaca wilayah Bangka Belitung pada pukul 12.45 WIB mengungkapkan, masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Daerah yang berpotensi terdampak mencakup Belinyu, Merawang, Mendo Barat, Puding Besar, Tanjung Pandan, Sijuk, Badau, Pangkalan Baru, Sungai Selan, Pangkal Balam, Rangkui, Gerunggang, Gabek, dan Girimaya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/06/13/666ac769e0c33.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan Deras di Sragen Yogyakarta 3 November 2024
Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan Deras di Sragen
Editor
KOMPAS.com
– Sulastri, warga Desa Kadipaten, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tewas tertimpa
pohon tumbang
saat melintas di Jalan Raya Tanon-Sumberlawang, Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten
Sragen
, Jumat (1/11/2024) sore.
Pohon besar tersebut tumbang usai hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah tersebut. Saat itu Sulastri dan rekannya, Ma’rufin (38), tengah melaju dengan sepeda motor.
“Pada saat itu cuaca sangat buruk,
hujan deras
disertai angin kencang,” ungkap Kapolsek Sumberlawang, AKP Sudarmaji, dilansir dari
TribunSolo.com
.
Ia menambahkan, saat keduanya sampai di depan sebuah rumah warga, pemilik rumah melihat pohon yang mulai miring dan hendak tumbang.
Sudarmadji menjelaskan, saat cuaca buruk itu Sulastri yang membonceng Ma’rufin mempercepat laju sepeda motor dengan harapan bisa melewati pohon sebelum benar-benar jatuh. Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil.
“Karena tidak berhenti, keduanya tertimpa ranting pohon yang sudah tumbang. Sepeda motor pun hilang keseimbangan dan terjatuh,” ujar Sudarmaji.
Keduanya terjatuh dan bahkan terseret sejauh 15 meter dari posisi awal. Akibat kejadian ini, Ma’rufin mengalami luka lecet di pipi kiri serta memar.
Namun, Sulastri yang membonceng di belakang mengalami luka serius setelah kepalanya terbentur jalan cor, hingga menyebabkan luka terbuka yang fatal.
“Pembonceng, yakni Sulastri, meninggal dunia di tempat karena luka terbuka di kepala akibat benturan,” kata Sudarmaji.
Warga di sekitar lokasi segera mebawa Ma’rufin dan Sulastri ke RSUD Gemolong untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sayangnya, nyawa Sulastri tidak dapat diselamatkan.
Sementara itu,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen segera turun tangan untuk membersihkan pohon yang menutup akses jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro, mengatakan bahwa evakuasi pohon berlangsung selama kurang lebih 45 menit sebelum jalan bisa dibuka kembali.
“Proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 45 menit, dan akses jalan berhasil dibuka kembali setelahnya,” kata Triyono.
Atas kejadian itu, petugas mengimbau warga dan aparat untuk lebih waspada terhadap kondisi pohon besar di sepanjang jalan, terutama saat cuaca ekstrem yang dapat memicu pohon tumbang.
Musim hujan disertai angin kencang kerap menimbulkan risiko tinggi, terutama di daerah yang banyak ditumbuhi pohon besar di tepi jalan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kronologi Warga Boyolali Tewas Tertimpa Pohon saat Hujan Lebat di Sragen
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia
Jakarta (ANTARA) – Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap pohon beringin yang tumbang di Jalan Probolinggo, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu sore.
“Alhamdulillah kami sudah selesai melakukan penanganan pohon beringin yang tumbang pada Minggu sekitar pukul 15.59 WIB,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Minggu.
Pohon tumbang itu sempat mengakibatkan jalur di jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Namun tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
“Pohon ini tumbang diduga akibat angin kencang yang terjadi di Jakarta pada Minggu sore,” kata dia.
Ia mengatakan, sejumlah personel mulai dari Unit Damkar, Unit TRC BPBD, Unit Distamhut, Unit Satpol PP, Unit PLN dan personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan evakuasi pohon berukuran cukup besar tersebut.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -
/data/photo/2024/11/02/67262d5b50b91.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen Regional 2 November 2024
18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
– Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah, sejak 30 Oktober hingga 1 November 2024, telah menyebabkan
tanah longsor
dan
pohon tumbang
di sejumlah desa.
Cuaca ekstrem
ini mengakibatkan 28 titik lokasi di 13 kecamatan terdampak bencana, dengan rincian 18 titik mengalami tanah longsor dan 10 titik pohon tumbang.
Bagus Priyanto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen mengatakan, dari inventarisasi di Pusdalops, terdapat 28 titik lokasi bencana. 18 di antaranya tanah longsor dan 10 akibat angin kencang.
“Di Desa Kaligending, satu rumah terdampak longsor dan mungkin ada beberapa sarana dan prasarana masyarakat yang juga terkena dampak,” kata Bagus ditemui pada Sabtu (2/11/2024).
Di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, longsor menimpa bangunan yang merupakan tempat usaha milik seorang warga.
Pemilik usaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami patah tulang akibat tertimpa material longsor.
“Longsor terjadi sekitar jam 14.00 WIB. Ada satu korban yang sudah kami bantu dan dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang di tempurung kaki akibat tertimpa material longsor,” jelas Bagus.
Selain tanah longsor, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik.
Seluruh kasus pohon tumbang telah berhasil ditangani. BPBD Kebumen telah menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak, termasuk dukungan material untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
Bagus juga menyebutkan bahwa satu jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Sruwng ambruk.
Penanganan bersama dengan PUPR telah dilakukan untuk membersihkan puing dan sampah akibat banjir yang melanda jembatan tersebut.
“Jembatan tersebut putus dan tidak bisa digunakan. Penyebabnya adalah hujan yang turun di hulu, sehingga semua material dari hulu turun ke bawah. Kondisi sedimentasi dan sebagainya menyebabkan lokasi di jembatan tersebut tersumbat dan mengakibatkan tergerusnya abonemen, sehingga jembatan runtuh,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan dari BMKG, wilayah Kebumen diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada bulan November hingga Desember.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap siaga dan waspada.
“Dari prediksi BMKG, curah hujan di bulan November-Desember cukup tinggi. Masyarakat diharapkan untuk tetap siaga dan waspada,” pungkas Bagus.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957854/original/089680900_1727793029-WhatsApp_Image_2024-10-01_at_16.45.16.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan
Liputan6.com, Manado – Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dua hari ke depan Sulut berpotensi cuaca ekstrem.
“BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di beberapa kabupaten dan kota hingga tanggal 2 November 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (31/10/2024).
Dia berharap warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang. Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dapat mewaspadai naiknya permukaan air.
“Begitupun dengan warga yang tinggal di daerah berbukit dan curam diharapkan mewaspadai runtuhnya tanah atau bebatuan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada Jumat kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Selanjutnya pada 2 November potensi cuaca ekstrem terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Sedangkan pada 3 November 2024 cuaca ekstrem diprakirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
“Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.
/data/photo/2024/11/04/67286cb57afed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4986736/original/017704400_1730370775-Screenshot_20241031_172111.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

