Topik: pohon tumbang

  • Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 November 2024

    Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir Megapolitan 10 November 2024

    Wilayah Bintaro Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang dan Petir
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com

    Hujan
    deras disertai angin kencang dan petir melanda daerah
    Bintaro
    , Tangerang Selatan, Minggu (10/11/2024) sore.
    Salah seorang warga Bintaro, Intan Afrida (29) mengungkapkan, langit sudah mulai mendung sejak sekitar pukul 15.30 WIB.
    “Pas mendung, petir dan angin sudah mulai muncul,” ujar Intan yang tinggal di Perumahan Taman Mangu Indah, Jurangmangu Barat, Pondok Aren.
    Sekitar pukul 16.00 WIB,
    hujan
    dengan intensitas tinggi mulai turun. Tak hanya itu, angin kencang disertai petir juga melanda daerah itu.
    “Anginnya cukup kencang, bikin pohon-pohon itu goyang-goyang,” ujar Intan.
    Teras rumah Intan yang pada kondisi hujan normal tidak sampai basah, tetapi kini sampai tergenang karena cipratan air hujan.
    Hingga pukul 16.18 WIB,
    hujan disertai angin
    kencang dan petir masih terjadi di wilayah Bintaro.
    Intan berharap hujan kali ini tidak sampai menyebabkan banjir. Sebab, pada hujan beberapa waktu lalu, banjir sempat melanda wilayah perumahannya karena ada tanggul jebol.
    “Mudah-mudahan enggak sampai banjir nih,” ujar dia.
    Di media sosial X, warganet melaporkan bahwa ada pohon tumbang di dekat rest area Serpong. Hal ini membuat situasi lalu lintas di gerbang tol Bintaro Utama macet parah.
    Sudah nampak ada petugas yang mendatangi lokasi pohon tumbang, tetapi evakuasi belum dilakukan karena menunggu alat-alat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Belasan Rumah Warga di Lampung Selatan Rusak Akibat Angin Puting Beliung

    Belasan Rumah Warga di Lampung Selatan Rusak Akibat Angin Puting Beliung

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin puting beliung menyebabkan belasan rumah warga di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan mengalami kerusakan. Terjangan angin puting beliung menyebabkan atap rumah warga rusak hingga roboh, pohon tumbang, dan arus listrik terputus.

    Hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 13.30 WIB mengakibatkan belasan rumah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan rusak.

    Kerusakan terparah terjadi di Dusun Indragiri. Di Dusun ini tiga rumah warga rusak parah tertimpa pohon tumbang dan atap rumah yang terbuat dari asbes dan genting terbawa angin.

    Dalam video amatir dari ponsel warga terlihat sejumlah rumah mengalami kerusakan dan tiga rumah rusak berat akibat tertimpa pohon besar. Beberapa pohon mangga yang sedang berbuah juga roboh akibat angin puting beliung. 

    Dalam rekaman video terlihat buah mangga dari pohon yang roboh berhamburan di halaman rumah warga. Warga setempat terlihat mengumpulkan buah mangga ke dalam ember.

    Tidak hanya merusak belasan rumah warga dan sejumlah pohon roboh, peristiwa hujan deras disertai angin puting beliung ini juga menyebabkan aliran listrik ke rumah warga terputus.

    Nurhidayat (41 tahun) salah seorang warga yang rumahnya terdampak peristiwa angin puting beliung mengatakan, kejadian yang merusak rumah tersebut ditandai hujan disertai angin kencang dari arah barat.

    “Kejadiannya begitu cepat dan langsung menggulung benda-benda yang di sekitar rumah,” kata Nurhidayat,

    Nurhidayat mengatakan, melihat kejadian tersebut, ia langsung mengajak semua anggota keluarganya untuk menyelamatkan diri menjauh dari lokasi.

    “Yang terpenting keluarga selamat, soal kerusakan rumah ya namanya juga bencana, yang terpenting keluarga selamat,” ucap Nurhidayat.

    Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, peristiwa angin puting beliung di Desa Tanjung Sari menyebabkan 15 rumah mengalami kerusakan.

    Jumlah tersebut belum termasuk dua dusun yang terdampak angin puting beliung yang belum terdata.

    Saat ini BPBD Lampung Selatan masih melakukan pendataan dan validasi rumah warga yang terdampak bencana angin puting beliung sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga yang rusak akan bertambah.

    Meski banyak rumah yang rusak akibat angin puting beliung, BPBD Lampung Selatan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di Desa Tanjung Sari ini.

    Kepala Desa Tanjung Sari, Jarwono mengatakan, paska kejadian ia  telah menghubungi pihak BPBD dan melakukan gotong-royong membersihkan lokasi dari sisa material.

    “Setelah kejadian, kami langsung menghubungi BPBD dan melakukan gotong royong,” kata Jarwono.

    Jarwono menjelaskan, dari hasil penelusuran BPBD dan perangkat desa,  terdapat puluhan rumah di enam Dusun di Desa Tanjung Sari yang terdampak angin puting beliung.

    “Beruntung tidak ada korban jiwa dan tadi sudah didata. Pihak desa juga telah menyalurkan bantuan seperlunya untuk meringankan korban,” ujar Jarwono.

    Hingga Minggu siang (10/11/2024) pihak pemerintah desa bersama pihak kecamatan dan BPBD Lampung Selatan masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan perbaikan rumah warga secara gotong royong.

    Tim gabungan bersama warga juga membersihkan sisa-sisa material atap rumah yang berterbangan dan pohon tumbang yang menutupi jalan.

     

  • 19 Bencana Alam Landa Kota Bogor dalam Sehari Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya – Page 3

    19 Bencana Alam Landa Kota Bogor dalam Sehari Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya – Page 3

    Akibat 19 kejadian bencana tersebut, Hidayatulloh menyebutkan, 61 warga dari 17 kepala keluarga (KK) terdampak. Sebanyak satu orang di antaranya mengalami luka ringan.

    Di samping itu, lanjut dia, empat unit mobil milik warga juga terdampak bencana seperti tertimpa pohon tumbang. Sedangkan total rumah terdampak bencana ada delapan unit.

    “Rinciannya rumah rusak ringan enam unit, rusak sedang satu unit, dan rusak berat satu unit,” ucapnya.

    Atas kejadian bencana ini, Hidayatulloh mengatakan, BPBD Kota Bogor telah melaksanakan imbauan hingga koordinasi tanggap darurat bersama dengan pihak terkait, dan unsur relawan kebencanaan lainnya.

    “Kepada pihak terdampak kami telah melaksanakan penanganan darurat ke lokasi kejadian yang terlapor, serta memberikan bantuan darurat kepada pihak terdampak kejadian bencana,” jelasnya.

  • Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    Liputan6.com, Manado – Hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Sulut hingga beberapa hari ke depan. Untuk itu warga diminta agar waspada terhadap semua dampak akibat cuaca ekstrem tersebut.

    “Warga diharapkan mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga tanggal 9 November 2024,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (7/11/2024).

    Ben mengatakan, potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di beberapa tempat hingga sebagian besar wilayah Sulut. Karena itu dia berharap warga berhati-hati dan waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor serta pohon tumbang.

    “Cuaca ekstrem pada Kamis terjadi di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara,” ujarnya.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    Pada 8 November 2024, cuaca ekstrem terjadi di wilayah Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    Sedangkan di tanggal 9 November 2024, peluang cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    “Warga diharapkan mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang,” dia memungkasi.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Beberapa Daerah Malam Nanti – Page 3

    Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulut berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga 7 November 2024,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Selasa (5/11/2024).

    Ben berharap, warga berhati-hati dan mewaspadai bencana tanah longsor, banjir serta pohon tumbang saat beraktivitas dalam kondisi cuaca ekstrem.

    Untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti daerah bantaran sungai, berbukit atau daerah terjal harus mewaspadai bencana tanah longsor ataupun banjir.

    “Sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang, di mana dari 15 kabupaten dan kota, 12 daerah diantaranya diterjang cuaca ekstrem pada Selasa 5 Nopember 2024,” ujarnya.

    Wilayah-wilayah tersebut mencakup Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Pada 6 November 2024, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    “Sedangkan pada 7 November 2024, kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” ujarnya.

  • Pemkot Jakpus pangkas 10.885 pohon antisipasi tumbang saat hujan

    Pemkot Jakpus pangkas 10.885 pohon antisipasi tumbang saat hujan

    Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Pusat memangkas 6.369 pohon di daerah itu, Rabu (3/7/2024). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

    Pemkot Jakpus pangkas 10.885 pohon antisipasi tumbang saat hujan
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Kamis, 07 November 2024 – 12:06 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) sejak Januari hingga pekan pertama November 2024 telah memangkas 10.885 pohon di daerah  itu untuk mengantisipasi tumbang saat hujan.

    “Sejak Januari hingga pekan pertama November yang dipangkas sebanyak itu,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut) Kota Jakarta Pusat Mila Ananda dilansir dari ANTARA, Kamis.

    Ia menjelaskan, pemangkasan merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak bencana pohon tumbang.

    Pemangkasan pohon dilakukan secara rutin tergantung kondisi pohon yang terdiri atas tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).

    Seksi dan Satuan Pelaksana (Satpel) di setiap kecamatan bertugas melakukan identifikasi pohon-pohon yang rawan tumbang berkoordinasi dengan Unit Pengelolaan Tanaman Perkotaan Dinas Tamhut yang memiliki alat untuk memeriksa kesehatan pohon.

    Mila mengungkapkan, dari 10.885 pohon dipangkas terdiri dari pangkas ringan sebanyak 1.884 pohon, pangkas sedang 6.807 pohon dan pangkas berat 2.128 pohon serta 66 pohon dilakukan penebangan.

    Selain itu, pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.

    Sehingga, pemangkasan pohon yang dilakukan rutin di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat ini sebagai peremajaan cabang-cabang baru dan  mempertahankan keindahan bentuk pohon.

    Termasuk, tambahnya, mengurangi beban pohon dari risiko tumbang, mengurangi patah cabang atau ranting (sempal) yang menutupi rambu-rambu lalu lintas ataupun lampu di jalanan.

    “Kami terus melakukan pengawasan bila di lingkungan sekitarnya ada pohon yang dikhawatirkan tumbang seperti batang keropos, pohon sudah kering/mati, posisi pohon miring lebih dari 30 derajat,” ucap Mila.

    Total laporan pohon tumbang atau sempal pada 2023 sebanyak 162 dengan rincian 97 pohon sempal dan 65 pohon tumbang.

    Sedangkan pada Januari-1 November 2024 sebanyak 273 pohon dengan rincian pohon sempal 153 dan tumbang 121.

    Dari 273 pohon yang tumbang itu tersebar di Menteng 67 pohon, Tanah Abang (67), Gambir (40), Sawah Besar (25), Cempaka Putih (23), Kemayoran (20), Senen (16) dan Johar Baru (15).

    Mila mengimbau warga untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan ataupun angin kencang dan melapor ke jajaran kelurahan, kecamatan, atau Sudin Tamhut jika ada pohon yang terlihat rawan tumbang.

    Sumber : Antara

  • Dampak Cuaca Ekstrem, 93 Titik Banjir-Longsor di Sukabumi Ratusan Warga Mengungsi

    Dampak Cuaca Ekstrem, 93 Titik Banjir-Longsor di Sukabumi Ratusan Warga Mengungsi

    Liputan6.com, Sukabumi Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi mengakibatkan bencana banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Hujan intensitas disertai angin yang terjadi selama hampir 7 jam pada Selasa (5/11/2024) berdampak bencana pada 93 titik lokasi. 

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Novian menyampaikan, terkini ada 118 warga terpaksa mengungsi akibat banjir limpasan, dengan rincian 60 titik terdampak banjir limpasan, 13 titik tanah longsor, 10 titik pohon tumbang, 5 titik tanggul jebol, dan 2 tembok penahan tanah (TPT) ambruk.

    “Di Cikondang sendiri memang pada awalnya ada saluran air sungai yang menjebol dinding rumah warga yang masuk sehingga limpas ke rumah rumah lainnya. Untuk yang di Cikondang sebanyak 15 rumah yang megungsi,” kata Novian kepada awak media, Rabu (6/11/2024).

    Belasan rumah lainnya juga terendam akibat banjir limpasan di jembatan merah Jalan Raya Baros Kota Sukabumi. Pihak BPBD mendirikan sebanyak 2 tenda di berlokasi di Taman Cikondang, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. Dengan kapasitas penampungan mencapai 50 orang untuk pengungsian. Novian menyebut, saat ini pihaknya masih menghimpun data terbaru menganai warga yang membutuhkan pengungsian. Karena sebagian warga terdampak memilih mengungsi di rumah saudara. 

    “Untuk hari ini pascanya ini kita bersih-bersih rumah yang terdampak baik dari banjir yang roboh atap rumahny ada di beberapa titik sekarang lagi membersihkan sarana prasarana di masy bisa mengisi rumahnya lagi,” jelasnya.

    Tak ada korban luka maupun jiwa akibat bencana yang terjadi. Meskipun puluhan rumah warga sempat terendam banjir, dan 3 rumah mengalami kerusakan. 

    “Dilihat di lokasi itu udah enggak ada (banjir limpasan) banjir di kota itu bukan karena genangan namun karena banjir limpasan. Diakibatkan banyak saluran air yang memang terhambat oleh sampah,” ungkapnya. 

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, agar sampah tak menyumbat saluran air yang dapat mengakibatkan banjir.

     

  • Kemensos Kucurkan Bantuan Rp 135 Juta Bagi Ahli Waris Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki – Page 3

    Kemensos Kucurkan Bantuan Rp 135 Juta Bagi Ahli Waris Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pihaknya telah menyiapkan bantuan senilai Rp135 juta bagi ahli waris korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Penyaluran santunan kepada ahli waris korban bencana alam yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang senilai Rp135 juta,” katanya di Kantor Kemensos di Jakarta, Selasa (6

    Selain bantuan berupa uang tunai, Gus Ipul juga menegaskan Kemensos telah menyediakan layanan dukungan psikososial bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Intervensi layanan dukungan psikosoial untuk pemulihan psikis dan penguatan terhadap korban terdampak di lokasi pengungsian juga kami lakukan,” ucapnya dikutip dari Antara.

    Gus Ipul juga menyebut terdapat tiga titik pengungsian yang telah disiapkan oleh Kemensos untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Sementara warga terdampak diungsikan ke desa-desa yang tidak terdampak dengan jarak 15 sampai 20 kilometer dari pusat gunung berapi. Terdapat tiga titik pengungsian di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan di Desa Titehena, terletak di Kabupaten Flores Timur,” ujar dia.

    Ia mengemukakan, hingga kini korban meninggal dan luka-luka serta rumah terbakar akibat lava pijar masih dalam pendataan dan evakuasi. Selain itu, jalan akses menuju Maumere masih ditutup karena banyak pohon tumbang.

    Gus Ipul melanjutkan, Kemensos juga telah memiliki lumbung sosial yang dipusatkan di Sentra Efata yang berada di Kupang.

     

  • Malam Mencekam Saat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 November 2024

    Malam Mencekam Saat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki… Regional 5 November 2024

    Malam Mencekam Saat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki…
    Editor
    KOMPAS.com
    – Sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat dampak letusan
    Gunung Lewotobi
    Laki-laki di Kabupaten
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara 63 warga masih dirawat karena luka-luka.
    Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam erupsi gunung api Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggutang, Kabupaten Flores Timur.
    Status tersebut berlaku mulai tanggal 4 November sampai dengan 31 Desember 2024.
    Sementara itu, tingkat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari level III (SIAGA) menjadi level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.
    Selain korban jiwa, rumah warga dan sejumlah bangunan fasilitas umum rusak parah.
    Antonius Kebang Liwi, warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggutang, menceritakan kejadian eruspi tersebut.
    “Malam tepat jam 12 malam diawali dengan hujan, kilat, guntur, setelah itu berhenti sejenak. Kemudian terjadi bunyi gemuruh seperti kayak bom begitu,”cerita Antonius, Senin (4/11/2024).
    Ketika terjadi bunyi tersebut, ia bersama dengan keluarganya mempersiapkan diri untuk mengungsi.
    “Kita selamatkan kartu keluarga, dokumen keluarga itu, bersama anak dan istri, dengan keluarga lain kita berusaha untuk selamatkan diri,” ujar Antonius.
    Saat bau belerang cukup kuat sehingga ia dan keluarganya mengenakan masker. Saat berdiri di depan rumah, mereka panik karena hujan turun disertai batu. Ia pun mengajak keluarganya kembali masuk ke dalam rumah.
    Setelah hujan batu selesai, ia bersama keluarganya keluar untuk mengecek kondisi sekitar. Antonius kemudian mulai menyelamatkan anak-anaknya terlebih dahulu.
    Ia membonceng anak-anaknya menggunakan motor menuju lokasi yang aman, kemudian menghubungi keluarganya yang berada di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka untuk menjemputnya dan keluarga.
    Saat ini, Antonius dan keluarganya yang berjumlah 8 orang telah mengungsi di rumah keluarga yang berada di Desa Hikong.
    “Saat mengungsi yang dibawa saya dan keluarga hanyalah dokumen penting dan juga baju,”ungkapnya.
    Antonius menyampaikan kebutuhannya saat ini dan keluarga adalah bahan pokok, obat-obatan, dan masker.
    “Kita di sini sangat membutuhkan makanan, tikar, masker, dan obat-obatan,”imbuhnya.
    Sementara itu, kondisi rumahnya rusak seperti seng yang bolong akibat hujan batu.
    “Rumah dalam kondisi rusak. Mudah-mudahan pemerintah bisa peduli dengan kondisi rumah yang rusak seperti memberikan terpal. Sehingga saya bisa menutup bagian yang bolong dan menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah,”ujarnya.
    Salah satu korban meninggal adalah pemimpin komunitas SSpS Hokeng, Suster Nikolin Padjo.
    Pemimpin Biara Asrama Putra St Arnoldus Yansen di Boru, Suster Marieta, menceritakan bahwa para suster dan anak asrama dievakuasi saat tengah malam.
    Total ada 70 anak asrama binaan biara dan puluhan suster yang sebagian lansia yang dievakuasi.
    “Sekitar 70 anak asrama putra-putri, 4 suster lansia, 13 suster postulan diungsikan. Sebagian sudah dijemput orang tua sebagian masih menunggu jemputan,” ucapnya.
    Namun, Suster Nikolin tak tertolong karena batu menghalangi pintu saat evakusi dilakukan.
    “Saat evakuasi batu menghalangi pintu sehingga suster tidak dapat tertolong,” ungkapnya.
    “Kami tidak sangka akan terjadi karena beberapa hari inikan intensitas erupsi menurun sehingga kamipun pikir aman-aman saja, tau-taunya tadi malam dia meletus,” tambah dia.
    Ia mengatakan, saat evakuasi, mereka hanya mmembawa pakaian seadanya, sementara sebagian barang lainnya ditinggal.
    Saat mereka dievakuasi, hujan abu ataupun batu serta pijaran api berjatuhan dan banyak yang menghantam rumah, pepohonan sepanjang jalan.
    Selain itu, beberapa titik apik berkobar serta teriakan histeris warga beriringan dengan bunyi letusan serta hujan batu.
    Para suster dan asrama dievakuasi menggunakan mobil yang dibawa dari Kewapante.
    “Semua kita tanggung dari sini (Kewapante), sejauh ini memang belum ada yang membantu, kita berusaha selamatkan anak-anak hingga menunggu orangtua mereka jemput,” tuturnya.
    Suster Marieta mengatakan, untuk sementara asrama putra dan putri di Boru dikosongkan. Selain itu, para suster juga akan pindah ke tempat lain, salah satunya di Kewapante karena bangunan biara dan asrama yang hancur luluh lantak.
    Kejadian itu juga berimbas pada aktivitas belajar mengajar siswa dan guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng.
    “KBM untuk saat ini dihentikan,” kata Sr Marieta.
    Selain itu, ia mengatakan, para anak Seminari San Dominggo Hokeng juga dievakuasi.
    “Mereka juga dievakuasi mengingat jumlahnya banyak, para pastor pasti kewalahan, hanya semoga semua aman,” ungkapnya
    Sementara itu, Kasat Lantas Polres Flores Timur Iptu Agus Heriawan mengimbau semua warga di daratan Flores mulai dari Ende, Sikka, dan Flores Timur, serta Lembata untuk menunda perjalanan ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
    Iptu Agus mengatakan, akibat erupsi tersebut, banyak jalan yang rusak dan pohon tumbang.
    “Jadi tadi malam kejadian erupsi gunung sekitar jam 12.00 sampai 01.00 Wita dampaknya untuk jalan, maka diimbau kepada masyarakat, baik masyarakat Kabupaten Flores Timur maupun masyarakat Kabupaten Sikka, Maumere, Ende, dan seluruh daratan Flores,” ujarnya.
    “Apabila perjalanan akan menuju ke Kabupaten Flores Timur atau di Laratuka, maupun dari Larantuka yang mau menuju ke Maumere maupun ke Ende, agar mengevalusi perjalanan, karena jalan di Hokeng banyak pohon tumbang, banyak lumpur-lumpur, erupsi yang mengakibatkan jalanan rusak,” tambah dia.
    Apabila terpaksa melakukan perjalanan maka warga bisa menggunakan jalur pantai utara.
    “Jadi mohon apabila ada kepentingan ditunda dulu. Mau ke Maumere, baik dari Maumere maupun ke Larantuka, ditunda dulu untuk sementara. Apabila memaksakan mungkin bisa lewat jalur pantura, lewat jalur utara,” imbuhnya.
    Total ada 14 desa yang terkena dampak erupsi, yaitu di Kecamatan Wulanggitang ada enam desa yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.
    Kecamatan Ile Bura ada empat desa, yakni Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita. Kemudian, di Kecamatan Titehena ada empat desa, yakni Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
    Sementara itu, korban jiwa yang terkena dampak ada 2.734 KK atau 10.295 jiwa terdampak, dengan rincian Kecamatan Wulanggitang 2.527 KK / 9.479 jiwa terdampak dan Ile Bura 207 KK/ 816 Jiwa terdampak.
    “Arahan khusus dari Pj Gubernur, kita terus pantau. Siaga dalam rangka, kita naikkan status dari siaga darurat ke tanggap darurat,” kata Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu, Senin (4/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin puting beliung rusak tiga rumah di Pulau Lancang

    Angin puting beliung rusak tiga rumah di Pulau Lancang

    Jakarta (ANTARA) – Angin puting beliung merusak tiga rumah dan menumbangkan sejumlah pohon di Pulau Lancang Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, pada Senin.

    “Angin puting beliung menyambangi wilayah Pulau Lancang yang mengakibatkan pohon tumbang dan merusak tiga rumah,” kata Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan bahwa angin puting beliung di Pulau Lancang meliputi kawasan permukiman warga di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Pulau Pari.

    Total tiga rumah terdampak dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. “Satu rumah mengalami rusak pada bagian tembok dan dua rumah mengalami rusak pada bagian atap,” katanya.

    Namun terpaan angin puting beliung itu tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka berat.
    Sedangkan tiga rumah terdampak angin puting beliung merupakan milik warga RW 02 Kelurahan Pulau Pari.

    Selain tiga rumah warga yang terdampak, angin puting beliung juga mengakibatkan satu pohon tumbang menimpa kabel listrik.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024